I. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu memahami proses pembentukan biofilm dari limbah yang
dihasilkan oleh industry/domestik.
II. Prinsip
Lumpur Aktif adalah proses pertumbuhan mikroba tersuspensi. Proses ini pada
dasarnya merupakan pengolahan aerobik yang mengoksidasi material organik menjadi
CO2 dan H2O, NH4. dan sel biomassa baru . Lumpur aktif memgembangbiakkan (ternak)
mikroorganisme aerobic di dalam tangka aerasi dalam bentuk biomassa aktif (lumpur)
yang mampu menguraikan / menyisihkan bahan organic dalam air limbah. Parameter
operasional perlu dikontrol agar mikroorganimse (ternak) di dalam unit lumpur aktif
dapat berkembang biak dengan baik dan mampu menyisihkan bahan organic dalam air
limbah secara optimal.
Bahan
- Sample limbah, lumpur, air sungai hasil olahan industri sebanyak 3000 mL
- Batu kerikil sebanyak 10 buah dengan ukuran yang relatif sama, kisaran
diameter + 4-5 cm.
1
Praktikum Teknik Lingkungan I 2021/2022
Laporan Akhir Semester Genap
2
Praktikum Teknik Lingkungan I 2021/2022
Laporan Akhir Semester Genap
I. Data Pengamatan
Hari Pertama
Hari Kedua
3
Praktikum Teknik Lingkungan I 2021/2022
Laporan Sementara Semester Genap
II. Pembahasan
Mahasiswa mampu memahami proses pembentukan biofilm dari limbah yang
dihasilkan oleh industry/domestik. Lumpur Aktif adalah proses pertumbuhan mikroba
tersuspensi. Proses ini pada dasarnya merupakan pengolahan aerobik yang
mengoksidasi material organik menjadi CO2 dan H2O, NH4. dan sel biomassa
baru. Lumpur aktif memgembangbiakkan (ternak) mikroorganisme aerobic di dalam
tangka aerasi dalam bentuk biomassa aktif (lumpur) yang mampu menguraikan /
menyisihkan bahan organic dalam air limbah. Parameter operasional perlu dikontrol agar
mikroorganimse (ternak) di dalam unit lumpur aktif dapat berkembang biak dengan baik
dan mampu menyisihkan bahan organic dalam air limbah secara optimal.
Tahapan pada percobaan praktikum activatet sludge kali ini yaitu, Mencari
sampel air kotor (air limbah/ air sungai/ air lumpur, dkk) di sekitar lingungan anda
kurang lebih sebanyak 3 liter menggunakan botol PET, kemudian Tuang sampel ke
dalam toples bening 2 buah @500 mL, kemudian amati kondisi awal masing-masing
sampel. Siapkan batu kerikil kecil berpori kurang lebih 10 buah, Lalu cuci batu kerikil
dan dimasukkan perlahan-lahan batu kerikil sebanyak 5 buah pada masing-masing
toples. Diamkan selama 2x24 jam dan diamati perubahan fisik ataupun pembentukan
biofilmnya. Berikan label (Kode Sampel : AA-1 dan AA-2). Ulangi prosedur 2,3 dan 4
dengan perlakuan dan sampel yang sama, kemudian aduk sampel dan kerikil di dalam
toples ± 5 menit kemudian diamkan dan amati perubahan fisik ataupun pembentukan
biofilmnya. Berikan label (Kode Sampel : BB-1 dan BB-2).
III. Kesimpulan