Anda di halaman 1dari 5

Al Ulum Sains dan Teknologi Vol.2 No.

1 Nopember 2016 20

FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL DALAM UPAYA


PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PADI ORGANIK

Inda Ilma Ifada dan Gt. Khairun Ni’mah1)

1
Fakultas Pertanian Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin
Email : inda.ifada@gmail.com

ABSTRACT

Organic Rice Farming has disadvantages in marketing. Most organic rice farmers to sell their
crops to traders and surrounding communities a place to stay at a price not much different from
non-organic rice. During this organic rice sold in supermarkets comes from the island of Java, they
can not sell to supermarkets because of limited capital. This study aims to identify the internal and
external factors as organic rice agribusiness development efforts in South Kalimantan long-term
goals give an idea to the public / investor on opportunities for organic rice farming that
development of organic rice farming in South Kalimantan increased. The method used by purposive
sampling and accidental sampling. Sample total 76 peoples. The result showed the strength of
organic rice farming is the resulting product is beneficial to health. The main drawback is the
limited capital. The biggest opportunity in terms of increasing farmers for fertilizer production
technology and biological pesticides. The biggest threat that farmers have difficulty obtaining and
maintaining organic certification.

Keywords: Organic rice, External factors, Internal factors, Agribusiness

PENDAHULUAN menjualnya ke supermarket karena modal


Pertanian organik dimaksudkan untuk terbatas. Selama ini beras organik berkemasan
menghasilkan makanan bermutu tinggi dan yang di jual di supermarket tersebut berasal dari
bergizi yang mendukung pemeliharaan pulau jawa. Oleh karena itu dilakukan penelitian
kesehatan dan kesejahteraan. Mengingat hal ini untuk mengidentifikasi factor internal dan
tersebut, maka harus dihindari penggunaan eksternal sebagai upaya pengembangan
pupuk, pestisida, obat-obatan bagi hewan dan agribisnis padi organic di Kalimantan Selatan
bahan aditif makanan yang dapat berefek yang tujuan jangka panjangnya memberikan
merugikan kesehatan (IFOAM, 2005). gambaran kepada masyarakat/investor tentang
Hasil penelitian sebelumnya yang peluang pengembangan usahatani padi organik
dilakukan Inda(2014) menunjukkan bahwa di agar pembangunan pertanian padi organic di
daerah pertanian padi organik di Kalimantan Kalimantan Selatan meningkat.
Selatan memiliki kendala dalam bidang
pemasaran.Sebagian besar petani padi organik METODE PENELITIAN
menjual hasil panennya dalam bentuk gabah Metode yang digunakan dalam penelitian
kepada pedagang pengumpul yang kemudian ini adalah metode Purposive sampling atau
menjualnya ke pasar dengan harga yang tidak secara sengaja di Kabupaten Banjar dan Hulu
berbeda jauh dengan beras non organik. Namun Sungai Utara yang menjadi daerah budidaya
ada juga petani yang menjual dalam bentuk padi organic. Total sampel petani organik 55
beras dengan kemasan,akan tetapi konsumennya orang. Selain itu juga digunakan metode
masih warga sekitar. Mereka tidak bisa Accidental sampling dan Purposive sampling
21

pada dinas pertanian Kabupaten Banjar dan Kekuatan tertinggi yang dimiliki oleh
Hulu Sungai Utara bagian yang menangani usahatani adalah produk yang dihasilkan
pertanian organic(4 orang), kantor informasi bermanfaat bagi kesehatan. Hal itu telah
penyuluhan pertanian(3 orang), petani non diketahui dan disadari oleh para pelaku organik,
organic(4 orang), tokoh masyarakat setempat(4 masyarakat dan aparatur negara.Akan tetapi
orang), konsumen / Pelaku Pasar Produk tingkat kesadaran yang tinggi akan manfaat
Organik (6 orang).Analisis data dilakukan kesehatan dari produk tersebut membuat
dengan analisis SWOT. tingginya konsumsi beras organik. Masyarakat
khususnya di Kalimantan Selatan masih lebih
HASIL DAN PEMBAHASAN mementingkan konsumsi produk dengan harga
Analisis SWOT terdiri dari faktor murah dan belum terbiasa mencoba produk
eksternal dan internal. Menurut Freddy baru. Sifat konsumtif masyarakat Kalimantan
Rangkuti (2014), SWOT adalah singkatan dari selatan tinggi, tetapi hal itu hanya terbatas pada
lingkungan Internal Strengths dan Weaknesses memuaskan rasa ingin tahu mereka akan produk
serta lingkungan eksternal Opportunities dan tersebut. Setelah tahu dan mencoba maka
Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis mereka biasanya cendrung untuk meninggalkan
SWOT membandingkan antara factor eksternal dan kembali pada kebiasaan konsumsinya. Hal
peluang dan ancaman dengan factor internal tersebut perlu diperhatikan sehingga kekuatan
kekuatan dan kelemahan. Hasil penilaian factor tersebut menjadi penting untuk ditangani atau
internal selama pelaksanaan usahatani padi dimanfaatkan guna pengembangan pemasaran
organik tersebut bisa dilihat pada Tabel 1. produk organik

