Anda di halaman 1dari 2

Aceh adalah sebuah provinsi di Indonesia dan Banda Aceh sebagai ibukotanya, terletak

di ujung utara pulau Sumatra dan merupakan provinsi paling barat di Indonesia. Aceh berbatasan
dengan Teluk Benggala di sebelah utara, Samudra Hindia di sebelah barat, Selat Malaka di
sebelah timur, dan Sumatra Utara di sebelah tenggara dan selatan.

Karakteristik

Masyarakat aceh dikenal sangat religious, memiliki sebuah budaya (adat) yang identik
dengan islam. Persentase penduduk muslimnya adalah yang tertinggi di Indonesia dan mereka
hidup sesuai syariah islam. Tentunya perbedaan dengan kebanyakan provinsi lain yang ada di
Indonesia, Aceh memiliki otonomi yang diatur sendiri karena pedoman dari sejarah.
Sebagaimana dengan daerah-daerah lain di Indonesia, Aceh juga pernah mengalami masa
berkembangnya agama Hindu dan Budha. Dulunya aceh termasuk bagian dari kerajaan-kerajaan
Hindu-Budha yang pernah Berjaya di Nusantara ribuan tahun lalu seperti Sriwijaya.

Suku Aceh pada masa pra-modern hidup secara matrilokal dan komunal. Mereka tinggal
di pemukiman yang disebut gampong. Masa keemasan budaya Aceh sendiri dimulai pada abad
ke-16, seiring kejayaan kerajaan Islam Aceh Darussalam, dan kemudian mencapai pada
puncaknya pada abad ke-17. Suku Aceh pada umumnya dikenal sebagai pemegang teguh ajaran
agama islam. Mubaligh-mubaligh Aceh meninggalkan kempung halaman untuk menyebarkan
agama Allah kepada manusia. Empat orang diantara Wali Songo yang membawa Islam ke Jawa
berasal dari Aceh yakni, Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ngampel, Syarif Hidayatullah, dan
syeikh Siti Jenar. Dulunya Aceh juga pernah menjadi pangkalan/pelabuhan Haji untuk seluruh
Nusantara. Orang-orang muslim Nusantara yang hendak naik Haji ke Makkah dengan kapal laut,
sebelum mengarungi Samudra Hindia menghabiskan waktu sampai enam bulan di Bandar Aceh
Darussalam.

Masuknya dan berkembangnya islam

Hampir semua ahli sejarah menyatakan bahwa daerah Indonesia yang mula-mula
dimasuki Islam adalah daerah Aceh. Diantaranya melalui perdagangan dengan saran pelayaran,
Dakwah yang dilakukan oleh para mubaligh-mubaligh yang datang bersamaan dengan para
pedagang, Perkawinan yaitu perkawinan antar pedagang muslim mubaligh dengan anak
bangsawan Indonesia, Pendidikan yang berkembang menjadi pusat pendidikan sekaligus
penyebaran agama Islam, dan kesenian-kesenian Islam.

Adapun dua faktor penting yang menyebabkan masyarakat Islam sendiri mudah
berkembang di Aceh, yaitu:

1. Letaknya sangat strategis dalam hubungan dengan jalur Timur Tengah dan Tiongkok

2. Pengaruh Hindu-Budha dari kerajaan Sriwijaya di Palembang tidak begitu kuat


dikalangan rakyat Aceh, karena jaraknya yang cukup jauh.
3. Agama Islam dikenal tidak sempit dan berat melakukan aturan-aturannya, mudah ditiru
oleh segala umat manusia, bahkan untuk masuk agama Islam hanya cukup niat dengan mengucap
dua kalimah Syahadat saja. Penyiarannya juga dikenal secara bijaksana.

Konversi massal masyarakat Nusantara kepada Islam pada masa perdagangan terjadi
karena beberapa hal diantaranya :

1. Portilitas (siap pakai) sistem keimanan Islam

2. Asosiasi Islam dengan kekayaan. Ketika penduduk pribumi Nusantara bertemu dan
berinteraksi dengan salah seorang muslim pendatang dipelabuhan, mereka adalah pedagang yang
kaya raya. Karena kekayaan dan kekuatan ekonomi, mereka bisa memainkan peranan dalam
bidang politik dan diplomatik.

3. Kejayaan militer. Orang muslim dipandang perkasa, tangguh dan gigih dalam
peperangan.

4. diperkenalkannya tulisan. Agama Islam memperkenalkan tulisan ke berbagai wilayah


Asia Tenggara yang sebagian besar belum mengenal tulisan.

5. mengajarkan penghafalan Al-Quran. Hafalan menjadi sangat penting bagi penganut


baru, khususnya untuk kepentingan ibadah fardhu, seperti sholat, puasa, dan lainnya.

6. Kepandaian dalam penyembuhan

Kerajaan-kerajaan banyak yang telah menjalin hubungan persahabatan dengan kerajaan


Isalam terkemuka di Timur Tengah yaitu kerajaan Turki. Pada saat itu banyak pula ulama dan
pujangga-pujangga dari berbagai negeri Islam yang datang ke Aceh. Para ulama dan pujangga
tersebut mengajarkan ilmu agama Islam dan berbagai ilmu pengetahuan serta menulis
bermacam-macam kitab yang berisi ajaran tentang Islam, Karenanya pengajaran agama Islam di
Aceh menjadi penting dan Aceh menjadi kerajaan Islam yang kuat di Nusantara. Diantara para
ulama dan pujangga yang pernah datang ke kerajaan Aceh antara lain Muhammad Azhari yang
mengajar ilmu metafisika, Syeikh Abdul Khair Ibn Syekh Hajar yang ahli dalam bidang ilmu
pogmatic dan mistik, Muhammad Yamani ahli dalam bidang ilmu ushul fiqh dan Syekh
Muhammad Jailani Ibn Hasan yang mengajar logika.

Anda mungkin juga menyukai