Anda di halaman 1dari 4

Nama : Voni Julianto

NPM : 2003031047
Jurusan : Akuntansi Syari’ah ‘c’
Semester :6
MK : Auditing Syari’ah
Dosen Pengampu : Ibu Witantri Dwi Swandini

SOAL
1. Menurut pendapat Saudara, apa yang menjadi tantangan audit syariah ditinjau dari aspek
berikut :
a. Program audit syariah
b. Kualifikasi dan pendidikan auditor syariah
c. Independensi auditor syariah

2. Menurut pendapat Saudara, bagaimana pengaruh dan peran etika profesi akuntan
terhadap perilaku tidak etis di lembaga keuangan syariah.

JAWAB
1.
a. Menurut pendapat Saya, yang menjadi tantangan audit syariah jika ditinjau dari aspek
program audit syariah terdapat beberapa tantangan yaitu :

1) Keterbatasan sumber daya manusia yang berkompeten dalam bidang audit


syariah. Karena audit syariah membutuhkan keahlian yang berkompeten dalam
pemahaman prinsip – prinsip syariah, tidak semua auditor memiliki kompetensi
tersebut.
2) Keterbatasan standar audit syariah. Terdapat keterbatasan dalam standar audit
syariah yang dapat digunakan oleh auditor untuk melaksanakan program audit
syariah.
3) Kesulitan dalam memahami laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah.
Karena laporan keuangan dalam system keuangan syariah berbeda dengan system
keuangan konvensional.
4) Keberagaman interpretasi prinsip – prinsip syariah. Karena prinsip – prinsip
syariah dapat diinterpretasikan dengan berbagai cara oleh para ahli syariah yang
berbeda.
5) Rendahnya tingkat literasi keuangan syariah. Seperti beberapa nasabah atau
pelanggan belum memiliki tingkat literasi keuangan yang memadai dalam system
keuangan syariah. Oleh sebab itu, hal tersebut dapat menyulitkan auditor dalam
memberikan penjelasan atau menjawab pertanyaan dari nasabah.
6) Perbedaan interpretasi antara auditor syariah. Karena meskipun para auditor
syariah mempunyai latar Pendidikan yang sama, namun ada kemungkinan mereka
berbeda interpretasi dalam menilai kepatuhan perusahaan terhadap prinsip
syariah.

b. Menurut pendapat Saya, yang menjadi tantangan audit syariah jika ditinjau dari aspek
kualifikasi dan pendidikan auditor syariah terdapat beberapa tantangan yaitu :

1) Kualifikasi yang berbeda antara auditor syariah. Dikarenakan setiap negara memiliki
standar kualifikasi yang berbeda-beda bagi auditor syariah. Hal ini dapat
menyebabkan perbedaan kualifikasi antara auditor syariah dari satu negara dengan
negara lainnya, sehingga perlu dilakukan harmonisasi standar kualifikasi agar tidak
terjadi perbedaan yang signifikan dalam kualifikasi antara auditor syariah dari negara
yang berbeda.
2) Kurangnya kursus dan pelatihan audit syariah. Karena audit syariah masih tergolong
baru dalam industri keuangan, maka tidak semua universitas dan institusi pendidikan
menyediakan program pendidikan yang khusus dalam bidang ini.
3) Kurangnya pengalaman auditor syariah. Auditor syariah membutuhkan pengalaman
dalam mengaudit perusahaan syariah, karena setiap perusahaan memiliki karakteristik
yang berbeda-beda.
4) Tidak adanya badan pengawas resmi untuk audit syariah. Karena di beberapa negara,
belum ada badan pengawas resmi yang memantau dan mengatur praktik audit syariah.
Hal ini dapat menyebabkan kurangnya standar dan kontrol yang memadai dalam
pelaksanaan audit syariah.

c. Menurut pendapat Saya, yang menjadi tantangan audit syariah jika ditinjau dari aspek
independensi auditor syariah terdapat beberapa tantangan yaitu :

1) Ketergantungan pada klien. Auditor syariah mungkin menghadapi tekanan dari klien
untuk memberikan opini yang menguntungkan bagi perusahaan, terutama jika klien
tersebut adalah perusahaan besar yang membayar honorarium yang besar kepada
perusahaan audit. Hal ini dapat mengancam independensi auditor syariah dalam
menjalankan tugasnya.
2) Konflik kepentingan: Auditor syariah mungkin memiliki konflik kepentingan yang
dapat mempengaruhi independensinya dalam melaksanakan audit syariah. Misalnya,
auditor syariah yang memiliki hubungan pribadi atau kepentingan bisnis dengan klien
dapat mengalami kesulitan dalam memberikan pendapat yang objektif dan
independen.
3) Kurangnya pemahaman tentang prinsip syariah: Auditor syariah harus memiliki
pemahaman yang mendalam tentang prinsip syariah dan hukum Islam untuk dapat
mengevaluasi praktik bisnis perusahaan dengan benar. Kurangnya pemahaman
tentang prinsip syariah dapat mengancam independensi auditor syariah dalam
memberikan opini yang objektif.
4) Pengaruh dari pihak lain: Auditor syariah juga dapat menghadapi pengaruh dari pihak
lain, seperti manajemen perusahaan atau pihak yang memiliki kepentingan terhadap
klien. Pengaruh ini dapat mengancam independensi auditor syariah dalam
menjalankan tugasnya.

2. Menurut saya pengaruh dan peran etika profesi akuntan terhadap perilaku tidak etis di
lembaga keuangan syariah

Pengaruh
Etika profesi akuntan sangat penting dalam menjaga integritas dan kepercayaan publik
terhadap profesi akuntan. Etika ini juga berperan dalam mencegah perilaku tidak etis di
lembaga keuangan syariah.
Beberapa pengaruh etika profesi akuntan terhadap perilaku tidak etis di lembaga
keuangan syariah antara lain:
1) Standar Etika Profesi Akuntan Standar etika profesi akuntan memberikan pedoman
tentang perilaku etis yang harus dijalankan oleh para akuntan. Dengan mengikuti
standar etika ini, para akuntan diharapkan mampu menjaga integritas dan
profesionalisme dalam bekerja. Hal ini dapat mencegah terjadinya perilaku tidak etis
di lembaga keuangan syariah.
2) Pelatihan dan Sertifikasi Pelatihan dan sertifikasi merupakan hal yang penting dalam
menjaga etika profesi akuntan. Para akuntan harus memperoleh pelatihan dan
sertifikasi secara teratur untuk memastikan mereka memahami dan mengikuti standar
etika profesi akuntan. Dengan memiliki pemahaman yang baik tentang etika profesi
akuntan, para akuntan dapat menghindari perilaku tidak etis di lembaga keuangan
syariah.
3) Pengawasan dan Penegakan Hukum Pengawasan dan penegakan hukum juga dapat
mencegah perilaku tidak etis di lembaga keuangan syariah. Lembaga pengawasan dan
regulasi seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pengawas Perbankan dan
Keuangan (BPKK) memiliki peran penting dalam memastikan bahwa para akuntan
mematuhi standar etika profesi akuntan. Jika terjadi pelanggaran, maka akan
dilakukan tindakan pengawasan dan penegakan hukum untuk menindak pelaku yang
melakukan perilaku tidak etis.
Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa etika profesi akuntan berperan penting
dalam mencegah perilaku tidak etis di lembaga keuangan syariah. Para akuntan harus
memahami dan mengikuti standar etika profesi akuntan, serta memperoleh pelatihan
dan sertifikasi secara teratur. Selain itu, pengawasan dan penegakan hukum juga
sangat penting untuk mencegah terjadinya perilaku tidak etis di lembaga keuangan
syariah.
Peran
Etika profesi akuntan sangat penting dalam mengatur perilaku profesional akuntan,
termasuk dalam lembaga keuangan syariah. Etika profesi akuntan memastikan bahwa
akuntan menjalankan tugasnya dengan integritas, objektivitas, dan profesionalisme, serta
mematuhi standar etika yang berlaku.
Peran etika profesi akuntan sangat penting dalam mencegah perilaku tidak etis di
lembaga keuangan syariah. Beberapa perilaku tidak etis yang dapat terjadi di lembaga
keuangan syariah antara lain:
1) Manipulasi laporan keuangan: Lembaga keuangan syariah dapat melakukan
manipulasi laporan keuangan untuk menunjukkan kinerja yang lebih baik daripada
yang sebenarnya. Etika profesi akuntan dapat mencegah perilaku ini dengan
memastikan bahwa laporan keuangan disajikan secara jujur dan objektif.
2) Pelanggaran hukum dan peraturan: Lembaga keuangan syariah harus mematuhi
hukum dan peraturan yang berlaku. Etika profesi akuntan dapat membantu mencegah
perilaku tidak etis yang melanggar hukum dan peraturan dengan memastikan bahwa
akuntan tidak terlibat dalam praktik-praktik yang melanggar aturan.
3) Konflik kepentingan: Konflik kepentingan dapat mempengaruhi perilaku profesional
akuntan di lembaga keuangan syariah. Etika profesi akuntan dapat membantu
mencegah konflik kepentingan dengan memastikan bahwa akuntan bertindak secara
independen dan mempertahankan integritas mereka.
4) Dalam mengatasi perilaku tidak etis di lembaga keuangan syariah, etika profesi
akuntan memainkan peran penting dalam menentukan standar perilaku profesional
dan memberikan panduan bagi para akuntan untuk mematuhi standar tersebut. Etika
profesi akuntan juga membantu menjamin kepercayaan masyarakat dan investor
dalam lembaga keuangan syariah, yang dapat meningkatkan integritas dan
keberlangsungan lembaga tersebut. Oleh karena itu, peran etika profesi akuntan
sangat penting dalam menjaga kepercayaan masyarakat dan investor terhadap
lembaga keuangan syariah.

Anda mungkin juga menyukai