Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN TUGAS INDIVIDU

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PRAMUSAJI DAN SARANA PRASARANA


INSTALASI GIZI
RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG

Disusun oleh :
Karel Argo Bimantoro
P1337431217034

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2021
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui sumber daya manusia dan sarana prasarana di Instalasi Gizi RSUD
Temanggung
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat menganalisis kebutuhan tenaga berdasarkan jenis tenaga di
Instalasi Gizi RSUD Temanggung
b. Mahasiswa dapat mengidentifikasi sarana dan prasarana di Instalasi Gizi RSUD
Temanggung
B. Hasil Pengamatan

Analisis Kebutuhan Tenaga Pramusaji

Kualifikasi Sumber Daya Manusia di Instalasi Gizi RSUD Temanggung


Tabel. 1 Kualifikasi Sumber Daya Manusia di Instalasi Gizi RSUD Temanggung
Distribusi Ketenagaan
Tabel 2. Distribusi Ketenagaan di Instalasi Gizi RSUD Temanggung

Faktor Pengurang Waktu Kerja


Tabel 3. Perhitungan Pengurang Waktu Kerja
Faktor Pengurang Waktu Kerja Berdasarkan Kategori Tenaga per Tahun
Kategori Tenaga
Faktor Pengurang
Ahli Gizi Pengolah Pramusaji
A Hak cuti dalam 1 tahun 12 12 12
B Hari libur nasional 21 21 21
C Diklat 3 3 3
D Ketidakhadiran 6 6 6
Jumlah pengurang hari kerja per tahun 42 42 42
Waktu Kerja Tersedia
Waktu kerja yang tersedia bagi masing-masing tenaga yang bekerja di instalasi gizi
RSUD Kabupaten Temanggung dalam satu tahun diperoleh sebagai berikut.
Waktu Kerja Tersedia = (365-(A+B+C+D))xE
= (365-(12+21+3+6))x7
= (365-42)x7
= 2261 jam/tahun

A = Hak cuti satu tahun


B = Hari libur nasional
C = Diklat
D = Ketidakhadiran
E = Waktu kerja 1 hari

Perhitungan Waktu yang Dibutuhkan untuk Bekerja


a. Pramusaji Alat Makan
Shift Pagi Subuh (1 orang)
Tabel 4. Perhitungan Waktu Tenaga Shift Pagi Subuh
No. Tugas Pokok Waktu
1) Membuat teh untuk seluruh pasien 30 menit
2) Memasukkan alat makan dan lembar permintaan makan untuk 10 menit
makan pagi pasien dari troli mkakanan ke tempat pemorsian
sesuai dengan urutan distribusi
3) Membagi teh dalam wadah sesuai jumlah pasien, ditempatkan 10 menit
diatas troli masing-masing ruang
4) Merebus air panas untuk tea set dan memanaskan water heater 20 menit
5) Menyediakan alat makan pasien apabila ada tambahan pasien 10 menit
6) Membantu distribusi makan, mengantar troli makan keruangan, 14 menit
mengantar makanan apabila ada tambahan pasien
7) Bersama petugas dinas pagi mengisi termos tea set, mengecek 10 menit
kembali pengembalian alat makan
8) Mencuci perlengkapan tea set 20 menit
9) Menyediakan perlengkapan tea set baru yang akan dibagikan 20 menit
kepada pasien sesuai dengan jumlah pasien yang dilayani
10) Menghitung pengembalian alat makan kotor 10 menit
11) Mencuci dan mengeringkan alat makan kotor 40 menit
12) Menata alat makan bersih pada rak makan 15 menit
13) Membersihkan lingkungan kerja 35 menit
14) Menyediakan kebutuhan alat makan untuk extra snack pasien 10 menit
15) Membantu pelaksanaan distribusi extra snack 20 menit
16) Menyediakan kebutuhan alat makan untuk persiapan fooding 20 menit
siang
17) Membantu proses kegiatan persiapan distribusi makan siang 10 menit
pasien
Total waktu 304 menit

Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Tabel 5. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Shift Pagi Subuh
1 tenaga pramusaji shift pagi 304 menit x 1 orang
Jumlah Waktu Produksi
subuh = 304 menit
Jam Kerja Efektif 304 menit/60 menit 5,07 jam
Jam Kerja per hari 7/6 x jam 5,915 jam/hari
Dalam 1 tahun 365 x 5,915 jam/hari 2158,975 jam
Hari Kerja Efektif 323 x 7 jam 2261 jam
0,955 orang
Jumlah Tenaga yang = 1 orang
2158,975 jam/2261 jam
Dibutuhkan (sudah tersedia 1 orang
tenaga pramusaji shift subuh)

Shift Pagi
Tabel 6. Perhitungan Waktu Tenaga Shift Pagi
No. Tugas Pokok Waktu
1) Membagi makanan pasien ke ruang Anyelir dan IGD, mengisi 25 menit
termos untuk tea set
2) Mencuci perlengkapan tea set 25 menit
3) Menyediakan perlengkapan tea set bersih 15 menit
4) Menghitung pengembalian alat makan kotor 10 menit
5) Mencuci dan mengeringkan alat makan kotor 40 menit
6) Menata alat makan bersih pada rak alat makan 20 menit
7) Membersihkan lingkungan kerja 35 menit
8) Menyediakan kebutuhan alat makan untuk ekstra 10 menit
9) Membantu proses distribusi snack 14 menit
10) Menyediakan alat makan pasien untuk persiapan makan siang 15 menit
11) Membantu proses kegiatan distribusi makan pasien dan 15 menit
membantu untuk mendorongkan troli keruangan
12) Membagi makanan ke ruang Anyelir dan IGD 25 menit
13) Mengikuti operan jaga 10 menit
14) Menghitung pengembalian alat makan kotor dilanjutkan petugas 15 menit
shift sore, operan jaga
Total waktu 274 menit
Perhitungan Kebutuhan Tenaga
Tabel 7. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Shift Pagi
274 menit x 1 orang
Jumlah Waktu Produksi 1 tenaga pramusaji shift pagi
= 274 menit
Jam Kerja Efektif 274 menit/60 menit 4,56 jam
Jam Kerja per hari 7/6 x 4,56 jam 5,32 jam/hari
Dalam 1 tahun 365 x 5,32 jam/hari 1941,8 jam
Hari Kerja Efektif 323 x 7 jam 2261 jam
0,858 orang
Jumlah Tenaga yang = 1 orang
1941,8 jam/2261 jam
Dibutuhkan (sudah tersedia 1 orang
tenaga pramusaji shift pagi)

Shift Sore
Tabel 8. Perhitungan Waktu Tenaga Shift Sore
No. Tugas Pokok Waktu
1) Melakukan operan jaga dengan petugas dinas pagi 10 menit
2) Menghitung pengembalian alat makan kotor dari ruangan 20 menit
3) Mencuci dan menata alat makan bersih pada rak 40 menit
4) Merebus air untuk termos dan teh sore 35 menit
5) Membuat teh untuk pasien kelas II, membagi ke masing-masing 40 menit
ruangan sesuai dengan jumlah permintaan
6) Mengisi termos 10 menit
7) Menyediakan perlengkapan yang akan digunakan untuk membagi 15 menit
ekstra sore
8) Menyediakan alat makan untuk persiapan fooding sore 20 menit
9) Membatu persiapan distribusi sore dan mendorong troli ke 25 menit
ruangan
10) Membagi makanan pasienn keruang Nusa Indah 25 menit
11) Menghitung pengembalian alat makan kotor dari ruangan 15 menit
12) Mencuci dan menata alat makan bersih pada rak 40 menit
13) Menyediakan alat makan pasien untuk persiapan fooding pagi 20 menit
berikutnya
14) Menuliskan diet khusus pada alat makan 20 menit
15) Membersihkan lingkungan kerja 35 menit
Total waktu 370 menit

Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Tabel 9. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Shift Sore
370 menit x 3 orang
Jumlah Waktu Produksi 1 tenaga pramusaji shift sore
= 1110 menit
Jam Kerja Efektif 1110 menit/60 menit 18,5 jam
Jam Kerja per hari 7/6 x 18,5 jam 21,583 jam/hari
Dalam 1 tahun 365 x 21,583 jam/hari 7877,795 jam
Hari Kerja Efektif 323 x 7 jam 2261 jam
3,5 orang
= 4 orang
Jumlah Tenaga yang
7877,795 jam/2261 jam (sudah tersedia 3 orang
Dibutuhkan
tenaga pramusaji shift sore,
kurang 1 orang tenaga)

b. Pramusaji Ruangan
Dinas Pagi
Tabel 10. Perhitungan Waktu Tenaga Dinas Pagi
No. Tugas Pokok Waktu
1) Menuju ruang rawat inap untuk mengambil buku fooding dan 25 menit
update jumlah pasien serta dietnya
2) Mempersiapkan makanan cair 15 menit
3) Mengecek kelengkapan alat makan seusi dengan permintaan 15 menit
sebelum dibawa keruangan
4) Membagikan makan dan minum pasien, untuk pasien VIP 30 menit
sekaligus mengambil tea set kotor
5) Meminta tanda tangan dari perawat ruangan setelah selesai 5 menit
distribusi
6) Menyajikan makanan bila ada penambahan pasien baru 15 menit
7) Membersihkan sisa tea set dan melaporkan julah tea set ke 25 menit
pramusaji alat makan
8) Membagikan tea set sekaligus mengambil alat makan kotor dari 35 menit
pasien
9) Membawa alat makan kotor dari ruangan ke instalasi gizi dan 30 menit
membersihkan dari sisa makanan yang ada dialat makan
10) Melaporkan pengembalian alat makan kotor ke pramusaji alat 10 menit
makan
11) Kembali keruangan untuk mengambil alat makan kotor yang ada 45 menit
diruangan dan membersihkan dari sisa makan serta melaporkan
pengembalian alat makan kotor samapi 3 ruang selesai
12) Membuat lembar permintaan makan pasien untuk persiapan 20 menit
fooding siang
13) Mengambil snack dan ekstra minum pasien di instalasi gizi dan 20 menit
mendistribusikan ke ruang rawat inap
14) Meminta tanda tangan dari perawat ruangan setelah selesai 5 menit
distribusi, update pasien di ruang rawat inap
15) Mengecek kelengkapan alat makan yang akan digunakan untuk 15 menit
fooding siang
16) Melaporkan penggunaan gula, susu dan teh diruangan serta 25 menit
mengambil susu, teh dan gula untuk digunakan pada pagi hari
berikutnya
17) Mengecek kelengkapan alat makan sesuai dengan permintaan 15 menit
makan sebelum dibawa keruang rawat inap
18) Mendistribusikan makanan ke pasien keruangan 15 menit
19) Meminta tanda tangan dari perawat ruangan setelah selesai 5 menit
distribusi
20) Mengantar tambahan makan pasien bila ada pasien baru 10 menit
21) Operan dengan petugas dinas siang 10 menit
Total waktu 390 menit

Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Tabel 11. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Dinas Pagi
390 menit x 5 orang
Jumlah Waktu Produksi 5 tenaga pramusaji dinas pagi
= 1950 menit
Jam Kerja Efektif 1950 menit/60 menit 32,5 jam
Jam Kerja per hari 7/6 x 32,5 jam 37,916 jam/hari
Dalam 1 tahun 365 x 37,916 jam/hari 13839,583 jam
Hari Kerja Efektif 323 x 7 jam 2261 jam
6,121 orang
= 6 orang
Jumlah Tenaga yang
13839,583 jam/2261 jam (sudah tersedia 5 orang
Dibutuhkan
tenaga pramusaji dinas pagi,
kurang 1 orang tenaga)

Dinas Siang
Tabel 12. Perhitungan Waktu Tenaga Dinas Siang
No. Tugas Pokok Waktu
1) Melakukan operan dengan petugas dinas pagi 10 menit
2) Menuju keruangan untuk distribusi snack sore 15 menit
3) Mengambil alat makan pasien sesuai urutan distribusi siang 25 menit
4) Membersihkan alat makan dari sisa makanan yang menempel 45 menit
5) Melaporkan pengembalian alat makan kepada petugas alat 10 menit
makan
6) Membersihkan troli dan lingkungan kerja 50 menit
7) Membuat lembar permintaan makan untuk fooding sore 25 menit
8) Update pasien ke ruang rawat inap 25 menit
9) Mengecek permintaan makan pasien bila ada perubahan dan 25 menit
perlengkapan alat makan yang akan di gunakan untuk fooding
sore
10) Mengecek kelengkapan alat makan disesuaikan dengan buku 20 menit
fooding sebelum dibawa keruang rawat inap
11) Melakukan distribusi makan sore ke pasien rawat inap 15 menit
12) Meminta tanda tangan dari perawat ruangan setelah selesai 5 menit
distribusi
13) Mengambil alat makan pasien sesuai urutan distribusi sore 25 menit
14) Membersihkan alat makan dari sisa makanan yang menempel 25 menit
15) Melaporkan pengembalian alat makan kepada petugas alat 15 menit
makan
16) Membersihkan troli dan lingkungan kerja 50 menit
17) Membuat lembar permintaan makan untuk fooding pagi hari 25 menit
berikutnya
18) Membawa buku fooding ke masing-masing ruang rawat inap 20 menit
Total waktu 430 menit

Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Tabel 13. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Dinas Siang
5 tenaga pramusaji dinas 430 menit x 5 orang
Jumlah Waktu Produksi
siang = 2150 menit
Jam Kerja Efektif 2150 menit/60 menit 35,83 jam
Jam Kerja per hari 7/6 x 35,83 jam 41,805 jam/hari
Dalam 1 tahun 365 x 41,805 jam/hari 15259,027 jam
Hari Kerja Efektif 323 x 7 jam 2261 jam
6,74 orang
= 7 orang
Jumlah Tenaga yang
15259,027 jam/2261 jam (sudah tersedia 5 orang
Dibutuhkan
tenaga pramusaji dinas siang,
kurang 2 orang tenaga)

c. Pengolah Makanan
Shift Pagi Subuh
Tabel 14. Perhitungan Waktu Tenaga Shift Pagi Subuh
No. Tugas Pokok Waktu
1) Mengecek Menu dalam siklus menu 5 menit
2) Mengecek dan mengambil bahan makanan ke tempat 15 menit
penyimpanan untuk pengolahan
3) Mengecek dan mengambil makanan yang telah diolah dan 15 menit
menghangatkan
4) Melakukan pencucian sayuran 15 menit
5) Melakukan pengolahan sayuran 25 menit
6) Melakukan pengolahan/menghangatkan lauk nabati 30 menit
7) Melakukan pengolahan/menghangatkan lauk hewani 25 menit
8) Mencuci beras 15 menit
9) Melakukan pemasakan nasi 80 menit
10) Mencuci beras dan persiapan tepung bumbu 15 menit
11) Melakukan pengolah bubur dan bubur saring 72 menit
12) Membuat sampel makan 5 menit
13) Melakukan penataan makanan pasien 30 menit
14) Melakukan persiapan makanan cair 70 menit
15) Melakukan pemorsian makanan pasien sesuia diit dan kelas 40 menit
perawatan sesuai bon permintaan makan pasien
16) Melakukan serah terima dengan petugas pramusaji ruangan 20 menit
17) Mencuci peralatan yang telah digunakan dan membersihkan 35 menit
lingkungan sekitar
18) Mempersiapkan bumbu sesuai perhitungan yang telah disiapkan 15 menit
dan menu yang akan diolah
19) Melakukan persiapan sayur 40 menit
20) Membersihkan chiller 20 menit
21) Melakukan persiapan buah dan mendistribusikan sesuai dengan 40 menit
jumlah pasien dan ruang perawatan
22) Membersihkan tempat dan lingkungan kerja 35 menit
Total waktu 607 menit

Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Tabel 15. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Shift Pagi Subuh
3 tenaga pengolah makanan 607 x 3 orang
Jumlah Waktu Produksi
shift subuh = 1821 menit
Jam Kerja Efektif 1821/60 menit 30,35 jam
Jam Kerja per hari 7/6 hari x 30,35 jam/hari 35,4083 jam
Dalam 1 tahun 365 hari x 35,4083 jam/hari 12924,0416 jam
Hari Kerja Efektif 323 x 7 jam 2261 jam
5,716 orang
= 6 orang
Jumlah Tenaga yang (sudah tersedia 3 tenaga
12924,0416/2261
Dibutuhkan pengolah makanan shift
subuh, kurang 3 orang
tenaga)

Shift Pagi
Tabel 16. Perhitungan Waktu Tenaga Shift Pagi
No. Tugas Pokok Waktu
1) Mengecek Menu yang akan diolah dalam siklus menu 5 menit
2) Melakukan operan dengan petugas administrasi 10 menit
3) Mengecek dan mengambil bahan makanan untuk pengolahan 15 menit
4) Melakukan pencucian sayuran 15 menit
5) Melakukan pengolahan sayuran 85 menit
6) Melakukan pengolahan lauk nabati 85 menit
7) Melakukan pengolahan lauk hewani 125 menit
8) Mencuci beras 15 menit
9) Melakukan pemasakan nasi 140 menit
10) Mencuci beras dan persiapan tepung bumbu 15 menit
11) Melakukan pengolah bubur dan bubur saring 90 menit
12) Melakukan penataan makanan pasien 10 menit
13) Membuat sampel makan 5 menit
14) Mempersiapkan bento dan penyajiannya untuk pasien VVIP, 10 menit
Eksekutif atau Pres Suite
15) Melakukan pemorsian makanan pasien sesuia diit dan kelas 30 menit
perawatan sesuai bon permintaan makan pasien
16) Melakukan serah terima dengan petugas pramusaji ruangan 10 menit
17) Mencuci peralatan yang telah digunakan dan membersihkan 35 menit
lingkungan sekitar
Total waktu 700 menit
Perhitungan Kebutuhan Tenaga
Tabel 17. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Shift Pagi
2 tenaga pengolah makanan 700 x 2 orang
Jumlah Waktu Produksi
shift pagi = 1400 menit
Jam Kerja Efektif 1400/60 menit 23,33 jam
Jam Kerja per hari 7/6 hari x 23,33 jam/hari 27,22 jam
Dalam 1 tahun 365 hari x 27,22 jam/hari 9936,11 jam
Hari Kerja Efektif 323 x 7 jam 2261 jam
4,394 orang
= 4 orang
Jumlah Tenaga yang
9936,11/2261 (sudah tersedia 2 tenaga
Dibutuhkan
pengolah makanan shift pagi,
kurang 2 orang tenaga)

Shift Sore
Tabel 18. Perhitungan Waktu Tenaga Shift Sore
No. Tugas Pokok Waktu
1) Mengecek Menu yang akan diolah dalam siklus menu 5 menit
2) Melakukan operan bahan makanan dengan petugas administrasi 10 menit
3) Mengecek dan mengambil bahan makanan di tempat 15 menit
penyimapanan sore untuk pengolahan
4) Melakukan pencucian sayuran 15 menit
5) Melakukan pengolahan sayuran 20 menit
6) Melakukan pengolahan lauk nabati 35 menit
7) Melakukan pengolahan lauk hewani 40 menit
8) Mencuci beras 15 menit
9) Melakukan pemasakan nasi 80 menit
10) Mencuci beras dan persiapan tepung bumbu 15 menit
11) Melakukan pengolah bubur dan bubur saring 12 menit
12) Membuat sampel makan 5 menit
13) Melakukan penataan makanan pasien 30 menit
14) Melakukan persiapan makanan cair 10 menit
15) Melakukan pemorsian makanan pasien sesuia diit dan kelas 40 menit
perawatan sesuai bon permintaan makan pasien
16) Melakukan serah terima dengan petugas pramusaji ruangan 20 menit
17) Mencuci peralatan yang telah digunakan dan membersihkan 35 menit
lingkungan sekitar
18) Mengecek menu pagi berikutnya dalam siklus menu 5 menit
19) Mengambil bahan di tempat menyimpanan malam 15 menit
20) Melakukan pengolahan lauk nabati 20 menit
21) Melakukan melakukan pengolahan lauk hewani 30 menit
22) Melakukan perendaman beras untuk pengolahan bubur pagi 15 menit
berikutnya
23) Melakukan penyimpanan lauk nabati dan lauk hewani untuk 10 menit
distribusi pagi
24) Melakukan pencucian alat yang telah digunakan dan lingkungan 35 menit
kerja
Total waktu 592 menit

Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Tabel 19. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Shift Sore
3 tenaga pengolah makanan 592 x 3 orang
Jumlah Waktu Produksi
shift sore = 1776 menit
Jam Kerja Efektif 1776/60 menit 29,6 jam
Jam Kerja per hari 7/6 hari x 29,6 jam/hari 34,53 jam
Dalam 1 tahun 365 hari x 34,53 jam/hari 12604,66 jam
Hari Kerja Efektif 323 x 7 jam 2261 jam
5,57 orang
= 6 orang
Jumlah Tenaga yang
12604,66/2261 (sudah tersedia 3 tenaga
Dibutuhkan
pengolah makanan shift sore,
kurang 3 orang tenaga)

d. Pengolah Snack
Tabel 20. Perhitungan Waktu Tenaga Pengolah Snack
No. Tugas Pokok Waktu
1) Mencatat kebutuhan harian 10 menit
2) Mencatat jumlah pasien yang mendapatkan snack 15 menit
3) Membuat permintaan bahan makan yang akan diolah menjadi 15 menit
snack
4) Mengolah snack 80 menit
5) Membersihkan dan mencuci alat masak 35 menit
6) Mempersiapkan snack untuk ekstra pagi 10 menit
7) Membagi snack extra pagi 35 menit
8) Mempersiapkan pasien diit sonde 5 menit
9) Membuat sonde 10 menit
10) Membagi sonde 5 menit
11) Mempersiapkan snak untuk extra sore 30 menit
12) Membagi snak extra sore 25 menit
13) Membuat tambahan extra minum pasien (jus jambu) 45 menit
14) Membuat laporan 15 menit
15) Membuat sampel snack dan sonde 5 menit
Total waktu 340 menit
Perhitungan Kebutuhan Tenaga
Tabel 21. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Pengolah Snack
340 x 2 orang
Jumlah Waktu Produksi 2 tenaga pengolah snack
= 680 menit
Jam Kerja Efektif 680/60 menit 11,33 jam
Jam Kerja per hari 7/6 hari x 11,33 jam/hari 13,22 jam
Dalam 1 tahun 365 hari x 13,22 jam/hari 4826,11 jam
Hari Kerja Efektif 323 x 7 jam 2261 jam
2,134 orang
Jumlah Tenaga yang = 2 orang
4826,11/2261
Dibutuhkan (sudah tersedia 2 tenaga
pengolah snack)
Analisis Sarana Dan Prasarana Instalasi Gizi

Tabel 22. Analisis Ruangan dan Sarana Prasarana di Instalasi Gizi RSUD Temanggung
Nama Ruangan Persyaratan Ruangan Fasilitas Jumlah
Ruangan  Luas ruangan tergantung dari jumlah Timbangan 1
Penerimaan, pelayanan (±16m2). kapasitas >70kg
Penimbangan  Ruangan harus dijamin terjadinya Chiller 1
Makanan & pertukaran udara baik alami maupun Rak pesediaan 1
Ruangan Petugas mekanik dengan total pertukaran Meja arsip 1
Jaga Dapur udara minimal 10 kali per jam. Kursi 4
 Terdapat rak bahan-bahan makanan, Meja 1
timbangan kap. 20-300 kg, kereta penerimaan
angkut, pembuka botol, penusuk bahan makanan
beras, pisau, kontainer, troli, alat Lemari arsip 1
penguji kualitas telur, lemari arsip, Tempat sampah 2
APAR Kotak box 3
Stop kontak 4
Panel listrik 1
Kereta 1
Bak cuci lauk 1
hewani
Alat wrap 1
Alat deteksi 1
kualitas telur

