Anda di halaman 1dari 7

Skizofrenia

Gangguan psikotik tersering.


Gangguan pikiran (pikiran yang tidak dapat dimengerti oleh orang lain dan terlihat tidak logis) :
gangguan proses pikir :
-

Asosiasi longgar,
Pemasukan berlebihan,
Neologisme terhambat
Kalng asosiasi
Ekolalia,
Konkritisasi,
Alogia

Gangguan isi pikir : waham (suatu kepercayaan palsu yang menetap tidak sesuai dengan fakta
dan kepercayaan tersebut aneh, atau bisa pula tidak aneh hanya saja sangat tidak mungkin.
Dan tetap dipertahankan meskipun telah diperlihatkan bukti-bukti yang jelas untuk
mengoreksinya.
Waham disorganisasi atau waham tidak sistematis :
-

Waham kejar
Waham kebesaran
Waham rujukan
Waham penyiaran pikiran (kepercayaan bahwa orang lain lain dapat membaca pikiran
mereka)
Waham penyisipan pikiran (kepercayaan bahwa pikiran orang lain dimasukkan ke dalam
benak pasien)

Gangguan persepsi :
-

Halusinasi
Ilusi (adanya misinterpretasi panca indra terhadap objek)
Depersonalisasi (adanya perasaan asing terhadap diri sendiri)

Gangguan emosi
-

Tipe Paranoid

Tipe paling stabil dan tersering. Gejala terlihat sangat konsisten, pasien dapat atau tidak
bertindak sesuai dengan wahamnya, pasien sering tidak kooperatif dan sulit untuk kerjasama,
mungkin agresif, marah, atau ketakutan, tetapi pasien jarang sekali memperlihatkan perilaku
disorganisasi. Waham dan halusinasi menonjol, sedangkan afek dan pembicaraan hampir tidak
terpengaruh.
Waham kejar, rujukan, kebesaran, waham dikendalikan, dipengaruhi, dan cemburu
Halusinasi akustik berupa ancaman, perintah, atau menghina.
-

Tipe katatonik

Gangguan Bipolar
Gangguan mood yang kronis dan berat yang ditandai dengan episode mania, hipomania,
campuran, dan depresi.
-

Episode manik

Ditandai dengan adanya euforia yang signifikan, ekspansif, atau iritabilitas yang disertai dengan
paling sedikit tiga gejala tambahan (empat bila mood hanya iritabel) berlangung paling sedikit
satu minggu (atau waktu biasanya pendek bila pasien dirawat).
Gejala tambahan : meningkatnya kepercayaan diri, berkurangnnya kebutuhan tidur, banyak
bicara, loncat gagasan, distraktibilitas, meningkatnya aktivitas bertujuan atau agitasi psikomotor,
dan impulsifitas. Dapat disertai dengan gejala psikotik
-

Episode depresi

Ditandai dengan adanya perasaan sedih atau anhedonia (tidak ada emosi positif) disertai paling
sedikit empat gejala tambahan yang bersifat pervasif (sepanjang hari, hampir setiap hari) yang
berlangsung paling sedikit dua minggu.
Gejala tambahan : buruknya konsentrasi (ketidakmampuan memfokuskan perhatian), kurangnya
tenaga, rendahnya harga diri, rasa bersalah, ide-ide bunuh diri, gangguan tidur perubahan berat
badan dan gangguan psikomotor.
-

Sikoltimia

Gangguan bipolar ringan yang awitannya berangsur-angsur, biasanya sebelum usia 21 tahun.
Ditandai dengan depresi subsindrom dan hipomania yang siklusnya pendek, selain itu, terdapat
pula pergantian mood, kognisi, dan aktivitas. Perjalanannya berkelanjutan atau intermitten.
Jarang ditemukan periode eutimik diantara episode\

Gangguan Cemas Menyeluruh


Merupakan kondisi gangguan yang ditandai dengan kecemasan dan kekhawatiran yang
berlebihan dan tidak rasional bahkan terkadang tidak realistik terhadap berbagai peristiwa
kehidupan sehari-hari. Kondisi ini berlangsung sekurang-kurangnya enam bulan. Kecemasan
sulit dikendalikan dan berhubungan dengan gejala somatik sperti ketegangan otot, iritabilitas,
sulit tidur, dan kegelisahan sehingga menyebabkan penderitaan yang jelas dan gangguan yang
bermakna dan fungsi sosial dan pekerjaan.

