Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN RESMI JOBSHEET 9

PRAKTEK DIGITAL

PRAKTIKUM 9 COMPARATOR

Disusun untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Praktek Digital tahun akademik
2022/2023

Disusun Oleh :

NAMA : MAIDATUZ ZAHRAUL M


KELAS : TE-1B

NIM : 4.31.22.1.14

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TEKNIK


TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2023
PRAKTIKUM 9 COMPARATOR

A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengenal teknik comparator
2. Mahasiswa dapat membuat rangkaian comparator menggunakan gerbang logika
3. Mahasiswa dapat menguji rangkaian comparator

B. DASAR TEORI
Comparator (digital comparator) adalah rangkaian digital kombinasi untuk
membandingkan dua input bilangan biner yang outputnya dinyatakan apakah kedua
bilangan tersebut adalah sama, lebih besar atau lebih kecil. Dalam rangkaian digital, fungsi
pembanding diperlukan untuk menyatakan suatu nilai biner atau Binary Code Decimal (BCD)
tertentu yang memiliki nilai sama, lebih besar atau lebih kecil, khususnya dalam aplikasi
rangkaian digital yang membutuhkan suatu output pembanding. Contoh sebuah counter
diinginkan pada hitungan nilai tertentu harus berhenti, maka dibutuhkan input pembanding
yang akan digunakan untuk membandingkan setiap hitungan yang dikeluarkan oleh sebuah
counter. Jika hitungan counter yang dihasilkan sama dengan input pembandingnya, maka
counter dihentikan.
Untuk membuat rangkaian comparator yang membandingkan dua buah bilangan
biner (bit), maka diperlukan sebuah tabel kebenaran untuk mendapatkan persamaan logika
pada setiap output yang dihasilkan. Tabel 9.1 memperlihatkan tabel kebenaran sebuah
comparator untuk menghasilkan persamaan logika.
Jika dua nilai bit (A dan B) saling dibandingkan, dimana A adalah nilai yang
dibandingkan dan B adalah nilai pembandingnya, maka nilai pembandingnya akan menguji
nilai yang dibandingkan apakah A>B, A <B atau A = B. Dalam struktur bilangan biner, sebuah
nilai dapat ditentukan dengan komposisi susunan bit yang menyatakan besaran nilai
tersebut baik dalam bilangan decimal ataupun bilangan heksadesimal.
Dari persamaan logika tersebut, maka dapat dibuat sebuah rangkaian comparator
dua bit seperti dintunjukkan pada gambar 9.1.

Untuk memberikan gambaran comparator dua nilai bilangan biner 4 (empat) bit
misalnya, maka susunan bit yang ditempati oleh nilai 1 atau 0 dalam posisi tersebut sangat
menentukan apakah bilangan yang dibandingkan lebih kecil, sama, atau lebih besar dari nilai
pembandingnya. Contoh berikut adalah dua bilangan biner 4 (empat) bit dalam operasi
comparator.
Bilangan biner A = 1001
Bilangan biner B = 0111
Bilangan biner A (bilangan biner yang dibandingkan) sesuai kompisisinya adalah:
Dalam nilai desimal adalah 9. Bit MSB adalah 1 dan bit LSB bernilai 1. Sedangkan
bilangan biner B (bilangan biner pembanding) sesuai komposisinya adalah:

Dalam nilai desimal adalah 7. Bit MSB adalah 0 dan bit LSB bernilai 1. Operasi
comparator untuk 4 (empat) bit akan dilakukan dengan urutan prioritas mulai bit MSB
sebagai berikut:
A3 <=> B3 ?
 A3 > B3, tanpa memperhatikan A2, A1, dan A0 serta B2, B1, dan B0, maka dikatakan
bilangan biner A lebih besar dari bilangan biner B (A > B).
 A3 < B3, tanpa memperhatikan A2, A1, dan A0 serta B2, B1, dan B0, maka dikatakan
bilangan biner A lebih kecil dari bilangan biner B (A < B).
 A3 = B3, maka operasi selanjutnya akan membandingkan bit A2 dan B2. A2 <=> B2 ?
 A2 > B2, tanpa memperhatikan A1, dan A0 serta B1, dan B0, maka dikatakan bilangan
biner A lebih besar dari bilangan biner B (A > B).
 A2 < B2, tanpa memperhatikan A1, dan A0 serta B1, dan B0, maka dikatakan bilangan
biner A lebih kecil dari bilangan biner B (A < B).
 A2 = B2, maka operasi selanjutnya akan membandingkan bit A1 dan B1. A1 <=> B1 ?
 A1 > B1, tanpa memperhatikan A0 serta B0, maka dikatakan bilangan biner A lebih
besar dari bilangan biner B (A > B).
 A1 < B1, tanpa memperhatikan A0 serta B0, maka dikatakan bilangan biner A lebih kecil
dari bilangan biner B (A < B).
 A1 = B1, maka operasi selanjutnya akan membandingkan bit A0 dan B0. A0 <=> B0 ?
 A0 > B0, maka dikatakan bilangan biner A lebih besar dari bilangan biner B (A > B).
 A0 < B0, maka dikatakan bilangan biner A lebih kecil dari bilangan biner B (A < B).
 A0 = B0, maka dikatakan bilangan biner A sama dengan bilangan biner B (A = B).
Dari operasi perbandingan dua nilai bilangan biner A dan B tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa :
A = 1001 (910) lebih besar dari B = 0111 (710).
Sebuah rangkaian digital kombinasi comparator 4 (empat) bit atau disebut dengan
magnitude comparator dikemas dalam sebuah IC TTL 74LS85 seperti ditunjukkan pada
gambar 9.2.
IC comparator 74LS85 memiliki input A dan B dari nilai yang menjadi perbandingan dan
input cascading. Input cascading berfungsi memperluas nilai biner (tiap 4 bit) yang akan
dioperasikan dalam perbandingan dengan cara menghubungkan output coparator pertama
ke input cascading comparator ke dua.
Jika IC comparator ini digunakan hanya untuk membandingkan dua bilangan biner 4
(empat) bit saja, maka pemberian nilai (tegangan) pada input cascading cukup diberikan
sesuai tabel IC 74LS85. Seperti diinginkan untuk membandingkan nilai A dan B sama dengan
output A=B berlogik 1, maka input cascading A=B diberikan logik 1 (+Vcc) dan input AB dapat
diberikan input dengan logik 0 (Gnd) atau logik 1 (+Vcc). Gambar 9.3 berikut sebuah
comparator akan menghentikan hitungan sebuah counter 4 (empat) bit ketika hitungan
counter (nilai A) sama dengan nilai pembanding (nilai B) yang diberikan pada input
comparator.
Pada gambar 9.3, input B dari comparator diset atau di berikan nilai dari B3 sampai B0
adalah 1100(2) atau 12 desimal. Input cascade IAB dihungkan ke ground dan IA=B
dihubungkan +Vcc. Clock yang terhubung pada counter biner 4 bit akan mentriger untuk
memulai proses hitung mulai dari 0001 sampai terus counter menaikkan nilai counternya.
Saat hitungan counter pada hitungan 1100, maka hitungan counter berhenti dan output
OA=B berlogik 1 sebagai output comparator yang menyatakan bahwa nilai biner A sama
dengan nilai biner B.

