The Validation Of Longshore Current Numerical Model With Longuet-Higgins Analytical Model
Ichsan Setiawan
Dosen Jurusan Ilmu Kelautan, FMIPA, UNSYIAH, Banda Aceh
Jl. Syekh Abdul Rauf, Darussalam, Banda Aceh 23111; Email : ichsansetiawan@yahoo.com
ABSTRACT
A numerical model wave induced current known as longshore current was generated by means of finite different
explicit scheme approximation. The numerical model was then derived by means of hydrodynamic equation
discretization. The forward and central different were applied to time and space derivation, respectively. Meanwhile,
analytical model was derived by means of Longuet-Higgins analytical model. Variations of incident wave from 20o-70o
were implemented for both models. The numerical model was validated by means of Longuet-Higgins analytical model
(1970). The result of simulated wave induced current model indicated that maximum velocity is approximately consistent
to Longuet-Higgins analytical model with the highest and least differences of 3.4 % and 1.4 % or mean differences of 1.9
% for the six incident wave scenarios.
PENDAHULUAN u h v h
0 (3)
Arus sejajar pantai erat kaitan dengan t x y
ketergantungan gelombang datang yang dengan t adalah waktu, (x,y) koordinat katesian
menghampiri pantai. Profil arus sejajar pantai dalam bidang horizontal, (u , v ) komponen
dirumuskan dengan pendekatan konsep stress radiasi kecepatan arus, ( C f ) koefisien gesekan dasar,
yang bergantung atas keberadaan gelombang
bersamaan dengan gaya tekanan dan percampuran ( R x , R y ) stress radiasi dalam arah x dan y, g
lateral. percepatan gravitasi, h kedalaman perairan, dan
Penelitian ini membahas kondisi arus sejajar adalah elevasi muka air.
pantai dengan menggunakan simulasi model numerik Perubahan momentum yang disebabkan oleh
yang divalidasi dengan model analitik. Model pusaran arus turbulen yang cenderung menyebar
numerik arus tersebut diselesaikan dengan metoda karena pengaruh gaya gelombang melebihi daerah
numerik beda hingga eksplisit pada kasus perairan ketajaman gelombang pecah, maka percampuran
pantai lurus dengan kemiringan konstan. lateral dapat dituliskan sebagai berikut (Horikawa
Model Hidrodinamika 1988):
u u
Simulasi model arus akibat gelombang Mx (4)
digunakan persamaan kekekalan momentum dan x x y y
kekekalan massa yang dintegrasikan terhadap
v v
kedalaman yang dituliskan sebagai berikut: M y (5)
x x y y
C f u u v
2 2
u u u dengan:
u v g Rx M x
t x y x h N l g h berdasarkan hasil
(1)
penelitian Longuet-Higgins (1970)
C f v u v
2 2
v v v N = konstanta yang nilainya kurang dari
u v g Ry M y
t x y y h 0,016
(2) l = jarak ke lepas pantai = h tan
tan = kemiringan dasar rata-rata
p1 , p2
1 S xy S yy 4 16 P 4 16 P
Ry
(10) p2 1
d x y p 1
B1 A , B2 1 A
p1 p 2 p1 p2
Model Analitik Longuet-Higgins 1
A
Profil arus sejajar pantai, sebagai fungsi jarak 1 52 P
dari garis setelah gelombang pecah (swash), dihitung
dengan menggunakan konsep stress radiasi bersama-
b) untuk P = 2/5
sama dengan viskositas eddy horizontal e dari
10 5
bentuk e Nx gh ,
1/ 2
dengan adalah 49 X 7 X ln X 0 X 1
V (14)
densitas, x adalah jarak lepas pantai, g adalah
10 2
5
1 X
percepatan gravitasi berat, h adalah kedalaman lokal X
49
rata-rata, dan N adalah konstanta Numerik. Asumsi
ini memberikan munculnya kawanan profil arus yang
mempunyai bentuk tergantung pada parameter tak METODE PENELITIAN
berdimensi P / 2 ( s N / C f ) , dimana s Metode penelitian dilakukan dengan melakukan
menyatakan kemiringan dasar, adalah konstanta diskritisasi persamaan hidrodinamika (1)-(3) untuk
karakteristik dari gelombang pecah 0, 4 , dan Cf simulasi model numerik arus. Sedangkan untuk
adalah koefisien drag di dasar. Profil arus dari mensimulasi arus analitik dilakukan pendekatan
bentuk analitik sederhana maksimum pada daerah model analitik Longuet-Higgins.
gelombang pecah dan cenderung nol pada setelah Diskritisasi persamaan hidrodinamika (1)-(3)
garis gelombang pecah. Perbandingan dengan digunakan metoda eksplisit beda pusat untuk turunan
eksperimen laboratorium menunjukkan persetujuan terhadap ruang dan beda maju untuk turunan
baik jika koefisien drag Cf = 0,010. Profil teoritis terhadap waktu. Kestabilan numerik pada metoda ini
adalah tidak sensitif terhadap nilai eksak P, tetapi ditentukan oleh kriteria stabilitas:
hasil ekperimental menyatakan bahwa P tidak pernah
melebihi nilai kritis 2/5.
x y
t t
U g h max
(15)
vi, j g
n
i, j in, j 1
M yi , j
Cf
vi n, j u i*, nj 2 vi n, j 2 R yi , j
y H yi , j
x (18)
x dengan, = parameter pada metode selisih hingga
jenis lax-diffusive. Nilai harus ditentukan dengan
Gambar 1. Skema Diskritisasi ui , j , vi , j dan i , j hati-hati sehingga difusi menjadi realistik.
v
eksplisit, diperoleh hasil diskritisasi persamaan
hidrodinamika sebagai berikut: i, j
n
i , j 1 vi n, j i , j 1 vi n, j vi n, j 1
in, j 1 in, j Dxi 1, j ui 1, j Dxi , j ui , j Dyi , j 1 vi , j 1 Dyi , j vi , j
n n n n
(16) M yi , j
t
x
y
0 x 2
dengan:
*i 1, j v n
i 1, j vi n, j *i , j vi n, j vi n1, j
Dxi , j hi , j in, j hi 1, j in1, j
1
y 2
2
Dyi , j hi , j in, j hi , j 1 in, j 1
1 *i , j
1
4
i, j i, j 1 i 1, j i 1, j 1
2
1 S yyi , j S yyi , j 1 S xyi 1, j S xyi 1, j 1 S xyi 1, j S xyi 1, j 1
Ryi , j
Persamaan momentum dalam arah-x:
H yi , j y 2x
1 H yi , j hi , j in, j hi , j 1 in, j 1 2
n 1
u u n
i, j
t
i, j
4
u n
i 1, j uin1, j uin, j 1 uin, j 1
u n u n u n u n 2
v *n ui , j 1 ui , j 1
2
n n Model numerik arus diuji dengan model arus
i 1, j i, j i, j i 1, j
analitik Longuet-Higgins digunakan panjang model
8x 2y
i, j
sejajar pantai 245 m dan lebar model tegak lurus
g
n
i, j in1, j
M xi , j
Cf
uin, j uin, j 2 vi*, nj 2 Rxi , j
pantai 750 m dengan koefisien gesekan dasar Cf =
x H xi , j 0,01, konstanta percampuran lateral N = 0,015, x =
(17) 5 m, y = 5 m, dan selang waktu t = 0,01 detik.
dengan: Data gelombang yang digunakan adalah tinggi
gelombang di perairan dalam H o 0,5 m, periode
vi*,nj
4
vi, j vin, j 1 vin1, j vin1, j 1
1 n
gelombang, T = 3 detik, kemiringan pantai 0,02 dan
sudut datang gelombang dilaut 200-700 terhadap
u
tegak lurus pantai. Kemudian cuplik data tinggi
i, j
n
i 1, j uin, j i 1, j uin, j uin1, j gelombang dan kecepatan arus pada tengah domain
M xi , j model dari jarak offshore sampai onshore.
x 2
Sedangkan Perhitungan arus analitik sejajar pantai
*i , j 1 u n
i , j 1 uin, j *i , j uin, j uin, j 1 diselesaikan menggunakan model analitik Longuet-
Higgins (1970).
y 2
Nilai awal yang diterapkan pada simulasi model
numerik hidrodinamika adalah nol untuk elevasi dan
*i , j
1
4
i, j i 1, j i, j 1 i 1, j 1 kecepatan di semua grid. Adapun Syarat batas
terbuka dibagi atas kondisi radiasi dan gradien arah
0.9
Tinggi Gelombang (m)
Arus Analitik (m/dt)
0.8
Arus Numerik (m/dt)
breaker line
0.7
0.6
0.5
Garis Pantai
0.4
0.3
0.2
0.1
-0.1
0 100 200 300 400 500 600 700
Jarak ke Pantai (m)
Gambar 2. Grafik distribusi tinggi gelombang, kecepatan arus numerik dan kecepatan arus analitik Longuet-Higgins
sejajar pantai terhadap jarak ke garis pantai dengan sudut gelombang datang 0=200
0.6
0.5
Garis Pantai
0.4
0.3
0.2
0.1
-0.1
0 100 200 300 400 500 600 700
Jarak ke Pantai (m)
Gambar 3. Grafik distribusi tinggi gelombang, kecepatan arus numerik dan kecepatan arus analitik Longuet-Higgins
sejajar pantai terhadap jarak ke garis pantai dengan sudut gelombang datang 0=300
0.9
Tinggi Gelombang (m)
Arus Analitik (m/dt)
0.8
Arus Numerik (m/dt)
breaker line
0.7
0.6
0.5
Garis Pantai
0.4
0.3
0.2
0.1
-0.1
0 100 200 300 400 500 600 700
Jarak ke Pantai (m)
Gambar 4. Grafik distribusi tinggi gelombang, kecepatan arus numerik dan kecepatan arus analitik Longuet-Higgins
sejajar pantai terhadap jarak ke garis pantai dengan sudut gelombang datang 0=400
0.6
0.5
Garis Pantai
0.4
0.3
0.2
0.1
-0.1
0 100 200 300 400 500 600 700
Jarak ke Pantai (m)
Gambar 5. Grafik distribusi tinggi gelombang, kecepatan arus numerik dan kecepatan arus analitik Longuet-Higgins
sejajar pantai terhadap jarak ke garis pantai dengan sudut gelombang datang 0=500
0.9
Tinggi Gelombang (m)
Arus Analitik (m/dt)
0.8
Arus Numerik (m/dt)
breaker line
0.7
0.6
0.5
Garis Pantai
0.4
0.3
0.2
0.1
-0.1
0 100 200 300 400 500 600 700
Jarak ke Pantai (m)
Gambar 6. Grafik distribusi tinggi gelombang, kecepatan arus numerik dan kecepatan arus analitik Longuet-Higgins
sejajar pantai terhadap jarak ke garis pantai dengan sudut gelombang datang 0=600
0.6
0.5
Garis Pantai
0.4
0.3
0.2
0.1
-0.1
0 100 200 300 400 500 600 700
Jarak ke Pantai (m)
Gambar 7. Grafik distribusi tinggi gelombang, kecepatan arus numerik dan kecepatan arus analitik Longuet-Higgins
sejajar pantai terhadap jarak ke garis pantai dengan sudut gelombang datang 0=700
Tabel 1. Kecepatan maksimum arus sejajar pantai untuk sudut datang gelombang yang bervariasi terhadap tegak lurus
pantai
Tabel 1 menyatakan bahwa makin besar sudut kecepatan arus ini menggambarkan bahwa energi
datang gelombang ( 0 =20-50) maka kecepatan gelombang semakin berkurang sampai menuju garis
maksimum arus sejajar pantai juga semakin besar, pantai.
akan tetapi jika sudut datang gelombang terus
bertambah ( 0 =60-70) maka kecepatan maksimum KESIMPULAN
arus sejajar pantai akan berkurang.
Gambar 2-7 menunjukkan bahwa kecepatan Bedasarkan hasil penelitian, maka dapat
arus pada tinggi gelombang maksimum lebih kecil disimpulkan bahwa :
dibandingkan dengan kecepatan arus pada kondisi 1. Model numerik arus sejajar pantai dapat
gelombang sesaat setelah pecah. Peningkatan disimulasikan dengan model hidrodinamika
kecepatan arus tersebut sangat tergantung dari efek akibat gelombang.
setelah sesaat terjadi gelombang pecah yang 2. Kecepatan arus maksimum sejajar pantai terjadi
memberikan besarnya kecepatan arus. Sedangkan sesaat setelah gelombang pecah.
kondisi arus mendekati pantai, yaitu pada jarak 3. Perbandingan model numerik arus dengan model
sekitar 0-3 m menunjukkan bahwa kecepatan arus analitik Longuet-Higgins untuk sudut gelombang
lebih kecil dibandingkan dengan kecepatan arus pada datang 200-700 terhadap tegak lurus pantai
kondisi gelombang maksimum. Pengurangan menunjukkan perbedaan rata-rata sekitar 1,9 %.