Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Sains dan Kesehatan

Journal homepage: https://jsk.farmasi.unmul.ac.id

Aktivitas Antiulseratif Berbagai Tanaman Herbal dan Prospek Masa Depan


Sebagai Tanaman Budidaya

Anti-ulceritis Activity of Various Herbal Plants and Future Prospects as


Cultivated Plants

Hafizh Zahra*, Rosa Berlina Haridas, Gusnia Meilin Gholam, Aprijal Ghiyas Setiawan

Departemen Biokimia, IPB University, Bogor, 16680, Indonesia


*Email Korespondensi: hafizhzahra@apps.ipb.ac.id

Abstrak
Penyakit ulkus peptikum (PUD) merupakan salah satu gangguan gastrointestinal yang umum terjadi
pada individu berusia 20-50 tahun dengan 1081 kasus kematian (0.08%) di Indonesia tahun 2021.
Faktor risiko utama PUD antara lain penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), infeksi
Helicobacter pylori, penyalahgunaan alkohol, merokok, dan stres fisik. Dewasa kini, terapi PUD beralih
ke penggunaan metabolit sekunder tanaman herbal guna menyaingi pengobatan alofatik yang berefek
samping. Melalui tinjauan sistemik ini, beberapa metabolit tanaman herbal bertanggung jawab atas
efek gastroprotektif, penghambatan neurotransmiter tertentu, inhibisi pompa proton atau efek
antiinflamasi lain. Penelusuran literatur dilakukan melalui basis data besar (PubMed, Science Direct,
Semantic Scholar, Springer Link, SAGE, dan Google Scholar) dengan kata kunci yang berasosiasi
dengan PUD. Fokus data yang ditelaah antara lain jenis tanaman, kelompok senyawa metabolit, dosis
in vivo, mekanisme aksi metabolit, dan metode analisis.

Kata Kunci: Gastroprotektif; Herbal; Tinjauan Sistematik; Ulkus Peptikum; Senyawa Metabolit

Abstract
Peptic ulcer disease (PUD) is one of the most common gastrointestinal disorders in individuals aged
20-50 with 1081 cases of death (0.08%) in Indonesia. The main risk factors for PUD include the use of
non-steroidal anti-inflammatory drugs, Helicobacter pylori infection, alcohol, smoking, and physical
stress. Nowadays, PUD treatment has transformed using secondary metabolites of herbal plants to
compete with allopathic treatment adverse effects. Through this systemic review, several herbal plant
metabolites from various studies are responsible for gastroprotective, inhibition of certain

J. Sains Kes. 2022. Vol 4. No 3. 343


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Aktivitas Antiulseratif Berbagai Tanaman Herbal dan Prospek Masa Depan Sebagai Tanaman Budidaya

neurotransmitters, proton pump repression, or different anti-inflammatory effects. The literature


search was carried through extensive databases (PubMed, Science Direct, Semantic Scholar, Springer
Link, SAGE, and Google Scholar) with keywords linked with PUD. The scope of the data investigated
included plant species, groups of metabolites, in vivo application doses, metabolites mechanism of
action, and analytical methods.

Keywords: Gastroprotective; Herbal; Metabolite Compounds; Peptic Ulcer; Systematic Review

Submitted: 25 November 2021 Accepted: 30 Juni 2022 DOI: https://doi.org/10.25026/jsk.v4i3.1046

1 Pendahuluan meringkas semua penelitian yang dilakukan


Penyakit ulkus peptikum (PUD) adalah beberapa tanaman terhadap penyakit PUD,
salah satu gangguan gastrointestinal yang telah sehingga dapat dilihat tanaman yang paling
umum terjadi dengan pengeluaran perawatan bagus untuk penyembuhan ataupun mencegah
kesehatan yang paling tinggi [1]. Ulkus penyakit.
peptikum atau tukak lambung mempunyai
2 Metode Penelitian
prevalensi berkisar antara 11-14% pada laki-
laki, sedangkan sebesar 8-11% pada wanita.
Prevalensi penyakit ini di Indonesia ialah 6-15% 2.1 Strategi Pencarian [4]
dengan rataan usia antara 20-50 tahun [2]. Pengambilan beberapa literatur, dilakukan
Menurut data yang diperoleh Raehana [2] dari dengan cara manual dengan menelusuri
WHO, kematian akibat ulkus peptikum sebesar database besar seperti PubMed, Science Direct,
1.081 atau 0,08% dari total keseluruhan Semantic Scholar, Springer Link, SAGE, dan
kematian di Indonesia. Terdapat beberapa Google Scholar. Penelusuran dilakukan sesuai
faktor yang dapat menyebabkan terjadinya timeline penelitian review Penulis yaitu dimulai
resiko PUD yang telah diidentifikasi antara lain Bulan Mei - November 2021. Kata kunci yang
penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid digunakan dalam penelusuran adalah “Peptic
(NSAID), infeksi Helicobacter pylori, ulcer”, “Tumbuhan”, “Pencegah ulkus”, “Herbal
penyalahgunaan alkohol, merokok, dan stres antiulcer activity”, “Medicinal plants”, “Native
fisik [1]. indonesian antiulcer”, “Ulkus”, “Tanaman
Indonesia, memiliki berbagai tanaman herbal”, “Ulseritis”, dan “Metabolit sekunder”
herbal yang mempunyai khasiat dan manfaat, dengan tidak memberikan batasan tahun terbit.
sehingga dapat digunakan sebagai pengobatan Pencarian dari semua literatur ini untuk
tradisional untuk beberapa macam penyakit. mendapatkan berbagai metode yang telah
World Health Organization (WHO) memberikan dilakukan oleh Peneliti terdahulu agar
rekomendasi dalam pengobatan untuk dibandingkan dan ditelaah terhadap hasil yang
menggunakan tanaman herbal. Hal itu didapat, untuk memberikan suatu pandangan
dikarenakan tanaman sudah digunakan sejak secara sistematik dan tertata dari berbagai
awal peradaban untuk mengobati beberapa macam latar belakang penelitian yang telah
penyakit dan luas digunakan dalam pengobatan dilaksanakan. Literatur yang dicari tidak
tradisional karena tanaman adalah pengobatan memandang bahasa yang digunakan. Hal ini
alternatif yang berbiaya rendah, mudah dimaksudkan untuk tidak memberikan batasan
diperoleh, dan luas cakupannya untuk dalam pencarian literatur pendukung untuk
penyembuhan penyakit. Tanaman herbal sudah digunakan dalam silang hasil studi.
memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap penguatan industri farmasi melalui
isolasi zat bioaktif [3]. Oleh sebab itu, tinjauan
sistematik ini dilakukan dengan tujuan untuk

J. Sains Kes. 2022. Vol 4. No 3. 344


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Aktivitas Antiulseratif Berbagai Tanaman Herbal dan Prospek Masa Depan Sebagai Tanaman Budidaya

2.2 Kriteria Inklusi dan Eksklusi [4] 3 Hasil dan Pembahasan


Penelusuran untuk mendapatkan literatur
dibagi menjadi 2 kriteria. Pertama yaitu kriteria 3.1 Studi Literatur
inklusi yaitu berisi data kualitatif dan Pencarian yang telah dilakukan seluruh
kuantitatif, penelitian nasional maupun penulis, didapatkan sebanyak 108 literatur
internasional, metode yang digunakan dalam berdasarkan kata kunci, abstrak, dan judul, yang
pengujian metabolit sekunder terhadap berisi mengenai informasi tumbuhan, metabolit
aktivitas antiulseratif. Sedangkan kriteria sekunder, mekanisme, dan aktivitas
Eksklusi berupa data yang bersumber dari antiulseratif. Kemudian, Penulis melakukan
literatur pendukung untuk melengkapi teori tinjauan ulang secara kritis guna menilai
dan studi silang untuk menguatkan hasil yang kembali dan untuk menentukan literatur yang
sudah didapatkan. masuk berdasarkan penilaian kualitas dan
ekstraksi data. Beberapa literatur, tidak
2.3 Penilaian Kualitas dan Ekstraksi Data [4],
memenuhi kriteria yang ditetapkan penulis,
[5]
seperti naskah dan data tidak lengkap, naskah
Penulis secara independen memilah dan duplikat, literatur tidak relevan dengan topik
mengekstraksi data dari literatur yang didapat. pembahasan, hasil yang tidak sesuai, dan
Data tersebut antara lain 1) Tanaman, 2) literatur tidak ditemukan diakibatkan
Kelompok senyawa, 3) Dosis, 4) Mekanisme, 5) terjadinya error pada web jurnal. Dengan
Metode analisis. Penulis sepakat untuk demikian, Literatur yang tidak memenuhi
mendiskusikan dan konsultasi kepada pengulas berdasarkan kriteria tersebut berjumlah 90
senior nantinya apabila terjadi konflik literatur. Hasil akhir literatur yang memenuhi
ketidaksepakatan dalam pencarian literatur dan beberapa kriteria terhadap kualitasnya,
hasil yang didapat. didapatkan sebanyak 18 literatur untuk diulas
dan ditelaah secara kritis oleh para penulis.
Tinjauan sistematis dapat dilihat pada Gambar
1. Penulis menindaklanjuti 18 literatur yang
masuk kriteria, dengan mengulas sebagaimana
tercantum pada Tabel 1.

Sumber Literatur:
1. Science Direct
2. Semantic Scholar
3. Google Scholar
4. Springer Link
5. SAGE
6. Pubmed

Berdasarkan kata kunci, abstrak dan judul


(n=108)

Artikel yang dikeluarkan:


1. Data tidak lengkap
2. Naskah tidak lengkap
3. Tidak relevan dengan topik pembahasan
4. Hasil yang tidak sesuai
5. Jurnal tidak ditemukan (Web Error)
6. Naskah Duplikat

Artikel terpilih Artikel dikeluarkan


(n = 18) (n = 90)

Gambar 1 Diagram flow identifikasi dan seleksi artikel [4], [5]

J. Sains Kes. 2022. Vol 4. No 3. 345


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Aktivitas Antiulseratif Berbagai Tanaman Herbal dan Prospek Masa Depan Sebagai Tanaman Budidaya

Tabel 1 Kelompok metabolit sekunder dengan aktivitas antiulseratif


Kelompok
Tanaman Dosis Mekanisme Metode analisis Referensi
senyawa
Glycyrrhiza glabra Saponin 15 mg/200g BB Efek gastroprotektif Skor kerusakan lambung (tikus [6]
Wistar)
Solanum muricatum Alkaloid 800 µL/20 g BB Menghambat aktivitas asetilkolin Perhitungan indeks lesi ulser dan [7]
Flavonoid muskarinik, menghambat luka, rasio proteksi (mencit Swiss-
Tanin menurunkan perdarahan, meningkatkan Webster)
gradien pH atau volume cairan lambung
Abelmoschus manihot Alkaloid 300 mg/kg BB Menghambat pompa proton H+/K+ Perhitungan indeks lesi ulser dan [8]
Flavonoid ATPase, meningkatkan sekresi mukus persen inhibisi (tikus putih jantan)
Saponin
Mammea americana Koumarin 100 mg/kg BB Meningkatkan prostaglandin endogen dan Perhitungan indeks lesi ulser dan [9]
sintesis mukus persen inhibisi (mencit Swiss-
Webster)
Phyllanthus niruri Flavonoid 63 mg/hari Efek gastroprotektif Skor perubahan struktur [10]
Tanin mikroskopis epitel mukosa gaster
(mencit BALB/c)
Kombinasi Cyclea Flavonoid 1:1 Menurunkan tingkat kerusakan mukosa Skor kerusakan lambung (tikus [11]
barbata dan Garcinia Xanthone (1mL/200g BB) lambung, penurunan ekspresi enzim COX- Wistar), pemeriksaan makroskopik
mangostana 2 dan mikroskopik
Rumex nepalensis Alkaloids 400 mg/kg BB Efek gastroprotektif, meningkatkan Skor kerusakan lambung dan [12]
Flavonoid sekresi mukus, meningkatkan perhitungan indeks lesi ulser
Saponin prostaglandin endogen
Tanin
Terpenoid
Uncaria gambir Roxb Flavonoid 15 mg/200 g BB Efek gastroprotektif dan kuratif, Skor kerusakan integritas mukosa [13]
menurunkan kadar MDA gaster secara mikroskopis dan
perhitungan kadar MDA pada tikus
putih jantan
Colocasia esculenta L. Flavonoid 400 mg/kg BB Efek kuratif, aktivitas reepitelisasi sel, Pengamatan histologi kerusakan [14]
Schott Terpenoid menghambat edema infiltrasi leukosit, mukosa lambung
Saponin meningkatkan sekresi mukus
Steroid
Trachyspermum ammi Terpenoid 100 mg/kg BB Menghambat pompa proton H+/K+ Penambatan molekuler sebagai [15]
L. Sprague ATPase, aktivitas antiinflamasi, inhibitor H+/K+ ATPase,
meningkatkan produksi prostaglandin pengamatan mikroskopis
endogen, mukus, enzim antioksidan dan kerusakan/perubahan mukosa
mengurangi produksi enzim MMP-9 lambung tikus Wistar jantan
Juniperus phoenicea L. Terpenoid 100 mg/kg BB Efek gastroprotektif, menginduksi sekresi Pemeriksaan kerusakan mukosa [16]
mukus lambung, menekan produksi lambung secara makroskopis dan
radikal bebas pengukuran kadar stres oksidatif
dalam jaringan
Gallesia integrifolia Terpenoid 80 mg/kg BB Efek gastroprotektif dan kuratif, Evaluasi mekanisme gastroprotetif [17]
(Spreng.) Harms meningkatkan sekresi mukus, menekan dan efek kuratif (antioksidan,
produksi radikal bebas, menghambat sekresi mukosa, aktivitas CAT, MPO
infiltrasi sel neutrophil ke jaringan dan sitokin) pada lambung mencit
lambung, menurunkan produksi IL-1β dan swiss albino dan tikus Wistar
TNF-α\
Livistona decipiens dan Asam lemak, 20 mg/kg BB Efek gastroprotektif Perhitungan jumlah sel ulser dan [18]
Livistona chinensis alkena, sterol persen proteksi (tikus albino
jantan)
Corydalis impatiens Alkaloid 10 mg/kg BB Efek gastroprotektif dengan menstimulasi Penilaian makroskopik, [19]
prostaglandin E2 (PGE2), mengurangi pemeriksaan histologi, biokimia,
stres oksidatif, penekanan ekspresi NF-κB, imunologi, dan western blot
serta mengurangi COX-2 dan sitokin pro- (mencit Kunming jantan)
inflamasi
Aloe vera Polisakarida, 2 ml Memperbaiki kerusakan mukosa gaster, Pemeriksaan histopatologi dan [20]
saponin, efek gastroprotektif, dan menghambat penentuan integritas mukosa gaster
flavonoid, produksi asam lambung (tikus Wistar jantan)
tanin,
polifenol,
glikoprotein
Kombinasi Glycyrrhiza Fenolik, 273 mg/kg BB Efek gastroprotektif dengan Pengamatan makroskopik dan [21]
glabra, Alyxia flavonoid (G. glabra), 300 meningkatkan sintesis PGE2, sekresi histologi, persen aktivitas
reinwardtii, dan mg/kg BB (A. bikarbonat, dan sekresi mukus gastroprotektif, persen penurunan
Blumea balsamifera reinwardtii), sel mast dan eosinofil (tikus Wistar
457.5 mg/kg BB jantan)
(B. balsamifera)

J. Sains Kes. 2022. Vol 4. No 3. 346


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Aktivitas Antiulseratif Berbagai Tanaman Herbal dan Prospek Masa Depan Sebagai Tanaman Budidaya

Tabel 1 Lanjutan
Kelompok
Tanaman Dosis Mekanisme Metode analisis Referensi
senyawa
Macrotyloma unifloru Fenolik 500 mg/kg BB Aktivitas antioksidan, meningkatkan Pengamatan makroskopik dan [22]
faktor defensif mukosa, prostaglandin, mikroskopik, penentuan skor ulser,
dan pembentukan mukus indeks ulser, dan persen inhibisi
ulser (tikus albino Wistar)
Curcuma purpurascens - 400 mg/kg BB Efek gastroprotektif melalui peningkatan Pengamatan makroskopik dan [23]
superoxide dismutase (SOD) dan nitric histologi, persen inhibisi, serta
oxide (NO) untuk menekan produksi asam penentuan superoxide dismutase
dan mencegah destruksi dinding mukus (SOD) dan nitric oxide (NO) (tikus
lambung Sparague Dawley)

3.2 Aktivitas Antiulseratif dari Produk pada tikus model ulseratif yang diinduksi
Metabolit Sekunder Tumbuhan aspirin [21].
Metode lain untuk penyembuhan lesi
Bahan alami yang memiliki sifat adalah pembentukan lapisan ekstrak tebal yang
antiulseratif dapat digunakan sebagai secara makroskopis melekat pada mukosa
profilaksis, agen terapeutik, atau keduanya lambung seperti ekstrak Mentha arvensis [33].
[24]–[26]. Penelusuran literatur menunjukkan Penelitian Saptarini [7] menunjukkan bahwa
bahwa kondisi ulseratif dari berbagai penelitian ekstrak sari buah pepino (Solanum muricatum)
in vivo dapat diobati dengan ekstrak Glycyrrhiza mampu menurunkan aktivitas asetilkolin
glabra, Solanum muricatum, Abelmoschus muskarinik. Reseptor muskarinik dan sub
manihot, Mammea americana, Phyllanthus tipenya telah ditemukan di mukosa lambung
niruri, kombinasi Cyclea barbata dan Garcinia berbagai hewan, dengan sel parietal, mukosa,
mangostana, Rumex nepalensis, Uncaria gambir dan endokrin yang paling umum [34]. Reseptor
Roxb, Colocasia esculenta L. Schott, muskarinik lambung terkait dengan stimulator
Trachyspermum ammi L. Sprague, Juniperus jalur second messenger fosfoinositida, yang
phoenicea L., dan Gallesia integrifolia (Spreng.) meningkatkan ion hidrogen, pepsinogen, dan
Harms (Tabel 1). Ekstrak Glycyrrhiza glabra, produksi mukus. Karena reseptor muskarinik
Phyllanthus niruri, Rumex nepalensis, Uncaria terlibat dalam produksi asam lambung,
gambir Roxb, Juniperus phoenicea L. dan Gallesia pepsinogen, dan mukus, perubahan kadarnya
integrifolia (Spreng.) Harms memiliki berdampak pada sejumlah aktivitas mukosa
mekanisme antioksidan dalam efek lambung [35]. Selanjutnya, ekstrak metanol
gastroprotektif. Efek gastroprotektif kulit kayu dan lateks apel mamey (Mammea
didefinisikan sebagai kemampuan faktor americana), serta minyak atsiri dari buah
endogen tertentu dan obat-obatan untuk tanaman Trachyspermum ammi diketahui
melawan kerusakan mukosa lambung melalui meningkatkan kadar prostaglandin endogen
mekanisme yang tidak terkait dengan berdasarkan penelitian Toma [9] dan Eftekhari
penghambatan sekresi asam lambung [27]– [15]. Prostaglandin memiliki peran dalam
[29]. Secara umum, telah disepakati bahwa efek patogenesis penyakit ulseratif serta pencegahan
gastroprotektif bergantung pada keseimbangan dan terapi kondisi tersebut. Penghambatan
mekanisme agresif dan defensif. Produksi sekresi asam lambung, Perangsangan sekresi
prostaglandin (PGs), mukus, bikarbonat (HCO3), bikarbonat, dan peningkatan volume darah
nitrogen oksida (NO), dan sistem antioksidan lambung merupakan efek yang ditimbulkan
endogen merupakan mekanisme defensif prostaglandin. Perawatan spesifik ulseratif
mukosa yang utama. Kemudian sekresi asam dengan prostaglandin juga diketahui
klorida (HCl), pepsin, refluks empedu, dan mempromosikan pemulihan epitel permukaan
infeksi Helicobacter pylori merupakan agen mukosa lambung.
agresif [30]–[32]. Efek gastroprotektif ekstrak Selain beberapa metode penyembuhan lesi
akar manis (Glycyrrhiza glabra) juga berpotensi yang telah disebutkan di atas, terdapat pula
melindungi mukosa dengan mekanisme usaha penghambatan infiltrasi neutrofil ke
penurunan sel mast dan mobilisasi eosinofil jaringan mukosa yang rusak. Potensi ini
ditunjukkan oleh ekstrak tanaman Gallesia

J. Sains Kes. 2022. Vol 4. No 3. 347


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Aktivitas Antiulseratif Berbagai Tanaman Herbal dan Prospek Masa Depan Sebagai Tanaman Budidaya

integrifolia (Spreng.) Harms, Trachyspermum manihot) dan minyak atsiri buah tanaman
ammi L. Sprague, dan Colocasia esculenta L. Trachyspermum ammi menginhibisi H+/K+
Schott. Neutrofil teraktivasi memproduksi ATPase yang berperan sebagai pompa proton
sinyal-sinyal inflamasi, seperti enzim pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus L.)
myeloperoxidase (MPO), tumor necrosis factor yang terinduksi aspirin. Metabolit sekunder
(TNF)-α dan interleukin (IL)-1β, yang dapat selalu memegang tempat yang signifikan dalam
memperparah kerusakan lambung. Selain itu, berbagai pengobatan sepanjang evolusi
sinyal inflamasi dapat meningkatkan produksi manusia. Produk alami tidak hanya ramah
radikal bebas serta meningkatkan ekspresi lingkungan, namun juga tidak memiliki efek
matrix metalloproteinases (MMPs), terutama kesehatan yang negatif.
MMP-9 dan MMP-3. MMPs merupakan enzim
yang bekerja mendegradasi matriks 3.3 Gejala dan Pengobatan
ekstraseluler. Pada konteks ini, MMP-9 dan Gastritis dan ulkus peptikum adalah gejala
MMP-3 yang diproduksi memiliki peran dalam klinis yang ditemui pada seseorang yang
degradasi matriks ekstraseluler jaringan mempunyai gangguan lambung. Ketika terjadi
lambung dan memperluas lesi yang terbentuk iritasi kronis, penyebabnya yang berhubungan
[17], [36], [37]. Potensi penghambatan produksi dengan semua jenis minuman, makanan, dan
enzim MMP-9 terlihat dari ekstrak tanaman obat-obatan. Sehingga, apabila terjadi iritan
Trachyspermum ammi L. Sprague. Berdasar dapat disebabkan oleh beberapa faktor lain
Asaduddin [14] dan Arunachalam [17], infiltrasi seperti alkohol, obat antiinflamasi nonsteroid
neutrofil yang masuk dalam lesi lambung (NSAID), dan empedu yang menimbulkan
menginduksi penyembuhan mukosa lambung. gastritis akut atau kronis, dan tukak atau ulkus
Pengaruh ulseratif juga dapat diakibatkan lambung [42]. Lambung mempunyai alat
ekspresi enzim siklooksigenase (COX). Terdapat perlindungan yaitu lapisan mukus, akan tetapi
dua isoform siklooksigenase, enzim utama disebabkan oleh beberapa faktor iritan seperti
dalam produksi prostaglandin, antara lain COX- yang telah disebutkan maka dapat terjadi
1 dan COX-2. COX-1 banyak diekspresikan demikian (penyakit). Namun, Helicobacter
dalam sistem gastrointestinal dan menjaga pylori (H. pylori) dianggap sebagai penyebab
integritas membran mukosa dengan utama tukak peptik (Gambar 1). Hal ini
memproduksi prostaglandin secara konstan. dikarenakan H. pylori ditemukan dalam
COX-2 sebagian besar diaktifkan selama kelainan saluran cerna, selain NSAID, alkohol,
peradangan [38], [39]. Dengan demikian, obat dan sindrom Zollinger Ellison [43]. Lebih lanjut,
antiinflamasi berdasarkan inhibitor COX-2 H. pylori pada Gambar 1 menunjukkan
selektif yang tidak mempengaruhi COX-1 di pelekatan pada epitel lambung dan merusak
mukosa saluran pencernaan telah dibuat. lapisan mukosa pelindung dan meninggalkan
Penelitian Widyaningsih et al. (2018) daerah epitel yang mengalami kerusakan.
menunjukkan bahwa ekstrak daun cincau
(Cyclea barbata) dan kulit manggis (Garcinia
mangostana) menurunkan ekspresi COX-2
melalui pengamatan hematoksilin-eosin dan
pewarnaan imunohistokimia. Terakhir, asam
lambung menjadi salah satu penyebab utama
parahnya ulserasi. Pompa proton yang
bertanggung jawab untuk tahap terakhir sekresi
asam di lambung, enzim H+/K+-ATPase, adalah
pengatur asam lambung utama yang ditemukan
di vesikel membran lambung [40], [41].
Penghambatan aktivitas H+/K+-ATPase
lambung merupakan metode yang paling umum
dalam pengembangan obat untuk berbagai
gangguan yang berhubungan dengan asam.
Penelitian Susilawati [8] menyimpulkan bahwa
ekstrak etanol daun gedi hijau (Abelmoschus Gambar 2 Infeksi H. pylori [44]

J. Sains Kes. 2022. Vol 4. No 3. 348


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Aktivitas Antiulseratif Berbagai Tanaman Herbal dan Prospek Masa Depan Sebagai Tanaman Budidaya

Menurut penelitian Rizqah [45] pasien Glycyrrhiza glabra, Solanum muricatum,


dengan diagnosa tukak peptik oleh H. pylori Abelmoschus manhot, Mammea americana,
tidak disarankan (resep) antibiotik dalam Phyllanthus niruri, Cyclea Barbata, Garcinia
proses penyembuhannya (pengobatan). Lalu, mangostana, Rumex nepalensis, Uncaria gambir
kasus terapi eradikasi H. pylori dengan Roxb, Colocasia esculenta L. Schott, Aloe vera,
penggunaan terapi 3 obat hingga 4 obat yang Alyxia reinwardtii, Blumea balsamifera,
menggunakan 2 jenis antibiotik, diberikan 1 Macrotyloma unifloru dan Curcuma
jenis antibiotik saja (tidak tepat). Karena dalam purpurascens [12], [21]–[23], [49]–[58]. Meski
penggunaan antibiotik tunggal, tidak mampu tanaman tersebut telah ditemukan di Indonesia,
mencapai tujuan terapi. Sehingga, dalam jumlah dan kondisi tumbuh yang sesuai untuk
mencapai resistensi harus kombinasi 2 tanaman-tanaman tersebut harus tercapai agar
antibiotik pada eradikasi H. pylori untuk efektif dalam budidayanya sebagai bahan baku
mencapai pengobatan yang efektif [45]. obat. Salah satu contohnya adalah tanaman
Beberapa penelitian terdahulu, seperti Mammea americana, yang dapat ditemukan di
pada penelitian Gharzouli dalam Suprijono [42] Indonesia namun jumlahnya sangat kecil [56].
menjelaskan bahwa pencegahan lesi lambung Selain dari ketersediaan tanaman tersebut
melalui perlakuan diinduksi etanol oleh madu di Indonesia, pemilihan tanaman medis yang
alami dan campuran glukosa-fruktosa-sukrosa- dapat digunakan sebaiknya merupakan
maltosa menghasilkan tingkat penurunan tanaman yang tidak diprioritaskan
sebesar 98% pada jumlah dan derajat konservasinya. Hal ini sesuai dengan [46], yang
keparahan lesi pendarahan. mana menyebutkan bahwa terdapat banyak
tanaman medis di Indonesia yang perlu
3.4 Prospek Tumbuhan Budidaya ke dikonservasi untuk mencegah kepunahannya.
Antiulseratif Hal ini juga berkaitan dengan pemanenan 90%
Penyebaran tanaman medis di wilayah tanaman obat di Indonesia yang masih berupa
Asia Tenggara bertitik berat di Indonesia, yaitu tanaman dari pekarangan, tanaman liar maupun
sebesar 80% dari total populasi tanaman medis. di dalam hutan, bukan tanaman budidaya secara
Jumlah tanaman medis tersebut diperkirakan profesional [59].
berkisar antara 2000 hingga 7500 spesies Prioritas konservasi tanaman medis
tanaman, tersebar di seluruh Indonesia. dikelompokkan berdasar beberapa kategori,
Mayoritas penduduk Indonesia menggunakan seperti asal tanaman (berasal dari Indonesia),
tanaman medis tersebut sebagai pengobatan kelangkaan (tanaman endemik dan tidak
tradisional berbagai jenis penyakit dalam terdistribusi di tempat lain), bagian tanaman
bentuk jamu [46]. Selain digunakan dalam yang dipanen sebagai obat (pemanenan bagian
bentuk jamu, tanaman medis yang kandungan rimpang, akar, keseluruhan batang dan
metabolitnya telah dibuktikan secara ilmiah tanaman mampu merusak tanaman), threat
dapat dikategorikan obat herbal terstandar, status (terancam punah, tanaman langka dan
atau bahkan termasuk dalam fitofarmaka vulnerable berdasar IUCN Red List), dan
apabila telah melalui uji klinis pada manusia perlindungan hukum yang berlaku (nasional
[47]. dan internasional). Semua kategori tersebut
Sebelum pembuatan obat, perlu mengerucutkan terdapat empat famili tanaman
diperhatikan ketersediaan dan jangkauan yang diprioritaskan, yaitu tanaman dengan
bahan baku obat. Impor bahan baku merupakan famili Orchidaceae, Dipterocarpaceae, Fabaceae
suatu pilihan namun telah menyebabkan dan Apocynaceae. Tentunya tanaman yang
semakin mahalnya harga obat di Indonesia [48]. termasuk dalam keempat famili tersebut belum
Oleh karena itu, budidaya tanaman obat yang tentu merupakan tanaman medis sehingga
akan dipakai merupakan suatu opsi yang baik, penggunaan tanaman perlu diperhatikan lebih
terutama apabila tanaman yang memiliki lanjut [46]. Pada artikel ini, terdapat beberapa
potensi antiulserasi telah dapat tumbuh di tanaman potensial antiulserasi yang tergolong
Indonesia. Diantara tanaman yang telah dibahas dalam famili tersebut, yaitu Glycyrrhiza glabra
potensinya di atas, terdapat beberapa tanaman dan Macrotyloma uniflorum dalam famili
yang telah ditemukan di Indonesia, antara lain Fabaceae, dan Alyxia reinwardtii dalam famili
Apocynaceae [22], [60], [61].

J. Sains Kes. 2022. Vol 4. No 3. 349


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Aktivitas Antiulseratif Berbagai Tanaman Herbal dan Prospek Masa Depan Sebagai Tanaman Budidaya

Fokus pengembangan riset obat herbal Gusnia Meilin Gholam, dan Aprijal Ghiyas
terstandar dapat dilakukan dengan efisiensi Setiawan. Metode penulisan oleh Gusnia Meilin
ekstraksi dari sifat kepolaran senyawa Gholam, Hafizh Zahra, Rosa Berlina Haridas, dan
metabolit sekunder pada tanaman. Ekstraksi Aprijal Ghiyas Setiawan. Pencarian data oleh
yang efisien dapat memaksimalkan banyaknya Rosa Berlina Haridas dan Gusnia Meilin Gholam.
metabolit sekunder yang ingin diekstraksi. Analisis data oleh Hafizh Zahra, Aprijal Ghiyas
Pemilihan pelarut perlu mempertimbangkan Setiawan, dan Rosa Berlina Haridas. Penulisan
banyak faktor, salah satunya ialah memilih ulasan dan pengeditan draft akhir oleh Hafizh
pelarut yang memiliki sifat kepolaran yang Zahra, Rosa Berlina Haridas, Gusnia Meilin
sama dengan metabolit sekunder yang Gholam, dan Aprijal Ghiyas Setiawan. Semua
diinginkan. Contoh dari pelarut polar adalah penulis telah membaca dan menyetujui naskah
etanol dan beberapa jenis senyawa alkohol akhir.
lainnya, sedangkan pelarut nonpolar ialah n-
heksana. Senyawa antiulserasi yang telah 6 Konflik Kepentingan
diidentifikasi dari tanaman-tanaman potensial Penulis menyatakan tidak ada konflik
di atas memiliki mayoritas senyawa yang polar, kepentingan yang muncul dan mempengaruhi
seperti alkaloid (semipolar), fenolik (polar), dalam penulisan naskah ini
flavonoid (polar). Sedangkan senyawa lainnya,
seperti saponin dan triterpenoid dikategorikan 7 Daftar Pustaka
sebagai senyawa nonpolar [62]. Berdasarkan
Tabel 1, mayoritas teknik ekstraksi senyawa [1] K. Wijarnpreecha, P. Panjawatanan, P.
Leelasinjaroen, and P. Ungprasert, “Statins and
polar menggunakan pelarut air, sedangkan
risk of peptic ulcer disease: A systematic review
untuk nonpolar menggunakan pelarut n- and meta-analysis,” Arab J. Gastroenterol., vol.
heksana. 21, pp. 135–138, 2020.
[2] N. S. Raehana, “Efek Gastroprotektif pemberian
4 Kesimpulan Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) dari
Senyawa metabolit sekunder yang Ulkus Lambung yang diinduksi oleh NSAID,” J.
Med. Hutama, vol. 2, no. 4, pp. 1053–1059, 2021.
terkandung di dalam beberapa jenis tanaman
[3] D. R. Silva, J. de C. O. Sardi, I. A. Freires, A. C. B.
telah terbukti melalui penelitian in vivo Silva, and P. L. Rosalen, “In silico approaches for
memiliki aktivitas antiulseratif. Aktivitas screening molecular targets in Candida
antiulseratif yang paling umum berupa efek albicans: A proteomic insight into drug
gastroprotektif melalui berbagai mekanisme, discovery and development,” Eur. J. Pharmacol.,
seperti meningkatkan sekresi mukus lambung pp. 1–19, 2018.
dan prostaglandin. Mekanisme antiulseratif [4] Z. J. Li, Y. Wang, H. F. Zhang, X. L. Ma, P. Tian, and
juga dapat melalui penghambatan pompa Y. Huang, “Effectiveness of low-level laser on
proton H+/K+ ATPase sehingga menurunkan carpal tunnel syndrome: A meta-analysis of
produksi asam lambung. Budidaya tanaman- previously reported randomized trials,” Med.
(United States), vol. 95, no. 31, pp. 1–6, 2016.
tanaman yang telah terbukti memiliki aktivitas
[5] S. D. Kosayriyah, V. N. Hafifah, Z. Munir, and H.
antiulseratif merupakan suatu prospek yang F. Rahman, “Analisis Efektifitas Pursed Lip
baik dalam mengembangkan obat dengan bahan Breathing dan Balloon Blowing untuk
baku asal Indonesia. Namun, hal tersebut juga Meningkatkan Saturasi Oksigen pada Pasien
harus memperhatikan prioritas konservasi COPD (Chronic Obstructive Pulmonary
tanaman obat untuk mencegah kepunahan. Dari Disease),” J. Sains dan Kesehat., vol. 3, no. 2, pp.
beberapa jenis tanaman yang telah dibahas, 328–334, 2021.
terdapat beberapa tanaman seperti, Glycyrrhiza [6] J. Santoso, “EFFEKTIVITAS INFUSA AKAR
glabra, Macrotyloma uniflorum, dan Alyxia MANIS SEBAGAI ANTI TUKAK LAMBUNG TIKUS
reinwardtii yang menjanjikan untuk dilakukan YANG DIINDUKSI ASETOSAL,” J. Kebidanan dan
Kesehat. Tradis., vol. 2, no. 1, pp. 1–59, 2017.
proses budidaya.
[7] N. M. Saptarini, D. Suryasaputra, and A. M.
Saepulhak, “ANALISIS RASIO PROTEKSI
5 Kontribusi Penulis ANTIULSER SARI BUAH PEPINO (Solanum
Penulisan draft pertama, konsep dan muricatum Aiton) MENGGUNAKAN MENCIT
desain oleh Hafizh Zahra, Rosa Berlina Haridas,

J. Sains Kes. 2022. Vol 4. No 3. 350


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Aktivitas Antiulseratif Berbagai Tanaman Herbal dan Prospek Masa Depan Sebagai Tanaman Budidaya

SEBAGAI MODEL HEWAN COBA,” Maj. Obat vitro and in vivo experimental models,” Biomed.
Tradis., vol. 16, no. 2, pp. 75–80, 2011. Pharmacother., vol. 94, pp. 292–306, 2017.
[8] N. M. Susilawati, Yuliet, and K. Khaerati, [18] H. Kadry, S. Shoala, E. O. Gindi, A. A. Sleem, S.
“Aktivitas Gastroprotektif Ekstrak Etanol Daun Mosharrafa, and M. Kassem, “Chemical
Gedi Hijau (Abelmoschus manihot (L.) Medik) Characterization of the Lipophilic Fraction of
Terhadap Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus Livistina decipiens and Livistona chinensis
L.) Yang Diinduksi Dengan Aspirin,” Online J. Fruit Pulps (Palmae) adn Assesment of their
Nat. Sci., vol. 5, no. 3, pp. 296–306, 2016. Anti-hyperlipidemic and Anti-ulcer Activities,”
[9] W. Toma, C. A. Hiruma-Lima, R. O. Guerrero, and Nat. Prod. Commun., vol. 4, no. 2, pp. 265–270,
A. R. M. Souza Brito, “Preliminary studies of 2009.
Mammea americana L. (Guttiferae) bark/latex [19] W. Li et al., “Anti-ulcerogenic effect of cavidine
extract point to an effective antiulcer effect on against ethanol-induced acute gastric ulcer in
gastric ulcer models in mice,” Phytomedicine, mice and possible underlying mechanism,” Int.
vol. 12, pp. 345–350, May 2005. Immunopharmacol., vol. 38, pp. 450–459, 2016.
[10] A. L. Vincent and R. B. B. Witjahyo, “Pengaruh [20] A. Mustaqim, A. Asri, and Almurdi, “Pengaruh
Ekstrak Meniran (Phyllanthus niruri L.) Dosis Pemberian Gel Lidah Buaya (Aloe vera)
Bertingkat Terhadap Gambaran Mikroskopis Terhadap Gambaran Histopatologi Gaster Tikus
Gaster: Studi pada Mencit BALB/C yang Wistar yang Diinduksi Indometasin,” J. Kesehat.
Diinduksi Metanil Yellow,” J. Kedokt. Andalas, vol. 6, no. 3, pp. 641–646, 2017.
Diponegoro, vol. 6, no. 2, pp. 226–234, 2017. [21] A. E. Nugroho, A. Wijayanti, M. Mutmainah, R.
[11] W. Widyaningsih, E. N. Sary, D. N. Halimah, and Susilowati, and N. Rahmawati,
W. O. M. Jannah, “Efek Gastroprotektif “Gastroprotective Effect of Combination of Hot
Kombinasi Perasan Daun Cincau dan Kulit Water Extracts of Licorice (Glycyrrhiza glabra),
Manggis Pada Tikus yang Diinduksi Etanol,” Pulasari Stem Bark (Alyxia reinwardtii), and
Tradit. Med. J., vol. 23, no. 2, pp. 103–112, 2018. Sembung Leaf (Blumea balsamifera) Against
[12] W. S. Zewdu and T. J. Aragaw, “Evaluation of the Aspirin-Induced Gastric Ulcer Model Rats,” J.
anti-ulcer activity of hydromethanolic crude Evidence-Based Complement. Altern. Med., vol.
extract and solvent fractions of the root of 21, no. 4, pp. 77–84, 2016.
rumex nepalensis in rats,” J. Exp. Pharmacol., [22] V. Panda and S. Suresh, “Gastro-protective
vol. 12, pp. 325–337, 2020. effects of the phenolic acids of Macrotyloma
[13] M. Irramah, Julizar, and L. Irawati, “Pengaruh uniflorum (horse gram) on experimental gastric
uncaria gambir roxb terhadap ulkus gaster dan ulcer models in rats,” Food Biosci., vol. 12, pp.
kadar malondialdehid hewan coba yang 34–46, 2015.
diinduksi etanol,” Maj. Kedokt. Andalas, vol. 40, [23] E. Rouhollahi et al., “Evaluation of acute toxicity
no. 1, pp. 1–10, 2017. and gastroprotective activity of curcuma
[14] A. H. Asaduddin, “TOKSISITAS DAN AKTIVITAS purpurascens BI . rhizome against ethanol-
GASTROPROTEKTIF EKSTRAK TANGKAI induced gastric mucosal injury in rats,” BMC
TALAS (Colocasia esculenta L. Schott) Pengujian Complement. Altern. Med., vol. 14, no. 378, pp. 1–
Aktivitas Toksik dan Gastroprotektif Ekstrak 10, 2014.
Tangkai Talas terhadap Tikus Putih Galur [24] A. Luis-Ferreira et al., “Mechanisms of the
Wistar (Rattus norvegicus) yang Diinduksi gastric antiulcerogenic activity of Anacardium
Aspirin,” J. Ilm. Mhs. Kedokt. Indones., vol. 6, no. humile St. Hil on ethanol-induced acute gastric
1, pp. 1–9, 2018. mucosal injury in rats,” Molecules, vol. 15, pp.
[15] M. Eftekhari et al., “Trachyspermum ammi (L.) 7153–7166, Oct. 2010.
Sprague, superb essential oil and its major [25] P. Thirunavukkarasu, L. Ramkumar, and T.
components on peptic ulcers: in vivo combined Ramanathan, “Anti-ulcer Activity of Excocaria
in silico studies,” DARU J. Pharm. Sci., vol. 27, pp. agalloca bark on NSAID-induced Gastric Ulcer in
317–327, 2019. Albino Rats,” Glob. J. Pharmacol., vol. 3, no. 3, pp.
[16] M. J. Ben Ali et al., “Investigation of antiulcer and 123–126, 2009.
antioxidant activity of Juniperus phoenicea L. [26] T. S. Muralidhar, A. Balaji, C. Bandopadhyay, and
(1753) essential oil in an experimental rat S. L. Shantha, “Cytoprotective Effect of UlGen, a
model,” Biol. Pharm. Bull., vol. 38, no. 11, pp. Polyherbal Formulation against Physical and
1738–1746, 2015. Chemical Factor Induced Gastric Ulcers in
[17] K. Arunachalam et al., “Chemical Wister Albino Rats,” Am. J. Pharmacol. Toxicol.,
characterization, toxicology and mechanism of vol. 4, no. 3, pp. 80–84, 2009.
gastric antiulcer action of essential oil from [27] B. Sepulveda, M. C. Chamy, M. Piovano, and C.
Gallesia integrifolia (Spreng.) Harms in the in Areche, “LICHENS: MIGHT BE CONSIDERED AS
A SOURCE OF GASTROPROTECTIVE

