Anda di halaman 1dari 6

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN

(Radifa Isnain Nafila)


1. Judul Artikel : Dinamika Hukum Waris Adat di Masyarakat Bali Pada Masa
Sekarang
Penulis : Dinta Febriawanti dan Intan Apriyanti Mansur
Sumber Link : file:///C:/Users/ACER/Downloads/admin,
+Dinta+Febriawanti+dan+Intan+Apriyanti+Mansur+119-132.pdf
Rumusan Masalah : Bagaimana hukum waris adat pada masyarakat Bali pada masa
sekarang?, Bagaimana sistem kekerabatan di Bali?
Metode Penelitian : Studi Putusan MA No.257/Pdt/2019, Kepustakaan
Hasil : Kasus sengketa tanah dimenangkan oleh tergugat sesuai dengan
hukum yang berlaku. Unsur pokok hukum waris adat, Prinsip-prinsip garis keturunan.
Sistem pewarisan.
2. Judul Artikel : Pendampingan Permasalahan Hukum Waris di Desa Kepulungan
Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan
Penulis : Arief Syahrul Anam, Dwi Elok Indriastuty, Fifin Dwi
Purwaningsih
Sumber Link : https://prosiding-pkmcsr.org/index.php/pkmcsr/article/view/313
Rumusan Masalah : Apakah yang dilakukan penulis dalam mengumpulkan data?,
Bagaimana sosialisasi sistem hukum waris yang berlaku di Indonesia?, Bagaimana
pendampingan penyusunan permohonan penetapan ahli waris?, Bagaimana
pendampingan penyelesaian sengketa waris?
Metode Penelitian : Memberikan sosialisasi berkaitan dengan sistem hukum waris
yang berlaku di Indonesia, memetakan permasalahan sengketa waris, dan melakukan
pendampingan penyelesaian sengketa waris.
Hasil : Hasil dari pemetaan di lapangan ditemukan beberapa
permasalahan waris yang disebabkan beberapa hal, pertama tidak memahami pentingnya
hukum waris, kurangnya pengetahuan terhadap proses pengurusan penetapan ahli waris
dan kurangnya pemahaman berkaitan dengan sengketa waris. Hasil dari kegiatan penulis
menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pengaturan hukum waris,
pemahaman tentang prosedur permohonan penetapan ahli waris dan penyelesaian
sengketa waris
3. Judul Artikel : Perancangan Sistem Pakar untuk Pembagian Waris Menurut
Hukum Islam
Penulis : Ridwan Setiawan, Dini Destiani, Cepy Slamet
Sumber Link : file:///C:/Users/ACER/Downloads/2-File%20Utama%20Naskah-
93-3-10-20210605%20(1).pdf
Rumusan Masalah : Bagaimana Perancangan Sistem Pakar untuk Pembagian Waris
menurut hukum Islam?
Metode Penelitian : Metodologi pengembangan sistem pakar dari Jhon Durkin dalam
membangun basis pengetahuan dalam bentuk aturan-aturan yang digunakan dalam
penentuan proporsi untuk ahli waris. Adapun dalam rekayasa perangkat lunak
menggunakan metodologi Rational Unified Proccess dengan menggunakan UML sebagai
tool dalam perancangan sistem
Hasil : Produk akhir dari sistem pakar waris ini menyediakan fasilitas
berupa halaman yang berisi mengenai definisi waris, dalil-dalil waris, para ahli waris
beserta bagian dan syaratnya, permasalahan dalam waris Islam, dan program pembagian
waris. Pembagian waris oleh sistem dibagi kepada empat langkah, yang pertama
ditanyakan adalah jumlah harta, kedua akan ditanyakan hak-hak yang harus dipenuhi,
ketiga aka ditanyakan para ahli waris, dan keempat menampilkan hasil dari perhitungan
yang sesuai dengan aturan-aturan dalam waris Islam.
4. Judul Artikel : Kesetaraan Gender dalam Ijtihad Hukum Waris di Indonesia
Penulis : Sugiri Permana
Sumber Link : https://com-mendeley-prod-publicsharing-pdfstore.s3.eu-west-
1.amazonaws.com
Rumusan Masalah : Bagaimana Ijtihad sebagai bagian metode pembaharuan hukum?,
Bagaimana progress kesetaraan hukum waris Islam di Indonesia?
