Anda di halaman 1dari 3

ANGINA PEKTORIS

440/393/SOP/
No. Dokumen : PKM-WRJ/V/
2022
SOP No. Revisi : 00
Tanggal
: 16 Mei 2022
Terbit
Halaman : 1/2
UPT
PUSKESMAS
MEGAWATI S
WARUNG
JAMBU

1. Pengertian Keluhan nyeri dada yang khas, yaitu seperyi rasa ditekan
atau seperti ditimpa beban yang sangat berat
2. Tujuan Memberikan penanganan pada kasus angina pectoris
stabil
Tingkat Kemampuan 3B
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Warung Jambu No.
440/006/SK/PKMWRJ/IV/2018 tentang Layanan Klinis
Yang berorientasi Pasien.
4. Referensi Panduan Praktek Klinis bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama, Tahun 2022
5. Prosedur 1. Anamnesis (Subjective)
Keluhan nyeri dada yang punya ciri khas :
a. Letak : nyeri dada daerah stternum atau dibawah
strenum, atau dada sebelah kiri dan menjalar ke
lengan kiri, menjalar ke punggung, leher, atau ke
lengan kanan. Nyeri juga dapat timbul ditempat lain
yaitu epigastrium,leher, rahang, gigi dan bahu
b. Kualitas : nyeri dada biasanya seperti tertekan
benda berat, serasa di peras atau terasa panas,
kadang-kadang hanya mengeluh perasaan tidak
enak didada.
c. Hubungan dengan aktivitas : nyeri dada biasanya
timbul pada saat melakukan aktivitas. Nyeri dada
hilang jika aktivitas dihentikan.
d. Lama serangan : biasanya berlangsung ; 1-5 menit,
kadang perasaan tidak enak di dada masih terasa
setelah nyeri hilang
e. Nyeri dada disertai keringat dingin,mual, muntah,
sesak dan pucat
2. Pemeriksaan Fisik (Objective)
a. Pada saat serangan, dapat tidak menunjukkan
kelainan
b. Dapat ditemukan pembesaran jantung
3. Pemeriksaan penunjang
EKG ( pada saat istrahat dapat terlihat normal dapat
juga pernah mendapat infark miokard dimasa lampau
4. Penegakkan diagnostik (Assessment)
Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
5. Penatalaksanaan (Plan)
a. Oksigen dimulai 2 L/menit
b. Nitrat kombinasi dengan B Bloker atau Calcium
Channel Bloker (CCB) non dihidropiridin yang tidak
meningkatkan denyut jantung (misal : verapamil,
diltiazem).
- Nitrat 5 mg sublingual dilanjutkan 5 mg oral
sampai mendapat pelayanan rawat lanjutan.
- Beta Bloker : Propanolol 20-80 mg dalam dosis
terbagi atau bisoprolol 2,5-5 mg per 24 jam.
- CCB : Verapamil 80 mg (2-3 kali sehari),
diltiazem 30 mg (3-4 kali sehari)
c. Antiplatelet : aspirin 160-320 mg sekali minum pada
serangan akut
d. Konseling dan edukasi
6. Bagan Alir
Mulai

Subjektif Objektif
Anamnesis

Pemeriksaan penungjang
(EKG)

Penegakkan diagnostik
(Assessment)

Penatalaksanaan (plan)
oksigen 2L/menit,
Nitrat kombinasi beta bloker
Aspirin 160 -320 mg
Konseling dan edukasi

selesai

7. Ruang  Ruang Pelayanan Umum


Terkait  Ruang Tindakan
 Farmasi
ANGINA PEKTORIS
440/393/DT/
No. Dokumen : PKM-WRJ/V/
2022
DAFTAR
No. Revisi : 00
TILIK
Tanggal
: 16 Mei 2022
Terbit
Halaman : 1/1
UPT
PUSKESMAS
MEGAWATI S
WARUNG
JAMBU

Ruang : ………………………………………………………........
Nama Petugas : …………………………………………….........…………
Tanggal Pelaksanaan : ………………………………………….........……………

No Langkah Kegiatan Ya Tidak


1 Apakah Petugas melakukan Anamnesis
(Subjective) pada pasien?
2 Apakah Petugas melakukan Pemeriksaan
Fisik (Objective) pada pasien?
3 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan
penunjang EKG pada pasien?
4 Apakah petugas melakukan penegakkan
diagnostik (Assessment) pada pasien?
5 Apakah petugas Penatalaksanaan (plan)
oksigen 2L/menit, Nitrat kombinasi beta
bloker, Aspirin 160 -320 mg, Konseling dan
edukasi
Jumlah

Compliance rate (CR) : .......................


Bogor, …………..

Pelaksana / Auditor

……………………………................
NIP: ………………….................

Anda mungkin juga menyukai