Tabel 1 . Penilaian Factor Internal Selama Pelaksanaan Usahatani Padi Organik (Pengolahan Data, 2016)

No. Kekuatan Bobot Relatif Rating Skor


Kelompok tani mempunyai komitmen yang tinggi
1 3,36364 0,08768 4,4909 0,3938
untuk tetap melaksanakan pertanian organic
2 Memiliki sertifikat organic 3,38182 0,08815 5,0545 0,4456
3 Kontinuitas pasokan terjaga 3,4 0,08863 2,7091 0,2401
Anggota konsisten dan mematuhi aturan pertanian
4 3,41818 0,0891 4,3636 0,3888
organic dalam kelompok
5 Produk yang dihasilkan bermanfaat bagi kesehatan 3,56364 0,09289 5,2545 0,4881
TOTAL 17,1273 0,44645 1,9563
No Kelemahan Bobot Relatif Rating Skor
Keterbatasan ketrampilan teknologi pengolahan
1 3,30909 0,08626 2,7818 0,2399
pupuk dan pestisida hayati organic oleh anggota
Produk yang dihasilkan belum dilakukan
2 3,49091 0,091 2,8727 0,2614
pengemasan
3 Modal yang terbatas 3,90909 0,1019 2,0909 0,2131
4 Produk belum dikenal luas di pasaran 3,41818 0,0891 2,4545 0,2187
sistem manajemen dan pembagian tugas dalam
5 3,54545 0,09242 3,1818 0,2941
pemasaran masih kurang
Belum ada jaminan bahwa lahan yang dikelola
6 secara organic akan berlanjut terus sampai masa 3,56364 0,09289 2,5091 0,2331
yang akan datang
TOTAL 21,2364 0,55355 1,4602
TOTAL SKOR INTERNAL FAKTOR 38,3636 1 3,4165

Faktor Eksternal dan Internal dalam Upaya Pengembangan Agribisnis Padi Organik (Inda Ilma Ifada dan Gt. Khairun Ni’mah)
Al Ulum Sains dan Teknologi Vol.2 No.1 Nopember 2016 22

Indikator kelemahan terbesar dalam sehingga akan berdampak positif pada


factor internal adalah modal yang terbatas produksi.Hal tersebut didukung oleh penelitian
dalam usahatani padi organic sehingga penting Suprapto (2010) yang menunjukkan bahwa
untuk ditindaklanjuti. Petani padi organik adanya pengaruh positif antara penyuluhan
karena tidak memiliki modal yang besar dengan pendapatan petani. Intensitas
sehingga mereka kesulitan dalam pemasaran penyuluhan yang tinggi membuat petani padi
dan membangun jaringan pasar sendiri. Mereka organik di Kabupaten Sragen akan meningkat
belum memiliki pelanggan tetap produk mereka pendapatannya. Dengan sistem penanaman padi
sehingga gabah/beras yang mereka hasilkan organik yang baik sesuai anjuran penyuluh
akan dijual kepada tengkulak yang akan pertanian lapangan (PPL), selain akan
menjualnya kembali ke pasar sehingga harganya meningkatan pendapatan petani juga
tidak berbeda jauh dengan produk non organik. menjadikan lahan pertanian menjadi subur dan
Selain itu, petani juga tidak mampu lingkugan menjadi lebih baik. Selain itu yang
memasarkan produk mereka untuk dijual di paling penting untuk ditindaklanjuti adanya
supermarket besar di Kalimantan Selatan, tanggapan yag positif terhadap pertanian
karena uang dari penjualan tidak langsung organik dalam upaya menjaga kelestarian
mereka terima pada saat penyerahan barang lingkungan. Respon positif tersebut
sehingga memerlukan modal yang besar. memudahkan untuk mensosialisasikan pertanian
Kemudian kontinuitas produk dan jumlah dan produk organik di masyarakat, sehingga
produk yang harus tersedia dalam jumlah yang mereka mengetahui dengan jelas maksud dan
banyak, membuat mereka tidak bisa menjual di tujuan dari pengembangan pertanian organik.
supermarket atau pasar modern walaupun ada Ancaman terbesar dalam usahatani padi
permintaan dari Pulau jawa. organik adalah Petani masih memiliki
Modal yang terbatas merupakan kekhawatiran jika tidak menggunakan pupuk
kelemahan utama dari usahatani padi organik. dan pestisida kimia maka produksi akan
Hal itu ditunjang dengan penelitian yang menurun sehingga hanya sedikit yang mau
dilakukan Aji et all (2014) di Kabupaten melaksanakan budidaya padi organik. Selain itu
Jember, bahwa faktor strategis kelemahan yang menjadi ancaman berikutnya adalah petani
utama dan memiliki kepentingan relatif tinggi mengalami kesulitan ketika mulai melaksanakan
adalah kemampuan finansial yang lemah. pertanian organic terlebih lagi untuk
Faktor eksternal terdiri dari peluang dan mendapatkan sertifikat organik. Kenyataan di
ancaman. Penilaian faktor eksternal dapat lapangan untuk mendapatkan sertifikat organik
dilihat pada Tabel 2. Pada tabel tersebut itu tidak mudah, banyak persyaratan atau
menunjukkan bahwa yang menjadi peluang ketentuan yang harus ditaati selain juga
terbesar dalam pengembangan usahatani padi memerlukan biaya yang banyak. Konversi lahan
organik adalah peningkatan tekhnologi dalam non organik menjadi organik juga memerlukan
pengolahan pupuk dan pestisida hayati sehingga waktu dan penyesuaian terlebih dahulu, apalagi
pertanian organic dapat lebih optimal. produksinya ketika pertama kali melaksanakan
Keterbatasan kemampuan dan ketrampilan organik akan mengalami penurunan karena
tekhnologi dalam pembuatan pupuk dan masih masa penyesuaian. Akan tetapi setelah
pestisida alami dapat teratasi dengan adanya periode berikutnya akan mengalami
pelatihan dan pendampingan serta pembinaan peningkatan.
yang rutin dan terus menerus dari penyuluh
23

