Anda di halaman 1dari 27

PANDUAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA

PROGRAM MAGANG BERSERTIFIKAT


PROGRAM KULIAH KERJA NYATA TEMATIK
/MEMBANGUN DESA
Tim Penyusun

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PERTANAHAN


SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL
TAHUN 2022
DAFTAR ISI
A. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka ..................................... 2
B. Model Pelaksanaan ......................................................................... 2
C. MBKM Magang Bersertifikat............................................................ 3
a. Konsepsi ............................................................................................ 3
b. Tujuan ............................................................................................... 3
c. Fase Magang Bersertifikat .................................................................. 4
d. Ketentuan Magang Bersertifikat ......................................................... 5
e. Lokasi Magang Bersertifikat ............................................................... 6
f. Penilaian Magang Bersertifikat ........................................................... 6
g. Persyaratan Peserta Magang Bersertifikat ........................................... 7
h. Pembimbingan Magang Bersertifikat .................................................. 7
i. Etika Pelaksanaan Magang Bersertifikat ............................................. 9
j. Monitoring dan Evaluasi ..................................................................... 9
k. Hasil Kegiatan .................................................................................. 10
l. Elemen Penilaian Laporan Akhir dan Produk Kegiatan ..................... 11
D. Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT)/Membangun Desa ................. 11
a. Konsepsi .......................................................................................... 11
b. Tujuan ............................................................................................. 12
c. Ruang Lingkup ................................................................................. 12
d. Ketentuan KKN Tematik/Membangun Desa ..................................... 13
e. Penilaian KKN Tematik/Membangun Desa ....................................... 13
f. Persyaratan Peserta KKN Tematik/Membangun Desa ....................... 13
g. Pembimbingan KKN Tematik/Membangun Desa ............................... 14
h. Etika Pelaksanaan KKN Tematik/Membangun Desa ......................... 16
i. Monitoring dan Evaluasi ................................................................... 16
j. Hasil Kegiatan .................................................................................. 17
k. Elemen Penilaian Laporan Akhir dan Produk Kegiatan ..................... 17
E. PENUTUP ...................................................................................... 18
LAMPIRAN 1. Laporan Magang Bersertifikat ....................................... 19
LAMPIRAN 2. Laporan KKN Tematik/Membangun Desa ...................... 23

1
A. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Keniscayaan untuk menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja,
dan kemajuan teknologi yang pesat dihadapi oleh semua perguruan tinggi
termasuk Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN), maka kompetensi
taruna harus disiapkan agar lebih gayut dengan kebutuhan
perkembangan zaman. Kapasitas taruna tidak hanya link and match
dengan dunia industri dan dunia kerja, tetapi juga dengan masa depan
yang berubah dengan cepat. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN)
dituntut untuk dapat merancang dan melaksanakan proses pembelajaran
yang inovatif agar taruna dapat meraih capaian pembelajaran yang
mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal
dan relevan. Kebijakan Merdeka Belajar- Kampus Merdeka (MB-KM)
diharapkan dapat menjadi jawaban atas tuntutan tersebut. Kampus
Merdeka merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang
otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak
mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan taruna.
Skema Pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)
di Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) menggunakan skema
pemrograman yang mengharuskan taruna memiliki inisiatif dan
tanggungjawab dalam menjalankan MBKM. Program MBKM dijalankan
dengan keseriusan sebagai bentuk kemerdekaan bagi Taruna untuk
mengembangkan diri sesuai dengan minat, bakat, dan kompetensinya.
B. Model Pelaksanaan
Pelaksanaan MBKM di STPN menggunakan model 5-2-1 (5 Semester di
Kampus sebelum MBKM, 2 Semester MBKM, dan 1 Semester di Kampus
pasca MBKM. Pelaksanaan 2 semester pada Semester VI dan VII. Semester
VI Taruna praktik dengan bentuk terstruktur menggunakan CPL
kurikulum KKNP-PTLP (sesuai pedoman KKNP-PTLP), Semester VII
Taruna MBKM dengan bentuk bebas dengan CPL Soft Skill dan Hard Skill.

2
C. MBKM Magang Bersertifikat
a. Konsepsi
Program Magang Bersertifikat/Praktik Kerja satu semester
memberikan pengalaman yang cukup kepada taruna melalui
pembelajaran langsung di tempat kerja (experiential learning). Selama
Magang Bersertifikat, taruna akan mendapatkan hard skills
(keterampilan, complex problem solving, analytical skills, dsb.),
maupun soft skills (etika profesi/kerja, komunikasi, kerjasama, dsb.).
Sementara mitra mendapatkan talenta yang bila cocok nantinya bisa
langsung direkrut sehingga mengurangi biaya recruitment dan training
awal/ induksi. Taruna yang sudah mengenal tempat kerja tersebut
akan lebih paham dalam memasuki dunia kerja dan kariernya. Melalui
kegiatan ini, permasalahan mitra akan tersampaikan ke STPN sehingga
memberikan kesempatan meng-update bahan ajar dan pembelajaran
dosen serta topik-topik riset di STPN akan makin relevan.
Magang Bersertifikat bersertifikat yang ditetapkan di STPN berbasis
Industri dan Dunia Kerja (IDUKA), yakni Taruna melaksanakan
kegiatan Magang Bersertifikat pada sektor publik/pemerintah maupun
swasta. Kegiatan Magang Bersertifikat dengan skema IDUKA akan
memberi perluasaan ilmu pengetahuan dan pengalaman dengan
pendekatan experiential learning. Taruna akan memiliki pengalaman
belajar penerapan ilmu pengetahuan dan sekaligus kemampuan
memecahkan masalah nyata di dunia kerja.
b. Tujuan
1. Meningkatkan pengalaman dan kompetensi taruna sesuai bidang
ilmu dan memperkenalkan budaya kerja yang riil.
2. Memperoleh masukan serta umpan balik (feedback) kepada pihak
Prodi dalam menyesuaian kurikulum yang sesuai tuntutan dunia
kerja.
3. Salah satu upaya percepatan keterserapan alumni pada pasar kerja
sehingga terjalin kerja sama yang saling menguntungkan, pihak
industri akan memperoleh input calon tenaga kerja yang sesuai

3
kebutuhannya serta mengurangi biaya recruitment dan training
awal.
c. Fase Magang Bersertifikat
Fase pembelajaran Magang Bersertifikat di Perusahaan secara
konseptual mengikuti lima fase pembelajaran sebagai berikut:
Fase 1. Modelling
Pada tahap ini, taruna di awal-awal kehadirannya di perusahaan
melakukan pengamatan secara menyeluruh terhadap jalannya tugas
pokok dan fungsi yang berjalan di perusahaan, tahap ini juga dijadikan
sebagai pengenalan budaya kerja dan adaptasi awal bagi taruna
terhadap lingkungan kerja perusahaan. Pada fase modeling, taruna
setelah melakukan pengamatan, kemudian menggunakan artikulasi
dan menganalisa strategi pelaksanaan Magang bersama pembimbing
lapangan/mentor dari Perusahaan.
Fase 2. Approximating
Tahap ini dilakukan finalisasi rancangan pelaksanaan magang yang
relefan dengan kondisi perusahaan, taruna mulai merefleksikan
dirinya sebagai bagian integral SDM Perusahaan. Pada tahap ini juga
telah diketahui pemetaan materi yang bisa dijadikan sumber belajar
pada bagian-bagian pekerjaan di Perusahaan.
Fase 3. Fade away
Pada tahap ini, taruna-taruni masih dalam pendampingan mulai
mengerjakan hal-hal teknis dan spesifik terkait pekerjaan di
Perusahaan, kunci dari keberhasilan pada tahap ini adalah keaktifan
dan komunikasi yang inten antara taruna dengan
pendamping/pembimbing.
Fase 4. Self-directed Learning
Taruna mulai melakukan tindakan nyata pekerjaan di Perusahaan,
dengan pembatasan pada bidang-bidang yang telah difahami terlebih
dulu. Pada tahap ini tidak diperkenankan taruna melakukan sesuatu
pekerjaan yang tidak difahami/dikuasai, bilamana situasi
mengharuskan taruna melakukan pekerjaan yang belum difahami

4
maka terlebih dulu harus minta petunjuk pada pembimbing dari
perusahaan.
Fase 5. Generalisasi
Tahap generalisasi merupakan tahap telah terjadinya internalisasi,
yakni taruna-taruni berusaha merealisasikan apa yang telah dipelajari,
mencoba untuk menerapkan keahliannya dan terus tumbuh dalam
kemampuan di Perusahaan. Taruna menggunakan diskusi dengan
pembimbing dan semua SDM Perusahaan untuk menghubungkan
bahwa mereka telah belajar guna berkontribusi dalam peningkatan
kinerja Perusahaan atau target-target yang telah ditetapkan
perusahaan sekaligus memperkaya hasanah pengalaman belajar
untuk pencapaian tujuan pembelajaran.
d. Ketentuan Magang Bersertifikat
1. Magang Bersertifikat/Praktik Kerja dibimbing oleh dosen tetap dan
dosen Magang yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Ketua
STPN.
2. Magang Bersertifikat/Praktik Kerja dilaksanakan selama satu
semester
3. Setiap program yang dilaksanakan harus mencantumkan STPN
sebagai institusi resmi.
4. Pendaftaran Magang Bersertifikat/Praktik Kerja disesuaikan
dengan kalender akademik STPN.
5. Program/kegiatan Magang Bersertifikat/Praktik Kerja tidak
mengandung unsur-unsur yang dilarang oleh undang- undang
maupun peraturan resmi dari pemerintah.
6. Pengusul Magang Bersertifikat/Praktik Kerja tidak sedang cuti
atau mendapatkan sanksi maupun hukuman akademik.
7. Kegiatan Magang Bersertifikat/Praktik Kerja harus dibuktikan
dengan dokumen-dokumen resmi.
8. Apabila kegiatan Magang Bersertifikat/Praktik Kerja mendapatkan
atau menghasilkan hak kekayaan intelektual dari pemerintah,
nama STPN wajib dicantumkan sebagai afiliasi.

5
e. Lokasi Magang Bersertifikat
Lokasi magang bersertifikat merupakan mitra program studi yang
telah bekerja sama.
f. Penilaian Magang Bersertifikat
Penilaian Magang Bersertifikat mengacu pada bentuk free form sesuai
dengan kurikulum program studi Diploma IV Pertanahan. Dua sumber
utama penilaian didasarkan pada kluster Hard Skill yang meliputi 9
SKS, dan kluster Soft Skill sebanyak 7 SKS, sehingga total SKS yang
diperoleh dalam penilaian adalah 16 SKS, lihat tabel 1.
Tabel 1. Penilaian Magang Bersertifikat

No Mata Kuliah SKS

I. Hard Skills*

Merumuskan Permasalahan Pertanahan/Tata Ruang


- Kemampuan menyusun proposal
1. 2
- Kemampuan mengidentifikasi permasalahan dan
menyajikannya dalam kertas kerja

Mengimplementasikan Pengelolaan Pertanahan/Tata Ruang


- Kemampuan melaksanakan tugas sesuai SOP
2. - Kemampuan menyusun laporan kegiatan 3
- Kemampuan mengimplementasikan program kerja
sesuai dengan rencana kerja

Merancang Program dan Kegiatan Pertanahan/Tata Ruang


- Kemampuan menyusun strategi pelaksanaan magang
3. - Kemampuan merancang program dan kegiatan 4
- Kemampuan menyajikan hasil rancangan program dan
kegiatan dalam kertas kerja

II. Soft Skills

Kemampuan Berkomunikasi dan Bekerjasama


- Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan kerja
1. - Kemampuan mengkomunikasikan ide dan konsep yang 2
efektif secara verbal dan tertulis
- Kemampuan bekerja dalam tim

Kepemimpinan
2. - Kemampuan kepemimpinan interpersonal 2
- Tanggung jawab dan integritas

Kreasi dan Inovasi


- Kemampuan menginisiasi (inisiatif)
3. 3
- Kemampuan menghasilkan ide/produk baru
- Kemampuan menyelesaikan masalah

Total 16

Sumber : Kurikulum 2020 Prodi DIV Pertanahan

6
Kemampuan Hard skill akan dijabarkan dalam dokumen TOR sesuai
perjanjian kerja sama dengan Mitra Program Studi. Pemberian nilai
menggunakan angka yang kemudian dikonversi kedalam nilai huruf
sesuai ketentuan sistem penilaian pada Program Studi Diploma IV
Pertanahan.
g. Persyaratan Peserta Magang Bersertifikat
Persyaratan peserta Magang Bersertifikat/Praktik Kerja diuraikan
sebagai berikut.
1. Terdaftar sebagai taruna aktif STPN Semester VII.
2. Telah lulus matakuliah minimal 80 SKS matakuliah.
3. Lulus seleksi yang dilaksanakan oleh Tim MBKM Magang
Bersertifikat Bersertifikat yang dibentuk Program Studi.
4. Peserta wajib tinggal atau “live in” di lokasi yang telah ditentukan.
5. Sehat jasmani dan rohani serta tidak sedang hamil bagi taruni.
h. Pembimbingan Magang Bersertifikat
Pembimbingan Magang Bersertifikat merupakan kegiatan terstruktur
pembimbingan yang melibatkan taruna dengan dosen pembimbing
atau dengan pembimbing lapangan/mentor.
1. Ketentuan bagi Taruna
- Taruna melaksanakan konsultasi pada awal pelaksanaan
Magang Bersertifikat
- Taruna melaksanakan semua kegiatan Magang Bersertifikat
dengan berpedoman pada arahan pembimbing lapangan dan
dosen pembimbing sesuai kebutuhan.
- Taruna melaksanakan konsultasi secara rutin atau terstruktur
Bersama pembimbing lapangan, utamanya mendiskusikan
pencapaian target-target kerja yang telah ditentukan.
- Taruna melaporkan progress Magang Bersertifikat secara
berkala setiap minggu melalui aplikasi SiMerdeka dan
melaksanakan pembimbingan kepada dosen minimal setiap
bulan.

7
- Taruna harus Menyusun laporan akhir sesuai ketentuan ilmiah
dan mengikuti sistematika penulisan laporan yang ditentukan
Program Studi.
2. Ketentuan bagi Dosen Pembimbing
- Memberikan saran dan masukan saat konsultasi keilmuan jika
diperlukan oleh taruna selama kegiatan Magang
Bersertifikat/Praktik Kerja.
- Melakukan kegiatan pembimbingan bagi taruna Magang
Bersertifikat/ Praktik Kerja untuk dapat berkonsultasi selama
Magang Bersertifikat/Praktik Kerja atau bimbingan penulisan
Laporan Magang Bersertifikat/Praktik Kerja.
- Melakukan kunjungan monitoring dan evaluasi Taruna peserta
di mitra/lokasi Magang Bersertifikat sesuai jadwal yang
disepakati.
- Memberikan saran dan masukan yang diperlukan oleh taruna
selama kegiatan Magang Bersertifikat/Praktik Kerja.
- Memberikan persetujuan dan penilaian Laporan Magang
Bersertifikat/Praktik Kerja.
- Memberikan penilaian dapat dilakukan dalam bentuk penilaian
Laporan Magang Bersertifikat/Praktik Kerja dan atau
presentasi kegiatan Magang Bersertifikat/Praktik Kerja.
3. Ketentuan bagi Pembimbing Lapangan/Mentor
- Memberikan bimbingan dalam Menyusun rencana kerja
Magang Bersertifikat sesuai kebutuhan perusahaan.
- Memberikan bimbingan rutin terhadap pelaksanaan kerja
Magang Bersertifikat dan memberikan penyelesaian masalah
yang dihadapi selama kegiatan Magang Bersertifikat.
- Memberi penilaian bulanan terhadap logbook yang disusun oleh
taruna peserta Magang Bersertifikat.
- Memfasilitasi ekspose/presentasi progress pelaksanaan
Magang Bersertifikat pada tengah dan akhir pelaksanaan
Magang Bersertifikat yang dihadiri oleh Dosen pembimbing dari
STPN.

8
4. Ketentuan Bagi Mitra/Perusahaan tempat Magang Bersertifikat
- Memfasilitasi pelaksanaan, menyediakan data dan informasi
yang relevan, dan sumber daya lainnya untuk mendukung
pelaksanaan Magang Bersertifikat/Praktik Kerja.
- Menjamin terlaksananya Magang Bersertifikat/Praktik Kerja
yang dijalankan taruna sesuai dengan ketentuan.
- Menyediakan supervisor/mentor/coach yang mendampingi
taruna atau kelompok taruna selama melaksanakan Magang
Bersertifikat/Praktik Kerja.
- Mengelola penempatan taruna Magang Bersertifikat/praktik
kerja
- Memberikan hak dan jaminan sesuai perjanjian kerja sama.
- Menerbitkan Sertifikat Magang Bersertifikat dan menilai
kinerja taruna peserta Magang Bersertifikat sesuai standar
penilaian dalam kurikulum program studi.
i. Etika Pelaksanaan Magang Bersertifikat
- Taruna harus menyelesaikan segala tugas yang diberikan dengan
benar, rapi dan tepat waktu.
- Taruna bersikap jujur, disiplin, santun, profesional, dan menjaga
etos kerja selama mengikuti Magang Bersertifikat/Praktik Kerja.
- Taruna harus menjaga sikap dan etika dalam berinteraksi
- Taruna harus menghormati karyawan di lokasi Magang
Bersertifikat/praktik kerja tanpa membedakan suku, agama, ras,
gender, dan golongan.
- Taruna harus menjaga nama baik almamater STPN.
j. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi merupakan satu keniscayaan untuk
melakukan pengontrolan terhadap kualitas MBKM. Monitoring dan
Evaluasi secara garis besar dengan menggunakan beberapa strategi:
1. Pengamatan Langsung di Lapangan
2. Pemantauan berkala terstruktur melalui logbook di aplikasi
SiMerdeka.

9
3. FGD tengah program yang melibatkan peserta MBKM, Dosen
Pembimbing Internal dan Eksternal;
4. Evaluasi akhir berupa seminar/presentasi komprehensif dan
pencermatan laporan
Sedangkan untuk mekanisme pelaksanaannya dengan
memedomani hal-hal sebagai berikut:
1. Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala dalam periode
1 (satu) bulan sekali dengan metode yang dimungkinkan
(daring/luring) dengan waktu yang disepakati oleh setiap pihak.
2. Monitoring berkala dilakukan oleh dosen pembimbing dengan
mengacu pada panduan yang ada.
3. Setiap dosen pembimbing wajib melakukan pelaporan hasil
monitoring berkala dan dilampirkan dalam portofolio mengajar
pada semester tersebut.
4. Selain monitoring berkala, dilakukan juga interirm report yang
dilakukan minimal 2 (dua) kali. Interirm report wajib dihadiri
oleh dosen pendamping internal, fasilitator eksternal (bila ada),
serta pihak lain yang dianggap berkepentingan dengan
kegiatan/bidang kajian yang dilakukan oleh Taruna.
5. Laporan akhir disusun pada akhir masa MBKM, dan wajib
dipresentasikan di depan dosen internal, fasilitator eksternal
dan pihak lain yang dianggap berkepentingan, dengan jumlah
peserta minimal 10 orang (memenuhi kompetensi komunikasi).
6. Komponen evaluasi meliputi input (proposal), proses
pelaksanaan (hasil monev dan interm report), output (kebaruan,
cakupan dan kebermanfaatan) dan presentasi
k. Hasil Kegiatan
Program Magang Bersertifikat yang dilakukan harus mempunyai hasil
antara lain:
1. Laporan Akhir (Wajib)
2. Produk Kegiatan, meliputi: (Pilihan)
a. Karya Ilmiah (Jurnal/Poster Ilmiah/Juknis/Karya Ilmiah
Lain);

10
b. Aplikasi atau Sistem Informasi;
c. Video dokumenter;
d. Produk lain sesuai kesepakatan dengan desa dan dosen
pembimbing.
l. Elemen Penilaian Laporan Akhir dan Produk Kegiatan
1. Elemen dalam penilaian laporan akhir :
a. sistematika penulisan laporan
b. literatur review
c. Analisis data
2. Elemen Penilaian Produk Kegiatan:
a. Karya Ilmiah: orisinalitas/kebaruan, publikasi dalam jurnal
terakreditasi nasional, informatif, ilustrasi/kreativitas, bahasa,
pembahasan/analisis, daya tarik/ penyajian.
b. Aplikasi atau Sistem Informasi: kegunaan dan kemanfaatan,
kesesuaian variabel, bahasa coding, tampilan, kemudahan
penggunaan aplikasi, dan keberlanjutan/potensi
pengembangan.
c. Video Dokumenter:informatif, ilustrasi/kreativitas, penarasian,
pembahasan/ analisis, daya tarik/ penyajian.
d. Produk lain sesuai kesepakatan: kegunaan dan kemanfaatan

D. Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT)/Membangun Desa


a. Konsepsi
Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) merupakan suatu bentuk
pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada
mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat di luar kampus, yang
secara langsung bersama-sama masyarakat mengidentifikasi potensi
dan menangani masalah sehingga diharapkan mampu
mengembangkan potensi desa/daerah dan memberikan solusi untuk
masalah yang ada di desa. Kegiatan KKNT diharapkan dapat
mengasah softskill dan hardskill, kerjasama tim lintas
disiplin/keilmuan (lintas kompetensi), dan leadership mahasiswa
dalam mengelola program pembangunan di wilayah perdesaan.

11
Dalam mendukung kegiatan Merdeka Belajar, STPN
melaksanakan kegiatan KKN Tematik/Membangun Desa. Kegiatan
ini dilakukan dengan pengajuan topik dari Taruna dengan memenuhi
kriteria: kebermanfaatan, cakupan dan lingkup pembelajaran yang
disepakati. Tema proyek membangun desa merupakan upaya
pemberdayaan potensi desa semaksimal mungkin untuk peningkatan
kesejahteraan, ketenteraman, kenyamanan, kesehatan masyarakat
desa. Desa mempunyai peran yang strategis dalam menopang
pembangunan dan perekonomian nasional. KKN
Tematik/Membangun Desa dilaksanakan di desa yang telah
mempunyai kerjasama dengan STPN. Tema yang diusung dalam
kegiatan KKN Tematik STPN meliputi tema proyek yang dapat
membangun desa. Dengan adanya KKN Tematik /Membangun Desa,
diharapkan taruna dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat
sesuai dengan bidang keahliannya yaitu pertanahan dan tata ruang.
kondisi saat ini, pada tingkat desa sumber daya manusia pertanahan
dan tata ruang jarang ditemukan.
b. Tujuan
Tujuan KKN Tematik/Membangun Desa antara lain
1. Meningkatkan pengalaman dan kompetensi taruna sesuai
bidang ilmu dan memperkenalkan budaya kerja yang riil
2. membantu percepatan pembangunan di wilayah pedesaan
bersama dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN dan
Kementerian Desa PDTT.
c. Ruang Lingkup
Ruang lingkup KKN Tematik/Membangun Desa antara lain :
1. Manajemen administrasi pertanahan desa.
2. Kegiatan pengukuran dan pemetaan bidang tanah desa.
3. Kegiatan penyusunan action plan bagi desa.
4. Pembuatan aplikasi yang berbasis sistem informasi geografis.
5. Pembuatan profil desa.
6. dan lain-lain sesuai dengan kesepakatan.

12
d. Ketentuan KKN Tematik/Membangun Desa
1. KKN Tematik/Membangun Desa dibimbing oleh dosen tetap dan
dosen magang yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Ketua
STPN.
2. Ruang lingkup pelaksanaan KKN Tematik/Membangun Desa
merupakan hasil kesepakatan antara Prodi dan mitra.
3. KKN Tematik/Membangun Desa dilaksanakan selama satu
semester
4. Pendaftaran KKN Tematik/Membangun Desa disesuaikan dengan
kalender akademik STPN.
5. Setiap program yang dilaksanakan harus mencantumkan STPN
sebagai institusi resmi.
6. Program/kegiatan KKN Tematik/Membangun Desa tidak
mengandung unsur-unsur yang dilarang oleh undang- undang
maupun peraturan resmi dari pemerintah.
7. Pengusul KKN Tematik/Membangun Desa tidak sedang cuti atau
mendapatkan sanksi maupun hukuman akademik
8. Kegiatan KKN Tematik/Membangun Desa harus dibuktikan
dengan dokumen-dokumen resmi.
9. Apabila kegiatan KKN Tematik/Membangun Desa mendapatkan
atau menghasilkan hak kekayaan intelektual dari pemerintah,
nama STPN wajib dicantumkan sebagai afiliasi.
e. Penilaian KKN Tematik/Membangun Desa
Penyetaraan MBKM KKN Tematik/Membangun Desa disetarakan
dengan Magang bersertifikat mengacu pada bentuk free form sesuai
dengan kurikulum pada Program Diploma IV Pertanahan, lihat tabel 1.
f. Persyaratan Peserta KKN Tematik/Membangun Desa
Persyaratan peserta KKN Tematik/Membangun Desa diuraikan sebagai
berikut.
1. Terdaftar sebagai taruna aktif STPN Semester VII.
2. Mengajukan Proposal kegiatan KKN Tematik/Membangun Desa
3. Telah lulus matakuliah minimal 80 SKS matakuliah.
4. Peserta wajib tinggal atau “live in” di lokasi yang telah ditentukan.

13
5. Sehat jasmani dan rohani serta tidak sedang hamil bagi taruni.
6. Menandatangani pernyataan kesediaan mengikuti program yang
dilengkapi tanda tangan persetujuan orang tua/wali dan sesuai
aturan akademik STPN serta aturan lembaga tujuan (format
terlampir).
g. Pembimbingan KKN Tematik/Membangun Desa
Pembimbingan KKN Tematik/Membangun Desa merupakan kegiatan
terstruktur pembimbingan yang melibatkan taruna dengan dosen
pembimbing atau dengan pembimbing lapangan/mentor.
1. Ketentuan bagi Taruna
a. Taruna melaksanakan program sesuai dengan tema yang telah
ditentukan oleh Prodi dan Mitra.
b. Taruna melaksanakan konsultasi pada awal pelaksanaan KKN
Tematik/Membangun Desa.
c. Taruna melaksanakan semua kegiatan KKN
Tematik/Membangun Desa dengan berpedoman pada arahan
pembimbing lapangan dan dosen pembimbing sesuai
kebutuhan.
d. Taruna melaksanakan konsultasi secara rutin atau terstruktur
bersama pembimbing lapangan, utamanya mendiskusikan
pencapaian target-target kerja yang telah ditentukan.
e. Taruna melaporkan progress KKN Tematik/Membangun Desa
setiap minggu dan melaksanakan pembimbingan kepada dosen
minimal secara berkala setiap bulan.
f. Taruna harus menyusun laporan akhir sesuai ketentuan ilmiah
dan mengikuti sistematika penulisan laporan yang ditentukan
Program Studi.
g. Taruna harus membuat salah satu produk kegiatan sesuai yang
sudah disepakati/dipilih.
2. Ketentuan bagi Dosen Pembimbing
a. Memberikan saran dan masukan saat konsultasi keilmuan jika
diperlukan oleh taruna selama kegiatan KKN
Tematik/Membangun Desa.

14
b. Melakukan kegiatan pembimbingan bagi taruna KKN
Tematik/Membangun Desa untuk dapat berkonsultasi selama
KKN Tematik/Membangun Desa atau bimbingan penulisan
Laporan KKN Tematik/Membangun Desa .
c. Melakukan kunjungan monitoring dan evaluasi Taruna peserta
di mitra/lokasi KKN Tematik/Membangun Desa sesuai jadwal
yang disepakati.
d. Memberikan saran dan masukan yang diperlukan oleh taruna
selama kegiatan KKN Tematik/Membangun Desa.
e. Memberikan persetujuan dan penilaian Laporan KKN
Tematik/Membangun Desa.
f. Memberikan penilaian dapat dilakukan dalam bentuk penilaian
Laporan KKN Tematik/Membangun Desa dan atau presentasi
kegiatan KKN Tematik/Membangun Desa.
3. Ketentuan bagi Pembimbing Lapangan/Mentor
a. Memberikan bimbingan dalam menyusun rencana kerja KKN
Tematik/Membangun Desa sesuai kebutuhan desa.
b. Memberikan masukan terhadap pelaksanaan kerja KKN
Tematik/Membangun Desa dan memberikan penyelesaian
masalah yang dihadapi selama kegiatan KKN
Tematik/Membangun Desa.
c. Memberi penilaian bulanan terhadap logbook yang disusun oleh
taruna peserta KKN Tematik/Membangun Desa.
d. Memfasilitasi ekspose/presentasi progress pelaksanaan KKN
Tematik/Membangun Desa pada tengah dan akhir pelaksanaan
KKN Tematik/Membangun Desa yang dihadiri oleh Dosen
pembimbing dari STPN.
4. Ketentuan Bagi Desa tempat KKN Tematik/Membangun Desa.
a. Memfasilitasi pelaksanaan, menyediakan data dan informasi
yang relevan, dan sumber daya lainnya untuk mendukung
pelaksanaan KKN Tematik/Membangun Desa.
b. Menjamin terlaksananya KKN Tematik/Membangun Desa.yang
dijalankan taruna sesuai dengan ketentuan.

