Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN IMPLEMENTASI

MATAKULIAHKOMUNIKASI KEARIFAN LOKAL ACEH


DALAM MAGANG (ON THE JOB TRINING)
YAYASAN SINEMA MANUPROJECT PRODUCTIONS INDONESIA

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


MK. KOMUNIKASI KAERIFAN LOKA ACEH
SEMESTER GANJIL 2020-201
IMPLEMENTASI KURIKULUM
MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)

Oleh :

FITRA IRAWAN
180240118

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2021

LEMBAR PENGESAHAN

1
LAPORAN PELAKSANAAN IMPLEMENTASI
MATAKULIAH KOMUNIKASI KEARIFAN LOKAL ACEH
DALAM

MAGANG/ON THE JOB TRAINING (OJT)

OLEH :

FITRA IRAWAN
NIM : 180240118

Diajukan sebagai Laporan Akhir Dari Pelaksanaan Implementasi Matakuliah


Komunikasi Kearifan Lokal Aceh
Dalam Magang/On The Job Training (OJT)
Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosisal dan Ilmu Politik
Univeritas Malikussaleh

Menyetujui/Mengesahkan :

Dosen Pembimbing Dosen Pengampu MK


(Supervisor OJT) Komunikasi Keaarifan Lokal Aceh

Ainol Mardhiah, S., M.Si Muchlis M.Sos


NIP. 197606122005012004 NIPK. 201909197806071001

Mengetahui,
Ketua Prodi Ilmu Komunikasi
Universitas Malikussaleh

Kamaruddin, S.Sos., M.Si.


NIP. 197603012005011002

KATA PENGANTAR

2
Kami ucapkan puji syukur serta nikmat pada Allah SWT atas rahmat-Nya
yang melimpah, sehingga terselesaikannya kegiatan magang di lembaga penyiaran
inews Tv Sumatera Utara. Laporan ini sengaja dibuat untuk memenuhi
persyaratan tugas mata kuliah on the job training (ojt) di Fakultas ilmu sosial dan
ilmu politik program studi ilmu komunikasi universitas malikussaleh Aceh.
Tujuan dibuatnya laporan magang ini ialah untuk melaporkan segala sesuatu yang
terdapat kaitannya dengan dunia kerja di.Yayasan Sinema Manuproject
Productions Indonesia. Dalam penyusunan laporan magang ini, tentu tak lepas
dari pengarahan dan bimbingan dari berbagai pihak terkait. Maka penulis ucapkan
rasa hormat serta terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu. Pihak
– pihak yang ada berkaitan dengan laporan ini diantaranya sebagai berikut :
1. dosen pengampuh mata kuliah Komunikasai Kearifan Lokal Aceh bapak
(Muchlis M,Sos) di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik prodi Ilmu
Komunikasi.
2. Dr. Immanuel Prasetya Gintings,S.S.,M.Hum, SE selaku kepala Yayasan
Sinema Manuproject Productions Indonesia.
3. Kepada kak Yesika Natalina Sidabutar,S.S.M.Hum., Kak Bernika Nur
Arasy.S.Sn, Bang Ray Jhosua P. Sidabutar.S.S, Bang Hendy Farel Manurung,
dan bang Niko Andreanus Tarigan Selaku Staff Yayasan yang secara tulus
memberi pengarahan pada penulis selama penulis magang di lembaga
tersebut.
4. Orang Tua serta teman – teman penulis yang telah mendukung dan
memotivasi penulis.
Segala kebaikan yang diberikan seluruh pihak, dimana telah penulis
sebutkan tadi. Maka penulis dapat menyelesaikan laporan magang ini dengan
sebaik – baiknya dan semaksimal mungkin. Laporan magang ini memang masih
jauh dari kata kesempurnaan, tapi penulis telah berusaha sebaik mungkin, sekali
lagi saya ucapkan terima kasih. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua
dan terkhususnya penulis.

Medan, 19 Januari 2021


Penulis

FITRA IRAWAN
NIM : 180240118

3
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................
BAB I...............................................................................................................................
A. Latar Belakang Yayasan Sinema Manuproject Productions Indonesia..................
B. Dasar dan Tujuan Pelaksanaan................................................................................
C. Tempat dan Jadwal Pelaksanaan............................................................................
BAB II.............................................................................................................................
A. Gambaran UmumYayasan Sinema Manuprojectn Projections Indonesia............
B. Struktur Organisasi Yayasan Sinema Manuproject Productions Indonesia.........
C. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Yayasan Sinema Manuproject Productions
Indonesia......................................................................................................................
D. Sistem Operasional Yayasan Manuproject Productions Indonesia......................
E. Program Kerja Yayasan Sinema Manuproject Productions Indonesia.................
BAB III............................................................................................................................
LAPORAN IMPLEMENTASI MATA KULIAH..........................................................
A. Deskripsi Mata Kuliah Secara Umum..................................................................
B. Deskripsi Materi Mata Kuliah Komunikasi Kearifan Lokal................................
C. Deskripsi Mata Kuliah Ditempat Magang............................................................
D. Deskripsi Tugas Selama Kegiatan Magang MK Komunikasi Kearifan
Lokal............................................................................................................................
E. Hambatan dan Kendala Dalam Implementasi MKKomunikasi Kearifan
Lokal............................................................................................................................
BAB IV............................................................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................................
B. Saran-saran...........................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

