INFORMASI UMUM
IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Natalia Lun, S.Pd.
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Samarinda
Mata Pelajaran : Ekonomi
Fase :E
Jenjang/Kelas : SMA/X
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Alokasi Waktu : 4 Kali Pertemuan (2 x 45 menit per pertemuan)
Domain Konten : Bab 3 Pasar dan Terbentuknya Harga Pasar
Materi : Kegiatan Permintaan dan Penawaran
KEGIATAN AWAL
• Peserta didik mendeskripsikan konsep permintaan dan konsep penawaran
• Peserta didik mengidentifikasi konsep pasar dan terbentuknya harga pasar
TUJUAN PEMBELAJARAN
10.3 Menganalisis konsep pasar dan 10.3.1. Menjelaskan pengertian permintaan
terbentuknya harga pasar dan penawaran. (C2)
10.3.2. Menjabarkan faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan dan
penawaran. (C2)
10.3.3. Menghitung harga keseimbangan
permintaan dan penawaran. (C4)
10.3.4. Menganalisis kurva fungsi
permintaan dan fungsi penawaran.
(C4)
10.3.5. Menganalisis konsep pasar dan
terbentuknya harga pasar. (C4)
10.3.6. Membandingkan bentuk-bentuk
pasar. (C5)
10.4 Menyimpulkan hasil pengamatan 10.4.1. Menyimpulkan hasil pengamatan
mengenai perubahan harga pasar mengenai perubahan harga pasar.
(C5)
10.4.2. Menyajikan hasil pengamatan
mengenai perubahan harga pasar
dalam bentuk presentasi kelompok.
(P3)
PERTANYAAN PEMANTIK
1. Pada bab sebelumnya atau BAB 2 “Kegiatan Ekonomi”, sebutkan dan jelaskan yang
termasuk dalam kegiatan ekonomi?
2. Menurut Anda, apa yang mempengaruhi penetapan harga dalam kegiatan/aktivitas
ekonomi?
3. Apa yang dimaksud keseimbangan pasar?
4. Apa yang dimaksud pasar?
5. Selain pasar tradisional dan pasar modern, jenis pasar apa yang Anda ketahui dan barang
apa yang dijual?
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE - I (KESATU)
Tujuan pembelajaran:
10.3.1 Menjelaskan pengertian permintaan dan penawaran. (C2)
10.3.2 Menjabarkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran.
(C2)
1. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
• Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
• Guru mempersiapkan peserta didik di dalam kelas untuk memulai kegiatan
belajar mengajar dengan mengarahkan peserta didik untuk berdoa bersama.
• Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran peserta didik.
• Guru menyampaikan secara umum tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
• Guru memberikan pertanyaan pemantik untuk mengukur sejauh mana
pemahaman awal peserta didik mengenai materi “Konsep Permintaan dan
Penawaran”.
PERTEMUAN KE - II (KEDUA)
Tujuan pembelajaran:
10.3.3. Menghitung harga keseimbangan permintaan dan penawaran. (C4)
10.3.4. Menganalisis kurva fungsi permintaan dan fungsi penawaran. (C4)
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah 4 – Pembuktian
• Setelah mengisi Tugas Kelompok pada LKPD, peserta didik diberikan
kesempatan untuk mengemukakan hasil diskusi dan kelompok lain dapat
memberikan masukan atau pertanyaan.
• Bila ada pertanyaan yang kurang dapat dijawab oleh peserta didik maka guru
berperan untuk membantu memberikan jawaban.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE - IV (KEEMPAT)
Tujuan pembelajaran:
10.4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan mengenai perubahan harga pasar. (C5)
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE - IV (KEEMPAT)
Tujuan pembelajaran:
10.4.2 Menyajikan hasil pengamatan mengenai perubahan harga pasar dalam bentuk
presentasi kelompok. (P3)
Langkah 5 – Evaluasi
• Selama peserta didik memaparkan hasil presentasi, guru sambil melakukan
penilaian terhadap setiap kelompok.
• Setelah melakukan presentasi, peserta didik mengumpulkan tugas kelompok
dalam bentuk essay.
• Setelah semua kelompok maju memaparkan hasil diskusi kelompok, guru
memberikan pujian, apresiasi dan penguatan kepada semua kelompok beserta
anggotanya yang telah terlibat aktif dalam pembelajaran.
• Peserta didik memberikan penilaian terhadap masing-masing anggota
kelompoknya.
Penilaian:
(Jumlah Skor : 16) x 100
Interval Penilaian:
90 - 100 A
80 - 89 B
70 - 79 C
kurang dari 70 D
A. Pilihan Ganda
B. Essai
1. Diketahui:
Fungsi Permintaan : Qd = 75 – P
Fungsi Penawaran : Qs = 8P -105
Tentukan:
a. Harga keseimbangan pasar!
b. Jumlah/kuantitas keseimbangan pasar!
c. Buatlah kurva/grafik keseimbangan pasar!
LAMPIRAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
2. Melalui kegiatan diskusi antar individu satu meja, peserta didik dapat menjabarkan
masing-masing minimal 3 faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran dengan tepat. (Critical Thinking, Communication)
3. Setelah membaca materi “Konsep dan Faktor yang mempengaruhi Permintaan dan
Penawaran”, peserta didik dapat menghitung keseimbangan fungsi permintaan dan
fungsi penawaran dengan benar. (Critical Thinking, HOTS)
4. Setelah peserta didik dapat menghitung keseimbangan fungsi permintaan dan fungsi
penawaran, peserta didik dapat menganalisis kurva fungsi permintaan dan fungsi
penawaran yang telah dibuat peserta didik setelah menghitung nilai dari fungsi
permintaan dan fungsi penawaran dengan benar. (Critical Thinking, HOTS)
5. Melalui menyimak peta konsep yang dipaparkan oleh guru melalui powerpoint,
peserta didik bersama dalam masing-masing kelompok dapat menganalisis konsep
pasar dan terbentuknya harga pasar dengan tepat. (Critical Thinking,
Communication)
6. Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta didik dapat membandingkan 2 (dua) dari
4 (empat) bentuk pasar yaitu Pasar Persaingan Sempurna, Pasar Persaingan tidak
Sempurna, Pasar Oligopoli, dan Pasar Monopolistik serta memaparkan jawaban
masing-masing kelompok di depan kelas dalam bentuk media powerpoint, gambar,
atau infografis yang menarik dengan tepat. (Critical Thinking, Communication)
7. Guru memberikan kasus/masalah mengenai “Penyebab Perubahan Harga dalam
Aktivitas Ekonomi” untuk peserta didik diskusikan dalam kelompok dan dapat
menyimpulkan hasil diskusi dan pengamatan mengenai perubahan harga pasar dengan
tepat. (Critical Thinking, Communication)
2. Apakah Anda pernah berbelanja? Menurut Anda apa yang mempengaruhi naik dan
turunnya harga dalam aktivitas ekonomi?
3. Pada “Projek Kewirausahaan” semester yang lalu, apakah penjualan yang dilakukan
oleh kelompok mendapatkan keuntungan (laba) atau rugi? Mengapa penjualan yang
dilakukan mendapatkan keuntungan (laba) atau rugi?
4. Menurut Anda hal dasar apa yang mempengaruhi harga barang/produk yang Anda
tawarkan/jual?
BAB 3
PASAR DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR
Kenaikan harga menjelang Hari Raya Keagamaan (Idul Fitri dan Natal) merupakan
fenomena yang berulang dan tidak terhindarkan bagi masyarakat Indonesia. Fenomena
kenaikan dan penurunan jumlah permintaan dan harga tersebut wajar terjadi, karena
pedagang/penjual tidak mau kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang
lebih besar. Namun, tidak jarang hal ini menimbulkan keresahan bagi masyarakat terutama
masyarakat yang memiliki penghasilan minimum.
Kenaikan dan penurunan harga barang dan atau jumlah barang disebabkan oleh
dinamika antara permintaan dan penawaran. Naik dan turunnya permintaan dan penawaran
akan membentuk harga pasar atau yang biasa dikenal dalam istilah ekonomi disebut harga
keseimbangan (equilibrium price).
I. Konsep Permintaan
A. Permintaan (Demand - D)
Permintaan adalah keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli barang dan
atau jasa pada tingkat harga dan waktu tertentu. Permintaan yang terjadi dipengaruhi
oleh beberapa faktor, seperti:
a. Harga barang itu sendiri
Apabila harga suatu barang turun, kecenderungan permintaan terhadap barang itu
akan bertambah dan hal ini berlaku juga sebaliknya.
b. Barang lain yang terkait
Barang lain yang terkait adalah barang substitusi dan barang komplementer.
➢ Barang subtitusi adalah barang yang sama dengan produk yang serupa atau
barang yang dapat ditukar atau barang pengganti dari suatu produk. Contohnya,
daging ayam dapat diganti dengan sumber protein lainnya seperti telur, tahu,
dan tempe. Pada barang subtitusi, apabila harga barang substitusinya turun,
maka permintaan akan barang tersebut akan berkurang. Namun apabila harga
barang substitusinya naik, maka permintaan barang tersebut akan meningkat.
Barang komplementer merupakan barang/produk yang memiliki fungsi dan saling terkait
antara satu barang dengan barang lainnya. Contohnya, roti dan mentega atau kopi/teh dan
gula. Apabila harga barang komplementernya
➢ turun, maka permintaan akan barang tersebut akan menurun pula. Sebaliknya,
jika harga barang
a. Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan konsumen akan menunjukkan daya beli konsumen. Semakin
tinggi tingkat pendapatan, maka semakin meningkat permintaan terhadap suatu
barang tersebut.
b. Selera Masyarakat
Selera atau kebiasaan juga akan memengaruhi permintaan suatu barang. Jika selera
masyarakat terhadap suatu barang meningkat, permintaan terhadap barang itu pun
akan meningkat.
c. Jumlah Penduduk
Semakin besar jumlah penduduk suatu daerah atau negara, semakin tinggi
permintaan terhadap suatu barang.
d. Perkiraan dan Harapan Konsumen
Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, adalah lebih baik
membeli barang itu sekarang, sehingga mendorong orang untuk membeli lebih
banyak saat ini guna menghemat belanja di masa mendatang.
e. Hari Raya Keagamaan
Pada hari raya keagamaan seperti Idul Fitri dan Natal, biasa terjadi kenaikan harga
dan disertai kenaikan jumlah permintaan akan suatu barang.
f. Kondisi Sosial dan Ekonomi
Kondisi sosial dan ekonomi dapat dilihat dari kedudukan atau posisi seseorang
dalam suatu kelompok atau lingkungan yang ditentukan oleh jenis aktivitas
ekonomi, tingkat pendidikan, usia, tempat tinggal, dan kekayaan yang dimiliki.
A. Hukum Permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan
yang bersifat negatif (korelasi negatif atau berbanding terbalik/berlawanan) antara
tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta.
“Apabila harga naik, maka jumlah barang yang diminta berkurang,
sedangkan Apabila harga turun, maka jumlah barang yang diminta
bertambah”.
I. Konsep Penawaran
A. Penawaran (Supply - S)
Penawaran adalah jumlah atau kuantitas barang dan atau jasa yang tersedia dan dapat
ditawarkan oleh produsen/penjual kepada konsumen pada tingkat harga dan waktu
tertentu. Selain faktor harga barang, penawaran juga dipengaruhi oleh beberapa faktor,
seperti:
a. Jumlah Penjual atau Produsen
Jika jumlah produsen suatu barang tertentu banyak, maka jumlah penawaran
terhadap barang tersebut juga akan tetap tinggi. Misalnya, jika suatu daerah menjadi
sentra penghasil sepatu. Maka penawaran sepatu di daerah tersebut akan tinggi.
b. Bencana Alam
Jika terjadi bencana alam pada suatu daerah penghasil suatu produk. Maka, dapat
dipastikan bahwa jumlah produksi barang tersebut akan menurun dan memengaruhi
tingkat penawarannya.
