Anda di halaman 1dari 51

Laporan Kerja Praktik

SEGREGASI CENTRAL WAREHOUSE PT. GMF


AEROASIA

Oleh:

JANUAR ANDRIANTO
191011128

UNIVERSITAS DIRGANTARA MARSEKAL SURYADARMA

FAKULTAS TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN

PROGRAM STUDI TEKNIK PENERBANGAN

JAKARTA

2023
SEGREGASI CENTRAL WAREHOUSE PT. GMF
AEROASIA

Oleh:

JANUAR ANDRIANTO
191011128

LAPORAN KERJA PRAKTIK

Sebagai salah satu mata kuliah Kerja Praktek


Pada Program Studi Teknik Penerbangan
Fakultas Teknologi Kedirgantaraan
Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

UNIVERSITAS DIRGANTARA MARSEKAL SURYADARMA


FAKULTAS TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PENERBANGAN
2023

ii
HALAMAN PENGESAHAN I

Approval Latter

PT. GMF AeroAsia Tbk.

NAMA : Januar Andrianto


School/Univ : Universitas Dirgantara
Marsekal Surya Darma
Student ID : 191011128

This internship report has been approved by:

Approved by,
Learning Services

Cengkareng, 15 Maret 2023


Supervisor Learning Center Unit

Femy Martha Wijaya Taufan Irnandi


582445 580185

iii
HALAMAN PENGESAHAN II

SEGREGASI CENTRAL WAREHOUSE PT. GMF


AEROASIA

Oleh:

JANUAR ANDRIANTO
191011128

Diterima dan disetuji

Pada Tanggal:

Mengetahui,
Fakultas Teknologi Kedirgantaraan
Dekan Kaprodi Teknik Penerbangan

Ir. Freddy Franciscus, MM Endah Yuniarti, S.Si., M.Sc

iv
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul
“SEGREGASI WAREHOUSE PT. GMF AEROASIA” dengan lancar
dan sesuai waktu yang dijadwalkan.

Mata Kuliah Kerja Praktek merupakan mata kuliah wajib bagi


mahasiswa program studi Teknik Penerbangan yang dapat
diambil oleh mahasiswa minimal pada semester ke-6 dan telat
menempuh sekurang-kurangnya 90 sks. Laporan Kerja Praktek
ini disusun sebagai laporan hasil Kerja Praktek dan sebagai
syarat untuk kelulusan mata kuliah Kerja Praktek pada Program
Studi S1 Teknik Penerbangan, Fakultas Teknologi Kedirgantaraan
(FTK), Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

Penyusunan laporan kerja praktek ini tidak terlepas dari


bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya


sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan
2. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa, nasehat dan
dukungan kepada saya
3. Ir. Freddy Franciscus, M.M selaku Dekan FTK Universitas
Dirgantara Marsekal Suryadarma yang telah memberikan
izin pelaksanaan Kerja Praktek
4. Endah Yuniarti, S.Si, M.Sc selaku Ketua Program Studi
Teknik Penerbangan, Universitas Dirgantara Marsekal
Suryadarma.
5. Femy Martha Wijaya selaku pembimbing lapangan Kerja
Praktek di PT.GMF AeroAsia.

v
6. Semua pihak terkait yang telah membantu dalam proses
penyusunan Laporan Kerja Praktek ini.
Penulis menyadari bahwa Laporan Kerja Praktek ini masih
banyak kekurangannya, karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis
berharap semoga Laporan Kerja Praktek ini bermanfaat bagi
semua, khususnya mahasiswa Teknik Penerbangan.

Jakarta, 15 Maret 2023

Januar andrianto

vi
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................I

HALAMAN PENGESAHAN I.......................................................III

HALAMAN PENGESAHAN II......................................................IV

PRAKATA..................................................................................V

DAFTAR ISI............................................................................VII

DAFTAR GAMBAR.....................................................................IX

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 KEGIATAN ILMIAH...............................................................2


1.2 DESKRIPSI SINGKAT KERJA PRAKTIK.....................................2
1.3 RUTINITAS KERJA PRAKTIK...................................................2

BAB II TEORI DASAR

2.1 WAREHOUSE.......................................................................6
2.2 AKTIVITAS..........................................................................6
2.3 JENIS MATERIAL..................................................................7
2.4 TATA LETAK BARANG...........................................................8
2.5 TIPE GUDANG PENYIMPANAN................................................8
2.6 PENCARIAN DAN PENGAMBILAN BARANG..............................11
2.7 LAYOUT............................................................................13

BAB III BAHAN DAN METODE

3.1 WAKTU DAN TEMPAT..........................................................14


3.2 ALAT DAN BAHAN..............................................................14
3.2.1. ALAT.........................................................................14
3.2.2 BAHAN........................................................................16
3.3 METODE PELAKSANAAN......................................................17
3.4 DIAGRAM ALIR..................................................................18

