Anda di halaman 1dari 2

Alaisallahu bi ahkamil hakimin 

dalam Surat At Tin ayat 8


Hingga tahun 2022 hampir sudah 5 tahun saya belajar hukum baik hukum positif maupun
hukum empiris dan mekanismenya di lapangan, dimulai dari mempelajari definisi sub kajian
hukum bagaimana hukum acara hingga  belajar socio legal yang notabene adalah mengkritik
praktik hukum positif yang diterapkan di seluruh dunia yang tentu sedikit banyak dipengaruhi
oleh kekuasaan penjajahan dan pengaruh eropa terhadap dunia. 
dalam perjalan hidup yang saya sendiri tak mengetahui dimana dan bagaimana semua ini akan
berjalan dan seperti apa akan berakhir, dikala saya berkomunikasi dengan tuhan melalui
sembahyang dan membacakan surah at tin dalam sembahyang saya baru akhir akhir ini saya
mengerti makan dan artinya. 
 “Bukankah Allah adalah sebaik baiknya hakim” adalah jawaban dari perjalanan
keilmuan saya sejauh ini, dimana sesungguhnya Allah SWT jauh lebih canggih dan siap dalam
mengatasi permasalahan umatnya hingga akhir zaman., hakikatnya seluruh kajian ilmu hukum
bertujuan untuk menciptakan kedamaian dan keseimbangan di seluruh aspek kehidupan namuan 
acapkali manusia mengingkarinya melalui pengetahuan dan hawa nafsu yang mereka miliki. 
Menariknya seluruh kehancuran itu berasal dari hawa nafsu termasuk didalamnya mengenai
eksplorasi ilmu pengetahuan, ilmu yang dicari dan didapatkan dikarenakan hawa nafsu akan
menghasilkan kehancuran di kemudian hari.
Untuk menjelaskannya lebih konkrit akhir akhir ini saya mempelajari berbagai teori
hukum teori transfer hukum dan teori implementasi hukum di masyarakat dan saya menemukan
fakta bahwa banyak sekali ketidak seimbangan yang dibebakan aturan hukum yang dibuat oleh
manusia itu sendiri. manusia mencari jawaban dari seluruh permaslahan yang ada dengan
pendekatan ilmiah  yang ternyata dibaliknya hanyalah pembenaran atas kesalahan hawa
nafsunya, sebagai contoh bagaimana perbincangan Hukum dan gender yang menolak kebakuan
jenis kelamin hanya laki laki dan perempuan, benturan antara hukum adat hukum negara dan
hukum agama yang ditafsirkan menghasilkan permasalahan, Hukum yang berlepas  dari nafas
ketuhanan juga akan menghasilkan ketimpangan di kemudian hari dikarenakan tak berasal dari
naluriah keseimbangan dan keadilan yang berasal dari zat Ketuhanan . 

Sesuhunghynta keadilan adalah milik Allah SWT, di luar dari ketentuannya  sekeras apapun kita
mencari keadilan maka kita tak akan menemukannya. mekanisme mencari keadilan yang tidak
dilatarbelakangi oleh nafas ketuhanan maka akan bertemu dua simpang yang tentu tak akan
menemukan jawabannya.

menjalani mekanisme dan aturan Allah, berusaha menjadi arif dan bijaksana karena perintah
Allah dan menjadikan aturannya sebagai aturan dasar yang tak boleh dilanggar dalam berhukum
adalah pesan dalam dan makan dari ayat dan judul tulisan ini. 
terkadang hidup hanyalah berjalan dan berserah dalam segala ketetapannya dan berjalan diatas
jalan kebaikan dan ke restunya. 

Anda mungkin juga menyukai