Anda di halaman 1dari 7

BAB I

DENVER DEVELOPMENT SCREENING TEST II (DDST)

I. PENGERTIAN
DENVER II adalah revisi utama dan standararisasi ulang dari Denver
Development Screning Test (DDST) dan reviced Denver Developmental Screening
Test (DDST-R) Denver II ini berada dari test skrining sebelumnya dalam bagian-
bagian yang meliputi bentuk, interpretasi dan rujukan seperti tes, tes ini juga
mengkaji motorik kasar, bahasa, motorik halus, daptif dan perkembangan social
personal pada anak-anak dari 1 bulan sampai 6 tahun.

Pernyataan tentang DDST :


1. Bukan tes diagnostic
2. Bukan tes IQ
3. Mudah dan cepat
4. Dapat diandalkan
5. Validasi tinggi
6. Bukan peramal kemampuan adaptif atau intelektual anak dimasa yang akan dating
7. Bukan untuk pemeriksaan fisik
8. Mmbandingkan kemampuan perkembangan anak seusia
9. Berisi 125 items gugus tugas dalam empat sector

II. TUJUAN DDST II


1. Untuk menilai perkembangan anak sesuai usia
2. Memantau anak yang tampak sehat, umur dari lahir sampai dengan enam tahun
3. Menjaring anak tanpa gejala terhadap kemungkinan adanya kelainan
perkembangan
4. Memastikan apakah anak dengan persangkaan ada kelainan, apakah benar-benar
ada kelainan.
5. Memonitor anak dengan resiko perkembangan
III. PETUNJUK PELAKSANAAN DDST II
A. Cara pemeriksaan DDST II
1. Dilakukan secara continue
2. Satu formulir dapat dipakai beberapa kali pada satu
anak
3. Didampingi ibu atau pengasuh
4. Dalam keadaan santai
5. Bayi dibaringkan di atas meja
6. Jelaskan tentang DDST II pada ibu atau pengasuh.
B. Alat untuk DDST II
1. Benang sulaman merah
2. kismis atau permen
3. Kerincingan dengan pegangan
4. Kubus kayu berwarna (2,5 cm) 8-10 buah
5. Botol kaca bening yang dapat dibuka
6. Lonteng kecil
7. Pensil warna
8. Boneka dan botol kecil
9. Bola tennis
10. Cangkir plastik dengan pegangan
11. Kertas kosong

Test Form

25% 50% 75% 90%


Batangan
 Menunjukkan standar anak normal bias melakukan tugas atau test item ini
sesuai dengan usia.
 Ada beberapa item bertanda L, menunjukkan bahwa kita bias memperoleh
skor dari orang tua
 Nomor kecil disebelah kiri, bisa melihat petunjuk pelaksanaan pada
halaman dibaliknya.

CARA MENGHITUNG UMUR DAN MENGGAMBAR GARIS


Contoh:
Indah dibawa oleh ibunya ke poliklinik tumbang RSU Ungaran. Tanggal lahir 5
april 2000, tanggal pemeriksaan 14 november 2003. Hitung umur indah dan
ganbar garis umurnya?
Jawab:
Tahun Bulan Hari
Tgl tes 2003 11 14
Tgl lahir 2000 4 5

Umur 3 7 9
Kemudian buat garis umur dan cantumkan tanggal pemeriksaan pada format
DDST

HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


 Lakukan test dari sector yang kurang aktif terlebih dahulu : personal social,
motorik halus, bahas dan motorik kasar.
 Mulailah dari yang mudah dilakukan , jika anak kurang tepat melakukannya beri
stimulus dan lakukan test ulang.
 Test yang menggunakan alat yang sama dilakukan secra berurutan
 Test dilakukan untuk setiap sector, dan mulailah dari sebelah kiri garis umur terus
kekanan

BILA ADA RESIKO PERKEMBANGAN

 Lakukan paling sedikit 3 test yang paling dekat disebelah garis umur serta tiap
test yang ditembus garis umur pada setiap sektor
 Bila anak tidak mampu untuk melakukan salah satu pertama (gagal, menolak, no
Opportunity) → lakukan test tambahan kesebelah kiri pada sektor yang sam
sampai anak dapat melewati 3 test

BILA ANAK LEBIH RELATIF KEMAMPUAN


 Pada setiap sektor dilakukan paling sedikit 3 test yang paling dekat kesebelah kiri
garis umur dan test yang ditembus garis umur
 Lanjutkan test kekanan dari setiap test yang dalam satu sektor hingga tercapai 3
gagal
 Tiap test dilakukan 3 kali sebelum ditentukan gagal

SKOR YANG DIPAKAI DALAM DDST II


P: Pas/lewat
 Anak melakukan test dengan baik
 Ibu atau pengasuh memberi laporan L, tepat atau dapat dipercaya bahawa anak
dapat melakukan
F: Fail/Gagal
- Anak tidak dapat melakukan test dengan baik.
- Ibu atau pengasuh memberi laporan tepat, bahwa anak tidak dapat melakukan
dengan baik.
NO: No Opportunity/ Tidak ada kesempatan
- Anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan test karena ada hambatan.
R: Refusal/Menolak
- Anak menolak untuk malakukan test.

KODE PENILAIAN
F = Fail (Gagal)
R = Refusal (Menolak)
P = Pass (Lewat)
NO = No Opportunity (tidak ada kesempatan)
IV. INTERPRETASI DARI NILAI DDST II
A. ADVANCED/PENILAIAN LEBIH
Melewati pokok secara lengkap ke kanan dari garis usia (dilewati pada <25%
anak pada usia yang lebih besar dari anak tersebut).
AGE LINE

B. NORMAL
Melewati, gagal atau menolak pokok yang di potong berdasarkan garis usia antara
persentil ke-25 dan ke-75.
AGE LINE

Apabila anak gagal/menolak tugas pada item disebelah kakan garis umur
AGE LINE
P

Apabila anak lulus, gagal/menolak tugas dimana garis umur berada antara 25%-
75% (warna putih).
C. CAUTION /PERINGATAN
Gagal atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia di atas atau di
antara persentil ke-75 dan ke-90.
AGE LINE

Apabila anak gagal/menolak tugas pada item dimana pada garis umur berada diantara
75%-90% (warna kelabu)

D. DELAY/LAMBAT/TERTUNDA
Gagal pada suatu pokok secar menyeluruh kearah kiri hgaris usia, penolakan ke kiri
garis usia juga dapat dianggap sebagai kelambatan, karena alas an untuk menolak
mungkin adalah ketidakmampuan untuk melakukan tugas tertentu.
AGE LINE

Apabila anak gagal/ menolak tugas pada item yang berada di sebelah kiri garis umur.
E. NO OPPORTUNITY/ TIDAK ADA KESEMPATAN
 Uji coba yang dilaporkan orang tua
 Anak mengalami hambatan
AGE LINE AGE LINE

NO NO

V. INTERPRETASI HASIL TEST DDST II


1. NORMAL
Tidak ada kelambatan dan maksimum dari satu kewaspadaan.
2. SUSPECT
Satu atau lebih kelambatan dan dua atau lebih banyak kewaspadaan.
3. UNTESTABLE/TIDAK DAPAT DIUJI
Penolakan pada satu atau lebih pokok dengan lengkap kekiri garis usia atau pada
lebih dar satu pokok titik potong berdasarkan garis usia pada area 75%-90%

VI. REKOMENDASI UNTUK RUJUKAN TEST


SUSPECT ATAU UNTESTABLE
Skrining ulang pada1 sampai 2minggu untuk mengesampingkan factor temporer.
Bila skrining ulang ini bersifat suspect atau untestable, gunakan penilaian klinis
berdasarkan hal berikut : angka kewaspadaan dan kelambatan; dimana pokok adalah
kewaspadaan dan kelambatan; laju perkembangan dimasa lalu, pemeriksaan dan
riwayat klinis, ketersediaan sumber rujukan.

Anda mungkin juga menyukai