KTI Bu Nas
KTI Bu Nas
L G2P1A0
UK 38 MINGGU UMUR 26 TAHUN DENGAN HEPATITIS
DI RSI NU DEMAK TAHUN 2021
Oleh
SELVIA LINA HIDAYAH
NIM:1520182013
Pembimbing :
1. Islami, S. SiT., M. Keb
2. Fania Nurul K, S. SiT., M. Keb
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Menyetujui,
Pembimbing I
Pembimbing II
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Tim Penguji
Ketua Penguji Anggota Penguji
Mengetahui,
Rektor Universitas Muhammadiyah Kudus
iii
PERNYATAAN
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
v
MOTTO
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga atas izin-Nya penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Hamil dengan Penyakit Penyerta Hepatitis di RSI NU Demak”. Laporan ini
disusun sebagai syarat memperoleh gelar ahli madya kebidanan. Penyusunan
laporan ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan, dari semua pihak.
Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih pada:
1. Rusnoto, S.KM, M. Kes (Epid), selaku Ketua Universitas Muhammadiyah
Kudus yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan
penyusunan proposal karya tulis ilmiah ini.
2. Bu Fania Nurul K, S. SiT., M. Keb selaku Ketua Jurusan D3 Kebidanan
Universitas Muhammadiyah Kudus
3. Bu Islami, S. SiT., M. Keb selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan pengarahan demi terselesainya karya tulis ilmiahini.
4. Bu Fania Nurul K, S. SiT., M. Keb selaku dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan demi terselesainya karya
tulis ilmiah ini.
5. Bu Zahrotul Wafiroh, S.Tr., Keb selaku Clinical Instructor (CI) RSI NU
Demak yang telah memberikan pengarahan pemilihan responden sesuai
dengan kasus yang diambil penulis untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini.
6. Ny. L yang telah bersedia menjadi subyek dalam studi kasus yang telah
diselesaikan oleh penulis.
7. Kedua orang tua, adik, keponakan, keluarga tercinta yang telah memberikan
dukungan baik material maupun moril, dorongan, semangat dan do’a yang
tiada henti.
8. Seluruh dosen dan staf Universitas Muhammadiyah Kudus atas segala bantuan
yang diberikan.
vii
9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses penyusunan karya
tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih banyak kekurangan,
oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan dan
kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Penulis berharap semoga karya tulis ilmiah
ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi tenagakesehatan pada
khususnya.
viii
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY. L G2P1A0 UK 38
MINGGU UMUR 26 TAHUN DENGAN HEPATITIS
DI RSI NU DEMAK
Selvia Lina Hidayah1
Islami, S. SiT., M. Keb 2
Fania Nurul K, S. SiT., M. Keb 3
ABSTRAK
Latar Belakang: Hepatitis B adalah infeksi virus yang disebabkan oleh virus
hepatitis B (HBV) yang menyerang hati dan dapat menyebabkan penyakit akut
maupun kronik dan secara potensial merupakan infeksi hati yang mengancam
nyawa disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (WHO, 2012). Berdasarkan data
yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota/ Kabupaten seluruh Jawa Tengah
pada tahun 2014 jumlah penderita hepatitis B di Jawa Tengah sebanyak 66 kasus
(Dinkes Prov, 2014).
Tujuan: Melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. L umur 26 tahun G2P1A0
hamil 38 minggu penyakit penyerta Hepatitis di RSI NU DEMAK menggunakan 7
langkah Varney yang dilanjutkan dengan manajemen SOAP, mengetahui
kesenjangan antara teori dan kasus dilahan praktik.
Metode: penulisan karya tulis ilmiah ini merupakan studi kasus yang
menggunakan beberapa metode untuk memperoleh data meliputi wawancara dan
observasi, dan dokumentasi.
Hasil: pada kasus Ny. L klien menyatakan bahwa keluhan yang dirasakan berupa
kenceng-kenceng karena kontraksi, namun penulis menemukan adanya masalah
yaitu pada hasil laboratorium berupa HBsAG positif. Asuhan kehamilan
terlaksana dengan baik.
Kesimpulan: Dari kasus Ny. L UMUR 26 tahun G2P1A0 hamil 38 minggu
dengan penyakit penyerta hepatitis di RSI NU DEMAK ditemukan adanya
kesenjangan yaitu diberikannya obat stesolid dan proster dilahan yang berfungsi
sebagai pematangan serviks. Di dalam teori induksi persalinan tidak mengubah
jalannya penyakit hepatitis.
Kata Kunci: Asuhan kebidanan, kehamilan, hepatitis.
ix
38 WEEK 26 YEARS
WITH HEPATITIS MORBIDITIES
in RSI NU Demak
Selvia Lina Hidayah1
Islami, S. SiT., M. Keb 2
Fania Nurul K, S. SiT., M. Keb 3
ABSTRACT
Background: Hepatitis B is a viral infection caused by the hepatitis B virus (HBV) which
attacks the liver and can cause acute and chronic disease and is a potentially life-
threatening liver infection caused by hepatitis B virus infection (WHO, 2012). Based on
data obtained from the City/Regency Health Offices throughout Central Java, in 2014 the
number of hepatitis B sufferers in Central Java was 66 cases (Prov Health Office, 2014).
Objective: in implement midwifery care in Mrs. L 26 years old G2P1A0 38 weeks
pregnant with hepatitis in RSI NU DEMAK hospital using 7 step Varney followed by
SOAP management, know the gap between theory and practice cases in the field.
Methods: writing of scientific paper is a case study which uses several methods to obtain
data include interviews, observations, and documentation.
Results: in the case of Mrs. L the client states that the perceived complaints for
contraction, but the authors found an issue that is in the from HbsAG-positive laboratory
results. Pregnancy care is done well.
Clonclusion: Case of Mrs. L 26 years G2P1A0 38 weeks pregnant concomitant diseases
hepatitis in RSI NU DEMAK Hospital found gaps are given drugs and proster stesolid on
land that serves as cervical ripening. In the theory of induction of labor did not change
the course of hepatitis.
