Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI TEMPE

DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA


PRODUK HOME INDUSTRI

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Akhir Akuntansi Biaya

Dosen Pengampu : Endang Kartini S.E.,M.Si.

Disusun oleh :

1. Eli Yulianti 2210104008


2. Dwi Septianingsih 2230104123
3. Shalisa Fatih 2240104128
4. Sinta Stella Nufus 2240104158

SI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TIDAR

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "Analisis
penentuan harga pokok produksi tempe dengan menggunakan metode full costing pada
produk home industri".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan
bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki karya ilmiah ini.
Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Magelang, 2 Juni 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ii
BAB I.......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 1
1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 2
1.4 Metodologi Penelitian............................................................................................... 3
BAB II......................................................................................................................................... 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................................................... 4
2.1 HASIL PENELITIAN ..................................................................................................... 4
2.2.1 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi menggunakan full costing............. 4
BAB III ..................................................................................................................................... 10
PENUTUP ................................................................................................................................ 10
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 10
3.2 Saran ....................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR TABEL

Table 1. Rincian harga bahan baku ........................................................................................... 5


Table 2. Penggunaan kacang kedelai per bulan ........................................................................ 5
Table 3. Perhitungan BPP .......................................................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Biaya Produksi merupakan biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi
dimana terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja , dan biaya overhead pabrik .
Bustami dan Nurlela (2013:49) menjelaskan bahwa beban pokok produksi adalah
kumpulan biaya produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung,
dan biaya overhead pabrik yang ditambah persediaan produk dalam proses awal dan
dikurangi persediaan produk dalam proses akhir. Untuk mengetahui besarnya biaya
produksi, biaya-biaya yang termasuk dalam biaya produksi tersebut dikelompokkan
terlebih dahulu dan nantinya akan dihitung dengan menggunakan metode penentuan
beban pokok produksi. Metode penentuan biaya produksi adalah cara
memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam biaya produksi. Dalam
memperhitungkan biaya-biaya ke dalam biaya produksi, terdapat dua pendekatan yaitu
full costing dan variable costing (Mulyadi, 2015:17-18). Metode full costing
merupakan metode penentuan beban pokok produksi yang memperhitungkan seluruh
unsur biaya ke dalam biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun
tetap. Sedangkan metode variable costing merupakan metode penentuan beban pokok
produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke
dalam biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
dan biaya overhead pabrik variabel. Usaha tempe industri rumahan (home industry)
yang berdiri sudah lama dan berlokasi di Desa Banyubiru, Kecamatan Dukun,
Kabupaten Magelang. Pemilik usaha tempe Ibu Nah dan Pak Dal . Produk tempe Ibu
Nah ini banyak dikenal oleh masyarakat yang berdomisili di daerah magelang dan
sekitarnya karena kualitas dan rasanya, tak heran jika banyak produsen yang membeli
tempenya karena rasa dan harga yang tergolong murah. Akan tetapi pemilik juga perlu

1
memerhatikan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik sebagai
komponen biaya produksi untuk menghitung besarnya beban pokok produksi. Kurang
tepatnya perhitungan biaya-biaya seperti biaya overhead yang terabaikan dan telah
dikeluarkan untuk memproduksi barang dapat berpengaruh pada perhitungan beban
pokok produksi usaha tempe Ibu nah. Produsen juga perlu memperhatikan metode
perhitungan beban pokok produksi yang tepat, seperti penggunaan metode full costing
untuk menghitung beban pokok produksi suatu barang. Metode full costing dapat
digunakan sebagai metode perhitungan beban pokok produksi tempe yang tepat bagi
usaha tempe Ibu Nah. Hal tersebut disebabkan karena penggunaan metode full costing
memperhitungkan semua unsur biaya produksi seperti biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik baik tetap maupun variabel ke dalam beban
pokok produksi. Sehingga semua biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku
menjadi produk tempe lebih diperinci secara detail yang nantinya keseluruhan biaya-
biaya tersebut dimasukkan ke dalam perhitungan beban pokok produksi tempe. Setelah
dilakukan analisis perhitungan biaya produksi, perusahaan juga perlu melakukan
pencatatan biaya-biaya yang telah dianalisis ke dalam jurnal akuntansi. Berdasarkan
kajian di atas fokus penelitian yaitu, bagaimana sistem pengendalian biaya yang
digunakan usaha Tempe Ibu Nah menggunakan metode full costing dan perhitungan
biaya produksi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana perhitungan harga pokok produksi dan harga jual tempe yang
dilakukan peneliti dengan menggunakan metode full costing industry di Desa
Banyubiru Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui harga pokok produksi dan harga jual tempe menggunakan metode
full costing
2. Melakukan perbandingan antara perhitungan harga pokok produksi yang
dilakukan peneliti menggunakan metode full costing dengan metode
perhitungan biaya produksi yang dilakukan oleh Home Industri

2
1.4 Metodologi Penelitian
Metode penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif
dan analisis, yaitu metode yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya
berdasarkan fakta-fakta atau kejadian-kejadian dan data-data yang ada, kemudian data
tersebut diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut dengan dasar teori-teori yang
dipelajari dan dijadikan sebagai bahan penelitian dan pembahasan sehingga pada
akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
memberikan saran terbaik.

