permukaan kulit, serta berpotensi menyebabkan kanker serviks. Infeksi virus ini ditandai dengan tumbuhnya kutil pada kulit di berbagai are tubuh seperti lengan, tungkai, mulut serta area kelamin. Kutil yang tumbuh di bahu,lengan dan jari tangan Kutil yang tumbuh pada telapak kaki Kutil di daerah wajah Kutil di kelamin Sering berganti pasangan seksual Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah Memiliki luka terbuka pada kulit Menderita penyakit menular seksual seperti gonore atau chlamydia Melakukan hubungan seksual melalui anal. Faktor Risiko :
meroko k Sistem imun
Berganti-ganti Pasangan seksual
Ibu & saudara perempuan
terkena kanker leher rahim
Usia hub sex <20 tahun
Penyakit menular Riwayat papsmear (+)
seksual TesIVA : Prosedur yang dilakukan dengan menteskan cairan khusus asam asetat pada area kelamin atau genital. Jika mengalami infeksi HPV warna portio berubah menjadi putih. Pap Smear : bertujuan untuk mengetahui perubahan kondisi serviks yang mengarah pada kanker akibat infeksi HPV.
Tes HPV DNA : Di lakukan untuk mendeteksi adanya unsur
genetik (DNA) dari virus HPV yang beresiko tinggi menimbulkan kanker serviks. Bila wanita yang mengalami kutil kelamin dokter menganjurkan penderita untuk melakukan tes kembali dalam waktu 1 tahun Kunjungan ulang ini bertujuan untuk mengetahui apakah penderita masih terinfeksi HPV ada adakah perubahan sel pada serviks ( Leher Rahim) yang beresiko menimbulkan kanker serviks. Sedangkan untuk mengobati kutil yang muncul akibat infeksi HPV, tindakan yang dapat dilakukan oleh dokter : Pemberian obat oles : Untuk kutil di Kulit dokter memberikan obat oles yang berisi asam salisilat, yang berfungsi mengikis lapisan kutil secara bertahap. Pengangkatan kutil : 1. Krioterapi yaitu membekukan kutil dengan cairan nitrogen 2. Kauter yaitu pembakaran kutil dengan aliran listrik 3. Operasi 4. Sinar Laser Luka pada mulut dan saluran pernapasan atas : Luka ini dapat timbul di lidah , tenggorokan, laring atau hidung. Kanker : Kanker Serviks Serviks, Kanker Anus dan Kanker Saluran Pernapasan Atas. Gangguan kehamilan dan Persalinan : Komplikasi ini bisa terjadi pada wanita hamil yang menderita infeksi HPV dengan kutil kelamin. Perempuan berusia di bawah 15 tahun dianjurkan untuk menjalani 2 kali vaksinasi HPV dengan selang waktu 6 bulan Perempuan di atas 15 tahun dianjurkan untuk menjalani 3 kali vaksinasi HPV dengan jarak waktu 2 bulan antara vaksinasi pertama dan kedua serta 6 bulan antara vaksinasi kedua dan ketiga. Tidak hanya pada wanita, vaksinasi juga perlu dilakukan pada pria untuk mencegah penyebaran HPV Melakukan pemeriksaan rutin : Makin cepat terdeteksi , infeksi HPV bisa segera ditangani Tidak menyentuh kutil secara langsung : jika tidak sengaja menyentuh dengan tangan, segera cuci tangan. Melakukan hubungan seksual yang aman : melakukan hubungan seksual yang aman artinya tidak bergonta – ganti pasangan dan menggunakan kondom. Memakai alas kaki : memakai alas kaki ketika beraktivitas di luar rumah adalah salah satu upaya agar tidak tertular infeksi HPV di tempat umum.