Fobia

Suatu ketakutan irasional yang jelas, menetap dan berlebihan terhadapt suatu objek spesifik,
keadaan atau situasi. Merupakan salah satu dari gangguan ansietas
Agrofobia : Ketakutan terhadap ruang terbuka, orang banyak serta adanya kesulitan untuk segera
menyingkir ketempat aman.
Fobia spesifik : Ketakutan irasional terhadap objek tertentu
Fobia social : Ketakutan irasional pada situasi social tertentu

Gangguan Obsesi Kompulsif


Suatu pikiran dan tindakan yang berulang yang menghabiskan waktu untuk menyebabkan
distress dan hendaya yang bermakna
Obsesi adalah aktivitas mental seperti pikiran, perasaan, ide, impuls yang berulang dan intrusive.
Kompulsif adalah pola prilaku tertentu yang berulang dan disadari seperti menghitung. Tindakan
kompulsif merupakan usaha untuk meredakan kecemasan yang berhubungan dengan obsesi
namun tidak selalu berhasil meredakan ketegangan.

Gangguan Somatoform
Gangguan ini merupakan kelompok besar dari berbagai gangguan yang komponen utama dari
tanda dan gejalanya adalah tubuh. Gangguan ini mencakup interaksi tubuh-pikiran (body-mind).
Pemeriksaan fisik dan labolatorium tidak menunjukkan adanya kaitan dengan keluhan pasien.
-

Gangguan somatisasi

Dicirikan dengan gejala somatic yang banyak yang tidak dapat dijelaskan bedasarkan
pemeriksaan fisik maupun labolatorium. Keluhan yang dirasakan pasien sangat melimpah dan
meliputi berbagai system organ seperti, gastrointestinal, seksual, saraf dan bercampur dengan
keluhan nyeri.
Gangguan ini bersifat kronis, berkaitan dengan stress psikologis yang bermakna, menimbulkan
hendaya di bidang social dan okupasi, serta adanya perilaku mecari pertolongan medis yang
berlebihan.
-

Gangguan konversi

Gengguan fungsi tubuh yang tidak sesuai dengan konsep anatomi dan fisiologi dari system saraf
pusat dan tepi.
Gejala yang timbul berupa paralisis, buta, dan mutisme. Gejala depresi dan cemas sering
menyertai gejala gangguan konversi, dan beresiko untuk bunuh diri.
Gejala sensorik : anastesi dan parestesi, pada ekstermitas, dapat juga melibatkan organ sensorik
khusus dan menimbulkan ketulian, kebutaan, dan pengelihatan terowongan. Gejala dapat
unilateral maupun bilateral.

Pada gangguan konversi dengan kebutaan, pasien berjalan tanpa menabrak atau mencederai diri,
pupil bereaksi terhadap cahaya, dan bangkitan potensial kortikal juga normal.
Gejala motoric : gerak abnormal, gangguan gaya berjalan, kelemahan dan paralisis, mungkin
juga terdapat tremor ritmik kasar, gerak koreoform, tik, dan menghentak-hentak. Keluhan
memburuk jika pasien mendapat perhatian. Gangguan gaya berjalan pada gangguan konversi
adalah atasia-abasia, yaitu gerak batang tubuh berupa ataksia hebat, terhuyung-huyung, kasar,
tak beraturan, denagn sentahan,sentahan, disertai gerak lengan seperti membanting, dan
melambai. Jarang jatuh
Gejala bangkitan : pseudo-seizures
Hipokondriasis
Seseorang yang berpreokupasi dengan ketakutan atau keyakinan menderita penyakit yang serius.
-

Body dysmorphic disorder

Pasien memiliki perasaan subjektif yang pervasive bahwa beberapa aspek penampilan buruk
padahal penampilannya normal atau nyaris baik. Pasien berkeyakinan kuat atau takut kalau
dirinya tidak menarik atau bahkan menjijikkan. Meskipun penampilan psien sangat normal.