4
A. Latar BelakangYayasan Sinema Manuproject Productions Indonesia
Manuproject Production berdiri pada tanggal 14 April 2005, atas
prakarsa Dr. Immanuel Prasetya Gintings.M.Hum dan kawan-kawannya,
kebanyakan mahasiswa S1 Universitas Negeri Medan. Awal berdirinya
Manuprojectpro Indonesia berhubungan dengan pembuatan program
reality show televisi bertajuk, “Campground Challenge” yang akhirnya
tayang di DeliTV pada tahun yang sama.
Sepanjang perjalanannya, Manuprojectpro Indonesia pernah
bekerjasama dengan Mandiri Group, sebuah Event Organizer besar di kota
Medan pimpinan Herman Tristianto, sebelum akhirnya banyak
berproduksi sendiri.
Pembelajaran tentang event organizer dan pertelevisian kemudian
mengiringi kegiatan Manuprojectpro, yang kemudian berkembang menjadi
beberapa kegiatan audio visual lainnya seperti fotografi yang aktif diikuti
oleh Manuprojectpro Indonesia sejak tahun 2010 bersama beberapa
komunitas fotografi lainnya di Sumatera Utara.
Partisipasi Manuprojectpro Indonesia di bidang fotografi pada saat
itu cukup aktif melalui hunting bareng atau mengikuti beberapa kompetisi
fotografi di tingkal lokal maupun nasional. Bahkan beberapa kesempatan
mengikuti master class dan pembelajaran tentang fotografi juga sempat
diikuti oleh Manuprojectpro Indonesia.
Hingga akhirnya medio tahun 2016, Manuprojectpro Indonesia
kemudian diundang sebagai salah satu unsur perfilman nasional oleh
Badan Perfilman Nasional, sehingga kemudian memiliki badan hukum
Yayasan yang kemudian diberikan nama Yayasan Sinema Manuproject
Productions Indonesia.
Peran serta aktif Manuprojectpro Indonesia di bidang film
dijalankan bersama dengan beberapa lembaga seperti Pusbang Film
Kemendikbud RI, Badan Perfilman Indonesia, Komunitas Film Sumatera
Utara (KoFi Sumut) – yang didirikan oleh salah satunya Manuprojectpro
Indonesia, Dewan Kesenian Medan, dan beberapa instansi pendidikan
seperti Universitas Negeri Medan, Universitas HKBP Nommensen,
Politeknik Negeri Kreatif Medan, dan SMK BBC Medan.

5
Untuk bidang penyiaran, saat ini Manuprojectpro Indonesia juga
memiliki stasiun TV sendiri yaitu PT. Cahaya Citra Televisi (CCTV)
Kabanjahe dan menjadi penanggung jawab siaran untuk Toba TV Medan.
Keduanya merupakan stasiun TV lokal dengan ijin penyiaran nasional.
A. Dasar dan Tujuan On The Job Training(OJT)
Perkembangan zaman telah membuat kemajuan terjadi dalam berbagai
bidang, terutama dalam bidang teknologi komunikasi dan informasi.Untuk
menghadapi tantangan zaman tersebut, maka diperlukan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang tangguh dan berkompeten di bidangnya masing-
masing.Oleh karena itu lembaga pendidikan, dalam hal ini, Universitas
menyelenggarakan sebuah kegiatan yang disebut Praktek Kerja Lapangan
(PKL), atau yang biasa disebut Job Training.
Job Training adalah suatu proses yang terorganisasi untuk
meningkatkan keterampilan, pengetahuan, kebiasaan kerja dan sikap di dalam
sebuah perusahaan, lembaga, instansi ataupun media. Dengan kata lain OJT
merupakan metode pelatihan dengan cara menempatkan langsung peserta
OJT dalam kondisi pekerjaan yang sebenarnya, yang tentunya dibawah
bimbingan dan pengawasan dari yang telah berpengalaman atau seorang
supervisor. Pada perkuliahan di akhir semester sebelum menyusun skiripsi
para mahasiswa diwajibkan mengikuti mata kuliah Job Training ini.Job
Training ini dimaksudkan untuk mengarahkan mahasiswa agar dapat
mengenal dunia kerja secara langsung. Istilah On The Job Training biasa juga
dikenal dengan istilah magang.
Kegiatan ini bahkan terdapat dalam Undang-Undang No. 13 tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan khususnya pasal 21-30, dan diatur dalam
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.22/Men/IX/2009
tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri. Dalam Peraturan
Menteri, pemagangan diartikan sebagai bagian dari sistem pelatihan kerja
yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan
dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan
instruktur atau pekerja yang lebih berpengalaman. Terdapat dua macam
metode pelatihan yaitu On The Job dan Off The Job. Teknik-teknik dalam On

6
The Job lebih sering digunakan untuk pelatihan. Sedangkan teknik-teknik
dalam Off The Job lebih sering digunakan untuk pengembangan.
Dengan adanya mata kuliah, Job Training setiap mahasiswa
diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah di dapat dari perkuliahan.
Serta diharapkan dapat mengenal lebih jauh aplikasi-aplikasi disiplin ilmu
yang sudah dipelajari, yang tentu lebih kompleks dan real (nyata).

