Dengan perkembangan jaman, sekarang perekrutan dapat dilakukan secara online. Yang menjadi
masalah adalah, bagaimana seoarng HR dapat memanfaatkan teknologi untuk mengumpulkan bagian-
bagian yang dapat membentuk sistem untuk tujuan bisnis. Pada perekrutan karyawan terbaik, sistem
rekrut menggunakan sistem yang tidak sendiri, tapi lebih pada sistem yang disatukan untuk
memaksimalkan kinerjanya. Dalam membuat sistem perekrutan online, hal yang harus diperhatikan
antara lain adalah komponen yang digunakan untuk membuat sistem.
Typical Recruitment and Selection Steps and Website Components
- Menarik kandidat melalui website
Dengan adanya website yang dapat menjelaskan tentang sebuah perusahaan, calon karyawan
dapat mencari informasi tentang perusahaan yang dinginkannya. Website perusahaan haruslah
menunjukkan informasi yang nyata, aktual dan terpercaya tentang kerja dan budaya yang ada
pada perusahaan tersebut.
- Mendeskripsikan Pekerjaan dan karir
Calon karyawan sebaiknya diberikan kesempatan untuk mendapatkan informasi tentang posisi
yang ada, sejarah karir dan job desc. Pada bagian pekerjaan dan karir, terdapat beberapa
bagian yang terdiri dari: kualifikasi dasar yang diperlukan untuk pekerjaan, review yang dapat
membantu kandidat untuk mengira-ngira pekerjaannya, serta membiarkan calon pekerja untuk
mencari tentang review setiap posisi kerja, posisi yang tersedia dan kebebasan untuk
melamar.
- Mengumpulkan informasi pribadi
Setelah calon memilih untuk melamar, calon tidak boleh tetap berperan sebagai anonymous
sehingga harus mengirimkan data pribadinya. Data pribadi ini yang nantinya akan dapat
menjamin bahwa calon mengikuti aturan dan tidak ilegal, sehingga dapat dilakukan tahap
selanjutnya
- Screening
Calon kemudian akan mengerjakan pertanyaan yang terkait dengan kemampuan dasar yang
dibutuhkan oleh perusahaan, dimana digunakan perusahaan untuk menentukan apakah calon
karyawan pantas untuk diterima atau kah tidak. Psiko tes tidak terlalu disarankan, karena akan
memakan banyak waktu dan membuat calon karyawan cenderung tidak mau mengambil tes.
Setelah dilakukan screening, nantinya dapat ditentukan mana calon karyawan yang memiliki
kualifikasi dan tidak.
- Testing
Biasanya, pertanyaan screening saja tidak cukup dalam untuk menggali kemampuan dan
kecocokkan calon karyawan dalam posisi kerjanya. Pada tahap inilah baru biasanya
digunakan psiko tes untuk benar-benar mengukur kemampuan calon karyawan secara lebih
akurat.
- Simulasi berbasis Asesmen
Tahap selanjutnya ialah bentuk evaluasi yang menggali lebih banyak informasi personal dari
calon karyawan. Yaitu membuat situasi layaknya berada di keadaan kerja, sehingga dapat
dilihat bagaimana kompetensi calon karyawan dalam menjalankan tugas yang akan dilakukan
nantinya.
- Interviewing
Manager sebagai manusia, sering kali membuat kesalahan seperti membuat pertanyaan
interview yang kurang sesuai karena terpaksa harus membuatnya sendiri. Selain itu,
interviewer juga memiliki kecenderungan untuk melihat individu lain secara positif saat
mereka memiliki kesamaan, entah ada hubungannya dengan kualifikasi pekerjaan atau tidak
sehingga ada kemungkinan menerimanya. Untungnya, dengan penelitian yang terus berjalan
dapat ditemukan struktur yang lebih konsisten yang dapat dimasukkan pada prosedur
interview. Perkembangan teknologi membantu mengidentifikasi bagian mana dari hal yang
perlu diukur.
- Hiring Decision and Beyond
Terkadang setelah mendapatkan data yang diperlukan melalui screening, testing, asesmen,
dan interviewing, tidak menutup kemungkinan untuk tidak mendapatkan calon yang sesuai.
Hal ini dikarenakan alat-alat yang digunakan hanya untuk membantu proses saja. Setelah
mengidentifikasi calon yang baik melalui pengecekan reference check, investigasi latar
belakang dan screening kesehatan. Setelah diterima, informasi dari proses yang telah
dilakukan dapat digunakan untuk membantu manajer untuk mengerti dimana kandidat perlu
ditingkatkan, kekuatan dan kelemahan yang perlu diperhatikan kedepannya, dan apa yang
dapat dilatih lagi.
- Tracking Tools
Alat yang digunakan untuk menyimpan informasi dari proses perekrutan karyawan, disebut
Applicant Tracking Systems (ATS). ATS yang baik dapat mengumpulkan dan menyimpan
informasi terkait kandidat, posisi, dan proses yang dapat mempermudah managemen.
Assembling the System
Setelah menentukan mana langkah kepegawaian yang cocok, maka sebaiknya membentuk sistem
yang harus diperhatikan:
Referensi:
Reynolds, D. H., & Weiner, J. A. (2009). Online Recruiting and Selection: Innovations in Talent Acquisition. A
John Wiley & Sons, Ltd.