Studi DeWood dkk menunjukkan bahwa thrombosis koroner adalah
penyebab utama terjadinya IMA. Pada pasien dengan onset nyeri dada 4 jam dengan bukti EKG menunjukkan IMA Transmural, hasil angiografi koroner menunjukkan bahwa 87% terjadi oklusi total pada infarct-related artery. Insidens oklusi total turun 65% pada 12-24 jam setelah gejala akibat fibrinolysis spontan.! MEKANISME DAN AKIBAT RUPTUR PLAK Plak arteri koroner yang cendrung untuk ruptur biasanya kecil dan non obstruktif, dengan large lipid-rich core yang ditutupi dengan thin fibrous cap. Aktifasi makrofag dan limfosit T pada daerah ruptur akan melepaskan metalloprotease dan sitokin yang akan melemahkan fibrous cap, sehingga mudah robek atau terkikis akibat shear stress aliran darah. Ruptur plak menimbulkan kolagen subendotelial yang dapat dijadikan tempat adhesi, aktifasi dan agregasi platelet. Hal ini merngakibatkan pelepasan substansi seperti thromboxane A> (TXA:), ibrinogen, Shydroxytryptamine (5-H7), platelet activating factor dan ADP. yang selanjutnya dapat menyebabkan agregasi platelet serta aktifasi kaskade koagulasi, pembentukan fibrin dan stabilisasi thrombus yang oklusif.4 Lapisan endotel akan rusak disekitar daerah arteri koronaria yang mengalami oklusi, sehingga mengakibatkan berkurangnya faktor antithrombotic seperti thrombomodulin dan prostasiklin sehingga memudahkan terbentuknya thrombus.34 Iskemia berat dan berlangsung lama akan menyebabkan daerah nekrosis sepanjang dinding miokard. Infark transmural biasanya menyebabkan ST Segmen elevasi. lskemia ringan-sedang dapat timbul bila oklusi pembuluh darah koroner yang disertai dengan reperfusi spontan, infarct related artery tidak mengalami oklusi total, atau terjadi oklusi total namun timbul kolateral, kebutuhan oksigen pada daerah miokard yang terkena sedikit. Pada kondisi kondisi tersebut, daerah nekrosis terbatas pada subendokardium, menyebabkan NSTEMI (Non-ST Segmen Elevations MI).