Anda di halaman 1dari 7

TUGAS AUDIT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

Penerapan pada BNI Syariah Makasar

Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Audit Lembaga
Keuangan Syariah dengan dosen pengampu :
SITI AIAM, SE,. M.S.A. AK. SAS

Disusun Oleh :
Kelompok 2 :
Faisal Syahputra
Ikmal Hafizi
Jaslim
Muhammad Sholihin
Ridho Firwana

JURUSAN SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM


PRODI AKUNTANSI SYARI’AH (AKSY) VIB
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) BENGKALIS
TAHUN AJARAN 2022/2023
1. Latar Belakang/Pengertian
a. Kerangka Kerja (Framework)
Framework (kerangka kerja) audit merupakan aturan, arahan dan
acuan seorang auditor dalam melaksanakan audit sehingga hasil audit
berkualitas, dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan aturan yang
berlaku sehingga dapat diperbandingkan dan digunakan oleh para
stakeholder dalam mengambil keputusan.

b. Ruang Lingkup (Scope)


lingkup audit syariah lebih luas yaitu mencakup “social behavior”
(perilaku social) dan kinerja organisasi termasuk hubungannya dengan
seluruh stakeholder. Ruang lingkup audit syariah dalam LKS yaitu laporan
keuangan; operasional; struktur organisasi dan manajemen; dan sistem
informasi teknologi.

c. Kualifikasi (Qualification)
Menurut standar yang dikeluarkan oleh AAOIFI (2010) seorang auditor
yaitu selain memiliki pengetahuan dibidang akuntansi/auditing d a n juga
harus memiliki pengetahuan terkait prinsip dan hukum Islam tetapi tidak
perlu sedetail pengetahuan yang harus dimiliki oleh Dewan Pengawas
Syariah (DPS).

d. Indepedensi (Independence)
Manfaat sepenuhnya dari audit syariah tidak akan bisa direalisasikan
apabila auditor syariah tidak berdiri secara mandiri. Peran utama dari
seorang auditor syariah adalah untuk menjaga atau mengawasi syariah
compliance lembaga keuangan syariah. Auditor perlu dan harus independen
dalam sikap maupun kelembagaan.
2. Penerapan pada BNI Syariah Makasar
a. Kerangka Kerja (Framework)
Kerangka kerja di BNI Syariah Makasar Telah mengikuti 2 pedoman yaitu
PSAK Syariah, yakni panduan Audit yang dikeluarkan oleh IAI sebagai
pedoman pemeriksaan pada laporan keuangan dan Fatwa DSN-MUI, yakni
sebagai pedoman di luar aspek Laporan keuangan Syariah.

b. Ruang Lingkup (Scope)


Ruang lingkup meliputi 3 hal yakni Audit atas laporan keuangan, Aspek-
aspek operasional Bank Syariah dan Audit Kepatuhan Syariah. Audit syariah
harus memastikan kebenaran, keadilan dan relevansi laporan keuangan
yang diterbitkan manajemen dan memastikan bahwa manajemen telah
melakukan tugasnya sesuai dengan hukum dan prinsip Islam, serta
memastikan manajemen telah berusaha melaksanakan tujuan syariah
(maqasid al-shariah) sebagai upaya untuk melindungi dan meningkatkan
kehidupan umat manusia dalam semua dimensi

c. Kualifikasi (Qualification)
 Kerangka Audit internal harus berbeda dari kerangka audit
Konvensional.
 Mematuhi aturan dan regulasi yang diberikan oleh Allah SWT
dan bukan sekedar untuk memastikan keadilan dan kebenaran
laporan keuangan yang disiapkan manajemen.
 Bertanggungjawab dan sesuai dengan aturan yang berlaku

d. Kualifikasi (Qualification)
seorang auditor tidak hanya dituntut memiliki kualifikasi dan
keahlian yang memadai namun juga sikap independensi. Kepercayaan
stakeholder pada auditor sangat bergantung pada hal ini. Untuk itu
auditor harus harus independen secara sikap dan mental maupun
kelembagaan
3. Data yang menunjukkan penerapan pada objek penelitian (BNI Syariah
Makasar)

a. Kerangka Kerja (Framework)


Mahasiswa/i
DPS/Internal Eksternal Jurusan
No. Item Pertanyaan Total
Auditor Auditor Akuntansi
Syariah
1 Kerangka kerja F % F % F % F %
(framework) audit pada STS 0 0 0 0 0 0 0 0
LKS saat ini telah
TS 0 0 1 9,1 5 16,7 6 10
sesuai dengan aturan
N 7 36,8 5 45,5 12 40 24 40
dan prinsip syariah
S 10 52,6 5 45,5 12 40 27 45
SS 2 10,5 0 0 1 3,3 3 5
Total 19 100 1 100 30 100 60 100
Mean 1
3,74 3,36 3,3 3,47
2. Kerangka kerja STS 0 0 0 0 0 0 0 0,
(framework) audit pada TS 4 21 1 9,1 1 36,7 16 26,7
LKS saat ini telah 15
N 6 31,6 4 36,4 17 15 25,0
mencakup semua
S 7 36,8 6 54,5 14 47 27 45,0
aspek yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan SS 2 10,5 0 0 0 0 2 3,3
audit syariah Total 19 100 1 100 30 100 60 100
1
Mean 3,37 3,45 3,1 3,31
3. Indonesia telah memiliki STS 0 0 0 0 0 0 0 0
kerangka kerja
TS 3 15,8 5 45,5 9 30,0 17 28
(Framework) audit
N 8 42,1 1 9,1 13 43,3 22 37
khusus yang membantu
auditor syariah S 7 36,8 5 45,5 7 23,3 19 32
(DPS/Internal SS 1 5,3 0 0,0 1 3,3 2 3
Auditor/Eksternal Total 19 100 1 100 30 100 60 100
Auditor) dalam praktik 1
Mean 3,32 3,0 3,0 3,11
audit pada LKS (audit
syariah)

Total Mean 3,44 3,27 3,13 3,29


Berdasarkan tabel diatas, jumlah skor rata-rata tanggapan
responden tentang kerangka kerja audit syariah di Indonesia adalah skor
responden DPS/internal auditor sebesar 3,44; rata-rata skor responden
eksternal auditor sebesar 3,27 dan rata-rata skor responden mahasiswa/i
akuntansi syariah sebesar 3,13 dengan total rata-rata skor seluruh reponden
sebesar 3,29. Dalam pengklasifikasian melalui garis kontinum jumlah total
rata- rata skor seluruh reponden termasuk dalam kategori cukup sesuai Merujuk
pada pengklasifikasian tersebut, maka dapat diartikan bahwa tanggapan
responden tentang kerangka audit syariah di Indonesia cukup sesuai dengan
harapan, yakni telah cukup sesuai dan cukup mengakomodir aspek syariah
dalam kerangka kerja yang digunakan dan telah memiliki kerangka kerja
khusus yang cukup untuk melaksanakan audit LKS (audit syariah)

b. Ruang lingkup.

Berikut data yang digunakan dalam penelitian BNI Syariah :


Mahasis
DPS/ Ekstern w a/i
Item Jurusan Total
Intern al a
Pertanyaan Akuntan
Auditor l Auditor
si
lingkup area F % F % F % F %
audit dalam LKS
STS 0 0 0 0 0 0 0 0
yang dicakup
oleh TS 0 0 1 9 8 26, 9 15
audit saat ini 7
telah mencakup N 4 21, 5 45,5 9 30, 18 30
semua aspek 1 0
yang memiliki S 13 68,4 5 45,5 10 33, 28 46,7
resiko SS 2 10, 0 0 3
3 10, 5 8,3
kepatuhan
Total 19 5100 1 100 30 0100 60 100
syariah 1
Mean 3,89 3,36 3,27 3,51
Berdasarkan tabel di atas, jumlah skor ruang lingkup audit syariah untuk
Audit kepatuhan adalah untuk responden DPS/internal auditor sebesar
3,89 ; rata-rata skor responden eksternal auditor sebesar 3,36 dan
rata-rata skor responden mahasiswa/i akuntansi syariah sebesar 3,27
dengan total rata-rata skor seluruh reponden sebesar 3,51.
c. Kualifikasi
Mahasiswa/i
DPS/Internal Eksternal Jurusan
Item Pertanyaan Total
Auditor Auditor Akuntansi
Syariah

Auditor syariah F % F % F % F %
harus memiliki
sertifikasi keahlian STS 1 5,3 0 0,0 0 0,0 1 1,7
audit syariah
TS 0 0,0 0 0,0 1 3,3 1 1,7

N 5 26,3 3 27,3 4 13, 12 20,0


3
S 9 47,4 7 63,6 15 50,0 31 51,7

SS 4 21, 1 9,1 10 33,3 15 25,0


1
Total 19 100 1 100 30 100 60 100
1
Mean 3,79 3,82 4,13 3,91

Berdasarkan pada tabel tersebut, tanggapan responden mengenai


keharusan seorang auditor syariah memiliki dua kualifikasi, baik dibidang
syariah maupun keuangan yang dibuktikan melalui sertifikasi yaitu sertifikasi
keahlian audit syariah diperoleh rata- rata skor responden DPS/internal
auditor sebesar 3,79; skor rata-rata eksternal auditor sebesar 3,82 dan skor
rata-rata responden mahasiswa sebesar 4,13 dengan total rata-rata seluruh
responden mencapai 3,91. Bila skor terendah 1 adalah tidak setuju dan 5
adalah sangat setuju, dengan total rata-rata skor seluruh responden adalah
3,91 maka tergolong dalam kategori setuju, maka hal ini mengindikasikan
bahwa seluruh responden sepakat dan setuju bahwa hanya auditor yang
memiliki sertifikasi tersebut yang boleh menjalakan fungsi audit syariah.

e. Independensi
No Item Pertanyaan DPS/Internal Eksternal Mahasiswa/i Total
Auditor Auditor Jurusan
Akuntansi
Syariah
F % F % F % F %

9 Auditor syariah (DPS, STS 0 0 0 0 0 0 0 0


internal auditor LKS,
TS 0 0 0 0 7 23,3 7 11,7
eksternal auditor) saat
ini independen atas N 2 10,5 5 45,5 1 36,7 18 30
organisasi atau 1
lembaga tempat mereka S 12 63,2 6 54,5 12 40,0 30 50
bekerja SS 5 26,3 0 0 0 0 5 8,3
Total 19 100 11 100 30 100 60 100

Mean 4,16 3,55 3,17 3,6

Berdasarkan pada tabel tersebut, jumlah skor rata-rata tanggapan


responden mengenai independensi key player audit syariah adalah untuk
skor responden DPS/Internal Auditor sebesar 4,16; rata-rata skor
responden eksternal auditor sebesar 3,55 dan rata-rata skor responden
mahasiswa/i akuntansi syariah sebesar 3,17 dengan keseluruhan total
skor ketiga kelompok responden sebesar 3,60. Apabila digambarkan
dalam garis kontinum berikut, berdasarkan pada pengklasifikasian
jumlah skor rata-rata tanggapan responden berada pada kategori
independen. Artinya tanggapan responden mengenai independensi key
player auditor di Indonesia adalah independen

Anda mungkin juga menyukai