C. ALAT/BAHAN

Power Supply +5 Volt : 1 unit

Protoboard : 1 buah

Volt meter : 1 unit

Kabel penghubung (jumper)

IC TTL 74LS04 : 1 buah

IC TTL 74LS08 : 1 buah

IC TTL 74LS85 : 1 buah

IC TTL 74LS32 : 1 buah

Resistor 330 Ω : 3 buah


Resistor 10K : 4 buah

LED : 3 buah

D. LANGKAH PERCOBAAN
1. Persiapkan peralatan praktik seperti dalam daftar peralatan dan bahan.
2. Atur tegangan power supply pada nilai +5 Volt dan ukurlah tegangan keluaran power
supply menggunakan Volt meter.
3. Lakukan percobaan dengan membuat rangkaian pada protoboard seperti ditunjukkan
gambar 9.4.
4. Berikan input A dan B dengan logik 1 (+5 volt) atau logik 0 (0 volt) sesuai percobaan
dalam tabel 9.2. Amati output untuk setiap perubahan pada input A dan B, dan catatlah
hasilnya pada tabel 9.2.

5. Buatlah rangkaian seperti ditunjukkan gambar 9.5 pada sebuah protoboard. Gunakan IC
74LS85 dan hubungkan setiap output comparator dengan resistor 330 Ohm dan LED.
6. Lakukan pengujian rangkaian dengan memberikan input A3, A2, A1 dan A0 sesuai pada
tabel 9.3. Amati percobaan tersebut dan catatlah hasilnya pada tabel tersebut.
E. DATA HASIL PERCOBAAN

F. PEMBAHASAN
Teknik komparator adalah sebuah metode yang dapat digunakan untuk
membandingkan beberapa sinyal yang berbasis bit. Dengan tujuan menentukan
hubungan antara keduanya. komparator dibangun menggunakan rangkaian logika
untuk membandingkan seluruh sinyal dalam satu operasi.
Teknik komparator sangat penting dalam desain rangkaian digital karena
memungkinkan pemrosesan data, pengendalian logika, dan pengambilan keputusan
berdasarkan perbandingan antara sinyal-sinyal digital.
Dalam percobaan comparator 4 ini menggunakan IC 74LS85 yang memiliki
input (A3, A2, A1, A0) dan 4 input (B3, B2, B1, B0). Serta memiliki 3 output. sinyal-
sinyal A3, A2, A1, dan A0 digunakan sebagai input sinyal A, sedangkan sinyal-sinyal
B3, B2, B1, dan B0 digunakan sebagai input sinyal B. Output Cout, Eq, dan Gt
digunakan untuk mengindikasikan hasil perbandingan antara sinyal A dan B.
Dan berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dengan input B konstan
yaitu
1001 dimana B0, B3 dan IA=B dihubungkan keV cc. Dan B1, B2, IA<B, IA > B
dihubungkan ke ground. Serta input A yang berubah ubah, didapatkan hasil sebagai
berikut :
1. Input A (0011)
LED menyala pada output A<B
2. Input A (0110)
LED akan menyala pada output A>B
3. Input A (1001)
LED menyala pada output A=B
4. Input A (1100)
Sama halnya dengan input A (0110), LED menyala pada output A>B

G. KESIMPULAN
Berdasarkan data yang telah kami kumpulkan pada percobaan comparator 4 bit
dengan IC 74LS85, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Komparator dengan IC 74LS85 dapat digunakan untuk membandingkan sinyal 4-
bit. IC ini memiliki input untuk sinyal A (A3, A2, A1, A0) dan sinyal B (B3, B2,
B1, B0).
2. Output Cout (Carry out) mengindikasikan apakah hasil perbandingan lebih besar
dari 4-bit. Jika Cout berlogika tinggi (Vcc), ini menunjukkan bahwa hasil
perbandingan lebih dari 4-bit.
3. Dalam melakukan pengujian dan analisis rangkaian komparator, penting untuk
mengacu pada datasheet IC 74LS85 untuk memastikan koneksi dan pengaturan
yang benar, serta memperhatikan kondisi tegangan pasokan (Vcc) dan sinyal
logika tinggi (Vcc) serta rendah (GND) yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai