Anda di halaman 1dari 11

Pratikum Parasit

Oleh :
dr Wiwin Mulianingsih SpKK MKes

1
Skabies

• Pada daerah sela – sela jari kedua tangan dan telapak


tangan terdapat adanya papul, pustul, burrow dan krusta.

• Pemeriksaan penunjang pemeriksaan kerokan pada


papul yang aktif dengan menggunakan minyak emersi dan
diperiksa dibawah mikroskop didapatkan adanya tungau
dan skibala.

• Dilakukan pula kultur pus pada pustul , didapatkan hasil


infeksi oleh bakteri gram positif Staphylococcus
sapropiticus.

2
Site, symptoms and signs

Buttocks Lower abdomen Genitals

Wrist Finger web


Wrist and fingers web
4
Sarcoptes scabiei skibala

5
Diagnosis of Scabies

Chosidow O, N Engl J Med 2006, 354;16, County of Los Angeles, Public Health
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan langsung
– Teteskan 1 / 2 tetes minyak mineral pada lesi lesi dikerok menggunakan
skalpel untuk mengangkat lapisan atas terowongan atau papul Lalu
kerokan tadi dioleskan pada kaca obyek dan ditutup kaca penutup 
mikroskop kekuatan rendah. (Jangan KOH karena menghancurkan skibala)
– Papul atau terowongan diambil dgn menggunakan kuretase dermal yang
dilakukan secara superfisial mengikuti sumbu panjang terowongan. Hasilnya
dilihat menggunakan mikroskop dengan penetesan minyak mineral
sebelumnya.
– Tungau melakukan tusukan jarum pada terowongan di bagian yang gelap
dan digerakkan tangensial. Tungau akan memegang ujung jarum dan dapat
ditarik keluar.
– Swab kulit dengan selotip diangkat cepat dan selotip kemudian dilekatkan
pada gelas obyek.

7
• Burrow ink test
– Papul skabies dilapisi tinta cina dengan
menggunakan pena, lalu dibiarkan 20-30 menit
kemudian dihapus dengan alkohol. Tes dinyatakan
positif bila tinta masuk ke dalam terowongan dan
membentuk gambaran khas berupa garis zig zag.
• Uji tetrasikin
– Tetrasiklin dioleskan pada daerah yang dicurigai
ada terowongan, kemudian dibersihkan dan
diperiksa menggunakan lampu Wood. Tetrasiklin
dalam terowongan akan menunjukkan fluoresensi

8
• Dermoskopi
• Argenziano et al dermoskopi berupa materi kecil,
berwarna gelap dengan struktur triangular yang
merupakan pigmen bagian anterior tungau dan ada
bagian yang menyerupai garis di belakang gambaran
tadi yang merupakan terowongan.
• Polimerase Chain Reaction (PCR)
• Bezold et al PCRgambaran klinis (eksim yang
atipikal)Sampel diambil dari sisik epidermis untuk
mengetahui adanya DNA tungau.

9
• Pemeriksaan Histopatologik
– ada terowongan terletak pada stratum korneum,
dan hanya ujung terowongan tempat tungau
betina berada terletak di irisan dermis.
• Pemeriksaan Laboratorik
– peningkatan berupa eosinofilia pada pemeriksaan
darah.

10
Terima Kasih
11

Anda mungkin juga menyukai