a. Manfaat On The Job Training


b. Bagi Mahasiswa
 Dapat mempelajari ilmu dalam dunia perfilamanyang sebelumnya
tidak didapatkan di bangku perkuliahan.
 Dapat memperoleh pengalaman di bidang dunia kerja khususnya bisa
mendalami bidang kerja perfilman dan Livestreaming yang berguna
bagi mahasiswa yang bersangkutan serta berguna bagi mahasiswa
setelah menyelesaikan kuliah.
 Meningkatkan wawasan dalam dunia perfilman.
 Meningkatkan tanggung jawab dan disiplin dalam bekerja.
 Mendapat relasi dalam dunia kerja.
c. Bagi Lembaga Pendidikan
 Dapat mempromosikan akademik di tengah-tengah dunia kerja
khususnya dunia kerjaYayasan Sinema Manuproject Productions
Indonesia.
 Sehingga dapat mengantisipasi kebutuhan dunia kerja akan tenaga
kerja yang professional dan kompeten di bidangnya.
 Meningkatkan kerja sama antar lembaga dan instansi terkait.
d. Bagi Instansi
 Dapat meningkatkan kerja sama antara akademik dengan
instansi/lembaga terkait.
 Membantu instansi/ lembaga dalam menyelesaikan tugas sehari-hari
selama On The Job Training.
 Dapat menemukan bibit baru dan insan kreatif di dunia televisi.
e. Tujuan On The Job Training

7
Tujuan dari On The Job Training sendiri adalah untuk membuka
pengetahuan yang lebih mumpuni bagi mahasiswa dalam melaksanakan
kerja praktek dan memberikan pengalaman di dunia kerja yang bermanfaat
bagi peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Serta dapat mengukur
sejauh mana kemampuan mahasiswa dalam memahami konsteks yang ada
yang sesuai dengan keilmuannya dan melihat sejauh mana antusias
mahasiswa terhadap permasalah yang ada dan isu yang berkembang.
Adapun tujuan On The Job Training bagi mahasiswa adalah sebagai
berikut :
1. Praktek kerja memberikan kesesmpatan bagi mahasiswa untuk
mengenal dan mengetahui secara langsung tentang institusi sebagai
salah satu penerapan disiplin dan pengembangan karir.
2. Agar praktek kerja lapangan menjadi media pengaplikasian dari teori
yang diperoleh dari bangku perkuliahan ke tempat kerja.
3. Meningkatkan hubungan kerja sama antara perguruan tinggi dengan
isntansi.
4. Lebih dapat memahami konsep non-akademis di dunia kerja, praktek
kerja lapangan akan memberikan etika dalam bekerja sebagi tim dan
dalam kesiplinan, kerja keras, serta profesionalitas.
Adapun tujuan On The Job Training bagi lembaga pendidikan adalah
sebagi berikut :
1. Sebagai sarana untuk mempromosikan lulusan universitas
malikussaleh.
2. Melatih mahasiswa agar mampu menyesuaikan diri dalam dunia
kerja yang sebenarnya pada saat bekerja di dunia kerja.
3. Meningkatkan kerja sama antara lembaga pendidikan dengan
perusahaan perusahaan atau intansi yang terkait.
4. Agar mahasiswa mampu menerapkan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan yang diperoleh dari lembaga pendidikan,khususnya
Universitas Malikussaleh.
Adapun tujuan diadakan On The Job Training bagi iNews Tv Sumatera
Utara adalah sebagai berikut :

8
1. Memberikan ilmu pengetahuan dunia kerja kepada mahasiswa.
2. Meningkatkan kinerja antar lembaga pendidikan dan instansi.
3. Dapat melihat talenta-latenta muda yang berpotensial dalam di dunia
televisi.
4. Dapat memberikan peluang kerja yang bagus kepada mahasiswa yang
berpotensial dalam dunia kerja.
f. Lokasi dan Waktu On The Job Training
Jl. Seto lrg. Sipirok No.10D, Tegal sari II, Kec.
Medan Area., Kota Medan, Sumatera Utara Pos 20216
Telp : +62(61)7332488
Website : www.manuprojectpro.net
Pelaksanaan On The Job Training berlangsung selama dua bulan dua
hari yaitu mulai tanggal 02 November 2020 sampai dengan tanggal 17 Januari
2021. Dan kegiatan tersebut dilaksanakan setiap harinya sesuai dengan hari
dan jam kerja yang telah di tetapkan oleh Yayasan Sinema Manuproject
Produtions Indonesia.
g. Jadwal On The Job Training
Jadwal Pelaksanan On The Job Training pada tanggal 02 November
2020 s/d 17 Januari 2021. On The Job Training ini di laksanakan dari tanggal
02 November 2020 s/d 17 Januari 2021. Dalam masa implementasi kampus
merdeka sehingga penulis melaksanakan kegiatan on the job training
sekaligus kuliah online(daring). penulis menghabiskan masa OJT selama
kurang lebih dua bulan. Waktu masuk yang sudah menjadi budaya dari Senin-
Sabtu Pukul 09.00-17.00 Wib. Hari Minggu libur namun jika ada jadwal
kegiatan yang penting maka tetap harus berhadir.

BAB II
LOKASI
A. Gambaran Umum Yayasan Manuproject Productions Indonesia

9
Yayasan Sinema Manuproject Productions Indonesia adalah salah
yayasan produksi film dan siaran Televisi yang berada langsung di bawah
naungan Badan Perfilman Indonesia dan juga sudah banyak mengikuti
event-event yang diadakan di dalam maupun diluar daerah. Yayasa
Sinema Manuproject Productions bealamat di Jl.Seto lrg.Sipirok No.10D
Kel.Tegal Sari II,Kec. Medan Area, Kota Medan 20216.