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

vii
4.1 SEGREGASI.......................................................................19
4.2 MEKANISME KERJA CENTRAL WAREHOUSE............................22

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN.....................................................................23
5.2 SARAN.............................................................................23

DAFTAR PUSTAKA...................................................................24

LAMPIRAN-LAMPIRAN.............................................................25

viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman

GAMBAR 1. 1 PROSES SCANNING.................................................3


GAMBAR 1. 2 PROSES PACKAGING...............................................3
GAMBAR 1. 3 PROSES LABELLING................................................4
GAMBAR 1. 4 PROSES PELOKASIKAN............................................4
GAMBAR 1. 5 PENCATATAN LOKASI..............................................5
GAMBAR 2. 1 GUDANG 21...........................................................9
GAMBAR 2. 2 GUDANG 22.........................................................10
GAMBAR 2. 3 GUDANG 23.........................................................10
GAMBAR 2. 4 GUDANG 25.........................................................11
GAMBAR 2. 5 GUDANG 28.........................................................12
GAMBAR 2. 6 LAYOUT...............................................................13
GAMBAR 3. 1 COMPUTER...........................................................14
GAMBAR 3. 2 BARCODE SCANNER..............................................15
GAMBAR 3. 3 HAND LIFT...........................................................15
GAMBAR 3. 4 REARCH TRUCK....................................................16
GAMBAR 3. 5 PLASTIC CLIP.......................................................16
GAMBAR 3. 6 LAKBAN...............................................................16
GAMBAR 3. 7 LABEL..................................................................17
GAMBAR 3. 8 DIAGRAM ALIR.....................................................18
GAMBAR 4. 1 PROSES SCANNING...............................................20
GAMBAR 4. 2 PROSES PACKAGING.............................................20
GAMBAR 4. 3 PROSES LABELLING...............................................21
GAMBAR 4. 4 PROSES PELOKASIKAN..........................................21

ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN 1 SEJARAH PT. GMF AEROASIA..................................26
LAMPIRAN 2 FOTO KEGIATAN....................................................38
LAMPIRAN 3 LOGBOOK DAN ABSENSI........................................39
LAMPIRAN 4 LEMBAR PENILAIAN...............................................40
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Kegiatan Ilmiah
Garuda Indonesia adalah sebuah perusahan milk negara
Republik Indonesia. Garuda Indonesia yang merupakan salah
satu maskapai penerbangan tertua di Indonesia berdiri sejak
tanggal 1 Maret 1950. Perusahaan ini berantor pusat di Bandara
Soekarno Hatta, Cengkareng Indonesia.
PT. Garuda Maintenance Facillity (GMF) merupakan pusat
perawatan pesawat udara atau yang lebih dikenal dengan MRO
(Maintenance, Repairing, and Overhaul). Fasilitas perawatan
pesawat ini dibangun I area seluas 115 Ha di kawasan Bandara
Soekarno Hatta Cengkareng. Dalam area tersebut terdapat 4
Hangar, Workshop, Engine Cell, Apron, Taxy Ways, Run Up
Bays, Pertamanan, Perkantoran, Central Store, Engine Shop,
Gedung Manajemen Masjid dan Pusat Olahraga.

1.2 Deskripsi Singkat Kerja Praktik


PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) yang terletak di
Bandara Internasional Soekarno Hatta. Kegiatan yang dilakukan
selama melaksanakan kerja praktek di divisi putaway (unit TM)
selama periode 18 Juli hingga 29 September, antara lain
melakukan scanning, packaging, labelling, penempatan barang,
dan sebagainya.

1.3 Rutinitas Kerja Praktik


Kerja praktik dilaksanakan mulai dari 18 juli hingga 30
september di PT. GMF AeroAsia Tbk, yang dimulai pada pukul
07.00 hingga pukul 15.00 dari hari senin hingga jumat dan
mengikuti jadwal office hour pada perusahaan tersebut. Dalam

2
kesehariannya, beberapa kegiatan yang dilakukan selama
pelaksaan kerja praktik sebagai berikut:

1. Proses scanning barang menggunakan barcode scanner

Gambar 1. 1 proses scanning

2. Proses packaging menggunakan dus/plactic clip

Gambar 1. 2 proses packaging

3
3. Proses labelling

Gambar 1. 3 proses labelling

4. Pelokasian barang sesuai dengan jenis dari material barang


tersebut.

Gambar 1. 4 proses pelokasikan

4
5. Pencatatan lokasi barang disimpan agar mempermudah dalam
pengambilan.

