Disusun Oleh:
Kelompok 2
Putri Ayu Lestari (201610070311003)
Irawati (201610070311007)
Sofia Fitri M (201610070311010)
Dina Eka P.S (201610070311026)
Fadal (201610070311038)
Antin Fitriani (201610070311044)
Ainun Cornelia V (201610070311045)
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allh SWT, atas segala Karunia dan
Ridho-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas observasi di “Pabrik Keramik
Dinoyo menggunakan paradigma Input-Proses-Output” yang dimaksudkan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Biologi Masa Depan (Lingkungan).
Terselesaikannya tugas ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Pada
kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua
pihak yang telah membantu baik dalam proses observasi maupun penulisan laporan ini.
Ucapan terima kasih ini kami sampaikan kepada :
1. Dosen pengampu mata kuliah Biologi Masa Depan (Lingkungan) Dr. Elly
Purwanti, M.P
2. Bapak pengusaha pabrik keramik Dinoyo Malang beserta karyawannya
Kami hanya bisa menyampaikan terima kasih dan berdo’a semoga amal salih
yang telah mereka lakukan, diberikan balasan yang berlipat ganda oleh Allah SWT.
Penulis
Daftar Isi
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II METODE PENELITIAN
2.1 Analisis Metabolisme Pabrik
2.2 Lokasi Penelitian
2.3 Waktu Penelitian
2.4 Jenis Penelitian
2.5 Teknik Pengumpulan Data
BAB III HASIL
3.1 Kondisi Tempat Pembuatan Keramik
3.2 Proses Pembuatan Keramik di Dinoyo
3.3. Pengelolaan Limbah Keramik di Pabrik Dinoyo
3.4 Dampak Limbah Keramik Terhadap Lingkungan
3.5 Dampak Sosial Ekonomi Budaya dan Kesehatan Masyarakat
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Tempat Pembuatan Keramik
4.2 Proses Pembuatan Keramik di Dinoyo
4.3 Pengelolaan Limbah Keramik di Pabrik Dinoyo
4.4 Dampak Limbah Keramik Terhadap Lingkungan
4..5 Dampak Sosial Ekonomi Budaya dan Kesehatan Masyarakat
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Lampiran 1
Daftar Gambar
Gambar 1.
Gambar 2.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar Belakang
Pabrik keramik “SN” yang terletak di Jalan M.T. Haryono XIII Dinoyo Malang
yang merupakan salah satu sentra home industri keramik terbesar yang ditemukan, di
daerah kampung keramik dinoyo hanya terdapat 5 pabrik home industri yang ada di
kampung keramik dinoyo. Dengan adanya pabrik di daerah tersebut membuat daerah itu
menjadi lebih dikenal oleh masyarakat, baik dari dalam Malang maupun luar mulai dari
Sabang sampai Merauke, sehingga pabrik keramik tersebut terus meningkatkan
produksinya dengan pesat yang membuat peningkatan ekonomi masyarakat, dengan
meningkatnya produk yang dihasilkan tentu akan berpengaruh terhadap kualitas
lingkungan sekitar pabrik, dengan hasil pengamatan keadaan kampung keramik dinoyo
dapat dikatakan masih tergolong bersih dan udara yang sejuk dikarenakan banyak
pepohonan yang ada disekitar pabrik.
Pada pabrik keramik terdapat proses pengolahan bahan-bahan yang didalamnya
terdapat bahan kimia yang mana bahan kimia tersebut dapat mengganggu keseimbangan
lingkungan. Dimana, yang akan terkena dampak dari penggunaan bahan kimia tersebut
yakni masyarakat yang berada di sekitar pabrik serta karyawan pabrik, dari proses yang
ada limbah cair maupun limbah padat akan terakumulasi dan merusak keseimbangan
lingkungan.
Pada produk keramik yang dihasilkan dari industri bahan bakunya terdapat bahan
polutan seperti logam berat yang sifatnya beracun sehingga dapat membahayakan bagi
makhluk hidup. Bahan baku utama yang digunakan untuk membuat produk keramik
adalah lemp\ung, feldspar, dan pasir, selain itu digunakan pula berbagai macam mineral
lain seperti garam dan oksida. Selain itu terdapat bahan tambahan yang digunakan untuk
menurunkan suhu lebur dan suhu reaksi adalah oksida timbal (Pb). Industri keramik juga
menggunakan bahan pewarna yang mengandung chrom dan timbal . Cr (krom) dan Pb
(timbal) merupakan logam berat beracun yang dapat mengakibatkan penderitaan bagi
masyarakat. Sebagai produk industri melengkapi pengolahan limbah yang dimana sangat
memungkinkan aktivitas industri dapat melakukan dengan ramah lingkungan. Sehingga
dapat menurunkan kandungan logam di dalam air limbah yang berhubungan dengan air
limbah yang dihasilkan dalam aktivitas industri.
Pentingnya melakukan audit lingkungan di pabrik keramik yakni untuk
mengetahui dan mengidentifikasi permasalahan lingkungan yang ditimbulkan sehingga
dapat dilakukan upaya-upaya pencegahan kerusakan lingkungan yang akan terjadi akibat
adanya pabrik.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui proses pembuatan keramik di Pabrik Dinoyo
2. Untuk mengetahui kondisi tempat pembuatan keramik di Pabrik Dinoyo
3. Untuk mengetahui pengelolaan limbah keramik di Pabrik Dinoyo
4. Untuk mengetahui dampak limbah pabrik keramik yang ada terhadap lingkungan
sekitar
5. Untuk mengetahui dampak fisika kimia, biologi, sosial ekonomi budaya dan kesehatan
masyarakat adanya pabrik keramik Dinoyo
1.4 Manfaat
1. Sebagai sumber informasi, pengetahuan, menambah wawasan, referensi dan
bahan perbandingan bagi pembaca lain yang berminat mempelajari permasalahan
lingkungan, selain itu sebagai bahan informasi lebih lanjut sehingga kedepannya
bisa dijadikan penelitian lebih lanjut.
2. Sebagai sumber informasi untuk evaluasi perbaikan-perbaikan atas kerusakan
lingkungan yang disebabkan oleh limbah pabrik
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Analisis Metabolisme Pabrik
\
Gambar 2 Tempat proses pembuatan keramik
Sumber : Dokumen Pribadi
Tempat pembuatan keramik ini berada tepat di sebelah tempat pemasaran. Kedua
area tersebut tidak terpisah secara permanen karena hanya dibatasi oleh
elemen-elemen ruang yang bersifat semi-fixed yang berupa perabot seperti rak atau
lemari dan juga meja. Dimana di tempat ini digunakan untuk pembuatan keramik
mulai dari pengumpulan bahan, pencampuran bahan baku, dan pengeringan serta
glasir.
Gambar 3 Oven
Sumber : Dokumen Pribadi
4.4 Dampak limbah pabrik keramik yang ada terhadap lingkungan sekitar
1. Dampak fisika Kimia
Hasil wawancara mengatakan bahwa tidak ada dampak yang ditimbulkan
limbah yang dihasilkan dalam pengolahan keramik, namun sesungguhnya pada
pewarnaan keramik menggunakan bahan cobalt dimana tentunya bahan tersebut
mengandung bahan kimia yang jika di lakukan penelitian lebih detail akan
mempengaruhi kualitas air sungai. Jika sisa limbah padat contohnya pecahan keramik
yang gagal produksi dapat dimanfaatkan sebagai kerajinan lain seperti aksesoris,
sehingga tidak ada limbah yang dibuang.
2. Dampak Biologi
Kurangnya pengetahuan masyarakat disana sehingga mengatakan tidak adanya
dampak yang timbul dari proses pembuatan keramik. Akan tetapi jika ditinjau dari
bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan keramik khususnya bahan pewarna yang
digunakan, secara teori kemungkinan besar limbah cair yang dihasilkan dari pembuatan
keramik mengandung logam berat. Menurut penelitian Priadi (2014) tentang limbah cair
industri keramik mengatakan logam berat bersifat tidak terurai dan persisten, paparan
kontaminasi logam berat yang hadir meskipun dalam konsentrasi rendah dapat berbahaya
pada lingkugan karena bersifat non-biodegradable. Pembuangan di sungai dapat
berdampak pada biota yang ada sungai jika dalam jumlah yang banyak.
4.5 Dampak sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat adanya pabrik
keramik Dinoyo
1. Dampak Sosekbud (Sosial ekonomi budaya)
Berdasarkan hasil wawancara dimana lapangan pekerjaan bagi masyarakat
sekitar peluangnya sangat besar untuk membantu perekonomian keluarga
sehingga pabrik keramik menjadikan salah satu masyarakat sekitar sebagai
karyawan dimana sama halnya dengan penelitian yang sudah ada menurut
Widodo (2017) pemberantasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja yang
layak, serta memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
2. Dampak Kesehatan masyarakat
Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh sangat berbeda dengan penelitian
terdahulu menurut Ijana (2017) Faktor resiko yang paling dominan sebagai resiko
ISPA pada balita di Puskesmas Dinoyo Kota Malang adalah faktor lingkungan
yang tidak sehat dengan nilai OR sebesar 11,35. Hal ini berarti faktor lingkungan
khususnya keadaan tempat tinggal yang tidak sehat lebih beresiko 11,35 kali lipat
terhadap kejadian ISPA.
4.5 Solusi
1. Limbah padat berupa potongan keramik sehabis penggilingan dapat diproses
ulang (digiling lagi) sebelum proses pewarnaan untuk mengurangi penumpukan
limbah.
