Oleh
Moh. Badrun Putra
TEKNIK BUDIDAYA PERIKANAN A
21.3.05.129
Bentuk sel Rhizopoda berubah-ubah saat diam dan bergerak. Sitoplasma terdiri dari
ektoplasma dan endoplasma. Ektoplasma adalah sel bagian luar yang berbatasan dengan
membrane plasma. Endoplasma adalah plasma sel pada bagian dalam sel. Ektoplasma
bersifat lebih kental daripada endoplasma. Aliran endoplasma dan ektoplasma tersebut
berperan dalam penjuluran dan penarikan pseudopodia.
Pada proses makan, pseudopodia mengelilingi makanan dan membentuk vakuola makanan.
Di dalam valuola makanan, makanan dicerna. Zat makanan hasil cernaan dalam vakuola
makanan masuk ke dalam sitoplasma secara difusi. Sedangkan sisa makanan dikeluarkan
dari vakuola keluar sel melalui membrane plasma (Anonimous, 2012).
Rhizopoda berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner. Pada kondisi
lingkungan yang tidak menguntungkan, misalnya kekeringan, Rhizopoda tertentu dapat
beradaptasi untuk mempertahankan hidupnya dengan membentuk kista. Contoh rhizopoda
yang membentuk kista adalah Amoeba. Dalam keadaan berupa kista, kegiatan hidup Amoeba
menjadi tidak aktif. Amoeba akan menjadi aktif kembali jika kondisi lingkungan sesuai
(Anonimous, 2012).
3. Cara Pencegahan
Secara umum hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya hama
pada kegiatan budidaya ikan ntara lain adalah :
Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit.
Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas atau daya dukung
kolam pemeliharaan. Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam
diberi satu pintu pemasukan air.
Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya. Penanganan saat panen
atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati dan benar.
Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (Lebistus reticulatus peters) sebagai
pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.
Penerapan biosecurity, biosecurity didefenisikan sebagai serangkaian usaha untuk
mencegah atau mengurangi peluang masuknya suatu penyakit ke suatu sistem
budidaya dan mencegah penyebarannya dari suatu tempat ke tempat lain yang
merembes.
4. Cara Penanganan
Cara menanggulangi penyakit dari parasite sarcodina bisa dilakukan dengan mencegah
dan mengobati. Adapun pencegahan dan pengobatan yang dapat dilakukan adalah :
Menerapkan manajemen kesehatan ikan secara baik dan benar,
Hindari stress pada ikan
Segera memusnahkan ikan yang terinfeksi,
Menghindari penggunaan air dari kolam yang sedang terinfeksi
Menerapkan sistem filtrasi air sebelum menggunakannya,
Mendesinfeksikan kolam yang terserang dengan melakukan pengeringan dan
pengapuran sebanyak 25 kg/ha yang kemudian dibiarkan selama seminggu,
Spora dapat dibunuh (dieradikasi) dengan menggunakan unslaked lime (calsium
oxide) 25% yang dibenamkan di dasar kolam sedalam 3 cm dan 380 g calsium
oxide/m2 selama 2 hari.
Diberi PK 10 gram/m3 air selama 5 jam
Diberi bawan putih, karena bawan putih memiliki senyawa yang befungsi sebagai
antimikroba spektrum luas dan mampu melawan infeksi yang di sebabkan oleh
parasit, bakteri, jamur atau virus.
Sumber
http://p2k.unkris.ac.id/id1/3065-2962/Hewan-Uniselular_25578_p2k-unkris.html
https://www.google.com/search?
rlz=1C1CHBF_enID859ID859&q=Struktur+Rhizopoda&sa=X&ved=2ahUKEwjwpvXD
y_vzAhWxjuYKHQsHCskQ1QJ6BAgKEAE&biw=1366&bih=657&dpr=1
https://www.google.com/search?
q=gejala+klinis+sarcodina+pada+ikan&tbm=isch&chips=q:gejala+klinis+sarcodina+pad
a+ikan,online_chips:filum+protozoa:Pm6HSiy_s4Y
%3D&rlz=1C1CHBF_enID859ID859&hl=en-
US&sa=X&ved=2ahUKEwiB4t200PvzAhU2kdgFHZrlD_oQ4lYoAHoECAEQEQ&biw
=1349&bih=657#imgrc=cl7IdW1Yi_9djM