Gambar 1. 5 Pencatatan lokasi

5
BAB II
TEORI DASAR

2.1 Warehouse
Warehouse adalah tempat penyimpanan sementara dan
pengambilan inventori untuk mendukung kegiatan operasi bagi
proses operasi berikutnya. Dapat digambarkan sebagai bagian
dari suatu sistem logistik sebuah perusahaan yang berfungsi
untuk menyimpan barang dan menyediakan informasi mengenai
status serta kondisi material persediaan yang disimpan di
warehouse, sehingga informasi tersebut selalu up-to-date dan
mudah diakses.
Warehouse GMF adalah Gudang central yang menyimpan
banyak material pesawat terbang, setiap material yang masuk
sebelum disimpan/dilokasikan harus melalui proses quality
inspection untuk memastikan kualitas material sesuai dengan
ketentuan yang disyaratkan oleh perusahaan. Setiap gudang
harus mengontrol temperature & humidity sesuai dengan
requirement (temperature di kisaran 16-26˚ celcius & humidity
45%-65% tergantung jenis materialnya), serta harus
memperhatikan lighting, kualitas rak penyimpanan dan lainnya.

2.2 Aktivitas
a) putaway
Merupakan proses penempatan barang setelah melewati
quality inspection dengan di cek dokumen barang tersebut,
selanjutnya dimasukkan kedalam sistem untuk
memberikan informasi yang tepat tentang barang
tersebut. Agar mempermudah dalam melakukan
pembaruan data barang yang tersimpan di gudang Dan
penempatan pada lokasi tertentu di gudang sesuai dengan
6
jenis barang.
b) picking
Merupakan proses pengambilan barang dari gudang
dengan tujuan memenuhi permintaan dari konsumen
untuk digunakan dalam melakukan maintenance pesawat
terbang.

c) Stock opname
Merupakan proses menyesuaikan stok fisik suatu barang
yang berada di gudang penyimpanan dengan stok yang
ada pada sistem. Untuk memastikan manajemen stok
terkontrol dengan baik.

d) Shelf-life control
Merupakan proses mengontrol suatu barang yang memiliki
umur simpan.

2.3 Jenis Material

A. Rotable Material

Material yang bisa digunakan berkali-kali setelah di repair


dan dihitung jam terbang yang telah berlalu untuk
diperbaiki agar dapat digunakan Kembali. Seperti radar,
wheel, battery, oxygen bottle dll.

B. Repairable Material

Dikategorikan sebagai material yang bisa di repair namun


tidak di hitung jam terbang, biasanya berupa material
pembantu seperti headset, sheet dll.

C. Expendable Material

7
Dikategorikan sebagaimaterial yang habis terpakai, seperti
bolt, screw, rivet, oring, gasket dll.

D. Consumable Material

Dikategorikan sebagai material chemical yang habis


terpakai seperti oli, cat, sealent, grease dll.

2.4 Tata Letak Barang


yang harus diperhatikan adalah sistem pengukuran
kecepatan yang baik dan sistem pengendalian yang baik. Sistem
pengukuran kecepatan berdasarkan dari klasifikasi barang
berdasarkan kecepatan arus aliran barang yaitu fast moving,
medium moving dan slow moving. dengan Barang fast moving
lebih baik diletakkan pada area yang mudah dijangkau, medium
moving diletakkan di area yang tidak terlalu sulit dijangkau,
dang yang terakhir slow moving diletakkan di area yang sulit
dijangkau karena slow moving sangat jarang mengalami
perpindahan barang. Peletakkan barang dengan klasifikasi
berdasarkan kecepatan arus aliran barang akan mempermudah
dalam melakukan pengambilan menjadi lebih efisien.

2.5 Tipe Gudang Penyimpanan


Di dalam Central Warehouse terdapat/terbagi menjadi
beberapa gudang, antara lain:

 Gudang 21
Merupakam gudang penyimpanan material kecil
(shelf storage) yang terdiri dari tiga lantai, yang pada
setiap lantainya memiliki ruangan/rak khusus untuk suatu
material yang mempunyai karakteristik khusus dan barang

8
milik owner/customer. Pada lantai pertama terdapat
ruangan yang di khususkan untuk penyimpanan barang
jenis rubber dimana suhu ruangan harus tetap terjaga
berkisar antara 15.6˚ - 26.7˚Celcius, dan ruangan khusus
barang electrostatic discharge sensitive (ESDS).

Gambar 2. 1 Gudang 21

 Gudang 22
Merupakan gudang penyimpanan untuk material-
material yang besar. Terdapat dua jenis tempat
penyimpanan, yaitu open storage yang merupakan tempat
penyimpanan terbuka dimana barang yang berukuran
besar dan tidak cukup untuk dimasukan kedalam rak akan
di simpan di lantai pada aera yang terbuka dengan diberi
garis sebagai pembatasnya. dan high rack storage
merupakan area penyimpanan yang berukuran tinggi
dimana barang yang berukuran sedang hingga besar akan
disimpan sesuai dengan jenis material dari barang
tersebut.