15
c. Menyediakan supervisor/mentor/coach yang mendampingi
taruna atau kelompok taruna selama melaksanakan KKN
Tematik/Membangun Desa.
h. Etika Pelaksanaan KKN Tematik/Membangun Desa
1. Taruna harus menyelesaikan segala tugas yang diberikan dengan
benar, rapi dan tepat waktu.
2. Taruna bersikap jujur, disiplin, santun, profesional, dan menjaga
etos kerja selama mengikuti KKN Tematik/Membangun Desa.
3. Taruna harus menjaga sikap dan etika dalam berinteraksi
4. Taruna harus menghormati dan menghargai masyarakat di lokasi
KKN Tematik/Membangun Desa tanpa membedakan suku, agama,
ras, gender, dan golongan.
5. Taruna harus menjaga nama baik almamater STPN.
i. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi merupakan satu keniscayaan untuk
melakukan pengontrolan terhadap kualitas MBKM. Monitoring dan
Evaluasi secara garis besar dengan menggunakan beberapa strategi:
1. Pengamatan Langsung di Lapangan
2. Pemantauan berkala terstruktur melalui logbook dan sejenisnya
3. FGD tengah program yang melibatkan peserta MBKM, Dosen
Pembimbing Internal dan Eksternal;
4. Evaluasi akhir berupa seminar/presentasi komprehensif dan
pencermatan laporan
Sedangkan untuk mekanisme pelaksanaannya dengan memedomani
hal-hal sebagai berikut:
1. Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala dalam periode 1
(satu) bulan sekali dengan metode yang dimungkinkan
(daring/luring) dengan waktu yang disepakati oleh setiap pihak.
2. Monitoring berkala dilakukan oleh dosen pembimbing dengan
mengacu pada panduan yang ada.
3. Setiap dosen pembimbing wajib melakukan pelaporan hasil
monitoring berkala dan dilampirkan dalam portofolio mengajar pada
semester tersebut.

16
4. Selain monitoring berkala, dilakukan juga interirm report yang
dilakukan minimal 2 (dua) kali. Interirm report wajib dihadiri oleh
dosen pendamping internal, fasilitator eksternal (bila ada), serta
pihak lain yang dianggap berkepentingan dengan kegiatan/bidang
kajian yang dilakukan oleh Taruna.
5. Laporan akhir disusun pada akhir masa MBKM, dan wajib
dipresentasikan di depan dosen internal, fasilitator eksternal dan
pihak lain yang dianggap berkepentingan, dengan jumlah peserta
minimal 10 orang (memenuhi kompetensi komunikasi).
6. Komponen evaluasi meliputi input (proposal), proses pelaksanaan
(hasil monev dan interm report), output (kebaruan, cakupan dan
kebermanfaatan) dan presentasi
j. Hasil Kegiatan
Program KKN Tematik /Membangun Desa yang dilakukan harus
mempunyai hasil antara lain:
1. Laporan Akhir (Wajib)
2. Produk Kegiatan, meliputi: (Pilihan)
a. Karya Ilmiah (Jurnal/Poster Ilmiah/Juknis/Karya Ilmiah
Lain);
b. Aplikasi atau Sistem Informasi;
c. Video dokumenter;
d. Produk lain sesuai kesepakatan dengan desa dan dosen
pembimbing.
k. Elemen Penilaian Laporan Akhir dan Produk Kegiatan
1. Elemen dalam penilaian laporan akhir :
a. sistematika penulisan laporan
b. literatur review
c. Analisis data
2. Elemen Penilaian Produk Kegiatan:
a. Karya Ilmiah: orisinalitas/kebaruan, publikasi dalam jurnal
terakreditasi nasional, informatif, ilustrasi/kreativitas, bahasa,
pembahasan/analisis, daya tarik/ penyajian.

17
b. Aplikasi atau Sistem Informasi: kegunaan dan kemanfaatan,
kesesuaian variabel, bahasa coding, tampilan, kemudahan
penggunaan aplikasi, dan keberlanjutan/potensi
pengembangan.
c. Video Dokumenter : informatif, ilustrasi/kreativitas, penarasian,
pembahasan / analisis, daya tarik / penyajian.
d. Produk lain sesuai kesepakatan: kegunaan dan kemanfaatan

E. PENUTUP
Panduan ini diharapkan memberikan petunjuk teknis tentang
rambu-rambu pelaksanaan program merdeka belajar kampus merdeka
pada pilihan Magang Bersertifikat dan KKN Tematik/Membangun Desa
yang dilaksanakan taruna-taruni STPN Semester VII. Hal-hal yang belum
jelas atau memerlukan pendalaman dari panduan ini bisa
dikonsultasikan langsung ke pengelola Program Studi Diploma IV
Pertanahan STPN.
Semoga panduan ini dapat meningkatkan khasanah pemahaman
semua yang terlibat dalam kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka,
Magang Bersertifikat dan KKN Membangun Desa, sehingga tujuan dan
harapan dari pelaksanaan kegiatan ini dapat tercapai dan memberi
kemanfaatan yang luas bagi pihak-pihak yang terlibat dan kontributif
untuk peningkatan kompetensi taruna.