B. Struktur Organisasi Yayasan Sinema Manuproject Productions


Indonesia

10
Gambar.0.1. Struktur Yayasan Sinema Manuproject Productions

C. Visi, Misi dan Nilai Yayasan Sinema Manuproject Productions Indonesia


a. Visi

11
b. Misi
1. Meningkatkan kualitas sistem Administrasi inetrnal maupun eksternal agar
sesuai dengan standar kelembagaan yang sehat, transparan akuntabel.
2. Aktif dalam peran serta perkembangan seni budaya pefilman dan audio
visual di kota medan dan sekitarnya.
3. Menciptakan karya seni film dan audio visual yang berkualitas dengan
manajemen produksi yang baik dan mampu bersaing ditingkat nasional
maupun internasional.
4. Aktif dalam kegiatan kerjasama dengan masyarakat luas, pemerintah dan
lembaga dalam kegiatan seni dan budaya khususnya dibidang karya seni
film dan audio visual.
c. Nilai
Dalam menjalankan semua kebijakan dan programnya, Yayasan Sinema
Manuproject Productions Indonesia selalu berpegang pada nilai-nilainya yaitu
“SINEMA”. Dengan adanya nilai-nilai yang menjadi dasar semangat, pedoman
dan perilaku ini, Manuprojectpro Indonesia merancang, mengerjakan,
mengelola,mengevaluasi, dan mengembangkan seluruh kebijakan dan program
dengan sebaik-baiknya, serta menghasilkan hal-hal positif, berguna, dan
berkualitas, kapanpun, dimanapun. Inilah kami, imilah yang kami pahami, untuk
inilah kami hadir berkreatifitas dan berkarya untuk masyarakat luas.

1. SISTEMATIS

12
Manuprojectpro Indonesia sadar bahwa cara keraja yang sistematis
dan terukur menjadikan hasil yang maksimal dan berkelanjutan. Setiap
aktifitas yang dilakukan dalam Manuprojectpro Indonesia harus dipersiapkan
sebelumnya dengan matang dan dijalankan sesuai dengan perencanaan yang
baik, dan hasilnya harus tetap dievaluasi dengan objektif.
2. INSPIRATIF
Manuprojectpro Indonesia harus membawa pengaruh positif terhadap
lingkungan sekitarnya. Memberikan contoh dengan pemikiran, cara
melaksanakan, dan menghasilkan karya yang bisa menginspirasi semua orang
dengan baik.
3. NETRAL
Manuprojectpro Indonesia menghargai adanya perbedaan, menjunjung
tinggi persatuan dan kesatuan, serta memilih untuk tidak mengambil sikap
keberpihakan dengan sebuah agama, ras, golongan, dan arah politik tertentu.
Semua keputusan dan arah kebijakan dilakukan dengan pertimbangan yang
baik dan adil, tetapi menjunjung tinggi nilai kebijaksanaan.
4. EFEKTIF
Manuprojectpro Indonesia sadar bahwa dalam berkesenian, kami
menggunakan sumber daya alam, sumber daya manusia, dan waktu adalah
merupakan sebuah hal yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung
jawab. Dalam berkarya, kami harus memanfaatkan seluruh sumber daya yang
tersedia dengan optimal dan tepat sasaran, tanpa merusak atau menyia-
nyiakannya.
5. MENANG
Manuprojectpro Indonesia harus berpikir, bertindak, dan bersikap
seperti layaknya juara. Bahkan dalam kegagalan sekalipun, Manuprojectpro
Indonesia harus menghadapinya dengan berjiwa besar, mengakui kesalahan,
dan berupayan untuk memperbaiki kesalahan untuk bisa kembali berhasil
dengan sempurna.
6. AKTUAL
Manuprojectpro Indonesia menyadari bahwa dalam berkesenian, kami
harus tetap memperbaharui pengetahuan dan pemahaman kami terhadap
kebutuhan dan selera pengguna karya kami. Kami harus tetap melakukan
kegiatan apresiasi terhadap karya orang lain, mempelajari teknik-teknik

13
terbaru, dan mengembangkan ide sesuai perkembangan jaman agar seluruh
kegiatan kami terus berinovasi dengan baik.
Keenam prinsip etika tersebut menjadi prasyarat dasar sebagai
pengembangan nilai-nilai etika atau kode etik dalam hubungan antarmanusia,
manusia dan masyarakat, dan sebagainya. Sesuai dengan enam prinsip
tersebut, prinsip etika Production Assitant berkaitan erat dengan berbagai hal
yang mendukung terwujudnya kinerja sekrertaris yang memiliki nilai
kebaikan, Pelaksanaan Standar Komptensi dilakukan mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga anggota kelompok
profesi tidak akan ketinggalan jaman.

D. Logo Yayasan

ATRIBUT YAYASAN SINEMA MANUPROJECT PRODUCTION

INDONESIA Pasal 12

Atribut Manuprojectpro Indonesia meliputi lambang, bendera, dan seragam.

Pasal 13

1. .Lambang Manuprojectpro Indonesia berbentuk bulat dengan partisi hitam

di bagian tepi berjumlah empat belas bilah melambangkan jumlah orang

pendiri Manuprojectpro Indonesia untuk pertama kalinya.

2. Tulisan “MANUPROJECT PICTURES PRODUCTIONS” melambangkan

identitas dan tulisan “EST. 2005” merupakan kepanjangan dari

14
“Established on 2005”, melambangkan tahun Manuprojectpro Indonesia

berdiri.

3. Gambar tombol play mengarah ke atas melambangkan bahwa

Manuprojectpro Indonesia akan senantiasa berkarya dan melesat ke atas.

Huruf “M” tersamarkan dalam berlian berbentuk limas segitiga

melambangkan keindahan yang bernilai tinggi dari hasil yang diciptakan

melalui Manuprojectpro Indonesia. Warna Kuning dan Hitam

melambangkan kemakmuran sebagai buah keberhasilan yang didapat dari

kerja keras seluruh pengurus Yayasan Sinema Manuproject Production

Indonesia.

15
BAB III
IMPLEMENTASI MATAKULIAH

A. Deskripsi Mata Kuliah Komunikasi Kearifan Lokal Aceh Secara Umum

Kearifan lokal atau yang dikenal dengan istilah Local Wisdom,


merupakan kearifan lokal(local wisdom) yang terdiri dari dua kata yaitu
kearifan  (wisdom)  dan  lokal  (local).  Dalam  Kamus  Inggris  
samadengan kebijaksanaan.Secaraumum jika digabungkan ketiga kata,
Kearifan, Lokal, Aceh, maka hal inidapat dipahami sebagai gagasan-
gagasansetempatyang bersifatbijaksana,penuh kearifan, bernilai  baik, yang
tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakat yang ada di Aceh.
Kearifan lokal ini juga sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai yang
dipahami oleh masyarakat setempat sebagai sesuatu yang dianggap penting
untuk dijalani. Nilai-nilai yang dipahami tersebut juga tidak terlepas dari
ajaran agama agama yang diyakini oleh suatu kelompok masyarakat. Pada
masyarakat Aceh, yang beragama Islam, maka nilai-nilai tradisi yang berlaku
dalam masyarakat juga juga bersandar pada nilai-nilai Islami.
Dengan kata lain, secara konseptualkearifan lokal diAceh merupakan
kebijaksanaan masyarakat Aceh yang  bersandar pada  filosofi  nilai-
nilai, etika, cara-cara  dan  perilaku  yang kemudian  melembaga secara
tradisional didalam masyarakat. Sehingga kearifan lokal tersebut dianggap
bernilai dan dianggapbaik dan
benar sehingga dapat bertahan dalam waktu yang lama dan bahkan
melembaga.
Kearifan lokal dapat disimpulkan sebagai kepribadian, identitas
kultural masyarakat yang berupa nilai, norma, etika, kepercayaan, adat-istiadat
dan aturan yang telah teruji kemampuannya sehingga dapat bertahan secara
terus menerus. Kearifan lokal pada prinsipnya bernilai baik dan merupakan
keunggulan budaya masyarakat setempat dan berkaitan dengan kondisi
geografis secara luas.
Wujud dari kearifan lokal itu sendiri menurut Teezzi, Marchettini,
dan Rosini mengatakan bahwa akhir dari sedimentasi kearifan lokal ini akan

16
mewujud menjadi tradisi atau agama. Dalam masyarakat kita, kearifan-
kearifan lokal dapat ditemui dalam nyayian, pepatah, sasanti, petuah,
semboyan, dan kitab-kitab kuno yang melekat dalam perilaku sehari-hari.
Kearifan lokal biasanya tercermin dalam kebiasaan-kebiasaan hidup
masyarakat yang telah berlangsung lama.

Keberlangsungan kearifan lokal akan tercermin dalam nilai-nilai yang


berlaku dalam kelompok masyarakat tertentu. Nilai-nilai itu menjadi pegangan
kelompok masyarakat tertentu yang biasanya akan menjadi bagian hidup tak
terpisahkan yang dapat diamati melalui sikap dan perilaku mereka sehari-hari.

Proses sedimentasi ini membutuhkan waktu yang sangat panjang, dari


satu generasi ke generasi berikut. Teezzi, Marchettini, dan Rosini mengatakan
bahwa kemunculan kearifan lokal dalam masyarakat merupakan hasil dari
proses trial and error dari berbagai macam pengetahuan empiris maupun non-
empiris atau yang estetik maupun intuitif.

Kearifan lokal lebih menggambarkan satu fenomena spesifik yang


biasanya akan menjadi ciri khas komunitas kelompok tersebut, misalnya Kruu
seumangat (Aceh), alon-alon asal klakon (masyarakat Jawa Tengah), rawe-
rawe rantas malang-malang putung (masyarakat Jawa Timur), dan sebagainya.

Kearifan lokal merupakan pengetahuan eksplisit yang muncul dari


periode yang panjang dan berevolusi bersama dengan masyarakat dan
lingkungan di daerahnya berdasarkan apa yang sudah dialami. Jadi dapat
dikatakan kearifan lokan disetiap daerah berbeda-beda tergantung lingkungan
dan kebutuhan hidup.

Fungsi Kearifan Lokal

 Berfungsi untuk konservasi dan pelestarian sumber daya alam


 Berfungsi untuk pengembangan sumber daya manusia, misalnya berkaitan
 Berfungsi untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
 Berfungsi sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan.
 Bermakna sosial misalnya upacara integrasi komunal/kerabat.

17
 Bermakna sosial, misalnya pada upacara pertanian, nelayan dll.
 Bermakna etika dan moral, yang terwujud dalam upacara-upacara adat.
 Bermakna politik, misalnya upacara pemilihan keutuha (pimpinan) dll.

B. DESKRIPSI MATERI MATA KULIAH KOMUNIKASI KEARIFAN


LOKAL ACEH

a. Teori budaya Dalam Perspektif Komunikasi


Teori budaya dalam komunikasi mengacu pada kajian budaya. Adapun
yang menjadi objek teori budaya dalam komunikasi adalah budaya. Budaya
diartikan sebagai teks dan kehidupan yang dijalani sehari-hari dan bukan
sebagai objek yang memiliki nilai seni yang tinggi.
Menurut Ziauddin Sardar dan Borin Van Loon (2002), teori budaya
dalam komunikasi atau kajian budaya memiliki beberapa karakteristik, yaitu :

1. Teori budaya dalam komunikasi atau kajian budaya bertujuan untuk


menyelidiki berbagai macam persoalan yang didasarkan pada praktek
kebudayaan dan kaitannya dengan kekuasaan.
2. Tujuan teori budaya dalam komunikasi atau kajian budaya meliputi
pemahaman terhadap budaya di dalam semua bentuknya yang kompleks
dan menganalisis konteks sosial politik di mana budaya memanifestasikan
dirinya.
3. Teori budaya dalam komunikasi atau kajian budaya adalah sebuah kajian
atau analisis dan tindakan atau kritisme politis.
4. Teori budaya dalam komunikasi atau kajian budaya memiliki komitmen
terhadap evaluasi masyarakat modern dan tindakan politik radikal.
5. Teori budaya dalam komunikasi atau kajian budaya berusaha untuk
membongkar dan mendamaikan pengotakan-kotakan pengetahuan,
mengatasi perpecahan antara bentuk pengetahuan yang tersirat dan yang
objektif.

18
b. Pengaruh Komunikasi Didalam Budaya
Hubungan antara komunikasi dan budaya sifatnya timbal balik. Dalam
artian, komunikasi mempengaruhi budaya dan begitu pula sebaliknya budaya
mempengaruhi komunikasi.Sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi
komunikasi, budaya mengajarkan seseorang bagaimana caranya untuk
berpikir, merasakan sesuatu, dan bertindak khususnya berinteraksi dengan
orang lain atau berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini dikarenakan orang-
orang dengan latar belakang budaya yang berbeda akan berkomunikasi
dengan cara yang berbeda pula. Dalam artian, setiap individu memiliki
pandangan tersendiri mengenai komunikasi, bagaimana berkomunikasi, dan
alasan untuk berkomunikasi berdasarkan latar belakang budaya masing-
masing. Peluang terjadinya kesalahpahaman antar individu yang memiliki
latar belakang budaya yang berbeda akan meningkat ketika melupakan
hubungan yang penting.

Adapun pengaruh komunikasi dalam budaya yang wajib diketahui


diantaranya adalah sebagai berikut :

- MENCIPTAKAN BUDAYA
- Membantu pewarisan budaya pada masyarakat modern dan
tradisional
- Mewariskan budaya melalui simbol-simbol
- Membantu Proses Pembelajaran Budaya oleh Masyarakat
- Membantu Penyampaian Nilai-Nilai, Ide, dan Persepsi Budaya
- Memperkuat dan membentuk Nilai-Nilai Budaya
- Memahami perbedaan budaya

1. Seni Sebagai Komunikasi Ekspresif


Fungsi komunikasi ekspresif memang sebenarnya merupakan bagian
dari komunikasi sosial, sebagaimana kita ketahui, komunikasi ekspresif
adalah suatu bentuk komunikasi dimana bentuk informasi yang disampaikan
tidak dalam bentuk yang lugas. Akan tetapi informasi atau pesan cenderung

19
dilakukan secara nonverbal meskipun ada yang verbal akan tetapi kurang.
Umumnya lebih mengarah pada bagaimana seseorang mengungkapkan
perasaannya.

2. Konsep dan Nilai Hidup Dalam Budaya Keacehan


Bagi masyarakat Aceh yang menganut agama Islam, maka agama,
budaya, dan kearifan lokalnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
kehidupan kesehariannya. Semboyan Adat ngon hukom lagee zat ngon
sifeuet merupakan cerminan bahwa bagi masyarakat Aceh adat-budaya,
termasuk di dalamnya kearifan lokal dan hukum-Syariat Islam adalah satu,
seperti zat dan sifat, tidak dapat dipisahkan dan berlaku bolak-balik. Hal ini
disebabkan karena sesungguhnya budaya Aceh pada dasarnya berazaskan
hukum Islam yang bersumber dari Al-Quran dan Hadits.
Kearifan lokal dalam masyarakat Aceh sangat kaya dan meliputi
berbagai aspek kehidupan, seperti budaya, politik dan pemerintahan, ekonomi
dan mata pencaharian, sosial dan kemasyarakatan, ibadah dan muamalah,
pendidikan, konservasi alam dan lingkungan, dan lain-lain. Karena kearifan
lokal mencakup segenap gerak kehidupan masyarakat Aceh yang sangat luas.
3. Peran Bahasa Dalam Komunikasi Kearifan Lokal Aceh
Bahasa Aceh adalah sebuah bahasa yang dituturkan oleh suku Aceh
yang terdapat di wilayah pesisir, sebagian pedalaman dan sebagian kepulauan
di Aceh. Secara struktur, bahasa Aceh memiliki banyak keunikan. Salah satu
keunikan bahasa Aceh yakni pada aspek fonologi atau bunyi bahasa. Bahasa
Aceh memiliki jumlah fonem yang lebih banyak jika dibandingkan misalnya
dengan bahasa Indonesia.
Keunikan lain misalnya pada aspek kosakata. Bahasa Aceh
memiliki kosakata dengan suku kata yang pada umumnya terdiri
atas satu sampai dengan dua suku kata. Singkatnya, kosakata
bahasa Aceh terlihat begitu simpel alias sederhana, contoh ie untuk
‘air’; bu bermakna ‘nasi’; u artinya ‘kelapa’, dan masih banyak lagi
hal-hal yang menunjukkan kecenderungan seperti itu.  

20
Didalam bahasa Aceh ditemukan kosakata bahasa lain, seperti bahasa
Arab untuk kata Sikin yang bermakna pisau. Kata Sikin sama juga maknanya
didalam bahasa Arab. Begitu juga dengan untuk kata GET dalam bahasa
Aceh bermakna “ Baik”. Kata tersebut didalam bahasa Inggris hampir sama
bunyinya GOOD yang juga berarti “ Baik”.

4. Peran Dan Norma Dalam Komunikasi Aceh


Ada beberapa jenis- jenis norma yang ada di masyarakat, yakni:
a. Norma agama
Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud), norma agama menjadi pedoman hidup manusia yang
sumbernya dari Tuhan Yang Maha Esa.
Isinya itu berupa perintah, ajaran, dan larangan. Perintah adalah suatu
perbuatan yang harus dilakukan atau dikerjakan. Larangan adalah suatu
perbuatan yang tidak bisa dilakukan atau harus dihindari.
Sementara sanksi adalah akibat atau hukuman yang diberikan kepada
orang yang melanggar aturan atau norma. Sanksi untuk norma agama itu
berupa dosa dengan balasannya di akhirat kelak.
b. Norma kesopanan
Norma kesopanan sumbernya berasal dari pergaulan manusia.
Norma tersebut didasari oleh beberapa hal, seperti kebiasaan, kepatutan,
kepantasan yang berlaku dalam masyarakat. Sanksi yang diterima dalam
norma kesopanaan umumnya celaan atau ejekan dari orang lain. Itu akan
membuat seseorang yang melanggar menjadi malu.
c. Norma hukum
Pada norma hukum sumber asalnya dari negara atau pemerintah
dalam undang-undang. Norma hukum memiliki sifat memaksa untuk
melindungi kepentingan dalam pergaulan hidup di masyarakat. Norma
hukum juga sebagai pelengkap norma-norma lain dengan sanksi tegas dan
nyata. Sanksinya itu tegas, memaksa dan mengikat, seperti penjara, denda.

21
Fenomena Globalisasi Dan Pengaruhnya Terhadap Budaya Lokal
Di AcehGlobalisasi dan modernisasi seperti dua sisi mata uang yang bisa
memberikan kebaikan tetapi juga bisa membahayakan peradaban
berbangsa dan bertanah air bila kita tidak hati-hati dalam menyi-kapinya.
Seperti yang diungkapkan oleh Kenichi Ohmae (1990) yang mengatakan “
bahwa globalisasi bisa mengancam bentuk negara yang sudah ada, karena
prinsip dari globalisasi yang borderless bisa membawa ideologi dari luar
masuk dan mempengaruhi masyarakat”.
Modernisasi mengubah masyarakat atau transformasi ke pola gaya
hidup modern. Jika tidak kuat maka akan mengikis nilai-nilai lokal dan
eksistensi kearifan lokal sendiri akan terancam. Keberlanjutan budaya
dapat dianggap sebagai salah satu jawaban yang bisa menjawab masalah
ini. Menentukan dampak keberlanjutan budaya ditemukan dengan
menyelidiki konsep budaya dalam konteks pembangunan berkelanjutan,
melalui pendekatan dan analisis multidisiplin.
Nilai kearifan lokal akan terus diuji dalam menahan masuknya
budaya asing dan memudarnya budaya lokal. Problematika yang muncul
kemudian adalah melunturnya warisan budaya yang telah ratusan tahun
ditradisikan oleh leluhur. Tradisi budaya asli tergeser oleh tradisi budaya
baru yang dipromosikan melalui kanal-kanal informasi oleh negara lain
atau budaya lain. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah strategi yang tepat
agar budaya lokal agar bisa tetap ada dan tidak tergeser oleh budaya asing.
Bagaimana membangun jati diri sebuah bangsa, memperkuat identitas
kebangsaan dan mempertahankan budaya lokal dengan cara menggunakan
teknologi untuk mempromosikan budaya lokal kepada generasi milenial
dan juga seluruh dunia.
5. Interaksi Simbolik dalam Komunikasi Lokal Di Aceh
Didalam teori interaksi simbolik menyebutkan bahwa tentang
bagaimana seorang diri individu (self) dan masyarakat (society)
didefinisikan melalui interaksi dengan orang lain dimana komunikasi dan
partisipasi memegang peranan yang sangat penting.Interaksi simbolik
memiliki tiga konsep utama, yaitu :

22
- Pentingnya makna bagi perilaku manusia

Interaksi simbolik mengasumsikan bahwa makna diciptakan


melalui interaksi dan dimodifikasi melalui interpretasi. Teori ini juga
mengasumsikan bahwa bagaimana manusia berinteraksi dengan manusia
lainnya tergantung pada makna yang diberikan oleh oleh manusia
lainnya. Komunikasi yang efektif tidak akan terjadi tanpa adanya makna
yang dibagikan.

Contoh: Kita akan mudah berkomunikasi dengan mereka yang memiliki


kesamaan bahasa dengan kita dibandingkan dengan jika kita
berkomunikasi dengan mereka yang tidak memiliki kesamaan bahasa
dengan kita.

- Pentingnya konsep diri

Interaksi simbolik mengasumsikan bahwa konsep diri dikembangkan


melalui interaksi dengan orang lain dan memberikan motif dalam
berperilaku. Menurut William D. Brooks, konsep diri merupakan persepsi
tentang diri kita yang bersifat psikologi, sosial, dan fisik yang diperoleh
melalui pengalaman dan interaksi dengan orang lain.

- Hubungan antara individu dan masyarakat

Interaksi Simbolik juga mengasumsikan bahwa budaya dan proses sosial


mempengaruhi manusia dan kelompok dan karenanya struktur sosial
ditentukan melalui jenis-jenis interaksi sosial. Didalam hubungan ini,
mempertimbangkan bagaimana norma masyarakat dan budaya menjadi
perilaku individu.

23
6. Hambatan-hambatan dalam komunikasi antar budaya
Perbedaan budaya sendiri merupakan salah satu faktor penghambat
dalamkomunikasi antar budaya, karena hambatan – hambatan komunikasi
tersebut juga sering disebut sebagai hambatan komunikasi antar
budaya.Hal tersebut bisa dikatakan sebagai sebagai hambatan dalam
proses komunikasi yang terjadi karena adanya perbedaan budaya antara si
pengirim pesan (komunikator) dan dan si penerima pesan (komunikan).
begitu hal dengan pertukaran budaya di tempat kerja sangat dirasakan
cross culture di lokasi magang. Budaya sangat mempengaruhi sistem kerja
dengan tim yang memiliki budaya yang berbeda. Budaya, kebiasaan,
tingkah laku, dan bahasa erat kaitannya dengan proses magang yang
dilaksanakan. Bertemu dengan orang-orang baru, budaya baru
mengharuskan kita untuk mencoba menyelesaikan kebiasaan budaya yang
berbeda. Bahkan terkadang ada beberapa mis comunications yang terjadi
di kantor saat berdiskusi ataupun bekerja. Seperti kesamaan kata yang
hampir menyerupai tetapi memiliki pegertian makna

Berikut adalah cara mengatasi hambatan komunikasi menurut


Bovee dan Thill, 2002, 22, sebagai berikut;

- Memelihara iklim komunikasi agar senantiasa terbuka

- Bertekad untuk memegang teguh etika dalam berkomunikasi


dan menjalannya dengan baik

- Memahami akan adanya kesulitan komunikasi antar budaya

- Menggunakan pendekatan komunikasi yang berpusat pada


penerima pesan.

- Menggunakan tekonogi yang ada secara bijaksana dan


bertanggung jawab agar dapat memperoleh dan membagi
informasi dengan baik dan efektif.

24
- Menciptakan serta memproses pesan secara efektif dan juga
efisien. Hal ini bisa dilakukan dengan beberapa cara yakni :
memahami penerima pesan, menyesuaikan pesan dengan si
penerima, mengurangi jumlah pesan, memilih salurah atau
media secara tepat, meningkatkan keterampilan berkomunikasi

25
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selama tiga bulan (02 November 2020- 04 Januari 2021) penulis
magang di Yayasan Sinema Manuproject Productions Indonesia. Tentu
banyak hal-hal baru, serta berkesan yang penulisdapatkan selama magang. Di
antaranya adalah:
1. Penulis dapat mengetahui dan merasakan bagaimana atmosfir dunia kerja
di ranah media. Semua dituntut untuk dapat bekerja dengan baik dan
menghargai waktu. Terlebih lagi menjadi seorang production assistant.
2. Seorang production assistant juga harus mampu mengerjakan job desk
lainnya. Seorang PA harus mampu membantu segala bidang yang
berkaitan dengan pekerjaan tim.
3. Bukan hanya sekedar merencanakan konsep syuting dan promo yang akan
dilakukan tetapi akan sangat lebih baik jika PA juga mampu mengedit,
mendesain serta mengoperasikan kamera, bisa mengedit naskah dan
mengambil alih master control ketika beberapa karyawan sedang
melaksanakan cuti pada hari-hari tertentu.
Dengan adanya pengalaman ini maka penulis sangat terbantu
dalam menghadapi dunia kerja di massa yang akan datang.
B. Saran
1. Penulis menyarankan kepada mahasiswa/i dalam menjalankan mata kuliah
On The Job Training harus bekerja dengan sebaik mungkin karena
mahasiswa/i membawa nama kampus. Selain itu mahasiswa/i juga harus
aktif dalam lingkungan kerja, karena OJT ini bisa dijadikan sebagai sarana
bagi untuk mendapatkan link sebanyak-banyaknya guna mencari lapangan
pekerjaan nanti.

26
2. Universitas perlu memberikan penekanan pada penguasaan keterampilan
yang relevan dengan perkembangan teknologi di dunia kerja dan lebih
menekankan pembelajaran dalam bidang praktek.
3. Semoga dengan penulis melakukan kegiatan kerja lapangan ini bisa
terjalin silaturahmi antara Universitas Malikussaleh dengan Yayasan
Sinema Manuproject Productions Indonesia yang semakin erat.
4. Mempermudah sistem informasi bagi mahasiswa yang akan melakukan
Job Training seperti memberikan rekomendasi kantor media atau lembaga
apa saja yang relevan dan dapat dijadikan tempat untuk On The Job
Training.
5. Melakukan kerjasama dalam bentuk MoU misalnya, dengan pihak kantor
media atau lembaga, agar peserta magang selanjutnya tidak kesulitan
untuk mencari lokasi magang.

27
LAMPIRAN-LAMPIRAN

28
29

Anda mungkin juga menyukai