Anda di halaman 1dari 5

TUGAS II

HAMA DAN PENYAKIT IKAN


protozoa
Dosen Pengampun Mata Kuliah: Bapak Muhammad Rasnijal, S.St.Pi., M.Tr.Pi

Oleh
Moh. Badrun Putra
TEKNIK BUDIDAYA PERIKANAN A
21.3.05.129

PROGRAM STUDI TEKNIK BUDIDAYA PERIKANAN


KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN RISET DAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BONE
TAHUN AJARAN 2022/2023
1. Biologi Dan Morfologi

Sarcodina adalah anggota kelompok protozoa atau protista mirip hewan. Beberapa


literatur menyebutnya sebagai rhizopoda, rhizo = akar poda = kaki, artinya organisme
yang memiliki kaki menyerupai akar. Kaki yang berbentuk seperti akar ini disebut
juga pseudopodia (kaki semu), terbentuk dari juluran sitoplasma yang memungkinkan
sarcodina untuk bergerak, menangkap makanan, melakukan aktivitas fagositosis, atau
melekat pada suatu substrat. Beberapa sarcodina parasit, mengambil makanan melalui
mekanisme pinositosis, yaitu absorpsi nutrisi untuk masuk ke dalam tubuhnya. dengan
membentuk vesikel. Sarcodina pemakan bakteri, protozoa lain, alga, dan sisa-sisa
senyawa organik. Oleh karena itu Rhizopoda terutama banyak ditemukan di tanah dan
air selain di udara, debu, cairan contact lens, atau kotoran hewan. Anggota sarcodina
yang hidup bebas, diantaranya adalah Amoeba proteus (hidup di air atau tanah),
Difflugia (makan alga, fungi, atau bakteri), Arcella (hidup di perairan tawar),
dan Chaos carolinensis (predator Paramecium). Di tanah, populasi sarcodina sangat
tinggi, yaitu sekitar 100 juta individu/gram tanah.

Gambar 1.parasit rhizopoda (Sarcodina)

Bentuk sel Rhizopoda berubah-ubah saat diam dan bergerak.  Sitoplasma terdiri dari
ektoplasma dan endoplasma. Ektoplasma adalah sel bagian luar yang berbatasan dengan
membrane plasma. Endoplasma adalah plasma sel pada bagian dalam sel.  Ektoplasma
bersifat lebih kental daripada endoplasma. Aliran endoplasma dan ektoplasma tersebut
berperan dalam penjuluran dan penarikan pseudopodia.

Pada proses makan, pseudopodia mengelilingi makanan dan membentuk vakuola makanan.
Di dalam valuola makanan, makanan dicerna.  Zat makanan hasil cernaan dalam vakuola
makanan masuk ke dalam sitoplasma secara difusi.  Sedangkan sisa makanan dikeluarkan
dari vakuola keluar sel melalui membrane plasma (Anonimous, 2012).
Rhizopoda berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner.  Pada kondisi
lingkungan yang tidak menguntungkan, misalnya kekeringan, Rhizopoda tertentu dapat
beradaptasi untuk mempertahankan hidupnya dengan membentuk kista. Contoh rhizopoda
yang membentuk kista adalah Amoeba. Dalam keadaan berupa kista, kegiatan hidup Amoeba
menjadi tidak aktif. Amoeba akan menjadi aktif kembali jika kondisi lingkungan sesuai
(Anonimous, 2012).

Gambar 2.struktur tubuh sarcodina

2. Gejala Dari Serangan Parasite

Umumnya, disentri sarcodina ditularkan di daerah-daerah yang sanitasinya buruk


sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi. Di daerah-daerah tersebut, hingga
40% penderita diare kemungkinan menderita disentri amoeba.Sumber air yang tak
bersih menjadi pemicu penularan utama penyakit ini. Adapun gejala umum disentri
sarcodina yang dapat terjadi.
Rhizopoda yang bebas hidup di tanah lembab, contohnya Amoeba proteus.  Contoh
Rhizopoda yang hidup di air tawar adalah Difflugia.  Sedangkan Rhizopoda yang
hidup di laut adalah dari kelompok Foraminifera, antara lain Globigerina.  Rhizopoda
ada yang hidup sebagai parasit di dalam tubuh hewan atau manusia (Anonimous,
2012).

Organisme yang tergolong Sarcodina (Rhizopoda) menggunakan kaki semu atau


pseupodia untuk bergerak dan menangkap mangsa misalnyaAmoeba. Sedangkan
Rhizopoda yang terbungkus oleh cangkang misalnyaForaminifero dan Arcella.
Amoeba adalah hewan bersel satu hidup bebas atau hidup sebagai parasit. Amoeba
yang hidup bebas di tanah yang berair dan banyak mengandung bahan organik,
contohnya: Amoeba proteus. Sedangkan contoh Amoeba yang bersifat parasit terdapat
dirongga mulut sepertiEntamoeba ginggivalis dan di dalam usus manusia
adalah Entamoeba histolytica (Anonimous, 2012).
gambar 3.ikan yang terkena penyakit Sarcodina

3. Cara Pencegahan

Secara umum hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya hama
pada kegiatan budidaya ikan ntara lain adalah :
 Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
 Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit.
 Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas atau daya dukung
kolam pemeliharaan. Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam
diberi satu pintu pemasukan air.
 Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya. Penanganan saat panen
atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati dan benar.
 Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (Lebistus reticulatus peters) sebagai
pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.
 Penerapan biosecurity, biosecurity didefenisikan sebagai serangkaian usaha untuk
mencegah atau mengurangi peluang masuknya suatu penyakit ke suatu sistem
budidaya dan mencegah penyebarannya dari suatu tempat ke tempat lain yang
merembes.

4. Cara Penanganan

Cara menanggulangi penyakit dari parasite sarcodina bisa dilakukan dengan mencegah
dan mengobati. Adapun pencegahan dan pengobatan yang dapat dilakukan adalah :
 Menerapkan manajemen kesehatan ikan secara baik dan benar,
 Hindari stress pada ikan
 Segera memusnahkan ikan yang terinfeksi,
 Menghindari penggunaan air dari kolam yang sedang terinfeksi
 Menerapkan sistem filtrasi air sebelum menggunakannya,
 Mendesinfeksikan kolam yang terserang dengan melakukan pengeringan dan
pengapuran sebanyak 25 kg/ha yang kemudian dibiarkan selama seminggu,
 Spora dapat dibunuh (dieradikasi) dengan menggunakan unslaked lime (calsium
oxide) 25% yang dibenamkan di dasar kolam sedalam 3 cm dan 380 g calsium
oxide/m2 selama 2 hari.
 Diberi PK 10 gram/m3 air selama 5 jam
 Diberi bawan putih, karena bawan putih memiliki senyawa yang befungsi sebagai
antimikroba spektrum luas dan mampu melawan infeksi yang di sebabkan oleh
parasit, bakteri, jamur atau virus.
Sumber
http://p2k.unkris.ac.id/id1/3065-2962/Hewan-Uniselular_25578_p2k-unkris.html
https://www.google.com/search?
rlz=1C1CHBF_enID859ID859&q=Struktur+Rhizopoda&sa=X&ved=2ahUKEwjwpvXD
y_vzAhWxjuYKHQsHCskQ1QJ6BAgKEAE&biw=1366&bih=657&dpr=1
https://www.google.com/search?
q=gejala+klinis+sarcodina+pada+ikan&tbm=isch&chips=q:gejala+klinis+sarcodina+pad
a+ikan,online_chips:filum+protozoa:Pm6HSiy_s4Y
%3D&rlz=1C1CHBF_enID859ID859&hl=en-
US&sa=X&ved=2ahUKEwiB4t200PvzAhU2kdgFHZrlD_oQ4lYoAHoECAEQEQ&biw
=1349&bih=657#imgrc=cl7IdW1Yi_9djM

Anda mungkin juga menyukai