3
BAB II

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2.1 HASIL PENELITIAN


2.2.1 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi menggunakan full costing
Full Costing merupakan metode penentuan kos produksi yang memperhitungkan semua
unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenag
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang diperilaku variabel maupun tetap.
Costing terdiri dari unsur biaya produksi, yaitu:

Biaya bahan baku langsung xxx


Biaya tenaga kerja langsung xxx
Biaya overhead pabrik variabel xxx
Biaya overhead pabrik tetap xxx

Harga Pokok Produksi xxx

Perhitungan biaya produksi dalam menentukan harga pokok menggunakan metode


Full costing yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan perkiraan saja yang hanya
memperhitungkan biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan tidak
langsung, serta biaya overhead pabrik. Data yang diteliti yaitu satu bulan.

Perhitungan Biaya Bahan Baku Tempe Pak Dal

Pembelian bahan baku kacang kedelai dilakukan 1 minggu sekali, dengan jumlah
pembelian bahan baku sebanyak 6 kwintal selama 1 minggu 6 hari kerja. Bahan baku
tersebut diperoleh dengan cara dilakukan pemesanan ke agen. Produksi pembuatan
tempe per hari adalah 1 kwintal kacang kedelai.

4
Table 1. Rincian harga bahan baku

No. Nama Bahan Jumlah Harga


1. Kacang kedelai 1 kwintal/hari Rp 1.200.000
2. Ragi 1 kg/hari Rp 30.000
3. Plastik 6 kg/minggu Rp 210.000

Table 2. Penggunaan kacang kedelai per bulan

No. Minggu Pemakaian Harga/Kg Total


Kedelai (Kg) (Rp) Harga/Minggu
1. Minggu 1 600 12.000 2.400.000
2. Minggu 2 600 12.000 2.400.000
3. Minggu 3 600 12.000 2.400.000
4. Minggu 4 600 12.000 2.400.000

• Penggunaan ragi
Jumlah per minngu x jumlah produksi
= 6 x 30.000
= 180.000 ( dalam 1 minggu )
Maka penggunaan Ragi Perbulan
= 180.000 x 4
= 720.000 ( Dalam 1 Bulan )
• Plastik
Jumlah per minggu x periode x harga per kg
= 6 x 4 x 35.000
= 840.000

Biaya Tenaga Kerja


Biaya Tenaga kerja langsung adalah biaya yang digunakan untuk membayar gaji
tenaga kerja atau karyawan yang terlibat langsung dalam proses produksi pembuatan

5
tempe pada usaha home industry tempe Desa Banyubiru, Kecamatan Dukun,
Kabupaten Magelang. Tenaga kerja langsung yang ada pada usaha home industry
tempe ini adalah berjumlah 4 orang. Tenaga kerja langsung ini adalah tenaga kerja yang
melakukan proses produksi tempe dan yang memasarkan tempe.

Pembayaran gaji di hitung per bulan. Setiap 1 bulan terdapat biaya tenaga kerja
kerja sebesar Rp. 4.000.000,-. Selanjutnya, gaji tersebut dibagi 4 dengan asumsi bahwa
para tenaga kerja di home industry tempe ini melakukan seluruh proses produksi tempe,
maka :

= Biaya Tenaga Kerja / Banyak nya karyawan

= Rp. 4.000.000,/4

= Rp. 1.000.000,/ orang dalam sebulan.

Biaya Overhead Pabrik


Biaya overhead pabrik adalah biaya yang dikeluarkan oleh usaha home industry
tempe, selain biaya pembelian dan pemesanan bahan baku. Dengan produksi maksimal
yang dapat dihasilkan oleh home industry tempe adalah sebanyak 2.800 kg. Biaya
tersebut adalah :

1. Biaya Kayu Bakar dibeli dengan harga Rp. 500.000,-/truk untuk digunakan
selama 1/2 bulan bagi home industry tempe. Dikarenakan biaya untuk kayu
bakar/bulan sulit untuk diperhitungkan, maka diasumsikan biaya pemakaian
kayu bakar proporsional. Maka biaya kayu bakar selama sebulan yaitu
1.000.000
2. Biaya Listrik : Rp. 70.000,-/Bln
3. Transportasi yang dipakai memerlukan biaya sebesar Rp. 350.000,-/bulan.

