Anda di halaman 1dari 16

PROSES

PENGAWASAN
• Artya Amorenzky CA221120204
• Faiz Hamdan CA221110209
Firdaus
• Pegri Kemala CA
• Sahrul Nazi Yaesar CA221120213
• Syafira Malika CA21110200
Putri
Latar Proses Bentuk Proses Pengawasan Menurut
DEFINISI
Belakang Pengawasan Pengawasan T.HANI HANDOKO

Latar belakang
1

2
Pengawasan sebagai salah satu fungsi
manajemen merupakan sarana
pengendalian yang dianggap paling efektif
3 untuk menciptakan pelaksanaan
pekerjaan berjalan sesuai dengfan standar
yang telah ditetapkan sebelumnya.
4 Pengawasan pada hakekatnya merupakan
kewajiban setiap orang yang terlibat
dalam suatu organisasi
5
Latar Proses Bentuk Proses Pengawasan Menurut
DEFINISI
Belakang Pengawasan Pengawasan T.HANI HANDOKO

Proses
Pengawasan
1 PELAKU
PENGAWASAN METODE
PENGAWASAN

2 BENTUK-BENTUK PERANCANGAN
PENGAWASAN PROSES PENGAWASAN

SYARAT
3 TAHAPAN PROSES
PENGAWASAN PENGAWASAN

4
JENIS TUJUAN
PENGAWASAN PENGAWASAN

5
DEFINISI
Latar Proses Bentuk Proses Pengawasan Menurut
DEFINISI
Belakang pengawasan Pengawasan T.HANI HANDOKO

DEFINISI
1

Menurut Robert J. Mockler


2 pengawasan yaitu usaha sistematik
menetapkan standar pelaksanaan
dengan tujuan perencanaan,
3
merancang sistem informasi umpan
balik, membandingkan kegiatan nyata
denganstandar, menentukan dan
4 mengukur deviasi-deviasai dan
mengambil tindakan koreksi yang
menjamin bahwasemua sumber daya
5 yang dimiliki telah
dipergunakandengan efektif dan
efisien.
Latar Proses Bentuk Proses Pengawasan Menurut
DEFINISI
Belakang Pengawasan Pengawasan T.HANI HANDOKO

Bentuk-bentuk
Pengawasan
1

• Pengawasan Pendahulu (feeforward control, steering


2 controls) Dirancang untuk mengantisipasi
penyimpangan standar memungkinkan koreksi dibuat
sebelum kegiatan terselesaikan.
3 • Pengawasan Concurrent (concurrent control) Yaitu
pengawasan “Ya-Tidak', dimana suatu aspek dari
prosedur harus memenuhi syarat yang ditentukan
4 sebelum kegiatan dilakukan guna menjamin ketepatan
pelaksanaan kegiatan.
• Pengawasan Umpan Balik (feedback control, past-
action controls) Yaitu mengukur hasil suatu kegiatan
5
yang telah dilaksanakan, guna mengukur
penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai
dengan standar.
Latar Proses Bentuk Proses Pengawasan Menurut
DEFINISI
Belakang Pengawasan Pengawasan T.HANI HANDOKO

Proses Pengawasan
Menurut T.HANI HANDOKO
1
T.HANI.HANDOKO
2
Selanjutnya dikemukakan pula oleh T. Hani Handoko bahwa proses pengawasan
memiliki lima tahapan, yaitu :
3 (a) Penetapan standar pelaksanaan.
(b) Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan.
(c) Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata.
(d) Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standardan penganalisaan
4
penyimpangan-penyimpangan.
(e) Pengambilan tindakan koreksi, bila diperlukan.

5 Fungsi-fungsi ini berjalan saling berinteraksidan saling kait mengkait antara satu
dengan lainnya,sehingga menghasilkan apa yang disebut dengan proses
manajemen.
Jenis-Jenis Tahapan-tahapan Proses Tahapan-tahapan Proses Pelaku dan
Pengawasan Pengawasan Pengawasan Pelaksana

Jenis-Jenis
Pengawasan
1

2 Jenis-jenis pengawasan dapat ditinjau dari 3 segi, yaitu :

a. Waktu : Pengawasan dari segi waktu dapat dilakukan secara


3 preventif dan secara reprensif. Pengawasan preventif contohnya ialah
perencanaan budget, sedangkan pengawasan secara reprensif
misalnya alat budget dan laporan.
4
b. Objektif : Pengawasan dari segi obyektif ialah pengawasan terhadap
produksi dan sebagainya.
5
c. Subjektif : Pengawasan dari segi subyek terdiri dari pengawasan
intern dan pengawasan ekstern.
Jenis-jenis Tahapan-tahapan Tahapan-tahapan Proses Pelaku dan
Pengawasan Pengawasan Pengawasan Pelaksana

