Oleh :
ROSTINA
SRP 21318085
i
HALAMAN PERSETUJUAN
SIDANG KARYA ILMIAH AKHIR
Judul Karya Ilmiah Akhir : Nyeri Akut Pada Tn. G dengan Gastritis Di Ruang
Sambiloto Rumah Sakit Tingkat II Kartika Husada
Nama : ROSTINA
NIM : SRP21318085
Program Studi : Profesi Ners Keperawatan Kelas Reguler A
Menyetujui,
Pembimbing
ii
HALAMAN PENGESAHAN
KARYA ILMIAH AKHIR
Disusun Oleh:
ROSTINA
SRP21318085
Telah dipertahankan dihadapan dewan Penguji Karya Ilmiah Akhir,
Program Studi Ners Kelas Reguler A
Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak
Tanggal : 13 Juli 2022
Disetujui,
Pembimbing I Penguji
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ners
iii
STIK MUHAMMADIYAH PONTIANAK
PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN
Karya Ilmiah Akhir, Juli 2021
ROSTINA
Nyeri Akut Pada Tn. G Dengan Gastritis Di Ruang Sambiloto Rumah Sakit Tingkat
II Kartika Husada
Vii + 56 halaman + 2 tabel + 2 skema
ABSTRAK
iv
MUHAMMADIYAH STIK PONTIANAK
NURSING NURSING STUDY PROGRAM
Final Scientific Work, July 2021
ROSTINA
Acute Pain In Mr. G with Gastritis in the Sambiloto Room at Kartika Husada
Hospital Level II
vii + 56 pages + 2 tables + 2 schemas
ABSTRACT
v
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
penyusunan Karya Ilmiah Akhir (KIA) ini dengan judul “Nyeri Akut Pada Tn. G
Muhammadiyah Pontianak.
tauladan kita semua. Teiring ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada kedua
orang tua yang telah memberikan bantuan, dukungan serta kritik dan saran kepada
peneliti. Semoga Allah SWT, senantiasa membimbing kita dalam usaha serta niat
dalam rangka menjadi hamba yang berlomba-lomba dalam kebaikan. Terima kasih
Pontianak.
2. Ibu Ns. Indah Dwi Rahayu, M.Kep selaku Plt. Ketua Prodi S1 Keperawatan
vi
vii
4. Orang tua saya yang selalu memberikan dukungan moril maupun materil dan
ini.
5. Direktur Rumah Sakit Tingkat II Kartika Husada yang telah mengizinkan saya
telah banyak membantu baik dalam ilmu yang diberikan maupun hal lain yang
Peneliti menyadari, bahwa Karya Ilmiah Akhir ini bukanlah merupakan proses
akhir dari sebuah penulisan, tapi merupakan langkah awal yang masih banyak
Penulis
ROSTINA
SRP21318085
vii
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Tujuan ...................................................................................... 5
1. Tujuan Umum ................................................................... 5
2. Tujuan Khusus ................................................................... 5
C. Sistematika Penulisan................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Dan Konsep Masalah Utama yang diangkat ................ 8
B. Pengkajian ................................................................................. 18
C. Diagnosa Keperawatan.............................................................. 19
D. Intervensi Keperawatan............................................................. 20
E. Implementasi Keperawatan ....................................................... 25
F. Evaluasi ..................................................................................... 26
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian ................................................................................ 7
B. Analisa Data ............................................................................. 36
C. Diagnosa Keperawatan ............................................................ 37
D. Intervensi Keperawatan ............................................................ 37
E. Implementasi Keperawatan ....................................................... 39
F. Evaluasi .................................................................................... 43
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pembahasan proses asuhan keperawatan yang diberikan dari
pengkajian s/d evaluasi............................................................... 47
B. Pembahasan praktik profesi keperawatan dalam pencapaian target
kompetensi ................................................................................. 55
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan................................................................................. 57
