0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
79 tayangan10 halaman
Kanker serviks adalah kanker yang menyerang leher rahim dan disebabkan oleh infeksi virus HPV. Gejala awalnya meliputi perdarahan vagina dan sekret encer. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan Pap smear dan tes HPV DNA, sedangkan pengobatannya meliputi operasi, kemoterapi, dan radiasi sesuai dengan stadiumnya. Pencegahan melalui vaksinasi HPV dan pemeriksaan rutin sangat penting.
Kanker serviks adalah kanker yang menyerang leher rahim dan disebabkan oleh infeksi virus HPV. Gejala awalnya meliputi perdarahan vagina dan sekret encer. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan Pap smear dan tes HPV DNA, sedangkan pengobatannya meliputi operasi, kemoterapi, dan radiasi sesuai dengan stadiumnya. Pencegahan melalui vaksinasi HPV dan pemeriksaan rutin sangat penting.
Kanker serviks adalah kanker yang menyerang leher rahim dan disebabkan oleh infeksi virus HPV. Gejala awalnya meliputi perdarahan vagina dan sekret encer. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan Pap smear dan tes HPV DNA, sedangkan pengobatannya meliputi operasi, kemoterapi, dan radiasi sesuai dengan stadiumnya. Pencegahan melalui vaksinasi HPV dan pemeriksaan rutin sangat penting.
reproduksi wanita. Kanker leher rahim ( kanker servik ) adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yg merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara uterus ( rahim ) dengan liang vagina. Penyebab langsung dari karsinoma serviks belum diketahui. Faktor ekstrinsik yang diduga berhubungan dengan insiden karsinoma serviks adalah infeksi virus Huma Papilloma Virus (HPV). Pada umumnya, kanker bermula pada saat sel sehat mengalami mutasi genetic yang mengubahnya dari sel normal menjadi sel abnormal. Faktor risiko kanker leher rahim : Kontak seksual terlalu dini kurang dari umur 15 tahun. Berhubungan seks dengan banyak pasangan atau mempunyai pasangan yg suka berganti2 pasangan Merokok Faktor Genetik ( Faktor Keturunan) Sistem imun yang menurun Pencucian vagina dengan antiseptik atau deodoran yang terlalu sering Diet tinggi lemak Kekurangan vitamin C, asam folat, dan beta karoten Personal hygine yang kurang Perdarahan vagina setelah berhubungan sex, atau diantara dua periode menstruasi, atau setelah menopause. Sekret encer disertai darah dapat berat dan keputihan yang memiliki bau yang busuk. Nyeri pinggang atau nyeri pada saat hubungan sex - Pap test - Tes HPV DNA Pemeriksaan untuk menentukan stadium dapat berupa : - Gambaran Radiologi. - Pemeriksaan visual pada kandung kemih atau rektal Pembagian stadium kanker adalah : - Stadium 0 - Stadium I - Stadium II - Stadium III - Stadium IV - Stadium V Kanker noninvasive - Biopsi Cone. - Operasi Laser - Loop electrosurgical excision procedure (LEEP) - Cryosurgery - Hysterectomy Kanker invasif - Operasi - Kemoterapi - Radiasi - Kemoradiasi Sebagai tambahan dari penggunaan kondom, cara terbaik untuk mencegah kanker serviks yaitu: Menghindari hubungan sex pada umur muda. Memiliki partner seks tunggal Menghindari merokok Vaksinasi HPV Pemeriksaan Pap rutin a) Nyeri kronis b/d nekrosis jaringan pada serviks akibat penyakit kanker serviks b) Risiko infeksi b/d penyakit kronis (metastase sel kanker) c) Ketidakseimbangan nutrisi dari kebutuhan tubuh b/d peningkatan aktivitas metabolik terhadap kanker