Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN HASIL OBSERVASI

MANAJEMEN SEKOLAH SMA NEGERI 11 SEMARANG


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Umum Manajemen Sekolah
Dosen: Dr. Wardono, M.Si.

Disusun Oleh

Kelompok 9 :

Tri Ambar Sari (7101422127)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan observasi dengan tema “Laporan Hasil
Observasi Manajemen Sekolah SMA Negeri 11 Semarang” tepat pada waktunya. Laporan
ini disusun guna memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan praktik lapangan selaku
mahasiswa untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah Umum Manajemen Sekolah.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
pelaksanaan praktik dan penyusunan laporan praktik ini. Terkhusus, penulis ucapkan
terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Wardono, M. Si. selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Umum Manajemen
Sekolah.
2. Ibu Rr. Tri Widiyastuti, S.Pd selaku Kepala SMA Negeri 11 Semarang.
3. Bapak Ahmad Rifai, S.Pd, M.Si. selaku Waka Kurikulum SMA Negeri 11 Semarang
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis terbuka untuk menerima masukan dan saran yang membangun guna meningkatkan
kualitas laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca khususnya Mahasiswa/i Universitas
Negeri Semarang.

Semarang, 30 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i


DAFTAR ISI ..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
1.3 Tujuan .......................................................................................................................... 2
BAB II KERANGKA TEORI .................................................................................................... 3
2.1 Manajemen Kurikulum di Sekolah ............................................................................. 3
2.2 Manajemen Peserta Didik di Sekolah ......................................................................... 3
2.3 Manajemen Personalia di Sekolah .............................................................................. 3
2.4 Manajemen Keuangan di Sekolah ............................................................................... 3
2.5 Manajemen Hubungan Masyarakat di Sekolah ........................................................... 4
2.6 Manajemen Sarana Prasarana di Sekolah.................................................................... 4
2.7 Manajemen Layanan Khusus di Sekolah .................................................................... 4
BAB III METODE OBSERVASI .............................................................................................. 5
3.1 Waktu dan Tempat ....................................................................................................... 5
3.2 Pedoman Observasi ..................................................................................................... 5
3.3 Pedoman Wawancara .................................................................................................. 5
BAB IV HASIL OBSERVASI ................................................................................................... 6
4.1 Manajemen Kurikulum dan Manajemen Peserta Didik di SMA Negeri 11 Semarang .
4.2 Manajemen Personalia di SMA N 11 Semarang ....................................................... 10
4.3 Manajemen Keuangan di SMA N 11 Semarang ....................................................... 11
4.4 Manajemen Hubungan Masyarakat di SMA N 11 Semarang ................................... 12
4.5 Manajemen Sarana dan Prasarana di SMA N 11 Semarang ..................................... 13
4.6 Manajemen Layanan Khusus di SMA N 11 Semarang ............................................. 14
BAB V PENUTUP................................................................................................................... 16
5.1 Kesimpulan................................................................................................................ 16
5.2 Saran .......................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian dan


pengawasan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Sedangkan manajemen dalam arti sempit adalah manajemen sekolah atau madrasah yang
meliputi : perencanaan program sekolah atau madrasah, pelaksanaan program sekolah atau
madrasah, kepemimpinan kepala sekolah atau madrasah, pengawas atau evaluasi, dan
sistem informasi sekolah atau madrasah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal harus
mampu mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Potensi tersebut
meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Manajemen sekolah merupakan proses mengelola sekolah melalui perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan sekolah agar mencapai tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan. Kepala sekolah sebagai manajer sekolah menempati posisi yang
telah ditentukan di dalam organisasi sekolah. Salah satu prioritas kepala sekolah dalam
manajemen sekolah ialah manajemen pembelajaran.
SMA Negeri 11 Semarang adalah salah satu sekolah menengah atas negeri yang
berada di Kota Semarang. Sekolah ini memiliki visi untuk menjadi sekolah unggulan dalam
prestasi akademik dan non-akademik serta berwawasan lingkungan. Untuk mewujudkan
visi tersebut, sekolah ini menerapkan manajemen sekolah yang partisipatif, transparan,
akuntabel, dan profesional. Sekolah ini juga melibatkan berbagai pihak dalam proses
pengambilan keputusan, seperti guru, siswa, orang tua, komite sekolah, dan masyarakat.
Pada SMA Negeri 11 Semarang, manajemen sekolah berfokus pada pengelolaan
yang baik dalam segala aspek, termasuk sumber daya manusia, keuangan, fasilitas fisik,
dan proses pendidikan. Dalam upaya meningkatkan kualitas manajemen sekolah, SMA N
11 Semarang berusaha memperbaiki proses pengambilan keputusan yang inklusif,
memperkuat komunikasi antara staf dan guru, dan mengadopsi praktik manajemen modern.
Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif dan mendukung, serta
memberikan dukungan yang tepat bagi guru dan staf sekolah.
SMA N 11 Semarang juga menyadari pentingnya pengelolaan sumber daya manusia
yang efektif. Melalui rekrutmen, pengembangan profesional, dan program pelatihan yang
berkelanjutan, sekolah ini berkomitmen untuk meningkatkan kualitas guru dan staf. Selain

1
itu, kebijakan kinerja dan penghargaan yang adil juga diterapkan untuk mendorong kinerja
yang baik dan meningkatkan motivasi.

Dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ada, manajemen sekolah SMA N
11 Semarang terus berupaya menciptakan lingkungan belajar yang inovatif, menerapkan
metode pengajaran yang efektif, dan memperbaiki sistem evaluasi untuk mengukur prestasi
siswa dan keberhasilan pendidikan. Selain itu, mereka juga menjalin kemitraan dengan
pihak eksternal, seperti komunitas lokal dan lembaga pendidikan lainnya, untuk
memperluas peluang pendidikan bagi siswa. Dengan pendekatan manajemen yang
progresif dan fokus pada keberlanjutan, SMA N 11 Semarang berusaha menciptakan
budaya sekolah yang inklusif, kolaboratif, dan berorientasi pada hasil. Hal ini diharapkan
dapat memberikan pengalaman pendidikan yang positif bagi siswa, meningkatkan kualitas
pembelajaran, dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengelolaan manajemen kurikulum sekolah dan manajemen peserta didik
di SMA Negeri 11 Semarang?
2. Bagaimana pengelolaan manajemen personalia di SMA Negeri 11 Semarang?
3. Bagaimana pengelolaan manajemen keuangan di SMA Negeri 11 Semarang?
4. Bagaimana pengelolaan manajemen hubungan masyarakat di SMA Negeri 11
Semarang?
5. Bagaimana pengelolaan manajemen sarana prasarana di SMA Negeri 11 Semarang?
6. Bagaimana pengelolaan manajemen layanan khusus di SMA Negeri 11 Semarang?

1.3 Tujuan
1. Menganalisis pengelolaan manajemen kurikulum dan manajemen peserta didik di SMA
Negeri 11 Semarang.
2. Menganalisis pengelolaan manajemen personalia di SMA Negeri 11 Semarang.
3. Menganalisis pengelolaan manajemen keuangan di SMA Negeri 11 Semarang.
4. Mengkaji pengelolaan manajemen hubungan masyarakat di SMA Negeri 11 Semarang.
5. Untuk mengetahui pengelolaan manajemen sarana prasarana di SMA Negeri 11
Semarang.
6. Untuk mengetahui pengelolaan manajemen layanan khusus di SMA Negeri 11
Semarang.

2
BAB II
KERANGKA TEORI

2.1 Manajemen Kurikulum di Sekolah


a. Bagaimana pengelolaan kurikulum di sekolah ini?
b. Bagaimana penyusunan kalender akademik?
c. Bagaimana pembagian tugas mengajar?
d. Bagaimana pelaksanaan PBM?
e. Bagaimana pelaksanaan supervisi?
f. Bagaimana pelaksanaan evaluasi?

2.2 Manajemen Peserta Didik di Sekolah


a. Bagaimana pengelolaan peserta didik?
b. Kapan pelaksanaan penerimaan siswa baru? Bagaimana Prosedurnya?
c. Bagaimana penentuan jumlah siswa yang diterima?
d. Bagaimana penentuan kelasnya?
e. Bagaimana penanganan jika ada siswa yang melakukan pelanggaran?
f. Bagaimana tata tertib siswa?
g. Adakah ekstrakurikuler?
h. Prestasi apa saja yang pernah diraih?

2.3 Manajemen Personalia di Sekolah


a. Bagaimana pengelolaan personalia?
b. Bagaimana upaya yang dilakukan sekolah jika ada kekurangan guru?
c. Bagaimana peningkatan SDM?
d. Bagaimana tata tertib pegawai?
e. Adakah sanksi bagi pegawai yang melakukan pelanggaran?
f. Bagaimana jenjang karir pegawai?
g. Bagaimana upaya meningkatkan kesejahteraan pegawai?

2.4 Manajemen Keuangan di Sekolah


a. Bagaimana pengelolaan pendanaan?
b. Bagaimana upaya mendapatkan dana?
c. Bagaimana sistem pelaporannya?

3
2.5 Manajemen Hubungan Masyarakat di Sekolah
a. Bagaimana pengelolaan humas?
b. Bagaimana upaya sekolah untuk menjalin kerjasama dengan masyarakat?

2.6 Manajemen Sarana Prasarana di Sekolah


a. Bagaimana pengelolaannya?
b. Bagaimana pengadaannya?
c. Bagaimana pertanggungjawabannya?