B. Saran ........................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perubahan gaya hidup manusia. Disamping itu peningkatan usia harapan hidup
merupakan salah satu masalah kesehatan saluran pencernaan yang paling sering
terjadi (Gustin, 2012). Gastritis atau sering disebut penyakit maag adalah
penyakit yang sangat mengganggu aktifitas sehari-hari jika tidak ditangani akan
bersifat fatal. Biasanya penyakit gastritis bisa terjadi pada orang-orang yang
memiliki pola makan yang tidak teratur dan sering memakan makanan yang
ulu hati adalah mual, muntah kembung dan terasa sesak nafas, nafsu makan
menjadi menurun, wajah terlihat pucat, suhu badan meningkat, keluar keringat
dingin, pusing dan selalu bersendawa, pada kondisi yang lebih parah bisa
persentase dari angka kejadian gastritis di dunia, dimulai dari negara yang angka
1
2
mencapai 47%, kemudian diikuti oleh India dengan persentase 43%, lalu
beberapa negara lainnya seperti Inggris 22%, China 31%, Jepang 14,5%,
Kanada 35%, Perancis 29,5%, dan Indonesia 40,8% (WHO, 2015). Data angka
kejadian gastritis di Indonesia cukup tinggi, dari penelitian yang dilakukan oleh
di Indonesia ada yang tinggi mencapai 91,6 % yaitu di Kota Medan, lalu di
beberapa kota lainnya seperti Jakarta 50,0 %, Denpasar 46,0 %, Palembang 35,5
penderita Gastritis pada tahun 2020 dengan jumlah total dari bulan Januari-
Oktober sebanyak 287 penderita, jumlah ini meningkat pada tahun 2021 yaitu
dengan jumlah total dari bulan Januari-Oktober sebanyak 329 penderita pada
semua usia 30-40 tahun (Rekam Medis Rumah Sakit Tingkat II Kartika
Husada, 2021).
terhadap sel parietal, gastritis akut menjadi kronik. Faktor lingkungan, kebiasaan
non steroid) secara kronik diduga berperan sebagai penyebab. Tanda dan gejala
dari gastritis adalah nyeri ulu hati, mual, muntah, rasa asam di mulut, dan
penyebab gastritis akut adalah stres fisik dan makanan, minuman. Hal ini
3
sehingga menyebabkan gangguan pada produksi mukus dan fungsi sel epitel
lambung.
Nyeri ulu hati merupakan salah satu tanda gejala yang khas pada penderita
gastritis. Definisi nyeri secara umum merupakan perasaan tidak nyaman yang
dua yaitu nyeri akut dan nyeri kronis. Nyeri akut adalah pengalaman sensorik
atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional,
dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang
berlangsung kurang dari tiga bulan (SDKI, 2016). Nyeri pada gastritis timbul
seperti prostaglandin dan histamine pada lambung yang ikut berperan dalam
nyeri dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu secara farmakologis dan non
tertentu tanpa menggunakan obat (Potter & Perry, 2012). Salah satu terapi non-
farmakologi yang dapat diberikan pada penderita yang mengalami nyeri pada
mandiri yang dapat di laksanakan perawat untuk membantu Pasien yaitu dengan
4
efflurage, guided imaginary, kompres air hangat, teknik relaksasi otot progresif.
kepercayaan diri dan mengurangi stres yang dirasakan (Parellangi, ddk 2019).
yang dibagi menjadi beberapa kategori terapi salah satunya adalah terapi
genggam jari. Teknik genggam jari disebut juga finger hold (Fang et al. 2017)
jari akan menghangatkan titik-titik keluar dan masuknya energi pada meredian
(energi channel) yang terletak pada jari tangan kita (Rogayah, 2017). Pinandita
(2012), dengan hasil ada pengaruh teknik relaksasi genggam jari terhadap
digunakan adalah teknik relaksasi genggam jari. Relaksasi dengan tangan dapat
mengendalikan dan memulihkan emosi yang akan membuat tubuh rileks. Dalam
keadaan santai secara alami akan memicu pelepasan hormon endorphin, hormon
cenderung bingung untuk bergerak dan lebih pasif untuk mengurangi tingkat
nyeri. Hal ini menjadi perhatian perawat untuk membantu seseorang mengurangi
rasa nyeri yang dirasakan, baik secara mandiri maupun kolaborasi. Berdasarkan
latar belakang tersebut, maka penulis tertarik menyusun Karya Ilmiah Akhir
(KIA) dengan judul “Nyeri Akut Pada Tn. G dengan Gastritis Di Ruang
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan pada karya ilmiah akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan umum
Tujuan dalam penulisan desain studi kasus ini adalah mengetahui asuhan
keperawatan pada Tn. G dengan nyeri akut pada diagnosa medis Gastritis
2. Tujuan khusus
Kartika Husada.