Biaya Penyusutan Peralatan yang digunakan selain mesin adalah sebagai


berikut :

6
1. Drum untuk merebus dan merendam kacang kedelai dengan harga beli = Rp.
500.000,- dengan umur ekonomis selama 5 tahun. Sehingga biaya penyusutan
drum adalah Rp. 500.000,- / 5 / 12 = Rp. 8.333,-/bulan..
2. Keranjang penampung kedelai/bakul dibeli dengan harga Rp. 30.000,- x 6 unit
= Rp. 180.000,- dengan umur ekonomis 1 tahun sehingga biaya penyusutannya
adalah Rp. 180.000,-/12 = Rp. 15.000,- /bulan. .

Harga Jual yang diterapkan perusahaan adalah sebagai berikut :

• Untuk tempe ukuran besar dalam 1 pcs dengan harga tempe Rp. 8.000,-/pcs
dengan produksi 200 pcs/hari
• Untuk tempe ukuran sedang dalam 1 pcs dengan harga tempe Rp. 5.000,-
/pcs dengan produksi 40 pcs/hari
• Untuk tempe ukuran kecil dalam 1 pcs dengan harga tempe Rp 1.000/pcs
dengan produksi 50 pcs/ hari

BOP per bulan dari produksi tempe home industry dari tempe pak Dat yaitu Rp
2.268.000

Harga Jual Tempe


Kacang kedelai setelah di olah bertambah beratnya menjadi 3 kg. Jadi total
produksi kedelai/ hari setelah diolah menjadi 103 kg. Dengan rincian Produksi sebagai
berikut :

a) tempe besar
= 200 pcs x 8000
= 1.600.000 / hari
= 1.600.000 x 28 = 44.800.000/ bulan

b) tempe sedang 40 pcs


= 40 pcs x 5000
= 200.000/hari

7
= 200.000 x 28
= 5.600.000/ bulan

c) Tempe kecil 50 pcs


= 50 x 1000
= 50. 000 /hari
= 50.000 x 28
= 1.400.000/ bulan

Maka hasil pendapatan produksi tempe selama 1 bulan :

= 44.800.000 + 5.600.000 + 1.400.000

= 51.800.000 per bulan

Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Full Costing

Biaya-biaya produksi yang terjadi di dalam proses produksi di kelompokkan


menjadi tiga unsur, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead
pabrik. Pembebanan biaya overhead pabrik didasarkan pada pembebanan biaya
overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap.

Bedasarkan informasi pemakaian bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya
overhead pabrik maka dapat disusun perhitungan biaya pokok produksi menggunakan
metode full costing seperti berikut:

Table 3. Perhitungan BPP

Keterangan Total Biaya


Biaya bahan baku langsung Rp 11.160.000
Biaya overhead pabrik Rp 4.000.000
Jumlah biaya Produksi Rp 2.073.333
Dibagi jumlah produksi tempe 6.960
dalam sebulan

8
BPP per potong tempe 2.467,05

Besarnya biaya pokok produksi selama bulan yang bersangkutan menggunakan


perhitungan full costing adalah 2.467,05 per potong tempe.

• Jika perusahaan menetapkan harga jual sebesar 8.000 per potong maka
perusahaan memperoleh keuntungan sebesar Rp 5.532,95

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bedasarkan hasil penelitian yang kami telah kami lakukan maka dapat di buat kesimpulan
seperti berikut :

Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara meperhitungan unsur-unsur biaya
ke dalam harga pokok produksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga
pokok produksi terdapat dua pendekatan yaitu full costing dan variabel costing dimana
metode full costing merupakan metode penentuan kos produksi yang memperhitungkan
semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya
tenag kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang diperilaku variabel maupun tetap.
Costing terdiri dari unsur biaya produksi, seperti BB, BOP,biaya pembantu dan BTK.

3.2 Saran
Sebaiknya hasil analisis dalam penelitian ini menjadi bahan kajian perusahaan agar
perusahaan mampu menentukan harga jualnya setiap proses pemrokdusian.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ritani Trissi, 2011, Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada Jamu Singkir Angin,
Jurnal Akuntansi, 138

Marisya Fitria, 2022, Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Menggunakan


Metode Full Costing Untuk Menentukan Harga Jual Pada UMKM Tempe Pak Rasman
Oku Selatan, Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Ekonomi Syariah,Volume 7 No 2,
141

Riwayadi.2017.Akuntansi Biaya.Jakarta Selatan:Penerbit Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai