Anda di halaman 1dari 4

Prosiding Hasil Seminar Penelitian “Hilirisasi Penelitian dan Pengabdian

Kepada Masyarakat Menuju Universitas International yang Humanis, Mandiri


dan Islami

276
PENERAPAN AUDIT SYARIAH DI INDONESIA

Shita Tiara 1)
Rukmini2)

Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah


Jl. Garu 2 No. 93 Medan, Sumatera Utara
E-mail: shitatiara201@umnaw.ac.id

Abstrak

Audit syariah menjadi salah satu cara untuk menjaga dan memastikan integritas lembaga keuangan
syariah dalam menjalankan prinsip syariah. Audit syariah dapat memberikan assurance kepada
stakeholder serta sangat dibutuhkan untuk merespon perkembangan industri keuangan syariah yang
cepat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan audit syariah menuju era
internasionalisasi. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggabungkan bidang ilmu yaitu
Akuntansi dan Manajemen. Populasi dan sampel yang akan diambil sudah ditentukan dan disusun
sesuai kebutuhan penelitian . Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya belum semua KAP
menerapkan audit syariah dan SDM audit syariah masih minim.

Kata kunci : audit syariah, internasionalisasi

Abstract

Sharia audit is one way to maintain and ensure the integrity of sharia financial institutions in
implementing sharia principles. Sharia audit can provide assurance to stakeholders and is very much
needed to respond to the rapid development of the Islamic finance industry. This study aims to
determine the application of sharia auditing towards the era of internationalization. This research
is a research that combines the fields of science, namely Accounting and Management. The
population and samples to be taken have been determined and arranged according to research needs.
The results of the study show that not all KAPs implement sharia audits and sharia audit human
resources are still minimal.

Keywords: sharia audit, internationalization

1. PENDAHULUAN seperti sekarang ini dalam hal


1.1 Latar Belakang menfungsikan kembali audit syariah.
Indonesia merupakan negara yang Luasnya ruang lingkup audit syariah
majemuk, bukan negara Islam shingga mengakibatkan auditor syariah tidak
dalam perekonomiannya pun dibenturkan hanya memiliki kewajiban untuk
dengan hukum positif dan juga hukum memeriksa kewajaran dalam laporan
islam. Dual Sistem Banking yang eksis di keuangan Lembaga Keuangan Syariah
Indonesia menjadikan ambigu terkait (LKS), melainkan juga harus memeriksa
kepatuhan perbankan. Semisal dalam kesesuaian LKS terhadap prinsip syariah
prakteknya audit syariah pada Lembaga yang berlaku, sehingga diperlukan adanya
keuangan yang berbasi islam/ Syariah atau auditor syariah yang memiliki kompetensi
LKS di Indonesia telah mengalami dalam bidang keuangan/auditing dan
perkembangan yang signifikan/ pesat dari syariah. Di Indonesia sendiri, kebutuhan
beberapa dekade tahun terakhir ini. Hal akan uji kompetensi bagi auditor syariah
demikian menjadikan tantangan di era ini difasilitasi oleh Ikatan Akuntan
disrupsi atau era revolusi industri 4.0 Indonesia (IAI) (Dewi and Sawarjuwono
Prosiding Hasil Seminar Penelitian “Hilirisasi Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat Menuju Universitas International yang Humanis, Mandiri
dan Islami

277
2019). 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Audit syariah menjadi salah satu Audit yang berkembang di
cara untuk menjaga dan memastikan indonesia saat ini merupakan bagian dari
integritas lembaga keuangan syariah keuangan konvensional yang menilai
dalam menjalankan prinsip syariah. Audit aspekun ekonominya Oleh karena itu pada
syariah dapat memberikan assurance aspek non-ekonomi menjadi sorotan untuk
kepada stakeholder serta sangat dinilai dan dievaluasi dalam pertimbangan
dibutuhkan untuk merespon di dalam audit Hal ini ditandai dengan
perkembangan industri keuangan syariah munculnya bidang audit lainnya, seperti
yang cepat ini. Apabila terjadi kegagalan erformance audit, social and enviromental
dalam audit syariah, akan berdampak audit, dan sekarang audit syariah juga
buruk bahkanmenyebabkan kegagalan mulai berkembang. Meskipun demikian,
dalam pemenuhan prinsip syariah itu dalam penerapanny audit syari'ah
sendiri (Akbar et al. 2015). mempunyai tantangan tersendiri. Ada gap
Globalisasi dan pasar dunia yang antara harapan dan praktik audit syariah
semakin terintegrasi membawa yang berlangsung saat ini.
munculnya new rules of the competitive Accounting and Auditing Standards
game (Renata dan EmokeSzidónia, 2009). for is lamic Financial Institution
Salah satu aturan baru persaingan tersebut (AAOIFI). Organisasi yang awalnya
adalah internasionalisasi. bernama Financial Accounting
Internasionalisasi saat ini bukan peluang Organization for Islamic Banks and
yang tidak mungkin karena pada era Financial Institution didirikan pada
ekonomi pengetahuan didukung oleh tanggal1 Safar 1410 H atau 26 Februari
perkembangan teknologi komunikasi dan 1990 di Aljiria. Prinsip Umum Audit
informasi yang semakin user friendly. AAOIFI, yaitu sebagai berikut.
a. Auditor lembaga keuangan Islam
1.2 Tujuan harus mematuhi ”Kode etik
Tujuan penelitian ini adalah untuk profesi akuntan”
mengetahui dan menganalisis penerapan b. yang dikeluarkan oleh AAOIFI
audit syariah di perusahaan dalam menuju dan The International F ederatidn
era internasionalisasi of Accountants
c. yang tidak bertentangan dengan
1.3 Pendekatan Pemecahan Masalah aturan dan'prinsip Islam.
d. Auditor harus melakukan
auditnya menurut standar yang
dikeluarkan oleh
Gambar 1.Kerangka Konseptual e. Auditing Standar for Islamic
Financial Institutions (ASIFIs).
2. METODE f. Auditor harus merencanakan dan
Desain penelitian merupakan melaksanakan audit dengan
rancangan penelitian yang digunakan kemampuan
sebagai pedoman dalam melakukan proses g. profesional, hati-hati dan
penelitian. Instrumen pengumpulan data menyadari segala keadaan yang
yang digunakan dalam penelitian ini mungkin ada, yang
adalah observasi, wawancara, dan h. menyebabkan lapora n keuangan
dokumentasi. salah saji.
Dalam Pelaksanaan Tugas Audit,
adapun Prinsip utama dalam audit yang
harus dapat di penuhi ialah memilki sifat
Prosiding Hasil Seminar Penelitian “Hilirisasi Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat Menuju Universitas International yang Humanis, Mandiri
dan Islami