Kartika Husada.
6
Kartika Husada.
Kartika Husada.
Kartika Husada.
C. Sistematika
BAB I Pendahuluan yang terdiri dari: Latar Belakang, tujuan penulisan, dan
dengan studi pelaksanaan terdiri dari: landasan toeri yang membahas tentang
dan evaluasi. BAB III Asuhan keperawatan yang menjelaskan tetntang kasus
dan hasil studi kasus dilapangan terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan
7
profesi dalam pencapaian target. BAB V Penutup tang terdiri dari kesimpulan
dan saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dirasakan oleh penderita itu sendiri, tidak dapat diukur pasti secara objektif
telah ada menjadi patokan perawat menentukan tingkat nyeri yang dialami
pasien.
onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang
nyeri akut biasanya berlangsung kurang dari 3 bulan, namun hal tersebut
8
9
a. Fisiologis nyeri
1) Transduksi
mediator inflamasi.
2) Transmisi
otak. Pengirim dan penerima aktif dari sinyal elektrik dan kimiawi
neuron spinal.
3) Modulasi
kornu dorsalis.
4) Persepsi
bebas dalam kulit yang berespon hanya terhadap stimulus kuat yang
syaraf aferen.
11
b. Penyebab nyeri
neoplasma)
terpotong)
a) Subjektif : -
a. Definisi Gastritis
lambung yang dapat bersifat akut, kronis dan difus (local). Dua jenis
gastritis atropik kronis (Hardi & Huda, 2015). Gastritis adalah suatu
12
lambung.
b. Klasifikasi Gastritis
1) Gastritis akut
2) Gastritis kronik
sel).
13
c. Etiologi
dinding lambung.
2) Merokok
lambung
3) Alkohol
dinding lambung
4) Stres
d. Patofisiologi
dan ibuprofen. Obat lain juga terlibat, misalnya anti inflamasi nonsteroid
steroid, dan digitalis. Asam empedu, enzim pankreas, dan etanol juga
Dallred, 2016).
e. Pathway
f. Manifestasi Klinik
gastritis akut adalah anoreksia, mual dan muntah, perasaan perut penuh.
hemoragik.
c. Dapat terjadi kolik dan diare jika makanan yang mengiritasi tidak
dimuntahkan.
g. Penatalaksanaan
(Finkel, 2012) :
1) Antasida
prostaglandin.
17
2) H2 Bloker
gastritis :
h. Komplikasi
B. Pengkajian
sebagai berikut :
1. Pengkajian
a. Apakah pasien mengeluh nyeri ulu hati, tidak dapat makan, mual, muntah
2. Pemeriksaan Penunjang
berikut :
yang hiperemik.
asam hidroklorida.
bagian atas.
C. Diagnosa keperawatan
sering muncul pada kasus gastritis yaitu (SDKI DPP PPNI 2017) :
0111).
D. Intervensi Keperawatan
mencapai luaran (outcome) yang diharapkan (SIKI DPP PPNI 2018) (SLKI
2) Meringis menurun
3) Gelisah menurun
Intervensi:
Observasi
nyeri
hidup
Terapeutik
terapi bermain)
meredakan nyeri
22
Edukasi
Kolaborasi
Intervensi :
Observasi
Terapeutik
dapat ditoleransi
Edukasi
Kolaborasi
b) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis
Intervensi:
Observasi
Terapeutik
kunjungan)
d) Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau
berjalan
Edukasi
berkurang
Kolaborasi
Intervensi:
Observasi
Terapeutik
Edukasi
E. Impelementasi Keperawatan
langkah keempat dari proses keperawatan yang telah direncanakan oleh perawat
F. Evaluasi Keperawatan
1. Evaluasi formatif
subjektif (data berupa keluhan Pasien), objektif (data hasil pemeriksaan atau
2. Evaluasi sumatif
ASUHAN KEPEREWATAN
A. Pengkajian Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
dari suku Melayu, dengan tingkat pendidikan SD, bekerja sebagai kepala
TTV : TD = 120/85mmHg
27
28
N = 80 x/menit
S = 36,5 C
RR = 20x/menit
SPO 2 = 100%
sejak 2 hari yang lalu, Pasien mengatakan lemas dan tampak lemah.
hati.
lebih 3-4 jam pada malam hari. Pasien tampak lelah. Pasien memiliki
binggung.
1) Penyakit
a) Hospitalisasi
b) Operasi
2) Alergi
a) Tipe
b) Reaksi
c) Pengobatan
3) Imunisasi
imunisasi
4) Kebiasaan
a) Alkohol
keras
b) Merokok
5) Pola tidur
mengatakan tidur kurang lebih 3-4 jam per hari. Pasien tampak
30
6) Pola latihan
keseharian
7) Pola nutrisi
d. Riwayat keluarga
1) Genogram
Skema 3. 1
Keterangan :
: laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Serumah
X : Meninggal
31
keturunan.
e. Riwayat lingkungan
1) Kebersihan
karena berada di dalam gang yang agak jauh dari jalan raya.
2) Bahaya kesehatan
3) Polutan
saja saat kabut asap daerah lingkungan rumah terkena kabut asap.
f. Riwayat psikososial
bahasa melayu.
2) Organisasi di masyarakat
4) Suasana hati
masa lalunya.
5) Tingkat perkembangan
suami.
g. Pemeriksaan fisik
1) Kepala
bersih
Palpasi : Tidak ada massa atau nodul, tidak ada nyeri tekan
2) Mata
hitam.
Palpasi : Tidak ada massa atau nodul, tidak ada nyeri tekan
3) Hidung
Palpasi : Tidak ada massa atau nodul, tidak ada nyeri tekan
4) Telinga
Palpasi : Tidak ada massa atau nodul, tidak ada nyeri tekan.
33
6) Leher
Palpasi: Tidak ada massa atau nodul, tidak ada nyeri tekan, tidak
7) Kelenjar limfe
tekan.
8) Paru-paru
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa atau nodul
9) Jantung
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa atau nodul
10) Abdomen
Inspeksi : Perut simetris, tidak ada bekas trauma, tidak ada massa
atau nodul.
Palpasi : Ada nyeri tekan pada area gastritis, Tidak ada massa atau
organ
17x/menit
Elminasi : Sebelum sakit Pasien BAK 4-5 x/hari dan BAB setiap
1x/hari. Saat sakit Pasien BAK 2-3 dan BAB 1x/ hari.
a) Ektremitas atas
jari lengkap.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa atau nodul,
b) Ekstremitas bawah
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa atau nodul,
5555 5555
5555 5555
35
12) Kulit
ada edema
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, nodul atau massa, CRT 3 detik
tentang penyakit.
i. Data spiritual :
j. Data penunjang
1) Laboratorium
3) Terapi pengobatan
2) Terapi obat
B. Analisa Data
meringis. Terdapat nyeri ulu hati, dan TTV : TD: 120/85 mmHg, N: 80
Akut.
mengatakan tidur kurang lebih 3-4 jam pada malam hari. Data Objektif :
Pasien tampak lelah. Pasien memiliki kantong mata warna hitam. Pasien
Defisit Pengetahuan.
C. Diagnosa Keperawatan
D. Rencana Keperawatan
Pola Tidur membaik dengan kriteria hasil : Keluhan sulit tidur menurun.
tidur). Batasi waktu tidur siang,jika perlu. Sesuaikan jadwal pemberian obat
dana tau tindakan untuk menunjang siklus tidur terjaga. Edukasi : Anjurkan
berulang.
E. Implementasi Keperawatan
1. Implementasi pada hari Senin tanggal20 Desember 2021 pukul 08.00. Data
intermiten. Data Objektif: Pasien tampak meringis. Terdapat nyeri ulu hati.
Pasien dapat melakukan teknik relaksasi napas dalam, TTV yakni TD:
Respon : Lokasi nyeri pada ulu hati, nyeri seperti ditusuk-tusuk, waktu
hilang timbul 5-7 menit, skala nyeri 5, saat proses berlangsung pasien
Terdapat nyeri ulu hati. Pasien dapat melakukan teknik relaksasi napas
mengurangi rasa nyeri. Respon : Lokasi nyeri pada ulu hati, nyeri seperti
ditusuk-tusuk, waktu hilang timbul 2-3 menit, skala nyeri 4, saat proses
Implementasi pada hari rabu tanggal 22 Desember 2021 pukul 08.40. Data
Data Subjektif: Pasien mengatakan nyeri pada area ulu hatitidak ada lagi.
Data Objektif : Pasien tidak meringis lagi. Tidak ada nyeri ulu hati. Pasien
dapat melakukan teknik relaksasi napas dalam, TTV yakni TD: 120/80
Nyeri pada ulu hati sudah tidak ada lagi serta pasien kooperatif dan
2. Implementasi pada hari Senin tanggal 20 Desember 2021 pukul 14.00 Data
lebih 3-4 jam per hari. Data Objektif : Pasien tampak lelah. Pasien memiliki
makanan dan minuman yang mengganggu tidur : kopi dan makan mendekati
kopi. Respon : Pasien sudah tampak mau tidur, biasa minum kopi sebelum
Implementasi pada hari Selasa tanggal 21 Desember 2021 pukul 14.20 Data
tidur kurang lebih 4-5 jam per hari. Data Objektif : Pasien tampak Lelah
minuman yang mengganggu tidur : kopi, teh, dan makan mendekati waktu
kopi. Respon : Pasien sudah tampak mau tidur kurang lebih 4-5 jam/hari,
biasa minum kopi sebelum tidur, tampak mengganti lampu tidur serta pasien
kooperatif.
Implementasi pada hari Rabu tanggal 22 Desember 2021 pukul 14.40 Data
kurang lebih 5-7 jam per hari. Data Objektif : Pasien tampak rileks.. Pasien
memiliki kantong mata tidak ada lagi.. Pasien tidak menguap, Action :
42
yang mengganggu tidur seperti kopi. Respon : Pasien sudah tampak mau tidur
kurang lebih 5-7 jam/hari, biasa minum kopi sebelum tidur, tampak
3. Implementasi pada hari Senin tanggal 20 Desember 2021 pukul 14.00 Data
Respon: Pasien setuju akan kesepakatan yaitu jam 10.00 pagi Selasa untuk
Implementasi pada hari Selasa tanggal 21 Desember 2021 pukul 09.50 Data
tentang penyakit. Pasien tampak tidak binggung lagi. Pasien dann keluarganya
F. Evaluasi
1. Nyeri Akut
hati. Pasien dapat melakukan teknik relaksasi napas dalam, TTV yakni TD:
Evaluasi pada hari Selasa tanggal 21 Desember 2021 pukul 14.30. Data
datang). Data Objektif: Pasien tampak meringis. Terdapat nyeri ulu hati.
Pasien dapat melakukan teknik relaksasi napas dalam, TTV yakni TD:
44
Evaluasi pada hari Rabu tanggal 22 Desember 2021 pukul 14.30. Data
Subjektif: Pasien mengatakan nyeri pada area ulu hatitidak ada lagi. Data
Objektif: Pasien tidak meringis lagi. Tidak ada nyeri ulu hati. Pasien dapat
melakukan teknik relaksasi napas dalam, TTV yakni TD: 130/80 mmHg,
Hentikan intervensi.
mengatakan tidur kurang lebih 3-4 jam pada malam hari. Data Objektif :
Pasien tampak Lelah. Pasien memiliki kantong mata warna hitam. Pasien
Evaluasi pada hari Selasa tanggal 19 Desember 2021 pukul 14.30. Data
mengatakan tidur kurang lebih 4-5 jam pada malam hari. Data Objektif :
seperti kopi.
Evaluasi pada hari Rabu tanggal 22 Desember 2021 pukul 14.30. Data
tidur kurang lebih 5-7 jam pada malam hari. Data Objektif : Pasien tampak
rileks. Pasien memiliki kantong mata tidak ada lagi. Pasien tidak menguap,
3. Defisit Pengetahuan
mempengaruhi Kesehatan.
Evaluasi pada hari Selasa tanggal 21 Desember 2021 pukul 14.30. Data
Hentikan intervensi :
BAB IV
PEMBAHASAN
Bab ini memberikan ulasan dan bahasan mengenai asuhan keperawatan yang
diberikan kepada Tn. G ditinjau dari sudut pandang konsep dan teori. Pembahasan
1. Pengkajian
didapatkan hasil data pada Tn. G juga mengalami masalah nyeri dengan
keluhan nyeri skala 5, masalah gangguan pola tidur dengan tanda gejala
Pasien mengeluh hanya bisa tidur 3-4 jam pada malam hari, dan mata
Pasien sering bertanya tentang penyakitnya dan tampak bingung saat dikaji.
peningkatan tekanan darah, pusing, sakit ulu hati berat bagian tengkuk
(Muttaqin, 2012). Sesuai dengan pendapat Nurarif dan Kusuma (2016) yang
47
48
lambat dengan intensitas dari ringan hingga berat, terjadi konstan atau
berulang tanpa akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung
kurang dari 3 bulan (Nanda, 2015). Menurut penulis nyeri akut adalah nyeri
yang terjadi setelah cidera akut, penyakit, atau tindakan bedah dan memiliki
awitan cepat, dengan intensitas yang bervariasi (ringan sampai berat) dan
keperawatan ini adalah Pasien dan keluarga Pasien sangat kooperatif pada
memodifikasi pada saat pengkajian serta waktu yang cukup terbatas pada
2. Diagnosa Keperawatan
karena memang tidak ada tanda dan gejala yang mendukung untuk
gangguan pola tidur muncul karena menjadi keluahan pada saat Tn. G dikaji.
yaitu nyeri akut, defisit nutrisi, defisit pengetahuan (Black, Hawk, 2014).
hati. Pasien dapat melakukan teknik relaksasi napas dalam, TTV yakni TD:
yang kedua yaitu kebutuhan untuk senantiasa merasa aman (Maslow, 2012).
tinjauan kasus atau pada kasus nyata, karena diagnosa keperawatan pada
3. Intervensi (Perencanaan)
fasilitas, serta kondisi Pasien serta efektivitas dan efisiensi terapi yang
diberikan.
