PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bukti audit dipengaruhi oleh meterialitas dan risiko, faktor-faktor
ekonomi, serta ukuran dan karakteristik populasi. Sedangkan faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi pertimbangan auditor tentang kompetensi bukti
audit adalah relevansi, sumber, ketepatan waktu, dan objektivitas. Ketika
auditor mengembangkan perencanaan audit serta merancang prosedur audit
untuk mencapai tujuan audit spesifik, ia harus mempertimbangkan sifat bukti
yang akan diperoleh. Komponen dasar dari data akuntansi yang mendasari
yaitu jurnal, buku besar, kertas kerja, rekonsiliasi dan sebagainya. Data
akuntansi yang mendasari saja dianggap tidak cukup mendukung laporan
keuangan. Auditor harus merancang suatu prosedur audit untuk memperoleh
bukti penguat (corroborating evidence) guna mendukung data akuntansi yang
mendasari tersebut.
Tahap awal dalam suatu audit laporan, laporan keuangan adalah
mengambil keputusan untuk menerima (menolak) suatu kesempatan untuk
menjadi auditor untuk klien yang baru, atau untuk melanjutkan sebagai
auditor bagi klien yang sudah ada. Pada umumnya keputusan untuk menerima
(menolak) ini sudah dilakukan sejak enam hingga sembilan bulan sebelum
akhir tahun buku yang akan diperiksa. Dalam keseluruhan proses audit,
auditor mempertimbangkan berbagai risiko, sesuai dengan tahap-tahap proses
auditnya. Pada tahap perencanaan audit auditor harus mempertimbangkan
risiko bawaan yaitu suatu risiko salah saji yang melekat dalam saldo akun
atau aersi tentang saldo akun.
B. RumusanMasalah
1. Bagaimana Pengertian Auditing?
2. Bagaimana Praktek Audit Di Bank Syariah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Bagaimana Pengertian Auditing
2. Untuk mengetahui Bagaimana Praktek Audit Di Bank Syariah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Auditing
Menurut Alvin A Arens dan James K Loebbecke (1980),
aditing
adalah suatu set prosedur yang sesuai dengan norma pemeriksaan akuntan
yang memberikan informasi sehingga akunan dapat menyatakan satu
pendapat tentang apakah laporan keuangan yang diperiksa disajikan secara
wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku1.
Menurut catatan seorang ahli sejarah akuntansi, dikatakan bahwa :
Asal usul auditing dimulai lebih awal dibandingkan dengan asal usul
akuntansi. Ketika kemajuan peradaban membawa pada kebutuhan akan
adanya orang yang dalam batas tertentu dipercaya untuk mengelola harta
milik orang lain, maka dipandang patut untuk melakukan pengecekan atas
kesetiaan orang tersebut, sehingga semuanya akan menjadi jelas.
Table.1 Perkembangan Audit
Perkembangan
waktu
Tahun 1800-an
Awal 1900
1900-1930
Pemakai Laporan
Auditor
Pemilik organisasi
Pemilik dan kreditur
Pemilik, kreditur, dan
pemerintah
1930- sekarang
Pemilik,
pemerintah,
masyarakat
Tujuan Audit
Penemuan kecurangan
Penemuan kecurangan
Pernyataan
bahwa
laporan
keuangan
adalah benar
kreditur, Pernyataan pendapat
atas
kewajaran
penyajian
laporan
keuangan
Pendekatan
Tes keseluruhan
Tes keseluruhan
Testing lebih kecil
Dipilih sampel
berorientasi pada
tujuan dengan cara pendekatan yang terarah dan sistematis untuk menilai
dan mengevaluasi keefektifan manajemen resiko (risk management)
melalui pengendalian
(control)
dan
proses
tata
kelola
yang
baik
(governance processes).
Table.2 Paradigm Lama Vs Paradigm Baru3
Uraian
Proses
Fokus
Impact
Watchdog
Audit
Kepatuhan
(Compliance Audit)
Adanya
variasi
(penyimpangan,
kesalahan,
atau
kecurangan, dll)
Jangka pendek
Consultant
Audit operasional
Catalist
Quality Assurance
Jangka menengah
Jangka panjang
pengujian kesesuaian produk bank syariah dengan prinsip dan aturan syariah
yang ada, sedangkan aspek operasional bank yang lain terabaikan.
Akibatnya tujuan utama pelaksanaan audit syariah tidak tercapai sehingga
kebutuhan stakeholder bank syariah atas jaminan kepatuhan syariah menjadi
minimalis. Hal tersebut terjadi karena belum ada kerangka kerja yang
menjadi acuan pelaksanaan audit syariah secara komprehensif5.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007) syariah berlandaskan
pada paradigma dasar bahwa alam semesta dicipta oleh Tuhan sebagai
amanah (kepercayaan ilahi) dan sarana kebahagiaan hidup bagi seluruh
umat untuk mencapai kesejahteraan hakiki secara material dan spiritual (alfalah). Paradigma dasar ini menekankan setiap aktivitas umat manusia
memiliki akuntabilitas dan nilai ilahiah yang menempatkan perangkat
syariah dan akhlak sebagai parameter baik dan buruk, benar dan salah
aktivitas usaha. Paradigma ini akan membentuk integritas yang membantu
terbentuknya karakter tata kelola yang baik (good governance) dan disiplin
pasar (market discipline) yang baik.
Syariah berasaskan pada prinsip: 1) Persaudaraan (ukhuwah); 2)
Keadilan (adalah); 3) Kemaslahatan (maslahah); 4) Keseimbangan
(tawazun);
dan
persaudaraan
sendi
kehidupan
manusia
dan
tujuan
besarnya
adalah
Bukti Audit
a. Bukti Audit, Informasi penguat, dan prosedur Audit
Setelah auditor mengembangkan tujuan audit spesifik untuk
saldo akun atau golongan transaksi yang material, selanjutnya ia
akan mengembangkan prosedur audit yang dapat digunakan
sebagai pedoman dalam mengumpulkan bahan bukti kompeten
yang cukup. Pertimbangan auditor tentang kecukupan bukti audit
dipengaruhi oleh meterialitas dan risiko, faktor-faktor ekonomi,
serta ukuran dan karakteristik populasi. Sedangkan faktor-faktor
yang
dapat
mempengaruhi
pertimbangan
auditor
tentang
7Http://Download.Portalgaruda.Org/Article.Php?
Article=437531&Val=337&Title=Praktik%20audit%20syariah%20di%20lembaga
%20keuangan%20syariah%20indonesia
spreadsheets
yang
mendukung
alokasi
biaya,
paling
obyektif
dalam
menentukan
kualitas
yang
auditing
yang
berupa
inspeksi
penghitungan,
Tingkat
dapat
dipercayanya
catatan
akuntansi
10
1) Konfirmasi positif
2) Blank confirmation
3) Konfirmasi negative Konfirmasi yang dilakukan auditor pada
umumnya dilakukan pada pemeriksaan:
a)
Kas di bank dikonfirmasikan ke bank klien
b)
Piutang usaha dikonfirmasikan ke pelanggan
c)
Persediaan yang disimpan di gudang umum.
Persediaan ini dikonfirmasikan ke penjaga atau kepala
gudang
d)
Hutang lease dikonfirmasikan kepada lessor
d. Bukti Dokumenter
Bukti documenter merupakan bukti yang paling penting
dalam audit. Menurutr sumber dan tingkat kepercayaannya bukti,
bukti documenter dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1) Bukti documenter yang dibuat pihak luar dan dikirim kepada
auditor secara langsung
2) Bukti documenter yang dibuat pihak luar dan dikirim kepada
auditor melalui klien
3) Bukti documenter yang dibuat dan disimpan oleh klien
Bukti documenter kelompok a mempunyai kredibilitas yang
lebih tinggi daripada kelompok b, Bukti documenter kelompok b
mempunyai kredibilitas yang lebih tinggi daripada kelompok c,
bukti documenter meliputi notulen rapat, faktur penjualan,
rekening Koran bank (bank statement), dan bermacam-macam
kontrak. Reliabilitas bukti documenter tergantung sumber
dokumen, cara memperoleh bukti, dan sifat dokumen itu sendiri.
Sifat
dokumen
mengacu
tingkat
kemungkinan
terjadinya
11
vertical
penjumlahan
horizontal
b.
c.
Cross-footing
Perhitungan
untuk
meneliti
depresiasi
Bukti
kembali
anuitas
obligasi.
Bukti
matematis
dengan
manusia,
sehingga
ia
mempunyai
12
suatu
ikatan
perjanjian
dengan
auditor.
Klien
auditor
sanggup
melaksanakan
pekerjaan
audit
tersebut
13
untuk menjadi auditor untuk klien yang baru, atau untuk melanjutkan
sebagai auditor bagi klien yang sudah ada. Pada umumnya keputusan
untuk menerima (menolak) ini sudah dilakukan sejak enam hingga
sembilan bulan sebelum akhir tahun buku yang akan diperiksa.
Bagi suatu kantor akuntan publik, klien bisa merupakan klien
baru atau klien lama (yang sudah ada) yang diharapkan akan
melanjutkan memberikan penugasan audit pada tahun atau tahuntahun berikutnya. Pergantian auditor bisa terjadi karena bebagai
alasan, misalnya:
a. Klien merupakan hasil merger (penggabungan) antara beberapa
perusahaan yang semula memiliki auditor masing-masing yang
berbeda.
Ada kebutuhan untuk mendapat perluasan jasa professional.
Tidak puas terhadap kantor akuntanpublik yang lama.
Ingin mencari auditor dengan honorarium audit yang lebih murah.
Penggabungan antara beberapa kantor akuntan publik.12
3.
Proses Audit Atas Laporan Keuangan Dalam Beberapa Tahap
a. Penerimaan Perikatan Audit
b.
c.
d.
e.
13 Timpe, A.Dale. 2002. Audit bank syariah. (Jakarta: PT. Gramedia) Hal. 83
14
1)
2)
3)
4)
5)
15
16
15 Timpe, A.Dale. 2002. Audit bank syariah. (Jakarta: PT. Gramedia) Hal. 77
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keberhasilan penyelesaian perikatan audit sangat ditentukan oleh
kualitas perencanaan audit yang dibuat oleh auditor. Dalam keseluruhan
proses audit, auditor mempertimbangkan berbagai risiko, sesuai dengan
tahap-tahap proses auditnya. Pada tahap perencanaan audit auditor harus
mempertimbangkan risiko bawaan yaitu suatu risiko salah saji yang melekat
dalam saldo akun atau arsi tentang saldo akun.
Salah satu tipe bukti yang di kumpulkan oleh auditor adalah
pengandalian intern.
tersebut.
Untuk
mendukung
keyakinannya
atas
efektivitas
18
DAFTAR PUSTAKA
dan
Pedoman
Pemeriksaan
Auditing Konsep
Akuntan
Publik,
19
MAKALAH
MANAJEMEN BISNIS DAN AUDIT
iii
Audit di Bank
Syariah
Disusun Oleh :
Agus Helmayanti
1316331226
Dosen Pengempuh :
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................
C. Tujuan..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Auditing.........................................................................
B.
18
B. Saran....................................................................................................
18
DAFTAR PUSTAKA
21
KATA PENGANTAR
ii
Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah
memberi motivasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.
Bengkulu,
Penulis
22
i