278
indepedensi audior terhdap Lembaga Jasa Otoritas Keuangan. Dan Akuntan
yang. Dalam Hal ini Dewan Pengawas publik pun yang dapat mengaudit LKS
Syariah harusnya bersifat indepedent dari berdasarkan data yang dikeluarkan
lembaga dimana ia di tugaskan. Dalam Otoritas Iasa Keuangan (OJK) baru
Pekerjaannya DPS di bantum oleh seorang berjumlah sekitar 137 KAP. Dari 781
staff divisi yang mana lebih banyak Akuntan Publik dan KAP di indonesia.
melakukan persiapan, bahkan melakukan Berdasarkan hal tersebut bisa di katakan
review awal. KemudianHasil riview yang bahwa di Indonesia Jumlah KAP yang
didapat dikaji ulang oleh anggota DPS meggunakan sistem Syariah masih sedikit
Dalam pekerjaannya, DPS merupakan ahli yang berpedoman pada Sistem Syariah.
fikihyang memahami syariah Islam Selain aspek regulasi,
terkait transaksiperbankan, dan biasanya permasalahan audit syariah juga terjadi
merupakan seorang yangmemiliki pada tataran sumber daya manusia (SDM).
keilmuan tinggi. Anggota DPS secara Kompetensi akuntansi dan syariah tidak
fakta tidak ibatasi untuk juga memiliki seimbang hampir ditemukan baik itu pada
pekerjaan lain terkait keahliannya dalam auditor internal, auditor eksternal hingga
fikih Islam. Sebab itu anggota DPS juga dewan pengawas syariah. artinya semakin
mempunyai kesibukan yang cukup tinggi. tinggi orang yang menguasai akuntansi
Dewan Pengawas Syariah memiliki semakin rendah penguasaannya terhadap
kesibukan yang cukup tinggi. syariah, begitupun sebaliknya. Proses
DPS melaksanakan review pada audit yang belum optimal ini tentunya
tahap dimana telah di lakukan review akan mempengaruhi hasil dari audit
adminstrasi yang telah di lakukan oleh staf tersebut yang pada akhirnya menghasilkan
kepatuhan yang telah di tunjuk oleh laporan yang tidak relevan dalam
perusahaan. Jika di hubungkan maka mengungkapkan kepatuhan syariah.
pekerjaaan DPS akan menjadi lebih ringan
jika telah di bantu oleh staf internal. 4. KESIMPULAN
Kondisi perbankan syariah saat ini di 1. Jumlah Kantor Akuntan Publik
indonesia, salah satu peningkatana pangsa yang menggunakan syariah
pasar adalah efesiensi, dan juga kemapuan sebagai landasan untuk melakukan
untuk memenuhi keinginan nasabah yang audit hanya sedikit yaitu hanya
sampai saat ini masih mempertimbangkan 17,54 % dari keseluruhan Jumlah
dan memperhitungkan keuntungan dari KAP yang ada di Indonesia
ivestasi dana di perbankan. Apabila 2. Permasalahan yang di hadapi
menerapkan aturaan DPS Harus dalam audit syariah salah satunya
memililiki staf sendiri pada saat yaitu kualitas SDM yang mana
melakukan proses audit syariah, dalam masih ada Auditor yang kurang
artian DPS dijadikan sebgai pihak menguasai Syariah namun sangat
independent maka akan terdapat mengusai ilmu akuntansi
peningkatan biaya yang cukup tinggi bagi 3. Dalam Proses Audit masih belum
perbankan syariah. Hal ini juga menjadi optimal sehingga hal tersebut
pertimbangan karena dapat menurunkan berpengaruh terhadap kepatuhan
daya saing bank syariah dibandingkan syariah
bank konvensional.
Sebagai salah satu negara dengan 5. DAFTAR PUSTAKA
jumlah Penduduk yang beragama islam Ahyani, H. (2021). The COMPARISON
Indonesia memliki sekitar 137 Akuntan OF SHARIA AUDITING AND
Publik Syariah Atau Auditor Syariah SHARIA ACCOUNTING IN
sampai tahun 2020 berdasarkan data dari THE ERA OF INDUSTRIAL
Prosiding Hasil Seminar Penelitian “Hilirisasi Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat Menuju Universitas International yang Humanis, Mandiri
dan Islami

279
REVOLUTION
4.0. OIKONOMIKA: Jurnal
Kajian Ekonomi dan Keuangan
Syariah, 2(1), 24-38.
Akbar, Taufik, Sepky Mardian, and
Syaiful Anwar. 2015.
“Mengurai Permasalahan
Audit Syariah dengan
Analytical Network Process
(ANP)”.Jurnal Akuntansi Dan
Keuangan Islam 2 (2): 101-
123.https://doi.org/10.35836/ja
kis.v3i2.32.
Dewi, Sari Kusuma, and Tjiptohadi
Sawarjuwono. 2019.
“Tantangan Audito Syariah :
Cukupkah Hanya dengan
Sertifikasi Akuntansi
Syariah?”. Jurnal Dinamika
Akuntansi Dan Bisnis 6 (1): 17-
28.
http://dx.doi.org/10.24815/jdab
.v6i1.10903.
Jusri, A. P. O., & Maulidha, E. (2020).
Peran Dan Kompetensi Auditor
Syariah Dalam Menunjang
Kinerja Perbankan
Syariah. JAS (Jurnal Akuntansi
Syariah), 4(2), 222-241.
Minarni, M. (2014). Audit Syariah, dan
Tata Kelola Lembaga
Keuangan
Syariah. La_Riba, 7(1), 29-40.
Purnomo, M. (2017). Internasionalisasi
sebagai Perilaku
Entrepreneurial Usaha Kecil
dan Menengah. Jurnal Aplikasi
Bisnis, 6(2), 14-26.
Renata, A. & Emoke-Szidónia, F.2009.
Entrepreneurial Behaviour
Analysis in the
Internationalization Process of
Global Border Type Small and
Medium Sized Enterprises.
Available at
http://steconomice.uoradea.ro/a
nale /volume/2009/v1-
internationalrelations-and-
europeanintegration/32.pdf

Anda mungkin juga menyukai