Anda di halaman 1dari 1

Resume Absensi Pertemuan #1

RISPAL berencana untuk memimpin setiap kota di Indonesia yaitu melakukan fasilitas sanitasi yang baik
untuk berurusan dengan peraturan. Saat ini, Indonesia akan menyebabkan pengolahan air limbah
terkonsentrasi. RISPAL harus dibuat di setiap area. RISPAL merupakan rencana pembangunan IPAL di
suatu daerah dengan menyesuaikan kondisi masing-masing daerah. Setelah membuat RISPAL kita akan
membuat FS (Fisibility Study). FS adalah mengevaluasi kira-kira area yang sudah dirancang di RISPAL
sudah sesuai atau tidak baik jaringan sewerage dan area IPAL nya. Sewerage akan dibangun sesuai
dengan area prioritas pada perencanaan IPAL. Secara umum IPAL ada dua kategori:

a. Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) Dibagi menjadi 2 jenis:
- Skala Individu
- Skala Komunal

Pengolahan IPAL setempat lebih sederhana seperti menggunakan teknologi ABR atau RBC.
Rata-rata hanya mengolah air limbah pembuangan dari kloset menyertai limbah padat dan
grey water berasal dari pembuangan cucian dapur, wastafel, floor drain akan dibuang langsung
ke perairan.

b. Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T)


Membuat IPAL untuk skala yang lebih besar seperti area perkotaan. Membangun terlebih
dahulu pipa sewerage yang menghubungkan semua rumah-rumah yang dilayani kemudian air
limbah disalurkan dan dikirim ke IPAL. IPALD skala perkotaan paling minimal dengan jumlah
penduduk sekitar > 20.000 jiwa. Dari IPAL menghasilkan effluent, effluent yang bersih akan
dibuang ke badan air seperti sungai. Sebagiannya lagi akan diolah reuse water. Sisanya yaitu
sludge akan diolah menjadi pupuk, dikirimkan ke IPLT atau ke TPA yang digunakan untuk
penutup area landfill. Baik grey water maupun black water akan dikirim menggunakan pipa
yang sama kemudian akan diolah di IPAL.

Area IPAL dibangun mengikuti elevasi, jika area terjal tidak baik untuk dibangun IPAL. Elevasi yang baik
untuk IPAL maksimal 2o. IPAL dengan jumlah debit yang besar misal 30.000 m3 /hari tidak hanya
membuat satu stage IPAL tetapi beberapa stage. Satu stage berupa IPAL komplit, jika sudah penuh
maka kita membuat stage lain dengan kapasitas yang lebih besar hingga mencapai debit maksimalnya.
Perencanaan IPAL hanya merancang satu stage saja tetapi luas area sesuai dengan total kebutuhan
luas area dan debit yang akan diolah nantinya. Hasil akhir IPAL adalah membutuhkan lahan seberapa
luas untuk dibangun IPAL hingga ke debit maksimalnya. Perencanaan IPAL lebih ke dimensi dan juga
desain IPAL tersebut.

Anda mungkin juga menyukai