Anda di halaman 1dari 6

Tokoh Proklamator Indonesia

1. Ir Soekarno (6 Juni 1901-21 Juni 1970) Blitar, Jawa Timur


Menyusun tek proklamasi di rumah Tadashi Maeda bersama Moh Hatta dan Achmad Soebarjo
serta membacakan teks proklamasi di Jl Pegangsaan Timur, Jakarta.
2. Moh Hatta (12 Agustus 1902-14 Maret 1980) Bukit Tinggi, Sumatera Barat
3. Mr. Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo (23 Maret 1896-15 Desember 1978) Karawang, Jabar
Diplomat pertama yang juga di culik dalam pristiwa Rengas Dengklok 16 Agustus 1945 bersama
Soekarno dan Moh Hatta serta perumus Proklamasi.
4. Sutan Syahrir (5 Maret 1909-9 April 1966)
Perdana Menteri Indonesia (14 November 1945-20 Juni 1947), Ditetapkan sebagai seorang
pahlawan Nasional tanggal 9 April 1966 sesuai dengan Keppres no 76 1966.
5. Sayuti Melik / Ibnu Sayuti (22 November 1908-27 Februari 1989) Mengetik teks proklamasi
6. Sukarni Kartodiwirjo
Dianggap sebagai tokoh nasional pada 6 November 2014 melalui RI Nomor 115/TK/Tahun 2014,
mengusulkan bahwa teks proklamasi di tanda tangani oleh Soekarno dan Hatta.
7. BM Diah, Adam Malik, Syahruddin, Jusuf Ponodipuro menyiarkan berita proklamasi melalui
surat kabar ke seluruh Indonesia.
8. Jusuf Kunto, Wikana, dan Chaerul Saleh adalah pemuda yang menculik Soekarno dan Hatta
dalam Rengas Dengklok dan anggota PETA serta mendesak Soekarno untuk tidak percaya
Jepang.
9. Latief, Suhud & Trimurti pengibar bendera 17 Agustus 1945 dan ketua PETA (Pembela Tanah
Air)
10. Suwirjo, Walikota Jakarta saat itu dan panitia proklamasi
11. Frans Sumanrto Mendur, fotografer / wartawan saat proklamasi
12. Dr Muwardi anggota PPKI membacakan teks pembukaan UUD 1945
13. A. R Baswedan anggota BPUPKI, mengusahakan de facto dan de jure Indonesia
14. Sudiro (walikota Jakarta), AM Hanafi (Meyakinkan Soekarno untuk membacakan proklamasi)

Tokoh Kebangkitan Nasional


1. Wahidin Sudirohusodo yaitu penggagas berdirinya Budi Utomo (20 Mei 1908)
2. Dr. Sutomo yaitu ketua Budi Utomo
3. HOS Cokroaminoto yaitu sebagai pemimpin Serikat Islam (SI) sebelumnya Serikat Dagang Islam
(SDI), didirikan oleh Haji Samanhudi 16 Oktober 1905
4. Douwes Dekker / Danudirja Setiabudi / Multatulli berperan sebagai orang yang tidak menyukai
penindaan Belanda pada pribumi melalui buku yang ditulisnya Max Havelar (1860)
5. Dr. Cipto Mangunkusumo pendiri Indische Partij / 3 Serangkai (25 Desember 1912) bersama
Douwes Dekker dan Suwardi Suryadiningrat
6. Suwardi Suryaningrat / Ki Hajar Dewantara perupakan tokoh pendidikan Indonesia
7. Teuku Umar, pahlawan dari Aceh dilanjutkan oleh anaknya Cut Nyak Dien

Tokoh Perumusan Pancasila (1 Juni)


BPUPKI (28 Mei 1945 - 7 Agustus 1945) diketuai oleh Raden Pandji Soeroso (Indonesia), dan
Inchibangase Yoshio (Jepang), Radjiman Wediodiningrat sebagai kaico/tokoh yang dituakan. Terdiri
dari 59 anggota dan 8 anggota kehormatan (Jepang). Tujuan : menyelidiki dan mempelajari usaha
persiapan kemerdekaan Indonesia.

