Anda di halaman 1dari 2

Nama : Revalina Putri Amelysa

Nim : 202201083

Jawaban

1. Menurut saya,Perawat tersebut memang menyalai kode etik keperawatan dengan kata
lain menggunakan Pasien sebagai objek tontonan. Dimana notabenenya pasien adalah
seseorang yang butuh bantuan namun Privasi pasien adalah hal yang utama,meskipun
tindakan tersebut (live tiktok) tidak menggangu pemberian tindakan pada pasien.
Tindakan Live Tiktok yang dilakukan perawat melanggar UU ITE karena merekam
tanpa izin dan menyebarluaskan sebagai tontonan yang seharusnya tidak layak
dipertontonkan. Perawat juga akan terkena jeratan Undang Undang Keperawatan No
38 Tahun 2014 Tentang Hak dan Kewajiban Perawat Pasal 37 ayat (2) karena
melanggar kode etik keperawatan.

2. Menjadi seorang Mahasiswa Keperawatan harusnya memahami konsep mengenai


kerja sama sesama Profesi Perawat yang profesional. Untuk menghindari dan
meminimalisir hal-hal yang mengarah ke proses hukum. Jadi agar Profesi Perawat
yang Profesional agar kedepannya tidak mengalami hal hal diluar dugaan harusnya
sedini mungkin harus memahami dan mendalami hukum yang sudah diciptakan
khusus untuk perawat yang nantinya diharapkan menjadi Payung Hukum untuk
Perawat dalam menjalankan Tugas,Kewajiban dan Haknya yang tertuang dalam
Undang-Undang Keperawatan No.38 Tahun 2014.

3. Menurut Analisa saya sebagai Mahasiswa Keperawatan, Tindakan yang dilakukan


Ners S sudah benar. Namun di kasus juga dikatakan bahwa Ners S memberikan
Injeksi dan Obat kepada Tn.A yang mana Tindakan tersebut hanya boleh dilakukan
atas Advis Dokter. Yang kita ketahui tugas dari seorang Ners/Perawat hanya boleh
memberikan Asuhan Keperawatan pada pasien tidak lebih dari itu. Solusinya,Pada
saat seorang Ners/Perawat membuka praktik mandiri di rumah seharusnya ada Dokter
yang mengawassi dalam pemberian tidakan pada pasien, jadi perawat hanya
melaksanakan pemberian terapi injeksi dan obat sesuai advis dokter. Sehingga tidak
akan menyebabkan Ners terjerat massalah hukum

4. Dengan adanya pembatasan jam besuk,sangat efektif untuk pasien rawat inap karena
menurut saya seorang calon nakes yang mengutamakan kesehatan dan kenyamanan
pasien. Pasien rawat inap sangat membutuhkan banyak waktu untuk istirahat dalam
pemulihan kesehatannya, pada saat ada warga yang membesuk pasti waktu istirahat
pasien berkurang. Misalnya, kadang kali karena pasien memiliki perasaan tidak enak,
pada saat ada yang membesuk pasien memaksakan untuk terlihat tidak kelelahan yang
harusnya anjuran pasien harus bed rest pasien memaksakan bangun dan memaksakan
untuk duduk. Jadi, hal tersebut yang menurut saya dipertimbangkan menjadi
keefektifan adanya jam besuk.

5. Hal yang dilakukan Mahasiswa keperawatan tersebut dinilai merendahkan profesi


keperawatan. Dengan tindakan tersebut perawat sudah menyalai etika bermedia sosial
dengan membahas hal yang rasanya tabu untuk dibicarakan di masyarakat. Seorang
perawat harus menghindari dan menghilangkan pikiran Nafsu/Mesum pada Pasien
yang menjadikan profesi perawat menjadi dipandang sebelah mata

Anda mungkin juga menyukai