18
LAMPIRAN 1. Laporan Magang Bersertifikat
Sesi akhir pelaksanaan Magang Bersertifikat, taruna diwajibkan Menyusun
laporan individu/perseorangan didasarkan pada semua kegiatan yang
dilakukan saat Magang Bersertifikat/praktik kerja.
1. Prinsip Penulisan Laporan
• Benar dan Obyektif: Laporan Magang Bersertifikat/Praktik Kerja
harus sesuai dengan ketentuan yang ada dalam pedoman ini serta
memuat informasi yang benar dan obyektif.
• Jelas dan Cermat: Laporan Magang Bersertifikat/Praktik Kerja harus
mudah dimengerti/dipahami oleh pembaca, dengan cara menghindari
pemakaian kata/istilah, rangkaian kata/kalimat atau gaya bahasa
yang kurang dapat dipahami oleh pembaca maupun penulisnya
sendiri. Gunakan kata-kata yang sederhana tetapi jelas maksudnya.
• Langsung ke Sasaran: Laporan Magang Bersertifikat/Praktik Kerja
harus tepat, padat dan langsung ke pokok persoalannya. Uraian
sebaiknya tidak terlalu panjang atau menggunakan kata-kata kiasan
hanya sekedar untuk memberi kesan bahwa laporan itu tebal (laporan
tebal tidak selalu berarti bagus).
• Lengkap: Laporan Magang Bersertifikat/Praktik Kerja harus disajikan
secara menyeluruh dalam bentuk uraian berdasarkan data dan
dilampiri semua dokumen penunjang.
• Tegas dan Konsisten: Laporan Magang Bersertifikat/Praktik Kerja
harus tegas dan konsisten sehingga tidak terjadi kontradiksi antara
bagian yang satu dengan bagian lainnya, baik dalam hal substansi,
istilah, maupun teknik penulisan penyajian.
2. Sistematika Penulisan Laporan
• Jenis Huruf: Times New Roman, Normal, 12 pt (judul), 11 pt (isi).
• Teks menggunakan jarak baris 1,15 spasi dan perataan teks
menggunakan rata kiri dan kanan.
• Layout menggunakan ukuran kertas A-4, satu kolom, margin kiri 4 cm,
margin kanan, atas, dan bawah masing- masing 3 cm.
• Cover Luar
• Cover Dalam
19
• Lembar Pengesahan
• Kata Pengantar
• Daftar Isi
• Daftar Gambar Daftar Tabel
BAB 1. PENDAHULUAN
BAB 2. GAMBARAN UMUM MAGANG BERSERTIFIKAT/ PRAKTIK KERJA
BAB 3. METODE PELAKSANAAN MAGANG BERSERTIFIKAT/ PRAKTIK
KERJA
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI MAGANG BERSERTIFIKAT/ PRAKTIK
KERJA
BAB 5. PENUTUP
BAB 6. REFLEKSI DIRI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3. Penjelasan Laporan
Guna memberikan rambu-rambu lebih jelas terkait penyusunan laporan,
berikut disajikan penjelasan singkat terkait isi dari laporan Magang
Bersertifikat yang disusun taruna.
BAB 1. PENDAHULUAN (huruf Times New Roman 14 cetak tebal)
1.1.Latar Belakang
Taruna menguraikan latar belakang kegiatan Magang
Bersertifikat/Praktik Kerja, khususnya program yang dilaksanakan.
Latar belakang menjelaskan urgensi dari Magang Bersertifikat yang
dilaksanakan, menggunakan jastifikasi ilmiah.
1.2.Tujuan
Magang Bersertifikat/Praktik Kerja,meliputi rumusan tujuan yang
mencerminkan hal-hal yang diuraikan di bab pelaksanaan sebagai
bagian dari program Magang Bersertifikat/Praktik Kerja.
1.1 Manfaat Magang Bersertifikat/Praktik Kerja, meliputi uraian
manfaat untuk STPN, manfaat untuk Program Studi, manfaat untuk
Mitra/Perusahaan, dan manfaat untuk Taruna pelaksana program.

20
BAB 2. GAMBARAN UMUM MAGANG BERSERTIFIKAT/PRAKTIK KERJA
(huruf Times New Roman 14 cetak tebal)
Paparan kondisi umum Magang Bersertifikat/Praktik Kerja. Gambaran
umum berisi profil mitra Magang Bersertifikat/praktik kerja, terutama
kondisi organisasi mitra yang relevan dengan kegiatan yang dilakukan.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN MAGANG BERSERTIFIKAT/ PRAKTIK
KERJA (huruf Times New Roman 14 cetak tebal)
Metode Pelaksanaan Magang Bersertifikat/Praktik Kerja berisi
tahapan/prosedur, frekuensi kegiatan, pihak yang terlibat, dan lainnya
sesuai dengan program yang dilaksanakan
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI MAGANG BERSERTIFIKAT/ PRAKTIK
KERJA (huruf
Times New Roman 14 cetak tebal)
Hasil yang diperoleh sebagai bagian pelaksanaan Magang
Bersertifikat/Praktik Kerja, seperti peningkatan kapasitas, pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan nilai-nilai.
BAB 5. PENUTUP (huruf Times New Roman 14 cetak tebal)
5.1. Simpulan. Berisi uraian abstraksi Taruna terhadap
pelaksanaan kegiatan Magang Bersertifikat/Praktik Kerja.
5.2. Saran. Usulan perbaikan program Magang Bersertifikat/Praktik
Kerja kepada pihak terkait.
BAB 6. REFLEKSI DIRI (huruf Times New Roman 14 cetak tebal)
- Taruna mendeskripsikan tentang hal-hal positif yang diterima selama
perkuliahan yang bermanfaat/relevan terhadap pekerjaan selama
menjadi Magang Bersertifikat/Praktik Kerja.
- Taruna menjelaskan tentang manfaat Magang Bersertifikat/Praktik
Kerja terhadap pengembangan soft skills dan kekurangan soft- skills
yang dimilikinya.
- Taruna memberikan penjabaran tentang manfaat Magang
Bersertifikat/Praktik Kerja terhadap pengembangan kemampuan
kognitif dan kekurangan kemampuan kognitif yang dimilikinya.
- Taruna memberikan penjabaran mengenai rencana
perbaikan/pengembangan diri, karir, dan pendidikan selanjutnya.

21
DAFTAR PUSTAKA (huruf Times New Roman 14 cetak tebal)
Berisi informasi tentang sumber pustaka yang telah dirujuk dalam tubuh
tulisan. Setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam
daftar pustaka, begitu juga sebaliknya setiap pustaka yang ditulis dalam
daftar pustaka harus pernah dirujuk dalam naskah. Format perujukan
pustaka mengikuti Harvard style dimana nama belakang penulis dan
tahun diurutkan berdasar abjad (Times New Roman 12 normal).
LAMPIRAN (huruf Times New Roman 14 cetak tebal)
Lampiran wajib berupa absensi dan logbook