Tahapan-Tahapan
1 Proses Pengawasan

2
1. Tahap Penetapan Standar
Tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota, dan target pelaksanaan
3 kegiatan yang digunakan sebagai patokan dalam pengambilan
keputusan. Bentuk standar yang umum yaitu :
 Standar fisik
4  Standar moneter
 Standar waktu
2. Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan
5 secara tepat.
Jenis-jenis Tahapan-tahapan Tahapan-tahapan Pelaku dan
Pengawasan Proses Pengawasan Proses Pengawasan Pelaksana

1
3. Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Beberapa proses yang berulang-ulang dan kontinue, yang berupa atas,
2
pengamatan laporan, metode, pengujian, dan sampel.

4. Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa


3 Penyimpangan.
Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan
menganalisanya mengapa bisa terjadidemikian, juga digunakan sebagai
4 alat pengambilan keputusan bagai manajer.

5. Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi


Bila diketahui dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan, dimana
5 perlu ada perbaikan dalampelaksanaan.
Jenis-jenis Tahapan-tahapan Tahapan-tahapan Proses Pelaku dan
Pengawasan Proses Pengawasan Pengawasan Pelaksana

Pelaku dan Pelaksana


1 Pengawasan

2
Pengawasan dan Pengendalian dilakuakan oleh

3
a. Pihak manajemen pada masing - masing
fungsi organisasi.
b. Pihak luar manajemen ( Auditor)
4

5
Metode Metode
Pengawasan Pengawasan

Metode - Metode
Pengawasan
1

Metode-metode pengawasan bisa dikelompokkan ke dalam dua bagian:


2
1. Pengawasan Non-kuantitatif
Pengawasan non-kuantitatif tidak melibatkan angka-angka dandapat digunakan
3 untuk mengawasi prestasi organisasi secarakeseluruhan. Teknik-teknik yang sering
digunakan adalah :
1) Pengamatan (pengendalian dengan observasi)
2) Inspeksi teratur dan langsung
4 3) Laporan lisan dan tertulis
4) Evaluasi pelaksanaan
5) Diskusi antara manajer dengan bawahan tentang pelaksanaan suatu
5 kegiatan
6) Management by Exception (MBE) : dilakukan dengan memperhatikan
perbedaan yang signifikan antara rencana danrealisasi
Metode Metode
Pengawasan Pengawasan

2 2. Pengawasan Kuantitatif

Pengawasan kuantitatif melibatkan angka-angka


3 untuk menilai suatu prestasi. Beberapa teknik
yang dapat dipakai dalam pengawasan kuantitatif
adalah :
4 a) Anggaran
b) Audit
c) Analisis break-even
5 d) Analisis rasio
Perencanaan Proses
Pengawasan

Perancangan Proses
Pengawasan
1

William H. Newman menetapkan prosedur sistem pengawasan, dimana dikemukakan lima jenis
2 pendekatan, yaitu :
1. Merumuskan hasil diinginkan, yang dihubungkan dengan individu yang melaksanakan.
2. Menetapkan petunjuk, dengan tujuan untuk mengatasi dan memperbaiki penyimpangan
sebelum kegiatan diselesaikan, yaitu dengan :
3
a. pengukuran input
b. hasil pada tahap awal
c. gejala yang dihadapi
4 d. kondisi perubahan yang diasumsikan
3. Menetapkan standar petunjuk dan hasil, dihubungkan dengan kondisi yang dihadapi.
4. Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik, dimana komunikasipengawasan didasarkan
pada prinsip manajemen by exception yaituatasan diberi informasi bila terjadi penyimpangan
5
dari standar.
5. Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi, bila perlu suatutindakan diganti.
Syarat-Syarat TUJUAN

Syarat-syarat untuk melaksanakan


pengawasan yang baik
1
First conclusion
2 1. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan.
2. Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi dengan
segera.
3 3. Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan.
4. Pengawasan harus obyektif,teliti,dan sesuai dengan standard yang
digunakan.
5. Pengawasan harus luwes atau fleksibel.
4 6. Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi.
7. Pengawasan harus ekonomis.
8. Pengawasan harus mudah dimengerti.
5 9. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan atau koreksi.
Syarat-Syarat TUJUAN

Tujuan dilaksanakan pengawasan


1

A Untuk menjadikan pelaksanaan dan hasil


2 kegiatansesuai dengan rencana dan tujuan.

Untuk memecahkan
B
3 masalah

Untuk mengurangui resiko kegagalan suatu


C
rencana
4

D Untuk membuat perubahan - perubahan


maupunperbaikan - perbaikan.
5

E Untuk mengetahui kelemahan – kelemahan


pelaksaannya
Thankyou
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai