Anda di halaman 1dari 132

PENGARUH MEDIA VIDEO TERHADAP KESULITAN MEMAHAMI MATERI

KISAH KAN’AN PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK PADA

PESERTA DIDIK KELAS 3 DI MIN 2 KUBU RAYA TAHUN PELAJARAN 2022/2023

SKRIPSI

OLEH:

DWI INIAR
NIM. 11811209

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONTIANAK

TAHUN 2023 M / 1444 H


LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH MEDIA VIDEO TERHADAP KESULITAN MEMAHAMI MATERI


KISAH KAN’AN PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK PADA
PESERTA DIDIK KELAS 3 DI MIN 2 KUBU RAYA TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Oleh:

Dwi Iniar
NIM: 11811209

Menyetujui,

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr. Yapandi, M. Pd Dr. Hariansyah, M. Si


NIP. 196503092000031001 NIP.197008151994031004

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam


Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Pontianak

Dr. Syamsul Kurniawan, M.S.INIP.


198307012015031001
MOTTO PERSEMBAHAN

‫فَِإ َّن َم َع ٱلْعُ ْس ِر يُ ْسًرا‬


Artinya: “maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”
(QS. AL Insyira:5)
PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan untuk:

Kedua orang tua tercinta

Skripsi ini saya persembahkan sebagai tanda bakti kepada kedua orangtua yang
telah mendidik dan merawat saya dari kecil hingga sekarang dengan sebaik
mungkin. Untuk ibunda tercinta Ibu (Rusmini) dan Bapak (Anuar ), serta kakak
saya ( Hera Ermawati) terima kasih atas doa dan dukungan selama ini. Tiada yang
dapat membalas kebaikan kalian semua kecuali Allah Swt. Mohon maaf jika
selama ini banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Semoga diri saya dapat
menjadi manusia yang bermanfaat bagi keluarga maupun sesama.
Lembar Pernyataan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dwi Iniar

NIM : 11811209

Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Judul : Pengaruh Media Video Terhadap Kesulitan Memahami Materi


Kisah Kan’an Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Pada Peserta
Didik Kelas 3 Di Min 2 Kubu Raya Tahun Pelajaran 2022/2023

Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat ini benar-benar merupakan karya sendiri,

bukan jiplakan atau tulisan orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang

terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk bedasarkan kode etik ilmiah dan saya

tidak keberatan untuk dipublikasikan oleh pihak IAIN Pontianak.

Pontianak, 11 Juni 2023

Dwi Iniar

NIM. 11811209
ABSTRAK
Dwi Iniar 11811209, Pengaruh Media Video Terhadap Kesulitan
Memahami Materi Kisah Kan’an Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Pada Peserta
Didik Kelas 3 Di Min 2 Kubu Raya Tahun Pelajaran 2022/2023: Program Studi
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2023. 1) Latar belakang penelitian ini adalah masih
banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran khususnya
materi kisah Kan’an. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk Mengetahui Nilai Tes
yang Diperoleh Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Pada Materi
Kisah Kan’an di Madrasah Ibtidaiyah 2 Kabupaten Kubu Raya Sebelum
Menggunakan Media Video Pembelajaran Tahun Ajaran 2022/2023. 2) Untuk
Mengetahui Penggunaan Media Video Pembelajaran dalam Mengatasi Memahami
Materi Kesulitan Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Aqidah Ahlak
Khususnya Pada Materi Kisah Kan’an Di MIN 2 Kubu Raya Tahun Ajaran
2022/2023 Dengan Menggunakan Media Video Pembelajaran. 3) Untuk
Mengetahui Hasil Belajar Penggunaan Media Video Pembelajaran dalam
Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
Khususnya Materi Kisah Kan’an di MIN 2 Kubu Raya dengan Menggunakan
Media Video Pembelajaran Tahun Ajaran 2022/2023?
Pendekatan penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
Prosedur penelitian yang dilakukan adalah: Perencanaan, Pelaksanaan,
Pengamatan, dan Refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas
III MIN 2 Kubu raya berjumlah 37 peserta didik. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Tes Awal, 2) Tes Akhir, 3) Observasi,
dan 4) Dokumentasi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah 1)
Lembar Tes, 2) Lembar Observasi, 3) Dokumentasi. Serta Teknik analisis data yang
digunakan adalah teknik analisis deskriptif yang terdiri dari Mean dan Presentase.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh media video
pembelajaran dalam mengatasi kesulitan memahami materi kisah Kan’an pada
siswa dibuktikan dengan rata-rata hafalan siswa kelas III sebelum penggunaan
video pembelajaran sebesar 71,89%, kemudian terdapat peningkatan setelah
penggunaan media video pembelajaran pada siklus I sebesar 83,78% dan pada
siklus II sebesar 98,91%.

