Anda di halaman 1dari 51

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang

Keistimewaan Geografic Information System (GIS) dapat menampilkan

gambaran peta tanah disetiap kelurahan sehingga lebih memudahkan dan dapat

dimengerti dikalangan masyarakat untuk mengaksesnya.

Sistem informasi geografis (SIG) atau juga dikenal Geographic Information

System akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang berarti seiring dengan

kemajuan teknologi informasi. Sistem informasi geografis (SIG) merupakan

sistem informasi berbasis komputer yang menggabungkan antara unsur peta

(geografis) dan informasinya tentang peta (data atribut) yang dirancang untuk

mendapatkan, mengolah, memanipulasi, analisa, memperagakan dan

menampilkan data spasial untuk menyelesaikan perencanaan, mengolah dan

meneliti permasalahan. Penggunaan data geografis dapat digunakan untuk

mengatasi masalah di segala bidang. Dalam permasalahan ini Sistem Informasi

Geografis (SIG) ini digunakan untuk mengetahui pemetaan kepemilikan tanah

masyarakat di Kelurahan Harjosari I Kota Medan.

Saat ini untuk mengetahui informasi dari suatu bidang tanah maka harus

datang terlebih dahulu ke Instansi yang bersangkutan. Di Kelurahan Harjosari I

Kota Medan ini apabila warga yang ingin mengetahui informasi blok tanah sawah,

tanah kolam, tanah darat petugas harus melihat ke Daftar Himpunan Ketetapan

Pajak dan Pembayaran (DHKP), dan apabila warga masyarakat kelurahan ingin

mengetahui Kesesuaian Kepemilikan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang dan


2

blok tanah bersifikat maka petugas kelurahan harus melihat data terlebih dahulu

ke Badan Pertanahan Nasional Kota Medan.

Dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian yang diajukan bermaksud

membangun sistem Informasi pemetaan kepemilikan tanah masyarakat di

kelurahan guna untuk mengefektifkan kinerja petugas kelurahan dan masyarakat

dalam mengetahui informasi tanah bersertifikat dan kepemilikan surat

pemberitahuan pajak terutang.

Sebelum sudah pernah dilakukan beberapa penelitian yang menyangkut

dengan metode yang serupa, diantaranya:

1. Nono Sudarsono1, Abdul Azis Muslim2, Maret 2018 “Sistem Informasi

Geogrfis Pemetaan Blok Tanah Bersertifikat dan Kepemilikan Surat

Pemberitahuan Pajak Terutang di Desa Gunungsari Tasikmalaya”[1]. Penelitian

ini bertujuan untuk memudahkan warga yang ingin mengetahui informasi blok

tanah sawah, tanah kolan dan tanah darat yang bersertifikat dan kepemilikan surat

terutang di wilayah Gunungsari Tasikmalaya.

2. Tri I Wayan Yoga Wirangga, I Nyoman Piarsa, I Ketut Adi Purnawan,

Agustus 2014 “Aplikasi Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Letak Suatu

Rumah Makan di Wilayah Denpasar”[2]. Penelitian ini bertujuan untuk membantu

para wisata kuliner yang ingin dikunjungi di wilayah Denpasar.

3. Putu Kurniawan Adi Krisna, Putu Wira Buana, Desember 2014 “Sistem

Informasi Geografis Pemetaan Penyebaran Penyakit Berbasis Web”[3]. Penelitian

ini bertujuan untuk membantu menanggulangi masalah penyebaran penyakit

disuatu daerah dan untuk mengetahui daerah yang belum memiliki fasilitas
3

kesehatan yang layak agar mendapatkan penanggulangan secara medis dari pihak-

pihak yang bersanggutan.  

Oleh sebab itu, berdasarkan penjelasan serta identifikasi masalah diatas,

maka dibutuhkan suatu teknologi komputer untuk memudahkan kepada para

petuga kelurahan atau para masyarakat dengan judul “Perancangan Aplikasi

Pemetaan Kepemilikan Tanah Masyarakat di Kelurahan Harjosari I kota

Medan Menggunakan Geografic Information System (GIS)”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana dengan memanfaatkan SIG akan memberikan kemudahan

kepada para petugas kelurahan dan masyarakat untuk mengetahui pemetaan

kepemilikan tanah.

2. Memudahkan masyarakat yang ingin mengetahui informasi blok tanah

sawah, tanah kolam dan tanah darat yang bersertifikat dan kepemilikan.

1.3 Batasan Masalah

Skripsi ini menekankan pada pembuatan SIG pemetaan dan sistem informasi

pemetaan kepemilikan tanah berbasis web yang mencakup berbagai hal sebagai

berikut:

1. Pembuatan peta kepemilikan tanah di masyarakat kelurahan harjosari ini

mengambil data peta dari Google Maps.

2. Pembuatan Sistem informasi geografis menggunakan metode deskriptif

dengan pemograman PHP dan mySQL sebagai basis datanya.