Metode Penelitian : Kepustakaan
Hasil : Dalam pandangan Islam, kedudukan laki-laki dan perempuan
secara individual adalah sama, keduanya berhak melakukan perbuatan kebaikan dan atas
kebaikan itu pula akan dinilai sebagai hasil akhir (di yawm al-qiyamah). Perbedaan hak
dan kewajiban dalam Islam tidak dimaksudkan sebagai perbedaan yang akan melebihkan
satu dengan yang lainnya. Adapun ijtihad berkenaan dengan hukum waris yang
diperlihatkan oleh pemikir muslim di Indonesia dan putusan Pengadilan cenderung
berusaha untuk membawa perubahan terhadap hak perempuan atas harta waris orang
tuanya. Hazairin berusaha mempersamakan hak waris antara cucu dari keturunan laki-
laki dan cucu dari keturunan perempuan, sedangkan Sjadzali berusaha mempersamakan
hak laki-laki dan perempuan berdasarkan ijtihad kemanusiaannya. Terdapat beberapa
putusan Pengadilan Agama berusaha memberikan hak yang sama antara anak laki-laki
dan anak perempuan, dan terdapat putusan Mahkamah Agung RI yang menggariskan
tentang kedudukan anak perempuan yang menghijab anak laki-laki dan perempuan.
5. Judul Artikel : Pembagian Hak Waris Kepada Ahli Waris AB INTESTO dan
TESTAMENTAIR Menurut Hukum Perdata Barat (BW)
Penulis : Indah Sari
Sumber Link : file:///C:/Users/ACER/Downloads/99-191-1-SM%20(1).pdf
Rumusan Masalah : Apakah kita bisa memakai dua bentuk hukum waris dalam
membagi warisan?, Bagaimana jika pewaris berbeda agama dengan si pewaris?, Apa saja
ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan sebelum melakukan pembagian warisan
menurut Hukum Waris Perdata Barat (BW)?, Bagaimana cara pembagian hak waris
kepada ahli waris Ab Intestato dan Testamentair menurut ketentuan Hukum Waris
Perdata Barat?
Metode Penelitian : Kepustakaan
Hasil : Pada prinsipnya Hukum Waris Perdata Barat (BW) menekankan
bahwa yang paling berhak mewaris adalah orang yang paling terdekat dengan si pewaris
terutama orang-orang yang mempunyai hubungan darah dan hubungan perkawinan
dengan si pewaris. Adapun jika pembagian warisan dalam Hukum Waris Perdata Barat
bisa dilakukan dengan cara Ab Instesto (ahli waris yang berhak adalah ahli waris yang
mempunyai hubungan perkawinan dengan si pewaris) dan juga melalui surat wasiat/
testametair (ahli waris ditunjuk dalam surat wasiat tapi tidak boleh mengabaikan hak
legitimaris (Legitieme Portie). Ahli waris legitimaris harus diberikan haknya terlebih
dahulu barulah kemudian ahli waris yang ditunjuk dalam surat wasiat.
6. Judul Artikel : Perlindungan Hukum Kreditor Dalam Warisan Atas Harta
Peninggalan Tak Terurus Menurut Sistem Waris Barat
Penulis : Muhammad Rifaldi, Muhammad Fakhry, Mahardika
Apriano
Sumber Link : file:///C:/Users/ACER/Downloads/adminjkh,+32.+419-
438+Muhammad+Rifaldi%20(1).pdf
Rumusan Masalah : Bagaimana bentuk pengelolaan warisan atas harta peninggalan
tak terurus dalam sistem Waris Barat?, Bagaimana perlindungan hukum kreditor terhadap
piutang dalam warisan atas harta peninggalan tidak terurus?
Metode Penelitian : Metode Penelitian Hukum Normatif (Doctrinal research), yaitu
penelitian yang mengkaji secara sistematis mengenai norma-norma hukum yang
mengatur kategori hukum tertentu dan menganalisis hubungan antara norma hukum.
Hasil : Harta waris yang ditolak oleh ahli waris dikarenakan terdapat
pasiva yang lebih besar dibandingkan aktiva harus dilakukan orang tersebut secara tegas,
dengan suatu pernyataan yang dibuat di kepaniteraan Pengadilan Negeri yang dalam
daerah hukumnya warisan itu terbuka. Maka dengan pertimbangan, hakim akan
mengeluarkan penetapan. Lalu akibatnya status dari harta tersebut akan menjadi harta
peninggalan tak terurus. Maka dalam hal ini negara melalui Balai Harta Peninggalanlah
yang akan melakukan pengelolaan terhadap harta tersebut. Terkait dengan perlindungan
hukum bagi kreditor akibat ditolaknya harta waris tersebut maka kreditor dalam hal ini
dapat mengajukan permohonan menjadi ahli waris pengganti di pengadilan dimana harta
itu terbuka dan terhadap pelunasan piutangnya akan dilakukan oleh negara melalui Balai
Harta Peninggalan sejumlah dengan nilai utang pewaris atau nilai harta atau benda-benda
peninggalan pewaris itu mencukupi.
7. Judul Artikel : Bagian Waris Istri dalam Keahliwarisan Bertingkat
(Munasakhat), Perspektif Hukum Waris Islam
Penulis : Kadek Karina Putri, I Made Suwita, dan I Ketut Sukadana
Sumber Link : file:///C:/Users/ACER/Downloads/1616-Article%20Text-6747-2-
10-20200304%20(1).pdf
Rumusan Masalah : Bagaimana bagian waris istri dalam keahliwarisan bertingkat
(Munasakhat) dalam konsep Hukum Islam?, Bagaimana penyelesaian perkara
keahliwarisan bertingkat (Munasakhat), yang dapat memenuhi rasa keadilan terhadap
bagian waris istri?
