Jawaban : Point penting dalam pengelolaan limbah medis adalah sterilisasi, kemudian pengurangan (reduce) dalam volume, penggunaan kembali (reuse) dengan sterilisasi, daur ulang (recycle), dan pengolahan (treatment). Berikut adalah tahapan proses pengolahan limbah rumah sakit : a) Pemisahan & Penyimpanan Limbah medis yang akan dibuang dipisahkan menggunakan kantong plastik berwarna yang berlabel. Berikut adalah contoh warna kantong menurut DepKes RI : • Kantong hitam : limbah umum • Kantong kuning : limbah yang harus diinsinerasi • Kantong kuning strip hitam : limbah yang sebaiknya diinsinerasi, tetapi dapat dibuang ke landfill • Kantong biru muda : limbah yang harus disterilisasi Limbah infectious dan patologis dipisahkan tersendiri. Kedua jenis limbah ini harus disterilisasi terlebih dahulu. Limbah yang dapat didaur ulang termasuk dalam kategori limbah umum.
b) Pengangkutan Limbah medis
Limbah medis diangkut dengan kontainer tertutup. Untuk keamanan, pengangkutan limbah radioaktif sebaiknya dipisahkan dengan limbah kimia yang bersifat reaktif, mudah terbakar, korosif. Alat pengangkutan harus dirawat dan dibersihkan secara rutin untuk mencegah adanya limbah yang tercecer akibat pengangkutan dan mengurangi resiko kecelakaan saat pengiriman limbah. c) Penanganan Limbah Medis • Limbah umum yang dapat didaur ulang dapat langsung dibawa ke tempat pengumpul limbah daur ulang. • Limbah radioaktif biasanya dapat disimpan terlebih dahulu sampai masa aktifnya terlampaui. • Limbah kimia yang tidak berbahaya dapat dibuang ke dalam saluran pembuangan air, contoh : limbah asam amino, gula, ion-ion anorganik (Ca,K, Mg, I, Cl, F dll) • Limbah kimia berbahaya dapat didaur ulang dengan distilasi, ekstraksi, elektrolisis • Limbah yang tidak dapat didaur ulang akan dibakar (insinerasi) • Wadah bertekanan dapat dibuang ke dalam landfill, maupun didaur ulang. • Penanganan limbah suntik, dengan menggunakan disposable syringe. Saat ini ada beberapa alat untuk mengatasi limbah berupa jarum suntik, yaitu alat pemisah jarum, alat penghancur jarum, tempat pembuangan jarum khusus (needle pit), syringe safety box, dan insinerator SICIM. d) Tahap terakhir adalah pembuangan.
Skema Alterna,f Reuse & Recycle Limbah Medis
Skema Pengolahan Limbah Medis dengan Insinerator Maxpell 2. Jelaskan Jenis-jenis Insenerator ! Jawaban : Insenerator secara umum : • Open Incinerator Jenis insenerator dengan bangunan terbuka, dimana dapur pembakar merangkap juga sebagai cerobong.digunakan secara kontemporer. • Semi-Closed Incinerator Memiliki bangunan semi terbuka, tungku dan cerobong rendah sertat tahan suhu tinggi. • Closed Incinerator Dilengkapi ruang-ruang pengeringan, ruang pembakaran, cerobong asap yang cukup tinggi. Terdapat peralatan untuk mengurangi pencemaran, terbagi atas 2 type berdasarkan suhu yaitu 14000 F dan 18000 F.
Insinerator berdasarkan segi tungku dan tempat berkangsungnya proses :
• Incinerator lantai bertingkat Berlubang di tengah & pinggir dan Lumpur dan udara pembakar dialirkan berlawanan . • Incenerator Fluidik Berisi pasir yang difluidisasi oleh aliran udara dari sebelah bawah. Suhu relatif seragam (700° - 800° C) , keuntungannya Penggunaan energi lebih efisien. • Incenerator Modular Memilki tungku yang kecil dan statis • Incenerator Rotary Clean Digunakan untuk limbah cair dan padat.