J. Sains Kes. 2022. Vol 4. No 3. 351


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Aktivitas Antiulseratif Berbagai Tanaman Herbal dan Prospek Masa Depan Sebagai Tanaman Budidaya

MOLECULES?,” J. Chil. Chem. Soc., vol. 58, no. 2, lactinea (Berk.) Pat, and its effects on gastric
pp. 1750–1752, 2013. cancer cells,” Fitoterapia, vol. 89, no. 1, pp. 210–
[28] H. Suleyman, A. Albayrak, M. Bilici, E. Cadirci, 217, 2013.
and Z. Halici, “Different mechanisms in [41] N. Singh et al., “Gastroprotective effect of anti-
formation and prevention of indomethacin- cancer compound rohitukine: Possible role of
induced gastric ulcers,” Inflammation, vol. 33, gastrin antagonismand H + K +-ATPase
no. 4, pp. 224–234, Aug. 2010. inhibition,” Naunyn. Schmiedebergs. Arch.
[29] S. Szabo and I. Goldberg, “Experimental Pharmacol., vol. 385, pp. 277–286, Mar. 2012.
Pathogenesis: Drugs and Chemical Lesions in [42] A. Suprijono, S. Trisnadi, and H. P. Negara,
the Gastric Mucosa,” Scand. J. Gastroenterol., vol. “Pengaruh Pemberian Madu Terhadap
25, no. 174, pp. 1–8, 1990. Gambaran Histopatologi Lambung : Studi pada
[30] C. Serafim, M. E. Araruna, E. A. Júnior, M. Diniz, Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Diinduksi
C. Hiruma-Lima, and L. Batista, “A Review of the Indometasin,” Sains Med., vol. 3, no. 1, pp. 41–47,
Role of Flavonoids in Peptic Ulcer (2010- 2011.
2020),” Molecules, vol. 25, no. 5431. NLM [43] D. P. W. PUTRI, “EVALUASI PENGGUNAAN
(Medline), pp. 1–32, 20-Nov-2020. OBAT TUKAK PEPTIK PADA PASIEN TUKAK
[31] R. Dimaline and A. Varro, “Attack and defence in PEPTIK ( Peptic Ulcer disease ) DI INSTALASI
the gastric epithelium - A delicate balance,” RAWAT INAP RSUD Dr . MOEWARDI SKRIPSI
Experimental Physiology, vol. 92, no. 4. Oleh : DIYAH PURBAWATI WISENO PUTRI
Blackwell Publishing Ltd, pp. 591–601, 2007. FAKULTAS FARMASI 2010,” Universitas
[32] H. Yandrapu and J. Sarosiek, “Protective Factors Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, 2010.
of the Gastric and Duodenal Mucosa: An [44] M. C. Dinisari, “Mengenal Infeksi Helicobacter
Overview,” Curr. Gastroenterol. Rep., vol. 17, no. Pylori Penyebab dan Mengatasinya Mengenal
24, pp. 1–8, Jun. 2015. Infeksi Helicobacter Pylori Penyebab dan
[33] R. Londonkar and R. Ranirukmini, Mengatasinya,” 2017. [Online]. Available:
“Antiulcerogenic study of different extracts of https://lifestyle.bisnis.com/read/20170912/1
Butea frondosa Roxb in albino mice,” J. 06/689098/mengenal-infeksi-helicobacter-
Pharmacogn., vol. 1, no. 1, pp. 6–9, 2010. pylori-penyebab-dan-mengatasinya.
[34] T. Haga, “Molecular properties of muscarinic [45] Rizqah, Nur’aini, and F. Noviyanto, “Evaluasi
acetylcholine receptors,” Proc. Japan Acad. Ser. Penggunaan Obat Tukak Peptik pada Pasien
B Phys. Biol. Sci., vol. 89, no. 6, pp. 226–256, Tukak Peptik (Peptic Ulcer Disease) di Rumah
2013. Sakit Bhayangkara BRIMOB Tahun 2015,”
[35] A. Pfeiffer et al., “Muscarinic receptors in gastric Farmagazine, vol. 3, no. 2, pp. 33–38, 2016.
mucosa are increased in peptic ulcer disease,” [46] R. Cahyaningsih, J. M. Brehm, and N. Maxted,
Gut, vol. 36, pp. 813–818, 1995. “Setting the priority medicinal plants for
[36] M. Sugimoto et al., “Different effects of conservation in Indonesia,” Genet. Resour. Crop
polymorphisms of tumor necrosis factor-alpha Evol., vol. 68, pp. 2019–2050, Jun. 2021.
and interleukin-1 beta on development of [47] [BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan,
peptic ulcer and gastric cancer,” J. Gastroenterol. “Materi Edukasi Tentang Peduli Obat dan
Hepatol., vol. 22, pp. 51–59, 2007. Pangan Aman,” Badan POM, 2015.
[37] K. Ganguly and S. Swarnakar, “Chronic gastric [48] I. N. Suarsana, A. A. N. A. Kumbara, and I. K.
ulceration causes matrix metalloproteinases-9 Satriawan, TANAMAN OBAT: Sembuhkan
and -3 augmentation: Alleviation by melatonin,” Penyakit Untuk Sehat, Edisi Pertama. Denpasar:
Biochimie, vol. 94, pp. 2687–2698, Dec. 2012. Swasta Nulus, 2015.
[38] F. Halter, A. S. Tarnawski, A. Schmassmann, and [49] S. Al Madury, F. Fakhrunnisa, and A. Amin,
B. M. Peskar, “Cyclooxygenase 2 - Implications “Pemanfaatan Kulit Manggis (Garcinia
on maintenance of gastric mucosal integrity and mangostana L) Sebagai Formulasi Tablet Anti
ulcer healing: Controversial issues and Kanker yang Praktis dan Ekonomis,” Khazanah,
perspectives,” Gut, vol. 49, no. 3. pp. 443–453, vol. 5, no. 1, pp. 1–11, 2012.
2001. [50] N. Hera, R. Aprelia, and A. T. Aminuddin,
[39] K. Takeuchi and K. Amagase, “Roles of “Eksplorasi dan Karakteristik Morfologi
Cyclooxygenase, Prostaglandin E2 and EP Tanaman Gambir Liar (Uncaria gambir Roxb.)
Receptors in Mucosal Protection and Ulcer pada Lahan Gambut Dataran Rendah di Kota
Healing in the Gastrointestinal Tract,” Curr. Pekanbaru,” Menara Ilmu, vol. 14, no. 2, pp. 68–
Pharm. Des., vol. 24, no. 18, pp. 2002–2011, Jun. 72, 2020.
2018. [51] I. M. Widhyastini and R. P. Hutagaol,
[40] Q. Zhang et al., “The H+/K+-ATPase inhibitory “PEMANFAATAN TALAS BOGOR (Colocasia
activities of Trametenolic acid B from Trametes esculenta (L) Schoot) SEBAGAI LARVASIDA