Metode Penelitian : Penelitian hukum Normatif dengan pendekatan Perundang-
undangan dan pendekatan kasus.
Hasil : Berdasarkan analisa dari pembahasan permasalahan, bahwa
ketentuan tentang bagian waris istri yang ditinggal mati suaminya, yaitu 1/8 bagian
secara umum dan pasti, sudah tertulis dan ditentukan di ketentuan Al-Qur’an Surat An-
Nisa’ Ayat 12 serta Pasal 180 Kompilasi Hukum Islam dan penyelesaian sengketa waris
melalui 2 jalur proses Litigasi dan Non Litigasi. Para ahli waris dapat melakukan
kesepakatan pembagian harta waris, dengan bagian – bagian waris yang disepakati atau
direlakan antara semua ahli waris, meskipun jumlah Pembagian waris tersebut
menyimpangi ketentuan waris yang telah ditentukan, asalkan semua ahli waris sepakat
dan telah mengetahui bagian waris yang semestinya ia dapat.
8. Judul Artikel : Kedudukan Ahli Waris Pengganti (Plaatsvervulling) dalam
Memperoleh Harta Waris Menurut Hukum Islam
Penulis : Mohamad Mirzalino Safryan Dilapanga, Desti Astati, Eva
Nurjannah
Sumber Link : file:///C:/Users/ACER/Downloads/adminjkh,+34.+450-
461+Mohamad+Mirzalino+6.49.18+PM.pdf
Rumusan Masalah : Bagaimana kedudukan ahli waris pengganti dalam mendapatkan
hak waris berdasarkan ketentuan dalam pasal 185 KHI?, Apakah Kedudukan Ahli Waris
Pengganti memiliki makna sifat Imperatif atau Tentatif menurut Norma dan Aturan
Hukum Yang Terkandung dalam Pasal 185 KHI?
Metode Penelitian : Kepustakaan dan analisis Kompilasi Hukum Islam
Hasil : Kedudukan Ahli Waris Pengganti Dalam Memperoleh Harta
Waris. Kedudukan ahli waris pengganti sebagai bagian sekunder dari pembagian harta
waris. Ahli waris pengganti dapat memperoleh harta waris apabila mendapat persetujuan
dari (para) ahli waris utama. Merubah isi pasal 185 KHI ayat (1) dengan memberikan
kepastian kedudukan yang sama persis dengan yang ada di dalam BW.
9. Judul Artikel : Kedudukan Ahli Waris Pengganti dan Prinsip Keadilan dalam
Hukum Waris Islam
Penulis : Sofyan Mei Utama
Sumber Link : https://com-mendeley-prod-publicsharing-pdfstore.s3.eu-west-
1.amazonaws.com
Rumusan Masalah : Bagaimana landasan hukum ahli waris pengganti?, Bagaimana
Teori Maslahah Mursalah?
Metode Penelitian : Kepustakaan
Hasil : Kedudukan ahli waris pengganti dalam hukum Islam
berlandaskan pada pasal 185 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia dengan berpegang
pada prinsip tauhid , suatu ketaatan pada aturan Tuhan dengan tetap jangan melupakan
Ijtihad karena ijtihad merupakan salah satu disebut dalam Al-Qur’an surat dalam An-
Nisa’ ayat 59. Prinsip Tauhid merupakan dasar bagi teori Al-Maslahah Al-Mursalah
yaitu, mencari manfaat karena Allah SWT.
10. Judul Artikel : Kedudukan Ahli Waris KHUNTSA Dalam Hukum Waris Islam
Penulis : Ni Luh Tanzila Yuliasri
Sumber Link : https://com-mendeley-prod-publicsharing-pdfstore.s3.eu-west-
1.amazonaws.com
Rumusan Masalah : Bagaimana hasil putusan perkara di Kabupaten Magelang pada
Penetapan Pengadilan Nomor : 52/Pdt.P/2015/PN Mkd yang dimohonkan oleh Bowo
Saputro dalam kutipan Akta Kelahiran Nomor : AL.6670344824 yang dikeluarkan
Kantor Catatan Sipil Kabupaten Magelang tanggal 11 Februari 2014?
Metode Penelitian : Penelitian Hukum, Penelitian ini adalah suatu proses untuk
menemukan aturan hukum, prinsip hukum dan doktrin hukum guna menjawab isu hukum
yang dihadapi
Hasil : Putusan menyatakan bahwa ia termasuk kedalam Khuntsa bukan
Musykil dan merubah penyataan dalam aktanya yang awalnya perempuan menjadi laki-
laki lalu untuk pembagian warisnya ia termasuk dalam jenis kelamin laki-laki.

Anda mungkin juga menyukai