4

1.4 Tujuan  Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian perancangan sistem ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk menerapkan metode Geografic Information System (GIS) pada

pemetaan kepemilikan tanah masyarakat di kelurahan.

2. Untuk merancang aplikasi pemetaan kepemilikan tanah di masyarakat

Kelurahan Harjosari I Kota Medan.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Dapat membantu peneliti dalam menyelesaikan permasalahan yang ada pada

pemetaan kepemilikan tanah masyarakat di kelurahan.

2. Sebagai salah satu alternatif untuk membantu dalam permasalahan pemetaan

kepemilikan tanah masyarakat di kelurahan.

3. Menambah pengetahuan dalam merancang Geografic Information System

(GIS).

4. Untuk membantu pihak kelurahan didalam pemetaan kepemilikan tanah

masyarakat di kelurahan.

1.6 Metode Penelitian 

Metode–metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian

deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif adalah suatu

penelitian yang diupayakan untuk mengamati permasalahan secara sistematis

dan akurat mengenai fakta-fakta  dan sifat-sifat objek tertentu.


5

Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang diupayakan untuk

mengamati permasalahan secara sistematis dan akurat mengenai fakta – fakta

dan sifat – sifat objek tertentu.

Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang mengungkap

situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk

oleh kata – kata berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data yang releven

yang di peroleh dari situasi yang alamiah.

1.7 Sistematika Penulisan 

Secara garis besar sistematika penulisan dalam pembuatan penelitian ini

adalah sebagai berikut: 

BAB I    PENDAHULUAN

Pada bab I ini akan membahas latar belakang penerapan Geografic

Information System (GIS), rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,

manfaat masalah dan sistematika penulisan.

BAB II   TINJAUAN PUSTAKA

Bab kedua akan membahas landasan teori yang digunakan dalam skripsi

antara lain, yaitu teori-teori umum tentang kasus yang diangkat, menggunakan

metode Geografic Information System (GIS).

BAB III   METODE PENELITIAN

Bab ini akan membahas sistem prosedur yang berjalan pada Kelurahan

Harjosari I Kota Medan secara detail berisi tentang memperagakan dan


6

menampilkan data spasial untuk menyelesaikan perencanaan, mengolah dan

meneliti permasalahan. Pada akhirnya akan menghasilkan suatu analisis

kebutuhan sistem.

BAB IV   HASIL DAN PEMBAHASAN 

Bab ini akan membahas rancangan Sistem informasi geografis yang

menggunakan program aplikasi yang digunakan berbasis web dan aplikasi Google

Maps API yang dibangun menggunakan metode deskriptif dengan pemograman

PHP dan mySQL sebagai basis datanya. 

BAB V   KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian akhir akan dipaparkan kesimpulan secara keseluruhan pada

bab-bab sebelumnya dan juga akan berisi saran atau masukan dalam rangka

pengembangan skripsi ini lebih lanjut di kemudian hari.


7

BAB II

TINJAU PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah kumpulan dari elemen – elemen berupa data, jaringan kerja

dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia,

teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu

kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama. (Maniah dan Dini

Hamidini, 2017).

Terdapat dua kelompok pendekatan, yaitu menekankan pada prosedur dan

komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada

prosedur pendefinisian sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

yang paling berhubungan, berkelompok dan bekerjasama untuk melakukan

kegiatan pencapaian sasaran tertentu. Makna dari prosedur, yaitu urutan yang

tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus

dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan

bagaimana (how) mengerjakannya. Sedangkan pendekatan yang menekankan

pada komponen mendefinisikan “sistem” adalah kumpulan dari elemen-elemen

yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.1 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu

mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary),

lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input),

keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal)

(Zakiyudin, 2011).
8

Menurut Yakub (2012) pada buku Pengantar Sistem Informasi, Sistem

dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya :

a. Sistem abstrak (abstract system) 

Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang

tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan

manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstract system. 

b. Sistem fisik (physical system) 

Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik, Sistem komputer, sistem

akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan

contoh physical system.

c. Sistem tertentu (deterministic system) 

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang

dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga

keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diprogramkan, merupakan

contoh deterministic system karena program komputer dapat diprediksi dengan

pasti.

d. Sistem tak tentu (probabilistic system)

Sistem tak tentu adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak

dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan

merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat

diprediksikan dengan pasti.


9

e. Sistem tertutup (close system)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi,

atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi

oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung terisolasi. 

f. Sistem terbuka (open system) 

Sistem ini adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan

dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open

system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan. 

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dan

komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus

yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat

diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem menurut

(Hutahaean, 2015) diuraikan sebagai berikut: 

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik 

Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang

tidak tampak secara fisik, misalnya sistem telogi. Sedangkan sistem fisik diartikan

sebagai sistem yang nampak secara fisik sehingga setiap mahluk dapat

melihatnya, misalnya sistem komputer. 

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia 

Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak

dibuat oleh manusia, misalnya sistem tata surya, sistem galaksi, sistem reproduksi

dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang


10

dirancang oleh manusia. Sistem buatan yang melibatkan interaksi manusia,

misalnya sistem akuntansi, sistem informasi, dan lain-lain. 

3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik 

Sistem deterministik merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah

laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi

dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan, misalnya sistem

komputer, adalah contoh sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan

berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem

robabilistik merupakan sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat diprediksi

karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem manusia. 

4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup 

Sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dan terpengaruh

dengan lingkungan luarnya. Lebih sepesifik dikenal juga yang disebut dengan

sistem terotomasi, yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan

beriteraksi dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari

sistem yang digunakan dalam masyarakat modern. Sistem ini menerima masukan

dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya, misalnya sistem kebudayaan

manusia. Sedangkan sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan

dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara

otomatis tanpa danya campur tangan dari pihak luar. Secara teoritis sistem

tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar- benar tertutup,

yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-

benar tertutup).
11

2.2 Informasi

Informasi adalah sekumpulan data fakta yang diorganisasi atau diolah

dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti penerima. Data yng telah diolah

menjadi sesuatu yang berguna bagi si penerima maksudnya yaitu dapat

memberikan keterangan atau pengetahuan. Informasi sangat penting pada suatu

organisasi/instansi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebgai berikut:

Mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian

rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seorang yang menggunakan data

tersebut. (Zakiyudin, 2011)

2.2.1 Kualitas Informasi 

Menurut Tata Sutabri (2012) pada buku Analisis Sistem Informasi,

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat

(accurate), tepat waktu (timeliness), dan relevan (relevance) :

a. Akurat (accuracy) 

Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak menyesatkan.

Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. 

b. Tepat waktu (Time Lines) 

Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Informasi

yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu

landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan keputusan

terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi. 


12

c. Relevan (relevance) 

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi

informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab

kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan.

Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya

informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik

merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk

seorang akuntan perusahaan.

2.2.2 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi

operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu

organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan –

laporan yang diperlukan (Sutabri, 2012).

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan,

pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan

pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan

keputusan didalam suatu organisai untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

2.3 Sistem Informasi Geografis

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis merupakan paket software terintegrasi yang

dibuat secara khusus untuk mengolah data geografis dengan berbagai keperluan.
13

GIS dapat melakukan pemrosesan mulai dari pemasukan data, penyimpanan,

menampilkan kembali informasi kepada pengguna, serta mempunyai kemampuan

untuk melakukan analisis terhadap data yang dimilikinya. (Qihao Weng, 2010)

Istilah geografis merupakan merupakan bagian dari spasial (keruangan).

Kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian atau tertukar sehingga timbul

istilah yang ketiga yaitu geospasial. Ketiga istilah ini mengandung pengertian

yang sama di dalam konteks SIG. Penggunaan kata “Geografis” megandung

pengertian suatu persoalan mengenai bumi: permukaan dua atau tiga dimensi.

Istilah Informasi Geografis” mengandung pengertian informasi mengenai tempat,

pengetahuan mengenai posisi dimana suatu objek terleta, dan informasi mengenai

keterangan-keterangan (atribut) yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya

diberikan atau diketahui.

2.3.2 Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (SIG) atau juga dikenal sebagai Geographic

Information System (GIS) pertama pada tahun 1960 yang bertujuan untuk

menyelesaikan permasalahan geografis. 40 tahun kemudian GIS berkembang

tidak hanya bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan geografi saja tetapi

sudah merambah ke berbagai bidang seperti analisis penyakit epidemik (demam

berdarah) dan analisis kejahatan (kerusuhan).

Kemampuan dasar dari SIG adalah mengintegrasikan berbagai operasi

basis data seperti query, menganalisisnya serta menampilkannya dalam bentuk

pemetaan berdasarkan letak geografisnya. (Prahasta, 2012)


14

2.3.3 Definisi Sistem Informasi Geografis

Istilah geography digunakan karena SIG dibangun berdasarkan pada

geografi atau spasial. Objek ini mengarah pada spesifikasi lokasi dalam suatu

space. Geographic Information System (GIS) merupakan sistem komputer yang

berbasis pada sistem informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk digital

dan analisis terhadap permukaan geografi bumi. Geografi adalah informasi

mengenal permukaan bumi dan semua obyek yang berada diatasnya, sedangkan

sistem informasi geografis(SIG) atau dalam bahasa inggris disebut Geographic

Information System (GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data

yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan).

Sistem informasi geografis adalah bentuk sistem informasi yang

menyajikan informasi dalam bentuk grafis dengan menggunakan peta sebagai

antarmuka. SIG tersusun atas konsep beberapa lapisan (layer) dan relasi.

(Prahasta,2012)

2.3.4 Manfaat Sistem Informasi Geografis

Fungsi SIG adalah meningkatkan kemampuan menganalisis informasi

spasial secara terpadu untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. SIG dapat

memberikan informasi kepada pengambil keputusan untuk analisis dan penerapan

database keruangan. (Prahasta, 2012)

SIG mampu memberikan kemudahan-kemudahan yang diinginkan.

Dengan SIG user dimudahkan dalam melihat fenomena kebumian dengan

perspektif yang lebih baik. SIG mampu mengakomodasi penyimpanan,

pemrosesan, dan penayangan data spasial digital bahkan integrasi data yang
15

beragam, mulai dari citra satelit, foto udara, peta bahkan data statistik. SIG juga

mengakomodasi dinamika data, pemutakhiran data yang menjadi lebih mudah.

2.3.5 Subsistem Sistem Informasi Geografis

Menurut (Prahasta, 2012), SIG dapat diuraikan menjadi beberapa

subsistem sebagai berikut:

1. Data Input

Subsitem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan

dataspasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini juga

bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-

format data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG.

2. Data Output

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh

atau sebagian basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk

hardcopy seperti : tabel, grafik, ataupun peta.

3. Data Manajemen

Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut

kedalam sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di

update dan di-edit.

4. Analisis dan manipulasi data

Subsistem ini menentukan informasi–informasi yang dapat

dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi

dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.


16

2.3.6 Cara Kerja Sistem Informasi Geografis

SIG dapat menyajikan real world (dunia nyata) pada monitor sebagaimana

lembaran peta dapat merepresentasikan dunia nyata di atas kertas. Tetapi, SIG

memiliki kekuatan lebih dan fleksibilitas dari pada lembaran pada kertas. Peta

merupakan representasi grafis dari dunia nyata, obyek-obyek yang dipresentasikan

di atas peta disebut unsur peta atau map features (contohnya adalah sungai, taman,

kebun, dan jalan). Karena peta mengorganisasikan unsur berdasarkan lokasi-

lokasinya. SIG menyimpan semua informasi deskriptif unsur-unsurnya sebagai

atribut-atribut didalam basis data. Kemudian, SIG membentuk dan menyimpannya

di dalam tabel-tabel (relasional). Dengan demikian, atribut-atribut ini dapat

diakses melalui lokasi-lokasi unsur-unsur peta. Dan sebaliknya, unsur-unsur peta

juga dapat diakses melaluiatribut-atributnya. (Prahasta, 2011).

2.3.7 Kemampuan Sistem Informasi Geografis

Sistem informasi geografis mempunyai kemampuan untuk menghubungkan 

berbagaidata pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisis

dan akhirnya memetakan hasilnya: (Prahasta, 2011).

1. Memasukkan dan mengumpulkan data geografis (spasial dan atribut).

2. Mengintegrasikan data geografis.

3. Memeriksa, meng-update (meng-edit) data geografis.

4. Menyimpan atau memanggil kembali data geografis.

5. Mempresentasikan atau menampilkan data geografis.

6. Mengelola, memanipulasi dan menganalisis data geografis.

7. Menghasilkan output data geografis dalam bentuk peta tematik (view dan
17

layout),tabel,grafik (chart) laporan, dan lainnya baik dalam bentuk

hardcopy maupun softcopy.

2.4 Peta

Peta merupakan gambaran wilayah geografis, bagian permukaan bumi

yang disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta

konvensionalyang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. 

Peta dapat digambarkan dengan berbagai gaya, masing-masing menunjukkan

permukaan yang berbeda untuk subjek yang sama untuk menvisualisasikan dunia

dengan mudah, informatif dan fungsional.

Peta berbasis komputer (digital) lebih serba guna dan dinamis karena bisa

menunjukkan banyak view yang berbeda dengan subjek yang sama.  Peta ini juga

memungkinkan perubahan skala, animasi gabungan, gambar, suara, dan bisa

terhubung ke sumber informasi tambahan melalui internet. Peta digital dapat di

update ke peta tematik barudan bisa menambahkan detail informasi geografi

lainnya. (Carter dan Agtrisari, 2013)

2.5 ERD (Entity Relationship Diagram)

Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah

menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). ERD dikembangkan

berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk

pemodelan basis data relasional. Sehingga jika penyimpanan basis data

menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan

ERD.
18

2.6 Google Maps

Google Maps adalah sebuah jasa peta globe virtual gratis dan online

disediakan oleh Google dapat ditemukan di http://maps.google.com

(Wikipedia.org) yang menawarkan peta yang dapat diseret dan gambar satelit

untuk seluruh dunia. Dan juga menawarkan perencana rute dan pencari letak

bisnis di U.S., Kanada, Jepang, Hong Kong, Cina, UK, Irlandia (hanya pusat kota)

dan beberapa bagian Eropa. Google Maps masih berada dalam tahap beta.

