Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH PREVDENT KELOMPOK 9

PENCEGAHAN KARIES GIGI

Guru Pembimbing : Nova Herawati,S.KpG

Disusun Oleh :

1. Anisa Mesrida ( 225110678 )


2. Dinda Salsa Nabila (225110686)
3. Meydira Syatifa (225110695)

Kelas : 1C

Jurusan D3 Kesehatan Gigi

POLTEKES KEMENKES RI

PADANG

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Preventive Dentistry.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Preventive Dentistry ,Selain itu tugas ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
plak gigi bagi para pembaca dan juga bagi kami.

Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya karena telah selesainya tugas


Preventive Dentistry ini . Kami juga berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi setiap pembaca.

Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan banyak
sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar menanti
kritik dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami tulis di masa yang selanjutnya,
sebab sekali kali lagi kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai
saran yang konstruktif.

Akhirnya, semoga makalah ini dapat berguna dan memberikan manfaat bagi setiap pihak
terutama bagi mereka para pembaca.
DAFTAR ISI

Kata pengantar..........................................................................................................................1

Daftar isi...................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN
1. Defenisi plak gigi................................................................................................................4

2. Penyebab terjadinya plak gigi.............................................................................................5

3.Proses terjadinya plak gigi...................................................................................................6

4. Pencegahan terjadinya plak gigi.........................................................................................7

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan.........................................................................................................................8
2. Kritik dan saran...................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak
dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya sebab kesehatan gigi dan mulut akan
mempengaruhi kesehatan tubuh. Masalah kesehatan gigi dan mulut menjadi perhatian
yang sangat penting dalam pembangunan kesehatan, khususnya anak usia sekolah
dasar. Usia sekolah merupakan masa untuk meletakkan landasan kokoh bagi
terwujudnya manusia yang berkualitas dan kesehatan merupakan faktor penting yang
menentukan kualitas sumber daya manusia. Selain itu, anak yang menderita penyakit
gigi dan mulut rawan terhadap kekurangan gizi. Rasa sakit pada gigi dan mulut jelas
menurunkan selera makan. Dampak lainnya, kemampuan belajar mereka pun turun
sehingga akan berpengaruh pada prestasi belajar.
Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat
yang memerlukan penanganan secara komprehensif karena dampaknya yang sangat
luas, sehingga perlu penanganan segera sebelum terlambat. Berdasarkan Riskesdas
tahun 2018, untuk kesehatan gigi dan mulut, proporsi masalah gigi dan mulut di
Indonesia sebesar 57,6. Salah satu penyakit gigi dan mulut yang menjadi urutan
tertinggi dalam kesehatan gigi dan mulut adalah karies gigi. Masalah karies ini sering
terjadi pada anak-anak (Nurhamidah et al. , 2016).
Berdasarkan hasil laporan Riskesdas tahun 2018, proporsi masalah karies gigi
atau gigi berlubang di Indonesia yang dimana dikelompokkan sesuai umur anak-anak
yaitu rentang umur 5-9 tahun sebesar 92,6 dan rentang umur antara 10-14 tahun
sebesar 73,4. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak yang menderita karies gigi
cukup tinggi.
Karies adalah proses demineralisasi yang disebabkan oleh suatu interaksi antara
mikroorganisme, karbohidrat dalam makanan dan email. Karies yang tidak ditangani
dengan baik akan berpengaruh pada derajat kesehatan dan asupan gizi. Prevalensi
karies yang tinggi ini erat hubungannya dengan kondisi email gigi. Email gigi yang
mengandung fluor yang cukup akan menyebabkan gigi lebih tahan terhadap karies,
karena tidak mudah larut oleh asam. Fluor termasuk golongan mikromineral yang
berperan dalam proses mineralisasi dan pengerasan email gigi.
Fluor merupakan unsur yang penting untuk pembentukan gigi dan tulang. fluor
adalah mineral yang secara alamiah terdapat pada semua sumber air, termasuk air
laut. Fluor selain terdapat diair tanah juga terdapat pada buah-buahan, sayur-sayuran,
ikan, daging dan sumber makanan lain. Makanan yang lebih tinggi kadar fluornya
adalah ikan teri, sawi dan teh. Fluor tidak pernah ditemukan dalam bentuk bebas di
alam. Fluor didapat dalam bentuk "binary coumpound" yang disebut fluorida.Fluor
berperan dalam pembentukan email gigi dan membuat struktur gigi lebih kuat
sehingga gigi lebih tahan terhadap pengikisan oleh asam. Fluor mengurangi
kemampuan bakteri membentuk asam.Konsentrasi fluor yang tinggi pada Topikal
aplikasi mempengaruhi pembasahan permukaan email gigi yang menyebabkan
kurangnya perlekatan plak pada permukaan gigi. Konsumsi fluor yang paling efektif
adalah saat pembentukan dan pengerasan gigi (sampai umur 11th)
Fluor memiliki tiga mekanisme sebagai kontrol karies yaitu meningkatkan
remineralisasi, menghambat demineralisasi dan penghambatan glikolisis pada bakteri
karies. Fluor secara sistemik tidak memiliki efek anti bakteri. Fluor secara sistemik
lebih bermanfaat dalam masa pembentukan email. (Annisa et al.,2018).
Fluor dapat juga terkandung dalam air minum yang dikonsumsi oleh masyarakat.
Standar air bersih yang dapat digunakan oleh masyarakat harus memenuhi syarat
fisik, kimia bakteriologis, dan radio aktif. Zat kimia yang terdapat di dalam air salah
satunya adalah fluor. Tubuh membutuhkan fluor untuk proses metabolisme, dan bila
kadar fluor lebih besar dari 2,5 mgl dapat mengakibatkan penyakit perut, tulang
keropos, dan email gigi berwama coklat. Kekurangan fluor dapat menyebabkan
kerusakan gigi, gigi menjadi rapuh, mudah terserang karies gigi caries dentis,
perubahan wama pada gigi anak, dan dapat terjadi penipisan tulang Soerahman et al. ,
2012. Setiap daerah mempunyai kadar fluor yang relatif berbeda-beda, dipengaruhi
oleh musim karakeristik geologi, kimia dan fisik akuifer, porositas tanah dan kegiatan
unsur kimia lain (Suratri et al. , 2018)
Menurut Putri et al, 2012 fluoride dalam jumlah kecil dapat meningkatkan
ketahanan struktur gigi terhadap demineralisasi dan hal tersebut sangatlah penting
terutama sekali dalam mencegah gigi berlubang. Ketika fluor tersedia pada siklus
demineralisasi gigi fluoride tersebut menjadi faktor utama yang dapat mengurangi
aktifitas karies. Tingkat optimal fluoride untuk persediaan air masyarakat sekitar 1 07-
1,2 bagian per juta ppm. Fluoride memberi pengaruh anti karies melalui tiga
mekanisme yang berbeda yaitu pertama keberadaan ion fluonde dapat meningkatkan
terjadinya fluorapatite pada struktur gigi dari ion kalsium dan ion fosfat yang ada
pada saliva. Kedua lesi karies haru yang tidak mengalami kavitas diremineralisasi
melalui proses yang sama Ketiga fluoride telah memiliki aktifitas antimikroba. Fluor
memiliki elek secara sistemik dan topikal. Fluor secara sistemik dapat memberikan
proteksi karies jangka panjang. Sediaan fluor secara sistemik berupa air minum,
suplemen, garam dan susu formula berfluor.
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN FLUORIDE

Fluoride Fluor adalah unsur dari golongan halogen termasuk Klorin, Brom, dan
Yodium. F ini membentuk senyawa anorganik dan organic yang disebut Fluoride.
Fluoride mengurangi kejadian karies dan menghambat perkembangan karies yang
ada. Fluoride telah memberikan kontribusi yang besar terhadap penurunan karies
selama 80 tahun terakhir.
a. Aksi Mekanisme
1. Konsep Resisten terhadap Karies Fluorida harus ada selama pertumbuhan gigi
untuk memberikan resistensi karies pada gigi. Ketika fluorida dimasukkan ke
dalam email, kristal menjadi kurang larut terhadap asam. Inilah cara fluorida
membuat gigi lebih tahan terhadap karies. Peningkatan konsumsi fluorida selama
pembentukan gigi meningkatkan konsentrasi fluorida dalam email oleh sebab itu
dapat meningkatkan resistensi terhadap asam Peningkatan konsumsi fluorida dari
sumber seperti air minum, tablet fluoride, tetes, garam, dan susu dianggap sebagai
solusi optimal untuk pengendalian karies
2. Konsep Pengendalian Karies Efek penurunan karies dari fluorida diperoleh
selama perkembangan karies aktif diantara permukaan plak enamel.

Anda mungkin juga menyukai