Ruangan  Luas ruangan tergantung dari Lemari 3


Penyimpanan jumlah pelayanan (minimal 6m2). pendingin
Bahan Makanan  Ruangan harus dijamin terjadinya AC 1
Basah pertukaran udara baik alami Indikator suhu 2
maupun mekanik dengan total & kelembapan
pertukaran udara minimal 10 kali Rak buah 2
per jam. Rak telur 1
 Setiap ruangan disediakan Stop kontak 3
minimal 2 (dua) kotak kontak atau
tidak boleh menggunakan
percabangan. Untuk stop kontak
khusus alat penyimpan makanan
disediakan tersendiri dan harus
kompatibel dengan rencana alat
yang akan dipakai.
 Terdapat freezer, lemari
pendingin, container bahan
makanan, timbangan kapasitas
20-100 kg, kereta angkut,
pengusir tikus elektrik.
Ruangan  Luas ruangan tergantung dari Rak bahan 3
Penyimpanan jumlah pelayanan (minimal 9m2). makanan
Bahan Makanan  Ruangan harus dijamin terjadinya AC 1
Kering pertukaran udara baik alami Indikator suhu 1
maupun mekanik dengan total & kelembapan
pertukaran udara minimal 10 kali Timbangan 1
per jam. kapasitas 10kg
 Setiap ruangan disediakan Timbangan 1
minimal 2 (dua) kotak kontak atau kapasitas 50kg
tidak boleh menggunakan Meja 1
percabangan/ sambungan Kursi 1
langsung tanpa pengaman arus. Komputer 1
 Terdapat lemari beras, Stop kontak 3
rak/palet/lemari penyimpanan Kereta angkut 1
bahan makanan, timbangan
kapasitas 20-100 kg, kereta
angkut, pengusir tikus elektrik.
Ruangan/Area  Luas ruangan tergantung dari Meja persiapan 1
Persiapan Makanan jumlah pelayanan (minimal sayur dan buah
18m2). Meja bumbu 1
 Ruangan harus dijamin terjadinya Tempat 1
pertukaran udara baik alami pencucian sayur
maupun mekanik dengan total Rak pisau/alat 1
pertukaran udara minimal 10 kali potong
per jam. Kotak P3K 1
 Meja kerja/persiapan bangku Kotak box 3
kerja, meja daging, mesin Kursi 1
sayuran, bak cuci persegi, bak Blender 1
cuci dua bergandengan, pisau,
mesin pemarut kelapa berdinamo,
saringan kelapa, mesin pemotong
dan penggiling daging kapasitas
20 kg, blender, bak cuci,
cobek/ulekan, mixer, timbangan
meja, talenan.
Ruangan  Luas ruangan tergantung dari Kompor 1 9
Pengolahan/Pemas jumlah pelayanan (minimal tungku
akan dan 18m2). Kompor uap 1
Penghangatan  Ruangan harus dijamin terjadinya (steam cooker)
Makanan pertukaran udara baik alami Meja 1
maupun mekanik dengan total pengolahan
pertukaran udara minimal 10 kali Tempat 1
per jam dan udara langsung pencucian beras
dibuang keluar gedung. Deck rice 1
 Terdapat kompor gas elpiji, cooker
kompor minyak tanah bertekanan, Rice cooker 3
kompor minyak tanah sumbu, Kereta makanan 3
kompor listrik, kompor uap Kursi 3
(Steam Cooker), panci besar, Exhaust 2
penggorengan, rice cooker, rak- AC 2
rak makanan, rice cooker Kipas angin 2
kapasitas 30 kg, oven, mixer, Tangga 1
blender, pisau, dapur, sendok, Indikator suhu 1
sayur, sodet, pembuka & kelembapan
botol/kaleng, serikan, talenan, Pengusir 1
saringan teh, wajan datar 2 ukuran serangga
(diameter 16 cm dan 18 cm), Tirai anti lalat 1
timbangan kapasitas 2 kg, mesin
penggiling tangan, serbet, cempal,
cetakan nasi, lemari es, meja
pemanas, pemanggang sate,
toaster, meja kerja, bangku, bak
cuci, kereta dorong, kereta
warmer.
 Tersedia Alat Pemadam Api
Ringan (APAR)
Dapur Susu  Luas ruangan tergantung dari jumlah Meja 2
pelayanan (minimal 4m2) Kursi 1
 Ruangan harus dijamin terjadinya Rak susu 3
pertukaran udara baik alami maupun Toples 27
mekanik dengan total pertukaran AC 1
udara minimal 10 kali per jam. Timbangan 1
 Setiap ruangan disediakan minimal 2 kapasitas 10 kg
(dua) kotak kontak atau tidak boleh Tempat sampah 1
menggunakan percabangan. Untuk Indikator suhu 1
stop kontak khusus alat penyimpan dan kelembaban
makanan disediakan tersendiri dan
harus kompatibel dengan rencana
alat yang akan dipakai.
 Untuk peralatan besar : Lemari
pendingin, panci aluminium, tungku
uap, meja pemanas, rak-rak
penyimpanan botol 3 susun, bak
pencuci
 Untuk peralatan kecil : thermos,
blender, gelas ukur, sendok makan,
sendok teh, panci kecil bertangkai
diameter 15 cm, piring dan gelas,
mangkok, waskom plastik, kocokan
susu, serbet, cempal, sikat botol,
timbangan susu kapasitas 2 kg,
sterilisator, mixer, blender
Ruang Snack  Luas ruangan tergantung dari jumlah Meja 4
pelayanan pengolahan
 Ruangan harus dijamin terjadinya Kompor 2 2
pertukaran udara baik alami maupun tungku
mekanik dengan total pertukaran Gas 3
udara minimal 10 kali per jam. Mesin mixer 1
 Setiap ruangan disediakan minimal 2 Kursi 2
(dua) kotak kontak atau tidak boleh Tempat sampah 1
menggunakan percabangan. Untuk Bak cuci 1
stop kontak khusus alat penyimpan Rak 3
makanan disediakan tersendiri dan Oven 1
harus kompatibel dengan rencana Alat wrap 1
alat yang akan dipakai. AC 1
Ventilasi 1
Kipas angin 1
Exhaust 1