Keyword: Midwifery care, pregnancy, hepatitis.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
PERNYATAAN .............................................................................................. iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP......................................................................... v
MOTTO............................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR...................................................................................... vii
ABSTRAK.....................................................................................................ix
DAFTAR ISI.................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan........................................................................ 4
D. Ruang Lingkup........................................................................... 4
E. Manfaat Penulisan...................................................................... 5
F. Metode Penulisan Data.............................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 8
A. Kehamilan.................................................................................. 8
B. Hepatitis..................................................................................... 19
C. Teori Manajemen Kebidanan..................................................... 30
BAB III TINJAUAN KASUS........................................................................ 44
A. Tinjauan Kasus........................................................................... 44
B. Data Perkembangan I................................................................. 52
C. Data Perkembangan II................................................................ 54
D. Data Perkembangan III.............................................................. 55
BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................. 58
BAB V PENUTUP........................................................................................ 63
A. Kesimpulan................................................................................ 63
B. Saran........................................................................................... 65
xi
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 67
LAMPIRAN.................................................................................................... 68
xii
BAB I
PENDAHULUAN
xiii
(Depkes RI, 2017).
Dampak dari penyakit Hepatitis B sangat besar terhadap masalah
kesehatan masyarakat, produktifitas, umur harapan hidup, dan dampak social
ekonomi lainnya. Setiap tahun terdapat 5,3 juta ibu hamil hepatitis B pada
ibu hamil rata-rata 2,7%, maka setiap tahun diperkirakan terdapat 150 ribu
bayi yang 95% berpotensi mengalami hepatitis kronis (sirosis atau kanker
hati) pada usia 30 tahun.
Penyakit Hepatitis B dapat menyerang semua umur, gender dan ras
di seluruh dunia. Hepatitis B dapat menyerang dengan atau tanpa gejala
Hepatitis. Ibu hamil termasuk salah satu kelompok yang mudah terinfeksi
Hepatitis. Survei data pasien. Hepatitis B adalah bentuk hepatitis yang
paling sering ditularkan dari ibu ke bayi diseluruh dunia. Hepatitis B
menyebar melalui darah dan cairan tubuh yang terinfeksi misal cairan vagina
atau air mani. Bayi dalam kandungan pada umumnya tidak terpengaruh oleh
virus hepatitis milik ibunya selama kehamilan.
Akibat dari penyakit hepatitis B adanya peningkatan risiko saat
persalinan, seperti bayi lahir prematur, bayi lahir dengan berat rendah
(BBLR), atau kelainan anatomi dan fungsi tubuh bayi (terutama pada infeksi
hepatitis B kronis). Risiko lainnya adalah bayi dapat terinfeksi saat lahir.
Bayi mungkin terinfeksi hepatitis B saat lahir jika ibu positif sudah terinfeksi
sebelumnya. Penyakit ini diteruskan ke anak yang terkena paparan darah dan
cairan vagina ibu selama proses persalinan. Infeksi virus hepatitis B bisa
sangat parah pada bayi. Hal itu bisa mengancam nyawa mereka. Apabila
anak terinfeksi virus hepatitis B semasa kecil, sebagian besar kasusnya akan
berlanjut menjadi kronis. Hepatitis kronis inilah yang bisa berakibat buruk
pada kesehatan anak dikemudian hari, yaitu berupa kerusakan hati (sirosis)
dan kadang kanker hati (terutama jika disertai infeksi virus hepatitis B).
Setidaknya di Indonesia ada 3,9% ibu hamil yang merupakan
pengidap hepatitis. Ibu hamil yang mengidap hepatitis memiliki risiko
penularan maternal kurang lebih 45% (Dinkes, 2014)
xiv
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam karya tulis
ilmiah ini sebagai berikut “Bagaimana penatalaksanaan asuhan kebidanan
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
HbsAg positif.
2. Tujuan khusus
a. Melakukan manajemen kebidanan sesuai 7 langkah Varney.
1) Melakukan pengkajian guna menegakkan diagnose nomenklatur.
2) Mengidentifikasi diagnose nomenklatur atau masalah serta
kebutuhan.
3) Mengidentifikasi diagnose potensial pada kasus ibu hamil HbsAg
positif.
4) Menerapkan antisipasi segera terhadap masalah pada ibu hamil
dengan HbsAg positif.
5) Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan
rasional.
6) Dapat melaksanakan asuhan secara efisiensi dan aman pada ibu
hamil.
7) Mengevaluasi kondisi ibu hamil setelah dilakukan tindakan.
b. Melakukan asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu hamil dengan
HbsAg positif menggunakan metode SOAP.
c. Menganalisis kesenjangan antara teori dengan asuhan yang diberikan di
RSI NU Demak.
D. Ruang Lingkup
1. Sasaran
Sasaran dalam studi kasus ini adalah Ny. L umur 26 tahun G2P1A0
usia kehamilan 38 minggu dengan HbSAg positif.
2. Tempat
Tempat yang digunakan dalam studi kasus ini adalah RSI NU Demak.
4
3. Waktu
Waktu pelaksanaan studi kasus ini adalah 21 Desember 2020-30
Januari 2021
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Peneliti
a. Sebagai bahan informasi untuk memperluas atau memperkaya wawasan
bagi peneliti maupun pembaca/pemerhati Kesehatan masyarakat
khususnya dalam kasus ibu hamil dengan Hepatitis B.
b. Dapat memahami dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah
diperoleh selama perkuliahan khususnya tentang asuhankebidanan pada
ibu hamil dengan penyakit penyerta hepatitis.
2. Manfaat Bagi Partisipan
Diharapkan dengan adanya penelitian ini bisa menjadi ilmu
tambahan dan menjadi pelajaran untuk mengantisipasi kegagalan
pemberian ASI eksklusif selanjutnya.
3. Manfaat Bagi Universitas Muhammadiyah Kudus
Hasil studi kasus ini diharapkan dapat memberikan informasi
kepada bidan sebagai bahan untuk mengedukasi ibu hamil dengan
Hepatitis B.
4. Manfaat Bagi Profesi
Menambah ilmu pengetahuan dan edukasi tentang pengalaman
bidan dalam menghadapi pengalaman kegagalan ibu menyusui dalam
memberikan ASI Eksklusif
F. Metode Penelitian
Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis
adalah metode analisa deskriptif yaitu menggambarkan obyek peristiwa
yang sedang berlangsung, pelaksanaan kegiatan,pengumpulan data dan
menarik dari kesimpulan data-data berikut:
4
1. Wawancara
Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk
mengumpulkan data,dimana peneliti mendapatkan keterangan atau
informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden),
atau bercakap-cakap terhadap muka dengan orang tersebut (face to face)
(Notoatmodjo, 2010).
