Anda di halaman 1dari 24

Skabies & Identifikasi

Parasit

Oleh: Sari Handayani Pusadan


1
The itch, Pamaan itch, seven
Infestasi dan sensitisasi year itch
terhadap tungau sarcoptes Gudik, kudis, buduk, kerak,
scabiei varietas hominis penyakit ampere & gatal
agogo

Skabies

Berkembang pada lingkungan


1687 pertama kalinya penyakit
yang kurang bersih dan
ini diketahui disebabkan oleh
kebersihan perorangan yang
microorganisme
jelek

2
Sarcoptes Scabiei

Filum Arthropoda, kelas Arachnida, Ordo Ackari,


superfamili Sarcoptoidea dan Genus Sarcoptes
Morfologik tungau kecil berbentuk lonjong, punggung
cembung dan bagian perutnya rata
Betina berukuran kurang lebih 339-450 x 250-350 mikron,
sedangkan tungau jantan lebih kecil yaitu 200-240 x 150-
200 mikron.
Tubuh tungau terbagi bagian anterior disebut notothoraks
dan bagian posterior disebut dengan notogaster
Nototoraks dan notogaster masing-masing mempunyai dua
pasang kaki
3
Pemeriksaan dengan mikroskop
dari sarcoptes scabiei
memperlihatkan tungau dengan
kerokan kulit setelah diberikan
jumlah kaki 8 dengan bite
potassium hydroxide 10%
apparatus
memperlihatkan telur skabies
(faecal pellets).
4
Siklus hidup Sarcoptes scabiei
Tungau betina
yang telah
dibuahi
Betina & jantan Tungau jantan
menggali
berkopulasi akan mati
terowongan
dalam stratum
korneum

Meletakkan
Tungau betina telurnya 2-4
dapat hidup butir sehari
yaitu kurang sampai 40
lebih 30 hari hingga 50 butir
selama hidup
5
Siklus hidup Sarcoptes scabiei

6
Gejala Klinis

Menyerang secara
Pruritus nokturna berkelompok 
yaitu gatal pada asrama, barak-barak
malam hari tentara, pesantren dan
panti asuhan

Adanya terowongan
atau (kunikulus) Menemukan tungau
dibawah kulit yang pada pemeriksaan
berbentuk lurus atau kerokan kulit
berkelok-kelok
7
Penularan Skabies

Kontak erat dengan orang yang terinfeksi

Orang dewasa  kontak seksual merupakan


cara penularan

Perawatan Jumlah tungau


Handuk, sprei
jangka panjang menginfeksi
di rumah sakit dan pakaian individu
8
Diagnosis Skabies

Identifikasi
tungau,
Anamnesis telur atau
kotoran

Pemeriksaan
Fisis

9
I. Kerokan Kulit
Dicari terowongan yang tampak pada kulit
Tinta yang tersisa akan menembus
menggosokkan tinta di tempat tersebut
stratum korneum & noda terowongan
& membersihkannya dgn alkohol
akan muncul sebagai garis zigza

Berikan label beberapa slide dengan identifikasi


Setetes minyak emersi di tengah tiap Setetes minyak emersi pada lesi yang
slide akan dikerok

Gunakan skalpel untuk mengerok lesi, meregangkan kulit


Selama melakukan kerokan pada lesi Perdarahan mungkin terjadi tetapi tidak
berikan sedikit tekanan pada kulit akan mengganggu pemeriksaan
10
I. Kerokan Kulit
Pindahkan hasil kerokan kulit dari skalpel ke slide & tempatkan satu
kaca penutup pada setiap slide

Berikan larutan Kalium hidroksida 10%

Spesimen diperiksa setelah satu jam di bawah mikroskop untuk


melihat apakah tampak tungau atau tidak
Gunakan mikroskop daya rendah untuk Temuan negatif tidak menutup
melihat adanya tungau dewasa, telur, kemungkinan adanya skabies pada
atau skibala penderita
11
II. Menggunakan jarum
Mencari terowongan dengan menggosokkan
tinta di terowongan yang telah diidentifikasi
sebelumnya

Masing-masing slide diberikan label dengan


identifikasi pasien & menempatkan setetes
minyak emersi di tengah tiap slide & pada lesi
yang akan dikerok

Jarum ditusukkan ke dalam terowongan yang


utuh & digerakkan secara tangensial ke ujung
lainnya kemudian dikeluarkan. Tungau akan
melekat pada ujung jarum & dapat dikeluarkan.
12
II. Menggunakan jarum
Bila positif, kadang tungau akan terlihat pada
ujung jarum sebagai parasit yang sangat kecil &
transparan

Pindahkan hasil pengambilan dari jarum ke


slide & tempatkan satu kaca penutup pada
setiap slide

Spesimen diperiksa setelah satu jam untuk


melihat apakah tampak tungau atau tidak

13
III. Swab Kulit

Dua dari teknik yang kurang invasif

Kulit dibersihkan dengan


eter lalu diletakkan selotip Mengaplikasikan lem
& diangkat dengan cepat. cyanoacrylate ke slide kaca,
Selotip diletakkan pada kemudian menekan slide ke
gelas obyek kemudian kulit selama 30 detik diikuti
diperiksa di bawah oleh pelepasan
mikroskop

14
IV. Borrow ink test (BIT)
Papul skabies dilapisi tinta dengan
menggunakan pena lalu dibiarkan selama
20-30 menit dihapus dengan kapas alkohol

Terowongan akan terlihat lebih gelap


dibanding kulit sekitarnya. Garis berisi tinta
bergelombang di stratum korneum

Tes dinyatakan positif bila tinta masuk ke


dalam terowongan dan membentuk
gambaran khas berupa garis zig zag
15
IV. Borrow ink test (BIT)

Tampak terowongan dengan hasil BIT positif

16
V. Uji Tetrasiklin

Pada lesi yang dicurigai dioleskan tetrasiklin


yang kemudian masuk kedalam terowongan

Diperiksa dengan lampu Wood

Tetrasiklin dalam terowongan akan


menunjukkan fluoresensi kuning keemasan

17
VI. Pemeriksaan Histopatologik

Dilakukan irisan Hasil irisan


Menjepit lesi
tipis & diberi
dengan ibu jari
superfisial hematoxylin-
& jari telunjuk
dengan pisau eosin stain

Terowongan terletak pada stratum


Diperiksa
korneum, dan hanya ujung
dibawah
terowongan tempat tungau betina
mikroskop
berada terletak di irisan dermis

18
VI. Pemeriksaan Histopatologik

Biopsi kulit dari lesi memperlihatkan lapisan


intraepidermal terdapat tungau skabies &
bercampur dengan infiltrasi inflamasi
19
VII. Pemeriksaan Dermoskopi
Akurasi teknik dermoskopi untuk diagnosis infeksi tungau
skabies dilakukan dalam studi yang membandingkan
dermoskopi dengan mikroskop tradisional

Dupuy dkk  jika


Brunetti dkk  peran pengobatan berdasarkan
Penelitian dengan video
dari dermoskopi,tidak ada diagnosis klinis saja, 27%
dermoskopi untuk
yang masuk dalam kriteria dari populasi penelitian
mengidentifikasi cepat
untuk review sistematis dibiarkan tidak diobati
dan jelas tungau, liang
telah dilaporkan 93% dan berpotensi menyebar,
dan/atau telur pada 62
sampai 100% sensitif sedangkan 38% dari
dari 100 pasien yang
dalam sebuah artikel pasien tidak perlu diobati.
diperiksa
tertentu Hal ini akan menurun
menjadi 10% dan 12%

20
VIII. Metode deteksi asam nukleat

Polymerase Chain Reaction (PRC) diikuti


oleh metode ELISA untuk mendeteksi DNA
Sarcoptes scabiei  tidak sesuai dengan
penyaring penilaian kualitas yang telah
ditetapkan penulis, dengan demikian
akurasi teknik ini tidak dapat
diperhitungkan

21
Diagnosis infeksi skabies sering tidak tepat atau
cenderung spekulatif

Pemeriksaan
mikroskopis dari
Indeks kecurigaan yang Terapi presumtif telah
kerokan kulit akan
tinggi diperlukan untuk digunakan sebagai tes
sering gagal untuk
mendiagnosis infeksi diagnostik, namun
memberikan diagnosis
skabies karena menjadi sulit karena
definitif karena
banyaknya bentuk pengobatan yang tidak
rendahnya jumlah
gejala dan presentasi efektif akibat resistensi
tungau atau karena
penyakit obat terhadap skabies
kesalahan
pengambilan sampel

22
Dermoskopi  pemeriksaan yang cepat,
noninvasif pada bagian yang dicurigai tanpa
menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan pada
pasien. Namun ada keterbatasan penggunaan
dermoskopi yaitu waktu dan biaya
BIT  belum dipelajari secara ekstensif namun dengan
biaya dan efek samping yang minimal, selain menggunakan
waktu yang sedikit membuat tes diagnostik ini sangat
berguna, namun belum ada pembuktian. Dari pengalaman,
ketika BIT positif, pengobatan untuk skabies dapat dimulai
tanpa harus melakukan kerokan kulit
23
Terima Kasih
24

Anda mungkin juga menyukai