Melalui fitur Google Maps, pengguna internet dapat browsing informasi

grafis berikut:

1. Satellite Map

Pengguna dapat menikmati gambar satelit planet bumi. Pengguna juga

dapat menikmati foto satelit lebih detail lengkap dengan cara zooming pada

bagian peta yang diinginkan. 

Gambar 2.1 Satellite Map


19

2. Hasil Pencarian Integrasi

Mencari lokasi, bisnis, peta buatan pengguna dan real estate.

3. Draggable Maps

Peta digital mapping yang dragable (bisa digeser) dengan bantuan

mouse.

4. Terrain Maps (Peta Topograpi)

Terrain Maps menyediakan informasi fitur peta fisik atau peta topograpi

yang biasa disediakan buku peta Atlas.

Gambar 2.2 Terrain Maps (Peta Topograpi)

5. Earth Map

Earth Map menyediakan informasi peta bumi yang menampakkan bumi 

secara utuh dan bila di-zoom terlihat awan yang menyelimuti bumi

beserta pulau dan lautan yang tampak nyata dari ketinggian. 


20

Gambar 2.3 Earth Map

6. My Location

Dengan fitur ini pengguna dapat mengetahui letak dimana lokasi dari 

pengguna tersebut.

2.7 Basis Data

Basis data adalah penggunaan bersama dari data yang terhubung secara

logis dan deskripsi dari data, yang dirancang untuk keperluan informasi 

(Connolly et al,2002). Integrasi logis dari catatan-catatan banyak file disebut

sebagai konsep basis data. Tujuan dari konsep basis data yaitu untuk

meminimumkan pengulangan data dan mencapai independensi data. Pengulangan

data merupakan duplikasi data, yang berarti data yang sama disimpan dalam

beberapa file yang berbeda dan pada tempat yang berbeda. Independensi data

adalah kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat

perubahan program yang memproses data. (Waljiyanto, 2013)


21

 Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau

potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari

jenis fakta yang tersimpan di dalamnya, penjelasan ini disebut skema yang

menggambarkan objek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara

objek tersebut. Ada banyak cara untuk memodelkan struktur basis data, ini

dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan

sekarang adalah model relasional, yang mewakili semua informasi dalam bentuk

tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan

kolom. Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili dengan menggunakan

nilai yang sama antar tabel. Model model jaringan menggunakan cara yang lebih

eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel. Jenis basis data, antara lain basis

data hierarkis, basis data jaringan, dan basis data relasional. 

Dalam terminologi basis data dikenal istilah seperti tabel, baris, dan

kolom. Tabel (biasa juga disebut relasi) menyatakan bentuk berdimensi dua yang

mewakili suatu kelompok data yang sejenis. Sebuah tabel berisi sejumlah kolom

yang biasa disebut sebagai field dan baris yang biasa disebut sebagai record atau

tupel. Menurut konsep basis data relasional, setiap tabel memiliki sebuah kunci

primer (primary key), walaupun dalam praktiknya bisa saja tidak memilikinya.

Primary Key adalah suatu nilai yang bersifat unik (tidak ada nilai kembar)

sehingga dapat digunakan untuk membedakan suatu baris dengan baris yang lain

dalam sebuah tabel. Dengan kata lain, jika memberikan sebuah nilai berdasarkan

primary key maka maksimum hanya ada satu baris memenuhinya. Selain Primary

Key, kunci disini dibagi menjadi Alternate Key dan Foreign Key.
22

1. Alternate Key

Alternate Key adalah candidat key yang tidak dipilih untuk

mendefinisikan

satu baris secara unik, meskipun tidak menjadi alternate key di salah satu tabel

akan tetapi tidak tertutup kemungkinan bisa menjadi primary key di tabel lainnya.

2. Foreign Key

Foreign Key adalah sebarang kolom yang menunjuk ke kunci primer

(primary key) milik tabel lain.

2.8 Pemograman Web

2.8.1 HTML (Hypertext Markup Language)

Hypertext Markup Language adalah salah satu format yang digunakan

untuk menulis halaman web, HTML ini berjalan di web browser dan memiliki

fungsi untuk melakukan pemrograman aplikasi di atas web. HTML merupakan

pengembangan dari standar pemformatan dokumen teks, yaitu standar

Generalized Merkup Language. HTML sebenarnya adalah dokumen ASCII atau

teks biasa, yang dirancang untuk tidak tergantung pada suatu sistem operasi

tertentu. (Kadir, 2012).

2.8.2 PHP

PHP (Perl Hypertext Preprocessor) adalah merupakan bahasa berbentuk

skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server (Prihatna, 2011).

Selain itu juga PHP merupakan salah satu dari sekian banyak bahasa

pemrograman HTML (Hypertext Markup Language). Dibuat oleh Rasmus


23

Lerdorf diawali dengan membuatnya sebagai personal project dan disempurnakan

oleh group six of developers dan lahir kembali dengan nama PHP. 

Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya,

PHP dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan. PHP memiliki

kemampuan yang baik dalam hal perhitungan matematika, dalam hal informasi

jaringan e-mail dan regular expretion. Selain itu PHP juga mampu sebagai

interface dengan database secara baik, support dengan bermacam-macam

database server seperti MySQL, ORACLE, Sysbase.

PHP dapat berjalan dengan web server yang berbeda dan dalam sistem

operasi yang berbeda pula. PHP dapat berjalan di sistem operasi UNIX,

Windows97, WindowsNT. PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan

HTML untuk membuat halaman web yang dinamis dan dijalankan pada server

side. Artinya semua sintaks yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan pada

server tetapi disertakan pada dokumen HTML sedangkan yang dikirim ke browser

hanya hasilnya saja.

2.8.3 CSS

Menurut Jayan (2010) mengemukakan bahwa “CSS merupakan singkatan

dari Cascading Style Sheet. Kegunaannya adalah untuk mengatur tampilan

dokumen HTML, contohnya seperti pengaturan jarak antar baris, teks, warna dan

format border bahkan penampilan file gambar.”

CSS dikembangkan oleh W3C. organisasi yang mengembangkan

teknologi internet. Tujuannya tak lain untuk mempermudah proses penataan

halaman web.
24

2.8.4 mySQL

MySQL (MY Structured Query Language) atau yang biasa dibaca mai-se-

kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering

disebut dengan DBMS (Database Management System), sifat dari DBMS adalah

Open Source.

MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam

database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah

konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan

pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan

mudah dan cepat secara otomatis. Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat

diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan  proses perintah-perintah

SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai

database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database

server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh

single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari

PostgresSQL dan lima kali lebih capat dibandingkan interbas.

2.9 Hypertext Transfer Protocol (HTTP)

HTTP adalah protocol yang menetukan aturan yang perlu diikuti oleh web

browser dalam meminta atau mengambil suatu dokumen dan oleh web server

dalam menyediakan dokumen yang diminta oleh web browser. Protokol ini di

desain untuk mentransfer berkas yang berisi hypertext seperti berkas yang berisi

HTML yang digunakan di World Wide Web. Server dari WWW biasanya dikenal

dengan nama HTTPD. (Febrian, 2014)


25

2.10 Sejarah Kecamatan Medan Amplas

Kecamatan Medan Amplas adalah Kecamatan hasil pemekaran yang

merupakan salah satu Wilayah Kecamatan di Medan yang sebelumnya berasal

dari 3 (tiga) Kecamatan yaitu Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Denai

dan Kecamatan Medan Kota. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintahan

Nomor 50 Tahun 1991 tentang Pembentukan Perwakilan Kecamatan menjadi

Kecamatan yang peresmiannya dilakukan oleh Bapak Gubernur KDH Tk. I

Sumatera Utara pada tangan 31 Oktober 1991 bertetapan Halaman Kantor

Kecamatan Medan Amplas.

2.11 Status Kepemilikan Tanah

Keseluruhan hak atas tanah ini dibukukan dalam bentuk Sertipikat yang

dikeluarkan oleh pihak yang berwenang, yakni Badan Pertanahan Nasional

(BPN). BPN mengeluarkan duplikat kepada pemilik properti, dikarenakan untuk

mencegah adanya risiko yang akan timbul di kemudian hari seperti sertipikat yang

hilang, terbakar, sertipikat ganda,

Jenis Sertifikat yang umum bagi masyarakat yakni:

 Sertifikat Hak Milik (SHM)

 Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB).

 Sertifikat Hak Guna Usaha yang diberikan kepada Badan Hukum yang

didirikan menurut hukum Indonesia, pada umumnya merupakan tanah

negara yang digunakan sebagai Hutan tanaman Industri, perkebunan,

perikanan, atau pertanian.


26

 Hak Pakai pada umumnya diberikan kepada instansi atas tanah negara,

tanah hak pengelolaan serta tanah hak milik sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

Dan adapula diteori di jabarkan tidak harus menggunakan sertifikat saja,

bisa menggunakan Notaris dan Surat Kepemilikan masyarakat.


27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metodologi

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif

dengan pendekatan kualitatif.

Metode deskriptif adalah suatu penelitian yang diupayakan untuk

mengamati permasalahan secara sistematis dan akurat mengenai fakta – fakta dan

sifat – sifat objek tertentu.

Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang mengungkap

situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk

oleh kata – kata berdasarkan teknikpengumpulan dan analisis data yang releven

yan diperoleh dari situasi yang alamiah.

3.2 Metode Perancangan

Metode perancangan sistem yang digunakan adalah RAD (Rapid

Application Develpment)  atau rapid prototyping adalah model proses

pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik incremental

(bertingkat). RAD menekankan pada siklus pembangunan pendek, singkat, dan

cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model ini. Rapid

application development menggunakan metode iteratif (berulang) dalam

mengembangkan sistem dimana working model (model bekerja) sistem


28

dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan

kebutuhan (requirement) user dan selanjutnya disingkirkan. Working model

digunakan kadang-kadang saja sebagai basis desain dan implementasi sistem

final.

Gambar 3.1 Workshop Desain RAD

Model RAD mengadopsi model waterfall dan pembangunan dalam waktu

singkat yang dicapai dengan menerapkan :

1. Component based construction ( pemrograman berbasis komponen bukan

prosedural).

2. Penekanan pada penggunaan ulang (reuse) komponen perangkat lunak yang

telah ada.

3. Pembangkitan kode program otomatis/semi otomatis.

4. Multiple team (banyak tim), tiap tim menyelesaikan satu tugas yang selevel

tapi tidak sama. Banyaknya tim tergantung dari area dan kompleksitasnya sistem

yang dibangun.
29

Jika keutuhan yang diinginkan pada tahap analisis kebutuhan telah

lengkap dan jelas, maka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan secara

lengkap perangkat lunak yang dibuat adalah berkisar 60 sampai 90 hari. Model

RAD hampir sama dengan model waterfall, bedanya siklus pengembangan yang

ditempuh model ini sangat pendek dengan penerapan teknik yang cepat.

Sistem dibagi-bagi menjadi beberapa modul dan dikerjakan beberapa tim dalam

waktu yang hampir bersamaan dalam waktu yang sudah ditentukan. Model ini

melibatkan banyak tim, dan setiap tim mengerjakan tugas yang selevel, namun

berbeda. Sesuai dengan pembagian modul sistem.

3.3 Diagram Use Case Admin

Di dalam diagram use case admin memiliki hak untuk mengolah data

yaitu menginputkan data tanah bersertifikat, menginputkan, mengedit,

menghapus data kepemilikan surat pemberitahuan pajak terutang dan melihat

laporan tanah bersertifikat dan kepemilikan surat pemberitahuan pajak

terutang,meng input data pengguna, menginput, edit, hapus artikel yang telah di

inputkan oleh operator dan melihat tabel penilaian website yang diberikan oleh

user. Diagram use case untuk admin dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
30

Gambar 3.2 Diagram Use Case Admin

Di dalam diagram use case untuk server, operator memiliki hak untuk

mengolah artikel desa gunungsari yaitu tambah artikel, edit artikel dan hapus

artikel yang di inputkan oleh operator. Diagram use case untuk operator dapat

dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.3 Diagram Use Case Operator


31

3.4 Diagram Use Care User

Diagram use case untuk user di dalam sistem yang akan dibangun

terdapat satu actor yaitu user. User mempunyai hak untuk memberikan

penilaian website pada halaman awal menu home, mekihat profil desa

gunungsari, melihat data tanah sertifikat dan kepemilikan surat pemberitahuan

pajak terutang, melihat peta tanah bersertifikat, melihat artikel dan melihat

menu help. Diagram Use case untuk user dapat dilihat pada gambar dibawah

ini:

Gambar 3.4 Diagram Use Case User

3.5 Activity Diagram

Activity Diagram (diagram aktivitas) adalah diagram yang

menggambarkan aliran fungsionalitas dari sistem. Pada tahap pemodelan bisnis

diagram aktivitas dapat digunakan untuk menunjukan aliran kerja bisnis

(business work flow).


32

3.5.1 Diagram Activity Halaman Login

Gambar 3.5 Diagram Activity Halaman Login

3.5.2 Digram Activity Halaman Input Data Tanah Bersertifikat

Gambar 3.6 Diagram Activity Halaman Input Data Tanah


33

3.5.3 Diagram Activity Halaman Input Kepemilikan SPPT

Gambar 3.7 DA Halaman Input Kepemilikan SPPT

3.5.4 Diagram Input Data Pengguna

Gambar 3.8 Diagram Input Data Pengguna


34

3.5.5 Diagram Activity Input Artikel Operator

Gambar 3.9 Diagram Activity Input Artikel Operator

3.5.6 Diagram Activity Input Data

Gambar 3.10 Diagram Activity Input Data


35

3.5.7 Diagram Activity Halaman User

Gambar 3.11 Diagram Activity Halaman User

3.6 Sequence Diagram

Sequence Diagram (diagram urutan) adalah suatu diagram yang

memperlihatkan atau menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem

yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu. Banyaknya diagram

sequence yang harus digambar minimal sebanyak pendefinisian use case.


36

Gambar 3.12 Sequence Diagram Menu Utama Admin

Gambar 3.13 Sequence Diagram Menu Operator


37

Gambar 3.14 Sequence Diagram Menu User

3.7 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram atau biasa disebut ERD merupakan suatu

model yang menjelaskan hubungan antar-data dalam basis data. Berikut

merupakan ERD dari aplikasi mobile ini.

Gambar 3.15 Entity Relationship Diagram


38

3.8 Perancangan Tampilan

1. Rancangan tampilan halaman utama

Gambar 3.16 Rancangan Tampilan Halaman Utama

2. Rancangan tampilan daftar pemilik

Gambar 3.17 Rancangan Tampilan Daftar Pemilik


39

3.Rancangan tampilan halaman contact

Gambar 3.18 Rancangan Tampilan Contact

4. Rancangan tampilan admin beranda

Gambar 3.19 Rancangan Tampilan Admin Beranda


40

5. Rancangan tampilan admin profil

Gambar 3.20 Rancangan Tampilan Admin Profil

6. Rancangan tampilan data pemilik

Gambar 3.21 Rancangan Tampilan Data Pemilik


41

7. Rancangan tampilan data tanah

Gambar 3.22 Rancangan Tampilan Data Tanah

3.9 Perancangan Database

1. Tabel Pemilik

Berikut adalah struktur table dari table calon :

Nama Tabel : Pemilik

Fungsi : data kepemilikan tanah

Primary Key : Id_Pemilik


42

Table 3.1 Tabel Pemilik

No Field Jenis Ekstra

1 Id_Pemilik Int (5) auto_Increment


2 nama_pemilik Int (50)

2. Tabel Lokasi

Berikut adalah struktur table dari table calon :

Nama Tabel : Lokasi

Fungsi : data lokasi tanah

Primary Key : Id_Lokasi

Table 3.2 Tabel Lokasi

No Field Jenis Ekstra

1 Id_Lokasi Int (10) auto_Increment


2 Id_pemilik Int (10)
3 nama_lokasi Varchar (255)
4 alamat_lokasi Varchar (145)
5 Latitudo double
6 Longitudo double
7 foto_lokasi Varchar (100)
8 Keterangan text
43

3. Tabel Login

Berikut adalah struktur table dari table calon :

Nama Tabel : Login

Fungsi : data Login

Primary Key : Id_login

Table 3.3 Tabel Login

No Field Jenis Ekstra

1 Id_login Int (10) auto_Increment


2 Username Varchar (50)
3 Password Varchar (50)
4 nama_lengkap Varchar (100)
5 Email Varchar (100)
44

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Spesifikasi Sofware dan Hardware

4.1.1 Software

1. Sistem Operasi Windows 10

2. Xampp Versi 1.7.3

3. Google Chrome

4. Notepad ++

4.1.2 Hardware

1. Satu unit laptop dengan spesifikasi:

- Intel core i3

- Memory ram 4096 MB

- Harddisk drive 1TB

4.2 Pembuatan Database

Adapun pembuatan database Aplikasi GIS adalah sebagai berikut :

Database terdiri dari beberapa tabel utama yaitu:


45

1. Tabel Hubungi

Gambar 4.1 Tabel Hubungi

2. Tabel Kecamatan

Gambar 4.2 Tabel Kecamatan

3. Tabel Lokasi

Gambar 4.3 Tabel Lokasi


46

4. Tabel Profil

Gambar 4.3 Tabel Profil

5. Tabel rute awal

Gambar 4.4 Tabel Rute Awal

6.Tabel rute jarak

Gambar 4.5 Tabel Rute Jarak


47

7. Tabel users

Gambar 4.6 Tabel Users

4.3 Hasil Tampilan

Berikut merupakan tampilan dari aplikasi pemetaan tanah Universitas Islam


Sumatera Utara.

1. Tampilan halaman utama

Gambar 4.7 Tampilan Halaman Utama


48

2. Tampilan form peta lokasi

Gambar 4.8 Tampilan Form Peta Lokasi

3. Tampilan form contact

Gambar 4.9 Tampilan Form Contact


49

4. Tampilan login admin

Gambar 4.10 Tampilan Login Admin

5. Tampilan profil admin

Gambar 4.11 Tampilan Profil Admin


50

6. Tampilan data pemilik

Gambar 4.12 Tampilan Data Pemilik

7. Tampilan data tanah

Gambar 4.13 Tampilan Data Tanah


51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan uraian yang telah dikemukakan, maka dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem informasi geografis ini melakukan proses pencatatan data sertifikat


tanah yang disimpan oleh admin kedalam database yang akan diinformasikan ke
pengunjung web dan data tersebut sewaktu-waktu dapat di ubah oleh admin.

2. Sistem informasi pemetaan blok tanah bersertifikat dan kepemilikan surat


pemberitahuan pajak terutang memberikan informasi berupa data tanah yang
bersertifikat ditampilkan secara spasial pada peta dengan indikator titi koordinat
yang menampilkan nama pemilik, jenis tanah, luas tanah dan status tanah.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan untuk pengembangan sistem ini selanjutnya


adalah :

1. Sistem ini dapat dikembangkan lebih animatif sehingga tampilan lebih menarik

2. Tambahkan kategori lain sehingga pemetaan tanah mendapat informasi lebih


lengkap terkait lokasi pemetaan tanah.

Anda mungkin juga menyukai