HIV ( human immunodeficiency virus ) adalah virus yang menyerang sel-sel yang membantu tubuh melawan infeksi, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit lain. 2. Bagaimana taksonomi/urutan HIV? Famili : Retroviridae Sub Famili : Lentivirinae Genus : Oncoviridae (Delost MD, 2014) 3. Sejarah HIV? Para ahli memperkirakan, virus HIV berasal dari simpanse dan simian immunodeficiency virus (SIV). Virus ini menyerang sistem kekebalan monyet dan kera. Pada 1999, peneliti mengidentifikasi galur SIV simpanse yang disebut SIVcpz identik dengan HIV. 4. Klasifikasi HIV dan gambarnya Berdasarkan susunan genetiknya, HIV-1 dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu M, N, dan O. Kelompok HIV-1 M terdiri dari 16 subtipe yang berbeda. Sementara pada kelompok N dan O belum diketahui secara jelas jumlah subtipe virus yang tergabung di dalamnya.
5. Siklus Hidup HIV dan gambarnya
a. Binding : HIV memasuki tubuh (melalui kontak seksual, paparan darah, atau penularan dari ibu ke anak), ia mencari sel inang untuk bereproduksi. b. Fusion : Setelah melekat pada sel, HIV menyuntikkan protein sendiri ke dalam cairan seluler (sitoplasma) dari sel-T. c. Reverse Transcription : HIV menggunakan materi genetiknya (RNA) untuk bereproduksi dengan membajak mesin genetik sel inang. d. Integration : didalam sel, RNA untai tunggal HIV harus diubah menjadi DNA untai ganda. e. Replication : Agar HIV dapat membajak mesin genetik sel inang, ia harus mengintegrasikan DNA yang baru terbentuk ke dalam inti sel. f. Assembly : Setelah integrasi terjadi, HIV harus membuat blok pembangun protein yang digunakannya untuk merakit virus baru. g. Budding : Setelah virion dirakit, mereka melewati tahap akhir dimana virion dewasa benar-benar bertunas dari sel inang yang terinfeksi. Setelah dilepaskan ke sirkulasi bebas, virion ini terus menginfeksi sel inang lain dan memulai siklus replikasi lagi. 6. Deteksi HIV HIV dapat didiagnosis melalui tes darah atau air liur. Tes tersebut dapat meliputi: a. Tes Antigen / Antibodi b. Tes Antibodi c. Tes Asam Nukleat (NATs) 7. Bagaimana penularan dan pencegahan HIV Penularan dapat disebabkan oleh : - Hubungan Seks Tanpa Alat Pengaman (Kondom) - Berbagi Alat Suntik dengan Orang yang positif Mengidap HIV - Ibu Hamil Positif HIV Kepada Bayinya Selama Masa Kehamilan, Persalinan. - Melalui Transfusi darah - Melakukan Seks Oral - Terkena atau Tertukarnya Cairan Vagina atau Sperma - ASI (Air Susu Ibu) Kepada Bayi Pencegahan dapat dilakukan : - Gunakan kondom setiap kali berhubungan seks, termasuk seks vaginal, oral, atau anal - Jalani tes HIV jika Anda dan pasangan sama-sama berisiko terkena HIV/AIDS - Setia dan hindari gonta-ganti pasangan seks - Lakukan pemeriksaan penyakit menular seksual secara berkala, apabila terdeteksi, segera kontrol dan obati penyakit 8. Referensi https://www.hiv.gov/hiv-basics/overview/about-hiv-and-aids/what-are-hiv-and-aids https://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/3908/6/6.%20BAB%20II.pdf https://amp.kompas.com/health/read/2022/08/25/163100868/sejarah-hiv-aids-dari-masa-ke- masa-dan-asal-usulnya https://disperkimta.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/7-cara-penularan-aids-dan- pencegahannya-97 https://health.kompas.com/read/2021/11/09/220100568/7-cara-penularan-hiv-dan- pencegahannya? amp=1&page=2&_gl=1*6c813s*_ga*MVZ1dFpjTEdNU2J0MXJfYVZNRlJhdGpBb2NkbjFMZz NvOTNfcU4zWHpGa21LdXNiVENiM0lRV3VsTVZwd1JMVQ