Presentasi Bully - Yoga & Friliza X-7
Presentasi Bully - Yoga & Friliza X-7
Bullying
Dipresentasikan oleh
YOGA ANANDA. P & FRILIZA NASYWA. S
Latar Belakang
Komitmen pengakuan dan perlindungan terhadap Peraturan perundang-undangan yang terkait
hak atas anak telah dijamin dalam Undang-Undang dengan anak telah banyak diterbitkan, namun
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal dalam implementasinya di lapangan masih
28B ayat (2) menyatakan bahwa setiap anak berhak menunjukkan adanya berbagai kekerasan yang
atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang menimpa pada anak antara lain adalah bullying.
serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
Jenis Jenis
01 KONTAK FISIK LANGSUNG 02 KONTAK VERBAL LANGSUNG 03 PERILAKU NON-VERBAL LANGSUNG
Tindakan memukul, mendorong, Tindakan mengancam, mempermalukan, Tindakan melihat dengan sinis,
menggigit, menjambak, menendang, merendahkan, mengganggu, memberi menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi
mengunci seseorang dalam ruangan, panggilan nama (name-calling), muka yang merendahkan, mengejek, atau
mencubit, mencakar, juga termasuk sarkasme, merendahkan (put- downs), mengancam; biasanya disertai oleh
memeras dan merusak barang yang mencela/mengejek, mengintimidasi, bullying fisik atau verbal.
dimiliki orang lain. memaki, menyebarkan gosip.
Jenis Jenis
04 PERILAKU NON-VERBAL TIDAK 05 CYBER BULLYING 06 PELECEHAN SEKSUAL
LANGSUNG
Tindakan mendiamkan seseorang, Tindakan menyakiti orang lain dengan Kadang tindakan pelecehan dikategorikan
memanipulasi persahabatan sehingga sarana media elektronik (rekaman video perilaku agresi fisik atau verbal.
menjadi retak, sengaja mengucilkan atau intimidasi, pencemaran nama baik lewat
mengabaikan, mengirimkan surat kaleng. media social).
Dampak
tinggi pula, cenderung bersifat agresif dengan perilaku yang pro
terhadap kekerasan, tipikal orang berwatak keras, mudah marah
dan impulsif, toleransi yang rendah terhadap frustasi. Memiliki
kebutuhan kuat untuk mendominasi orang lain dan kurang
berempati terhadap targetnya. Dengan melakukan bullying, pelaku
akan beranggapan bahwa mereka memiliki kekuasaan terhadap
keadaan. Jika dibiarkan terus menerus tanpa intervensi, perilaku
bullying ini dapat menyebabkan terbentuknya perilaku lain berupa
kekerasan terhadap anak dan perilaku kriminal lainnya.
Jika bullying dibiarkan tanpa tindak lanjut, maka para siswa lain
yang menjadi penonton dapat berasumsi bahwa bullying
adalah perilaku yang diterima secara sosial. Dalam kondisi ini,
Dampak
beberapa siswa mungkin akan bergabung dengan penindas
karena takut menjadi sasaran berikutnya dan beberapa lainnya
mungkin hanya akan diam saja tanpa melakukan apapun dan
yang paling parah mereka merasa tidak perlu
menghentikannya.
01 ANAK YANG MEMILIKI KONTROL DIRI YANG 02 KELUARGA PERMISIF TERHADAP PERILAKU
RENDAH, BERPOTENSI MENJADI : KEKERASAN,
a) Pembully karena sebelumnya menjadi korban Yang ditunjukkan dengan orangtua yang sering
kekerasan dan menganggap dirinya selalu terancam bertengkar dan melakukan tindakan yang agresif, serta
dan biasanya bertindak menyerang sebelum diserang, tidak mampu memberikan pengasuhan yang baik.
tidak memiliki perasaan bertanggungjawab terhadap
tindakan yang telah dilakukan, serta selalu ingin 03 TEMAN SEBAYA YANG MENJADI
mengontrol dan mendominasi dan tidak menghargai SUPPORTER/PENONTON
orang lain. Mereka melakukan bullying sebagai bentuk
balas dendam.
Yang secara tidak langsung membantu pembully
b) Korban bully berkaitan dengan ketidakmampuan
memperoleh dukungan kuasa, popularitas dan status.
atau kekurangan korban dari aspek fisik, psikologi
sehingga merasa dikucilkan.
Permasalahan
SMAN 2 BALIKPAPAN HALAMAN 09
YOGA & FRILIZA DUTA PELAJAR SADAR HUKUM
Permasalahan
SMAN 2 BALIKPAPAN HALAMAN 10
YOGA & FRILIZA DUTA PELAJAR SADAR HUKUM
Solusi Permasalahan
Upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi bullying meliputi program
pencegahan dan penanganan menggunakan intervensi pemulihan sosial
(rehabilitasi).
A. Pencegahan
Dilakukan secara menyeluruh dan terpadu, dimulai dari
anak, keluarga, sekolah dan masyarakat.
1) Pencegahan melalui anak dengan melakukan
pemberdayaan pada anak agar :
Solusi
Permasalahan
a. Anak mampu mendeteksi secara dini kemungkinan
terjadinya bullying
b. Anak mampu melawan ketika terjadi bullying pada
dirinya
c. Anak mampu memberikan bantuan ketika melihat
bullying terjadi (melerai/mendamaikan, mendukung
teman dengan mengembalikan kepercayaan, melaporkan
kepada pihak sekolah, orang tua, tokoh masyarakat)
Solusi
c. Membangun rasa percaya diri anak, memupuk
keberanian dan ketegasan anak serta mengembangkan
kemampuan anak untuk bersosialiasi.
Permasalahan
SMAN 2 BALIKPAPAN HALAMAN 13
YOGA & FRILIZA DUTA PELAJAR SADAR HUKUM
Solusi
Permasalahan
4) Pencegahan melalui masyarakat dengan membangun kelompok masyarakat
yang peduli terhadap perlindungan anak dimulai dari tingkat desa/kampung
(Perlindungan Anak Terintegrasi Berbasis MAsyarakat : PATBM).
Solusi Permasalahan
SMAN 2 BALIKPAPAN HALAMAN 16
YOGA & FRILIZA DUTA PELAJAR SADAR HUKUM
Solusi Permasalahan
Program pendekatan pemulihan sosial ini mempunyai nilai utama yaitu
penghormatan, pertimbangan dan partisipasi. Prinsip yang digunakan adalah :
1) Mengharapkan yang terbaik dari orang lain.
2) Bertanggungjawab terhadap tingkah laku dan menghargai perasaan orang
lain.
3) Bertanggungjawab atas apa yang telah dilakukan.
4) Peduli kepada orang lain.
Referensi
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia
n
SMAN 2 BALIKPAPAN HALAMAN 18