51
dahulu menetapkan tujuan. Dalam hal ini tujuan yang diharapkan pada
Pasien dengan nyeri akut yaitu: Tidak mengeluh nyeri, tidak meringis, tidak
pada Pasien dengan nyeri akut antara lain: pemberian analgesik dan
3x24 jam diharapkan tingkat nyeri menurun, dengan kriteria hasil : Keluhan
skala nyeri, (3) Identifikasi respon nyeri non verbal. Terapeutik : (1) Berikan
bermain), (2) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu
Edukasi : (1) Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri, (2) Ajarkan
4. Implementasi Keperawatan
bahwa relaksasi genggam jari adalah sebuah teknik relaksasi yang sangat
dengan jari tangan serta aliran energi di dalam tubuh kita. Teknik
evaluasi data Data Subjektif: Pasien mengatakan nyeri pada area ulu
53
hatitidak ada lagi. Data Objektif: Pasien tidak meringis lagi. Tidak ada nyeri
ulu hati. Pasien dapat melakukan teknik relaksasi napas dalam, TTV yakni
5. Evaluasi
evaluasi merupakan waktu tepat bagi perawat untuk memonitor yang terjadi
hasil pengukuran atau observasi perawat secara langsung pada Pasien dan
interpretasi makna data subjektif dan objektif untuk menilai sejauh mana
diharapkan sesuai dengan tujuan, dan yang terakhir adalah planning (P)
Evaluasi pada Tn. G pukul 16.00 pada tanggal 20 Desember 2021. Respon
Subjektif: Pasien mengatakan nyeri pada area ulu hatitidak ada lagi. Respon
Objektif: Pasien tidak meringis lagi. Tidak ada nyeri ulu hati. Pasien dapat
kejut atau listrik menuju otak. Gelombang tersebut diterima otak dan
diproses dengan cepat, lalu diteruskan menuju saraf pada organ tubuh
lancar (Wijayanti & Dirdjo, 2015). Kemudian penulis memberi pujian atas
didapatkan hasil bahwa dari ketiga masalah semua yaitu nyeri akut,
didapatkan dari pemberian asuhan keperawatan pada Tn. G ialah penulis dan
dilakukan dari hal yang sederhana sampai dengan kompleks. Penulis juga
dalam karya ilmiah akhir ini, penulis dapat melakukan dengan baik dan tanpa
PENUTUP
Bagaimana teori diterapkan dalam situasi yang nyata serta hasil yang diperoleh,
hambatan atau kemudahan yang dialami. Saran adalah usulan operasional yang
saat melakukan asuhan keperawatan pada Tn. G sesuai dengan apa saja yang
A. Kesimpulan
ilmiah akhir ini, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal diantaranya :
1. Hasil pengkajian ditemukan Tn. G mengeluh nyeri pada daerah ulu hati.
Terdapat nyeri ulu hati. Pasien juga mengatakan susah tidur pada malam
hari. Pasien mengatakan tidur kurang lebih 3-4 jam pada malam hari.
Pasien tampak lelah. Pasien memiliki kantong mata warna hitam. Pasien
keperawatan yaitu nyeri akut, gangguan pola tidur, dan defisit pengetahuan.
57
58
dan tidur, Edukasi : Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri, Ajarkan
terpapar informasi.
keperawatan, kondisi pasien serta sarana prasarana yang ada di rumah sakit
akan dicapai dan melibatkan kerjasama yang baik dengan pasien dan
B. Saran
1. Bagi Profesi
Hasil studi kasus ini bagi profesi perawat dapat meningkatkan mutu
penyakit Gastritis.
2. Bagi Penulis
Hasil studi kasus ini dapat digunakan untuk menerapkan ilmu pengetahuan
yang di dapat di bangku kuliah yaitu penerapan teknik gengggam jari untuk
menurunkan nyeri pada penderita gastritis. Tindakan ini mudah dan efektif
praktek.
Hasil studi kasus ini bagi keluarga pasien diharapkan dapat merawat
anggota keluarga yang menderita penyakit gastritis, dengan menerapkan
tindakan relaksasi genganm jari sehingga nyeri yang dirasakan dapat
berkurang. Tindakan ini mudah dan efektif menurunkan nyeri dan dapat
dilakukan secara mandiri di rumah dengan sendiri atau dampingi oleh
keluarga.
60
DAFTAR PUSTAKA
Black, Joyce M., Hawks, Jane Hokanson. (2014). Keperawatan Medikal Bedah.
Singapura: Elsevier.
Dewit, Susan C, Stromberg, Holly, Dallred, Carol. ( 2016). Medical Surgical
Nursing : Concept and Practice. Philadelphia : Elsevier.
Dirksen, Lewis, Sharon L. Bucher, Linda. Heikemper, Margaret M., Shannon
Ruff.(2011). Clinical Companion to Medical-Surgical Nursing. Missouri :
Elsevier Mosby.