c. Harga Barang Pengganti
Apabila harga suatu barang meningkat maka penawaran terhadap barang pengganti
akan mengalami peningkatan karena penjual akan menawarkan barang pengganti
sebagai alternatif/pengganti barang utama yang mengalami kenaikan. Contohnya
harga kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh terlihat
lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.
d. Biaya Produksi
Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi,
seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk
bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat,
maka harga barang barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan
menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit.
e. Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang
ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam
menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin- mesin modern
akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual
barang dengan jumlah yang banyak. Dalam hubungannya dengan penawaran suatu
barang, kemajuan teknologi menimbulkan dua efek, yaitu
produksi dapat ditambah dengan lebih cepat dan biaya produksi semakin murah
sehingga keuntungan bertambah tinggi.
a. Pajak
Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat
berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika pajak suatu barang menjadi
tinggi, maka permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.
b. Perkiraan Harga di Masa Depan
Perkiraan harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah
penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan
penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang
dan jasa yang ditawarkan. Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang
dan jasa naik, sementara penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan
mengurangi jumlah produksi barang dan jasa, karena takut tidak laku.
c. Kebijakan Pemerintah dan Situasi Politik
Kebijakan pemerintah juga memengaruhi komoditas pasar. Misalnya kebijakan
kenaikan bea cukai atau penghapusan bea cukai. Selain kebijakan pemerintah,
situasi politik dalam suatu negara juga memengaruhi penawaran. Jika suatu negara
dalam situasi politik yang kritis, maka semakin tinggi penawaran pasar.
A. Hukum Penawaran
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan
yang bersifat positif (korelasi positif atau berbanding lurus/searah) antara tingkat
harga dengan jumlah barang yang ditawarkan.
“Apabila harga naik maka jumlah barang yang ditawarkan akan
naik/bertambah juga, sedangkan Apabila harga turun maka jumlah barang
yang ditawarkan akan turun/berkurang juga”.
I. Fungsi Permintaan dan Penawaran
A. Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan menyatakan hubungan antara harga barang dengan jumlah/kuantitas
barang yang diminta. Pada umumnya, harga barang dengan jumlah/kuantitas barang
yang diminta menunjukkan hubungan yang berlawanan atau berbanding terbalik atau
korelasi negatif (-).
Bentuk umum Fungsi Permintaan adalah sebagai berikut:
Keterangan:
d = Demand (Permintaan)
a dan b = nilai konstan
Qd = jumlah atau banyak barang yang diminta
Pd = harga barang yang diminta
Qd1 = jumlah/kuantitas awal
Qd2 = jumlah/kuantitas akhir (jumlah barang berubah)
Pd1 = harga awal
Pd2 = harga akhir (harga barang berubah)
Penyelesaian:
P1 = Rp60,00
P2 = Rp40,00
Q1 = 20 unit
Q2 = 30 unit
Maka, dimasukan dalam rumus sebagai berikut:
Keterangan:
s = Supply (Penawaran)
a dan b = nilai konstan
Qs = jumlah atau banyak barang yang ditawarkan
Ps = harga barang yang ditawarkan
Qs1 = jumlah/kuantitas awal
Qs2 = jumlah/kuantitas akhir (jumlah barang berubah)
Ps1 = harga awal
Ps2 = harga akhir (harga barang berubah)
Penyelesaian:
P1 = Rp60,00
P2 = Rp80,00
Q1 = 20 unit
Q2 = 30 unit
Maka, dimasukan dalam rumus sebagai berikut:
Berdasarkan Fungsi Penawaran yang telah dihitung pada soal sebelumnya, yakni:
Q = -10 + 0,5P atau Q = 0,5P – 10
Maka, buatlah kurva (grafik) fungsi penawaran tersebut!
Langkah menentukan titik potong grafik terhadap sumbu P (harga) dan sumbu Q
(jumlah/kuantitas) yaitu:
1. Menentukan garis yang memotong sumbu P jika Q = 0
Q = -10 + 0,5P
0 = -10 + 0,5P
-0,5P = -10
P = 20
Maka, titik potong terhadap sumbu P adalah (0,20)
Kuantitas Penawaran
Agar lebih memahami mengenai Konsep Harga Keseimbangan antara Permintaan dan
Penawaran, berikut disajikan tabel permintaan dan penawaran buah jeruk selama satu
bulan:
a. Tabel Permintaan dan Penawaran Buah Jeruk dalam Satu Bulan
a. Grafik (Kurva) Harga Keseimbangan Permintaan dan Penawaran
Buah Jeruk selama Satu Bulan
Berdasarkan kurva di atas, dapat dilihat bahwa titik pertemuan antara garis kurva
permintaan dan kurva penawaran terjadi pada harga Rp3.000,00 atau disimbolkan
dengan E (titik keseimbangan) dan pada jumlah barang 66kg.
1. Menggunakan Pendekatan Sistematis
Pendekatan matematis berlaku jika data yang diperoleh merupakan fungsi
permintaan dan penawaran. Harga keseimbangan akan terbentuk jika memenuhi
rumus keseimbangan:
Qd = Qs atau Pd = Ps
Keterangan:
Qd = jumlah barang yang diminta
Pd = harga barang yang diminta
Qs = jumlah barang yang ditawarkan
Ps = harga barang yang ditawarkan
Setelah diperoleh harga (P) keseimbangannya adalah 20. Maka untuk mencari
jumlah/kuantitas (Q) keseimbangan adalah dengan cara memasukan nilai harga
(P) yang telah diketahui ke salah satu fungsi yang telah diketahui:
a. Fungsi Permintaan, Jika P = 20
Qd = 80 – P
Qd = 80 - 20
Qd = 60 (Jumlah/Kuantitas pada harga (P) 20 adalah sebanyak Qd = 60)
b. Fungsi penawaran Qs = 8P – 100, Jika P = 20
Qs = 8P – 100
Qs = 8 (20) – 100
Qs = 160 – 100
Qs = 60 (Jumlah/Kuantitas pada harga (P) 20 adalah sebanyak Qs = 60)
B. Peran Pasar
Dalam kegiatan ekonomi, pasar memiliki peran antara lain:
1. Mengatur kegiatan produksi;
2. Menetapkan harga dan nilai;
3. Mendistribusikan barang dan jasa;
4. Menentukan jumlah pembelian dan penjualan;
5. Menentukan stok barang untuk keperluan masa mendatang;
6. Melakukan promosi.
C. Macam-Macam Pasar
Pasar dapat dibedakan menurut jenis, wujud, barang yang dijual, waktu jual beli,
nama tempat, dan luas jangkauan distribusi.
1. Jenis Pasar
a. Pasar barang konsumsi
b. Pasar faktor produksi
2. Wujud Pasar
a. Pasar Konkret
b. Pasar Abstrak
3. Barang yang dijual
Dibedakan berdasarkan barang yang dijual seperti pasar ikan, pasar daging,
pasar sayur, pasar buah-buahan, dan pasar pakaian.
4. Waktu jual beli
Dibedakan berdasarkan waktu pasar pagi, pasar malam, pasar minggu, harian,
bulanan, hingga tahunan.
5. Tempat
Pasar diberikan nama sesuai nama tempat atau daerah wilayah pasar berada,
seperti pasar segiri, pasar sungai dama, pasar tanah abang, pasar jatinegara, dan
semua pasar yang diberikan nama sesuai dengan tempat lokasi pasar.
6. Luas jangkauan distribusi
Dibedakan menurut luas jangkauan distribusi yakni pasar lokal, daerah, nasional,
dan internasional.
A. Bentuk Pasar
1. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna menggambarkan suatu keadaan dimana
penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi harga di pasar, sehingga harga
di pasar murni hasil interaksi antara permintaan dan penawaran.
Ciri pasar persaingan sempurna adalah banyak penjual dan pembeli tetapi
mereka tidak mampu mempengaruhi harga, barang dan jasa yang ditawarkan
bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan, kebebasan masuk dan keluar dari
pasar persaingan sempurna, dan adanya kebebasan untuk mengambil keputusan.
Pasar persaingan sempurna mendidik masyarakat melakukan proses
produksi secara efisien sehingga produk yang sampai ke masyarakat merupakan
produk yang memiliki mutu terbaik dengan harga yang murah. Contohnya, pasar
pakaian batik dan bursa efek/pasar modal.
2. Pasar Monopoli
Pasar Monopoli adalah struktur pasar di mana perusahaan tunggal
mengendalikan seluruh pasar. Dalam skenario ini, perusahaan memiliki tingkat
kekuatan pasar tertinggi karena konsumen tidak memiliki alternatif. Akibatnya,
monopoli sering mengurangi output untuk menaikkan harga dan mendapatkan
lebih banyak keuntungan.
Pada umumnya, karakteristik pasar monopoli adalah memaksimalkan
keuntungan, dapat menetapkan harga, ada hambatan tinggi untuk masuk dan
keluar serta hanya ada satu perusahaan yang mendominasi seluruh pasar.
Dari perspektif masyarakat, monopoli merupakan bentuk struktur yang
tidak diinginkan oleh sebagian besar masyarakat karena akan menghasilkan
output yang lebih rendah dan harga menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan
pasar kompetitif. Oleh Karena itu, bentuk struktur Pasar Monopoli sering diatur
oleh pemerintah.
3. Pasar Oligopoli
Pasar Oligopoli menggambarkan suatu struktur pasar yang didominasi
oleh hanya sejumlah kecil perusahaan yang menghasilkan kompetisi terbatas.
Perusahaan- perusahaan dapat bersaing satu sama lain atau berkolaborasi.
Dengan melakukan itu, mereka dapat menggunakan kekuatan pasar kolektif
mereka untuk menaikkan harga dan mendapatkan lebih banyak keuntungan.
Adapun karakteristik dari struktur pasar oligopoli ini adalah semua
perusahaan memaksimalkan keuntungan, oligopoli dapat menetapkan harga, ada
hambatan untuk masuk dan keluar di pasar, produk mungkin homogen atau
berbeda, dan hanya ada beberapa perusahaan yang mendominasi pasar.
Namun hingga saat ini, tidak ada yang mendefinisikan dengan jelas
tentang jumlah perusahaan yang mendominasi pasar ini secara tepat. Umumya
menggunakan 3 hingga 5 perusahaan dominan sebagai patokan pasar oligopoli
ini.
Contoh pasar oligopoli dapat kita lihat pada pasar untuk perangkat game.
Pasar ini di dominasi oleh tiga perusahaan kuat yaitu Microsoft, Sony, dan
Nintendo. Itu membuat mereka semua memiliki kekuatan pasar yang signifikan.
4. Pasar Monopolistik
Persaingan monopolistik adalah struktur pasar di mana sejumlah besar
perusahaan kecil bersaing satu sama lain. Namun, tidak seperti dalam persaingan
sempurna, perusahaan dalam persaingan monopolistik ini menjual produk yang
serupa tetapi sedikit berbeda. Itu memberi mereka tingkat kekuatan pasar
tertentu yang memungkinkan mereka membebankan harga yang lebih tinggi
dalam kisaran tertentu.
Karakteristik Persaingan Monopolistik ini diantaranya adalah semua
perusahaan memaksimalkan keuntungan, bebas masuk dan keluar, perusahaan
menjual produk yang berbeda, konsumen dapat lebih memilih satu produk
daripada yang lain.
Karakteristik Persaingan Monopolistik ini pada dasarnya lebih dekat
dengan kenyataan apabila dibanding dengan persaingan sempurna. Namun,
struktur pasar ini tidak menghasilkan tingkat output yang optimal karena
perusahaan memiliki lebih banyak kekuatan dan dapat memengaruhi harga pasar
sampai tingkat tertentu.
REFERENSI – DAFTAR PUSTAKA
Alam, S. (2013). Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X - Kurikulum 2013. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Alam, S. (2013). Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X - Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Alam, S. (2021). Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X - Kurikulum Merdeka. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Asmarani. (2020). E-Modul Pembelajaran SMA - Ekonomi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan - Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah - Direktorat Sekolah Menengah Atas.
Yuliani, Wiwit. (2019). E-Modul Pembelajaran SMA - Ekonomi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan - Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah - Direktorat Sekolah Menengah Atas.