22
LAMPIRAN 2. Laporan KKN Tematik/Membangun Desa
Sesi akhir pelaksanaan KKN Tematik/Membangun desa, taruna diwajibkan
Menyusun laporan individu/perseorangan didasarkan pada semua kegiatan
yang dilakukan saat KKN Tematik/Membangun Desa.
1. Prinsip Penulisan Laporan
● Benar dan Obyektif: Laporan KKN Tematik/Membangun Desa harus
sesuai dengan ketentuan yang ada dalam pedoman ini serta memuat
informasi yang benar dan obyektif.
● Jelas dan Cermat: Laporan KKN Tematik/Membangun Desa harus
mudah dimengerti/dipahami oleh pembaca, dengan cara menghindari
pemakaian kata/istilah, rangkaian kata/kalimat atau gaya bahasa yang
kurang dapat dipahami oleh pembaca maupun penulisnya sendiri.
Gunakan kata-kata yang sederhana tetapi jelas maksudnya.
● Langsung ke Sasaran: Laporan KKN Tematik/Membangun Desa harus
tepat, padat dan langsung ke pokok persoalannya. Uraian sebaiknya
tidak terlalu panjang atau menggunakan kata-kata kiasan hanya
sekedar untuk memberi kesan bahwa laporan itu tebal (laporan tebal
tidak selalu berarti bagus).
● Lengkap: Laporan KKN Tematik/Membangun Desa harus disajikan
secara menyeluruh dalam bentuk uraian berdasarkan data dan
dilampiri semua dokumen penunjang.
● Tegas dan Konsisten: Laporan KKN Tematik/Membangun Desa harus
tegas dan konsisten sehingga tidak terjadi kontradiksi antara bagian
yang satu dengan bagian lainnya, baik dalam hal substansi, istilah,
maupun teknik penulisan penyajian.
2. Sistematika Penulisan Laporan
● Jenis Huruf: Times New Roman, Normal, 12 pt (judul), 11 pt (isi).
● Teks menggunakan jarak baris 1,15 spasi dan perataan teks
menggunakan rata kiri dan kanan.
● Layout menggunakan ukuran kertas A-4, satu kolom, margin kiri 4 cm,
margin kanan, atas, dan bawah masing- masing 3 cm.
● Cover Luar
● Cover Dalam

23
● Lembar Pengesahan
● Kata Pengantar
● Daftar Isi
● Daftar Gambar Daftar Tabel
BAB 1. PENDAHULUAN
BAB 2. GAMBARAN UMUM KKN TEMATIK/MEMBANGUN DESA
BAB 3. METODE PELAKSANAAN KKN TEMATIK/MEMBANGUN DESA
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI KKN TEMATIK/MEMBANGUN DESA
BAB 5. PENUTUP
BAB 6. REFLEKSI DIRI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3. Penjelasan Laporan
Guna memberikan rambu-rambu lebih jelas terkait penyusunan laporan,
berikut disajikan penjelasan singkat terkait isi dari laporan KKN
Tematik/Membangun Desa yang disusun taruna.
BAB 1. PENDAHULUAN (huruf Times New Roman 14 cetak tebal)
1.1.Latar Belakang
Taruna menguraikan latar belakang kegiatan KKN Tematik/Membangun
Desa, khususnya program yang dilaksanakan. Latar belakang
menjelaskan urgensi dari KKN Tematik/Membangun Desa yang
dilaksanakan, menggunakan jastifikasi ilmiah.
1.2.Tujuan
KKN Tematik/Membangun Desa, meliputi rumusan tujuan yang
mencerminkan hal-hal yang diuraikan di bab pelaksanaan sebagai bagian
dari program KKN Tematik/Membangun Desa.
1.1 Manfaat KKN Tematik/Membangun Desa, meliputi uraian manfaat
untuk STPN, manfaat untuk Program Studi, manfaat untuk desa dan
masyarakat, dan manfaat untuk Taruna pelaksana program.
BAB 2. GAMBARAN UMUM KKN TEMATIK/MEMBANGUN (huruf Times
New Roman 14 cetak tebal)

24
Paparan kondisi umum KKN Tematik/Membangun Desa. Gambaran
umum berisi profil desa KKN Tematik/Membangun Desa, terutama
kondisi organisasi desa yang relevan dengan kegiatan yang dilakukan.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN KKN TEMATIK/MEMBANGUN (huruf
Times New Roman 14 cetak tebal)
Metode Pelaksanaan KKN Tematik/Membangun Desa berisi
tahapan/prosedur, frekuensi kegiatan, pihak yang terlibat, dan lainnya
sesuai dengan program yang dilaksanakan
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI KKN TEMATIK/MEMBANGUN (huruf Times
New Roman 14 cetak tebal)
Hasil yang diperoleh sebagai bagian pelaksanaan KKN
Tematik/Membangun Desa, seperti peningkatan kapasitas, pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan nilai-nilai.
BAB 5. PENUTUP (huruf Times New Roman 14 cetak tebal)
5.1 Simpulan. Berisi uraian abstraksi Taruna terhadap pelaksanaan
kegiatan KKN Tematik/Membangun Desa.
5.2 Saran. Usulan perbaikan program KKN Tematik/Membangun Desa
kepada pihak terkait.
BAB 6. REFLEKSI DIRI (huruf Times New Roman 14 cetak tebal)
● Taruna mendeskripsikan tentang hal-hal positif yang diterima
selama perkuliahan yang bermanfaat/relevan terhadap pekerjaan
selama menjadi KKN Tematik/Membangun Desa.
● Taruna menjelaskan tentang manfaat KKN Tematik/Membangun
Desa terhadap pengembangan soft skills dan kekurangan soft- skills
yang dimilikinya.
● Taruna memberikan penjabaran tentang manfaat KKN
Tematik/Membangun Desa terhadap pengembangan kemampuan
kognitif dan kekurangan kemampuan kognitif yang dimilikinya.
● Taruna memberikan penjabaran mengenai rencana
perbaikan/pengembangan diri, karir, dan pendidikan selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA (huruf Times New Roman 14 cetak tebal)

25
Berisi informasi tentang sumber pustaka yang telah dirujuk dalam
tubuh tulisan. Setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul
dalam daftar pustaka, begitu juga sebaliknya setiap pustaka yang ditulis
dalam daftar pustaka harus pernah dirujuk dalam naskah. Format
perujukan pustaka mengikuti Harvard style dimana nama belakang
penulis dan tahun diurutkan berdasar abjad (Times New Roman 12
normal).

LAMPIRAN (huruf Times New Roman 14 cetak tebal)


Lampiran wajib berupa absensi dan logbook

26

Anda mungkin juga menyukai