Anda di halaman 1dari 66

LAPORAN PELAKSANAAN

RENCANA TINDAK LANJUT PROGRAM PENGAWASAN


DIKLAT CALON PENGAWAS SEKOLAH

Disusun sebagai laporan akhir kegiatan Diklat Calon Pengawas Sekolah


KabupatenPaserProvinsi Kalimantan Timur
Periode 23 Oktobers.d29 November 2021

Oleh :

Nama :SUGIANTO,S.Pd
NIP : 19740205 199807 1 002
Unit Kerja : SD Negeri 033 Long Ikis

PROGRAM PENYIAPAN CALON PENGAWAS SEKOLAH


DINAS PENDIDIKA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PASER
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2021
PENGESAHAN

Pada hariini selasa Tanggal 30 November tahun 2021


telahdisahkanLaporanAkhirPelaksanaanDiklatCalonPengawasSekolahdenganidentitasseb
agaiberikut :

Nama : SUGIANTO, S.Pd


NIP : 19740205 199807 1 002
Unit Kerja : SD Negeri 033 Long Ikis,

KabupaternPaser, 2021

Mengetahui
Kepala Dina Pendidikan dan KebudayaanKabupatenPaser

Murhariyanto,S.Sos
Pembina Utama Muda/IVC
NIP: 19641227 198602 1 004
KATA PENGANTAR

Puji dan syukursayapanjatkanataskehadiratAlloh SWT, atasberkatcurahanrahmat dan


kasihsayangnya, sehinggaLaporanPelaksanaanRencanaTindaklanjut Program
Pengawasan (RTLPP) sebagaikegiatan On The Job Training ( OJT2 ) pada Pendidikan
dan PelatihanCalonPengawasSekolahKabupatenPaserdapatterselesaikandenganbaik dan
sesuaidenganjadual yang direncanakan.
Laporaninidapattersusundenganbaik dan selesaitepat pada
waktunyaberkatperansertaberbagaipihak yang telahmembantuterselesainyalaporanini.
Pada kesempataninipenulis, penulisinginmengucapkanterimakasihkepada :
1. Murhariyanto,S.SosSelakuKepalaDinas Pendidikan dan
KebudayanKabupatenPaser
2. Drs. DarwisSasmedi,M.Pdselakupengajar yang telahmengajar,
membimbing,melatih, dan memberimotivasikepadapenulis
3. Selaku mentor yang telahmemberikanarahan dan
bimbingandalampelaksanaanRencanaTindakLanjut Program Pengawasan
4. H. Ahmad Fitriansyah,S.Pd.M.Pdselakupengawassekolah yang
telahmemberikanmotivasiterhadapkegiatanRencanaTindakLanjut Program
Pengawasan yang dilakukandiwilayahbinaanya
5. Ellyaningsih,S.PdselakuKepalaSekolahtempatCalonPengawasmagang yang
telahmemberikandukungan dan terselenggaranyapeningkatankopetensisesuai
AKPK
6. Rekan – rekan Guru dan Tenaga Kependidikan SD Negeri 033 Long Ikis yang
tidaksayasebutkansatupersatu
7. Istri dan anak-anaktercinta yang telahmemberikaninspirasi, motivasi dan
dukunganhinggaLaporanRencanaTindakLanjut Program
Pengawasaniniterselesaikan
DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................................................4
Lembar Pengesahan........................................................................................................................4
Kata Pengantar................................................................................................................................4
Daftar Isi.........................................................................................................................................4
Daftar Tabel....................................................................................................................................4
Daftar lampiran...............................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................................4
B. Tujuan.................................................................................................................................4
C. Hasil yang diharapkan.........................................................................................................4
D. Ruang lingkup pelaksanaan RTLPP....................................................................................4
E. Visi, Misi dan Tujuan Pengawasan.....................................................................................4
F. Sasaran pengawasan............................................................................................................4
BAB II DESKRIPSI KONDISI SEKOLAH...................................................................................4
A. Kondisi SD Negeri 033 Long Ikis ( Sekolah Sendiri )........................................................4
B. Kondisi SD Negeri 028 Long Ikis ( Sekolah Magang ).......................................................4
BAB III PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT PROGRAM PENGAWASAN........4
A. Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Guru Melalui Supervisi Akademik................................4
B. Pelaksanaan Penilaian Kinerja............................................................................................4
C. Bimbingan dan Pelatihan Profesional Guru........................................................................5
D. Menyusun Proposal Penelitian Tindakan Sekolah ( PTS )..................................................5
E. Peningkatan Kopetensi Calon Pengawas Sekolah berdasarkan hasil Analisis Kebutuhan
Pengembangan Keprofesian ( AKPK )........................................................................................5
BAB IV PENUTUP........................................................................................................................6
A. Simpulan.............................................................................................................................6
B. Saran dan Rekomendasi......................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Pengawassekolahmerupakankariertertinggi padajabatanfungsional guru
yang mempunyaitugas dan tanggungjawabterhadapkelancaranpelaksanaan
Pendidikan dan pengajaran pada sekolahbinaannya. MenurutPeraturan Menteri
PendayagunaanAparatur Negara dan ReformasiBirokrasiNomor 21 Tahun 2010
Pasal 5
mentakanbahwatugaspokokpengawasadalahmelakukanpengawasanakademik dan
manajerial pada satuanpendidkan yang meliputipenyusunan program pengawasan,
pelaksanaanpembinaan, pemantauan 8 (delapan)StandarNasional
Pendidikan( SNP ), penilaian, pembimbingan dan pelatihan professional guru,
ealuasihasilpelaksanaan program pengawasan dan
pelaksanaantugaspengawasandidaerahKhusus.
Berdasarkantugaspokok pada uraiandiatas, penulismelaksanakan RTLPP
yang telahdisusun dan dilaksakansesuaiprosedur yang ditentukan dan
mendapatkanhasil yang diinginkan. Pada kegiatanawal yang
dimulaidaripenyusunankegiatan program,
penulisberkoordinasidenganpengawassekolahsebagaibentukrefleksi dan Analisa
hasilpengawasantahunsebelumnya.Selainitupenulis juga memilikihasil supervise
akademik, pemantauanpengembangan 8 SNP pada rapormutuseklah.
Dari hasilkegiatandiatas, penulismenyimpulkanbahwa pada
sekolahsasaranterdapatkelemahan pada komponen professional guru
yaknikemampuanmenyusunperencanaanpembelajaranberbasisHigh Order
Tingking Skill (HOTs).lebihrincidijelaskanbahwasebagianbesar guru
masihbelummampumenyusunRPP HOTs
dalampembelajaran.Permasalahantersebutpenulisangkatsebagaifokusutamakegiata
npengawasan yang ditindaklanjuti pada kegiatan OJT2 penyiapancalonpengawas
yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan KebudayaanKabu Paten Paser.
Solusi yang di
gunakanpenulisuntukmengatasimasalahtersebutadalahpembinaan guru melalu IHT
yang bertujuanuntukmeningkatkankemampuan guru
dalammenyusunrencanapelaksanaanpembelajaran HOTs dan
mengimplementasikanhasil IHT dalampembelajaran di kelas. IHT sebagai salah
satu program pembinaan guru
penulispilihkarenadipandangtepatuntukmemulaipembinaandisekolahsasaran. Pada
kegiataninitemapembimbingan dan pelatihan yang dilaksanakanadalah“
PeningkatanKemampuan Guru
dalamMenyusunRencanaPelaksanaanPembelajaran High Order Tingking Skill
( HOTs). Dengantemainidiharapkan guru mampumenyiapkan RPP HOTs dan
mampumengaplikasikandalam proses pembelajaran di kelas.
PenerapanRencanaPelaksanaanPembelajaranberbasis High Order
Thingking Skill diharapkanmampumendorongminatbelajarsiswa yang berimbas
pada kemampuansiswaberfikirkritis. Sehingga program pengawasan yang
dilakukandapatmenjadikan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, efektir,
kreatif dan menyenangkan.
B. Tujuan
1. Meningkatkanketerampilan guru
dalammenyusugRencanaPelaksanaanPembelajaran( RPP ) HOTs dan
menerapkandalampembelajaranmelaluipembinaan supervise akademik
danIHT dalampenyusunan RPP HOTs
2. Meningkatkankopetensicalonpengawassekolahdalammelaksanakantugaspembi
naan guru melalui supervise akademik, penilaiankinerjakepalasekolah dan
menganalisispenilaiankinerja guru, bimbingan dan pelatihan professional guru
sertapenelitian dan pengembangan.
C. Hasil yang diharapkan
1. Terselesainyamasalahutamapembelajaranmelaluipraktiktugas-
tugaspengawasanyaitu :
a. Pembinaan guru melalui supervise akademik
b. PenilaianKinerja
1) PenilaianKinerjaKepalaSekolah
2) Menganalisis Hasil PenilaianKinerja Guru ( PKG ) yang dilakukan
oleh KS
c. Bimbingan dan Pelatihan (Bimlat) Profesional Guru dan/atau KS
sesuaidenganmasalahutamapembelajaran
d. Menyusun Proposal TindakanSekolah
2. Meningkatnyakopetensicalonpengawassekolahdalammelaksanakantugaspembi
naan guru melalui supervise akademik, penilaiankinerjakepalasekolah dan
menganalisispenilaianhasilkinerja guru.
D. RuangLingkupPelaksanaan RTLPP
1. Pembinaan guru melalui supervise akademik
2. PenilaianKinerja
a. Penilaiankinerjakepalasekolah
b. Menganalisishasilpenilaiankinerja guru ( PKG ) yang dilakukan oleh KS
3. Pembimbingan dan Pelatihan( Bimlat ) professional guru
dan/ataukepalasekolahsesuaisesuaidenganmasalahutamapembelajaran
4. PenyusunanProposal TindakanSekolah( PTS )
5. Peningkatankopetensicalonpengawassekolahberdasarkananalisishasilanalisisk
ebutuhanpengembangankepribadian (AKPK)
E. Visi ,Misi, dan TujuanPengawasan
1. Visi
“TerwujudnyaPengawasan yang Profesional dan Humanis”
2. Misi
1) Melaksanakanpembinaan, pemantauan dan
penilaianterhadapkepalasekolah, guru dan
tenagakependidikandalamupayaterwujutnya 8 Standar Pendidikan
Nasional
2) Mengembangkan system pengawasan yang lebihmandiri dan obyektif
3) Melakukanpembinaan dan pelatihansehinggadapatmewujutkanpendidik
yang professional dan pesertadidik yang cerdas dan kompetitif
4) .Menjalinhubunganharmonisantarapengawas, kepalasekolah, guru dan
tenagakependidikanuntukmeningkatkanefektifitasdalampengawasan
5) Menegakanetika, moral dan karakterbangsabagipengelola dan
penyelenggara Pendidikan
3. TujuanPengawasan
Tujuanpengawasan yang dilakukan oleh
pengawassekolahadalahmeningkatkanprofesionalismekepalasekolah dan guru
dalammelaksanakantugaspokokdenganbaik agar dapatmeningkatkanmutu
Pendidikan khususnyameningkatkanmutululusanpesertadidik.
4. SasaranPengawassan
1) Sasaranpembinaanakademikadalah guru kelas dan guru bidangstudi SDN
033 Long ikis
2) Sasaranpelaksanaankinerjaadalahsemua guru PNS dan kepalasekolah
3) Sasaranpembinaan dan pelatihan (Bimlat) adalahsemua guru di SDN 033
Long ikis
BAB II
DISKRIPSI KONDISI SEKOLAH

A. KondidiSekolahTempatCalonPengawasBertugas (SekolahSendiri )
1. Sejarah SD Negeri 033 Long Ikis
Sejak SD Negeri 033 Long Ikisberdiritahun 1988 dan
resmiberoperasi pada tahun 1989 sudahmengalami 2 kali
pergantiannama. Pada saatawalsekolahberdiribernama SD Negeri 038
Long Ikis, kemudian pada tahun 2011bergantinamadengan SD Negeri
033 Long Ikishinggasaatini. Dalamperjalananya SD Negeri 033
sudahmengalamipergantiankepalasekolahsebanyak 5 kali.