 Sidang pertama (29 Mei – 1 Juni 1945)


1. Soekarno : Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan, Mufakat atau
Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Soepomo : Persatuan, Kekeluargaan, Mufakat dan Demokrasi, Musyawarah, dan Keadilan Sosial
3. Moh Yamin : Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan
Kesejahteraan Rakyat

Panitia Kecil : menampung semua usul dan kemudian memeriksa dan melaporkan usulan-usulan
tersebut. Soekarno, Ki Bagus Hadikusumo, Moh Yamin, Wahid Hasyim, A.A Maramis, Otto Iskandar
Dinata, Sutardjo Kartohadikusumo, Moh Hatta.

 Sidang kedua : Panitia Sembilan (1 Juni) – Jakarta Charter “Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” (22 Juni 1945). Soekarno, Mohammad
Hatta, Alexander Andries Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdoel Kahar Muzakkir, Agus
Salim, Achmad Soebardjo, Wahid Hasjim, dan Mohammad Yamin.

PPKI (7 Agustus 1945) diketuai oleh Soekarno, terdiri dari 21 anggota.


1. Meresmikan Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945 yang telah disepakati di level BPUPKI
2. Mempersiapkan pemindahan kekuasaan dari Jepang
3. Menyusun segala sesuatu terkait tata negara setelah Indonesia merdeka nanti.

 Hasil sidang pertama PPKI (18 Agustus) Pengesahan UUD 1945, Memilih Soekarno dan Moh
Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI, dan Sedikit mengubah Pasal 6 Ayat (1) yang
semula berbunyi: “Presiden ialah orang Indonesia asli dan beragama Islam” diganti menjadi
“Presiden ialah orang Indonesia asli.”
 Sidang kedua PPKI (19 Agustus 1945) membentuk 12 kementrian dan 4 menteri negara,
membentuk 8 provinsi, dan Pembentukan Tentara Rakyat Indonesia.
 Sidang ketiga PPKI (22 Austus 1945) pembentukan Komite Nasional Indonesia, pembentukan
Badan Keamanan Rakyat (BKR), dan pembentukan Partai Nasional Indonesia (PNI)

Krisis Moneter (1997-1998)


Masa dimana keadaan keuangan tidak stabil akibat dari nilai tukar mata uang yang tidak berjalan
dengan baik / sesuai prosedur. Inpres darurat Soeharto No 16 tahun 1998. Penyebab Krisis
Moneter:

1. Kesenjangan produktifitas yang erat berkaitan dengan lemahnya alokasi aset atau faktor
produksi.
2. Ketidak seimbangan struktur antar sektor produksi
3. Ketergantungan utang luar negeri yang berhubungan dengan perilaku para pelaku bisnis.
4. Stok utang luar negeri yang begitu besar dan berjangka pendek yang mengakibatkan kondisi
tidak stabil.
5. Terdapat banyak kelemahan dalam sistem perbankan di suatu negara.
6. Perkembangan situasi politik yang tidak kondusif akibat krisis ekonomi
Dampak Krisis Moneter :
1. Banyaknya perusahaan PHK karyawan
2. Melemah mata uang, harga barang domestic lebih mahal, inflasi, kepanikan masyarakat
3. Bank mengalami ketidakseimbangan, penyaluran kredit menurun, kebangkrutan bank
4. Pemerintah mengalami kesulitan dalam menutup APBN dan utang luar negeri melonjak.
Peran/ kebijakan pemerintah :
1. Menaikan tingkat bunga dan Mendorong ekspor
2. Ekspansi BLBI (adalah skema bantuan yang diberikan Bank Indonesia kepada bank-bank yang
mengalami masalah likuiditas pada saat terjadinya krisis moneter 1998 di Indonesia)
3. Rekonstruksi perbankan
4. Mengangkat dan memberikan modal bunga rendah bagi usaha-usaha mikro

Gerakan 3A (1942) diketuai oleh Mr. Syamsudin adalah organisasi propaganda Jepang : Nippon
Pemimpin Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Cahaya Asia. Karena organisasi ini gagal, Jepang
membuat PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat) dipimpin oleh Soekarno, Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan
Kyai H Mas Mansyur pada 16 April 1943 dan bubar 1944.

ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) didirikan tahun 1967. Indonesia menjabat ketua
ASEAN pada tahun 1976, 2003, dan 2011. Negara yang tergabung : Myanmar, Vietnam, Brunei
Darussalam, Philippines, Thailand, Cambodia, Indonesia, Laos, Malaysia, Singapore.

Manfaat ASEAN :
1. Indonesia mudah ekspor impor di wilayah Asia Tenggara, memberikan manfaat antar negara
2. Menciptakan stabilitas, perdamaian, dan keteraturan di kawasan Asia Tenggara
3. Menjalin kerjasama di bidang pembangunan dan percepatan pemajuan ekonomi
4. Wadah untuk memperjuangkan kepentingan nasional di forum internasional

Peran Indonesia untuk ASEAN :


1. Meninisiasi dan membentuk MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)
2. Mendorong penguatan kerja sama keamanan maritim/ mencegah pemancingan ilegal
3. Berperan aktif membantu masalah kemanusiaan
4. 2012 Menyepakati Deklarasi Vientiane (AMMW)/ Asean Ministerial Meeting on Women, untuk
menghapus diskriminasi kerja dan memberi jaminan perlindungan pekerja.

PANCASILA
Pancasila sebagai dasar negara memiliki fungsi :
1. Pancasila sebagai norma dasar (fundamental) dan tertinggi, cita hukum (staatside) baik dalam
hukum tertulis (UUD) ataupun tidak tertulis (konvensi)
2. Sumber hukum, tujuan nasional, semangat konstitusi, penyelenggaraan bernegara.
Pancasila sebagai pandangan hidup / way of life / ideologi memiliki fungsi :
1. Padoman bertingkah laku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Padoman untuk memiliki prilaku berdasar nilai-nilai luhur pancasila
3. Padoman untuk memperkokoh Indonesia yang majemuk
4. Mengembangkan dan menjaga identitas bangsa dan membimbing bangsa untuk pembangunan.

LEMBAGA NEGARA
1. Lembaga yang dibentuk berdasarkan UUD seperti Presiden, Wakil Presiden, MPR, DPR, DPD,
BPK, MA, MK, dan KY
2. Lembaga yang dibentuk berdasarkan UU seperti Kejaksaan Agung, Bank Indonesia, KPU, KPK,
KPI, PPATK, KOMNAS HAM, Ombudsman dan sebagainya
3. Lembaga yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah atau Peraturan Presiden; dan
4. Lembaga yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri.

MPR : UUD pasal 2, Kekuasaan Presiden : UUD pasal 4, DPR : UUD pasal 19, DPD : UUD 22C, MA :
UUD pasal 24A, Komisi Yudisial : UUD 24B, MK : UUD pasal 24C, HAM : UU 39 Tahun 1999, KPK : UU
30 Tahun 2002.

PRIMODIALISME adalah paham atau kondisi yang memegang erat sesuatu yang dibawa sejak
lahir, baik ihwal tradisi, adat-istiadat, suku bangsa, ras, agama, kepercayaan, daerah asal kelahiran,
serta segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya.

Cara mengatasi primordialisme dan etnosentrisme :


1. Mensosialisasikan atau merangkul mereka untuk sama - sama bergabung agar dapat membaur
dengan lingkungan masyarakat sekitar.
2. Tidak menghakimi kebudayaan mereka
3. Memperkenalkan secara perlahan kebudayaan lingkungan sekitar

SUMPAH PEMUDA (Tanah Indonesia, Bangsa Indonesia, dan Bahasa Indonesia)


Sumpah Pemuda I : 30 April - 2 Mei 1926 di Batavia. Ketuanya adalah M. Tabrani, dan Sumarto
sebagai wakilnya . Adapun tujuan kongres ini adalah untuk memperkuat rasa kesatuan dan
persatuan pemuda.
Hasil :
1. Mengusulkan agar semua perkumpulan  pemuda bersatu dalam organisasi pemuda Indonesia.
PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia) lahir September 1926, Moh Yamin mengusulkan
Bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan.
2. Mengakui dan menerima cita-cita untuk mewujudkan persatuan Indonesia
3. Adanya upaya untuk menghilangkan pandangan adat, sifat kedaerahan yang kolot, dan
sebagainya.
4. Mempersiapkan diselenggaranya Kongres Pemuda ke II.

