1) Perencanaan
Auditor harus memahami bisnis lembaga keuangan islamtermasuk sifat
kontrak yang digunakan untuk berbagai jenis layanan keuangan syariah,
mengidentifikasi teknik yang tepat, sumber daya dan ruang lingkup untuk
mengembangkan program audit.
2) Pemeriksaan
Aspek utama dalam pemeriksaan lapangan memerlukan teknik yaitu
teknik sampling.pemeriksaan yang lebih rinci dari dokumentasiakan
diprlukan apakah metodologi sampling digunakan atau tidak.kertas kerja
dan catatan audit adalah dua hal yang sangat diperlukan dan penting dalam
pemeriksaan. Tujuan kertas kerja adalah memberikancatatan sistematis
pekerjaan yang dilakukan selama audit.
3) Laporan
Merupakan hasil dari pelaksanaan audit, mencakup persiapan laporan audit
syariah yang merupakan komunikasi yang baik dari auditor kepada
pengguna atau pembaca mengenai tingkat kesesuaian antara informasi dan
kriteria yang ditetapkan.
َك َعلَ ٰى َش ِري َع ٍة ِمنَ اَأْل ْم ِر فَاتَّبِ ْعهَا َواَل تَتَّبِ ْع َأ ْه َوا َء الَّ ِذينَ اَل يَ ْعلَ ُمون
َ ثُ َّم َج َع ْلنَا
Makna dari kata “syariah” dalam ayat tersebut adalah perintah untuk
menerapkan prinsip-prinsip Islam dan menjadikannya sebagai kerangka atau
pedoman dalam melakukan segala aktivitas. Dalam hal ini penerapan kata
syariah dalam lembaga keuangan adalah menerapkan prinsip-prinsip islam
dalam segala aktivitas yang dilakukannya. Oleh karena itu untuk senantiasa
memastikan kesesuaian (Compliance) lembaga keuangan Islam terhadap
prinsip-prinsip Islam, diperlukan adanya audit.
َ)يَ ْعلَ ُمونَ َما تَ ْف َعلُون11( ) ِك َرا ًما َكاتِبِين10( َوَِإ َّن َعلَ ْي ُك ْم لَ َحافِ ِظين
Artinya : “Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata, "Mengapa aku tidak
melihat hud-hud, apakah ia termasuk yang tidak hadir? Pasti akan kuhukum ia
dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia datang
kepadaku dengan alasan yang jelas.”
َ َّد هللاَ َكَأنoَ ُ َأ ْن تَ ْعب: قَا َل, فََأ ْخبِرْ نِ ْي َع ِن اِإل حْ َسا ِن: قَا َل
َ ك ت ََراهُ فَِإ ْن لَ ْم تَ ُك ْن ت ََراهُ فَِإنَّهُ يَ َرا
ك
Dari ayat dan hadits di atas dapat kita jadikan sebagai landasan dalam
melakukan aktivitas yang berkaitan dengan audit. Sebagaimana dalam surah
An-naml: 20-21, dikisahkan bahwa Nabi Sulaiman a.s melakukan pengecekan
atau pemeriksaan untuk mencari burung hud-hud, dimana dalam proses
pencarian ini juga merupakan suatu proses dalam aktivitas audit. Selain hadits
yang menjelaskan tentang ihsan. Dimana ihsan merupakan adalah puncak
prestasi dalam ibadah, muamalah, dan akhlaq.
Oleh karena itu, semua orang yang menyadari akan hal ini tentu akan berusaha
dengan seluruh potensi diri yang dimilikinya agar sampai pada tingkat tersebut.
adapun kaitan ihsan dengan audit adalah sebagaimana dalam proses audit,
seorang auditor harus memeiliki sikap independen yaitu tidak adanya pengaruh
dan ketergantungan terhadap apapun. Sikap independen inilah merupakan
penjabaran dari ihsan.
Akhir dari audit syariah yang dilakukan oleh auditor adalah memberikan opini
atas laporan keuangan yang diberikan oleh pihak perusahaan. opini yang
diberikan apakah segala aspek dalam perusahaan tersebut telah sesuai dengan
standar akuntansi. Dalam hal ini standar akuntansi yang digunakan adalah The
Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial
Institutions(AAOIFI) dan International Financial Reporting Standards(IFRS),
khusus di Indonesia standar yang digunakan adalah Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK). Khusus untuk audit syariah, dalam melakukan
audit selain kesesuaian atas standar akuntansi, juga harus sesuai dengan
prinsip-prinsip Syariah.
Namun yang menjadi catatan penting dalah audit syariah ini adalah
masalah kompetensi dan indepensinya. Karena tentunya seorang auditor
syariah memiliki keyakinan bahwa Allah senantiasa mengawasi segala
perbuatan manusia, maka dari itu sebagai hambanya pun tentunya akan
mempertanggung jawabkan apa yang dilakukannya di kemudian hari, baik itu
perbuatan kecil maupun besar. Sesuai dengan firman Allah dalam surah Al-
Zalzalah ayat 7-8:
Oleh karena itu seorang auditor syariah memiliki tanggung jawab yang besar
dibandingkan dengan auditor pada umumnya, karena selain harus bertanggung
jawab kepada pihak manajemen perusahaan, atasan, public, dan pihak-pihak
lainnya yang terlibat, seoarang auditor syariah juga bertanggung jawab kepada
Allah SWT.