9
Gambar 2. 2 Gudang 22

 Gudang 23
Merupakan area penyimpanan yang berukuran tinggi
(high rack) yang terdiri dari 16 rak, pada setiap raknya
ditandai dengan huruf alfabet (A – T) untuk penyimpanan
sesuai dengan status material tersebut. Dikelompokkan
menjadi tiga tipe persediaan, antara lain:
 Stock Consigment
 Stock Customer
 Stock pooling

Gambar 2. 3 Gudang 23

 Gudang 25
Merupakan area penyimpanan dengan tipe high rack

10
yang di dalam nya banyak mendominasi barang yang
dapat repair ulang. Barang yang disimpan merupakan
barang yang sudah di perbaiki oleh workshop dan siap di
distribusikan pada setiap local plant.

Gambar 2. 4 Gudang 25

 Gudang 28
Merupakan area penyimpanan dengan dua tipe yaitu
open storage dan rack storage untuk menyimpan material
dengan jumlah yang banyak, seperti tire, sheet dan
interior pada pesawat terbang.

11
Gambar 2. 5 Gudang 28

2.6 Pencarian dan Pengambilan Barang


Secara umum metode pengambilang barang dengan
cara manual, dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:

 Basic order picking


Pengambilan barang dimana operator bergerak
menuju lokasi penyimpanan barang menggunakan
alat bantu seperti rearch truk atau hand lift. Ini
berdampak pada waktu pengambilan barang karena
membutuhkan waktu dalam pencarian barang.

 Batch picking or pick by line


Sistem pengambilan barang yang dikelompokkan
menjadi satu. Lalu operator akan mengambil banyak
order dalam sekali pengambilan.

 Zone picking
Pengambilan dimana setiap operator mengambil
barang barang yang dibutuhkan berdasarkan wilayah
yang sudah ditentukan.
12
 Wave picking
Pengambilan dimana barang dari semua wilayah akan di
ambil pada waktu yang bersamaan dan jenis barang
tersebut akan dipilah sesuai dengan kebutuhan
konsumen.

13
2.7 Layout

Gambar 2. 6 Layout

14
BAB III
BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu Dan Tempat

Kerja praktik dilaksanakan di PT. Garuda Maintenance


Facility (GMF). Dilaksanakan mulai tanggal 18 Juli 2022 sampai
dengan 30 September 2022. Waktu kerja praktik dilaksanakan
pada pukul 07.30 WIB hingga 15.00 WIB pada hari Senin hingga
Jum’at.

3.2 Alat Dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan saat melaksanakan kerja
praktik antara lain:

3.2.1. Alat
a. Computer
Digunakan untuk menerima data dan
mengolah data untuk dimasukan ke dalam
sistem.

Gambar 3. 1 Computer

b. Barcode scanner
Digunakan untuk memindai untuk dikirimkan
ke dalam system.

15
Gambar 3. 2 Barcode scanner

c. Hand lift
Alat bantu untuk memindahkan barang yang
berukuran cukup besar.

Gambar 3. 3 Hand lift

d. Rearch truck
Digunakan untuk membawa barang yang besar
dan juga untuk menjangkau area rak yang
tinggi.

16
Gambar 3. 4 Rearch truck

3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam kerja praktek, diantaranya:
a. Plastic clip

Gambar 3. 5 Plastic clip

b. lakban

Gambar 3. 6 Lakban

17
c. Label

Gambar 3. 7 Label

3.3 Metode Pelaksanaan


Metode yang digunakan dalam kerja praktek adalah:

1. Studi Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan melalui pembicaraan antara dua orang atau lebih
untuk mendapatkan informasi yang akan diteliti oleh
peneliti.

2. Studi Lapangan
Mengamati dan mengobservasi suatu objek yang akan
diteliti oleh peneliti. Obsevarsi dapat dilakukan berkali-kali
atau hanya sekali tergantung apa yang dibutuhkan oleh
peneliti dan objek yang akan diteliti tersebut.

3. Studi Online
Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan
media online.

18
3.4 Diagram Alir

Gambar 3. 8 Diagram alir

19
BAB IV
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

Proses segregasi adalah pemisahan/pengelompokan


barang yang akan di simpan di gudang, merupakan salah satu
cara yang efisien dalam sistem pergudangan yang mengacu
pada warehouse management system. Yang memungkinkan
untuk mengontrol operasi gudang dan tata letak barang yang di
simpan.

Pada tahapan proses segregasi sangat diperlukan


ketelitian dan kehati-hatian, karena barang yang masuk divisi
putaway sangat banyak apabila kurang ketelitian barang akan
tertumpuk dan hilang terbuang bersama kardus bekas dan
barang jenis electrostatic discharge sensitive (ESDS) diperlukan
alat khusus memegang barang tersebut.

4.1 Segregasi
Kegiatan kerja praktek yang dilakukan adalah “Segregasi
warehouse PT. GMF AeroAsia “. Berikut ini adalah tahapan dan
proses pengelompokan material di Gudang central PT. GMF AERO ASIA
TBK Pelaksanaan tahapan dan cara kerja:

1. Barang yang masuk ke divisi putaway


akan di inspect telebih dahulu oleh para inspector untuk
memastikan kualitas material, dan dilengkapi dengan
Document MRT (Material Receiving Tag) sebagai bukti bahwa
material tersebut terdata oleh sistem.

2. Proses scanning
Setelah memenuhi syarat material akan dilakukan scan
barcode batch yang terdapat pada pada document MRT
(Material Receiving Tag) agar terdata sebelum di masukkan

20
ke dalam sistem.

Gambar 4. 1 Proses scanning

3. Proses packaging
sebelum di tempatkan barang di kemas agar menghidari
barang tercecer.

Gambar 4. 2 Proses packaging

4. Proses labelling
pemberian label agar mempermudah dalam mencari
informasi barang ketika sudah di tempatkan.

21
Gambar 4. 3 Proses labelling

5. Selanjutnya barang tersebut di lokasikan pada setiap gudang


sesuai dengan jenisnya, seperti rotable material dan
repairable material yang berukuran sedang di simpan pada
gudang 25, repairable material dan rotable material yang
berukuran besar di simpan pada gudang 28, expendable
material di simpan pada gudang 21 dan 23 dan consumable
material di simpan pada gudang 22 dan 30.

Gambar 4. 4 Proses pelokasikan

22
6. Setelah di lokasikan ke gudang dan mendapatkan informasi
lokasi penempatan, selanjutnya data tersebut dimasukkan
kedalam sistem agar mempermudah dalam pencarian
informasi.

4.2 Mekanisme kerja central warehouse


Central Warehouse adalah gudang penyimpanan semua
material yang masuk ke GMF akan disimpan untuk disitribusikan ke
masing-masing local plant sesuai dengan kebutuhannya. Berdasarkan
fungsi gudang GMF terbagi menjadi:

 Serviceable store
Hanya digunakan untuk menyimpan material serviceable
yang digunakan untuk aktivitas maintenance pesawat.

 Unserviceable store
Digunakan sebagai tempat penyimpanan material
unserviceable sebelum diperbaiki di shop maupun di luar
shop.

Mekanisme kerja Central Warehouse PT. GMF AeroAsia antara


lain:

Semua barang yang masuk ke gudang central sebelumnya


akan melewati tahap inspection untuk mengetahui kualitas dari
material dan dibuatkan dokumen sebagai prosedur standar yang
ditetapkan oleh perusahaan. Selanjutnya akan dikirim ke divisi
putaway untuk dilakukan pengecekan kelengkapan dan akan
dilokasikan sesuai dengan jenis dan status material tersbut.

23
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari pelaksanaan kerja praktek yang


telah dilakukan adalah:

 Mengaktualkan data pada barang

 Pelokasian barang sesuai dengan prosedur guna


meminimalisir kerusakan pada saat barang di simpan

 Menyesuaikan data pelokasian barang pada sistem

5.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan adalah melakukan pekerjaan


selalu diikuti dengan standar keamanan dan keselamatan yang
benar agar menghasilkan pekerjan yang lebih baik.

24
DAFTAR PUSTAKA

Basic Warehousing GMF, For Training Purpose Only. Manual No. : BCT-
1186

25
LAMPIRAN-LAMPIRAN

26
Lampiran 1
Sejarah PT. GMF AeroAsia

1. Sejarah PT GMF AeroAsia Tbk


Garuda Indonesia adalah sebuah perusahan milk negara
Republik Indonesia. Garuda Indonesia yang merupakan salah
satu maskapai penerbangan tertua di Indonesia berdiri sejak
tanggal 1 Maret 1950. Perusahaan ini berkantor pusat di
Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng Indonesia. Selain
berpusat di Bandara Soekarno Hatta, Garuda Indonesia juga
memiliki kantor perwakilan yang tersebar di hampir seluruh
kota besar di Indonesia dan juga kota-kota di luar negeri.
Salah satu divisi adalah Divisi Teknik yang bertugas
untuk menangani perawatan (maintenance) pesawat udara.
Pada tanggal 19 Agustus 2002, Garuda Indonesia resmi
melepas Divisi Teknik perawatan dan perbaikan pesawatnya
untuk berdiri sebagai perusahaan mandiri yang diberi nama
PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia dengan logo
perusahaan pada gambar 3.2.

27
Gambar Lampiran 1. 1 PT.GMF AeroAsia
PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) merupakan pusat
perawatan pesawat udara atau yang lebih dikenal dengan
MRO (Maintenance, Repairing, and Overhaul). Fasilitas
perawatan pesawat ini dibangun I area seluas 115 Ha
dikawasan Bandara Soekarno Hatta Cengkareng. Dalam area
tersebut terdapat 4 hanggar, workshop, engine cell, apron,
taxy, run up bays, pertamanan, perkantoran, central store,
engine shop, Gedung manajemen, masjid, dan pusat
olahraga

PT. GMF AeroAsia didirikan berdasarkan Akta No. 93


tanggal 26 April 2002 dari Notaris Arry Supratno, S.H. Akta
pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia Republik indonesia dalam Surat Keputusan No.
C-11688 HT.01.01.TH.2002 tanggal 25 Juni 2002, serta
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.78
tanggal 27 September 2002, Tambahan No. 11677.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. 387/KMK.04/2002 tanggal 30 Agustus 2002
menetapkan kawasan berikat dan pemberian persetujuan
penyelenggaraan kawasan berikat merangkap pengusaha di
kawasan berikat kepada Perusahaan.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dana Perusahaan,
ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bidang jasa
perawatan pesawat terbang, perawatan komponen dan
kalibrasi, perawatan engine, pembuatan dan perawatan serta

28
jasa engineering.

Gambar Lampiran 1. 2 Logo PT. GMF AeroAsia

2. Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan PT GMF AeroAsia

Berikut ini adalah visi, misi dan tata nilai perusahaan


dari PT. GMF Aeroasia:

a. Misi: Misi PT. GMF AeroAsia adalah: Integrated and


Reliable Maintenance Solution as a Contribution to the
Nation.
b. Tata Nilai Perusahaan (Values):
Nilai-nilai utama GMF disebut sebagai GMF’s Core Value,
menjadi pedoman insan GMF dalam menjalankan
praktik bisnis yang merupakan redefinisi dari budaya
perusahaan sebelumnya dan telah dicanangkan pada
bulan Juni 2022. Penjabaran dalam praktik bisnisnya
sehari-hari adalah AKHLAK berikut merupakan
penjelasannya:

a. Amanah

Gambar Lampiran 1. 3 Simbol sikap amanah

b. Kompeten

29

Gambar Lampiran 1. 4 Simbol sikap


kompeten
c. Harmonis.

Gambar Lampiran 1. 5 Simbol sikap


harmonis

d. Loyal

Gambar Lampiran 1. 6 Simbol sikap


loyal

e. Adaptif

Gambar Lampiran 1. 7 Simbol sikap


adaptif
.

f. Kolaboratif

Gambar Lampiran 1. 8 Simbol sikap


kolaboratif
Gambar Lampiran 1. Simbol dari Sikap.

3. Produk dan Jasa Perusahaan

Produk jasa PT. GMF AeroAsia Tbk diantaranya,

30
yaitu:

1. Line Maintenance

Menyediakan jasa overnight dan transit dengan


waktu yang efektif dan efisien, dengan waktu
kerja 24 jam sehari.

2. Base Maintenance

Memberikan jasa solusi untuk berbagai masalah


heavy maintenance mulai dari kerusakan utama,
mengecat eksterior pesawat sampai dekorasinya,
memodifikasi sayap pylon, cabin repurbishment
dan rekonfigurasinya. Heavy maintenance ini
dilakukan untuk segala jenis pesawat dengan tipe
B 737, B 747, A 300, A 310, A 330, DC 10, MD
80, dan F 28.

3. Engine Maintenance

Dengan memiliki teknologi aviasi dan


pengembangan kapabilitas, pengalaman dan
keahlian, PT. GMF AA melakukan jasa overhaul
pada berbagai tipe mesin pesawat, selain itu
mengembangkan Heavy Industrial Turbine (HIT)
dan Light Industrial Turbine (LIT)

4. Component Maintenance

Menangani component besar untuk jenis pesawat


dengan tipe B 737, B 747, A 300, A 310, DC 10,
MD 80, dan F 28, sebagai solusi total Workshop PT.
GMF AeroAsia dilengkapi dengan peralatan untuk
komponen pneumatic dan hydraulic.
5. Engineering Services

31
Menangani perbaikan kerusakan pada saat
pemeliharaan untuk membuat rancangan dan
standar kualitas yang dispesifikasikan dari
keperluan operator yang terotorisasi.
6. Trade and Asset Management

Menyediakan material untuk melayani para


customer. Dengan memiliki fasilitas penyimpanan
bounded area dan memiliki ruangan khusus
untuk mengakomodasi inventory atau
penyimpanan peralatan yang besar. Beriringan
dengan waktu jasa Aircraft On Ground (AOG) dan
komputerisasi tracking system yang modern
yang semuanya telah di desain untuk
mengurangi downtime pesawat.

4. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar Lampiran 1. 9 Struktur organisasi PT. GMF AeroAsia

PT. GMF AeroAsia dipimpin oleh seorang Chief Executive


Officer (CEO) atau President (Direktur Utama) yang
membawahi beberapadinas, setiap dinas dipimpin oleh
seorang Direktur seperti yang terlihat pada Gambar 3.3.
Dinas-dinas tersebut mempunyai subdinas. Masing-masing
subdinas tersebut dipimpin oleh Vice President (VP). Secara
global struktur organisasi PT. GMF AeroAsia terbagi menjadi
dua unit, yaitu Service Unit dan Business Unit. Bussines Unit

32
merupakan inti dari kegiatan yang dilakukan PT. GMF
AeroAsia. Dalam struktur juga terdapat VP Quality Assurance
& Safety, VP Marketing & Business Development, VP Internal
Audit, dan VP Corporate Secretary sebagai badan independen
yang bertugas mengawasi kinerja dari system kualitas GMF
untuk selanjutnya dilaporkan kepada President/CEO. Untuk
lebih jelasnya, pada gambar dibawah ini terdapat gambar
struktur organisasi PT. GMF AeroAsia.

5. Fasilstas Perusahaan
PT. GMF AeroAsia berdiri di atas tanah seluas 115
hektar yang berada di dalam kompleks Bandara
Internasional Soekarno-Hatta, Cengkarang, Tangerang,
Banten. Seluruh fasilitas perawatan milik PT. GMF AeroAsia
ini berada di dalam bangunan seluas 547.000 m² yang
terdiri dari empat hanggar, satu spares, warehouse,
workshops, utility buildings, ground support equipment,
building, chemical stores, engine test cells dan management
building. PT. GMF AeroAsia juga memiliki sebuah apron yang
mampu menangani 50 pesawat, taxi ways, run- up bay dan
waste treatment area.

Dengan lahan yang luas dan peralatan yang baik, PT.


GMF AeroAsia mampu menangani major modification pada
pesawat. PT GMF AeroAsia mempnyai sarana dan prasarana
yang cukup memadai untuk menjalankan misi perusahan.
Diantaranya fasilitas yang terdapat di dalam kawasan
tersebut antara lain:
a. Hangar 1

merupakan hangar yang paling kecil yang ada di GMF


Hangar ini dibangun pada tahun 1991 dan digunakan
untuk pemeliharaan pesawat Boeing 747. Hangar 1
33
mempunyai luas 21.352,5 m², walaupun demikian hangar
ini mampu menampung dan mengakomodasi dua Boeing
747. Satu tempat dilengkapi dengan suatu purpose-built
untuk platform untuk Boeing 747 dan digunakan untuk
heavy maintenance dan telah digunakan secara ekstensif,
pondok refurbisment dan modifikasi tonggak menara sayap
pada pesawat terbang baik milik Garuda Indonesia
maupun pesawat dari perusahaan penerbangan yang lain.
Pada Gambar 3.10, Hangar 1 mampu untuk menampung
pesawat jenis Boeing 747.
b. Hangar 2

Memiliki luas area 23.000 m², hangar ini terdiri dari tiga
aircraftbays yang digunakan khusus untuk minor
maintenance. Hanggar ini dapat menampung satu wide body
aircraft dan satu narrow body aircraft dalam masing- masing
bay.

c. Hangar 3

ini juga mempunyai luas 24.450 m². Tata ruang hangar


ini dapat mengakomodasi satu wide body dan satu narrow
body pesawat terbang pada setiap tempat seperti yang
terdapat pada Gambar 3.6. Sebagai tambahan, hangar ini
mempunyai enam roof-mounted dan satu tempat secara
khusus dilengkapi dengan purpose built dan platform
untuk memudahkan bekerja pada model MD11/DC10 dan
wide body aircraft.
d. Hangar 4

Hangar terbaru dari PT. GMF AeroAsia ini merupakan


hangar narrow body aircraft terbesar di dunia. Dengan luas
bangunan sebesar 66.940 m², hangar ini dapat menampung

34
sebanyak 16 pesawat berbadan sempit (narrow body
aircraft). Salah satu bay di hanggar 4 digunakan khusus
untuk painting. Selain itu, pada hangar ini juga dapat
dilakukan modifikasi winglet, modifikasi interior, serta
perbaikan struktur pesawat. Hanggar ini hanya dapat
menampung pesawat berjenis narrow body aircraft.

e. Workshop Building

PT GMF AeroAsia memiiki 2 gedung workshop yang


memiliki fungsi dan peranan yang berbeda. Setiap
workshop dilengkapi dengan sarana dan prasarana
penunjang untuk memudahkan perawatan dan perbaikan
pesawat. Diantara workshop yang dimiliki PT GMF
AeroAsia yaitu:
Workshop 1

Dengan luas area sebesar 10.785 m2, workshop ini


merupakan tempat perbaikan dan maintenance dari
komponen- komponen pesawat yang telah dilepas dari
bodinya. Pada workshop 1 ini terdapat beberapa unit
kerja seperti composite, sheet metal, dan machining.
Workshop ini menangani perbaikan dan perawatan
komponen dari pesawat Boeing 747, Boeing 737, Airbus
300, DC9, DC10, Fokker 28, dan lain-lain. Komponen-
komponen pesawat yang dapat diperbaiki pada workshop 1,
yaitu flight control surface, landinggear, break system and
wheel, radar domes galleys, engine pylons, thrust reverse
doors, dan perlengkapan kabin pesawat. Khusus untuk
bagian landing gear, terdapat fasilitas untuk melakukan
pengujian NDT salah satunya adalah Flourescent Penetrant
Inspection.

35
Workshop 2

Memiliki luas area 11.814 m². Workshop 2 merupakan


bengkel untuk memperbaiki komponen pesawat yang
rusak seperti yang terlihat pada Gambar 3.15, workshop
ini memiliki 2 buah bengkel yaitu:

1. IERA shop (Instrument Electronic Radio and


Avionic). Workshop ini dilengkapi dengan
pendingin udara dan ruangan bebas debu, IERA
memiliki kemampuan memperbaiki dan merawat
komponen pesawat seperti flight instrument,
navigation and communication instrument, radar
flight, data recorder dan instrument digital
modern.
2. ELMO shop (Electrical Maintenance and Oxygen).
Workshop ini untuk perbaikan dan perawatan
sistem pneumatik dan hidrolik. Dilengkapi dengan
CSD (constant speed drive) test stand, fuel flow
ring dan hydraulic test machine.
f. General Storage

General Storage merupakan tempat peyimpanan suku


cadang pesawat. Luasnya Sekitar 11.644 m2 dan dapat
menampung 130.000 macam suku cadang. Tempat ini
dilengkapi fasilitas pennyimpanan yang baik dan cermat,
kondisi suhu dan kelembaban udara yang sesuai dengan
persyaratan pabrik pembuatnya.
g. Special Storage

Dengan luas skitar 2.593 m2, Special Storage


digunakan sebagai tempat penimpanan bahan- bahan
kimia yang berbahaya dan bahan- bahan yang mudah

36
terbakar.
h. Ground Support Equipment

GSE merupakan bengkel perawatan dan perbaikan


yang dikhususkan untuk semua peralatan penunjang
kebutuhan peasawat seperti kendaraan untuk
mengangkut perlengkapan pesawat, forklift, mobil
material handling, dan lain- lain.
i. Engine Test Cell

Engine Test Cell merupakan ruangan khusus untuk


menguji mesin pesawat yang telah atau akan
dioperasikan. berdiri di atas lahan seluas 1.577 m² dimana
di dalamnya Engine Test Cell terdapat ruang pengujian
engine pesawat dengan yang dikendalikan dari sebuah
control room. Pengujian ini bertujuan untuk menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan akibat adanya kerusakan
pada engine ketika pesawat dijalankan. Fasilitas ini dapat
melakukan pengetesan APU (Auxiliary Power Unit) yang
memiliki daya dorong sekitar 100.000 lb (240 KN) dan
dilengkapi dengan pengontrol komputer dalam
pengoperasiannya, pengujian didalam engine test cell ini
meliputi temperature, vibration, thrust, speed N1&N2 dan
fuel flow. Ruangan pada engine test cell dilapisi dengan
system peredam suara karena pada saat
pengoperasiannya akan menghasilkan suara yang sangat
besar.
j. Industrial waste Treatment

Merupakan tempat khusus dengan luas 573 m2 yang


digunakaan untuk menampung limbah seperti sampah dan
kotoran yang berasal dari pesawat dan bengkel. Selain itu
dilengkapi dengan sistem pengolahan limbah yang baik
37
sesuai dengan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan).
k. Utility Building

Memiliki fungsi sebagai penyedia tenaga listrik berupa


generator set dan transformator medium voltage.

l. Engine Maintenance
Tempat untuk maintenance atau perbaikan engine
pesawat yang bermasalah.

m. Run Up Bay
Tempat untuk menguji engine pesawat yang telah di
maintenance.

n. Apron
Merupakan tempat parkir yang akan mengalami
perbaikan atau yang telah selesai diperbaiki. Tempat ini
mempunyai 343.650 m2. Mampu menampung sekitar 50
pesawat yang terletak di depan seluruh hangar. Selain itu
tempat ini dilengkapi oleh 2 buah bay untuk pencucian
pesawat dan area seluas 15.625 m2 untuk engine run-up
dan swing compass area.
o. Management Building

Ruangan perkantoran yang digunakan sebagai tempat


melakukan kegiatan administrasi para karyawan dengan
luas 17.000 m². Dilengkapi dengan meeting room, ruangan
kelas, ruangan serbaguna, ruangan ibadah, dan sarana
olahraga.
p. Component Service

Kapabilitas Unit Component Services termasuk repair and


overhaul untuk instrumen pesawat, kontrol elektronik, radar

38
dan navigasi, flight data recorders, dan gyros, serta Wheel
Brake & Landing Gear.

Lampiran 2
Foto kegiatan

Gambar Lampiran 2. 1 Melokasikan barang

39
Gambar Lampiran 2. 2 Memindahkan barang dengan troli

40
Lampiran 3

Logbook dan absensi

41
Lampiran 4

Lembar penilaian

42

Anda mungkin juga menyukai