Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Mengoperasikan Mesin Ribbon Mixer 500

Laporan ini diajukan untuk melengkapi nilai akhir Praktik Kerja Lapangan

Tahun Pelajaran 2023/2024

Disusun Oleh :

Nama : Evan Cornelius Wijaya

NISN : 0068320588

Kelas : XI

Kompetensi Keahlian : TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI

UPT SMK NEGERI 8 KOTA TANGERANG

Jalan H. Djasarin No. 4 RT 01/02 Kel. Jatiuwung. Kec. Cibodas

Kota Tangerang

2023

I
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI

PT. PRIMA KREATIF FOOD INDO


Jalan Industri Raya Blok AH, Kp Pasir Awi RT001/RW002, Pasir Jaya,
Kec. Cikupa, Kab. Tangerang, Banten 15710

Laporan PKL ini telah disetujui dan disahkan

Pada tanggal 28 april 2023

Pembimbing Sekolah Pembimbing Industri

Yudi Hastomi, S. Pd Muhammad Rivai


NIP NIK

Mengetahui,

Plt. Kepala SMK Negeri 8 Kota Tangerang

ARIASARI ANGGARAENI, ST.MT


NIP 197803252003122007

II
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG

PT. PRIMA KREATIF FOOD INDO

Jalan Industri Raya Blok AH, Kp Pasir Awi RT001/RW002, Pasir Jaya,
Kec. Cikupa, Kab. Tangerang, Banten 15710

Laporan PKL ini telah disidangkan dan disahkan


Pada Tanggal 28 April 2023

Penguji 1 Penguji 2

........................ ........................

NIP NIP

Mengetahui,

Plt. Kepala SMK Negeri 8 Kota Tangerang

ARIASARI ANGGARAENI, ST.MT


NIP 197803252003122007

III
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja

Lapangan yang dilaksanakan di PT. PRIMA KREATIF FOOD INDO dengan

lancar tanpa kendala yang berarti.

Dalam kesempatan ini, saya ucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Ariasari, S.Pd.MT selaku kepala sekolah SMKN 8 Kota Tangerang.

2. Bapak Puji Haryanto, S. Pd selaku Kepala Jurusan Teknik Elektronika IndustrI

3. Bapak Yudi Hastomi S. Pd selaku pembimbing dari sekolah.

4. Bapak Calvin setiawan selaku HR departement PT. Prima Kreatif Food Indo

5. Bapak Rifai selaku pembimbing dari industri.

6. Kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan ini.

Saya menyadari bahwa Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini masih

memiliki banyak sekali kekurangan di dalamnya, sehingga dalam kesempatan kali

ini juga saya bermaksud untuk meminta saran dan masukan dari semua pihak

demi terciptanya laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang lebih baik lagi saya

juga berharap agar Laporan Kerja Lapangan yang telah saya susun ini bisa

bermanfaat bagi siswa/siswi SMKN 8 Kota Tangerang.

IV
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ..................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI .................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN SIDANG ..................................................... iii

KATA PENGANTAR ............................................................................. iv

DAFTAR ISI ........................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan ....................................... 1

1.2 Dasar-Dasar Pelaksanaan PKL ..................................................... 2

1.3 Tujuan Praktik Kerja Lapangan .................................................... 3

1.4 Profil Perusahaan .......................................................................... 4

1.5 Waktu dan Tempat PKL ............................................................... 6

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori .............................................................................. 8

2.2 Kompetensi Yang Di Ajarkan .................................................... 12

2.3 Prosedur SOP ............................................................................ 14

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................ 22

3.2 Saran ......................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 24

LAMPIRAN ............................................................................................... 25

V
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I ( PENUANGAN BALADO, CONTROL PANEL ) ............ 25

LAMPIRAN II ( DAFTAR HADIR ) ......................................................... 27

LAMPIRAN III ( JURNAL KEGIATAN HARIAN ) ................................. 28

LAMPIRAN IV ( HASILPENILAIAN PKL ) ........................................... 32

LAMPIRAN V ( SERTIFIKAT ) ............................................................. 33

LAMPIRAN VI ( LEMBAR BIMBINGAN PKL ) ..................................... 34

VI
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR I.1 PT. Prima Kreatif Food Indo ............................................... 4

GAMBAR II.1 Mesin Ribbon Mixer .......................................................... 9

GAMBAR II.2 Chamber ............................................................................ 10

GAMBAR II.3 Blade Ribbon Mixer ............................................................ 11

GAMBAR II.4 Troly Penampungan ............................................................ 11

GAMBAR II.5 Control Panel ...................................................................... 12

VII
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan

Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu bentuk penyelenggaraan

dari sekolah yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program

pendidikan di sekolah dan program perusahaan yang diperoleh melalui

kegiatan bekerja langsung di dunia kerja.Pada dasarnya program Praktik Kerja

Lapangan (PKL) dirancang untuk menyiapakan yang siap memasuki dunia

kerja dan mampu 8 sikap profesional di bidang kejuruan. Lulusan pendidikan

menengah kejuruan menjadi individu dan memiliki kesiapan untuk

menghadapi persaingan kerja. Sebelum memasuki dunia kerja yang

sebenarnya, diharapkan bibit pekerja ini memiliki tingkat keahlian yang

hampir setara dengan profesional. Tiga unsur utama dari keahlian profesional

adalah ilmu pengetahuan, teknik, dan kiat.

PKL merupakan salah satu bentuk pendidikan dan pelatihan yang akan

membentuk kompetensi peserta didik. National Training Board Australia

mendeskripsikan bahwa Competency Based Educational and Training (CBET)

adalah pendidikan dan pelatihan yang menitikberatkan pada penguasaan suatu

pengetahuan dan keterampilan khusus serta penerapanya di lapangan kerja.

Pengetahuan dan keterampilan ini harus dapat didemonstrasikan dengan

standar industri yang ada, bukan standar relatif yang di tentukan oleh

keberhasilan seseorang di dalam suatu kelompok.

1
1.2 Dasar-dasar Pelaksanaan PKL

Praktik Kerja Lapangan pada Pendidikan Menengah Kejuruan di dasarkan

ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam:

1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301

3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916

4. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 tentang Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2019 Nomor 242

5. Peraturan Menteri perindustrian Nomor 03/M-IND/PER/1/2017 tentang

pedoman pembinaan dan pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan

Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri

6. Permendikbud 50 tahun 2020 tentang praktik kerja lapangan bagi peserta

didik

2
1.3 Tujuan Praktik Kerja Lapangan

Tujuan dalam penulisan laporan ini sebagai berikut

1. Mengenal lebih jauh praktik di lapangan yang di harapan dari pengalaman

kerja praktik ini juga memberikan gambaran tentang dunia kerja

sesungguhnya

2. Menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga, dan memperoleh

masukan serta umpan balik guna memperbaiki dan mengembangkan

kesesuaian pendidikan dan kenyataan yang ada di lapangan

3. Meningkatan pengetahuan siswa pada aspek-aspek usaha yang professional

dalam lapangan kerja antara lainstruktur organisasi, jenjang karir dan

tekmk

4. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian (dengan tingkat

pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntunan

lapangan kerja).

5. Menumbuhkan karakter dan budaya kerja pada peserta didik

6. Meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai kurikulum dan kebutuhan

dunia kerja

7. Menyiapkan kemandirian peserta didik untuk bekerja dan berwirausahan

3
1.4 Profil Perusahaan

Gambar I.1 Gedung PT.Prima Kreatif Foof Indo

Nama perusahaan : PT. Prima Kreatif Food Indo

Nama Pemimpin : Agus Adiguna Tanoto

Alamat Perusahaan : Jl. Industri Raya BLOK AH, Kp Pasir Awi

RT001/RW002, Pasir jaya, Kec cikupa, Kab.

Tangerang, Banten 15710

Nomor Telpon : +62 82299999753

Nomor FAX : +6221-54365150

Bidang Usaha : Food Ingredients, Cosmetic& Pharmaceutical

Ingredient and packaging (Trading Company)

Email : support@foodindo.com

Web Perusahaan : www.primafoodindo.com

PT. Prima Kreatif Food Indo didirikan pada Agustus 2012, dengan dasar

pengetahuan sempurna tentang kebutuhan industri makanan dan industri

kosmetik, PT. Prima Kreatif Food Indo telah menargetkan target tertinggi :

4
“untuk berdiri sejajar dengan perusahaan yang sama, secara lokal dan

internasional, yang telah lama didirikan”. Melalui konsistensi dan peningkatan

berkesinambungan dalam keterampilan manusia dan keterlibatannya dalam

teknologi industri terbaru, kami telah mengaitkan keberadaan kami di industri;

dan melalui Divisi Bahan Kimia Makanan dan Divisi Kemasan Kosmetik.

Kami telah secara agresif memperluasdaftar pelanggan kami dengan berfokus

pada perusahaan dengan konsep B2B

Nilai dari PT. Prima Kreatif Food Indo yaitu : “Karena kami percaya

bahwa masa depan ada di tangan kami untuk menyusun dan bahwa kesuksesan

jangkapanjang kami berasal dari sinergi harmoni kemitraan segitiga antara

Anda, pemasok, dan kami”

Visi Dan Misi Perusahaan

Visi : Dengan mengedepankan tren makanan sehat dan ekonomis, Prima

Kreatif Foodindo harus menjadi Produsen Makanan & Minuman

pilihan

Misi : Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami. Prima Kreatif Foodindo

harus menyediakan produk dan layanan bernilai tinggi dengan solusi

ekonomis

5
1.5 Waktu Dan Tempat PKL

Tempat PKL : PT. PRIMA KREATIF FOOD INDO

Alamat : Jl.Industri Raya BLOK AH, Kp pasir Awi

RT001/RW002, Pasir Jaya, Kec cikupa, Kab.

Tangerang, Banten.

Waktu Pelaksanaan : 1 Februari s/d 28 April 2023

Hari Kerja : Senin s/d Jumat

Jam kerja : pukul 08.00 – 17.00.

6
7
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Ribbon Mixer

Mesin Ribbon Mixer adalah mesin yang di desain khusus untuk

mencampur dan mengaduk bahan-bahan yang berupa serbuk atau tepung agar

menjadi adonan homogen. Mesin ini umum dimanfaatkan sebagai properti

utama di industri-industri dengan kapasitas produksi besar seperti industri

makanan ringan, industri bahan makanan instan, industri pakan ternak, industri

farmasi, dan masih banyak lagi contoh lainnya. Jenis bahan yang dapat diolah

dengan menggunakan mesin ini adalah bahanbahan yang berupa powder atau

tepung kering. Bahan-bahan ini kemudian dicampur dan diaduk hingga

tercampur rata. Mesin ini bekerja dengan cara mengaduk bermacam-macam

bahan yang telah dimasukan ke dalam tabung mesin. Cara kerja mesin aduk

ribbon mixer sendiri tidak jauh berbeda seperti knider mixer, yaknidengan

dibantu oleh motor yang ditransmisikan dalam sebuah gear box yang kemudian

akan disambungkan ke bagian shaft guna menggerakkan bladenya.

Ribon mixer biasanya khas dengan bentuk bladenya yang menyerupai

bentuk secrew namu baldenya ini terputus satu sama lain dan memiliki ukuran

yang berbeda natar diamter paling besar untuk diletakan dibagian luar dan

diamater terkecil diletakan dibagian dalam yang berfungsi untuk mengaduk

8
bolak balik prosuk agar merata. sperti ini bentuk blade atau pisau ribon mixer

untuk type horizontal. Alat Ribbon Mixer adalah jenis mesin pengaduk yang

resistansinya sangat rendah dan awet sehingga akan lebih tahan lama untuk

dioperasikan oleh para pengguna. Mesin ini telah dirancang dengan

kemampuan khusus untuk mengaduk segala bahan kering sehingga hancur

dengan rata

Gambar II.1 Mesin Ribbon Mixer

2.1.2 Komponen Ribbon Mixer

Mesin Ribbon Mixer terdiri dari beberapa spesifikasi, mulai dari motor

penggerak, gear box, troly penampungan, transmisi penggerak hingga rangka

body

1. Motor penggerak : yang digunakan memiliki power 5HP/4kW. ini untuk

kapasitas 150 Kg.

2. Gear Box : merk Chenta redusder dengan Type ASS Size 100 ratio 1 : 30.

fungsi dari gearbox ini mereduse putaran motor terhadap blade mixer agar

9
tidak terlalu berat terhadap motor saat berputar. sehingga akan terasa ringan

dan membantu motor agar tidak mudah rusak.

3. Rangka body : material yang digunakan untuk membuat mesin ini

menggunakan Kanal C ukuran 75mm kemudian di cat epoksi. Kemudian.

discover menggunakan plat ss304 dengan ketebalan 1.5mm finishing

hariline

4. Chamber : Untuk rumah chamber atau tempat dimana produk akan diaduk

itu menggunakan bahan SS316L dengan ketebalan plat kurang lebih 5mm

dan dikasih support pada tiap sisi/dinding sebagai penguatnya. karena saat

beroparasi tenaga yang dihasilkan dari putaran blade mixer dengan produk

akan menimbulkan tekanan terhadap dinding tersebut, maka dari itu dinding

harus diperkuat agar tidak mudah penyok atau melendoy.

Gambar II.2 Chamber

5. Blade ribbon mixer terbuat dari bahan SS316L dengan diamter shaft 3" dan

untuk plate bladenya menggunakan ketebalan 3mm.

10
Gambar II.3 Blade Ribbon Mixer

6. Troly penampungan : memang sangat diperlukan jika posisi mesin sangat tinggi

dan jauh dari koneksi lainya. jadi untuk memudahkan 10 moveble dibuatkanlah

troly mobile supaya bisa dengan mudah untuk memindahkan prosuk dari mesin

ini ke tempat lain.

Gambar II.4 Troly Penampungan

7. Transmisi penggerak : menggunakan sprocket RS80 dari putaran gearbok

menuju shaft ribon mixer, kemudian menggunakan V-bel + Puli untuk

meneruskan putaran motor menuju gearbox

11
8. Timer Omron H3CR : Timer atau disebut juga TDR (Time Delay Relay)

adalah suatu alat yang di gunakan dalam pengontrolan rangkaian listrik

sebagai pengatur waktu untuk alat yang di kenadalikannya,terdiri dari :

a. Tombol Start b. Tombol Stop

c. Emergency

Gambar II.5 Control Panel

2.2 Kompetensi Yang Diajarkan

Menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) Di Sebuah Perusahaan Saat

Mengoperasikan Mesin Ribbon Mixer

2.2.1. Pengertian Standar operasional prosedur (SOP)

Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah sistem yang disusun untuk

memudahkan, merapikan, dan menertibkan pekerjaan tersebut. SOP hadir dalam

bentuk dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara

kronologis untuk membantu menyelesaikan pekerjaan untuk memperoleh hasil

kerja efektif dari pekerja dengan biaya serendah-rendahnya.

12
2.2.2. Manfaat Standar Operasional Prosedur (SOP)

Menurut penjelasan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Permenpan

No.PER/21/M-PAN/11/2008), manfaat SOP secara umum bagi organisasi adalah:

a) Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan

pekerjaan khusus, mengurangi kesalahan dan kelalaian.

b) SOP membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada

intervensi manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan

dalam pelaksanaan proses sehari-hari.

c) Meningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan tanggung jawab

khusus dalam melaksanakan tugas.

d) Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai. cara

konkret untuk memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang

telah dilakukan. e) Menciptakan bahan-bahan training yang dapat membantu

pegawai baru untuk cepat melakukan tugasnya.

f) Menunjukkan kinerja bahwa organisasi efisien dan dikelola dengan baik.

g) Menyediakan pedoman bagi setiap pegawai di unit pelayanan dalam

melaksanakan pemberian pelayanan sehari-hari.

h) Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas pemberian pelayanan.

i) Membantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan prosedural dalam

memberikan pelayanan. Menjamin proses pelayanan tetap berjalan dalam

berbagai situasi.

13
2.3 Prosedur SOP

2.3.1. Personal Hygene (Kebersihan Diri)

A. TUJUAN

Untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang dari faktor personal yang

dapat mempengaruhi mutu produk selama peroses penerimaan,

penyimpanan, produksi dan pengeluaran barang.

B. RUANG LINGKUP

Protap ini berlaku untuk seluruh individu yang akan melakukan kontak

langsung dengan produk, memasuki ruangan penerimaan, penyimpanan

produk, atau memasuki ruang produksi.

C. TANGGUNG JAWAB

 Manager operasional bertanggung jawab mengkaji dan memberi

persetujuan terhadap protap ini.

 Kepala QMS bertanggung jawab merevisi dan melatihkan protap

kepada seluruh pihak terkait.

 Kepala produksi bertanggung jawab dalam melaksanakan dan

mengawasi berjalannya protap.

 Seluruh individu yang bersangkutan bertanggung jawab untuk

menerapkan personal hygiene.

D. BAHAN DAN ALAT

a. Sabun cair tidak berwarna dan tidak beraroma.

14
b. Alkohol 70%.

c. Hand dryer.

d. Masker.

e. Wearpack/Baju produksi.

f. Safety Shoes/ sepatu produksi.

g. Sarung Tangan.

h. Topi/ Penutup kepala.

E. PROSEDUR

1. Setiap individu yang akan melakukan kontak dengan produk, memasuki

area penerimaan bahan, produksi atau ruang penyimpanan produk wajib:

1) Memakai wearpack / baju produksi, safety shoes/ sepatu produksi,

masker dan topi di ruang ganti.

2) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun yang tidak berwarna dan

tidak beraroma sesuai petunjuk yang ada di tempat cuci tangan.

3) Setelah mencuci tangan, keringkan tangan dengan hand dryer. Kuku

harus dalam keadaan pendek dan bersih.

4) Setiap individu wajib melaporkan kepada kepala produksi ataupihak

yang terkait jika:

- Merasa kurang sehat/ sakit.

- Memiliki luka terbakar.

- Mengidap penyakit pada saluran pernafasan, batuk pilek dan alergi

serbuk

15
2. Sesudah sembuh dari penyakit menular hendaklah dilakukan pemeriksaan

kesehatan yang sesuai untuk menentukan kelayakan bekerja.

3. Pengawas/ atasan karyawan bersangkutan harus tanggap terhadap gejala

penyakit menular pada personil yang bekerja di area produksi.

4. Kariyawan wanita yang sedang hamil dari usia 0-4 bulan tidak

diperkenankan bekerja di area produksi, untuk sementara karyawan

tersebut bekerja di bagian pengemasan/ admin.

5. Dilarang makan, meludah dan merokok di seluruh area produksi

6. Rambut dipelihara agar selalu rapi dan bersih, dilarang menyisir rambut di

semua ruangan area produksi.

7. Wajib menggunakan wearpack/ baju produksi, safety shoes/ sepatu

produksi yang bersih.

8. Wajib menjaga area kerja tetap bersih (bebas debu, bebas kotoran dan

bebas genangan air).

9. Memastikan sanitasi pekerjaan berjalan sesuai standar sehingga tidak ada

kontaminasi silang terhadap barang haram dan najis.

F. PELAPORAN

 Bila terjadi ketidak disiplinan dalam pelaksanaan prosedur ini, atasan/

pengawas diwajibkan melapor kepada kepala bagian untuk ditindak

lanjuti.

 Tindak lanjut dapat berupa bimbingan secara lisan atau pemberian

teguran atau peringatan tertulis atau tindakan displiner lain sesuai

ketentuan yang berlaku.

16
 Kepala bagian melaporkan pelanggaran ini butir 6.1 kepada kabid

personalia untuk menindaklanjuti berupa peringatan tertulis atau

tindakan displiner lainnya.

2.3.2 SOP Aturan Keluar Masuk Area Produksi

A. TUJUAN

Protap ini bertujuan untuk memberi pedoman tentang aturan keluar/ masuk

area produksi.

B. RUANG LINGKUP

Protap ini berlaku untuk aturan keluar/ masuk area produksi.

C. TANGGUNG JAWAB

 Manager Operasional bertanggung jawab menyiapkan dan mengakaji

protap ini secara berkala.

 Kepala produksi betanggung jawab dalam mengatur pelaksanaan sesuai

protap

 Staf produksi bertanggung jawab melakukan prosedur sesuai protap

 QC bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan sesuai protap.

D. BAHAN DAN ALAT

a. Wearpack/ baju produksi.

b. Safety Shoes/ sepatu produksi.

17
c. Masker.

d. Topi/ Penutup kepala.

e. Sarung Tangan.

f. APD lainnya.

E. PROSEDUR

1. Sebelum masuk kedalam area produksi, staf produksi harus menggunakan

perlengkapan kerja yang baik dan bersih sesuai dengan kriteria yang di

tetapkan.

2. Staf QC menggunakan jas lab, sepatu lab, cover shoes, masker dan hearnet.

3. Sebelum dan setelah masuk kedalam area produksi, staf produksi diharapkan

mencuci tangan sesuai kriteria yang ditetapkan.

4. Dilarang membawa benda yang tidak diperlukan seperti handpone,

rokok,makanan, dll.

5. Dilarang memakai jam tangan, perhiasan, jarum yang memungkinkan akan

menimbulkan kontaminasi silang terhadap produk.

6. Staf yang tidak berkepentingan dilarang masuk kedalam area produksi.

18
2.3.3 SOP Produksi

Nama Perusahaan : PT. Prima Kreatif Food Indo

Ruangan : Mixing 1

Nama Pekerjaan : Pengoperasian Mesin Ribbon Mixer (membuat bahan baku

bumbu tabur balado chili)

A.TUJUAN KERJA

Mepelajari Cara Proses Pengoperasian Mesin Ribbon Mixer.

B. PROSEDUR KERJA

1. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

2. Pastikan mesin dalam keadaan bersih, siap untuk digunakan.

3. Masukan bahan yang telah ditimbang kedalam mixer.

4. Seting waktu /Timer sesuai yang di butuhkan.

5. Tutup dan kunci bagian atas dengan penutup mesin.

6. Nyalakan mesin, tunggu sampai proses selesai.

7. Jika sudah selesai, matikan mesin, selanjutnya pindahkan produk dari mesin.

8. Lakukan pembersihan sesuai dengan prosedurnya.

C. PEMBERSIHAN

1. Bersihkan mesin dengan air mengalir sampai sisa-sissa produk bersih.

2. Cuci bagian dalam mesin dengan sabun dengan bantuan spon/lap.

19
3. Bilas sabun dengan air mengalir sampai busa hilang (warna bilasan terakhir

jernih/tidak ada residu bahan yang menempel).

4. Lap bagian luar mesin dengan kain lap basah sampai tidak ada residu yang

menempel.

5. Setelah semua bersih, lap dengan kain lap bersih sampai kering.

20
21
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, disimpulkan

dengan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapang (PKL) PT. Prima Creative Food

Indo, saya mendapatkan banyak manfaat dari pengalaman dan pengetahuan

perusahaan saya dalam menerapkan SOP. Dan metode pengoperasian pengaduk

pita, pengaduk pita adalah sejenis pengaduk, kebisingannya sangat rendah, dan

tahan lama, sehingga pengguna akan beroperasi lebih lama, tetapi mesin semacam

ini sulit diatur untuk mendapatkannya. warna dan rasa produk berkualitas tinggi,

Jika warna dan rasa tidak sesuai dengan sampel produk, operator akan menambah

waktu. Dengan kapasitas mesin yang besar ini, hasil pengadukan atau adonan juga

bisa mencapai 25-500 kg per hari, daripada mengaduk adonan dengan tangan

tentunya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan mengaduk dengan Ribbon mixer.

3.2 Saran

Setelah melakukan identifikasi dan mengetahui faktor-faktor yang terjadi

pada produksi, maka penulis dapat memberikan saran dan semoga diterima

sebagai bahan masukan atau pertimbangan untuk dapat meningkatkan

profitabilitas adapaun saran-saran diantaranya sebagai berikut :

1. Harus setting mesin dan mempersiapkan mesin sebelum melakukan kegiatan

produksi.

22
2. Harus mempersiapkan dengan strategis produk bagus dengan biaya minim

dalam menghadapi antara pesaing maupun ditengah kondisi pasar dan

perekonomian saat ini.

3. Harus meningkatkan kualitas produksinya

23
DAFTAR PUSTAKA

 Buku panduan Jurnal sekolah

 Prima C. PT. CHEMCO PRIMA MANDIRI. Chemcopm.com. Published

2022. Accessed April 23, 2022. https://chemcopm.com/ (profil perusahaan

Diakses Rabu, 9 Januari 2023, 15.00 Pm)

 Mesin Ribbon Mixer | Ribbon Blender | Fungsi Prinsip Cara Kerja.

Bajatani.com. Published 2021. Accessed Januari 8, 2023. .

https://www.bajatani.com/blog/jual-mesin-ribbon-

mixerblender/#:~:text=Mesin%20Ribbon%20Mixer%20adalah%20mesin,t

epung%2 0agar%20menjadi%20adonan%20homogen (Di akses Rabu, 23

Februari

 Contoh SOP Perusahaan, Bagaimana Cara Membuat? Jurnal. Published

January 6, 2020. Accessed Januari 8, 2023.

https://www.jurnal.id/id/blog/sopperusahaan/ (Di akses Rabu, 13 April

2022, 20.30 Pm)

24
LAMPIRAN I

PENUANGAN BALADO

25
CONTROL PANEL

26
LAMPIRAN II

DAFTAR HADIR

27
LAMPIRAN III

JURNAL KEGIATAN HARIAN

28
29
30
31
LAMPIRAN IV

HASIL PENILAIAN PKL

32
LAMPIRAN V

SERTIFIKAT

33
LAMPIRAN VI

LEMBAR BIMBINGAN PKL

34

Anda mungkin juga menyukai