2.7 Manajemen Layanan Khusus di Sekolah


a. Bagaimana sekolah mengelola layanan khusus untuk siswa dengan kebutuhan
khusus?
b. Apakah ada program bimbingan dan konseling? Bagaimana program ini
diorganisasikan dan dilaksanakan?
c. Bagaimana sekolah menangani siswa dengan masalah pembelajaran atau kesulitan
belajar?
d. Bagaimana sekolah mendukung siswa dengan disabilitas?
e. Bagaimana evaluasi dan pemantauan dilakukan terhadap layanan
khusus yang diberikan?

4
BAB III
METODE OBSERVASI

3.1 Waktu dan Tempat

Laporan ini disusun berdasarkan hasil observasi lapangan yang dilakukan di SMA
Negeri 11 Semarang. SMA Negeri 11 Semarang merupakan salah satu sekolah menengah
atas negeri yang beralamat di Gg XIV RT 01 RW 01, Lamper Tengah, Kecamatan
Semarang Selatan, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Adapun waktu pelaksanaan
observasi dilakukan pada:
1. Tanggal 15 Mei 2023, mengajukan surat izin untuk melakukan kegiatan observasi di
SMA Negeri 11 Semarang kepada kepala sekolah.
2. Tanggal 25 Mei 2023, melaksanakan observasi sekolah di SMA Negeri 11 Semarang
selama kurang lebih tiga jam, mulai dari pukul 10.00 WIB sampai pukul 13.00.
Observasi dilakukan dengan cara mengamati lingkungan fisik sekolah, sarana dan
prasarana sekolah, serta aktivitas belajar mengajar di kelas. Observasi juga dilakukan
dengan cara mewawancarai wakil kepala sekolah kurikulum sebagai narasumber utama
dalam penelitian ini. Hasil observasi dicatat dalam bentuk catatan lapangan dan
dokumentasi.

3.2 Pedoman Observasi


Observasi adalah pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti. Dalam
proses observasi ini harus dilakukan dengan penuh attention atau perhatian dengan
memusatkan perhatian, kesadaran, serta aktivitas terhadap objek. Pelaksanaan observasi
perlu memperhatikan tujuan observasi serta dilakukan secara sistematis.

3.3 Pedoman Wawancara


Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara tanya- jawab yang
dilakukan secara langsung dengan lisan secara terstruktur, sistematis, dan runtut. Biasanya
seorang interviewer akan mencari narasumber yang dianggap dapat memberikan informasi
secara detail dan dianggap paling mengertiterhadap objek yang diamati.

5
BAB IV
HASIL OBSERVASI

4.1 Manajemen Kurikulum dan Manajemen Peserta Didik di SMA Negeri 11 Semarang

SMA Negeri 11 Semarang setiap tahun membuat laporan kurikulum yang mencakup
jadwal guru dan siswa serta program pembelajaran yang harus disahkan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Jateng. Terkait dengan pembagian tugas mengajar, sekolah ini
menggunakan Surat Keputusan Kepala Bidang Nasional (SKBN) sebagai acuan.
Berdasarkan hasil observasi, penulis menemukan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan
manajemen kurikulum dan manajemen peserta didik di SMA Negeri 11 Semarang, yaitu :
A. Kegiatan yang berkaitan dengan tugas guru :
a. Pembagian tugas pembelajaran.
Guru-guru di SMA Negeri 11 Semarang mendapatkan tugas mengajar sesuai
dengan bidang studi dan kompetensi mereka. Jumlah jam mengajar per minggu
ditentukan berdasarkan beban kerja guru yang dihitung dengan angka kredit. Guru-
guru juga harus membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang sesuai
dengan silabus dan standar kompetensi lulusan (SKL).
b. Pembagian tugas membina kegiatan ekstrakurikuler.
Selain tugas mengajar, guru-guru di SMA Negeri 11 Semarang juga ditugaskan
untuk membina kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakat siswa.
Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ini meliputi bidang olahraga, seni,
keterampilan, dan pengembangan diri. Guru-guru harus membuat program kerja,
jadwal kegiatan, dan evaluasi kegiatan ekstrakurikuler.
B. Kegiatan yang berkaitan dengan proses pelaksanaan pembelajaran :
a. Penyusunan jadwal pelajaran.
Jadwal pelajaran di SMA Negeri 11 Semarang disusun oleh wakil kepala
sekolah bidang kurikulum dengan mempertimbangkan ketersediaan ruang kelas,
jam mengajar guru, dan alokasi waktu belajar siswa. Jadwal pelajaran dibuat
sebelum tahun ajaran baru dimulai dan disosialisasikan kepada guru dan siswa
melalui papan pengumuman dan media sosial.
b. Penyusunan program pelajaran.
Program pelajaran di SMA Negeri 11 Semarang disusun oleh tim pengembang
kurikulum yang terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum,

6
guru mata pelajaran, dan guru bimbingan konseling. Program pelajaran dibuat
berdasarkan kurikulum nasional yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
karakteristik sekolah. Program pelajaran meliputi program tahunan, program
semester, silabus, RPP, kriteria ketuntasan minimal (KKM), dan sistem penilaian.
c. Pengisian daftar kemajuan kelas.
Daftar kemajuan kelas adalah dokumen yang berisi data siswa, jadwal pelajaran,
absensi siswa, nilai rapor, dan catatan khusus tentang perkembangan siswa di kelas.
Daftar kemajuan kelas diisi oleh wali kelas setiap hari setelah proses belajar
mengajar selesai. Daftar kemajuan kelas digunakan sebagai bahan evaluasi dan
bimbingan siswa.
d. Kegiatan mengelola kelas.
Kegiatan mengelola kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
menciptakan kondisi belajar yang efektif dan menyenangkan di kelas. Kegiatan
mengelola kelas meliputi penyampaian tujuan pembelajaran, pemberian motivasi,
pengaturan metode dan media pembelajaran, pemberian tugas dan umpan balik,
pengelolaan waktu, pengelolaan interaksi, dan pengelolaan disiplin.
e. Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar.
Evaluasi hasil belajar adalah proses pengukuran dan penilaian terhadap
pencapaian kompetensi siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Evaluasi
hasil belajar di SMA Negeri 11 Semarang dilakukan dengan menggunakan tes atau
penilaian sumatif. Tes atau penilaian sumatif adalah penilaian yang bertujuan untuk
menilai pencapaian tujuan pembelajaran dan capaian pembelajaran siswa sebagai
dasar penentuan kenaikan kelas dan kelulusan. Tes atau penilaian sumatif dilakukan
secara berkala, seperti ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, dan ujian nasional.
f. Laporan hasil belajar dan kegiatan bimbingan dan konseling.
Laporan hasil belajar adalah dokumen yang berisi informasi tentang nilai rapor,
prestasi, dan perkembangan siswa dalam bidang akademik dan non-akademik.
Laporan hasil belajar dibuat oleh wali kelas dengan menggunakan data dari daftar
kemajuan kelas dan sistem informasi akademik. Laporan hasil belajar disampaikan
kepada siswa dan orang tua secara rutin setiap semester. Kegiatan bimbingan dan
konseling adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru bimbingan konseling untuk
membantu siswa dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan belajar, karir,
pribadi, sosial, dan spiritual. Kegiatan bimbingan dan konseling meliputi layanan
7
dasar, layanan responsif, layanan perencanaan individual, dan layanan dukungan
sistem. Kegiatan bimbingan dan konseling juga dilaporkan kepada kepala sekolah,
wali kelas, orang tua, dan pihak terkait.
Pelaksanaan supervisi di SMA Negeri 11 Semarang diadakan 2 kali dalam 1 tahun.

Terkait supervisi akademik yang dilakukan oleh SMA Negeri 11 Semarang,


penulis menemukan bahwa sekolah ini menerapkan supervisi akademik dengan
melibatkan kepala sekolah dan guru senior sebagai supervisor. Supervisi akademik
dilakukan dengan cara mengamati proses belajar mengajar di kelas, memberikan
umpan balik, saran, dan bimbingan kepada guru yang disupervisi, serta melakukan
tindak lanjut berupa pelatihan atau workshop. Supervisi akademik dilakukan dua kali
dalam satu tahun ajaran. Tujuan supervisi akademik adalah untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran, kompetensi guru, dan pencapaian siswa. Supervisi akademik
juga dilakukan sebagai persiapan jika ada monitoring atau evaluasi dari pengawas
sekolah.

Hasil observasi di atas menunjukkan bahwa supervisi akademik di SMA Negeri


11 Semarang sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan panduan yang diterbitkan
oleh Direktorat Pembinaan SMA (2021) yang menyatakan bahwa supervisi akademik
adalah salah satu tugas kepala sekolah yang harus dilaksanakan dengan keterampilan
konseptual, interpersonal, dan teknis. Supervisi akademik berperan untuk memberi
pemahaman kepada guru tentang konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik
perkembangan belajar siswa, serta contoh pembelajaran yang kreatif, inovatif,
pemecahan masalah, berpikir kritis, dan naluri kewirausahaan. Supervisi akademik juga
membimbing guru dalam menyusun RPP, memilih dan menggunakan
strategi/model/metode/teknik pembelajaran, menggunakan media dan teknologi
informasi dalam pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran, serta melakukan
penelitian tindakan kelas.

Manajemen kurikulum juga melingkupi peserta didik, dimana penerimaan


peserta didik baru ditampung melalui PPDB online lalu diseleksi melalui urutan yang
jumlahnya akan ditentukan oleh Disdikprov Jawa Tengah sehingga sekolah tidak
memiliki hak campur tangan, sekolah hanya untuk tempat pengumpulan berkas. Hal ini
sesuai dengan Permendikbud Nomor 44 Tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik
Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah

8
Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan yang mengatur bahwa penerimaan
peserta didik baru dilakukan secara online melalui sistem zonasi, afirmasi, perpindahan
orang tua/wali siswa, prestasi akademis/non-akademis.

Kebutuhan siswa yang paling utama yaitu karakter, karakter dapat dibentuk
melalui bimbingan di sekolah yang dapat dilakukan oleh seorang guru BK (Bimbingan
dan Konseling). Jika terdapat siswa yang melakukan pelanggaran akan dikenakan
sanksi tetapi terdapat tahapannya seperti SP1 (Surat Peringatan 1), SP2 (Surat
Peringatan 2), SP3 (Surat Peringatan 3), tetapi sekarang mengeluarkan siswa tidak
diperbolehkan sehingga dari sisi karakter siswa dapat menyebabkan penyepelean
terhadap aturan bahkan mata pelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah ini
memiliki sistem manajemen peserta didik yang berorientasi pada pengembangan
karakter siswa sesuai dengan Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 tentang Penguatan
Pendidikan Karakter yang mengamanatkan bahwa pendidikan karakter harus menjadi
bagian integral dari kurikulum dan kegiatan pembelajaran, serta dilaksanakan melalui
pendekatan holistik, integratif, dan kolaboratif.

Sesuai dengan Permendikbudriset Nomor 21 Tahun 2020 tentang


Penyelenggaraan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease
(Covid-19), sekolah dapat memilih standar kelulusan sekolah tersebut, terdapat 3 yang
tertera yaitu :

a. Penugasan: Penugasan adalah penilaian yang dilakukan dengan memberikan tugas


kepada siswa untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam menerapkan konsep,
prinsip, atau teori yang telah dipelajari dalam bentuk lisan, tertulis, atau karya.

b. Portofolio: Portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan mengumpulkan


berbagai bukti hasil belajar siswa dalam bentuk karya tulis, karya seni, karya ilmiah,
atau karya lainnya yang relevan dengan kompetensi yang dinilai.

c. Test/penilaian sumatif: Test/penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan


dengan memberikan tes tertulis atau lisan kepada siswa untuk mengukur pencapaian
tujuan pembelajaran dan capaian pembelajaran siswa sebagai dasar penentuan kenaikan
kelas dan kelulusan.

Di SMA Negeri 11 Semarang menggunakan tes/penilaian sumatif karena


dipandang lebih efektif dari pilihan yang lain. Penilaian sumatif adalah penilaian yang

9
bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran dan/atau Capaian
Pembelajaran (CP) sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan/atau kelulusan dari
suatu pendidikan. Peraturan sekarang materi yang sudah diujikan tidak boleh diujikan
lagi, sehingga berkurangnya rasa bersaing karena tidak adanya tantangan. Hal ini
berbeda dengan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan yang mengatur bahwa penilaian sumatif dapat dilakukan dengan
menggunakan tes formatif atau tes akhir semester yang mencakup materi yang telah
diujikan sebelumnya.

Jika membicarakan akademis SMA Negeri 11 Semarang kira-kira memiliki


urutan No. 7 dari 16 SMA yang ada di Semarang. Namun, SMA Negeri 11 Semarang
tidak hanya akan membahas seputar akademis, sekolah ini juga menduduki urutan No.
1 di Semarang bidang non akademisnya sehingga termasuk sekolah Pusat Pendidikan
dan Latihan Pelajar (PPLP). Cabang olahraga yang menonjol yaitu sepakbola dilihat
dari segi sejarah. Hal ini dapat dilihat dari prestasi-prestasi yang diraih oleh siswa-siswi
SMA Negeri 11 Semarang dalam bidang olahraga, seperti juara umum Olimpiade
Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tahun 2019 dan juara umum Popda Kota Semarang
tahun 2020.

4.2 Manajemen Personalia di SMA N 11 Semarang


Manajemen personalia adalah bagian manajemen yang memperhatikan orang-orang
dalam organisasi, khususnya tenaga pendidik (guru) dan kependidikan (karyawan). Di
SMA N 11 Semarang, manajemen personalia selalu melakukan pembinaan terhadap
pegawai karena tidak semua pegawai menjalankan tanggung jawab dengan benar.
Pembinaan ini meliputi:
Pembinaan karir, yang dilakukan secara personal seperti mengikuti MGMP
(Musyawarah Guru Mata Pelajaran) dan melanjutkan pendidikan. Mayoritas guru di
SMA N 11 Semarang sudah lulus S2, sedangkan di bagian TU hanya KTU yang sudah
lulus S2. Tujuan pembinaan karir adalah untuk pengembangan SDM guna memajukan
mutu sekolah.

Penyelesaian masalah SDM, yang berkaitan dengan kekurangan atau kinerja pegawai.
Jika terjadi kekurangan SDM seperti adanya guru pensiun, sekolah tidak merekrut guru
baru karena tidak adanya anggaran, melainkan mengalokasikan guru yang sudah ada.
Namun, sekolah ini jarang mengalami masalah ini. Masalah lain yang mungkin timbul

10
adalah KWK (Keterlambatan Waktu Kerja), yang dapat dipantau dari Sinaga. Jika
pegawai sering terlambat, TTP (Tunjangan Tambahan Penghasilan) sebesar Rp
2.000.000,00 per bulan akan dipotong otomatis dari pusat. Pegawai yang terlalu sering
KWK akan dipanggil dan dibina di cabang dinas, bahkan dapat dikenai sanksi
pemecatan.
Jenjang karir, yang memerlukan faktor mental yang kuat. Semua guru di SMA N 11
Semarang diberi kesempatan untuk menjadi guru penggerak, yaitu program pendidikan
kepemimpinan bagi guru yang bersifat transformasi, yang diselenggarakan oleh
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia. Program ini
dimulai tahun 2022 dan memiliki batas usia 50 tahun. Peraturan yang dibuat oleh
Nadiem Makarim menyatakan bahwa syarat untuk menjadi kepala sekolah adalah harus
menjadi guru penggerak. Guru muda sangat dianjurkan untuk mengikuti CGP (Calon
Guru Penggerak) untuk membentuk mental mereka agar dapat menjalankan tugas
dengan maksimal.
Kesejahteraan pegawai, yang dilihat dari sisi gaji dan tunjangan. Gaji pegawai
diberikan oleh pemerintah dan setiap kepemimpinan pemerintah memiliki ketentuan
nominal dan kenaikan gaji yang berbeda. Di zaman Presiden Susilo Bambang
Yudoyono, gaji pegawai negeri setiap tahun mengalami kenaikan sebesar 5-7%.
Sedangkan di zaman Presiden Jokowi, dalam 10 tahun masa jabatannya hanya terdapat
kenaikan gaji sekali yaitu 5%.

4.3 Manajemen Keuangan di SMA N 11 Semarang


Manajemen keuangan adalah bagian manajemen yang berhubungan dengan
pengelolaan dana atau anggaran sekolah. Di SMA N 11 Semarang, manajemen keuangan
memiliki beberapa tugas dan tanggung jawab, antara lain:

• Membuat RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah), yaitu dokumen


perencanaan yang berisi rencana kegiatan dan anggaran sekolah selama satu tahun.
RKAS dibuat sesuai dengan perkiraan yang akan dibelanjakan untuk barang dan jasa,
seperti sewa narasumber jika sekolah mengadakan pelatihan. RKAS dibuat oleh
bendahara sekolah baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy yang akan diperiksa
oleh inspektur. RKAS tidak dapat dimanipulasi, jika melanggar akan diberi sanksi
sesuai dengan peraturan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.

11
• Mengelola dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dari pemerintah yang sudah
dianggarkan sesuai porsi sehingga tidak dapat disalahgunakan. Dana BOS digunakan
untuk membiayai kegiatan operasional sekolah, seperti pembayaran gaji, pemeliharaan
sarana dan prasarana, pembelian buku, dan lain-lain. Pembayaran saat ingin pengadaan
harus melalui SIPLah (Sistem Informasi Pengadaan Sekolah) dari Kemendikbudristek
serta pembelanjaan juga harus sesuai prosedur SOP
• Memenuhi kebutuhan paling utama siswa, seperti standar ruang kelas yang harus
terdapat LCD. Selain itu, juga memenuhi kebutuhan meja kursi dari kayu karena
sekolah negeri sekarang gratis. Jika ada pengajuan dana terhadap warga sekolah guna
mensejahterakan warga sekolah, dapat disebut dengan Pungli (Pungutan Liar) yang
merupakan tindakan ilegal dan melanggar hukum.
• Menyusun laporan keuangan yang mencakup laporan realisasi anggaran, laporan arus
kas, neraca, dan laporan perubahan ekuitas. Laporan keuangan dibuat secara transparan
dan akuntabel untuk menunjukkan penggunaan dana sekolah secara bertanggung
jawab. Laporan keuangan juga harus diaudit oleh auditor eksternal untuk memastikan
kredibilitas dan validitasnya.

4.4 Manajemen Hubungan Masyarakat di SMA N 11 Semarang

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMA N 11 Semarang, dapat diketahui


bahwa manajemen hubungan masyarakat di sekolah tersebut sudah berjalan dengan baik
dan sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen hubungan masyarakat pendidikan. Hal ini
dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu:

➢ Proses komunikasi antara sekolah dan masyarakat, yang dilakukan dengan


menggunakan berbagai media dan strategi untuk meningkatkan pemahaman publik
tentang kebutuhan dan kegiatan pendidikan di sekolah. SMA N 11 Semarang rutin
menyampaikan informasi tentang visi, misi, tujuan, program, prestasi, dan kegiatan
sekolah melalui website, media sosial, brosur, spanduk, dan rapat umum. Sekolah ini
juga menerima masukan dan saran dari masyarakat melalui kotak saran, surat menyurat,
telepon, dan kunjungan langsung.
➢ Peningkatan kepedulian dan kerjasama masyarakat dalam meningkatkan dan
mengembangkan sekolah, yang dilakukan dengan melibatkan peran masyarakat secara
optimal dalam membantu peningkatan kualitas pendidikan. SMA N 11 Semarang
menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, seperti komite sekolah, orang tua siswa,

12
alumni, tokoh masyarakat, lembaga pendidikan lain, dunia usaha dan industri,
pemerintah daerah, dan organisasi kemasyarakatan. Kerjasama ini meliputi bidang
akademik, non-akademik, sarana dan prasarana, dana bantuan, dan pengembangan
SDM.
➢ Pembentukan citra positif sekolah di mata masyarakat, yang dilakukan dengan
menunjukkan kinerja dan prestasi sekolah yang baik dan profesional. SMA N 11
Semarang berupaya untuk memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas kepada
siswa dengan mengimplementasikan kurikulum 2013 secara efektif dan inovatif.
Sekolah ini juga berpartisipasi dalam berbagai lomba dan kompetisi baik tingkat lokal
maupun nasional. Sekolah ini juga menjaga hubungan yang harmonis dengan
masyarakat sekitar dengan mengadakan kegiatan sosial seperti bakti sosial, donor darah,
penghijauan lingkungan, dan gotong royong.

4.5 Manajemen Sarana dan Prasarana di SMA N 11 Semarang

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMA N 11 Semarang, dapat diketahui


bahwa manajemen sarana dan prasarana di sekolah tersebut sudah berjalan dengan baik dan
sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen sarana dan prasarana pendidikan. Hal ini dapat
dilihat dari beberapa aspek, yaitu:
Perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana, yang dilakukan dengan
mempertimbangkan jumlah dan kualitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
menunjang proses pendidikan di sekolah. SMA N 11 Semarang memiliki sarana dan
prasarana yang memadai, seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, ruang guru,
ruang kepala sekolah, ruang TU, masjid, lapangan olahraga, kantin, toilet, dan parkir.
Sekolah ini juga memiliki peralatan dan perabot yang lengkap, seperti meja kursi, LCD
proyektor, komputer, buku-buku, alat-alat laboratorium, dan lain-lain.
Pengadaan sarana dan prasarana, yang dilakukan dengan menggunakan mekanisme
yang transparan dan akuntabel. SMA N 11 Semarang mengadakan sarana dan prasarana
dengan cara membeli, menyewa, meminjam, menukar, atau mendaur ulang sesuai
dengan kebutuhan dan anggaran. SMA N 11 Semarang juga mengikuti prosedur
pengadaan yang ditetapkan oleh pemerintah, seperti menggunakan SIPLah (Sistem
Informasi Pengadaan Sekolah) dari Kemendikbudristek.
Penyimpanan dan penyaluran sarana dan prasarana, yang dilakukan dengan
menggunakan sistem yang rapi dan teratur. SMA N 11 Semarang memiliki gudang atau

13
ruang penyimpanan yang cukup luas dan aman untuk menyimpan sarana dan prasarana
yang tidak digunakan secara rutin. SMA N 11 Semarang juga memiliki petugas atau
penanggung jawab untuk mengatur penyimpanan dan penyaluran sarana dan prasarana
kepada pihak-pihak yang membutuhkan.
Pendayagunaan sarana dan prasarana, yang dilakukan dengan menggunakan sarana dan
prasarana secara optimal dan efisien. SMA N 11 Semarang memanfaatkan sarana dan
prasarana untuk mendukung kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan
ekstrakurikuler. Sekolah ini juga membagi jadwal penggunaan sarana dan prasarana
secara adil dan merata kepada semua guru dan siswa. SMA N 11 Semarang juga
membuka sarana dan prasarana untuk dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar jika ada
permintaan.
Pemeliharaan sarana dan prasarana, yang dilakukan dengan melakukan perawatan
secara berkala dan preventif. SMA N 11 Semarang melakukan pemeliharaan sarana dan
prasarana dengan cara membersihkan, merapikan, melumasi, mengganti bagian yang
rusak, atau merehabilitasi sesuai dengan kondisi. SMA N 11 Semarang juga melibatkan
guru, siswa, komite sekolah, orang tua siswa, atau pihak ketiga dalam pemeliharaan
sarana dan prasarana.
Penginventarisan dan penghapusan sarana dan prasarana, yang dilakukan dengan
membuat daftar atau catatan tentang semua sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah.
Sekolah ini melakukan penginventarisan dengan cara memberi kode atau nomor pada
setiap sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah. SMA N 11 Semarang juga
melakukan pencatatan dan pelaporan tentang status dan kondisi sarana dan prasarana
secara rutin. Sekolah ini juga melakukan penghapusan sarana dan prasarana yang sudah
tidak layak pakai atau rusak berat dengan cara menjual, menyumbangkan, atau
membuangnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4.6 Manajemen Layanan Khusus di SMA N 11 Semarang

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMA N 11 Semarang, dapat diketahui


bahwa manajemen layanan khusus di sekolah tersebut sudah berjalan dengan baik dan
sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen layanan khusus pendidikan. Hal ini dapat dilihat
dari beberapa aspek, yaitu:
 Jenis layanan khusus yang disediakan sekolah, yang meliputi layanan bimbingan dan
konseling, perpustakaan, laboratorium, ekstrakurikuler, UKS, kafetaria, koperasi,

14
OSIS, transportasi, asrama, akselerasi, kelas inklusi, dan PSG-prakerin. Layanan
khusus ini ditetapkan dan diorganisasikan untuk memudahkan atau memperlancar
pembelajaran, serta memenuhi kebutuhan khusus siswa di sekolah.
 Tujuan layanan khusus yang diberikan sekolah, yang meliputi tujuan umum dan tujuan
khusus. Tujuan umum layanan khusus adalah untuk mendukung tercapainya tujuan
pendidikan secara optimal. Tujuan khusus layanan khusus adalah untuk
mengembangkan potensi dan bakat siswa, memberikan bantuan dan pelayanan kepada
siswa yang mengalami masalah atau kesulitan belajar, memberikan fasilitas dan sarana
yang memadai untuk pembelajaran, memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berpartisipasi dalam kegiatan positif di luar jam pelajaran, meningkatkan kesehatan dan
gizi siswa, memberikan kemudahan akses dan mobilitas siswa, memberikan
pengalaman belajar yang berbeda dan menantang bagi siswa yang berprestasi tinggi
atau berkebutuhan khusus, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengenal
dunia kerja.
 Proses manajemen layanan khusus yang dilakukan sekolah, yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Perencanaan meliputi analisis
kebutuhan dan penyusunan program layanan khusus. Pengorganisasian berupa
pembagian tugas dan tanggung jawab kepada personil yang terlibat dalam layanan
khusus. Penggerakan meliputi pengaturan pelaksanaan layanan khusus sesuai dengan
jadwal dan prosedur. Pengawasan meliputi pemantauan dan penilaian kinerja layanan
khusus serta melakukan tindak lanjut jika ada masalah atau hambatan.

15
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMA Negeri 11 Semarang, dapat
diambil beberapa kesimpulan yang signifikan. Pertama, manajemen kurikulum di SMA
Negeri 11 Semarang telah dilaksanakan dengan baik. Sekolah ini memiliki prosedur yang
jelas dalam pembagian tugas guru, penyusunan jadwal pelajaran, penyusunan program
pelajaran, evaluasi hasil belajar, serta pelaporan hasil belajar dan kegiatan bimbingan dan
konseling. Kedua, manajemen peserta didik di SMA Negeri 11 Semarang juga berjalan
dengan baik. Proses penerimaan peserta didik baru dilakukan secara online melalui sistem
zonasi, afirmasi, dan perpindahan orang tua/wali siswa. Sistem pengelolaan disiplin yang
melibatkan tahapan peringatan juga telah terimplementasi dengan baik. Ketiga, supervisi
akademik di SMA Negeri 11 Semarang telah terlaksana dengan baik, dengan kepala
sekolah dan guru senior berperan sebagai supervisor. Supervisi akademik dilakukan
secara periodik dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, kompetensi
guru, dan pencapaian siswa.

5.2 Saran
Diharapkan SMA Negeri 11 Semarang dapat terus meningkatkan manajemen
kurikulum dan manajemen peserta didik, sehingga mampu menghasilkan lulusan yang
berkualitas, memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan masa depan, dan mampu
berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa. Laporan observasi ini diharapkan dapat
menjadi referensi dalam pengembangan manajemen pendidikan di sekolah-sekolah
lainnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Rohiat, 2010. Manajemen Sekolah: Teori Dasar dan Praktik. Bandung: PT. Refika Aditama.
Anonim 3, 2011. Manajemen Stratejik dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
Hamalik, Oesman. 2006. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Rosdakarya.
Fattah, N. (2017). Manajemen Berbasis Sekolah: Teori, Konsep, dan Praktek. Bandung:
Remaja Rosdakarya.

17

Anda mungkin juga menyukai