Gangguan Psikoseksual
Suatu gangguan dalam bidang seks yang disebabkan oleh faktor kejiwaan. Terdiri atas :
a. Disfungsi seksual bukan disebabkan oleh gangguan atau penyakit organik :
- Kurangnya atau hilangnya nafsu seksual
- Tidak menikmati seks
- Kegagalan dari respon genital
- Disfungsi orgasme
- Ejakulasi dini
- Vaginismus nonorganic
- Dyspareunia nonorganic
- Dorongan seksual yang berlebihan
- Disfungsi seksual lainnya, bukan disebabkan oleh gangguan atau penyakit organic
- Disfungsi seksual YTT, bukan disebabkan oleh gangguan atau penyakit organic
b. Gangguan identitas jenis kelamin
- Transeksualisme
- Transvestisme peran ganda
- Gangguan identitas jenis kelamin masa anak
- Gangguan identitas jenis kelamin lainnya
- Gengguan identitas jenis kelamin YTT.
c. Gangguan prefensi seksual
- Fetishisme
- Transvetihisme fetihistik
- Ekshibisionisme
- Voyeurism
- Pedofilia

- Sadomasokisme
- Gangguan prefensi seksual multiple
- Gangguan prefensi seksual lannya.
- Gangguan prefensi seksual YTT.
d. Gangguan psikologis dan perilaku yang berhubungan dengan perkembangan dan orientasi
seksual
- Gangguan maturitas seksual
- Orientasi seksual ego-distonik
- Gangguan hubungan seksual
- Gangguan perkembangan psikoseksual lainnya
- Gengguan perkembangan psikoseksual YTT
Kelima gangguan ini berlaku untuk
-

Heteroseksualitas
Homoseksualitas
Biseksualitas
Lainnya termasuk prapubertas

Gangguan Kepribadian
Ciri kepribadian yang bersifat tidak fleksibel dan maladaptive yang menyebabkan disfungsi yang
bermakna atau penderitaan subjektif.
Orang dengan gangguan kepribadian menunjukkan pola relasi dan persepsi terhadap lingkungan
dan diri sendiri yang bersifat berakar mendalam tidak fleksibel serta bersifat maladaptive.
Jenis jenis gangguan kepribadian
-

Gangguan kepribadian paranoid

Kecuriagaan dan ketidakpercayaan pada orang lain, berpikir bahwa orang lain berniat buruk
kepadanya. Akibatnya mereka sering menuduh keluarga atau orang lain akan mengeksploitasi,
mencelakakan dirinya, bersifat tidak setia atau tidak dapat dipercaya. Sering bersifat sangat
bussines like dan menimbulkan suasana ketakutan atau kondlik dengan orang lain.
-

Gangguan (Kepribadain) skizotipal

Terdapat pola deficit dalam hubungan social dan interpersonal, yaitu merasa tidak nyaman dan
kurang mampu membina hubungan akrab, disertai distorsi kognitif atau persepsi dan perilaku
yang eksentrik, bersifat pervasive, awitannya dewasa muda, dan nyata dalam berbagai konteks
atau situasi kehidupan.
Gambaran klinis : sering cara berpikir dan komunikasinya mempunyai arti khusus bagi dirinya
sehingga perlu interpretasi. Sering pula ia tidak mengerti atau mengetahui perasaannya sendiri
tapi sebaliknya sangat sensitive terhadap perasaan marah orang lain. Sering pula sangat percaya
pada takhayul, merasa mempunyai kekuatan khusus seperti kemampuan clairvoyance, atau
merasa bahwa dirinya mempunyai kemampuan cara berpikir atau tilikan khusus. Dunia

dalamnya penuh dengan hubungan imaginer, rasa takut dan fantasi kekanakan. Ada juga ilusi
persepsi atau merasa bahwa orang lain semuanya sama atau seperti kayu atau kaku (wooden).
-