2. Saat proses pewarnaan sebaiknya para pekerja menggunakan alat-alat
keselamatan kerja seperti masker dan sarung tangan agar dapat melindungi dari
zat-zat kimia yang berbahaya
3. Penggunaan bahan pewarna sebaiknya menggunakan bahan-bahan yang ramah
lingkungan sehingga tidak menimbulkan dampak yang signifikan
BAB V
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Sesuai kondisi yang ada, ruangan di pabrik SN menunjukkan suasana ruang
pamer terkesan sesak karena banyaknya barang dagangan, kemudian juga terjadi
tumpang tindih fungsi ruang pamer dengan ruang kerja serta tempat penyimpanan
barang. selain itu untuk ruang pamer dan tempat pembuatan keramik tidak
terpisah secara permanen karena hanya dibatasi oleh elemen-elemen ruang yang
bersifat semi-fixed yang berupa perabot seperti rak atau lemari dan juga meja.
2. Proses pembuatan keramik di pabrik SN meliputi empat proses yakni pertama
pengumpulan bahan, kedua pencampuran bahan baku menggunakan mixer,
ketiga pengeringan, penyempurnaan dan dekorasi, keempat proses pengglasiran
3. Pengelolaan limbah padat yang berupa pecahan-pecahan keramik yang telah
diglasir tersebut diolah menjadi beberapa produk aksesoris seperti : gelang,
kalung, cincin, dan bros. Pecahan-pecahan keramik dikombinasikan dengan
rantai, kawat, dan bahan aksesoris lainnya. Kemudian untuk limbah cair yang
mengedap tersebut endapannya diolah kembali untuk didaur ulang menjadi bahan
keramik.
4. Dampak limbah keramik pada lingkungan sekitar :
- Dampak kimia fisika
limbah yang dihasilkan itu tidak ada. hanya saja ada bekas finishing yang
berupa air, responden juga menyebutkan limbah cair yang dialirkan
berwarna jernih.kekeruhan sungai dapat digolongkan kekeruhan normal
seperti sungai pada umumnya walaupun ada limbah cair yang dialirkan
- Dampak Biologi
Bekas finishing pebuatan keramik yang berupa air yang dibuang di sungai
dapat mengandung logam berat yang berbahaya bagi kehidupan biota di
sungai.
5. Dampak sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat
- Dampak Sosekbud (Sosial ekonomi budaya)
Dampak ekonomi yang di dapatkan dari pabrik bagi masyarakat sekitar,
pabrik dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang ada di
sekitar pabrik tersebut, untuk dampak sosialnya dapat membuat kampung
keramik di Dinoyo dikenal oleh masyarakat dari pengrajin keramik yang
dihasilkannya.
- Dampak Kesehatan masyarakat
Berdasarkan hasil wawancara dari masyarakat sekitar tidak ada dampak
kesehatan yang diperoleh dengan adanya pabrik keramik tersebut,
kemungkinan pengetahuan yang dimiliki masyarakat sekitar kurang
mengetahui bahwa limbah pabrik yang dihasilkan tersebut dapat
membahayakan bagi tubuh kita.
-
3.2 Saran
Daftar Pustaka
Akmal, I., Savitri, G., Arimbi, N. 2006. Seri Rumah Ide - Keramik. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama
Anggito, Alwi dan Setiawan, J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi: CV
Jejak
Arief, Latar Muhammad. (2016). Pengolahan Limbah Industri Dasar-Dasar
Pengetahuan dan Aplikasi di Tempat Kerja. Yogyakarta : Penerbit Andi
Nainggolan, Khairina., Yaqub Cikusi., dan Hayat. (2017). Peningkatan Pendapatan
Daerah Berbasis Pada Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah. Arist. Vol 5(2): 374-
385
Nurahmartiyanti, S., Rozalena, Agustin. 2010. Pernak-Pernik Pemanis Rumah. Jakarta :
Niaga Swadaya
Priadi, C., Sari, A., dan Moersidik, S. (2014). Adsorpsi Logam Seng dan Timbal pada
Limbah Cair Industri Keramik oleh Limbah Tanah Liat. Jurnal Reaktor. Vol 15
(1) : 10-19
Soeharjanto, D., Widyarthara, A., Hamka. (2018). Penerapan Perancangan pada Penataan
Ruang Pamer Kerajinan Keramik Di Kelurahan Dinoyo Kecamatan Lowokwaru
Kota Malang. Jurnal PAWON. Vol 2 (2) :13-28
Ijana., Eka, Ni Luh Putu., dan Lasri. Analisis Faktor Resiko Terjadinya Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) Pada Balita Di Lingkungan Pabrik Keramik Wilyah
Puskesmas Dinoyo, Kota Malang. Nursing News. Vol 2 No 3; 352-359.