AYAHKU
TERNYATA
SEORANG
KORUPTOR
Semakin hari kasus korupsi selalu saja meningkat.
Dimulai dari pegawai di suatu perusaan, pejabat
pemerintahan, dan masih banyak lagi. Entah itu
dikarenakan faktor pendapatan atau gaji, sikap
materialistik, adanya kesempatan, karena kebutuhan
atau karena lembaga penegak hukum yang berfokus
pada korupsi yang tidak tegas terhadap penindakan
kasus pidana korupsi. Sebab hal tersebut, aku
berniatan menjadi anggota lembaga KPK untuk
membantu pemerintah dalam menangani kasus
korupsi. Selain hal tersebut, ayahku pun yang berperan
sebagai single parents menjadi faktor pendorong untuk
aku menjadi seorang anggota KPK.
Pada suatu hari yang cerah, seperti biasa aku ke
makam mamaku sebelum berangkat ke sekolah untuk
sekadar berpamitan, bercerita, dan berdoa. Aku
berangkat sendiri menggunakan motor cantikku
bernama “mika” yang berwarna biru muda, karena
papaku sedang sibuk dengan urusan pekerjaannya.
Setelah selesai menghampiri mama, akupun langsung
bergegas untuk berangkat ke sekolah. Sesampai di
sekolah aku mulai bergerak cepat menuju ke ruang
kelas 12 IPA B, karena jam pertama akan segera
dimulai.
Hari ini, jam pertama pelajaran akan dibuka
dengan mata pelajaran pendidikan kewarga negaraan
(PKN), yang saat ini sedang membahas materi
mengenai perlindungan dan penegakan hukum di
indonesia. Akhirnya bel pun berbunyi, menandakan
bahwa jam pertama akan segera dimulai. Tetiba, pintu
kelaspun ada yang membuka dengan diikuti ucapan
salam, ternyata itu Pak Bintang, Guru PKN. Sebelum
membahas materi, biasanya Pak Bintang melontarkan
beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi
yang akan di bahas kali ini kepada aku dan teman-
temanku.
“anak-anak, dari kalian apakah ada yang tahu apa itu
perlindungan dan penegakkan hukum?” tanya pak
bintang.
“ perlindungan hukum adalah daya upaya yang
dilakukan secara sadar oleh setiap orang maupun
lembaga pemerintah dan swasta uang bertujuan
mengusahakan pengamanan, penguasaan dan
pemenuhan kesejahteraan hidup sesuai dengan hak-
hak asasi yang ada, Pak! “ Jawab Zahra.
" Oh tentu jelas dong, Pak. siap dulu dong guru yang
ngajar PKN nya, hehe " jawab serentak sekelas.