LatarBelakang
Dalam budidaya udang keberadaan bakteri dalam proses budidaya tidak dapat
dipungkiri lagi. Selain karna keberadaannya yang memang sudah ada dalam lingkungan
budidaya terkadang bakteri masih perlu ditambahkan untuk membantu dalam proses
budidaya hingga dapat berjalan dengan maksimal. Sebagian bakteri yang sering
ditambahkan dalam proses budidaya udang adalah bakteri probiotik. Bakteri probiotik ini
sangat membantu dalam proses budidaya, bakteri probiotik memiliki fungsi sebagai
pengontrol biologis, menekan pertumbuhan bakteri berbahaya yang tidak menguntungkan
seperti Vibrio, mempercepat penguraian bahan organic serta mengurangi gas-gas beracun.
Belum banyak yang mengulas lengkap mengenai bakteri probiotik terbaik khusus untuk
udang vannamei. Bakteri ini juga berperan dalam memproses saluran pencernaan udang
serta
= menekan bakteri tidak baik.
Sejalan dengan proses budidaya udang keberadaan bakteri perlu untuk diketahui untuk
menjaga kestabilan lingkungan budidaya. Selain untuk diketahui jumlahnya perlu untuk
dikontrol bakteri yang baik dalam budidaya udang. Oleh karena itu, perlunya dilakukan
pengecekan bakteri secara berkala agar dapat diketahui seberapa besar jumlah bakteri yang
terdapat dalam lingkungan budidaya.
Tujuan : Untuk mengetahui Bakteri Vibrio dan Total Bakteri dalam air dan udang.
Peralatan & bahan yang digunakan :
Alat : Bahan :
1. Media TCBS (merupakan media selektif dan diferensial untuk isolasi bakteri
Vibrio seperti V cholerae, V. parahaemolyticus, V. fulnificus)
Timbang NaCl 1 g, TCBS agar 8,9 g larutkan semua dalam 100 ml aquadest dengan
Erlenmeyer 250 ml.
Tutup Erlenmeyer dengan alumunium foil
Panaskan Erlenmeyer yang berisi bahan tersebut hingga mendidih sambil terus
dikocok sampai bahan yang menggumpal menjadi homogen
Setelah mendidih dan homogen (bahan yang menggumpal larut) angkat kemudian
tuang selagi hangat ke dalam petri dish dengan ketebalan ± 5 mm atau ± 10 ml
Diamkan ± 10 – 15 menit kemudian simpan petri dish ke dalam kulkas dengan posisi
terbalik.
Setelah 24 jam baru bisa dipakai.
2. Media TSA (digunakan untuk melakukan kultivasi, isolasi mikroorganisme yang
fastidious atau nonfastidious, dan untuk membuat stok kultur)
Timbang NaCl 2 g, TSA agar 4 g larutkan semua dalam 100 ml aquadest dengan
Erlenmeyer 250 ml.
Tutup Erlenmeyer dengan alumunium foil
Panaskan Erlenmeyer yang berisi bahan tersebut hingga mendidih sambil terus
dikocok sampai bahan yang menggumpal menjadi homogen
Setelah mendidih dan homogen (bahan yang menggumpal larut) angkat kemudian
masukkan Erlenmeyer ke dalam autoclave, tutup autoclave diamkan pada tekanan 1
atm suhu 121OC selama 15 menit.
Setelah 15 menit matikan autoclave dan tunggu hinggs tekanan menjadi nol
Setelah itu selagi hangat tuangkan media tersebut ke dalam petri dish dengan
ketebalan ± 6 mm atau ± 12 ml
Diamkan ± 10 – 15 menit kemudian simpan petri dish ke dalam kulkas dengan posisi
terbalik.
Setelah 24 jam baru bias dipakai.
3. Larutan Trisalt
Timbang NaCl 0,85 g, larutkan semua bahan tersebut dengan aquadest 100 ml dalam
Erlenmeyer 250 ml.
o
Masukan dalam autoclave untuk proses sterilisasi pada suhu 121 C (tekanan 1 Atm)
selama 15 menit
Setelah tekanan autoclave turun menjadi nol simpan larutan tersebut ke dalam kulkas
hingga siap untuk digunakan.
PROSEDUR KERJA
1. Bakteri Vibrio
Ambil sample air 0,1 ml dengan micropipette masukkan ke dalam media agar TCBS
Ratakan menggunakan triangle glass rod hingga terasa kering
Inkubasi media ke dalam incubator selama ± 24 jam suhu 32 OC
Setelah 24 jam hitung jumlah koloni bakteri (Luminense,Yellow dan Green)
Perhitungan :