Ruangan/Area  Luas ruangan tergantung dari Meja pemorsian 4


Pembagian dan jumlah pelayanan. Sealer 1
Penyajian Makanan  Ruangan harus dijamin terjadinya Lemari 1
pertukaran udara baik alami maupun Pengusir 1
mekanik dengan total pertukaran seranga
udara minimal 10 kali per jam. Rak susu 1
 Terdapat meja pembagi, bangku, Alat wrap 1
sendok, sendok garpu, penjepit Meja rak 1
makanan, sarung tangan plastik
sekali pakai, garpu, piring makan,
gelas minum, mangkuk sayur, piring
kue cekung, cangkir tertutup, tutup
dan tatanan gelas, nampan, tempat
telur (sebaiknya terbuat dari bahan
yang mudah dibersihkan/plastik,
stainless steel, keramik), troli untuk
makanan 3 susun, rakrak piring
kapasitas 3 susun, kertas label, alat
tulis
Ruangan/Area Cuci  Luas ruangan minimal 9m2 Tempat sampah 1
Alat Masak &  Lemari perkakas dapur khusus, Limbah bahan 1
Penyimpanan Alat rak perkakas dapur, meja dan makanan
Dapur kursi Alat pel 1
Saluran 1
pembuangan
Ventilasi 2
Bak cuci 3
Rak alat cuci 1
Rak alat 2
Sabun 1
Spon 1
Ruangan  Luas ruangan minimal 6m2 Troli 10
Penyimpanan Troli  Terdapat sabun cuci, sikat, Tempat sampah 1
Gizi alat/kai untuk mengelap, dan Meja persiapan 1
serok air Kereta 1
Kursi 1
Ruangan Cuci dan  Luas ruangan minimal 16m2 Rak alat makan 4
Penyimpanan Alat  Terdapat rak-rak untuk Bak cuci 4
Makan (Pramusaji) menyimpan alat makan Dish washer 1
 Pencucian secara mekanik Rak alat makan 2
memerlukan : mesin cuci setelah cuci
kapasitas 100 piring, rak Kipas angina 1
pengering alat kebersihan TV 1
 Pencucian manual memerlukan : Meja 2
ember plastik kapasitas 30 liter, Loker (@4 slot) 3
baskom plastik kapasitas 30 liter, Jam dinding 1
perlengkapan kebersihan (sapu, Papan tulis 1
sikat, lap, alat/kain untuk pel, Rak sepatu 2
vacuum cleaner APAR 1
 Tambahan untuk ruang Intercom 1
pencucian : alat pengukur Rak alat makan 1
desinfektan pencucian, sabun petugas
cuci, karbol, pencuci dinding Jam dinding 1
keramik, tempat sampah tertutup Rak berkas/arsip 3
Ruangan Ganti  Luas ruangan minimal 6m2 Meja APD 1
APD dan Loker  Sarung tangan, sepatu dapur / sepatu Rak sandal 1
boot, baju khusus, loker, tutup Tirai lalat 1
rambut, masker (tutup hidung dan
mulut), celemek/apron
Ruangan  Luas ruangan disesuaikan dengan Meja 4
Administrasi, jumlah petugas, dengan Komputer 2
Kantor Instalasi perhitungan 3-5 m2/ petugas. Kursi 6
Gizi & Ruang  Terdapat meja, kursi, lemari Timbangan BB 1
Pertemuan Gizi berkas/arsip, intercom/telepon, & TB
Klinik safety box Rak 1
Papan leaflet 1
Stop kontak 2
Intercom 1
Ruang PKL  Luas ruangan minimal 32m2 Meja 1
 Terdapat meja, kursi, whiteboard, Meja diskusi 1
laptop, LCD dll Kursi 1
Kursi diskusi 3
Lemari arsip 1
Rak arsip 1
Rak role model 1
bahan makanan
APAR 1
Papan tulis 1
Ruangan Luas ruangan menyesuaikan Tempat sampah 1
Penyimpanan Gas kebutuhan kapasitas pelayanan. Gas besar 9
LPG  Ruangan harus terhindar dari Gas kecil 4
banjir Rak sandal 1
 Setiap ruangan disediakan Rak bahan kimia 1
minimal 2 (dua) kotak kontak. Saluran pusat 1
 Ruangan harus dijamin terjadinya gas
pertukaran udara baik alami
maupun mekanik dengan total
pertukaran udara minimal 10 kali
per jam dan langsung dibuang
keluar gedung.
 Tersedia Alat Pemadam Api
Ringan (APAR).
Janitor Umum Sapu 1
Rak sabun 1
Pel 1
Tempat sampah 1
Gudang Alat  Luas ruangan minimal 16m2 Rak simpan alat 2
 Terdapat rak-rak untuk menyimpan masak
alat makan Rak simpan alat 3
makan
Lemari 2
Tempat telur 2

Toilet Memiliki ruang gerak yang cukup Bak air 1


untuk masuk dan keluar oleh Gayung 1
pengguna (pria/wanita luas 2m2- Kloset 1
3m2) Sikat WC 1
 Ketinggian tempat duduk kloset Tempat sabun 1
sesuai ketinggian pengguna (36- Gantungan 1
38 cm) Sengkal/pengun 1
 Permukaan lantai tidak licin dan ci pintu
tidak menyebabkan genangan
 Pintu mudah dibuka dan ditutup
 Kunci-kunci toilet atau grendel
dapat dibuka dari luar jika terjadi
kondisi darurat
Ruang Istirahat Umum Kasur 3
Sesuai dengan jumlah tenaga kerja Kursi 2
Lemari 1
AC 1
Tempat sampah 1
TV 1
C. Pembahasan
1. Analisis Tenaga Kerja Instalasi Gizi
Instalasi Gizi RSUD Kabupaten Temanggung memiliki 1 orang kepala instalasi gizi
dan 5 orang ahli gizi dengan rincian 1 orang menjadi penanggungjawab makanan dan logistik,
1 orang penanggungjawab rawat inap, 1 orang penanggungjawab rawat inap, mutu dan diklat,
serta 2 orang ahli gizi ruangan. Total tenaga pengolah terdapat 13 orang dengan rincian
pengolah makan utama sebanyak 10 orang, pengolah snack sebanyak 2 orang, bagian umum
sebanyak 1 orang, dan pramusaji sebanyak 20 orang dengan rincian 14 orang pramusaji
ruangan dan 6 orang pramusaji alat makan.
Untuk hari aktif kerja selama 6 hari. Masing-masing kategori tenaga memiiki waktu
cuti setahun yang sama selama 12 hari. Hari libur nasional untuk tahun 2021 sebanyak 21
hari. Waktu yang diberikan bagi masing-masing kelompok tenaga untuk melakukan program
pendidikan dan pelatihan (diklat) ditetapkan sebanyak 3 hari dan batas waktu yang ditetapkan
bagi masing-masing kelompok tenaga untuk tidak masuk kerja sebanyak 6 hari. Waktu kerja
yang tersedia bagi masing-masing kelompok tenaga setelah pengurangan dengan hari-hari
tersebut berdasarkan perhitungan dengan rumus Workload Indicators of Staffing Need
(WISN) terhitung 2261 jam per tahun.
Untuk kualifikasi sumber daya manusia yang ada di RSUD Temanggung, sudah
memenuhi standar berdasarkan Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) dan Pedoman
Sistem Pelayanan Makanan Institusi (SPMI), dimana tenaga pengolah makanan memiliki
kualifikasi telah mengikuti pendidikan SMA/SMK Boga atau DIII Tata Boga, dan ahli gizi
memiliki kualifikasi telah mengikuti pendidikan DIV/S1 Gizi
Pembagian tenaga pramusaji yang ada di Instalasi Gizi RSUD Kabupaten
Temanggung dibagi menjadi 2 bagian, yaitu pramusaji alat makan dan pramusaji ruangan.
Untuk pramusaji alat makan dibagi menjadi 3 shift, dengan rincian untuk shift subuh
sebanyak 1 orang, shift pagi sebanyak 1 orang, dan shift sore sebanyak 3 orang. Sementara
untuk pramusaji ruangan dibagi menjadi 2 shift, dengan rincian untuk dinas pagi sebanyak 5
orang dan dinas siang sebanyak 5 orang. Total pramusaji yang bekerja dalam 1 hari sebanyak
15 orang. Kemudian untuk tenaga pengolah dibagi menjadi 3 shift, dengan rincian untuk shift
subuh sebanyak 3 orang, shift pagi sebanyak 2 orang dan shift sore sebanyak 3 orang. Total
pengolah makan utama yang bekerja dalam 1 hari sebanyak 8 orang.
Berdasarkan analisis kebutuhan tenaga pramusaji dengan metode Workload Indicators
of Staffing Need (WISN), didapatkan hasil untuk total tenaga pramusaji yang dibutuhkan
dalam 1 hari sebanyak 19 orang. Untuk pramusaji alat makan shift pagi subuh dan shift pagi
sudah terpenuhi, dengan masing-masing shift tersebut terdapat 1 orang tenaga. Sementara
untuk tenaga pramusaji alat makan untuk shift sore didapatkan hasil kekurangan 1 orang
tenaga. Kemudian untuk pramusaji ruangan, kebutuhan tenaga untuk dinas pagi kekurangan 1
orang tenaga dan dinas siang kekurangan 2 orang tenaga.

