Nurlela Putri
Qistina
Rika Sholawati
Ulfa Sofiani
Umi Kalsum
1. Pengertian
a. Kerangka Kerja ( Framework ) Audit Syariah
Audit syariah dapat dimaknai sebagai suatu proses untuk memastikan bahwa
aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh institusi keuangan Islam tidak melanggar
syariah atau pengujian kepatuhan syariah secara menyeluruh terhadap aktivitas
bank syariah.Tujuan audit syariah adalah untuk memastikan kesesuaian seluruh
operasional bank dengan prinsip dan aturan syariah yang digunakan sebagai
pedoman bagi manajemen dalam mengoperasikan bank syariah.
b. Ruang lingkup (scope) audit syariah
Ruang lingkup pemeriksaan dalam suatu audit syariah mencakup empat hal
yaitu, audit atas laporan keuangan, aspek-aspek operasional bank syariah, struktur
organisasi dan personil manajemen serta sistem teknologi dan informasi.
c. Kualifikasi (qualification) auditor syariah
Menurut standar yang dikeluarkan oleh AAOIFI (2010) seorang auditor selain
memiliki pengetahuan dibidang akuntansi/auditing juga harus memiliki pengetahuan
terkait prinsip dan hukum Islam tetapi tidak perlu sedetail pengetahuan yang harus
dimiliki oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS).
d. Independensi (independence) auditor syariah
Menurut Kasim (2009), audit dalam keuangan Islam memiliki fungsi sosial yang
harus memberikan manfaat bagi umat. Manfaat sepenuhnya dari audit syariah tidak
akan bisa direalisasikan apabila auditor syariah tidak berdiri secara mandiri. Peran
utama dari seorang auditor syariah adalah untuk menjaga atau mengawasi syariah
compliance lembaga keuangan syariah.