Gambar 2.1 KondisiSDN 033 Long Ikis

Table 2.1
JabatanKepalaSekolahdari Tahun1989 hinggasekarang

No Nama KepalaSekolah PeriodeJabatan Keterangan


1 Syahrul 1999 - 2001 Mutase kepsek
2 Nasri,S.Pd 2001 - 2011 MutasiKepsek
3 Zulpiani,S.Pd 2011 - 2013 Mutasi
4 H. Suroso,S.Pd 2013 - 2016 Pensiun
5 Sugianto,S.Pd 2016 – Sekarang
2. LetakGeografis
Secarageografis SD Negeri 033 Long
IkisterletakdisebuahdesaeksdaerahTransmigrasi yang
sangatjauhdaripusatkotaKabu Paten Paser dan
dapatdikatakanjauhdarikeramaiantetapiterdapatkemudahanuntukmenuj
usekolahini.
Luas tanahSDN 033 Long Ikiskuranglebih 480 m2
dengandibuktikansuratkepemilikantanah yang
diterbitkandaripemerintahkecamatan. Tanah
tersebutdigunakansebagaitempatbangunansekolahselebihnyadigunakan
untuklapanganupacara, lapanganolah raga, dan tempatbermainsiswa-
siswi

3. Visi ,Misi dan tujuanSekolah

1) Visi SD Negeri 033 Long Ikis


“ terwujudnyasiswa yang berprestasi, mandiri,
berkaraktersertaberwawasanlingkungan.“

2) Misi SD Negeri 033 Long Ikis

a. Meningkatkan Kegiatan & Pembiasaan yang


Mengedepankan Nilai Keagamaan;
b. Menciptakanlulusan yang
berahlakmulia,cerdas,sehat,jasmanidan rohani
c. Menciptakan suasana belajar kondusif untuk
mengembangkan pola pikir dan sikap ilmiah
d. Meningkatkan prestasi, Keterampilan, Minat,
Bakat akademik dan non akademik
e. MenciptakanPembelajaran yang PAIKEM
f. MenciptakanSekolah yang aman,
Berbudayaberkarakter dan berwawasan
lingkungan
g. Mengupayakansekolah yang bersih, sehat,
danhijaudengan mengurangisampahdan
pengunaan plastik
h. Mengembangkanbakat, minat, dan
potensisiswasecaraoftimalmelaluikegiatanintrakurikuler
dan ekstrakurikuler.
i. Mengembangkan dan membiasakan prilaku
disiplin dan etos kerja warga sekolah
j. Menjalinkerjasamadenganpihak – pihak lain

3) TujuanSekolah
Mengacu pada
tujuanumumpendidikandasarmakatujuankhusus yangingindicapai
oleh SD Negeri 033 Long Ikisadalahsebagaiberikut :

1. Mengamalkannilai-nilaireligius dan
karakterbangsadalamsetiapkegiatan di sekolah

2. Meningkatkanprestasisiswadibidangakademik dan non akademik


3. Melaksanakan pengembangan bakat, minat dan pontensi siswa secara
oftimal
4. Seluruh kelas menerapkan pembelajaran aktif, kreatif, efektif,
menyenangkan dan inovatif
5. Lingkungansekolah yang bersih, sehat, asri, aman dan nyaman
6. Terjalin suasana kekeluargaan antar semua warga sekolah dan
Masyarakat.
7. Tersedia fasilitas pembelajaran yang memadai.
8. Tersedia Pendidik dan tenaga kependidikan yang memadai,
berintegritas dan profesional

4. Capaian 8 ( delapan ) Standar Nasional Pendidikan ( SNP ) yang


telahtercapai di SD Negeri 033 Long Ikis
BerdasarkanRaporMutu 3 tahunterakhir, capaian 8 ( delapan )
Standar Nasional Pendidikan ( SNP ) adalahsebagaiberikut

Table 2.2
Capaian 8 Standar Nasional Pendidikan SDN 033 Long Ikis

NO SNP 2018 2019 2020


1 StandarKopetensiLulusan 5,88 6,99 6,12
2 Standar Isi 5,58 6,96 5,27
3 Standar Proses 6,68 6,99 5,82
4 StandarPenilaian 6,65 6,99 6,53
5 StandarPengelolaan 4,40 6,06 6,42
6 StandarSaranaPrasarana 3,98 5,20 4,28
7 StandarPembiayaan 5,55 6,92 5,52
8 Standar Tenaga Kependidikan 4,63 6,99 5,46

5. PrestasiSekolah
Prestasi SD Negeri 033 Long Ikis yang telahdicapaiselama 2
tahunterakhirantara lain sebagaiberikut
Tabel 2.3
PrestasiSiswa SD Negeri 033 Long Ikis

2019
1 Juara 2 LombaPantomimtingkatKecamatan
2 Juara 2 dan 3 Seni Bela DiritingkatKecamatan
3

6. Yang ingindicapaikedepan
Sebagaisekolah negeri tentubanyaktantangan-tantangandan
hambatan yang dihadapidalamrangkameningkatkanmutu Pendidikan,
baikpeningkatanmutu guru maupunmutu murid. Agar sekolah negeri
dapatbertahan dan majusertaberkembangdimasasekarang,
makasekolahtersebutdituntutuntuklebihbaihdalamsegalaaspeknya
Menyadariakanhaltersebutdiatasmaka SD Negeri 033 Long
Ikisdengansegalaupayasendirimaupunmenjalinkemitraan,
berusahameningkatkanmutu Pendidikan
melaluipengembangansegalaaspek, diantarayamelalui :
1) Mengembangkanpotensi yang
dimilikisekolahsehinggadapatmeningkatkanmutusekolahmenjadilebihba
ik.
2) Mennambahwawasan dan keilmuanbagitenagapendidik dan
kependidikanuntukmeningkatkankopetensimelaluikegiatandiklat,
workshop, IHT, dan kegiatankolektif guru yang lainya.
3) Menghadirkansuasanabelajar yang barudalamkelas yang
membuatsiswanyaman dan semangatdalambelajar.

B. KondisiSekolahTempatCalonPengawasMagang

1. Sejarah SD Negeri 028 Long Ikis

Sejak SD Negeri 028 Long Ikisberdiritahun 1987 dan


resmiberoperasi pada tahun 1988 sudahmengalami 2 kali
pergantiannama. Pada saatawalsekolahberdiribernama SD Negeri 039
Long Ikis, kemudian pada tahun 2004 bergantinamadengan SD Negeri
028 Long Ikishinggasaatini. Dalamperjalananya SD Negeri 028 Long
Ikissudahmengalamipergantiankepalasekolahsebanyak 6 kali.
Gambar 2.2 Kondisisekolahmagang
FOTO SEKOLAH

SD NEGERI 028 LONG IKIS


Table 2.4
JabatanKepalaSekolahdari Tahun1988 hinggasekarang

No Nama KepalaSekolah PeriodeJabatan Keterangan


1 RaymundusSedulah 1988 - 2003 Mutasikepsek
2 Abdullah, A.Ma.Pd 2003 - 2009 MutasiKepsek
3 Nurwito, S.Pd 2009 - 2012 MutasiKepsek
4 Sapinah, S.Pd 2012 - 2014 MutasiKepsek
5 Suhartono, S.Pd 2014 – 2017 Mutasikepsek

6 Elyaningsih, S.Pd 2017 s/d sekarang

7. LetakGeografis
Secarageografis SD Negeri 028 Long
IkisterletakdisebuahdesaeksdaerahTransmigrasi yang
sangatjauhdaripusatkotaKabupatenPaser dan
dapatdikatakanjauhdarikeramaiantetapiterdapatkemudahanuntukmenuj
usekolahini.
Luas tanah SDN 028 Long Ikiskuranglebih 4287 m2
dengandibuktikansuratkepemilikantanah yang
diterbitkandaripemerintahkecamatan. Tanah
tersebutdigunakansebagaitempatbangunansekolahselebihnyadigunakan
untuklapanganupacara, lapanganolah raga, dan tempatbermainsiswa-
siswi.

8. Visi ,Misi dan tujuanSekolah

1. Visi SD Negeri 028 Long Ikis

“TerwujudnyaPesertadidik yang Beriman, Cerdas, Mandiri,


Berkarakter, dan PeduliLingkungan”.
2. Misi SD Negeri 028 Long Ikis
1). Mengajarkankeimanan danTaqwakepadaTuhan Yang
MahaEsa, sesuaidengan agama dan kepercayaanmasing-
masing.
2). Melakukaanpembelajaran dan bimbingansecaraefektif dan
efisiensehinggakemampuansiswaberkembangsecara optimal
3). Membangunjiwakemandiriansiswamelaluiupayapembiasaan,
kewirausahaan, sertapengembangandiridenganterencana dan
terprogram.
4). Mengembangkanbudayamembaca, bertoleransi, kerjasama,
salingmenghargai, jujur, disiplin, kerjakeras, dan cintatanah air.
5). Menanamkankepeduliansosial dan lingkungan,
menciptakanlingkungansekolah yang bersih, asri, sehat, indah,
aman dan nyaman.
3. TujuanSekolah
Mengacu pada
tujuanumumpendidikandasarmakatujuankhusus yangingindicapai
oleh SD Negeri 028 Long Ikisadalahsebagaiberikut :

1. Mengamalkannilai-nilaikeagamaandalamkehidupansehari-
hari
2. Meningkatkaan rata-rata nilaiujian
3. Meraihkejuaraanlombaakademikmaupun non akademik
4. Meningkatkanjumlahlulusan yang dapatmelanjutkanke
SMP yang berkualitas
5. Menghasilkanlulusan yang memilikibudayatatakrama,
sopansantundalamkehidupansehari-hari
6. Mengembangkanketerampilan, menciptakanlingkungan
yang nyaman, asri, bersih dan indah.
4. Capaian 8 ( delapan ) Standar Nasional Pendidikan ( SNP ) yang
telahtercapai di SD Negeri 028 Long Ikis
BerdasarkanRaporMutu 3 tahunterakhir, capaian 8 ( delapan )
Standar Nasional Pendidikan ( SNP ) adalahsebagaiberikut
Table 2.5
Capaian 8 Standar Nasional Pendidikan SDN 028 Long Ikis

NO SNP 2018 2019 2020


1 StandarKopetensiLulusan 6,07 6,99 6,86
2 Standar Isi 5,26 6,99 6,04
3 Standar Proses 6,34 6,99 6,24
4 StandarPenilaian 5,76 6,99 4,89
5 StandarPengelolaan 6,06 6,92 6,85
6 StandarSaranaPrasarana 3,96 5,74 5,15
7 StandarPembiayaan 5,82 6,99 6.72
8 Standar Tenaga Kependidikan 4,81 6,08 6,93

5. PrestasiSekolah
Prestasi SD Negeri 028 Long Ikis yang telahdicapaiselama 2
tahunterakhirantara lain sebagaiberikut.
Tabel 2.6
PrestasiSiswa
2019
1 Juara 3 PertandinganBuluTangkistingkatKecamatan
(KOSN)
2 Juara1 VollyPutri Turnamen MTS Negeri 4 Paser Cup IX
3 Juara 4 VollyPutra Turnamen MTS Negeri 4 Paser Cup IX
4 Juara 3 Menyayi solo tingkatkecamatan

6. Yang ingindicapaikedepan
Sebagaisekolah negeri tentubanyaktantangan-tantangan dan hambatan
yang dihadapidalamrangkameningkatkanmutu Pendidikan, baikpeningkatanmutu
guru maupunmutu murid. Agar sekolah negeri dapatbertahan dan
majusertaberkembangdimasasekarang,
makasekolahtersebutdituntutuntuklebihbaihdalamsegalaaspeknya
Menyadariakanhaltersebutdiatasmaka SD Negeri 028 Long
Ikisdengansegalaupayasendirimaupunmenjalinkemitraan,
berusahameningkatkanmutu Pendidikan melaluipengembangansegalaaspek,
diantarayamelalui :
4) Mengembangkanpotensi yang
dimilikisekolahsehinggadapatmeningkatkanmutusekolahmenjadilebihbaik.
5) Mendambahwawasan dan keilmuanbagitenagapendidik dan
kependidikanuntukmeningkatkankopetensimelaluikegiatandiklat, workshop,
IHT, dan kegiatankolektif guru yang lainya.
6) Menghadirkansuasanabelajar yang barudalamkelas yang
membuatsiswanyaman dan semangatdalambelajar.
BAB III
PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT PROGRAM PENGAWASAN

A. PelaksanaanKegiatanPembinaan Guru MelaluiSupervisiAkademik


1. PersiapanPembinaan Guru
Koordinasidengantemansejawat (Guru ,Kepala, dan Pengawas)
terkaitrencanadilakukan supervise akademik (menentukan guru guru yang
terlibatdalam supervise). Menyusun instrument yang
dieprlukandalammelaksanakan supervise akademik. Instrumentelaah RPP,
InstrumenwawancaraPraObservasi, InstrumenPengamatanPembelajaran,
InstrumenWawancaraPascaObservasi, InstrumenAnalisi Hasil
PengamatanPembelajaran.
2. Waktu dan tempatpelaksanaan
a. Waktu pelaksanaanpembinaan guru melalui supervise akademikyaitu
- Siklus 1 mulaitanggal 28 Oktober 2021 sampaidengan 2 November 2021
- Siklus 2 guru kelas 1 tanggal13 sampai 15 November 2021 dan guru 2
tanggal 17sampai18 November 2021.
b. Tempatpelaksanaan di SDN 033 Long Ikis,
pengamatanpembelajarandilakukanpada 2 orang guru yaituYusdiana,S.Pd Guru
Kelas 1 dan WiwikSumiratsih,S.Pd Guru Kelas 2.Pemantauanpembelajaran
pada massa pandemic covid 19
inidilaksanakansecaraPembelajaranTatapMukaTerbatas( PTMT ) dengandurasi
1 jam pelajaran 20 menit.
3. SasaranPembinaan
Saran pembinaanmelalui supervise akademikadalah guru SDN 033 Long
Ikisyang telahditentukanmelaluikoordinasisebelumnya.
4. Pendekatan dan Metode
Pendekatan dan metode yang digunakanadalahobservasi, wawancara dan
studidokument
5. Capaian Target Keberhasilan
Capaian target keberhasilanadalah
a. MeningkatnyaKemampuan Guru dalamMenyusun dan
menerapkanRencanaPelaksanaanPembelajaran High Order Thingking Skill,
b. Meningkatnyaminat dan bakatsisiwadalammengikutipembelajaran

6. Hasil pelaksanaanpembinaan guru


Hasil analisisterhadaphasilpengamatanpelaksanaanpembelajarandalam
supervise akademikterhadap2 (dua) orang guru
sebagaisampeladalahsebagaiberikut:
1) Siklus 1
a. Hasil observasi proses pembelajaran guru diperolehnilaisebagaiberikut

Table 3.1
Hasil observasiPembelajaran
HASIL
NO NAMA MAPEL KELAS Kwalitas Kwamtitas
1 Yusdiana,S.Pd Tema I Baik 70%
2 WiwikSumiratsih,S.Pd Matematika IV Baik 75%

Catatankhusus
1. Belummenyapaikanbahanpengait/
apersepsidengancaramengaitkanmaterisebelumnyadenganmateri yang
akandibahas
2. Pengelolaanwaktusudahefektiftetapibelumefisien
3. Belumterciptanyainteraktif multi arah
4. Siswamasihkurangaktif dan kuransemangatdalammengikutipembelajaran
5. Belummenyampaikanrefleksi dan rencanapertemuanberikutnya
6. Pendekatansaintifikmasihbelumsepenuhnyaditerapkan
b. Hasil evaluasikegiatan supervise akademikdengannilaiakhir 65 %
dengankategoricukup
c. Berdasarkananalisishasilobservasipembelajaran guru memperolehnilai rata
72,5% dengankualitascukup

2) Siklus 2
a. Hasil observasi proses pembelajaran guru diperolehnilaisebagaiberikut
Table 3.2
Hasil observasiPembelajaranh.
HASIL
NO NAMA MAPEL KELAS Kwalitas Kwamtitas
1 Yusdiana,S.Pd Tema I SangatBaik 86%
2 WiwikSumiratsih,S.Pd Matematika IV SangatBaik 87%

Catatankhusus
Dari hasilobservasiprasespembelajaransiklus 2, beberapacatatan yang
terdapat pada siklussatusebagianbesarsudahdilaksanakan dan
diperbaikinamunmasihterdapatsatukegiatan yang
belumbisadilaksanakandenganbaikyaituterciptanyainteraksi multi aran
b. Hasil evaluasikegiatan supervise akademikdengannilaiakhir87,5 %
dengankategorisangatbaik
c.

Berdasarkananalisishasilobservasipembelajaran guru memperolehnilai rata


86,5% dengankualitassangatbaik
Grafik3.1
Ketercapaianhasilobservasipembelajaran
c. TindakLanjut
Memperhatihanhasil yang
diperolehdaripengamatanpembelajaranmakasekolahperlumelakukantindaklanjutde
nganmenyusun program kegiatanpembimbingan agar guru dapatbenar-
benarmemilikiketerampilandalammembuat dan
menggunakanmenggunakanRencanaPelaksanaanPembelajaran High Order
Thingking Skill dalam proses pembelajaran.
Selainlangkah – langkahdalampembelajaran yang sesuaiRPP yang
menjaditemuandalampengamatanpembelajaransaat supervise akademik juga
menjadiprioritasdalampembinaanselanjutnya. Hal yang juga
mendapatprioritasadalahpembiasaan guru
dalammennyampaikantujuanpembelajaransaatmemulaipembelajaran,
memberikesempatankepadapesertadidikuntukterlibatsecaraaktif, dan
mengorganisasikanpesertadidiksecaraefektif. Dan
melakukanrencanatindaklanjutpembelajaran pada akhirpembelajaran.
d. Simpulan
SecaraumumkegiatanpembinaanmelaluiSupervisiAkademiktelahterlaksana
dan berhasildenganbaik. Namunperlupeningkatanlebihlanjut dan
pelumemprioritaskanpembiasaan guru dalammennyampaikantujuanpembelajaran,
memberikesempatankepadapesertadidikuntukterlibatsecaraaktif, dan
mengorganisasikanpesertadidiksecaraefektif. Dan
melakukanrencanatindaklanjutpembelajaran pada akhirpembelajaran.
e. Rekomendasi.
Pengawassekolah pada SDN 033 Long Ikisperlumelaksanakan dan
pembimbingandalammembuat dan
menggunakanrencanapelaksanaanpembelajaranyang High Order Thingking Skill
untukmengoptimalkanpartisipasipesertadidikdalam proses pembelajaran. Hal-hal
yang juga perlumendapatperhatianadalahpembinaan guru
dalammennyampaikantujuanpembelajaran,
memberikesempatankepadapesertadidikuntukterlibatsecaraaktif, dan
mengorganisasikanpesertadidiksecaraefektifsertamelakukanrencanatindaklanjutpe
mbelajaran pada akhirpembelajaran.
B. PelaksanaanPenilaianKinerja

1. DeskripsiPersiapanPenilaianKinerja
a. Sosialisasi RTLPP pada SD Negeri 033 Long Ikis( Sekolahmagang 1 ) dan
SD Negeri 028 Long Ikis ( Sekolahmagang 2 )
Kegiatansosialisasi di sekolahmagang1dilaksanakan pada
hariSabtutanggal 25 Oktobertahun 2021 pada pukul 09 .00 WITA
sampaidengan 10.30 WITA dengan agenda
menyampaikanjadwalpelaksanaan RTLPPkepada Guru dan
tendik,Kegiatansosialisasi di sekolahmagang 2 dilaksanakan pada
hariSenintanggal 26Oktobertahun 2021 pada pukul 09 .00 WITA
sampaidengan 10.30 WITA dengan agenda
menyampaikanjadwalpelaksanaan RTLPP kepadaKepalaSekolah SD
Negeri 028 long Ikis dan menjelaskanpersiapanpelaksanaan RTLPP di SD
Negeri 028 Long Ikis.
Calonpengawas juga menginformasikan dan
memintaizinuntukmenyampaikanjadwalpelaksanaan RTLPP
inikepadasemua guru SD Negeri 028 long
IkisterutamakegiatanPenilaianKinerjaKepalaSekolah (PKKS) dan
peningkatankompetensicalonpengawassekolahberdasarkanhasil AKPK.
Kepala SD Negeri 028 long Ikismenyetujui dan mendukungpelaksanaan
RTLPP. Selanjutnyacalonpengawasmenyerahkanjadwalpelaksanaan
RTLPP yang terkaitPKKS dan
peningkatankompetensicalonpengawasterlampir

b.PenyusunanRencanaPenilaianKinerja
PenyusunanRencanaPenilaiankinerjameliputiaspek, tujuan, waktu,
dan tempat, pendekatan dandanteknikpenilaiankinerja, langkah-
langkahkegiatan, sumberdaya, instrument, dan rencanatindaklanjut.
Langkah-langkahkegiatanmeliputitahappersiapan,
tahappelaksanaan, dan tahapsetelahkegiatan. Persiapankegiatanmeliputi a)
Sosialisasi RTLPP terkaitPenilaianKinerjaKepalaSekolah. b)
Koordinasipelaksanaanpkksdengankepalasekolah dan timpkks SD Negeri
028 Long Ikis. c) Menyiapkaninstrumenpkksaplikasi 2010) d)
Menyusuninstrumen monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaankegiatan
PKKS dan peningkatankompetensicalonpengawasberdasarkanhasil AKPK.
Dokumenpersiapantersebutterlampir
Pada
tahappelaksanaanmeliputiKegiatanmenilaikinerjakepalasekolahmelaluimet
odewawancara, dokumentasi, dan pengamatan. Sedangkan
padatahappascapenilaiankinerjameliputianalisishasilpenilaiansetiapkompete
nsi, menganalisishasilpenilaian, menyusuntindaklanjut, kesimpulan, dan
rekomendasi.

2. Waktu dan TempatPelaksanaan


a. Waktu Pelaksanaan
1) KegiatanPenilaianKinerjaKepalaSekolah( PKKS )
Kegiataninidilaksanakansebanyak 2 kali yaitu :
a) PKKS harike – 1 tanggal 4 November 2021
b) PKKS harike- 2 tanggal 5 November 2021
2) KegiatanAnalisisPenilaianKinerja Guru dilaksanakanselama 2
hariyaitutanggal 5 November sampaidengantanggal 6
November 2021.

b. TempatPelaksanaan

TempatPenilaianKinerjaKepalaSekolah( PKKS ) dilaksanakan


di sekolahmagang 2 yaitu di SD Negeri 028 Long
IkissedangkanAnalisisPenilaianKinerja Guru ( PKG )
dilaksanakandisekolahmagang 1 yaitu di SD Negeri 033 Long Ikis
c. SasaranPenilaianKinerja
1. SasarandalamPenilaianKinerjaKepalaSekolah( PKKS )
adalahKepalaSekolah SD Negeri 028 Long Ikis
2. SasarandalamAnalisisPenilaianKinerja Guru ( PKG )
adalahdokumenPenilaianKinerja Guru SD Negeri 033 Long Ikis
masa periodepenilaiantahun 2020

d. Pendekatan dan Metode


Pendekatan dan
metodedalamPenilaianKinerjaKepalaSekolah( PKKS ) dan
analisisPenilaianKinerja Guru (PKG)
adalahpendekatankolaboratifsedangkanmetode yang
digunakanadalahobservasi, wawancara dan studidokumen
e. Hasil PenilaianKinerja
1) PenilaianKinerjaKepalaSekolah
Nama KepalaSekolah :Ellyaningsih.S.Pd
Tabel 3.3

No Kopetensi Skor Nilai Predikat


1 2 3 4 5 6
1 3,88 3,50 3,14 3,64 3,80 2,67 20,61 88 baik

Temuan :
 Pada kopetensi 3 sekolahbelummemiliki program jangka
Panjang
 Pada kopetensi 6 indikator 4.
Belumadadokumenkontrakterhadapperbaikanpembelajaran

Rekomendasi
 Menyusun Program JangkaPanjag( PJP ) sekolah
 Membuatperjanjiuankontrakperbaikanpembelajaransetelah
supervise akademik
2) MenganalisishasilPenilaianKinerja Guru ( PKG )
Penilaiankinerja guru
merupakasuatuupayauntukmengetahuitingkatkemampuan guru
dalammelaksanakantugasnyamelaluipengukurankopetensi yang
ditunjukandalamunjukkerja
AnalisisPenilaianKinerja Guru (PKG)
dilakukandengantujuanuntukmengetahuikekuatan dan
kelemahankopetensi guru dalamunjukkerja. Hasil
analisispenilaiankinerja guru SDN 033 Long Ikistahun 2020
ditemukankelemahansebagaiberikut:
Pada Kopetensi 3 indikator 1 dan 2, kopetensi 4 I ndikator
3 dan 4, kopetensi 5 indikator 5, kopetensi 6 indikator6, kopetensi
10 indikator 2 dan 4, kopetensi 11 indikator 1, kopetensi 12
indikator 3 dan kopetensi 14 indikator1 , 2 , dan 6.

f. TindakLanjut
1) MenyampaikanhasilPenilaianKinerjaKepalaSekolahkepadaKepala
sekolah yang dinilai
2) MenyampaiakanhasilanalisisPenilaianKinerja Guru
kepadaKepalasekolahmagangsebagaidokumenuntuktindaklanjut.

g. Kesimpulan
Penilaiankinerjakepalasekolah dan analisispenilaiankinerja guru
dilaksanakandengantujuanuntukmengetahuikekuatan dan
kelemahankepalasekolah dan guru
gunamempermudahdalampenyusunan program
pembinansesuaidengankelemahan guru maupunkepalasekolah.

h. Rekomendasi
Berdasarkanhasilpenilaiankinerjakepalasekolah dan
analisispenilaiankinerja guru, makadirekomendasikan :

a) KepalaSekolah
2) Kepalasekolahmenyusun Program Jangka Panjang ( PJP )
sekolah
3) Kepalasekolahmelakukankontrakperbaikanpembelajarandalamke
giatan supervise akademik

b) Guru
Meningkatkankelemahan – kelemahan yang terdapat pada
indikaor – indicator pada PenilaianKinerja Guru ( PKG )

C. Pembimbingan dan Pelatihan( Bimlat ) Profesional Guru dan/atau KS


sesuaidenganmasalahutamapembelajaran yang telahdisusun
l. PelaksanaanBimbingandan Pelatihan
Permenpan dan RBP nmr 2l tahrm 2010 pasal 12 unsur dan sub
tunsurkegiatanpengawassekolah yang dinilaiangkakredimya pada huruf (b) nqnor
4 menjelaskantugaspengawassekolahadalahmembimbing dan melatihprofesional
guru.
Pembimbingan dan pelatihanmerupakansuatukegiatanbimbingan dan
pelatihanuntukmeningkatkankopetensi guru dan
kepalasekolahdalammelaksanakantugasya. Bimbingan dan
pelatihantersebutdapatmemberikanpengalaman - pengalamanilmu, keterampilan,
dan pengetahuanbarukepada guru dankepalasekolah.
Berdassrkanuraiantersebut, SDN 033Long Ikisakanmelaksanakanprogram
bimbingan dan pelatihan.Lankah-langkahpelaksanaanbimbingan dan
pelatihansebagaiberikut:
a. Persiapan
1) Mensosialisasikankepada guru mengenaikegiatanBimbingan dan
PelatihanmelaluiInhause training (IHT)
2) Membentukkepanitiaankegiatan In Hause training (IHT)
3) Menentukanjadualpelaksanaan In Hause Training (IHT)

b. Pelaksanaan
Pelaksanaankegiatan In hause Training
dilaksanakandengansusunankegiatansebagaiberikut :
1) Pembukaankegiatan yang dilakukan oleh pengawas Pembina dilanjutkan
2) Penyajianmateribimlatoleh calonPengawassekolah
3) Diharikediatugasmandiripenyusunan RPP Hots
4) Hari ketigapesertapresentasi dan diskusikelompok, dilanjutkan
5) Pengumpulanhasilkerja dan penutupan

c. Hasil PelaksanaanBimlat
Berdasarkanhasil monitoring dan evaluasiketerlaksanaanbimlat 100%
sesuaidenganjadualdengantahapan yang telahdibuat. Kemampuan guru
dalammenyusunRencanaPelakSanaanPembelajaran (RPP) Hots
dengannilaiketercapaian 13/16 x 100% = 81 % denganpredikatBaik

d. TindakLanjut
Melaksanakanbimbingan dan pelatihansecarabertahapmelaluipembinaan
supervise akademikuntukmengetahuikelemahan guru dan
memudahkandalampenyusunan program pembinaan

e. Kesimpulan
Bimbingan dan pelatihan guru adalahsuataukegiatan yang
dilaksanakandalamrangkameningkatkan professional guru. Kegiatanbimbingan
dan pelatihan guru yang dilaksanakan di SDN 033 Long
Ikisdengantujuanuntukmenikatkankemapuan guru dalammenyusun RPP Hots
dan melaksanakandalampembelajaransesuaidenganjadual dan tahapan yang
telahdiaturdalamjuknis IHT.

b. Rekomendasi
Tidaksemua indicator dalampenyusunan RPP harusdijadikan indicator Hots,
oleh karenaitusebelummembuat RPP hendaknya guru
terlebihdahulumenganalisis dan memilah indicator mana yang dapatdijadikan
Hots ataupun Lots.

D. Penyusunan Proposal PenelitianTindakanSekolah( PTS )

JUDUL PTS
“ PeningkatanKemampuan Guru dalamMenyusunRencanaPelaksanaanPembelajaran
HOTS melalui In HauseTraini pada SDN 033 Long IkisTahun 2021”

BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah

Integrasikecakapanabad 21

dalampembelajaranMatematikasangatpenting. Perkembangan zaman pada

teknologimembuatilmupengetahuanharusikutberkembangdengancepat.

Kebutuhansumberdayamanusia yang kompeten juga

sangatdiperlukandalammenghadapitantanganperkembanganabad 21.

Berdasarkan “21st Century Partnership Learning Framework”,

terdapatbeberapakompetensi dan/ataukeahlian yang harusdimiliki oleh

SumberDayaManusia (SDM) pada Abad 21. Kompetensitersebutwajibdikuasai

dan dimilikisetiapmanusia agar mampumenjadibagiandarikehidupan di Abad

21. Oleh karenaitu, sejakdiniharusdilatihkanmelaluiPelaksanaanPembelajaran

di kelas. Kurikulum 2013 mencobauntukmempersiapkan SDM abad 21

melaluijalurpendidikan. Matematikasebagaipelajaran inti, penggunaan dan

pembelajaranMatematikamenjadisuatuhal yang

mutlakdipelajaribagiseseorangdalammerespon dan menghadapitantangan yang

muncul pada abadke-21.

Hal inimembuatkebutuhanakanpenyesuaian pada


kurikulumpendidikannasional. Belakanganinidikabarkanakanadanyaperubahan

pada kurikulumpendidikan. Kurikulumperluberubahdalamrangkamemperbaiki

yang sudahada agar menjadiadaptifterhadapsetiap zaman.

Kebutuhanakanperubahantersebutmerupakanbuktibahwapelaksanaan proses

pendidikandalampengajaran dan pembelajaransemakintergantung pada

penguasaan
teknologi dan informasi dan kebutuhansumberdaya yang

kompetendalammenghadapiabad 21. DalamKonteksPembelajaranKurikulum

2013, kecakapanabad ke-21 diistilahkandengan 4C (Communication,

Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity and

Innovation) dan merupakankemampuansesungguhnya yang

inginditujudenganKurikulum2013.

Berdasarkanobservasiawal dan wawancaradengan salah satu guru

Matematikadi SD Negeri 033 Long Ikismenunjukkanbahwa guru

Matematikatersebutmenerapkanketerampilanabad 21

dengancaramenguasaibahasa yang seringdigunakan oleh siswa. Jadi, guru

harusmengikutibahasasiswa agar

ketikasiswabicaramenggunakanbahasaasingmaka guru akantahuapa yang

dimaksudsiswatersebut. Karena pada zaman yang sekarang,

banyaksekalibahasa-bahasaasing yang ngetren-ngetren. Jadi guru

harustahubahasaitubaikuntuksiswaatautidak.

Selainitudalamkegiatanbelajarmengajarterkadangbeliaumenggunakanpowerpoi

nt, vidiodalampenyampaianmateri.

DalamberdiskusiseringmemanfaatkanmedsossepertiWhats Up

untukmenarikminatsiswadalambelajar. Bukanhanyaitu, guru juga haruskreatif.

Dimana guru Matematikatersebutkadang-kadangmengajaksiswa-

siswauntukbelajar di luarkelasdiselingidenganpermainan agar

siswatidakbosan.

Ramadhanti, Nursehan, & Abdullah (2019)

menyebutkanadabanyakmasalahdalampembelajaranmatematika.

KhususnyasejakMatematikadimasukanpembelajarannyakedalammuatanlokal

di sekolah. Berbagai
masalahinidatangbaikdariinstansi, guru dan siswasendiri.

Permasalahaninimeliputi; pertamapembelajarandalamMatematika yang

dirasakurangmemberikanpraktikbagisiswa,

keduasiswakurangmemilikimotivasidalambelajarMatematikakarenapembelajar

anMatematikaselaludisajikandengankonten dan media yang

kurangmenarikbagisiswaterutamagenerasi neo-milenial, dan

ketigapenerapanpembelajaran yang masihmenggunakan teacher-centered

(pembelajaran yang berpusat pada guru)

menyebabkankurangnyakomunikasiantarsiswadengan guru dalam proses

pembelajaranmatematika.

Kecakapanabad 21 menurut Larson dan Miller (2011),

bukanlahhalbaru, tetapimereka "barupenting," karenapekerjasaatiniharusdapat

"menemukan dan menganalisisinformasidariberbagaisumber dan

menggunakaninformasiiniuntukmembuatkeputusan dan membuat ide-ide

baru." Keterampilanuntukmasa depan juga telahdirekomendasikansejak lama

oleh John Dewey (Larson dan Miller, 2011), yang mengusulkanpendidikan

"berdasarkanpengalaman," di mana siswaberinteraksidengan "dunia yang

terusberubah". Melalui Internet,

siswahariinimemilikikesempatanterlibatdalamtugas-tugasotentikyang

menjangkaujauhmelampauidindingkelasmereka. Seorangvisionersejati, Dewey

mendefinisikan orang yang berpendidikansebagai "orang yang berpikirdan

berefleksisebelumbertindak, meresponsdengancerdassituasi yang bermasalah

dan akhirnyamenilaikonsekuensidarirencanatindakan yang dipilih".

Ketrampilanabad 21

ternyatatelahmenjadiinstrumenpentingdalamseleksipenerimaantenagakerjadala

m dunia industri didunia.


Diimplementasikannyakurikulum 2013 membawakonsekuensi guru

yang harussemakinberkualitasdalammelaksanaankegiatanpembelajaran,

karenaKurikulum 2013 mengamanatkanpenerapantransfering knowledge yang

mencakuppengetahuan, ketrampilan dan sikap yang

penerapannyamemunculkanberfikirkritisuntukkreatif, dan

pemecahanmasalahuntukselaluberinovasidenganmembiasakan guru

menyajikanpertanyaan HOTS (Higher Order Thinking Skills), literasi, dan

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Untukmewujudkanpembelajaranabad

21, guru

Matematikaharusmemilikiketerampilanmengelolapembelajarandenganbaik.

Pengelolaanpembelajarandimulaidaritahapperencanaanpembelajaran,

pengorganisasianpembelajaran, proses pelaksanaanbelajarmengajar di

kelashinggatahappenilaian (evaluasi) kemampuanpesertadidik.

Banyak faktoryang mempengaruhikeberhasilan guru

dalampengelolaanmanajemenpembelajaranyaitukurangnyakemampuan guru

dalampengorganisasianpembelajaranseperti pada pelaksanaanpembelajaran,

kurangnyakemampuan guru dalammenguasaiteknik-teknikmengajar,

kurangnyakemampuan guru dalammengaturstrategipembelajaran,

kurangnyakemampuan guru dalammempersiapkanperangkatpembelajaran

yang dibutuhkandalammengajar, kurangnyakemampuan guru

dalammenguasaimateripelajaran yang akandiajarkan,

kurangnyapenggunaansumber dan metode oleh guru

dalammengajarsehinggametodemengajarnyamonoton.

Mengingatpentingnyapengelolaanpembelajaranmatematika,

makamulaidariperencanaanpembelajaranharusdiperhatikandenganbaik,
terutamadalampenyusunan RPP Matematikaagardapatmenghasilkan proses

pembelajaran yang maksimal. Hal iniditegaskan oleh Herviani dan Budiastuti

(2018), yang menyatakanbahwaperencanaanpengajaran yang

tidakbaikakanmenghasilkan proses pembelajaran yang tidakmaksimal. Seperti

yang diungkapkan oleh Bariyah, dkk. (2014) bahwa pada

umumnyakeberhasilanpelaksanaanpembelajaran yang

dilakukanseseorangsangatditentukanseberapabesarkualitasperencanaan yang

dibuatnya. SejalandenganpendapatHariyanto (2014) yang menyatakanbahwa

“keberhasilansebuahkegiatanpembelajaranditentukan oleh

keberhasilandalampembuatanrencanapelaksanaanpembelajarantersebut”.

Penyebabterjadinyapermasalahandalamperencanaanpembelajarandi SD

Negeri 033 Long Ikis, khususnyadalampenyusunan RPP

karenaadanyakegiatanpembelajaranMatematika di sekolahtersebutyang

harusmengikutikurikulum 2013. Perubahankebijakankurikulum,

sedikitbanyakmempengaruhi guru dalammenyiapkanperangkatpembelajaran.

Karakterkurikulum 2013 yang telahdirevisi, berdampak pada

perubahankontenperencanaanpelaksanaanpembelajaran.

Berdasarkanpengamatanawaldi SD Negeri 033 Long Ikis, salah satu guru yang

mengatakanbahwaadabeberapatambahanuraiandalam RPP yang

harusdipaparkan guru dalampenyusunan RPP. Pada kurikulum 2013

revisiterdapatpendekatansaintifik dan muatanketrampilanabad 21,

yaitucommunication, collaboration, critical thinking and problem solving, dan

creativity and innovation yang biasadisingkat 4C. Secaraoperasional, 4C

inidijabarkandalamempatkategorilangkah, yakni: Pertama, caraberpikir,

termasukberkreasi,berinovasi,
bersikapkritis, memecahkanmasalah, membuatkeputusan, dan belajar pro-

aktif. Kedua, carabekerja, termasukberkomunikasi, berkolaborasi,

bekerjadalamtim.Ketiga, carahidupsebagaiwarga global sekaliguslokal; dan

keempat, alatuntukmengembangkanketrampilanabad 21,

yakniteknologiinformasi, jaringan digital, dan literasi. Penyusunan RPP

berdasarkankurikulum 2013 revisi 2017 menjadipekerjaanrumahbagi guru

yang tidakmudah.

Diterapkannyakurikulum 2013 membawakonsekuensi guru yang

harussemakinberkualitasdalammelaksanaankegiatanpembelajaran.

Konsekuensipenerapankurikulum 2013

menyebabkanadanyakesenjanganantarakemampuan guru dalammenyusun RPP

dengan format susunan RPP yang sesuaidengankurikulum 2013. Pembelajaran

pun perludilaksanakansecarakontekstualdenganmenggunakan model, strategi,

metode, dan tekniksesuaidengankarakteristikKompetensi Dasar (KD) agar

tujuanpembelajarantercapai. Hal inimenunjukkanbahwaada 4 poinpenting

yang harusadadalampenyusunan RPP, yaitu, Gerakan Penguatan Pendidikan

Karakter (PPK), Gerakan LiterasiSekolah (GLS), dan Keterampilanabad 21

dengan yang mampumenggalikemampuanpesertadidikberfikirkritis, kreatif,

komunkatif dan mampuberkolaborasi 4C

denganpembiasaanpenyajiansoalHigher Order of Thinking Skill(HOTS).

Adanyapermasalahandalampelaksanaanpembelajaranmatematika,

adahalmenariksebagaialternatif yang

bisaditawarkandalampengelolaanpembelajaranMatematikadalammengintegrasi

kankecakapan
abad 21 di SD Negeri 033 Long Ikis.

Integrasitersebutdilaksanakanmelaluikegiatanperencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasipembelajaranmatematika.

B. RumusanMasalah

Berdasarkanlatarbelakang di atas,

makadapatdisampaikanrumusanmasalahdalampenelitianini, sebagaiberikut:

1. Apakahmelalui In Hause Training dapatmeningkatkankemampuan guru

dalammenyusun RPP Hotspadabidangstudimatematika di SD Negeri 033

Long Ikis?

2. BagaimanaintegrasiKecakapan Abad 21

dalampelaksanaanpembelajaranMatematikadi SD Negeri 033 Long Ikis?

C. TujuanPenelitian

Berdasarkanrumusanmasalah di atas,

penelitianinimemilikitujuansebagaiberikut:

1. Meningkatkankemampuan guru dalammenyusu RPP Hots pada

bidangstudimatematikan di SD Negeri 033 Long Ikis.

2. MendeskripsikanintegrasiKecakapan Abad 21

dalampelaksanaanpembelajaranMatematikadiSD Negeri 033 Long Ikis


D. ManfaatPenelitian

1. ManfaatTeoritis

Hasil

penelitianinidiharapkandapatmemberikansumbanganilmupengetahuan

tentangpengelolaanpembelajaranMatematikadenganmengintegrasikan

kecakapanabad 21 di SD.

2. ManfaatPraktis

a. BagiDinas Pendidikan dan Kebudayaan


Sebagaibahanrujukanuntukdinas Pendidikan dan
kebudayaandalammemantaupeningkatankualitas Pendidikan
disekolah-sekolah

b. BagiPengawasSekolah
Hasil PenilitianTindakanSekolahdimanfaatkan oleh
pengawasuntukdasarmengembangkansekolahmelalui program
pengawasan

c. BagiKepalaSekolah

Hasil
penelitianinidapatdimanfaatkankepalasekolahuntukmemperbaikisup
ervisi dan ataupembinaan para guru. Pembinaan para guru
tersebutdalambidangpengelolaanpembelajarandi kelas.
d. BagiGuru

Sebagaibahanmasukan dan memotivasi guru


untukmengintegrasikankecakapanabad 21
dalamperencanaanpembelajaranMatematikadandilaksanakansesuaid
enganlangkah-
langkahpembelajaranberdasarkanintegrasikecakapanabad 21
dalamrencanapelaksanaanpembelajaran yang sudahdibuat.
e. BagiSiswa

Adanyapengelolaanpembelajaranmengintegrasikankecakapanaba
d 21 maka proses
pengajaranMatematikadapatmenyesuaikandengankompetensisiswa,
sehinggasiswalebihtermotivasiuntukmeningkatkankemampuanbelaj
arMatematika.siswalebih optimal.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Higher Order Thingking Skills(HOTS)

a. Hakikat Higher Order Thingking Skills(HOTS)

Higher Order Thinking Skills merupakan suatu proses berpikir

peserta didik dalam level kognitif yang lebih tinggi yang

dikembangkan dari berbagai konsep dan metode kognitif dan

taksonomi pembelajaran seperti metode problem solving, taksonomi

bloom, dan taksonomi pembelajaran, pengajaran, dan penilaian

(Saputra, 2016:91). Higher order thinking skills ini meliputi di

dalamnya kemampuan pemecahan masalah, kemampuan berpikir

kreatif, berpikir kritis, kemampuan berargumen, dan kemampuan

mengambil keputusan. Menurut King, higher order thinking skills

termasuk di dalamnya berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif,

dan kreatif.
Menurut Newman dan Wehlage (Widodo, 2013:162) dengan higher

order thinking peserta didik akan dapat membedakan ide atau gagasan

secara jelas, berargumen dengan baik, mampu memecahkan masalah,

mampu mengkonstruksi penjelasan, mampu berhipotesis dan memahami

hal-hal kompleks menjadi lebih jelas. Menurut Vui (Kurniati, 2014:62)

higher order thinking skills akan terjadi ketika seseorang mengaitkan

informasi baru dengan infromasi yang sudah tersimpan di dalam

ingatannya dan mengaitkannya dan/atau menata ulang serta

mengembangkaninformasi
tersebut untuk mencapai suatu tujuan atau menemukan suatu penyelesaian dari

suatu keadaan yang sulit dipecahkan. Tujuan utama dari higher order thinking

skills adalah bagaimana meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik pada

level yang lebih tinggi, terutama yang berkaitan dengan kemampuan untuk

berpikir secara kritis dalam menerima berbagai jenis informasi, berpikir

kreatif dalam memecahkan suatu masalah menggunakan pengetahuan yang

dimiliki serta membuat keputusan dalam situasi-situasi yang kompleks

(Saputra, 2016:91-92). Konsep dari higher order thinking skills didasari oleh

beberapa pendapat, seperti bisa dilihat pada tabelberikut:

Tabel 2. 1 Konsep Dasar Higher Order Thingking Skills (Dinni, 2018)

Taksonomi Kognitif Bloom Taksonomi Bloom Revisi Keterangan


Original (1956) Anderson &
Krathwohl (2001)
Knowledge (pengetahuan) Remember (mengingat) Lower Order
Comprehense (pemahaman) Understand (memahami) ThingkingSkills
Application (penerapan) Apply (mengaplikasikan)

Analysis (analisis) Analize (menganalisis) Higher Order


Synthesis (sintesis) Evaluate(mengevaluasi) ThingkingSkills
Evaluation (evaluasi) Create(mencipta)
Sumber : Anderson dan Krathwohl tahun 2001

Kesimpulan dari beberapa pendapat di atas bahwa Higher Order Thinking

Skills (HOTS) dalam pembelajaran menuntut kemampuan berpikir peserta didik

mencakup menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Peserta didik dapat

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga mampu menyelesaikan

suatu masalah apabila peserta didik tersebut mampu menelaah suatu permasalahan

dan mampu menggunakan pengetahuannya ke dalam situasi baru peserta didik.

b. Kategori-Kategori dalam Dimensi Proses Kognitif HOTS


Tabel 2. 2 Kategori dalam Dimensi Proses Kognitif

Lower order thingking skills Higher order thingking skills


(LOTS) (HOTS)
Mengin Memaham Mengaplikasik Menganalisis Mengevalua Mencipta
gat i (C2) an (C3) (C4) si (C5) (C6)
(C1)
Recognizi Interpreting Executing Differentiating Checking Generating
ng
(mengenal (menafsirkan) (mengeksekusi (membedakan) (memeriksa) (merumuskan
i) ) )
Recalling Exemplyfing Implementing Organizing Critiquing Planning
(menginga (mencotohkan) (mengimpleme (mengorganisas (mengkritik) (merencanaka
t nta i) n)
kembali) Classifying sikan) Attributing Producing
(mengklasifikasik (mengatribusik (memproduks
an) an) i)
Summarizing
(merangkum)
Inferring
(menyimpulkan)
Explaining
(menjelaskan)
Sumber : Anderson dan Krathwohl tahun 2001

Tabel 2. 3 Kata Kerja Operasional C1-C6 Kurikulum 2013 Revisi 2017

Lower Order Thingking Skills Higher Order Thingking Skills

Mengingat Memahami Mengaplikas Menganalisis Mengevalu Mencip


(remember) (Understad) ik an (Analyze) asi ta
Apply) (Evaluate (Creat
) e)
Mengutip Memperkiraka Mengaskan Memecahkan Membandingkan Mengumpulkan
n
Menebitkan Menceritajan Menentukan Menegaskan Menilai Mengatur
Menjelaskan Merinci Menerapkan Meganalisis Mengarahkan Erancang
Memasagkan Megubah Memodifikasi Menimpulkan Mengukur Membuat
Membaca Memperluas Membangun Menjelajah Meangkum Merearasi
Menamai Menjabarkan Mencegah Mengaitkan Mendukung Memperjelas
Meninjau Mnconthkan Melatih Mentransfer Memilih Mengarang
Mentabulasi Mengemukaka Menyelidiki Mengedit Memproyeksika Menyususn
n n
Memberi Menggali Memproses Menemukan Mengkritik Mengode
kode
Menulis Mengubah Memecahkan Menyeleksi Mengarahkan Mengkombinas
i
Menytakan Menghitung Melakukan Mengoreksi Memutukan kan
Menunjukkan Menguraikan Mensimulasika Mendeteksi Memisahkan Memfasilitasi
n
Mendaftar Mempertahank Mengurutkan Menelaah menimbang Mengkonstruks
a i
Menggambar n Membiasakan Mengukur Merumuskan
Membilang Mngartikan Mengklasifikas Membangunka Menghubungka
i n
Mengidentifik Menerangkan Menyesuaikan Merasionalkan n
Asi Menafsirkan Menjalankan Mendiagnosis Menciptakan
Menghafal Memprediksi Mengoperasika Memfokuskan menampilkan
n
Mencatat Meramalkan Memadukan
Sumber : Hussein, Adam. 2017. Kata Kerja Operasional C1-C6 Kurikulum 2013 Revisi 2017,
(Online), (http://www.gurumotivator.com), diakses 15 November 2021.

C4. Analyze (Menganalisis)

Menganalisis meliputi kemampuan untuk memecah suatu kesatuan menjadi

bagian-bagian dan menentukan bagaimana bagian-bagian tersebut dihubungkan satu

dengan yang lain atau bagian tersebut dengan keseluruhannya. Analisis menekankan

pada kemampuan merinci sesuatu unsur pokok menjadi bagian-bagian dan melihat

hubungan antar bagian tersebut. Di tingkat analisis, seseorang akan mampu

menganalisa informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi

ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya dan

mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah

skenario yangrumit.

Kategori Analyze terdiri kemampuan membedakan (Differentiating),

mengorganisasi (Organizing) dan memberi simbol (Attributing).

4.1 Differentiating (membedakan)

Membedakan meliputi kemampuan membedakan bagian-bagian dari

keseluruhan struktur dalam bentuk yang sesuai. Dalam pembelajaran matematika,

tujuannya adalah membedakan antara angka-angka yang relevan dan yang tidak

relevan dalam kalimat matematika. Penilaiannya meminta peserta didik

melingkari angka-angka yang relevan dan menyilang angka-angka yang tidak

relevan dalam kalimat matematika.

4.1 Organizing(mengorganisasi)

Mengorganisasi meliputi kemampuan mengidentifikasi unsur-unsur secara

bersama-sama menjadi struktur yang saling terkait. Dalam pembelajaran

matematika, contoh tujuannya adalah belajar menunjukkangaris besar buku teks.

Penilaiannya meminta peserta didik membaca sebuah buku teks tentang statistika
dasar dan kemudia membuat matriks yang berisikan nama setiap statistika,

rumusnya, dan ciri-ciri penelitian yang menggunakan statistikatersebut.

4.2 Attributing(mengatribusikan)

Mengatribusikan adalah kemampuan peserta didik untuk menyebutkan

tentang sudut pandang, bias, nilai atau maksud dari suatu masalah yang diajukan.

Attributing membutuhkan pengetahuan dasar yang lebih agar dapat menerka

maksud dari inti permasalahan yang diajukan. Mengatribusikan dapat diases

dengan memberikan materi tulisan atau lisan dan kemudian meminta peserta

didik untuk membuat atau memilih deskripsi tentang pendapat dan tujuan penulis.

C5. Evaluate (Mengevaluasi)

Mengevaluasi didefinisikan sebagai kemampuan melakukan judgement berdasar

pada kriteria dan standar tertentu. Kriteria sering digunakan adalah menentukan

kualitas, efektifitas, efisiensi, dan konsistensi, sedangkan standar digunakan dalam

menentukan kuantitas maupun kualitas. Evaluasi mencakup kemampuan untuk

membentuk suatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan

pertanggungjawaban pendapat itu yang berdasar kriteria tertentu. Adanya

kemampuan ini dinyatakan dengan memberikan penilaian terhadap sesuatu. Kategori

menilai terdiri dari Checking (memeriksa) dan Critiquing(mengkritik).

5.1 Checking (memeriksa)

Cheking adalah kemampuan untuk mengetes konsistensi internal atau

kesalahan pada operasi atau hasil serta mendeteksi keefektifan prosedur yang

digunakan. Tugas-tugas memeriksa dapat memanfaatkan proses atau produk yang

diberikan kepada peserta didik atau yang diciptakan oleh peserta didik.

5.1 Critiquing(mengkritik)

Critique adalah kemampuan memutuskan hasil atau operasi berdasarkan

criteria dan standar tertentu. mendeteksi apakah hasil yang diperoleh berdasarkan

suatu prosedur menyelesaikan suatu masalah mendekati jawaban yang benar.


Dalam pembelajaran matematika, tujuannya adalah belajar menilai manakah dari

dua metode yang lebih efektif dan efesien untuk menyelesaiakan masalah.

C6. Create (Mencipta)

Create didefinisikan sebagai menggeneralisasi ide baru, produk atau cara

pandang yang baru dari sesuatu kejadian. Create di sini diartikan sebagai meletakkan

beberapa elemen dalam satu kesatuan yang menyeluruh sehingga terbentuklah dalam

satu bentuk yang koheren atau fungsional. Peserta didik dikatakan mampu Create jika

dapat membuat produk baru dengan merombak beberapa elemen atau bagian ke

dalam bentuk atau stuktur yang belum pernah diterangkan oleh guru sebelumnya.

Proses Create umumnya berhubungan dengan pengalaman belajar peserta didik yang

sebelumnya. Proses Create dapat dipecah menjadi tiga fase yaitu: masalah diberikan,

dimana peserta didik mencoba untuk memahami soal, dan mengeluarkan solusi yang

mungkin;

perencanaaan penyelesaian, di mana peserta didik memeriksa kemungkinan dan

memikirkan rancangan yang dilaksanakan; dan pelaksanaan penyelesian, di mana

peserta didik berhasil melaksanakan rencana.

6.1 Merumuskan(Generating)

Merumuskan melibatkan proses menggambarkan masalah dan membuat

pilihan atau hipotesis yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Dalam

pembelajaran matematika adalah dapat merumuskan untuk mencapai hasil

tertentu.

6.1 Merencanakan(Planning)

Merencanakan melibatkan proses merencanakan metode penyelesaian

masalah yang sesuai dengan kriteria-kriteria masalahnya, yakni membuat

rencana untuk menyelesaikan masalah. Dalam pembelajaran matematika,

contoh tujuannya dapat memaparkan langkah-langkah yang diperlukan untuk

menyelesaikan soal-soal geometri.

6.2 Memproduksi (Producing)


Memproduksi melibatkan proses melaksanakan rencana untuk menyelesaikan

masalah yang memenuhi spesifikasi-spesifikasi tertentu. Dalam pembelajaran

matematika peserta didik diminta membuat produk sesuai dengan spesifikasi-

spesifikasitertentu.

2. PembelajaranMatematika

1. Cakupan dan Lingkup MatematikaSD

Merujuk pada kompetensi dasar yang harus dicapai, maka ruang lingkup matematika

untuk peserta didik SD/MI kelas V, antaralain:

a. Bilangan bulat dan bilangan pecahan ditekankan pada kemampuan menjelaskan,

melakukan, dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahandan

pengurangan dua pecahan dengan penyebut berbeda serta perkalian, pembagian

pecahan dandesimal.

b. Geometri dan pengukuran ditekankan pada kemampuan menjelskan, melakukan,

dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan dua dua

besaran yang berbeda (kecepatan, debit), dan skala pada denah. Selain itu,

ditekankan pada kemampuan menjelaskan, menentukan, dan menyelesaikan

masalah yang berkaitan dengan volune bangun ruang dengan menggunakan

kubusmelibatkan pangkat tiga dan akar pangkat tiga. Selain itu, menjelaskan,

menemukan, dan membuat jaring-jaring bangun ruang (kubus danbalok).

c. Statistika ditekankan pada kemampuan menjelaskan dan menganalisis yang

berkaitan dengan diri peserta didik atau lingkungan sekitar serta teknik

pengumpulannya. Selain itu, ditekankan pula pada kemampuan menjelaskan

penyajian, mengorganisasikan, dan menyajikan data dari lingkungan sekitar

dalam bentuk daftar, tabel, digram gambar, diagram batang, dan diagramgaris.

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP)

a. HakikatRPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran

tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk

mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta


didikdalamupayamencapaiKompetensiDasar(KD).Setiappendidikpada

satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar

pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang

yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,

dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD

atau subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih. (Permendikubud No. 22,

2016)

Penyusunan RPP Kurikulum 2013 revisi 2017 harus mengarah pada Higher

Order Thingking Skills (Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi-HOTS) yang terlihat

pada perumusan indikator ranah kognitif yang berada pada tingkatan kemampuan

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Metode pembelajaran dan pendekatan

saintifik (5M) yang menerapkan pembelajaran aktif sehingga mengarah pada Higher

Order Thingking Skills (Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi-HOTS). Langkah-

langkah pembelajaran yang menerapkan beberapa model pembelajaran sehingga

mengarah Higher Order Thingking Skills (Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi-

HOTS). Penilaian hasil belajar peserta didik yang berupa tes tertulis pilihan ganda

dan uraian dengan indikator Higher Order Thingking Skills (Keterampilan Berpikir

Tingkat Tinggi-HOTS). Pedoman penyusunan RPP Kurikulum 2013 revisi 2017

dalam bentuk format berikut ini:

Tabel 2. 4 Pedoman Penyusunan RPP Kurikulum 2013 Revisi 2017

No. Komponen RPP Penjelasan


1. Identitas Sekolah : (Diisi nama sekolah/satuan pendidikan)
Mata Pelajaran : (Diisi nama mata pelajaran)
Kelas/Semester : (Diisi dengan jenjang kelas dansemester)
Materi Pokok : (Diambil dari KompetensiDasar/KD)
Alokasi Waktu : sesuai dengan keperluan untuk pencapaian
KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam
pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus
dicapai.
2. Kompetensi Inti a) KI dikutib dari Permendikbud 21 Tahun2016
/KI a) KI mencakup: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan,
dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi
muatan pembelajaran, mata pelajaran atau programdalam
mencapaiSKL.
3. KD dan IPK a) KD dikutib dari Permendikbud No 24 Tahun2016
a) KD merupakan kemampuan minimal dan materi
pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik
untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan
pendidikan yang mengacu pada KI.
b) IPK dikembangkan dari KD, merupakan kemampuan
minimal yang dapat diobservasi untuk disimpulkan
sebagai pemenuhan KD pada KI 1 dan KI 2, dan
kemampuan yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk
disimpulkan sebagai pemenuhan KD pada KI 3 dan KI4.
c) IPK disusun menggunakan kata kerja opresional yang
dapat diukur/dilakukan penilaian sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran.
d) IPK dari KD pengetahuan menggambarkan dimensi proses
kognitif dan dimensi pengetahuan meliputi faktual,
konseptual, prosedura, dan/atau metakognitif
e) IPK dari KD keterampilan memuat keterampilan abstrak
dan/atau ketrampilankonkret
f) Pesertadidikbolehmemilikikemampuandiatasyang
telah ditetapkan dalam IPK dan dapat dikembangkan dari
LOTS menuju HOTS)
4. Tujuan a) Dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakankata
Pembelajaran kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang
mencakup sikap, pengetahuan, danketerampilan
b) Dituangkan dalam bentuk deskripsi, memuatkompetensi
yang hendak dicapai oleh pesertadidik
c) Memberikan gambaran prosespembelajaran
a) Memberikan gambaran pencapaian hasilpembelajaran
5. Materi a) Memuat fakta, konsep/prinsip, dan prosedur yang relevan,
Pembelajaran dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai denganrumusan
indikator ketercapaiankompetensi/IPK
b) Ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai sesuiadengan
cakupan materi yang termuat pada IPK atau KD
pengetahuan
c) Cakupan materi sesuai dengan alokasi waktuyang
ditetapkan
d) Mengakomodasi muatan lokal dapat berupakeunggulan
lokal, kearifan lokal, kekinian dll yang sesuaidengan
cakupan materi pada KD pengetahuan
6. Metode a) Harus mampu mewujudkan suasana belajar danproses
Pembelajaran pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD
yang akandicapai
b) Menerapkan pembelajaran aktif (peserta didik yangaktif)
yang bermuara padapengembanganHOTS
c) Menggambarkan sintaks/tahapan yang jelas(apabila
menggunakan model pembelajarantertentu).
d) Sesuai dengan tujuanpembelajaran
a) Menggambarkan proses pencapaiankompetensi
7. Media a) berupa alat bantu proses pembelajaranuntuk
Pembelajaran menyampaikan materi pelajaran
b) Mendukung pencapaian kompetensi dan pembelajaranaktif
dengan pendekatanilmiah
c) Sesuai dengan karakterisitik pesertadidik
b) Memanfaatan teknologi pembelajaran sesuaidengan
konsep dan prinsiptekno-pedagogis
8. Sumber Belajar Dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar,
atau sumber belajar lain yang relevan
9. Langkah-langkah a)Diintegrasi Karakter, Literasi, danHOTS
Pembelajaran a)Pembelajaran dirancang: interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi pesertadidikuntuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
pesertadidik
b) Dilakukan melalui tahapan kegiatan pendahuluan, inti,dan
penutup
10. Penilaian Hasil 1) Sesuai dengan kompetensi (IPK dan atauKD)
Belajar 1) Sesuai dengan kegiatan yang dilakukandalam
pembelajaran
2) Sesuai materi pembelajaran
2) Memuat soal HOTS dan soal-soal keterampilan khusus
mata pelajaran (misalnya Agama, Seni Budaya,Bahasa,
dll)
3) Memuat:
a) Lingkup penilaian: sikap, pengetahuan,keterampilan
b) Teknikpenilaian
 Sikap: observasi, jurnal, penilaian diri, penilaianantar
teman
 Pengetahuan: tes tulis, tes lisan,penugasan
 Keterampilan: praktik, proyek,portofolio
c) Bentukinstrumen
 Lembar observasi, lembar penilaian diri, lembar
penilaian antarteman
 Soal pilihan ganda, soal esai, isian singkat, dll
(mengembangkan soal HOTS/tingkat berpikirtinggi
dari suatu kemampuankognitif)
 Rubrik praktik/unjuk kerja, rubric proyek,rubrik
portofolio
11. Lampiran Hal-hal yang mendukung, misalnya
a) Uraian materi yang memangdiperlukan
a) Instrumen penilaian dilengkapi denganpedoman
penskoran,dll
Sumber : Pedoman Penyusunan RPP Kurikulum 2013 Revisi 2017. 2017. (Online),
(http://www.informasiguru.com/2017/05/panduanrpp.html?m=1) diakses 12
November 2021 17:35

2. PelaksanaanPembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi

kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.

1. KegiatanPendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru wajib:


a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran;

b. Memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat

dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan

contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional, serta

disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang pesertadidik;


c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan

sebelumnya dengan materi yang akandipelajari;

d. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan

dicapai;dan

e. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai

silabus.

1. KegiatanInti

Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran,

media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan

karakteristik peserta didik dan matapelajaran.

a. Menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik

peserta didik dan matapelajaran.

b. Menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan lain yang relevan

dengan karakteristik materi dan matapelajaran.

c. Mengembangkan sikap melalui proses afeksi mulai dari menerima,

menjalankan,menghargai,menghayati,hinggamengamalkan(seluruh

aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang

mendorong peserta didik untuk melakukan aktivitas tersebut)

d. Mengembangkan pengetahuan melalui aktivitas mengetahui, memahami,

menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hinggamencipta.

e. Mengembangkan keterampilan melalui kegiatan mengamati, menanya,

mencoba, menalar, menyaji, danmencipta.

f. Seluruh isi materi mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus

mendorong peserta didik untuk melakukan proses pengamatan hingga

penciptaan.
2. KegiatanPenutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara

individual maupun kelompok melakukan refleksi untukmengevaluasi:

a. Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh

untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun

tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telahberlangsung;

b. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasilpembelajaran;

a. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik

tugas individual maupun kelompok; dan

b. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya.

Higher Order Thingking Skills (Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi-

HOTS) perlu ditingkatkan oleh guru melalui pendekatan dan model yang tepat

yang dapat merangsang keterampilan berpikir peserta didik. Penerapan

pendekatan sanitifik (5M) dan beberapa model pembelajaran seperti

pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), pembelajaran inkuiri

(inquiry based learning), pembelajaran berbasis proyek (project based

learning), dan pembelajaran berbasis penemuan (discovery learning) menjadi

peluang bagi guru untuk menerapkan kegiatan pembelajaran pada level HOTS

(Higher Order Thingking Skills).

Pendekatan pembelajaran adalah suatu rangkaian tindakan pembelajaran

yang dilandasi oleh prinsip dasar tertentu (filosofis, psikologis, didaktis dan

ekologis) yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode

pembelajaran tertentu (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016). Di

dalam kurikulum 2013 menerapkan pendekatan saintifik (5M) pendekatan

saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar

peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui
tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan

masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,

mengumpulkan data dengan berbagai teknik, meng-analisis data, menarik

kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang

“ditemukan”.

Proses pembelajaran yang mengacu pada pendekatan saintifik menurut

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2016) meliputi lima langkah,

yaitu: mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan

mengkomu-nikasikan. Selanjutnya dijelaskan sebagaiberikut.

a) Mengamati, yaitu kegiatan peserta didik mengidentifikasi melalui indera

penglihat (membaca, menyimak), pembau, pendengar, pengecap dan

peraba pada waktu mengamati suatu objek dengan ataupun tanpaalat

bantu. Alternatif kegiatan mengamati antara lain observasi lingkungan,

mengamati gambar, video, tabel dan grafik data, menganalisis peta,

membaca berbagai informasi yang tersedia di media masa dan internet

maupun sumber lain. Bentuk hasil belajar dari kegiatan mengamati adalah

peserta didik dapat mengidentifikasi masalah.

b) Menanya, yaitu kegiatan peserta didik mengungkapkan apa yang ingin

diketahuinya baik yang berkenaan dengan suatu objek, peristiwa, suatu

proses tertentu. Dalam kegiatan menanya, peserta didik membuat

pertanyaan secara individu atau kelompok tentang apa yang belum

diketahuinya. Peserta didik dapat mengajukan pertanyaan kepada guru,

narasumber, peserta didik lainnya dan atau kepada diri sendiri dengan

bimbingan guru hingga peserta didik dapat mandiri dan menjadi

kebiasaan. Pertanyaan dapat diajukan secara lisan dan tulisan serta harus

dapat membangkitkan motivasi peserta didik untuk tetap aktif dan

gembira. Bentuknya dapat berupa kalimat pertanyaan dan kalimat


hipotesis. Hasil belajar dari kegiatanmenanya adalah peserta didik dapat

merumuskan masalah dan merumuskan hipotesis.

c) Mengumpulkan data, yaitu kegiatan peserta didik mencari informasi

sebagai bahan untuk dianalisis dan disimpulkan. Kegiat an mengumpulkan

data dapat dilakukan dengan cara membaca buku, mengumpulkan data

sekunder, observasi lapangan, uji coba (eksperimen), wawancara,

menyebarkan kuesioner, dan lain-lain. Hasil belajar dari kegiatan

mengumpulkan data adalah peserta didik dapat mengujihipotesis.

d) Mengasosiasi, yaitu kegiatan peserta didik mengolah data dalam bentuk

serangkaian aktivitas fisik dan pikiran dengan bantuan peralatan tertentu.

Bentuk kegiatan mengolah data antara lain melakukan klasifikasi,

pengurutan (sorting), menghitung, membagi, dan menyusun data dalam

bentuk yang lebih informatif, serta menentukan sumber data sehingga

lebih bermakna. Kegiatan peserta didik dalam mengolah data misalnya

membuat tabel, grafik, bagan, peta konsep, menghitung, dan pemodelan.

Selanjutnya peserta didik menganalisis data untuk membandingkan

ataupun menentukan hubungan antara data yang telah diolahnya dengan

teori yang ada sehingga dapat ditarik simpulan dan atau ditemukannya

prinsip dan konsep penting yang bermakna dalam menambah skema

kognitif, meluaskan pengalaman, dan wawasan pengetahuannya. Hasil

belajar dari kegiatan menalar /mengasosiasi adalah peserta didik dapat

menyimpulkan hasil kajian dari hipotesis.

e) Mengomunikasikan, yaitu kegiatan peserta didik mendeskripsikan dan

menyampaikan hasil temuannya dari kegiatan mengamati, menanya,

mengumpulkan dan mengolah data, serta mengasosiasi yang ditujukan

kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan dalam bentuk diagram,

bagan, gambar, dan sejenisnya dengan bantuan perangkat teknologi


sederhana dan atau teknologi informasi dan komunikasi. Hasil belajar dari

kegiatan mengomunikasikan adalah peserta didik dapat

memformulasikan dan mempertanggungjawabkan pembuktian

hipotesis.

3. PenilaianPembelajaran

Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk

mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan pada

pendidikan dasar terdiri atas penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian

hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan penilaian hasil belajar oleh

Pemerintah. Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau

dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar

peserta didik secaraberkesinambungan.

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk menilai

pencapaian Standar Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran.

Penilaian hasil belajar peserta didik meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan

dan teknik penilaian lain yang relevan, dan pelaporannya menjadi

tanggungjawab wali kelas atau guru kelas. Penilaian aspek pengetahuan

dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan

kompetensi yang dinilai. Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik,

produk, proyek, portofolio, dan atau teknik lain sesuai dengan kompetensi

yang dinilai. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk

ulangan, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan.

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan dalam bentuk

penilaian akhir dan ujian sekolah.

Dimensi proses berpikir dalam Taksonomi Bloom sebagaimana yang telah

disempurnakan oleh Anderson & Krathwohl (2001), terdiri atas kemampuan:


mengetahui (knowing-C1), memahami (understanding-C2), menerapkan

(aplying-C3), menganalisis (analyzing-C4), mengevaluasi (evaluating-C5),

dan mengkreasi (creating-C6). Soal-soal HOTS pada umumnya mengukur

kemampuan pada ranah menganalisis (analyzing-C4), mengevaluasi

(evaluating-C5), dan mengkreasi (creating-C6). Pada pemilihan kata kerja

operasional (KKO) untuk merumuskan indikator soal HOTS, hendaknya tidak

terjebak pada pengelompokkan KKO. Sebagai contoh kata kerja

„menentukan‟ pada Taksonomi Bloom ada pada ranah C2 dan C3. Dalam

konteks penulisan soal-soal HOTS, kata kerja „menentukan‟ bisa jadi ada

pada ranah C5 (mengevaluasi) apabila untuk menentukan keputusan didahului

dengan proses berpikir menganalisis informasi yang disajikan pada stimulus

lalu peserta didik diminta menentukan keputusan yang terbaik. Bahkan kata

kerja „menentukan‟bisa digolongkan C6 (mengkreasi) bila pertanyaan

menuntut kemampuan menyusun strategi pemecahan masalah baru. Jadi,

ranah kata kerja operasional (KKO) sangat dipengaruhi oleh proses berpikir

apa yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan yangdiberikan.

Bentuk-bentuk soal yang beragam dalam sebuah perangkat tes (soal-soal

HOTS) sebagaimana yang digunakan dalam PISA, bertujuan agar dapat

memberikan informasi yang lebih rinci dan menyeluruh tentang kemampuan

peserta tes. Hal ini penting diperhatikan oleh guru agar penilaian yang

dilakukan dapat menjamin prinsip objektif. Artinya hasil penilaian yang

dilakukan oleh guru dapat menggambarkan kemampuan peserta didik sesuai

dengan keadaan yang sesungguhnya.Penilaian yang dilakukan secara objektif,

dapat menjamin akuntabilitas penilaian. Terdapat beberapa alternatif bentuk

soal yang dapat digunakan untuk menulis butir soal HOTS (yang digunakan

pada model pengujian PISA), sebagai berikut.


a. Pilihanganda

Pada umumnya soal-soal HOTS menggunakan stimulus yang bersumber

pada situasi nyata. Soal pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem) dan

pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan

pengecoh (distractor). Kunci jawaban ialah jawaban yang benar atau paling

benar.Pengecoh merupakan jawaban yang tidak benar, namun memungkinkan

seseorang terkecoh untuk memilihnya apabila tidak menguasai

bahannya/materi pelajarannya dengan baik. Jawaban yang diharapkan (kunci

jawaban), umumnya tidak termuat secara eksplisit dalam stimulus atau

bacaan. Peserta didik diminta untuk menemukan jawaban soal yang terkait

dengan stimulus/bacaan menggunakan konsep-konsep pengetahuan yang

dimiliki serta menggunakan logika/penalaran. Jawaban yang benar diberikan

skor 1, dan jawaban yang salah diberikan skor0.

b. Pilihan ganda kompleks (benar/salah, atauya/tidak)

Soal bentuk pilihan ganda kompleks bertujuan untuk menguji pemahaman

peserta didik terhadap suatu masalah secara komprehensif yang terkait antara

pernyataan satu dengan yang lainnya. Sebagaimana soal pilihan ganda biasa,

soal-soal HOTS yang berbentuk pilihan ganda kompleks juga memuat

stimulus yang bersumber pada situasi kontekstual. Peserta didik diberikan

beberapa pernyataan yang terkait dengan stilmulus/bacaan, lalu peserta didik

diminta memilih benar/salah atau ya/tidak. Pernyataan-pernyataan yang

diberikantersebutterkaitantarasatudenganyanglainnya.Susunan

pernyataan benar dan pernyataan salah agar diacak secara random, tidak

sistematis mengikuti pola tertentu. Susunan yang terpola sistematis dapat

memberi petunjuk kepada jawaban yang benar. Apabila peserta didik

menjawab benar pada semua pernyataan yang diberikan diberikan skor 1 atau

apabila terdapat kesalahan pada salah satu pernyataan maka diberi skor 0.
c. Isian singkat ataumelengkapi

Soal isian singkat atau melengkapi adalah soal yang menuntut peserta tes

untuk mengisi jawaban singkat dengan cara mengisi kata, frase, angka, atau

simbol. Karakteristik soal isian singkat atau melengkapi adalah sebagai

berikut. 1) Bagian kalimat yang harus dilengkapi sebaiknya hanya satu bagian

dalam ratio butir soal, dan paling banyak dua bagian supaya tidak

membingungkan peserta didik. 2) Jawaban yang dituntut oleh soal harus

singkat dan pasti yaitu berupa kata, frase, angka, simbol, tempat, atau waktu.

Jawaban yang benar diberikan skor 1, dan jawaban yang salah diberikan skor

0.

d. Jawaban singkat ataupendek

Soal dengan bentuk jawaban singkat atau pendek adalah soal yang

jawabannya berupa kata, kalimat pendek, atau frase terhadap suatu

pertanyaan. Karakteristik soal jawaban singkat adalah sebagai berikut: 1)

Menggunakan kalimat pertanyaan langsung atau kalimat perintah; 2)

Pertanyaan atau perintah harus jelas, agar mendapat jawaban yang singkat; 3)

Panjang kata atau kalimat yang harus dijawab oleh peserta didik pada semua

soal diusahakan relatif sama; 4) Hindari penggunaan kata, kalimat, atau frase

yang diambil langsung dari buku teks, sebab akan mendorong pesertadidik

untuk sekadar mengingat atau menghafal apa yang tertulis dibuku. Setiap

langkah/kata kunci yang dijawab benar diberikan skor 1, dan jawaban yang

salah diberikan skor 0.

e. Uraian

Soal bentuk uraian adalah suatu soal yang jawabannya menuntut peserta

didik untuk mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya

dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut

menggunakan kalimatnya sendiri dalam bentuk tertulis. Menulis soal bentuk


uraian, penulis soal harus mempunyai gambaran tentang ruang lingkup materi

yang ditanyakan dan lingkup jawaban yang diharapkan, kedalaman dan

panjang jawaban, atau rincian jawaban yang mungkin diberikan oleh peserta

didik. Dengan kata lain, ruang lingkup ini menunjukkan kriteria luas atau

sempitnya masalah yang ditanyakan. Di samping itu, ruang lingkup tersebut

harus tegas dan jelas tergambar dalam rumusan soalnya.

Adanya batasan sebagai ruang lingkup soal, kemungkinan terjadinya

ketidakjelasan soal dapat dihindari. Ruang lingkup tersebut juga akan

membantu mempermudah pembuatan kriteria atau pedoman penskoran. Untuk

melakukan penskoran, penulis soal dapat menggunakan rubrik atau pedoman

penskoran. Setiap langkah atau kata kunci yang dijawab benar oleh peserta

didik diberi skor 1, sedangkan yang salah diberi skor 0. Dalam sebuah soal

kemungkinan banyaknya kata kunci atau langkah-langkah penyelesaian soal

lebih dari satu. Sehingga skor untuk sebuah soal bentuk uraian dapat

dilakukan dengan menjumlahkan skor tiap langkah atau kata kunci yang

dijawab benar oleh pesertadidik.


Untuk penilaian yang dilakukan oleh sekolah seperti Ujian

Sekolah (US) bentuk soal HOTS yang disarankan cukup 2

saja, yaitu bentuk pilihan ganda dan uraian. Pemilihan bentuk

soal itu disebabkan jumlah peserta US umumnya cukup

banyak, sedangkan penskoran harus secepatnya dilakukan dan

diumumkan hasilnya.Sehingga bentuk soal yang paling

memungkinkan adalah soal bentuk pilihan ganda dan

uraian.Sedangkan untuk penilaian harian, dapat disesuaikan

dengan karakteristik KD dan kreativitas guru mata pelajaran.

Pemilihan bentuk soal hendaknya dilakukan sesuai dengan

tujuan penilaian yaitu assessment of learning, assessment for

learning, dan assessment as learning.

B. Kajian Penelitian yangRelevan

Kajian penelitian yang releven adalah kajian mengenai

penelitian-penelitian terdahulu. Berdasarkan penelusuran hasil

penelitian yang ada ditemukan beberapa skripsi yang releven

dengan penelitian ini, diantaranya adalah:

No Nama Tah Judul Persamaan Perbedaan


Penelitiu
n
1. Komarudin 2015 Analisis Tipe a. Membah a. Aspek
Berfikir as yang diteliti
Dengan Soal tentanghot a. Teknik
Higher Order s pengumpulanda
Thinking a. Jenis ta
Ditinjau penelitian b. Kelas
Berdasarkan kualitatif c. Tem
Kemampuan b. Pendekat pat
an peneliti
Matematika
penelitian an
Peserta didik
deskriptif
2. Hilari 2016 Analisis a. Membah a. Matapelajaran
aMitr Pembelajaran as b. Kelas
i Keterampilan tentanghot c. Tem
Berpikir Tingkat s pat
Tinggi pada a. Jenis peneliti
penelitian an
kualitatif
b. Pendekat
an
penelitian

Mata deskriptif
Pelajaran d. Teknik
Ekonomi di pengumpula
SMAN 8 n data
Yogyakarta
3. Maria 2016 Analisis Soal a. Membahas a. Jenispeneliti d.
Agustin Tes Hasil tentang hots an
a b. Pende
Amelia Belajar katan
penelitia
Higher Order n
deskripti
Thingking
f
Skills c. Teknik
pengumpula
(HOTS) ndata
Matematika
Materi
Pecahan
untuk Kelas 5
Sekolah

Dasar
BAB III

METODOLOGI

PENELITIAN

A. Pendekatan dan JenisPenelitian

1. PendekatanPenelitian

Pendekatanpenelitian yang

digunakandalampenelitianiniadalahpendekatandeskriptif. Moleong (2005:11)

menyatakandeskriptifmerupakan data yang dikumpulkanberupa kata-kata,

gambar, dan bukanangka-angka.

Penelitiandilakukanuntukmengetahuikondisiriildalampembelajaranmatematika

yang menggunakanhigher order thingking skills (HOTS) pada

aspekRencanaPelaksaanPembelajaran (RPP), pelaksanaanpembelajaran, dan

penilaianhasilbelajar di SDN 033 Long Ikis.

2. JenisPenelitian

Jenispenelitian yang digunakanadalahpenelitiankualitatif.


MenurutMeleong (2005:6)

menyatakanbahwapenelitiankualitatifadalahpenelitian yang

bermaksuduntukmemahamifenomenatentangapa yang dialami oleh

subyekpenelitian, misalnyapersepsi, perilaku, motivasi, tindakan, dan lain

sebagainya. Secaraholistik dan dengancaradeskripsidalambentuk kata-kata dan

bahasa pada suatukontekskhusus yang alamiah dan

denganmemanfaatkanberbagaimetodealamiahdalampenelitian.

Pengkajian dan pelaksanaanpenelitiandidasarkan pada proses pencarian

data secaramendalam dan lengkap. Setelah mendapatkan data secaralengkap,

selanjutnya data tersebutdisajikansecaradeskripsi-rinciatauberupa kata-kata.

Data yang diperolehdisajikansesuaidenganhasilpenelitian yang dilakukan.


B. KehadiranPeneliti

Selamakegiatanpenelitiandilaksanakan, penelitibertindaksebagaipengumpul

data sehinggakehadiranpenelitidilapanganmutlakdiperlukan. Dalamobservasi,

penelitidatang pada sekolah yang ingindiamati,

kehadiranpenelitidiketahuistatusnyasebagaipeneliti oleh pihaksekolah.

Penelitidiketahuistatusnyasebagaipihakpenelitikarenasebelumnyapenelitimengaju

kansuratpenelitiandarifakultas dan sekolahmenerima dan

menyetujuibahwapenelitiakanmelakukanpenelitian di sekolahtersebut.

Penelitidalampenelitianiniberusahaberinteraksidengansubjekpenelitiannyasecaraal

amiah, tidakmenonjol, dan dengancaratidakmemaksa.

Kehadiranpenelitimerupakanpendekatanterhadapsubjekpenelitian.

Kehadiranpenelitidilapangandipandangmemilikikelebihanuntukmendukungterkum

pulnya data secaralengkap.

Penelitidisinibertindaksebagaiinstrumensekaliguspengumpul data dariinforman.

Kehadiranpenelitidalampenelitianinimutlakdiperlukankarenadalampenelitiankualit

atifpenelitibertindaksebagaipengumpul data dan sebagai instrument penelitian.

C. Tempat dan WaktuPenelitian

1. TempatPenelitian

Tempatpenelitianinidilakukan di SDN 033 Long Ikis, yang beralamat di Jl.

Kerinci RT.11, DesaKerta Bhakti, Kec. Long Ikis. Di sekolahini guru

melaksanakanpembelajaranmengarah pada kemampuanpesertadidik yang

tidakhanyaberdasarkanketerampilanberpikirtingkatrendah (Lower Order

Thingking Skills) yang menekankan pada kemampuanmenghafalakantetapi


mengarah pada keterampilanberpikirtingkattinggi (Higher Order Thingking

Skills).

2. Waktupenelitian

Waktu pelaksanaanpenelitiandilakukan pada tahunajaran 2021/2022 pada

bulanJanuari- Junitahun 2021. Dilakukanwawancaradengankepalasekolah, guru,

observasisertadokumentasi pada implementasihigher order thingking skills

dalampembelajaranmatematika di SDN 033 Long Ikis.

D. SumberData

Data meliputiapa yang dicatatselamaaktifstudi, sepertitranskripwawancara dan

catatanlapanganobservasi. (Emzir, 2010:65). Data dalampenelitianiniyaitu data

berupahigher order thingking skills (hots) dalampembelajaranmatematika di SDN

033 Long Ikis yang meliputiaspekRencanaPelaksaanPembelajaran (RPP),

pelaksanaanpembelajaran, dan penilaianhasilbelajar di SDN 033 Long Ikis.

Penelitianiniadaduasumber data yaitusumber data primer dan sumber data

sekunder. Data primer adalah data yang diperolehmelaluicaraobservasilangsung

dan didukungwawancaradengan orang yang terlibatdalampenelitian. Dalamhalini,

penelitimengadakanwawancaradengankepalasekolah dan guru kelas V SDN 033

Long Ikis, sertaobservasi yang dilakukanpenelitidalam proses pembelajaran. Data

sekunderadalah data yang diperolehdiluar kata-kata dan

tindakanyaitudapatberupaarsip, sertifikat, dokumen-dokumensekolah (Sugiono,

2010:400). Sumber data skunderdalampenelitianiniadalahfoto-

fotodokumentasiselamapenelitianberlangsung dan

perangkatpembelajarankurikulum 2013, dan buku-buku yangdiperlukan.


E. InstrumenPenelitian

1. PedomanObservasi

MenurutNasution (dalamSugiyono, 2010:310)

mengartikanobservasisebagaiteknikpengumpulan data, yang

dilakukandengancaramengamati dan mencatatfaktadarisubjek dan objek yang

akanditeliti. Observasimerupakancarapengumpulan data yang didasarkan pada

pemantauanataskejadian, proses yang terjadi. Observasi juga

berartipengamatan dan pencatatansecararuntutterhadapunsur-unsur yang

tampakdalamsuatukejadianataugejala-

gejalaataufenomenadalamobjekpenelitian.

Observasidilakukanuntukmendapatkan data primer yaitu pada

saatpenelitimengamatiperencanaanpembelajaranberupa RPP, proses

pelaksanaanpembelajaran di kelas, mulaidarikegiatanpembukaan, inti,

sampaipenutup, dan penilianhasilbelajarpesertadidik yang telahdibuat oleh

guru, hasildariobservasi yang bergunabagipenelitidalamtahappenyajian data.

Berikutadalahkisi-kisipanduanobservasi:

Tabel 3. 1 Kisi-kisi Panduan Observasi


No. Aspek yang diamati Indikat
or
1. Rencana Pelaksanaan  Komponen RPP
Pembelajaran(RPP)
2. PelaksanaanPembelajaran  Kegiatanpendahuluan
 KegiatanInti
 KegiatanPenutup
3. Penilaian Hasil Belajar  JenisPenilaian
 Caramengukur

2. PedomanWawancara

MenurutEstberg (dalamSugiyono, 2010:317)

wawancaraadalahpertemuandua orang ataulebihuntukbertukarinformasi dan

ide melalui
tanyajawabsehinggadapatmenemukanmaknadalamsuatutopikpenelitiandengan

membawa instrument sebagaipedomanwawancara.

Kegiatanwawancaradapatmembantumemberikanpemahaman yang

lebihmendalamakansesuatukegiatan yang terjadi yang dilakukandalamsuatu

proses kegiatantertentu,

sehinggadapatmenambahperspektifdalamupayauntukmelakukanperbaikandala

mtindakan yang dilakukan.

Wawancaradapatmembantupenelitimendapatkan

data/informasidimanapenelitimengemukakanpertanyaan-

pertanyaanuntukdijawab oleh orang yangdiwawancarai (narasumber).

Penelitianiniwawancaradilakukansecaraterbuka.

Narasumbermengetahuimaksud dan tujuanwawancara yang dilakukanpeneliti.

Wawancaradilakukandengancaraberdialogsecaralangsungkepadasubjekpeneliti

anuntukmemperolehinformasisecaralangsungtentangpenelitian. Pada

penelitianini, wawancaradilakukankepadasubjekpenelitianyaitukepalasekolah

dan guru kelas V SDN 033 Long Ikis. Berikutadalahkisi-

kisipanduanwawancara:

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Panduan Wawancara


No. RumusanM Aspek yang Indikator Sumber Data
asalah diamati
1. Perencanaan RencanaPelaks  Komponen RPP  Kepala
anaan Sekolah
Pembelajaran(  Guru KelasV
RPP)
2. Pelaksanaan Pelaksanaan  Kegiatan
Pembelajaran pendahuluan
 KegiatanInti
 KegiatanPenutup
3. Penilaian Penilaian Hasil  JenisPenilaian
Belajar  Caramengukur
3. Dokumentasi

Dokumentasiadalahpemberianataupengumpulanbukti dan

keterangansepertigambar, kutipan, bahansumber lain (Kamus Bahasa

Indonesia, 2007:272). Jadidokumentasiadalah proses pengumpulan data

berupafoto dandokumen lain yang berkaitandenganpenelitian. Pada

penelitianini yang didokumentasikanberupa RPP, sertakegiatan guru dan

pesertadidikdalambentukfoto.

F. ProsedurPenelitian

ProsedurpenelitianinimenggunakanprosedurmenurutMoleong (2012:127)

adaempattahapyaitutahappralapangan, pekerjaanlapangan, analisa data dan

penulisanlaporan.

1. TahapPraLapangan

Hal yang dilakukanpeneliti pada tahappralapanganadalahmenentukantopik,

judul dan lokasipenelitian, memintapersetujuandosen,

mengurussuratperizinanuntukobservasiawal,

melakukanobservasiawaldenganmenemuikepalasekolah dan guru

untukmenyampaikanmaksudpenelitian dan

memintapenjelasantentanggambaranumumtentanghigher order thingking skills

dalampembelajaranmatematika,

kemudianmelakukanstudiawaldenganmembacareferensiterkaittopikpenelitian,

menentukanteknikpengumpulan data, instrumenpenelitian, sumber data

besertakebutuhan lain untukpenelitian.

2. TahapPekerjaanLapangan

Tahapdimanapenelitiandimulaidenganmengumpulkan data

sesuairumusanmasalah dan tujuan yang dituliskan. Pengumpulan data

menggunakanteknikobservasi, wawancara, dandokumentasi.


a. Observasi

Observasi yang akandilakukandalamanalisisdalamimplementasihigher

order thingking skills dalampembelajaranmatematika di SDN Tunjungsekar

3 Malang iniyaitupenelitiakanmengamatiaspekRencanaPelaksaanPembelajaran

(RPP), pelaksanaanpembelajaran, dan penilaianhasilbelajar.

b. Wawancara

Jeniswawancara yang akandigunakanadalahwawancaratidakterstruktur,

dimanapenelitimemberikanpertanyaan-

pertanyaankepadainformanyaitukepalasekolah 1 guru kelasrendah dan 1 guru

kelastinggi di SDN 033 Long Ikisterkaitdengandalamimplementasihigher

order thingking skills

dalampembelajaranmatematikakemudianinformanmemberikanjawabansesuaip

ertanyaan yang diajukankepadanya. Peneliti juga

akanmenggunakanalatperekamsuarauntukmendapatkan data yang lebih valid

dariinformanataudenganmencatat. Terlampir

c. Dokumentasi

Penelitimelakukandokumentasiselama proses

penelitiandenganmenggunakankamera. Dari data yang

didapatkandisajikandalambentukgambar, tulisan, foto, dan lain-lain di

bagianlampiran.

3. Tahap AnalisaData

Penelitimelakukananalisisdari data yang

telahdidapatkandariobservasisecaralangsung di lapangan, wawancarakepadapihak-

pihak yang ditentukandiatas, sertadokumentasidarisetiappengamatan yang

dilakukan. Penelitimenyederhanakan data yang didapatdenganmenfokuskan pada

tujuanpenelitiankemudianmembuatkesimpulan.
4. TahapPenulisanLaporan

Tahappenulisanlaporanmerupakantahapterakhirdimanapenelitimenyusun data

yang telahdianalisis dan disimpulkansesuaidengan format penulisanlaporan yang

ada pada bukupanduanskripsi. Selamapenulisanlaporanpeneliti juga

melakukanbimbingan dan konsultasikepadadosenuntukhasilakhir yang baik.

G. AnalisisData

Menurut Bogdan dan Biklen (dalamMoleong, 2012:248) Analisis data

merupakanupaya yang dilakukandenganjalanmengorganisasikan dan

mengumpulkan data, memilahmilah data menjadisesuatu yang

dapatdikelolauntukmenentukanapa yang pentingdarisuatu data. Proses analisis

data yang

terkumpuldaripenelitiankualitatifdimulaidarimenelaahberbagaihasilsumber data

yang diperoleh. Menurut Bogdan (dalamSugiyono, 2010:314) mengartikananalisis

data sebagai proses mencari dan menyusunsecarasistematis data yang

diperolehdarihasilwawancara, dan bahan-bahanlain.

Data Collection (pengumpulan data) merupakanlangkah yang paling

utamadalampenelitian, karenatujuanutamadaripenelitianadalahmendapatkan data.

Analisis data dilakukan pada saatpengumpulan data berlangsung,

aktifitasdalamanalisis data yaitu:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperolehdilapanganjumlahnyacukupbanyak,

untukitumakaperludicatatsecarateliti dan rinci. Semakin lama

penelitiberadadilapanganmakajumlah data akansemakinluas, kompleks dan rumit.

MenurutSugiyono (2010:338) mereduksi data berartimerangkum, memilihhal-hal

yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicaritemaataupolanya dan membuang

yang tidakperlu.

Dalammereduksi data, setiappenelitiakandipadu oleh tujuan yang

ingindicapai. Tujuanutamadaripenelitiankualitatifadalah pada temuan. Oleh

karenaituapabilapenelitidalammelakukanpenelitianditemukansegalasesuatu yang

dipandangasing, tidakdikenalmakaitulah yang

harusdijadikanperhatianpenelitidalammelakukanreduksi data, setelahsemua data

yang dibutuhkanterkumpulmakapenelitimemilihsertamengelompokkanjenis data

yang ditemukanselama proses penelitianberlangsung.

2.aDyataDispl (PenyajianData)

Setelah data direduksi, makalangkahberikutnyaadalahmendisplaykan data.

MenurutSugiyono, (2010:341) dalampenelitiankualitatif, penyajian data

bisadilakukandalambentukuraiansingkat, bagan, hubunganantarkategori,

flowchart.

Dalampenelitiankualitatifmenyajikan data denganteks yang bersifatnaratif.

Penyajian data dalampenelitianinidilakukansetelahmereduksi data

denganmengelompokkan data sesuai yang

telahditentukanberdasarkanrumusanmasalahpenelitian. Melalui display data,

makaakanmemudahkanpenelitidalammemahamiapa yang terjadi dan

dapatmelanjutkankerjaselanjutnya.

3.oCnclusionDrawing/ ferivying

Penarikankesimpulandalampenelititalitankualitatifdidapatdarihasilpengum

pulan data, reduksi data, dan display data. Penarikankesimpulan yang

dilakukanpenelitimerupakanjawabandarirumusanmasalah yang telahdiajukan.

Penarikankesimpulan yang dilakukanpenelitibersifatterbukabaik data yang


berasaldariwawancara, observasi, maupundokumentasiuntukmenemukanpolaatautopik

yang relevendenganpermasalahandalampenelitian. Data yang telahdireduksi dan

diorganisasidalambentuksajian data kemudiandisimpulkansesuaidenganfokus dan

rumusanmasalahdalampenelitiansehinggadidapatkesimpulan yang bermakna.

H. PengecekanKeabsahanData

Pengecekankeabsahan data dilakukan agar hasiltemuan yang diperolehselama di

lapangandapatdipercayaataudapatdipertimbangkan. PenelitimemilihTriangulasi data

dalammengecekkeabsahan data. Triangulasi yang

digunakandalampenelitianiniadalahtriangulasiteknik dan triangulasisumber.

Triangulasisumberyaitukepalasekolah dan guru kelas V.

Triangulasiteknikyaituteknikobservasi dan wawancara. Jadi,

disinipenelitimengumpulkan data tentangimplementasihigher order thingking skills

dalampembelajaranmatematika pada aspekRencanaPelaksaanPembelajaran (RPP),

pelaksanaanpembelajaran, dan penilaianhasilbelajar di SDN 033 Long

Ikistidakhanyamenggunakanwawancara, tetapi juga denganobservasi dan

dokumentasiuntukmemperjelaskebenarannya.
Kondisi Ideal: KondisiLapangan:

1. Kurikulum 2013 sebagai 1. pembelajara


Penerapan
HOTS n
bukanhal yang
wahanapelaksanaan HOTS
dalampembelajaran. mudahdilaksanakan oleh
guru.
2. Pesertadidik yang
2.
mampuberpikirtingkattinggid
Pesertadidikmasihbelummem
apatbersaing di dunia global. ilikikemampuanberpikirtingka
ttinggi.

Permasalahan:

Jikapesertadidiktidakmemilikikemampuanberpikirtingka
ttinggimakapesertadidiktidakbisamenghadapitantangan
global pada masa yang akandatang,
karenakemampuanpesertadidikmasih pada hafalan

Observasi, Wawancara, Dokumentasi

Reduksi data, Penyajian data, Kesimpulan

Hasil
ImplementasiHigher
Order Thingking Skills
dalamPembelajaranm
atematika di SDN 033
Long Ikis
E. PeningkatanKopetensiCalonPengawasSekolahberdasarkanhasilAnalisisKeb
utuhanPengembanganKeprofesian( AKPK )

Anda mungkin juga menyukai