Gangguan kepribadian skizoid

Pola prilaku berupa pelepasan diri dari hubungan social disertai kemampuan ekspresi emosi
yang terbatas dalam hubungan interpersonal. Bersifat pervasive, berawal sejak dewasa muda
dan nyata dalam berbagai konteks.
-

Gangguan kepribadian emosional tak stabil

Bertindak impulsif tanpa mempertimbangkan dampaknya, afek atau emosinya tdak stabil atau
kurang pengendalian diri. Dapat menjurus kepada ledakan kemarahan atau perilaku kekerasan.
Tipe impulsif : ketidak stabilan emosi, kurang pengendalian impuls. Sering terjadi ledakan
kemarahan atau berprilaku mengancam orang, khususnya sebagai tanggapan terhadap kritik
orang lain.
Tipe ambang : ketidakstabilan emosi, citra diri, tujuan hidup. Serta preferensi internalnya
(seringkali juga orientasi seksualnya) sering tidak jelas atau terganggua. Acapkali ada perasaan
hanya setara kronis. Sangat cenderung untuk membina hubungan interpersonal yang intensif tapi
tidak stabil, sehingga terjadi krisis emosi ang berulang, dan hal ini sering pula berkaitan supaya
tidak ditinggalkan oleh pasangannya. Sering pula melakukan ancaman bunuh diri atau perilaku
mencederai dirinya (sering pula hal itu terjadi tanpa faktor pencetus yang jelas).
-

Gangguan kepribadian antisosial

Pola prilaku pengabdian dan pelanggaran berbagai hak orang lain, bersifat pervasive, berawal
sejak usia dewasa muda dan nyata dalam berbagai konteks.
Gambaran klinis : sering tampak normal dan menarik, namun riwayat hidupnya menunjukkan
riwayat membohong, menipu, melarikan diri dari rumah, membolos sekolah, mencuri, berkelahi,
menggunakan narkoba, serta berprilaku melanggar hokum yang sering kali berawal sejak masa
kanak. Tidak mengalami waham dan pikira tidak rasional, mudah sekali menjebak orang lain
untuk ikut dalam aktivitasnya, mudah mencari uang atau mencapai ketenaran. Tidak ada standar
moral, sering promiskius, melakukan kekerasan terhadap pasangan dan anaknya, sering
menyetir kendaraan dalam keadaan mabuk. Secara khas tidak ada rasa penyesalan terhadap
perbuatnnya, dan Nampak tidak ada hati nurani.
-

Gangguan kepribadian histrionik

Pola prilaku berupa emosianalitas berlebih dan menarik perhatian, bersifat pervasive, berawal
sejak usia dewasa muda, nyata dalam berbagai konteks.
-

Gangguan kepribadian narsisistik

Terdapatnya pola rasa kebesaran diri atau merasa dirinya sangat penting (dalam fantasia tau
perilaku), kebutuhan untuk dikagumi atau disanjung, kurang mampu berempati. Bersifat
pervasif, berawal sejak usia dewasa muda dan nyata dalam berbagi konteks.

Gangguan kepribadian obsesi-kompulsif / anankastik

Pola prilaku berupa preokupasi dengan keteraturan, peraturan, perfeksionisme, bersifat ngotot,
keras kepala, control mental, mengenyampingkan fleksibilitas, keterbukaan, efisiensi seing pula
tidak dapat mengambil keputusan.
Gambaran ini : pola pervasif dari perfeksionistik dan bersifat kaku (tidak fleksibel)
-

Gangguan kepribadian cemas (menghindar)

Adanya pola perasaan tidak nyaman serta keengganan untuk bergaul secara social, rasa rendah
diri, hipersensitif terhadap evaluasi negatif. Bersifat pervasif, awitan sejak dewasa muda, nyata
dalam berbagai konteks.
-

Gangguan kepribadian dependen

Suatu pola perilaku berupa kebutuhan berlebihan agar dirinya dipelihara, yang menyebabkan
seorang individu berprilaku submisif, bergantung kepda orang lain, dan ketakuta akan perpisahan
dengan oarng tempat ia bergantung, bersifat pervasive, berawal sejak usia dewasa muda dan
nyata dalam berbagai situasi.

Anda mungkin juga menyukai