Dalam penulisan ini,penulis menggunakan metode auto atau
allow anamneses dengan cara wawancara langsung dengan klien dan
keluarga klien.
2. Observasi
Observasi adalah suatu prosedur yang berencana, yang antara lai
meliputi melihat,mendengar,dan mencatat sejumlah dan taraf aktifitas
tertentu atau situasi tertentu yang ada hubungannya dengan masalah
yang diteliti (Notoatmodjo, 2010).
3. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan secara head to toe meliputi
inspeksi,palpasi, auskultasi, dan perkusi dalam upaya membantu
menegakkan diagnosa (Notoatmodjo, 2010).
4. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data/mengenai hal-hal atau
variabel berupa dokumentasi (baik dokumen-dokumen resmi atau tidak
resmi) transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,notulen rapat,
lengger, agenda,dan sebagainya.
5. Studi Kepustakaan
Upaya mendapatkan data tentang ibu hamil dengan hepatitis inidari
buku literature, dan internet yang berhubungan dengan pemberian
asuhan kebidanan (Notoatmodjo, 2010).
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah sebuah proses yang dimulai dari tahap konsepsi
sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40
minggu) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Widatiningsih & Dewi,
2017). Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan di lanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu bila
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi (Walyani, 2015).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah
suatu proses yang diawali dengan penyatuan spermatozoa dan ovum
(fertilisasi) dan dilanjutkan dengan implantasi hingga lahirnya bayi yang
lamanya berkisar 40 minggu.
2. Tanda Kehamilan Sesuai Umur Kehamilan
Menurut Widatiningsih dan Dewi (2017) tanda – tanda kehamilan
dibagi menjadi tiga yaitu tanda dugaan hamil (presumtif sign), tanda tidak
pasti hamil (probable sign), dan tanda pasti hamil (positive sign).
a. Tanda−tanda dugaan hamil (presumtif sign)
Tanda dugaan (presumtif) yaitu perubahan fisiologis yang dialami
pada wanita namun sedikit sekali mengarah pada kehamilan karena
dapat ditemukan juga pada kondisi lain serta sebagian besar bersifat
subyektif dan hanya dirasakan oeh ibu hamil. Yang temasuk presumtif
sign adalah:
1) Amenorea
Haid dapat berhenti karena konsepsi namun dapat pula
terjadi pada wanita dengan stres atau emosi, faktor hormonal,
gangguan metabolisme, serta kehamilan yang terjadi pada
7
16
6) Electrocardiography
ECG jantung janin mulai terihat pada kehamilan 12
minggu.
B. Hepatitis B
1. Etiologi
Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus
hepatitis B (HBV). HBV merupakan family Hepanadviridae yang
dapat menginfeksi manusia. Virus ini mengandung DNA yang
mempunyai empat open reading frame: core (C), surface (S),
polymerase (P), dan X. Gen C mengkode protein nukleokapsid yang
penting dalam membungkus virus dan HBeAg. Gen S mengkode
protein envelope. Gen X penting dalam proses karsiogenesis. Genotip
virus hepatitis B: genotip A, B, C, D, E, F, G, H. Genotip B dan C
paling banyakditemukan di Asia.
HBV mempunyai 3 bentuk morfologi, yaitu sferikalpleomorfik,
tubular/filament, dan partikel virion lengkap/ partikel Dane.
Sferikalpleomorfik berdiameter 17-25 nm, terdiri dari komponen
selubung saja, dan lebih banyak di jumpai dari partikel lainnya.
Tubular/ filament, diameter 22-200 nm, memiliki komponen selubung.
Partikel Dane, diameter 42 nm terdiri dari genom HBV dan selubung.
Virionsferis yang berdiameter 42nm menyelubungi inti
nukleokapsid yang berukuran 27 nm. Inti nukleokapsid berisi genom
16
Gangguan ekskresi
empedu Bilirubin tidak
sempurna
dikeluarkan melalui
Retensi Bilirubin
Glikogenesis menurun ductus hepatitis
Regurgitasi pada ductuli Bilirubin direk
empedu intra hepatik meningkat
Glukogenesis menurun
Bilirubin direk meningkat Ikterus
Glukosa dalam darah
berkurang Larut dalam air
Peningkatan garam
empedu dalam darah Ekskresi kedalam
Resiko ketidakstabilan kemih
Pruritus
gula darah
Perubahan
Cepat lelah Kenyamanan
Bilirubin dan kemih
berwarna gelap
Intoleransi aktifitas
Resiko gangguan
fungsi hati
4. Gejala–Gejala Hepatitis
Semua hepatitis Virus mempunyai gejala yang hampir sama,
sehingga secara klinis hampir tidak mungkin dibedakan satu sama lain.
Dokter hanya dapat memperkirakan saja jenis hepatitis apa yang di
derita pasiennya dan untuk membedakannya secara pasti masih
diperlukan bantuan melalui pemeriksaan darah penderita. Gejala
16
a. Sumberi nfeksi: darah, semen, secret vagina, air liur, urine, tinja.
b. Factor yang mempengaruhi penularan: konsentrasi VHB, volume
inokulum, lama paparan, cara masuk VHB kedalam tubuh, dan status
imunitas tubuh individu yang terpapar.
c. Penularan hepatitis dapat terjadi dengan dua cara:
1) Penularan horizontal
a) Penularan perkutan: melalui tusukan jarum dan benda lain yang
tercemar oleh bahan infeksius.
b) Penularan melalui selaput lendir dan mukosa yaitu melalui
mulut misalnya sikat gigi dan hubungan seksual.
2) Penularan vertical
Penularan vertical adalah penularan yang terjadi seseorang ibu
hamil yang menderita hepatitis B akut atau pengidap persiten vhb
kepada bayi yang dikandungnya atau dilahirkannya.
a) Penularan VHB in-utero yaitu penularan yang terjadi ketika
bayi masihdalam uterus. Mekanisme penularannya sampai
sekarang belum diketahui.
b) Penularan perinatal yaitu penularan yang terjadi pada masa
16
mungkin.
2) Bila tidak ada indikasi penyelesaian persalinan, kelahiran
pervaginam diawasi dengan baik. Sampai saat ini peran bedah
Caesar untuk mencegah penularan perinatal masih dalam
kontrovesi. Tindakan Caesar dilakukan bila ada indikasi obstetric
saja. Pada kala II bayi hendaknya dilahirkan dengan peringan
kala II agar trauma seminimal mungkin pada jalan lahir maupun
pada bayinya.