Fang, Wen-Jie et. al. (2017). Chinese Herbal Decoction As A Complementary
Therapy For Atrophic Gastritis : A Systematic Review And Meta-Analysis.
Diakses Juli 2022.
Finkel R. ( 2012). Lippincott’s Illustrated Review Pharmacology. Pliladelphia:
Williams & Wilkins.
Gustin, RK. (2012). Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gastritis
pada Pasien Berobat Jalan dipuskesmas Gulai Bancah Kota Bukittinggi
2012. Bukit tinggi. Diakses Juli 2020.
Hirlan. (2014). Gastritis Dalam Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing.
Indayani. (2018). Pengaruh Pemberian Jus Buah Pepaya ( Carica Papaya )
Terhadap Tingkat Nyeri Kronis Pada Penderita Gastritis Di Wilayah
Puskesmas Mungkid. STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta. Diakses Juli
2022.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia.Jakarta: Riskesdas.
Diakses Juli 2022.
Mansjoer, Arief. (2012), Kapita Selekta Kedokteran, edisi 4, Jakarta : Media
Aesculapius.
Mubarak, I.W., et al., (2015). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar (Buku 1).
Salemba Medika : Jakarta.
Muttaqin, Arif. (2012). Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Pencernaan.
Jakarta : Salemba Medika.
NANDA. (2015). Buku Diagnosa Keperawatan Definisi Dan Klasifikasi 2015-
2017. Jakarta: EGC.
Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2016). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan.
Diagnosa dan Nanda NIC NOC Jilid 1. Jogjakarta: Mediaction.
Nursalam. (2014). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
61
Pinandita, I., Purwanti, E., & Utoyo, B. (2012). Pengauh teknik relaksasi genggam
jari terhadap penurunan intensits nyeri pada pasien pot operasi laparatomi.
Jurnal ilmiah kesehatan keperawatan. Diakses Juli 2020.
Potter, P.A., Perry, A.G., Stockert, P.A., Hall, A.M. (2012). Fundamentals of
nursing.St. Louis. Missouri: Elsevier Mosby.
Price SA, Wilson LM. (2012). Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit,
edisi ke-6. Jakarta: EGC.
Rahayuningsih, T. (2012). Keperawatan Medikal Bedah Sistem Pencernaan.
Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Rendy, M. C dan Margareth. (2015). Asuhan Keperawatan Medikal Bedah dan
Penyakit dalam, Yogyakarta : Nuha Medika.
Rogayah. (2017). Pengaruh Tehnik Relaksasi Otogenik Dan Distraksi
Terhadap Tingkat Nyeri Pasien Pada Penyakit Gastritis Di Rs . Sukmul
Sisma Medika Dan Rs. Harum Sisma Medika Jakarta. Diakses Juli 2022.
Rumah Sakit Tingkat II Kartika Husada. (2021). Data Rekam Medis .Angka
Kejadian Gastritis 2021. Diakses Juli 2021.
Sukarmin. (2012). Keperawatan Pada Sistem Pencernaan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI), Edisi 1. Jakarta: PersatuanPerawat Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(SIKI), Edisi 1. Jakarta: PersatuanPerawat Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia
(SLKI), Edisi 1. Jakarta: PersatuanPerawat Indonesia.
WHO. (2015). WHO Gastritis. Diakses Juni 2022.
Wijayanti, Tri, & Dirdjo, M.M. (2015). “Analisis Praktik Klinik Keperawatan
Pada Pasien Gastritis Dengan Pemberian Relaksasi Nafas Dalam Dan
Relaksasi Genggam Jari Terhadap Nyeri Akut Akibat Gastritis Instalasi Gawat
Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Tahun 2015. Diakses Juli 2022.
Wijoyo, A. S. (2012). Keperawatan Medikal Bedah, Keperawatan Dewasa Teori
dan Contoh Askep. Yogyakarta : Nuha Medika.
62
Lampiran 1
RIWAYAT HIDUP
4x6