Sumpah Pemuda II: 27 Oktober- 28 Oktober 1928, Jakarta. Dipimpin Soegondo Djojopoespito
(PPPI).

 Pertemuan I di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond di Waterlooplein. Menurut Sugondo


Djojopuspito persatuan indonesia dapat ditingkatkan melalui 5 hal, yaitu sejarah, bahasa,
hukum, budaya, pendidikan, dan tekad.
 Pertemuan II diadakan 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop. Pertemuan ini
mendiskusikan pendidikan. Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro menyampaikan
opini tentang keharusan setiap anak memperoleh pendidikan kebangsaan.
 Pertemuan III di Gedung Indonesische Clubgebouw. Pada acara ini Sunario memaparkan bahwa
selain gerakan kepanduan, sifat nasionalisme dan demokrasi adalah sesuatu yang penting. Di
putarkan lagu Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman.
PETA (Pembela Tanah Air) 3 Oktober 1943, hasilnya adalah Soharto dan Soedirman. PETA
melahirkan BKR (Badan Keamanan Rakyat), TKR (Tentara Keamanan Rakyat), TRI (Tentara Republik
Indonesia, hingga TNI. Pembentukan PETA berawal dari Raden Gatot Mangkoepradja. Juga usulan
sepuluh ulama: K.H. Mas Mansyur, KH. Adnan, Dr. Abdul Karim Amrullah (HAMKA), Guru
H. Mansur, Guru H. Cholid. K.H. Abdul Madjid, Guru H. Jacob, K.H. Djunaedi, U. Mochtar dan
H. Mohammad Sadri, yang menuntut agar segera dibentuk tentara sukarela bukan wajib militer
yang akan mempertahankan Pulau Jawa. Pembrontakan PETA di BLITAR (14 Februari 1945) dipimpin
Supriadi.

Amandemen UUD 1945, 37 Pasal.


1. Perubahan I : 14-19 Oktober 1999 oleh MPR. Amandemen pada pasal 5 (Presiden dapat
mengajukan RUU), pasal 7 (Presiden 5th dan dapat dipilih kembali 1x), pasal 9 (Sumpah jabatan
presiden depan MPR dan MA), pasal 13 (Mempertimbangkan keputusan DPR), pasal 14 (Grasi,
rehabilitasi = MA // amnesti, abolisi = DPR), pasal 15 (Pemberian gelar dan tanda jasa), pasal 17
(Menteri diangkat presiden dan membidangi satu urusan tertentu), pasal 20 (DPR dan
pembuatan UU), dan pasal 21 (DPR berhak mengajukan rancangan UU)
2. Perubahan II : 17-18 Agustus 2000 oleh MPR. Amandemen pasal 18 (Pemerintahan Daerah),
pasal 18A (Pemerintah kota dan provinsi), pasal 18B (Daerah Keistimewaan), pasal 19 (Anggota
DPR), pasal 20 (RUU), pasal 20A (Fungsi DPR), pasal 22A (UU), pasal 22B (Pemberhentian DPR),
pasal 25A (Wilayah Negara), pasal 26 ayat 2 dan 3 (pengertian warga negara), pasal 27 ayat 3
(Warga negara berhak ikut membela negara), pasal 28A (HAM), pasal 28B (Keturunan), pasal
28C (Mengembangkan diri), pasal 28D (Hak jaminan perlindungan), pasal 28E (Agama,
berserikat, berkumpul), pasal 28F (Hak berkomunikasi), pasal 28G (Perlindungan pribadi), pasal
28H (Hak Pribadi), pasal 28I (hak untuk hidup), pasal 28J (Menghormati hak orang lain), pasal 30
(Pertahanan Negara), pasal 36A (Lambang negara dan semboyan), pasal 36C (Bendera, lagu,
bahasa dalam UU).
3. Perubahan III : 1-10 November 2001 oleh MPR. Amandemen pasal 1 (kedaulatan di rakyat, Indo
negara hukum), pasal 3 (MPR ayat 1, terdiri dari DPR dan DPD), pasal 6 (Syarat menjadi Presiden
dan wakil), pasal 6A (Pemilihan Presiden), pasal 7A (Pemberhentian Presiden oleh MPR atas usul
DPR), pasal 7B (Prosedur pemberhentian Presiden), pasal 7C (Presiden tidak dapat
membubarkan DPR), pasal 8 (Jika Presiden berhenti), pasal 11 (Presiden dan perjanjian), pasal
17 (Menteri Negara), pasal 22C (Syarat DPD), pasal 22D (Fungsi DPD), Pasal 22E (Pemilihan
Umum), pasal 23 (Keuangan Negara), pasal 23A (Pajak), pasal 23C (Keuangan dalam UU), pasal
23E (Badan Pemeriksa Keuangan), pasal 23F (Keanggotaan BPK), pasal 24 (MA), pasal 24A
(Fungsi MA), pasal 24B (Komisi Yudisial), pasal 24C (MK).
4. Perubahan IV : 1-10 Agustus oleh MPR. Amandemen pasal 2 (ayat 1, Syarat MPR), pasal 3
( Fungsi MPR ayat 2 dan 3), pasal 6A (Suara pemilihan Presiden), pasal 8 (ayat 3, Jika Presiden
dan Wakil berhenti, kekuasaan 30 hari berada di Mennlu, Mendagri, Menpar), pasal 11 (ayat 1,
perang), pasal 16 (Dewan Pertimbangan), pasal 24 (ayat 3, kehakiman diatur dalam UU), pasal
31 (Pendidikan dan Kebudayaan), pasal 32 (Memajukan budaya dan bahasa daerah), pasal 37
(Perubahan UUD), + aturan peralihan 3 pasal, dan + aturan tambahan 2 pasal.
Kedudukan MA, MK, dan YK.
1. MA : 19 Agustus 1945 (UU 14/1985) anggota maks 60, masa tugas 5th, dipilih oleh KY di ajukan
ke DPR. Memiliki fungsi kekuasaan kehakiman. Kewenangan : Mengadili tingkat kasasi, menguji
peraturan perundang-undang, memberhentikan kepala daerah sesuai ajuan DPRD,
menyelenggarakan sidang kembali. Putusan bisa ditinjau kembali.
2. MK : 17 Agustus 2003 (UU 24/2003) anggota 9 orang, masa tugas 5th, dipilih DPR 3 orang MA 3
orang dan presiden 3 orang. Memiliki fungsi kekuasaan kehakiman. Kewenangan : menguji UU,
memutus sengketa lembaga negara, memutus pembubaran partai, dan memutus perselisihan
hasil pemilihan umum. Putusan bersifat final.
3. YK : 2 Agustus 2005 (UU 22/2004) anggota 7 orang, masa tugas 5th, diilih panitia seleksi
komisioner KY diajukan ke DPR. Memiliki fungsi pengawasan hakim (MK tidak termasuk).
Kewenangan : merekrut hakim agung dan ad hoc, menjaga dan menegakkan kode etik hakim.
Putusan diberikan kepada MA.

UNESCO atau (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) adalah sebuah
organisasi dibawah PBB yang bertujuan untuk mendukung perdamaian, dan keamanan dengan
mempromosikan kerja sama antar negara melalui pendidikan dan budaya.
Indonesia menjadi Dewan Eksekutif 2017-2021, Tujuan Indonesia bergabung UNESCO :
 Meningkatkan mutu pendidikan masyarakat Indonesia
 Melindungi Budaya Indonesia dari klaim negara lain.
 Melindungi Alam Indonesia dari pembajakan Hutan.
 Menunjukkan keaktifan Indonesia dalam kerjasama Internasional dalam menjaga kedamaian
dunia di bidang Pendidikan dan budaya

Anda mungkin juga menyukai