3) Bahaya yang paling mengancam ibu adalah pada saat pasca
persalinan, karena sering terjadi pendarahan yang hebat dan sulit
dikontrol atau hipofibrogenemia yang disebabkan oleh gangguan
pembekuan darah akibat gangguan fungsi hati. Dikarenakan
adanya gangguan pada fungsi hati maka terjadi perpanjangan
waktu protombin dan waktu aktivasi parsial tromboplastin yang
dapat menyebabkan perdarahan, terutama perdarahan post
partum.
4) Bayinya yang lahir jarang didapatkan HbsAg positif pada saat
lahir maka mereka tidak dianggap menular sehingga tidak perlu
diisolasi. Darah ibu adalah sangat menular sehingga penting
sekali untuk memandikan bayinya segera setelah lahir. Selain itu
lendir yang ada dijalan nafas perlu disedot.
5) Ibu tetap boleh menyusui asalkan payudara tidak luka atau lecet.
Penularan melalui jalur pencernaan sangat rendah dan
dibutuhkan titer VHB yang tinggi.
(2) Tinja
Pada waktu permulaan timbulnya ikterus, warna
tinja sangat pucat. Analisis tinja menunjukkan kembali
normal, berarti ada proses ke arah penyembuhan.
(3) Darah
Yang penting ialah perlu diamati serum bilirubin,
SGOT, SGPT, dan asam empedu, seminggu sekali selama
dirawat di RS. Pada masa preikterik hanya ditemukan
kenaikan dari bilirubin terkonjugasi (bilirubin direk),
walaupun bilirubin total masih dalam batas normal.
Pada minggu pertama dari fase ikterik, terdapat
kenaikan kadar serum bilirubin total (baik yang
terkonjugasi maupun yang tidak terkonjugasi). Kenaikan
kadar bilirubin bervariasi antara 6-12 mg%, tergantung
dari berat ringannya penyakit. Kenaikan bilirubin total
terus meningkat selama 7-10 hari. Umumnya kadar
bilirubin mulai menurun setelah minggu kedua dan fase
ikterik, dan mencapai batas normal pada masa
16
penyembuhan.
Serum transaminase yang perlu diamati adalah
SGOT dan SGPT. Pada fase akut yaitu pada permulaan
fase ikterik terdapat kenaikan yang menyolok dari SGOT
dan SGPT, kenaikannya sampai sepuluh kali nilai normal,
dan pada keadaan berat dapat seratus kalinya. Pada
minggu kedua dari fase ikterik mulai terdapat penurunan
50% dari serum transaminase tetapi pada fase
penyembuhan nilainya belum mencapai nilai normal. Nilai
normal baru dicapai sekitar 2-3 bulan setelah timbulnya
penyakit. Oleh karena itu serum transaminase digunakan
untuk memantau perkembangan penyakit penderita, dan
sebaiknya diperiksa 1-2 bulan sekali selama berobat jalan.
Bila hasilnya setelah 6 bulan tetap meninggi maka perlu
dipikirkan kemungkinan menjadi kronis. Pemeriksaan
enzim menggunakan rasio dari De Ritis amat bermanfaat
untuk membedakan jenis kerusakan hati. Pada hepatitis
akut rasio SGOT/SGPT adalah 0,4-0,8, sedangkan pada
hepatitis kronis rasio SGOT/SGPT adalah sekitar 1 atau
lebih.
Kadar laboratoris lainnya yaitu terdapat sedikit
kenaikan fosfatase alkali, yang bersifat sementara yaitu
pada fase akut, untuk selanjutnya kembali pada batas
normal. Bila ditemukan tetap meninggi, maka perlu
dipikirkan adanya kolestasis. Pada umumnya kadar serum
protein masih dalam batas-batas normal. Bila terjadi
perubahan serum protein yaitu mulai tampak menurunnya
albumin dan menaiknya globulin berarti penyakitnya
menjadi kronis. Selain daripada itu waktu protrombin
dapat digunakan untuk memantau perkembangan hepatitis
virus akut, yang biasanya memiliki nilai normal atau
16
hubungan seksual.
(d) Jika perdarahan berhenti, pantau kondisi ibu
selanjutnya pada pemeriksaan antenatal termasuk
pemantauan kadar Hb dan USG panggul serial setiap 4
jam. Lakukan penilaian ulang bila perdarahan terjadi
lagi.
(e) Jika perdarahan tidak berhenti, nilai kondisi janin
dengan USG. Nilai kemungkinan adanya penyebab
lain.
(2) Abortus Insipinens
(a) Lakukan konseling untuk menjelaskan kemungkinan
risiko dan rasa tidak nyaman selama evakuasi, serta
memberikan informasi mengenai kontrasepsi pasca
keguguran.
(b) Jika usia kehamilan kurang dari 16 minggu: lakukan
evakuasi isi uterus. Jika evakuasi tidak dapat
dilakukan segera:
(i) Berikan ergometrin 0,2 mg IM (dapat
diulang 15 menit kemudian bila perlu).
(ii) Rencanakan evakuasi segera.
(c) Jika usia kehamilan lebih dari 16 minggu:
(i) Tunggu pengeluaran hasil konsepsi secara
spontan dan evakuasi sisa hasil konsepsi dari
dalam uterus.
(ii) Bila perlu, berikan infuse 40 IU oksitosin
dalam 1 liter NaCl 0,9% atau Ringer Laktat
dengan kecepatan 40 tetes per menit untuk
membantu pengeluaran hasil konsepsi.
(d) Lakukan evaluasi tanda vital pasca tindakan setiap 30
menit selama 2 jam. Bila kondisi ibu baik, pindahkan
ibu ke ruang gawat.
16
2) Perawatan BBLR
Perawatan BBLR Menurut Rustam Mochtar
Yang pelu diperhatikan adalah pengaturan suhu
lingkungan, pemberian makanan dan siap sedia dengan tabung
oksigen. Pada bayi premature makin pendek masa kehamilan,
makin sulit dan banyak persoalan yang akan dihadapi, dan makin
tinggi angka kematian perinatal. Biasanya kematian disebabkan
oleh gangguan pernapasan, infeksi, cacat bawaan, dan trauma pada
otak.
a) Pengaturan suhu lingkungan
Bayi dimasukkan dalam incubator dengan suhu yang diatur:
Bayi berat badan dibawah 2 kg 35 ℃
Bayi berat badan 2 kg sampai 2,5 kg 34 ℃
16
1) Subyektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan
data melalui anamnesa.
2) Obyektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik
klien, hasil lab dan test diagnostic lain dirumuskan dalam data
focus untuk mendukung assasment.
3) Assasment
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan
interpretasi data subyektif dalam suatu identifikasi.
4) Planning
Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan dan
evaluasi berdasarkan assasment.
16
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY. L G2P1A0 UK 38
MINGGU UMUR 26 TAHUN DENGAN HEPATITIS DIRSI NU
DEMAK
TAHUN 2021
42
16
Hubungan
2-3 x / seminggu 2x / seminggu
Seksual
i. Riwayat KB
Metode: KB alami
Sudah berapa lama: 1 th
Keluhan: tidak ada.
j. Tingkat pengetahuan pasien: ibu sudah sedikit paham tentang
tanda-tanda persalinan.
16
2. DATA OBYEKTIF
a. Pemeriksaan umum
KU : baik Kesadaran : composmentis
BB : 61 kg TB: 155 cm LILA : 28 cm
TD : 90/60 mmhg RR: 24 x/mnt
N : 94 x/mnt S: 36,4 C
b. Pemeriksaan fisik Head to toe
Kepala : bentuk simetris, mesochepal, kulit kepala bersih,
tidak ada benjolan
Rambut : kulit kepala bersih, rambut hitam, tidak rontok.
Muka : tidak pucat dan tidak ada oedema.
Mata :seclera kuning, konjungtiva merah muda,tidak
anemis.
Hidung : normal, bersih, tidak ada pembesaran polip.
Mulut : bersih,mukosa lembab, bibir tidak pucat, lidah
bersih, tidak ada caries gigi.
Leher :tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
pembesaran limfe dan tidak ada pembesaran vena
jugularis.
Dada :simetris, payudara membesar,putting menonjol,
tidak ada retraksi dinding dada.
Abdomen : terdapat linea nigra,adabekas luka operasi.
Genetalia : bersih, tidakberbau,adabekaslukaoperasi.
Ekstremitas : Atas : tidak ada oedem, Turgor kulit baik.
Bawah : ada oedem di tungkai (+/+), reflek pattela
(+/+), turgor kulit baik.
16
c. Palpasi
Leopold I :TFU berada dipertengahan pusat, teraba bagian
bulat,lunak,tidak melenting
Leopold II :pada dinding perut sebelah kanan teraba bagian
yang keras,dan memanjang seperti ada tahanan.
Pada dinding perut sebelah kiri teraba bagian kecil
janin
Leopold III :pada perut bagian bawah teraba bagian yang
bundar,keras (kepala sudah masuk PAP)
Leopold IV : kedua tangan divergen(kepala sudah masuk PAP)
TFU : 33 cm
TBJ : 3.410 gram
Auskultasi :
DJJ :145/mnt
VT : pembukaan 4 cm, patio tebal, penipisan 25%, KK (+),
penyusupan 0, penurunan 4/5, kepala penurunan Hodge 1.
d. Pemeriksaan Penunjang
Darah : Goldar:O, HbsAg positif
Diagnostik :- Urin :-
USG : dilakukan Rontgen : dilakukan
B. Interprestasi Data
1. Diagnosa Nomenklatur
Ny. L umur 26 tahun G2P1 A0 hamil 38 minggu, janin tunggal
hidup, intra uteri, puka, preskep (kepala sudah masuk PAP) dengan
hepatitis B.
2. Kebutuhan
a. Pengamatan hasil pemeriksaan.
b. Dukungan emosional dan pelaksanaan persalinan bagi ibu.
16
C. Diagnosa Potensial
Pada kasus Ny. L umur 26 tahun G2P1A0 dengan hepatitis
diagnose potensialnya adalah mengalami perdarahan yang hebat paska
persalinan. Akan tetapi pada kasus ini tidak ditemukan adanya diagnosa
potensial karena tepatnya penanganan yang dilakukakan sehingga dalam
langkah ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktik lapangan.
D. Antisipasi
Pada langkah ini antisipasi ini dilakukan pengidentifikasian
tindakan segera dari bidan untuk dikonsulkan kepada dokter SpOG.
Antisipasi yang pertama yang diperlukan pada pasien dengan penyakit
penyerta hepatitis adalah penderita harus dirawat, istirahat, dan diet
hepatitis. Selain itu diberikan infus cairan (dekstrosa dan glukosa) dan
elektrolit yang cukup (Maryunani dan Puspita,2010).
E. Planning
Tanggal : 10 Januari 2021
Jam : 21.15 WIB
1. Beritahu hasil pemeriksaannya .
2. Beritahu ibu tanda bahaya TM III.
3. Beritahu ibu tentang ketidaknyamanan pada kehamilan TM III.
4. Beritahu ibu tentang keadaan sering kencing pada ibu hamil TM III.
5. Beri motivasi dan support mental pada ibu untuk mengurangi rasa
cemas.
6. Berikan KIE pencegahan hepatitis B pada bayi dengan pemberian
imunisasi Imunoglobulin Hepatitis HBIG.
7. Jelaskan tentang persiapan persalinan.
8. Beritahu ibu tentang tanda persalinan.
F. Implementasi
Hari/Tanggal : 10 Januari 2021
Jam : 21.30 WIB
16
G. EVALUASI
Hari/Tanggal : Minggu, 10 Januari 2021
Jam : 21.35 WIB
1. Ibu mengetahui dan mengerti hasil pemeriksaan yang telahdilakukan.
2. Ibu mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan TM III.
3. Ibu telah mendapatkan kie tentang ketidaknyamanan kehamilan pada
trimester III serta akan melaksanakan anjuran yang diberikan.
4. Ibu mengetahui bahwa keadaan sering kencing merupakan keadaan
fisiologis.
5. Ibu sudah tidak lagi cemas.
6. Ibu sudah mengerti pencegahan penularan hepatitis B pada bayi.
7. Ibu mengetahui tentang persiapan-persiapan dan akan
5mempersiapkannya.
8. Ibu sudah mengetahui tentang tanda-tanda persalinan.
16
DATA PERKEMBANGAN I
Hari/Tanggal: Senin,11 Januari 2021
Jam: 06.35 WIB
S: Data Subyektif
1. Ibu mengatakan kenceng-kenceng semakin sering.
2. Ibu mengatakan keluar cairan dari jalan lahir.
O: Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum:
a. Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
b. Tanda vital
TD :120/80 mmHg
N : 80x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 37 C
a. Palpasi
Leopold I: bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting
(bokong)
Leopold II: bagian kanan teraba bagian kecil janin yang berarti
ekstremitas, bagian kiri teraba keras memanjang ada
tekanan berarti punggung.
Leopold III: bagian terbawah janin teraba bulat, keras, melenting
berarti kepala dan tidak bisa digoyangkan
Leopold IV: divergen
b. TFU: 33 cm
c. TBJ:(33-11) x155=3.410 gram
d. DJJ:145x/menit.
e. VT: pembukaan 8 cm, portio tipis lunak, penipisan 75%, KK (-), warna
jernih, penyusupan 0, penurunan 2/5, kepala turun ke Hodge III +
16
A: Assasement
Ny. L umur 26 tahun G2P1A0 hamil 38 mgg, janin tunggal hidup intrauteri, puki,
preskep, sudah masuk PAP inpartu kala I fase aktif dengan Hepatitis.
P: Pelaksanaan
1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin
keadaan baik.
2. Melakukan pengawasan 10 (keadaan umum, tekanan darah, nadi, suhu,
pernapasan, DJJ, his).
3. Menganjurkan ibu berpuasa selama 8 jam sebelum operasi dimulai.
4. Memberitahu ibu apa aja yang tidak boleh digunakan selama operasi.
Evaluasi
1. Ibu dan keluarga sudah mengetahui keadaan ibu dan janin baik, ditandai
dengan:
a. Tanda vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg Nadi :84x/menit
Respirasi : 20x/menit Suhu : 37 C
b. DJJ:145x/menit.
2. Pengawasan 10
Tabel 3.3 Pengawasan 10
Jam KU TD N RR DJJ S HIS V V
T U
07.00 80x/ 21x/ 148x/ 36 4x10’4 -
WIB menit menit menit C 5”
07.30 86x/ 21x/ 151x/ 5x10’4 -
WIB menit menit menit 0”
08.00 Bai 120/8 84x/ 21x/ 150x/ 36, 5x10’5 -
WIB k 0 menit menit menit 9C 0”
mmH
g
DATA PERKEMBANGAN II
Hari/Tanggal: Senin,11 Januari 2021
Jam: 08.45 WIB
S: Data Subyektif
1. Ibu merasa senang karena bayi lahir sehat.
2. Ibu mengatakan perut masih terasa mules.
O: Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum:
Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Composmentis
2. Pada jam 08.30 WIB bayi lahir menangis kuat, gerak aktif, warna
kemerahan, dengan jenis kelamin Laki-Laki, BB:3200 gram, PB: 48 cm,
LK:32 cm, LD:30 cm.
3. TFU: setinggi pusat.
4. PPV: 100 cc.
5. His: Keras
A: Assasement
Ny. L umur 26 tahun P1A0 dengan hepatitis diakukan tindakan SC.
P: Pelaksanaan
1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa keadaan sehat.
2. Dilakukan tindakan SC dengan dokter dan plasenta lahir dan dipotong oleh
dokter tersebut dan bayi di IMD.
3. Pada jam 08.30 WIB bayi lahir menangis kuat, gerak aktif, warna
kemerahan, dengan jenis kelamin Laki-Laki, BB:3200 gram, PB: 48 cm,
LK:32 cm, LD:30 cm, memberikan injeksi vitamin K pada 1/3 introlateral
kaki kiri atas dengan dosis 0,5 cc secara IM dan beri salep mata dan
memberikan injeksi HbIg pada 1/3 introlateral kaki kanan atas dengan
dosis 0,5 cc secara IM.
16
Evaluasi
1. Ibu dan keluarga sudah tahu hasil pemeriksaan.
2. Plasenta lahir lengkap dan bayi dilakukan IMD sebentar.
3. Bayi telah diberi injeksi vitamin K dan HbIg dan salep mata.
4. Dilakukan penjahitan di perut oleh dokter.
5. Merendam alat dalam larutan klorin 0,5%.
O: Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum:
a. Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
b. Tanda-Tanda Vital
TD: 120/80 mmHg
N : 84x/menit.
S : 36,7 C.
RR: 22x/menit.
2. Perdarahan: 40 cc warna merah tua.
3. Pemeriksaan Obstetrik
a. Inspeksi
Payudara: putting menonjol
16
A: Assasement
Ny. L umur 26 tahun P1A0 inpartu kala IV dengan hepatitis.
P: Pelaksanaan
1. Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi baik.
2. Mengajarkan ibu cara masase uterus yaitu melakukan masase dengan
telapak tangan pada perut dilakukan searah dengan jarum jam selama
kurang lebih 15 detik.
3. Melakukan pemantauan kala IV berupa tekanan darah, nadi, suhu, tfu,
kontraksi, vesika urinaria, ppv.
4. Memberitahu ibu obat yang diberikan:
a. Cefadroxil 2x1 sehari
b. Methyl prednisolon 1x1 sehari
c. Levofloxamin 1x1 sehari
d. Asam mefenamat 3x1 sehari
Evaluasi
1. Uterus berkontraksi dengan baik.
2. Ibu sudah mengerti cara melakukan massase uterus.
3. Hasil pemantauan kala IV.
Tabel 3.5 pemantauan kala IV
Waktu TD Nadi Suhu TFU HIS VU PPV
pusat
09.30 120/80 82x/ - 2 jari Keras Kosong 15CC
WIB mmHg menit dibawah
pusat
09.45 120/80 82x/ - 2 jari Keras Kosong 20CC
WIB mmHg menit dibawah
pusat
10.00 125/90 82x/ 36,5 C 2 jari Keras Kosong 15CC
WIB mmHg menit dibawah
pusat
10.15 125/90 82x/ 36,5 C 2 jari Keras Kosong 20CC
WIB mmHg menit dibawah
pusat
10.45 125/90 82x/ 36,5 C 2 jari Keras Kosong 20CC
WIB mmHg menit dibawah
pusat
A. Gambaran Umum
Hepatitis adalah suatu peradangan jaringan hati dengan gejala
klinis yang berbeda. Gejala yang didapat bisa ringan sampai dengan berat
(fulminan). Penyebab hepatitis adalah virus, bakteri, protozoa, autoimun,
obat-obatan, racun, serta alcohol (Sulaiman, 2012).
Dalam bab pembahasan ini penulis akan membahas kenyataan
yang diperoleh dalam melaksanakan study kasus yang berkaitan dengan
teori guna memperoleh gambaran yang nyata dan sejauh mana asuhan
kebidanan pada ibu hamil dengan penyakit penyerta hepatitis yang
diberikan. Selain itu, untuk membandingkan adanya kesenjangan antara
aplikasi dengan teori, baik tentang kehamilan dengan penyakit penyerta
hepatitis maupun tentang manajemen kebidanan.
B. Pembahasan
Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai proses asuhan pada
ibu hamil Ny. L dengan hepatitis menggunakan pendekatan manajemen
kebidanan menurut Varney yang terdiri dari 7 langkah, mulai dari
pengkajian sampai evaluasi dengan ada tidaknya kesenjangan antara teori
dan praktek yang penulis alami dilapangan.
1. Pengkajian
Dalam langkah ini tahap pengumpulan data dengan wawancara,
observasi, dan studi dokumentasi. Untuk data penunjang dilakukan
pemeriksaan laboratorium.
Berdasarkan pengkajian yang penulis peroleh Ny. L umur 26 tahun
G2P1A0 kehamilan 38 minggu. Keluhan pada saat masuk RS ibu
mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dan sudah merasakan
tanda-tanda melahirkan. Data subyektif adalah ibu merasakan sakit
pada pinggang dan cepat kelelahan dan sering kencing. Sedangkan
56
16
2. Interpretasi Data
Data yang telah dikumpulkan diinterpretasi menurut diagnosa
kebidanan, masalah dan kebutuhan ibu hamil dengan penyakit
penyerta hepatitis.
Pada kasus ini diagnosa kebidanannya adalah Ny. L umur 26 tahun
G2P1A0 umur kehamilan 38 minggu, janin tunggal hidup, intra uteri,
puka, preskep inpartu kala 1 fase aktif dengan hepatitis. Kebutuhan
yang diberikan pada Ny. L adalah support mental ibu dalam melewati
persalinannya dan KIE pencegahan hepatitis B pada bayi dengan
pemberian imunisasi.
Menurut Kuswandi (2014) masalah yang sering timbul dari kasus
ini adalah merasa takut, cemas dan gelisah menghadapi persalinannya.
Rasa takut terhadap persalinan dapat memberikan dampak tidak baik
terhadap ibu dan janinnya.
Penularan virus hepatitis dapat terjadi secara vertical (perinatal)
maupun horizontal. Penularan secara vertical virus hepatitis B dari ibu
16
3. Diagnosa Potensial
Pada langkah ini, bidan mengidentifikasikan masalah atau
diagnosis potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosis
yang sudah diidentifikasi. Langkah-langkah ini membutuhkan
antisipasi sambil mengamati pasien, bila kemungkinan dilakukan
pencegahan infeksi. Bidan diharapkan dapat bersiap-siap mencegah
diagnose atau masalah potensial ini benar-benar (Saminen, 2009).
Pada kasus ibu hamil dengan penyakit penyerta hepatitis diagnose
potensial yang mungkin terjadi adalah saat paska persalinan, karena
sering terjadi perdarahan yang hebat dan sulit
dikontrol/hipofibrogenemia (Maryunani dan Puspita, 2010).
Pada kasus Ny. L umur 26 tahun G2P1A0 dengan hepatitis
diagnose potensialnya adalah mengalami perdarahan yang hebat paska
persalinan. Akan tetapi pada kasus ini tidak ditemukan adanya diagnosa
potensial karena tepatnya penanganan yang dilakukakan sehingga dalam
langkah ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktik
lapangan.
4. Antisipasi
Pada langkah ini antisipasi ini dilakukan pengidentifikasian
tindakan segera dari bidan untuk dikonsulkan kepada dokter SpOG.
Antisipasi yang pertama yang diperlukan pada pasien dengan penyakit
penyerta hepatitis adalah penderita harus dirawat, istirahat, dan diet
hepatitis. Selain itu diberikan infus cairan (dekstrosa dan glukosa) dan
elektrolit yang cukup (Maryunani dan Puspita, 2010).
16
Pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan anatara teori dan praktek
karena dalam kasus Ny. L penulis melakukan kolaborasi dengan dokter
SpOG untuk pemberian terapi.
5. Rencana Tindakan
Pada kasus Ny. L penanganan ibu hamil dengan penyakit penyerta
hepatitis yaitu observasi keadaan umum dan vital sign ibu, observasi
kemajuan persalinan, beri informasi pada ibu dan keluarga mengenai
keadaan ibu dan janin serta tindakan yang akan dilakukan, beri
motivasi dan support mental pada ibu untuk mengurasi rasa cemas,
lakukan pencegahan infeksi dengan menggunakan APD (celemek,
masker, sarung tangan, dan sepatu tertutup) dan kolaborasi dengan dr.
SpOg untuk pemberian infuse D5% 20 TPM, injeksi stesolid secara
IM, pemberian injeksi HB0 0,5 ml pada bayi untuk mencegah
penularan secara vertical.
Pada langkah ini terjadi kesenjangan antara teori dan kasus.
Menurut JNPK-KR (2008) pencegahan infeksi dapat dilakukan dengan
cuci tangan, memakai sarung tangan (gunakan sarung tangan steril atau
desinfeksi tingkat tinggi untuk prosedur yang mengakibatkan kontak
dengan jaringan dibawah kulit seperti persalinan dan penjahitan) dan
perlengkapan lainnya berupa kacamata pelindung, masker wajah,
sepatu boot atau sepatu tertutup, dan celemek.
Secara teori untuk penanganan pada ibu hamil dengan penyakit
penyerta hepatitis dengan diberikan infus cairan (dekstrosa dan
glukosa) dan elektrolit yang cukup (Maryunani dan Puspita, 2010).
Pencegahan dengan vaksinasi individu yang kemungkinan
beresiko, seperti bayi yang lahir dari ibu yang menderita hepatitis. Kini
lahir yang belum mempunyai kekebalan untuk menolak infeksi
hepatitis (Manuaba, 2007).
Kenyataan dilapangan ibu juga diberikan injeksi stesolid 5 mg
secara IM. Sedangkan secara teori menurut Maryunani dan Puspita
16
6. Pelaksanaan
Langkah ini adalah pelaksanaan rencana asuhan menyeluruh
seperti apa yang diuraikan pada perencanaan yang bisa dilakukan
seluruhnya oleh bidan, pasien dan tim kesehatan lainnya. Jika bidan
tidak melakukan sendiri ia tetap memikul tanggung jawab
terlaksananya asuhan (Varney, 2007).
Di dalam praktek lapangan melaksanakan asuhan kebidanan sesuai
apa yang direncanakan kepada klien tanpa ada tindakan yang
menyimpang dari rencana yang telah disusun. Jadi pada kasus ini,
tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus.
7. Evaluasi
Setelah dilakukan pengawasan pelaksanaan rencana tindakan pada
ibu hamil dengan penyakit penyerta hepatitis, serta adanya kerjasama
yang baik dari pasien, keluarga, dokter SpOG dan tenaga medis yang
lain dan dalam praktek keadaan janin dan ibu baik, tidak terjadi hal-hal
yang menjadi komplikasi dari tindakan yang dilakukan selama ibu
dirawat di RSI NU Demak.
Keberhasilan dari evaluasi ini dapat dilihat dari perkembangan
kesehatan ibu yang tertulis dalam catatan medis dan hasil wawancara
pada pasien maupun keluarganya. Hasil asuhannya keadaan umum ibu
baik, kesadaran composmentis, TD 120/80 mmHg, suhu 36,5 C, nadi
80x/menit, RR 20x/menit, perdarahan 200 cc. Bayi lahir selamat dan
sehat menangis kuat, gerakan aktif, warna kulit kemerahan.
16
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan asuhan kebidanan yang telah dilakukan pembahasan
“Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Hepatitis di RSI NU Demak”
yang menggunakan 7 langkah Varney mulai dari pengumpulan data sampai
dengan evaluasi, maka penulis dapat mengambil kesimpulan.
1. Pengkajian dilaksanakan dengan mengumpulkan semua data menurut
lembar format yang tersedia melalui tehnik wawancara dan observasi
sistemik. Pengkajian adalah pengumpulan data dasar untuk
mengevaluasi keadaan pasien. Berdasarkan pengkajian yang penulis
peroleh pada kasus Ny. L umur 26 tahun G2P1A0 kehamilan 38
minggu. Data subyektif adalah ibu merasakan sakit pada pinggang dan
cepat kelelahan dan sering kencing. Sedangkan data obyektif yang
diperoleh dari pemeriksaan fisik keadaan umum: baik, kesadaran:
composmentis, tekanan darah: 90/60 mmhg, respirasi: 24 x/mnt, nadi:
94 x/mnt, S: 36,4 C. Pada pemeriksaan dalam pembukaan 2 cm, patio
tebal, penipisan 25%, air ketuban utuh, penyusupan 0, penurunan 4/5.
Hasil pemeriksaan penunjang didapatkan HbsAg positif. Pada langkah
ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik.
2. Interpretasi data adalah data dasar yang sudah dikumpulkan di
interpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnose dan masalah
yang spesifik. Dari hasil pengkajian diperoleh Ny. L umur 26 tahun
G2P1AO hamil 38 minggu janin tunggal hidup intra uteri puka
preskep. Masalah yang dialami Ny. L adalah merasa cemas dengan
kondisinya, takut jika nanti bayinya tertular hepatitis. Kebutuhan yang
diberikan Ny. L adalah support mental ibu dalam melewati
persalinannya dan KIE pencegahan hepatitis B pada bayi dengan
pemberian imunisasi. Pada langkah ini tidak ditemukan antara
kesenjangan antara teori dan praktik.
62
63
20x/menit, perdarahan 200 cc. Bayi lahir selamat dan sehat menangis
kuat, gerakan aktif, warna kulit kemerahan. Dalam kasus ini tidak
ditemukan kesenjangan antara teori dan klinik.
B. Saran
1. Penulis
Setelah memberikan asuhan kebidanan diatas diharapkan agar
mahasiswa dapat memberikan dan melaksanakan asuhan kebidanan
sesuai dengan teori dan praktik karena teori mendasari setiap praktik
sehingga antara teori dan praktik tidak ada kesenjangan dan dapat
dijadikan sebagai acuan.
2. Bagi Universitas Muhammadiyah Kudus
Diharapkan instusi menambahkan literatur yang berkaitan dengan
ilmu kebidanan khususnya tentang hepatitis dalam hamil sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa.
3. Bagi Profesi
a. Dapat meningkatkan pelayanan kebidanan pada ibu hamil dengan
penyakit penyerta hepatitis dengan penggunaan APD yang baik
sehingga dapat mencegah terjadinya penularan baik secara vertikal
dan horizontal.
b. Dapat melakukan pemeriksaan laboratorium secara lengkap pada
pemeriksaan hematologi serupa SGPT, SGOT, bilirubin, LDH dan
antigen hepatitis spesifik. Bukan hanya melakukan pemeriksaan
HbsAg saja, karena hanya menunjukkan hepatitis B. Sedangkan
hepatitis bukan hanya disebabkan oleh virus dan hepatitis virus
memiliki banyak macam dengan pemeriksaan antigen yang
berbeda.
c. Dapat melakukan skrining hepatitis pada ibu hamil baik yang
menunjukkan gejala atau tidak. Skrining tidak hanya dilakukan saat
persalinan saja, agar ibu hamil dapat diberikan penanganan segera.
65
4. Bagi Pasien
a. Ibu perlu memahami tentang tanda gejala, penularan dan
pencegahan penyakit hepatitis.
b. Ibu diharapkan segera memeriksakan diri ke tempat pelayanan
kesehatan setempat dan jika ibu mengalami tanda dan gejala
penyakit hepatitis.
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan
Dasar Dan Rujukan. Jakarta.KemenkesRI
Mone, Mi. 2019 Konsep Dasar Kehamilan diakses 8 Maret 2021 dari
http://repository.poltekesku=pang.ac.id/1340/3/03.BAB%20II%20silver.pdf
Nur arif, Amin H., Kusuma H. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan NandaNic-Noc. Jilid 3. Jogjakarta: Medication.
65
WHO.2014. Health for the World’s Adolescents: A Second Chance in the Second
Decade. Geneva, World Health Organization Departemen of
Noncommunicable disease surveillance. (2014)
65
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
65
65