I. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mengetahui metode perhitungan dosis klorin minimal untuk desinfeksi
pada proses pengolahan air minum.
II. Prinsip
Pada percobaan Praktikum pengujian Desinfeksi, dengan metode dapat dilakukan
baik secara fisika maupun kimia. Salah satu bahan kimia yang paling banyak digunakan
sebagai desinfektan adalah Khlor atau khlorin (Cl2). Proses Desinfeksi adalah salah satu
proses inti di instalasi pengolahan air minum maupun air limbah. Efektivitas desinfeksi
ditentukan oleh pH air. Disinfeksi dengan klorin akan berlangsung optimal bila pH antara
5,5 dan 7,5. asam hiperklorit (HOCl) bereaksi lebih cepat dari ion hipoklorit (OCl-), yang
80-100% lebih efektif.
Bahan
- Sampel air sungai yang sudah diendapkan
- Tablet Kaporit
- Reagen untuk pemeriksaan khlorin
1
Praktikum Teknik Lingkungan I 2021/2022
Laporan Akhir Semester Genap
2
Praktikum Teknik Lingkungan I 2021/2022
Laporan Akhir Semester Genap
V. Data Pengamatan
5.1 Tabel Kadar Klorin
3
Praktikum Teknik Lingkungan I 2021/2022
Laporan Akhir Semester Genap
VI. Pembahasan
Mahasiswa mengetahui metode perhitungan dosis klorin minimal untuk desinfeksi
pada proses pengolahan air minum. Pada percobaan Praktikum pengujian Desinfeksi,
dengan metode dapat dilakukan baik secara fisika maupun kimia. Salah satu bahan
kimia yang paling banyak digunakan sebagai desinfektan adalah Khlor atau khlorin (Cl2).
Proses Desinfeksi adalah salah satu proses inti di instalasi pengolahan air minum
maupun air limbah. Efektivitas desinfeksi ditentukan oleh pH air. Disinfeksi dengan klorin
akan berlangsung optimal bila pH antara 5,5 dan 7,5. asam hiperklorit (HOCl) bereaksi
lebih cepat dari ion hipoklorit (OCl-), yang 80-100% lebih efektif.
3500
3000
2500
Kadar Klorin
2000
1500
1000
500
0
Blanko 1 2 3 5 5 6 7
Botol
4
Praktikum Teknik Lingkungan I 2021/2022
Laporan Akhir Semester Genap
5
Praktikum Teknik Lingkungan I 2021/2022
Laporan Akhir Semester Genap
7000
6000
5000
Residual Klorin
4000
3000
2000
1000
0
8.875 134.9 353.2 690.5 1178 956.7 2666 3526
Kadar Klorin
R
1000
esidual 𝑘𝑙𝑜𝑟𝑖𝑛 = x mL Titrasi x N Na Na 2 S 2 O 3 x Ar Cl 2
25
1000
Residual Klorin Blanko = x 0,5 x 0,025 x 35,5
25
= 17,75 mg/L
1000
Residual Klorin 1 = x 8 , 1 x 0,025 x 35,5
25
= 287,5 mg/L
1000
Residual Klorin 2 = x 20,4 x 0,025 x 35,5
25
= 724,2 mg/L
1000
Residual Klorin 3 = x 39,4 x 0,025 x 35,5
25
= 1.398 mg/L
1000
Residual Klorin 4 = x 66,9 x 0,025 x 35,5
25
= 2.375 mg/L
1000
Residual Klorin 5 = x 54,4 x 0,025 x 35,5
25
= 1.931 mg/L
1000
Residual Klorin 6 = x 150,7 x 0,025 x 35,5
25
= 5.349 mg/L
6
Praktikum Teknik Lingkungan I 2021/2022
Laporan Akhir Semester Genap
1000
Residual Klorin 7 = x 199,2 x 0,025 x 35,5
25
= 7.071 mg/L
Pada setiap Konsentrasi Larutan kadar klorin memiliki niali yaitu, Blanko berisi
8,875 mg/L Kadar Klorin, larutan ke 1 berisi 134,9 mg/L Kadar Klorin, larutan ke 2 berisi
690,5 mg/L Kadar Klorin, larutan ke 3 berisi 690,5 mg/L Kadar Klorin, larutan ke 4 berisi
1.178 mg/L Kadar Klorin, larutan ke 5 berisi 956,7 mg/L Kadar Klorin, larutan ke 6 berisi
2.666 mg/L Kadar Klorin, larutan ke 7 berisi 3.526 mg/L Kadar Klorin.
Dapat diketahui untuk nilai maksimum pada Kadar Klorin adalah pada botol 7
dimana volume tiosulfat pada botol 7 itu mencapai 199,2 mL dan kadar klorinnya 3.526
mg/L dimana pada botol 7 ini dimasukkan klorin paling tinggi yaitu 8 mL sedangakan
untuk nilai minimum pada kadar klorin adalah Botol Blanko dimana volume tiosulfat
pada botol itu mencapai 0,5 mL dan kadar klorinnya 8,875 mg/L dimana botol 1 ini
dimasukkan hanya aquades didalamnya.
Mekanisme desinfeksi itu sendiri menggunakan kadar klorin untuk membunuh
patogen seperti bakteri dan virus dengan memutus ikatan kimia dalam molekul.
Disinfektan yang digunakan untuk keperluan ini terdiri dari senyawa klorin yang dapat
bertukar atom dengan senyawa lain, seperti enzim pada bakteri dan sel lain. Ketika
enzim dikontakkan dengan klorin, satu atau lebih atom hidrogen dalam molekul
digantikan oleh klorin. Ini dapat menyebabkan seluruh molekul berubah bentuk atau
hancur berantakan. Jika enzim tidak bekerja dengan baik, sel atau bakteri akan mati.
Kesalahan yang ditemukan dalam praktik desinfeksi ini adalah solusinya klorin
rusak, jadi ketika dimasukkan ke dalam botol Air sungai yang sudah mengandung
kaporit tidak berfungsi dengan baik sehingga mengakibatkan menghasilkan warna
kuning kecoklatan saat botol dititrasi Keenam berlebih saat memasuki larutan Na 2S2O3,
menjadi Warna beningnya harus kuning.
VII. Kesimpulan
Metode desinfeksi dapat dilakukan dengan cara fisik dan kimia. Bahan kimia
yang digunakan sebagai desinfektan adalah klorin atau klorin. Klorin membunuh
patogen seperti bakteri dan virus dengan memutus ikatan kimia dalam molekul. Praktek
desinfeksi klorin memperoleh hasil yang berbeda tergantung pada kandungan klorin dari
masing-masing larutan.
Said, Nusa Idaman. "Disinfeksi untuk proses pengolahan air minum." Jurnal Air
Indonesia 3.1 (2018).
7
Praktikum Teknik Lingkungan I 2021/2022
Laporan Akhir Semester Genap