Tabel 2 . Penilaian Kondisi Factor Eksternal Dalam Usahatani Padi Organik (Pengolahan Data,2016)

No. Peluang Bobot Relatif Rating Skor


1. Pasar yang masih terbuka luas 2,9048 0,118 3,857 0,5
Pertanian organic dapat lebih
2. dioptimalkan lagi dengan meningkatkan
3,0952 0,126 4,524 0,6
tekhnologi petani dalam pengolahan
pupuk dan pestisida hayati
3. Memperoleh tanggapan yang positif
dalam upaya menjaga kelestarian 3,4286 0,14 4,19 0,6
lingkungan
4. Adanya pencanangan program Go
3,0476 0,124 4,095 0,5
Organik 2010
Total 12,476 0,509 16,67 2,1
Ancaman Bobot Relatif Rating Skor
1. Petani masih memiliki kekhawatiran
jika tidak menggunakan pupuk dan
3,2381 0,132 2,81 0,4
pestisida kimia maka produksi akan
menurun.
2. Petani mengalami kesulitan ketika
mulai melaksanakan pertanian organic
3,0952 0,126 2,476 0,3
terlebih lagi untuk mendapatkan
sertifikat organik
Banyak pemikiran kalau melaksanakan
3. pertanian organic maka memerlukan
2,619 0,107 2,524 0,3
waktu dan tenaga lebih banyak sehingga
menyusahkan petani
Pertanian organic masih dinggap belum
4. 3,0952 0,126 3 0,4
dapat meningkatkan produksi pangan
Total 12,048 0,491 10,81 1,3
Total Skor Eksternal Faktor 24,524 1 27,48 3,5

Pada saat penelitian berlangsung pertanian organik. Hanya satu gapoktan usaha
sertifikat organik pada beberapa kelompok tani bersama yang akan tetap melakukan
di Kalimantan Selatan telah berakhir masa perpanjangan sertifikat organik, karena mereka
berlakunya sehingga untuk perpanjangan memiliki komitmen yang kuat untuk tetap
kembali memerlukan biaya yang besar. Pihak melaksanakan pertanian organik dan menurut
instansi terkait memberikan bantuan untuk mereka, tanpa sertifikat produk organik akan
perpanjangan akan tetapi pihak kelompok tani sama dengan beras non organik lainnya.
kurang berkenaan karena untuk biaya rutin Hal itu dirasa masih belum sesuai dengan
setiap tahunnya ditanggung oleh kelompok tani prinsip pertanian organik didasarkan keadilan
sendiri yang masih terkendala dengan menurut IFOAM (2005) menekankan bahwa
pemasaran produk organik yang mereka mereka yang terlibat dalam pertanian organik
hasilkan. Kelompok tani yang tidak melakukan harus membangun hubungan yang manusiawi
perpanjangan karena kendala biaya yang besar untuk memastikan adanya keadilan bagi semua
tersebut tetap berkomitmen untuk melaksanakan pihak di segala tingkatan seperti petani, pekerja,

Faktor Eksternal dan Internal dalam Upaya Pengembangan Agribisnis Padi Organik (Inda Ilma Ifada dan Gt. Khairun Ni’mah)
Al Ulum Sains dan Teknologi Vol.2 No.1 Nopember 2016 24

pemroses, penyalur, pedagang dan konsumen. modal yang terbatas. Peluang terbesar dalam hal
Pertanian organik harus memberikan kualitas peningkatan tekhnologi petani dalam
hidup yang baik bagi setiap orang yang terlibat, pengolahan pupuk dan pestisida hayati.
menyumbang bagi kedaulatan pangan dan Ancaman terbesar yaitu petani mengalami
pengurangan kemiskinan. Pertanian organik kesulitan untuk mendapatkan dan
bertujuan untuk menghasilkan kecukupan dan mempertahankan sertifikat organik.
ketersediaan pangan maupun produk lainnya
dengan kualitas yang baik. DAFTAR PUSTAKA
Strategi yang bisa diterapkan untuk Aji,Ardito Atmaka, Arif Satria dan Budi
mengembangkan agribisnis padi organik dapat Hariono.2014. Strategi Pengembangan
dilakukan dengan pengoptimalan factor Agribisnis Komoditas Padi Dalam
Meningkatkan Ketahanan Pangan
produksi guna peningkatan produksi dan
Kabupaten Jember. Jurnal Manajemen &
produktivitas,memperluas jaringan kerjasama Agribisnis, Vol. 11 No. 1, Maret 2014 Hal
pemasaran produk, melaksanakan sosialisasi 60-67. http://download.portalgaruda.org/.
pertanian organik guna pengembangan produk, [19 Oktober 2016]
meningkatkan sinergi antara petani, pelaku
pasar dan pemerintah, pelatihan ketrampilan Ifada, Inda Ilma. 2014. Analisis Usahatani Padi
petani dalam tekhnologi pembuatan pupuk dan Organik Bersertifikasi Di Desa Tambak
Sirang Kecamatan Gambut Kabupaten
pestisida organic, pembagian tugas yang jelas
Banjar. Jurnal Media Sains Volume 7
dalam kelompok tani khususnya bagian Nomor 1 April 2014 Hal 20-25.
pemasaran, melakukan promosi dan pengenalan
produk organik kepada masyarakat,dibentuknya IFOAM Organic International. 2005. Prinsip-
koperasi yang menjadi wadah bagi kelompok Prinsip Pertanian Organik.
tani dalam pengembangan usahatani padi https://www.ifoam.bio/sites/default/files/p
organik, mengintegrasikan bidang pertanian dan oa_indonesian_web.pdf. [21 November
2016]
peternakan, pemberian insentif dan penghargaan
bagi petani yang konsisten dan memiliki Rangkuti, Freddy. 2014. Analisis SWOT Teknik
komitmen yang tinggi dalam penyelenggaraan Membedah Kasus Bisnis Cara
usahatani padi organic, jujur dan berkomitmen Perhitungan Bobot, Rating dan OCAI. PT.
serta mampu menjaga kepercayaan pasar, Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
melaksanakan dan mentaati (Optimalisasi)
Suprapto, Edy. 2010. Analisis Faktor-Faktor
teknis pertanian organik sesuai dengan Standar
Yang Mempengaruhi Usahatani Padi
Operasional Prosedur (SOP) yang telah Organik Di Kabupaten Sragen. Tesis
ditetapkan. Alternatif kebijakan tersebut juga Magister Ekonomi dan Studi
ditunjang dengan penelitian Aji et all (2014) Pembangunan Universitas Sebelas Maret
yang memberikan rekomendasi kebijakan yang Surakarta.https://eprints.uns.ac.id/8392/1/
harus dilakukan pemerintah pusat/daerah untuk 132180608201012401.pdf. [21 November
meningkatkan ketahanan pangan diantaranya 2016]
sinergi antara petani, pengusaha dan
Suwantoro, Andreas Avelinus. 2008. Analisis
pemerintah. Pengembangan Pertanian Organik Di
Kabupaten Magelang (Studi Kasus
KESIMPULAN Kecamatan Sawangan). Tesis Program
Kekuatan dari usahatani padi organik Magister Lingkungan Program Pasca
adalah produk yang dihasilkan bermanfaat bagi Sarjana Universitas Diponegoro.
kesehatan. Kelemahan yang utama adalah Semarang.

Anda mungkin juga menyukai