J. Sains Kes. 2022. Vol 4. No 3. 352


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Aktivitas Antiulseratif Berbagai Tanaman Herbal dan Prospek Masa Depan Sebagai Tanaman Budidaya

NYAMUK,” J. Sains Nat. Univ. Nusa Bangsa, vol. 4, (Phyllanthus niruri L) Terhadap Daya Tetas dan
no. 2, pp. 92–97, 2014. Sintasan Telur Lele Mandalika (Clarias sp.) yang
[52] M. T. Darini, “IDENTIFIKASI FENOTIP JENIS Diinfeksi Jamur Saprolegnia sp.,” Media Bina
JENIS TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe sp.) DI Ilm., vol. 1, no. 2, pp. 6221–6228, 2021.
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,” vol. 16, no. [58] G. Natasha, “UJI EFEK ANTIDIARE EKSTRAK
2, pp. 432–441, 2014. ETANOL DAUN CINCAU HIJAU (Cyclea barbata)
[53] F. Laila, “Perbandingan Daya Hambat PADA TIKUS DENGAN METODE DEFEKASI,”
Antibakteri Ekstrak Akar Manis (Glycyrrhiza Universitas Sumatera Utara, Medan, 2015.
glabra) dari Xianjiang dan Kalimantan Tengah [59] Z. Abidin, “PEMANFAATAN TANAMAN OBAT
Terhadap Staphylococcus aureus secara In DALAM MENGATASI KELUHAN KESEHATAN
Vitro,” Universitas Sebelas Maret, Surakarta, PADA KELOMPOK TANI TEBU JATIROTO
2016. LUMAJANG,” vol. 11, no. 1, pp. 9–21, 2019.
[54] B. F. Susanti and W. Widodo, “PENGARUH [60] G. Pastorino, L. Cornara, S. Soares, F. Rodrigues,
PENAMBAHAN JUMLAH GULA dan GELATIN and M. B. P. P. Oliveira, “Liquorice (Glycyrrhiza
TERHADAP HASIL JADI ICE CREAM PEPINO glabra): A phytochemical and pharmacological
(Solanum muricatum),” J. Boga dan Gizi, vol. 1, review,” Phyther. Res., vol. 32, pp. 2323–2339,
no. 1, pp. 1–7, 2013. Dec. 2018.
[55] R. H. Wibowo, A. D. Susila, and J. G. Kartika, [61] I. Laili, S. Gunarso, N. Wathan, N. E. Sugijanto,
“Peningkatan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman and G. Indrayanto, “Identification of Massoia
Gedi (Abelmoschus manihot (L.) Medik.) Lactone and its Hydroxy-derivative from
melalui Aplikasi Pupuk Organik dan Pupuk Kabatiella caulivora, an Endophyte of the
Anorganik,” Bul. Agrohorti, vol. 3, no. 2, pp. 193– Terrestrial Plant Alyxia reinwardtii,” Makara J.
202, 2015. Sci., vol. 21, no. 4, pp. 182–186, Dec. 2017.
[56] C. Lemus, J. Smith-Ravin, and O. Marcelin, [62] N. Jannah, C. Saleh, and D. R. Pratiwi, “Skiring
“Mammea americana: A review of traditional Fitokimia Ekstrak Etanol dan Fraksi-Fraksi
uses, phytochemistry and biological activities Daun Alamanda (Allamanda Catharica L.),” Pros.
[Pre-proof],” J. Herb. Med., Oct. 2021. Semin. Nas. Kim. Berwawasan Lingkung. 2020,
[57] L. G. Sumahiradewi, M. A. Liliyanti, and I. W. pp. 81–85, 2020.
Sudiartana, “Efektivitas Ekstrak Meniran

J. Sains Kes. 2022. Vol 4. No 3. 353


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082

Anda mungkin juga menyukai