2. Analisis Sarana dan Prasarana Instalasi Gizi


 Ruangan Penerimaan, Penimbangan Makanan & Ruangan Petugas Jaga Dapur
Lokasi berdekatan dengan ruang penyimpanan bahan kering, basah, chiller,
dan gudang alat-alat. Dalam area penerimaan terdapat kereta angkut, pisau, container
untuk menampung bahan makanan sesuai jam fooding, meja, alat wrapping, pisau,
timbangan kapasitas >70 kg, penguji kualitas telur, rak arsip dan APAR. Area ini
berbentuk lorong yang bisa mengakses langsung dengan ruang pengolahan makanan.
Luas ruangan tidak sampai ±16m2 dan ventilasi yang berada diatas pintu ruang masih
tertutup. Kemudian ada bahan makanan yang masih disimpan jadi satu dengan gudang
alat yang juga menyimpan sabun cuci, yaitu telur.
Berdasarkan standar dalam Pedoman Fasilitas Rumah Sakit Tipe B, ada
beberapa bagian dari area penerimaan dan penimbangan yang belum sesuai, seperti
luas ruangan, dan belum adanya penusuk beras. Secara garis besar, area penerimaan
dan penimbangan ini sudah memenuhi standar jika dilihat dari pemesanan dan
penerimaan bahan makanan yang dilakukan. Pemesanan dan penerimaan bahan
makanan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan fooding dalam sehari, sehingga
tidak melakukan pemesanan dan penerimaan dalam jumlah besar dalam sekali proses,
ditambah dengan jumlah pasien yang menurun selama pandemi COVID-19. Untuk
penusuk beras tidak diperlukan karena pemesanan beras yang dilakukan di instalasi
gizi RSUD Temanggung tidak dalam jumlah besar, dimana jumlah pemesanan paling
sedikit 19 kg.
 Ruangan Penyimpanan Bahan Makanan Basah
Ruang penyimpanan bahan makanan basah dilengkapi dengan lemari
pendingin yang masing-masing memiliki fungsi untuk menyimpan sayur dan buah,
daging, dan susu. Terdapat juga pendingin ruangan serta indikator suhu dan
kelembaban yang dicek dan dicatat secara berkala setiap harinya. Ada jadwal
membuka gudang penyimpanan yang memungkinkan suhu ruangan tetap terjaga dan
memudahkan terjadinya pertukaran udara. Terdapat juga rak untuk menyimpan
bahan-bahan basah yang akan langsung digunakan/masuk ke bagian persiapan. Tidak
terdapat timbangan dan kereta angkut karena jadi satu dengan yang berada di ruang
penerimaan dan penyimpanan, serta tidak ada pengusir tikus elektrik, tetapi sudah
dilakukan penutupan dibagian-bagian yang sering menjadi akses tikus untuk masuk.
Luas ruangan tidak mencapai 6m2.
Berdasarkan standar dalam Pedoman Fasilitas Rumah Sakit Tipe B, ada
beberapa bagian dari ruang penyimpanan makanan basah yang belum sesuai, seperti
luas ruangan, tidak adanya timbangan dan tidak ada pengusir tikus elektrik. Secara
garis besar, ruang penyimpanan bahan makanan basah sudah memenuhi standar jika
dilihat dari fungsi ruang dan jumlah pelayanan. Karena pemesanan dan penerimaan
bahan makanan yang dilakukan untuk memenuhi fooding dalam 1 hari, sehingga
bahan makanan yang disimpan di ruang penyimpanan bahan makanan basah tidak
banyak. Bahan makanan yang diterima dengan segera ditimbang dan dikelompokkan
sesuai waktu fooding pasien. Jika masih ada sisa bahan makanan basah, ditimbang
langsung di area penerimaan dan dicatat untuk keperluan pemesanan bahan makanan
hari selanjutnya.
 Ruangan Penyimpanan Bahan Makanan Kering
Ruang penyimpanan bahan makanan kering dilengkapi dengan rak
penyimpanan bahan makanan, pendingin ruangan serta indikator suhu dan
kelembaban yang dicek dan dicatat setiap harinya. Ada jadwal membuka gudang
penyimpanan yang memungkinkan suhu ruangan tetap terjaga dan memudahkan
terjadinya pertukaran udara. Terdapat gentong penyimpanan beras dan timbangan
kapasitas 10 kg dan 50kg. Tidak ada pengusir tikus elektrik, tetapi sudah dilakukan
penutupan dibagian-bagian yang sering menjadi akses tikus untuk masuk. Luas
ruangan tidak mencapai 9m2.
Berdasarkan standar dalam Pedoman Fasilitas Rumah Sakit Tipe B, ada
beberapa bagian dari ruang penyimpanan makanan kering yang belum sesuai, seperti
luas ruangan dan tidak ada pengusir tikus elektrik. Secara garis besar, ruang
penyimpanan bahan makanan kering sudah memenuhi standar jika dilihat dari fungsi
ruang dan jumlah pelayanan. Pemesanan bahan makanan kering dilakukan sekitar
kurang lebih satu bulan sekali. Penerapan First In First Out (FIFO) dan First Expired
First Out (FEFO) dilakukan dalam pemakaian bahan makanan kering.
 Ruangan/Area Persiapan Makanan
Area persiapan makanan dilengkapi dengan meja persiapan, area untuk
persiapan daging dan sayuran secara terpisah, tempat untuk memblender bumbu-
bumbu halus, dan bak cuci persegi untuk mecuci sayuran. Untuk timbangan jadi satu
dengan yang ada ruang penerimaan dan penimbangan. Area persiapan berdekatan
langsung dengan ruang pengolah makanan dan searah menuju tempat menyimpan gas.
Luas ruangan kurang dari 18m2.
Berdasarkan standar dalam Pedoman Fasilitas Rumah Sakit Tipe B, ada
beberapa bagian dari ruang persiapan makanan yang belum sesuai, seperti luas
ruangan, tidak adanya mesin pemarut kelapa berdinamo, saringan kelapa, mesin
pemotong dan penggiling daging kapasitas 20 kg. Secara garis besar, ruang
penyimpanan bahan makanan kering sudah memenuhi standar jika dilihat dari fungsi
ruang. Didalam area ini terdapat catatan penggunaan talenan dan pisau sesuai masing-
masing bahan makanan yang dibedakan dengan warna. Tetapi selama persiapan bahan
makanan, tidak jarang petugas pengolah makanan menggunakan pisau dan talenan
yang tidak sesuai dengan pengelompokan bahan makanannya. Selain itu, tidak adanya
mesin pemarut kelapa dan saringan kelapa karena sudah dilakukan pemesanan kelapa
parut dan santan dalam kemasan ke pihak rekanan jika bahan-bahan tersebut
dibutuhkan. Sementara untuk tidak adanya mesin penggiling daging karena kebutuhan
daging giling juga dipesankan ke pihak rekanan
 Ruangan Pengolahan/Pemasakan dan Penghangatan Makanan
Ruangan pengolahan makanan terdapat kompor di meja yang digunakan untuk
pemasakan dan penghangatan. Tata ruang menjadi satu dengan area pemorsian.
Ruang pengolahan dan penghangatan makanan didalamnya juga terdapat dapur untuk
susu dan enteral komersial, ruang penyimpanan alat masak/peralatan dapur, area
pemorsian dan ruang pengolahan snack. Suhu dan kelembaban ruang pengolah
berfungsi dan dicatat secara berkala. Terdapat rice cooker berkapasitas 30 kg dan juga
alat masak berukuran besar lainnya. Ruangan ini juga memiliki akses APAR terdekat
yang berada di ruang PKL. Luas ruangan kurang dari 18m2, tetapi masih
memungkinkan untuk memuat petugas pengolah per shift.
Berdasarkan standar dalam Pedoman Fasilitas Rumah Sakit Tipe B, ada
beberapa bagian dari ruang pengolahan dan penghangatan makanan yang belum
sesuai, seperti tidak adanya kompor minyak tanah bertekanan, kompor minyak tanah
sumbu, timbangan kapasitas 2 kg, lemari es, meja pemanas, pemanggang sate, toaster,
dan kereta warmer. Secara garis besar, ruang penyimpanan bahan makanan kering
sudah memenuhi standar jika dilihat dari fungsi ruang. Tidak adanya kompor minyak
tanah sebagai cadangan jika terjadi masalah pada kompor gas yang terpusat karena
sudah ada kompor gas satu tungku yang tidak tersambung dengan manifold gas,
ditambah dengan kompor gas dua tungku yang ada diruang pengolahan snack. Setelah
makanan sudah selesai diolah, pengolah makanan akan menempatkan makanan-
makanan yang sudah jadi ke wadah stainless steel besar dan meletakkannya di kereta
makanan biasa, yang kemudian diarahkan ke area pemorsian. Pengolah makanan juga
membungkus sebagian dari makanan yang sudah diolah sebagai sampel, kemudian
disimpan di lemari es yang ada di ruang penyimpanan bahan makanan basah. Tidak
adanya pemanggang sate karena tidak ada menu sate dalam siklus menu dan tidak
adanya toaster karena tidak ada menu yang perlu diolah dengan cara dipanggang/toast.
 Dapur Susu
Dapur susu digunakan untuk memorsikan susu dan enteral komersial sesuai
permintaan dari pasien. Terdapat beberapa jenis susu dan enteral yang sudah disimpan
dalam kotak dan tersusun di rak serta meja dan timbangan digital kapasitas 10 kg
untuk pemorsian susu. Selain itu terdapat pendingin ruangan dan indikator suhu
ruangan yang dicek secara berkala.
Berdasarkan standar dalam Pedoman Fasilitas Rumah Sakit Tipe B, ada
beberapa bagian dari ruang dapur susu yang belum sesuai, seperti luas ruangan yang
kurang, tidak adanya lemari pendingin, panci alumunium, tungku uap, rak penyimpan
botol 3 susun, bak pencuci, termos, blender, panci bertangkai, kocokan susu, dan sikat
botol. Tidak adanya alat tersebut karena tidak digunakan dalam proses persiapan susu,
enteral dan sonde untuk pasien.
 Ruang Snack
Didalam ruang snack terdapat oven, area cuci alat, kompor gas, rak
penyimpanan bahan dan alat, dan area pengemasan dengan plastik wrap. Area cuci
alat di ruang tergolong kecil untuk alat-alat masak berukuran besar yang sering
digunakan untuk mengolah snack. Dan saluran airnya tidak begitu lancar sehingga
tidak dapat digunakan untuk mencuci banyak alat sekaligus.
 Ruangan/Area Pembagian dan Penyajian Makanan
Area pembagian dan penyajian makanan menjadi satu bagian dengan ruangan
pengolahan, sehingga setelah makanan diolah bisa segera diporsikan. Untuk alat-alat
makan dan saji yang digunakan disimpan dalam ruang pramusaji alat makan. Terdapat
troli yang akan menampung makanan yang sudah selesai diolah, kemudian bisa
diarahkan langsung ke area pembagian.
Berdasarkan standar dalam Pedoman Fasilitas Rumah Sakit Tipe B dan
fungsinya, area pembagian dan penyajian sudah memenuhi syarat. Untuk sendok
garpu, piring makan, gelas minum, mangkok sayur, piring cekung, dan alat makan
lainnya disimpan secara terpisah di ruang pramusaji, beserta dengan proses pelabelan
alat makan sesuai kamar dan diit pasien dilakukan di ruang tersebut.
 Ruangan/Area Cuci Alat Masak & Penyimpanan Alat Dapur
Ruang penyimpanan alat dapur terdapat 3 bak cuci alat setelah digunakan.
Terdapat juga rak dan lemari yang menyimpan alat-alat masak yang digunakan untuk
mengolah makanan. Lokasinya berbatasan langsung dengan area pengolahan dan
penghangatan makanan sehingga mudah untuk mengambil alat pengolahan makanan
yang dibutuhkan.
Berbeda dengan standar dalam Pedoman Fasilitas Rumah Sakit Tipe B,
didalam ruang cuci alat dan penyimpanan alat masak dilakukan juga proses pencucian.
Selain digunakan untuk mencuci alat masak, diruangan ini juga pernah dilakukan
pencucian bahan makanan, yaitu lele fillet. Pihak rekanan langsung mengantar bahan
makanan tersebut ke ruang cuci alat masak melalui ruang APD yang terhubung
langsung dengan ruang pengolahan. Didalam ruang ini juga terdapat tempat sampah
yang tertutup dan tong penampungan limbah makanan yang terbuka. Secara garis
besar, ruang cuci alat dan penyimpanan alat masak sudah sesuai fungsinya. Tetapi ada
beberapa hal yang belum memenuhi standar, seperti sampah limbah yang tertutu, luas
ruangan yang kurang, tidak adanya meja dan kursi, dan tong penampung limbah yang
masih terbuka.
 Area Penyimpanan Troli Gizi
Troli gizi disimpan diluar ruangan penyajian/pemorsian, dekat dengan ruang
pramusaji, area penyajian dan kantor instalasi gizi. Troli dinamai sesuai dengan nama-
nama kamar yang ada di rumah sakit untuk memudahkan petugas distribusi. Lokasi
berdekatan dengan area pemorsian agar makanan yang sudah diporsikan bisa segera
ditata dalam troli sesuai dengan pesanan makanan dari masing-masing kamar pasien
di rumah sakit.
Berdasarkan standar dalam Pedoman Fasilitas Rumah Sakit Tipe B, ada
beberapa bagian dari area penyimpanan troli yang belum memenuhi standar, seperti
luas ruangan yang kurang. Secara garis besar, area penyimpanan troli sudah sesuai
standar jika dilihat dari fungsinya. Untuk pembersihan troli dilakukan di ruang/area
pramusaji, karena area penyimpanan troli tidak memungkinkan untuk dilakukan
pembersihan troli gizi setelah digunakan.
 Ruangan Cuci dan Penyimpanan Alat Makan (Pramusaji)
Ruang cuci atau ruang pramusaji alat makan menyimpan plato dan alat-alat
makan yang akan digunakan pasien. Terdapat juga 3 bak untuk mencuci alat makan
yang sudah digunakan dan bersebelahan dengan mesin pengering/dish washer dan rak
untuk menampung alat makan yang sudah dicuci serta dikeringkan. Pada ruang
pramusaji juga terdapat area loker untuk menempatkan barang dan goun milik petugas
pramusaji. Ruang pramusaji juga digunakan sebagai area istirahat bagi petugas
pramusaji setelah mendistribusikan makanan. Setiap kali alat makan dari pasien
sampai ke area pramusaji, sisa makanan dibuang terlebih dahulu di area terpisah yang
lokasinya berada disamping area pramusaji, kemudian dikumpulkan di area cuci.
Berdasarkan standar dalam Pedoman Fasilitas Rumah Sakit Tipe B, ada
beberapa bagian dari ruang pramusaji belum memenuhi standar, seperti luas ruangan,
pengukur desinfektan pencucian, ember kapasitas 30 liter dan baskom kapasitas 30
liter. Secara garis besar, ruang pramusaji sudah memenuhi standar jika dilihat dari
fungsinya. Pembersihan alat makan dilakukan secara manual dalam 3 bak cuci yang
kemudian dikeringkan dalam dish washer.
 Ruangan Ganti APD dan Loker
Terdapat ruang ganti APD dan loker yang menampung baju khusus dan rak
untuk sepatu dapur. Ruangan ini berdekatan berbatasan langsung dengan ruang
pengolahan dan hanya dibatasi oleh tirai anti lalat yang mudah tertutup dengan
sendirinya. Ada juga ruang ganti dan loker untuk petugas yang terpisah, letaknya
didalam ruang istirahat dekat dengan area penyimpanan gas.
Berdasarkan standar dalam Pedoman Fasilitas Rumah Sakit Tipe B, ada
beberapa bagian dari ruang ganti APD dan loker, seperti luas ruangan yang kurang.
Secara garis besar, ruang ganti APD dan loker sudah memenuhi standar jika dilihat
dari fungsinya.
 Ruangan Administrasi, Kantor Instalasi Gizi & Ruang Pertemuan Gizi Klinik
Ruangan administrasi jadi satu dengan kantor instalasi gizi. Lokasinya
berdekatan dengan area PKL yang digunakan mahasiswa praktik untuk berdiskusi.
Kantor instalasi gizi juga berdekatan dengan area pengolahan makanan, sehingga ahli
gizi/ kepala instalasi gizi bisa melihat langsung proses pengolahan melalui jendela
yang menghubungkan kantor instalasi gizi dan area pengolahan. Terdapat juga
timbangan berat badan dan alat ukur tinggi badan, beberapa komputer, meja berlaci,
rak untuk arsip/berkas, rak leaflet dan printer.
Berdasarkan standar dalam Pedoman Fasilitas Rumah Sakit Tipe B, ada
beberapa bagian dari ruang kantor instalasi gizi yang belum memenuhi standar,
seperti luas ruangan yang kurang. Secara garis besar, ruang kantor instalasi gizi sudah
memenuhi standar jika dilihat dari fungsinya.
 Ruang PKL
Area PKL berisi meja, kursi, whiteboard dan spidol yang dapat digunakan
untuk diskusi mahasiswa praktik. Area ini berdekatan dengan kantor instalasi gizi,
ruang penerimaan dan penyimpanan bahan makan basah dan kering.
Berdasarkan standar dalam Pedoman Fasilitas Rumah Sakit Tipe B, ada
beberapa bagian dari ruang PKL yang belum memenuhi standar, seperti luas ruangan
yang kurang, tidak adanya laptop dan LCD. Secara garis besar, ruang PKL sudah
memenuhi standar jika dilihat dari fungsinya.
 Ruangan Penyimpanan Gas LPG
Area penyimpanan gas menjadi satu dengan ruangan pengaturan/manifold gas
elpiji. Terdapat penjepit tabung gas dan troli untuk membawa tabung. Lokasinya
berdekatan dengan ruang istirahat area persiapan. Gas elpiji yang digunakan adalah
gas elpiji berukuran besar untuk menghidupkan kompor yang tersambung dengan
manifold, dan elpiji 12 kg untuk kompor yang tidak terhubung dengan manifold.
Berdasarkan standar dalam Pedoman Fasilitas Rumah Sakit Tipe B, area
penyimpanan dan manifold gas sudah sesuai dengan standar.
 Janitor
Area penyimpanan alat kebersihan berdekatan dengan toilet, berbentuk lorong
dan terdapat perlengkapan-perlengkapan untuk membersihkan ruangan. Lokasinya
diantara toilet dan ruang istirahat.
Berdasarkan standar dalam Pedoman Fasilitas Rumah Sakit Tipe B, ada
beberapa bagian dari ruang janitoryang belum memenuhi standar, seperti luas ruangan
yang kurang. Secara garis besar, area janitor sudah sesuai dengan standar jika dilihat
dari fungsinya.
 Gudang Alat
Gudang alat berisi cadangan alat makan, seperti piring, plato, dll. yang
tersusun dalam rak-rak. Lokasinya berdekatan dengan area penerimaan, ruang
penyimpanan bahan makanan basah dan kering, bak persiapan daging, dan chiller.
Berdasarkan standar dalam Pedoman Fasilitas Rumah Sakit Tipe B, ruang
gudang alat sudah memenuhi standar secara kelengkapan alat yang ada didalamnya,
namun belum sesuai dengan fungsinya. Hal ini disebabkan karena gudang alat juga
digunakan untuk menyimpan sabun cuci dan bahan makanan, yaitu telur.
 Toilet
Toilet petugas memiliki cukup ruang gerak untuk masuk dan keluar pengguna.
Terdapat bak air, kloset, dan permukaan lantai yang tidak licin serta tidak
menyebabkan genangan. Pintu mudah dibuka dan ditutup serta bisa dibuka jika ada
kondisi darurat.
Berdasarkan standar dalam Pedoman Fasilitas Rumah Sakit Tipe B, ada
beberapa bagian dari toilet yang belum memenuhi standar, seperti luas ruangan yang
kurang dan wastafel yang masih rusak. Secara garis besar, toilet sudah memenuhi
standar jika dilihat dari fungsinya.
 Ruang Istirahat
Ruang istirahat petugas berada di dekat ruangan penyimpanan gas LPG, ruang
pramusaji, janitor, area persiapan dan ruangan pengolah. Didalamnya terdapat TV,
loker baju ganti petugas pengolah, dan spring bed untuk istirahat petugas pengolah.

Sarana dan prasarana instalasi gizi RSUD Temanggung, secara garis besar sudah
memenuhi persyaratan, jika dibandingkan dengan standar dalam Pedoman Teknis Sarana dan
Prasarana Rumah Sakit Kelas B dan Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS). Namun
masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti hampir seluruh luas ruangan/area
yang kurang dan mengadakan beberapa perlengkapan serta peralatan yang belum ada.
3. Usulan Tata Letak Instalasi Gizi
Pembahasan Usulan Tata Letak Denah

Pada Pedomasn Pelayanan Gizi Rumah Sakit, area kerja yang diperlukan pada sistem
penyelenggaraan makanan di rumah sakit adalah area penerimaan, area penyimpanan basah,
area penyimpanan kering, area persiapan, area pengolahan, area pemorsian, area penyajian,
area pencucian, toilet dan area pembuangan sampah. Instalasi Gizi RSUD Kabupaten
Temanggung sudah tersedia alur kegiatan penyelenggaraan makanan dan sudah sesuai yaitu
penerimaan bahan makanan, penyimpanan kering, pencucian dan penyimpanan bahan
makanan basah, persiapan, pengolahan bahan makanan, penyajian/pemorsian dan distribusi
makanan.
Usulan tata letak dapur yang telah disusun diharapkan agar memudahkan alur kerja
dalam penyelenggaraan makanan. Usulan tata letak dapur dibuat dengan memperhatikan luas
area yang tersedia dan luas area sesuai standar sarana prasarana di rumah sakit.
Terdapat beberapa usulan perubahan tata letak dapur, seperti :
1. Ruang Penerimaan Bahan Makanan
 Ruangan dibuat lebih luas
 Alur penerimaan dibuat menjadi satu arah
2. Ruang Pengolahan Makanan
 Ruangan dibuat lebih luas
3. Ruang Persiapan Bahan Makanan
 Ruangan dibuat lebih luas
 Memudahkan alur dari penerimaan ke pengolahan
 Memudahkan untuk mempersiapkan bahan dari gudang basah dan gudang
kering
4. Ruang Penyimpanan Alat
 Terpisah dari gudang penyimpanan bahan makanan, agar digunakan sesuai
fungsinya untuk menyimpan alat makan dan peralatan lainnya.
5. Ruang Penyimpanan Bahan Makanan Kering dan Basah
 Ruangan dibuat lebih luas
6. Janitor
 Dibuat ruangan tersendiri
 Ruangan dibuat lebih luas
7. Ruang Penyimpanan dan Manifold Gas
 Dibuat ruangan tersendiri
 Ruangan dibuat lebih luas
8. Ruang APD
 Untuk memudahkan dan memperluas area pemorsian
9. Ruang Cuci Alat Makan (Pramusaji)
 Ruangan dibuat lebih dekat dengan area pemorsian dan pintu instalasi gizi
untuk mendekatkan akses keluar masuk troli
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
a. Pembagian jumlah tenaga pramusaji per shift dalam satu hari yang ada di RSUD
Temanggung belum mencukupi, berdasarkan perhitungan dengan beban kerja
menggunakan rumus Workload Indicators of Staffing Need (WISN). Untuk
mencukupi kekurangan tersebut, bisa dilakukan penambahan tenaga pada shift yang
kekurangan tenaga.
b. Sarana dan prasarana instalasi gizi RSUD Temanggung secara garis besar sudah
memenuhi standar dari segi perlengkapan dan fungsinya. Namun perlu diperhatikan
untuk penggunaan ruangan dan alat berdasarkan kelompok bahan makanan yang
masih belum sesuai.

B. Saran
Untuk mengatasi belum sesuainya hal-hal tersebut bisa dilakukan penambahan
peralatan, penambahan luas area/ruang, dan menghimbau pihak rekanan untuk mengantarkan
bahan makanan sesuai tempatnya, yaitu di area penerimaan. Untuk ruang pengolahan bisa
ditambahkan fasilitas APAR supaya dapat lebih mudah diakses. Kemudian untuk peralatan
persiapan seperti pisau dan talenan perlu ditambah atau diberi label sesuai pembagian alat per
jenis bahan makanan.
LAMPIRAN

Ruang Penerimaan
Ruang Penyimpanan Bahan Makanan Basah
Ruang Penyimpanan Bahan Makanan Kering
Gudang Alat

Ruang/Area Persiapan Bahan Makanan


Ruang Pengolahan Makanan

Area Pemorsian
Dapur Susu

Ruang Snack
Ruang Pramusaji
Ruang APD

Ruang Cuci Alat Masak


Ruang/Area Penyimpanan Troli

Janitor

Anda mungkin juga menyukai