Kata Kunci: Media Video Pembelajaran, Kesulitan Memahami, Kisah Kan’an

i
ABSTRACT
Dwi Iniar 11811209, The Influence of Video Media on the Difficulty in
Understanding the Story of Kan'an in the Akidah Akhlak Subject for 3rd Grade
Students at MIN 2 Kubu Raya in the Academic Year 2022/2023: Study Program of
Islamic Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, State Islamic
Institute (IAIN) Pontianak, 2023.
Background of the research: Many students still face difficulties in
understanding their lessons, especially the material on the story of Kan'an. The
objectives of this research are: To determine the test scores obtained by students in
the Akidah Akhlak subject, specifically on the story of Kan'an, in Madrasah
Ibtidaiyah 2, Kubu Raya District, before using video media for learning in the
academic year 2022/2023. 2) To determine the use of video media in overcoming
students' learning difficulties in understanding the material of the Akidah Akhlak
subject, especially the story of Kan'an, at MIN 2 Kubu Raya in the academic year
2022/2023. 3) To determine the learning outcomes of using video media in
overcoming students' learning difficulties in the Akidah Akhlak subject, particularly
the material of the story of Kan'an, at MIN 2 Kubu Raya using video media in the
academic year 2022/2023.
The research approach used in this study is quantitative approach. The type
of research used is classroom action research (PTK). The research procedures
conducted are: Planning, Implementation, Observation, and Reflection. The
subjects of this study are 37 third-grade students at MIN 2 Kubu Raya. The data
collection techniques used in this study are: 1) Pre-test, 2) Post-test, 3)
Observation, and 4) Documentation. The data collection instruments used are: 1)
Test sheets, 2) Observation sheets, 3) Documentation. The data analysis technique
used is descriptive analysis technique, which consists of mean and percentage.
The results of this study indicate the influence of video media in overcoming
the difficulty in understanding the story of Kan'an among students, as evidenced by
the average memorization of third-grade students before the use of video learning,
which was 71.89%. There was an improvement after the use of video media in the
first cycle, reaching 83.78%, and in the second cycle, reaching 98.91%.
Keywords: Video Media, Understanding Difficulty, Kan'an Story.

ii
‫ملخص‬
‫دوي إنيار ‪ ،11811209‬أتثري وسائط الفيديو على صعوبة فهم مادة قصة‬
‫كنعان يف مادة العقيدةواألخالق لطالب الفصل الثالث يف مدرسة إبتدائية ‪ 2‬كوبو رااي يف‬
‫السنة الدراسية ‪ :2023/2022‬قسم دراسة الرتبية اإلسالمية يف كلية الرتبية وعلوم‬
‫التدريسية‪ ،‬جامعة بونتياانك االسالمية احلكومية ‪.2023 ،‬‬

‫خلفية البحث‪ :‬ال يزال العديد من الطالب يواجهون صعوابت يف فهم دروسهم‪،‬‬
‫خاصة املادة املتعلقة بقصة كنعان‪ .‬أهداف هذا البحث هي‪ )1 :‬حتديد درجات االختبار‬
‫اليت حصل عليها الطالب يف مادة العقيدة واألخالق ‪ ،‬وحتديداً يف قصة كنعان ‪ ،‬يف مدرسة‬
‫إبتدائية ‪ ،2‬مقاطعة كوبو رااي ‪ ،‬قبل استخدام وسائط الفيديو للتعلم يف العام الدراسي‬
‫‪ )2 .2023/2022‬حتديد استخدام وسائط الفيديو يف التغلب على صعوابت تعلم‬
‫الطالب يف فهم مادة العقيدة واألخالق ‪ ،‬وخاصة قصة كنعان‪ ،‬يف مدرسة إبتدائية ‪ 2‬كوبو‬
‫رااي يف العام الدراسي ‪ )3 .2023/2022‬حتديد نتائج التعلم ابستخدام وسائط الفيديو‬
‫يف التغلب على صعوابت تعلم الطالب يف مادة العقيدة واألخالق‪ ،‬وخاصة مادة قصة‬
‫كنعان‪ ،‬يف مدرسة إبتدائية ‪ 2‬كوبو رااي ابستخدام وسائط الفيديو يف العام الدراسي‬
‫‪.2023/2022‬‬

‫النهج البحث املستخدم يف هذه الدراسة هو النهج الكمي‪ .‬نوع البحث املستخدم‬
‫هو البحث التطبيقي يف الصف‪ .‬اإلجراءات البحثية اليت متت هي‪ :‬التخطيط‪ ،‬التنفيذ‪،‬‬
‫املالحظة‪ ،‬والتأمل‪ .‬موضوعات هذه البحث هم طالب الفصل الثالث يف مدرسة إبتدائية‬
‫‪ 2‬كوبو رااي بعددهم ‪ 37‬طالباً‪ .‬تقنية مجع البياانت املستخدمة يف هذه الدراسة هي‪)1 :‬‬
‫االختبار األويل ‪ )2 ،‬االختبار النهائي ‪ )3 ،‬املالحظة ‪ ،‬و ‪ )4‬التوثيق‪ .‬أدوات مجع البياانت‬

‫‪iii‬‬
‫املستخدمة هي‪ )1 :‬ورقة االختبار‪ )2 ،‬ورقة املالحظة‪ )3 ،‬التوثيق‪ .‬وتقنية حتليل البياانت‬
‫املستخدمة هي تقنية التحليل الوصفي اليت تتألف من املتوسط والنسبة املئوية‪.‬‬

‫نتائج هذه البحث تشري إىل وجود أتثري وسائط الفيديو يف التغلب على صعوبة‬
‫فهم قصة كنعان بني الطالب‪ ،‬كما يتضح من املتوسط حلفظ طالب الصف الثالث قبل‬
‫استخدام تعلم الفيديو ‪ ،‬والذي بلغ ‪ .٪71.89‬هناك حتسني بعد استخدام وسائط الفيديو‬
‫يف الدورة األوىل‪ ،‬حيث وصلت إىل ‪ ،٪83.78‬ويف الدورة الثانية‪ ،‬حيث وصلت إىل‬
‫‪.٪98.91‬‬

‫كلمات مفتاحية‪ :‬وسائط الفيديو‪ ،‬صعوبة الفهم‪ ،‬قصة كنعان‪.‬‬

‫‪iv‬‬
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpah rahmat serta

hidayah-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul, “Mengatasi kesulitan dan

memahami materi kisah kan’an pada mata pelajaran Akidah Akhlak menggunakan

media video pembelajaran pada peserta didik kelas 3 di Min 2 Kubu RayaTahun

Ajaran 2022/2023” dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga

tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga sahabat dan para

pengikut yang telah berjuang menunjukkan jalan kebenaran kepada seluruh umat

manusia.

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan baik tenaga

maupun pemikiran, motivasi serta bimbingan dari berbagai pihak yang telah

membantu penulisan skripsi ini. Oleh sebab itu pada kesempatan ini peneliti ingin

menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada

Bapak/Ibu:

1. Dr. H. Syarif, S.Ag., MA. selaku rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Pontianak yang telah memberikan izin dan fasilitas untuk menyusun skripsi ini.

2. Dr. H. Hermansyah, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak yang

3. Dr. Syamsul Kurniawan, S. Th. I., M. S. I., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Agama Islam (PAI) IAIN Pontianak, yang telah memberikan

pembimbing yang luar biasa baiknya kepada peneliti untuk membantu dan

membimbing menyelesaikan skripsi ini.

v
4. Dr. H. Yapandi, M. Pd., selaku dosen penasehat Akademik dan juga

merangkapmenjadi dosen pembimbing utama yang selalu memberikan arahan

dan bimbingan selama proses penyelesaian skripsi.

5. Dr. Hariansyah, M.Si., selaku dosen pembimbing pendamping yang telah

membimbing dengan sangat baik, memberikan motivasi kepada peneliti dari

awal sampai akhir sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

6. Keluarga besar kelas PAI F 2018, Teman seperjuangan yang selalu saling

mengingatkan dalam segala hal yang berkaitan dengan perkuliahan.

7. Deri, Sri, Ipeh, Nisa, Iwid, Dila, ,Ani dan Endah yang selalu mendengarkan

kelah kesah saya serta semua orang yang terlibat dalam mendukung dan

mesuport saya dalam menyelesaikan penelitian ini.

8. Semua pihak (tidak mungkin dapat peneliti sebutkan satu-persatu) yang telah

memberikan motivasi dan inspirasi terhadap penyusunan skripsi ini.

Atas bantuan dan keterlibatan mereka sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini. Semoga kebaikan budi mereka dinilai sebagai amal

sholeh dan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Peneliti menyadari bahwa skripsi

ini jauh dari kesempurnaan, karena itu kritik dan saran yang membangun sangat

diharapkan demi penyempurnaan. Semoga skripsi ini dapat memperkaya khazanah

Ilmu Pengetahuan dan bermanfaat bagi peneliti, pembaca dan peneliti selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
‫ ملخص‬....................................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................... xi
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5
E. Manfaat penelitian ........................................................................................ 6
BAB II .................................................................................................................... 8
KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................. 8
A. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 8
B. Kajian Teori ............................................................................................... 10
1. Kesulitan Memahami Materi .................................................................. 10
2. Mata Pelajaran Akidah Akhlak ............................................................... 22
3. Media Pembelajaran Video ..................................................................... 22
BAB III ................................................................................................................. 25
METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 25
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian................................................................. 25
B. Setting Penelitian........................................................................................ 31
C. Definisi Operasional................................................................................... 32
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data .......................................................... 33
E. Teknis Analisis Data .................................................................................. 36
F. Indikator Keberhasilan ............................................................................... 38
BAB IV ................................................................................................................. 39

vii
PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN ........................................................ 39
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................................... 39
1. Sejarah Singkat Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Kubu Raya ................... 39
2. Visi dan Misi Madrasah Ibtidaiya Negeri 2 Kubu Raya ......................... 40
3. Program Madrasah .................................................................................. 41
4. Keadaan Guru ......................................................................................... 43
5. Keadaan Peserta Didik ............................................................................ 45
6. Sarana dan Prasarana Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Kubu Raya .......... 45
B. Paparan Data Hasil Penelitian .................................................................... 45
1. Hasil Belajar Yang Diperoleh Peserta Didik Pada Materi Kisah Kan’an
Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak di Kelas 3 MIN 2 Kubu Raya Sebelum
Menggunakan Media Video Pembelajaran Tahun Ajaran 2022/2023........... 46
2. Penggunaan Media Video Pembelajaran Dalam Mengatasi Kesulitan
Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Khususnya Pada
Materi Kisah Kan’an di MIN 2 Kubu Raya dengan Menggunakan Media Video
Pembelajaran Tahun Ajaran 2022/2023. ....................................................... 51
C. Pembahasan ................................................................................................ 75
1. Hasil Belajar Yang Diperoleh Peserta Didik Pada Materi Kisah Kan’an
Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak di Kelas 3 MIN 2 Kubu Raya Sebelum
Menggunakan Media Video Pembelajaran Tahun Ajaran 2022/2023........... 75
2. Penggunaan Media Video Pembelajaran Dalam Mengatasi Kesulitan
Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Khususnya Pada
Materi Kisah Kan’an di MIN 2 Kubu Raya dengan Menggunakan Media Video
Pembelajaran Tahun Ajaran 2022/2023. ....................................................... 76
3. Hasil Belajar Penggunaan Media Video Pembelajaran dalam Mengatasi
Kesulitan Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
Khususnya Materi Kisah Kan’an di MIN 2 Kubu Raya dengan Menggunakan
Media Video Pembelajaran Tahun Ajaran 2022/2023 .................................. 77
D. Uji T Dependen .......................................................................................... 80
BAB V................................................................................................................... 83
PENUTUP ............................................................................................................ 83
A. KESIMPULAN .......................................................................................... 83
B. SARAN ...................................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 85

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 .......................................................................................................................................44

Tabel 4.2 .......................................................................................................................................45

Tabel 4.3 .......................................................................................................................................47

Tabel 4.4 .......................................................................................................................................56

Tabel 4.5 .......................................................................................................................................58

Tabel 4.6 .......................................................................................................................................69

Tabel 4.7 .......................................................................................................................................70

Tabel 4.8 .......................................................................................................................................78

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 .................................................................................................................................. 31

Gambar 3.2 ...................................................................................................................................32

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 SK SEMINAR ....................................................................................................... 87

Lampiran 2 SK Pembimbing .................................................................................................... 89

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian ............................................................................................... 91

Lampiran 4 Surat Balasan Penelitian ........................................................................................ 92

Lampiran 5 Lembar Bimbingan ............................................................................................... 93

Lampiran 6 Kisi-Kisi Penelitian ................................................................................................ 97

Lampiran 7 Hasil Tes .............................................................................................................. 103

Lampiran 8 Bukti Bebas Plagiasi ............................................................................................ 109

Lampiran 9 Dokumentasi ....................................................................................................... 110

xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam suatu proses pembelajaran tidak selalu berjalan lancar seperti

yang diinginkan dan mencapai hasil yang diharapkan. Adakalanya proses

pembelajaran tersebut mengalami berbagai macam kesulitan dan hambatan.

Kesulitan serta hambatan ini pada gilirannya dapat menyebabkan hingga dalam

kecemasan, frustasi dan mogok sekolah, bahkan sehingga untuk berpindah-

pindah sekolah setelah tinggal kelas beberapa kali dan sebagainnya.

Sehubungan dengan hal ini pendidik diharapkan dapat melakukan upaya

terhadap kesulitan belajar yang terjadi pada peserta didiknya. Dalam kegiatan

pembelajaran di sekolah, guru dihadapkan dengan sejumlah peserta didik yang

beraneka ragam. Ada peserta didik yang dengan mudah menempuh kegiatan

belajarnya secara lancar dengan berhasil tanpa mengalami kesulitan belajar,

dan begitupula sebaliknya. Ketika akan memasuki suatu proses belajar dan

mengajar di sekolah. Berdasarkan Undang- Undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas, peserta didik memiliki latar

belakang tertentu yang akan menentukan keberhasilannya dalam mengikuti

proses belajar.

Namun disamping keberhasilan dalam proses pembelajaran, terdapat

kesulitan belajar yang dapat menghambat tercapainya tujuan pembelajaran

apabila tidak diatasi. Kesulitan belajar pada peserta didik menuntut guru untuk

lebih memperhatikan kenyataan ini. Peserta didik yang lambat dalam

belajarnya perlu diberikan perhatian agar tidak tertinggal oleh peserta didik

1
2

yang lainnya, meskipun pada ahkirnya akan terdapat adanya perbedaan pada

kesulitan belajar pada peserta didik. Upaya mengatasi masalah tersebut yang

dimaksud dalam penulisan skripsi ini yaitu menggunakan media video

pembelajaran yang berisi seputar materi Aqidah Akhlak. Dengan

menggunakan media video pembelajaran akan memudahkan peserta didik

dalam memahami materi kisah Kisah Kan’an pada mata pelajaran Akidah

Akhlak. Terdapat dalam Q.S Al-Baqarah: 31

َ ‫علَى أال َم ََلئِ َك ِة فَقَا َل أ َ أنبِئُونِي بِأ َ أس َماءِ َٰ َه ُؤ ََلءِ إِ أن ُك أنت ُ أم‬
َ‫صا ِدقِين‬ َ ‫ض ُه أم‬ َ ‫علَّ َم آدَ َم أاْل َ أس َما َء ُكلَّ َها ث ُ َّم‬
َ ‫ع َر‬ َ ‫َو‬
Artinya: Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu
mamang benar orang-orang yang benar.
Ayat tersebut sebagaimana dijelaskan Depag RI Al-Quran dan

Terjemahan (2005: 31) bahwa dalam kegiatan pembelajaran minimal terdapat

3 unsur yang harus ada yaitu pendidik, peserta didik, dan sumber belajar.

Hubungan antara pendidik dengan peserta didik dan bahan ajar.

Untuk mempertegas identifikasi masalah diatas peneliti melakukan

observasi di MIN 2 Kubu Raya pada hari senin tanggal 7 Maret 2022 pada

pukul 09:30 WIB. Berdasarkan hasil pra riset yang dilakukan oleh peneliti

kepada guru mata pelajaran Akidah Akhlak Ibu Nur S. PdI, bahwa terdapat

kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik di kelas 3B. Pada saat

pembelajaran Aqidah Ahlak kesulitan yang dialami peserta didik khususnya

pada materi kisah kan’an yaitu peserta didik tidak memahami materi. Oleh

sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti “Mengatasi Kesulitan Memahami

Materi Kisah Kan’an Pada Mata Pelajaran Akidah Ahlak Menggunakan Media
3

Video Pembelajaran Pada Peserta Didik Di Kelas 3 Di MIN 2 Kubu Raya

Tahun Ajaran 2022”.

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Rasau Jaya sebuah lembaga pendidikan

di bawah naungan Kemenag, yang berada di kab. Kubu Raya Kec. Rasau Jaya

MIN 2 Kubu Raya, Pada pembelajaran agama islam khususnya mata pelajaran

Akidah akhlak di kelas 3B masih terdapat sebagian dari peserta didik kurang

memahami materi yang disampaikan oleh guru tersebut, hal ini bisa dilihat

ketika guru memberikan pertanyaan secara langsung namun peserta didik tidak

dapat menjawab pertannyan tersebut oleh sebab itu guru berupaya mengatasi

kesulitan belajar tersebut dengan menggunakan media video pembelajaran

dikarenakan dengan menggunkan media video pembelajaran materi

tersampaikan dengan menarik dan hal tersebut dapat memicu peserta didik

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa proses kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan media audio visual pembelajaran adalah

suatu media audio visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran yang baik

untuk membantu siswa agar paham terhadap materi pelajaran. Selain itu video

pembelajaran juga memberikan rangsangan terhadap penglihatan dan

pendengar peserta didik yang berupa video dengan tujuan agar proses

pembelajaran tetap berjalan lancar tanpa ada kendala dan bahkan bisa lebih

menarik, baik yang dirasakan oleh guru dan peserta didik.

Pentingnya penelitian ini dilakukan yaitu sebagaimana yang diketahui

bahwa proses pembelajaran sangatlah penting dilakukan khususnya pada

sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 cara guru dalam mengatasi kesulitan


4

belajar khususnya pada mata pelajaran Akidah Akhlak di kelas 3B dengan

menggunakan media video pembelajaran karena dengan demikian proses

pendidikan yang berlangsung bisa efektif, efesien dan inovatif sehingga dapat

memudahkan peserta didik untuk menerima pembelajaran dengan mudah.

B. Identifikasi Masalah

Secara umum masalah dalam penelitian ini adalah dalam mengatasi

kesulitan belajar pada peserta didik dalam menerima pembelajaran khususnya

pada mata pelajaran akidah akhlak seperti peserta didik yang sulit dalam

membaca serta menerapkan akhlak terpuji dalam sehari-hari serta oleh sebab

itu penulis mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini

1. Peserta didik kelas 3B MIN 2 Kubu Raya sulit memahami materi kisah

Kan’an pada mata pelajaran Akidah Ahlak yang disampaikan oleh guru.

2. Media video pembelajaran yang dapat menarik perhatian peserta didik agar

dapat memahami materi pembelajaran pada mata pelajaran Aqidah Akhlak

khususnya Pada Materi Kisah Kan’an. Media video pembelajaran dapat

diterapkan dalam pembelajaran dengan mudah sehingga peserta didik dapat

menerima dengan mudah.

C. Rumusan Masalah

Berdasararkan uraian latar belakang di atas, penelitian ini dilakukan

untuk mengetahui upaya guru dalam mengatasi kesulitan belajar dalam

menggunkan Upaya Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Mata Pelajaran

Akidah Akhlak Menggunakan Media Video Pembelajaran Pada Peserta Didik


5

Kelas 3 Di MIN 2 Kabupaten Kubu Raya dengan rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana Hasil Belajar yang Diperoleh Peserta Didik Pada Materi Kisah

Kan’an Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak di Kelas 3 MIN 2 Kubu Raya

Sebelum Menggunakan Media Video Pembelajaran Tahun Ajaran

2022/2023.

2. Bagaimana Penggunaan Media Video Pembelajaran Dalam

Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran

Aqidah Akhlak Khususnya Pada Materi Kisah Kan’an di MIN 2 Kubu

Raya Dengan Menggunakan Media Video Pembelajaran Tahun

Ajaran 2022/2023.

3. Bagaimana Hasil Belajar Penggunaan Media Video Pembelajaran

dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta Didik Pada Mata

Pelajaran Aqidah Akhlak Khususnya Materi Kisah Kan’an di MIN 2

Kubu Raya dengan Menggunakan Media Video Pembelajaran Tahun

Ajaran 2022/2023?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui tentang Cara

Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Mata Pelajaran Akidah Ahlak Menggunakan

Media Video Pembelajaran Pada Peserta Didik di Kelas 3 di MIN 2 Kubu Raya.

Secara khusus penelitian ini bertujuan:

1. Untuk Mengetahui Nilai Tes yang Diperoleh Peserta Didik Pada Mata

Pelajaran Akidah Akhlak Pada Materi Kisah Kan’an di Madrasah


6

Ibtidaiyah 2 Kabupaten Kubu Raya Sebelum Menggunakan Media

Video Pembelajaran Tahun Ajaran 2022/2023.

2. Untuk Mengetahui Penggunaan Media Video Pembelajaran dalam

Mengatasi Memahami Materi Kesulitan Belajar Peserta Didik Pada

Mata Pelajaran Aqidah Ahlak Khususnya Pada Materi Kisah Kan’an

Di MIN 2 Kubu Raya Tahun Ajaran 2022/2023 Dengan

Menggunakan Media Video Pembelajaran.

3. Untuk Mengetahui Hasil Belajar Penggunaan Media Video

Pembelajaran dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta Didik

Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Khususnya Materi Kisah

Kan’an di MIN 2 Kubu Raya dengan Menggunakan Media Video

Pembelajaran Tahun Ajaran 2022/2023?

E. Manfaat penelitian

Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang memberikan manfaat

bagi orang lain. Oleh sebab itu peneliti juga berharap skripsi ini juga

memberikan manfaat bagi banyak orang. Adapun manfaat dari dilakukanya

penelitian ini ialah sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Secara toritis, hasil penelitian ini diharapkan menjadi perspektif

atau menambah refrensi dalam ilmu pengetahuan khususnya dalam mata

pelajaran Aqidah Akhlak.


7

2. Secara Praktis

a. Bagi Guru Aqidah Ahlak

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai wawasan dalam

proses kegiatan belajar mengajar khususnya dalam mengatasi

kesulitan belajar pada mata pelajaran Aqidah Ahlak dengan

menggunakan media video pembelajaran.

b. Bagi sekolah

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Kabupatan Kubu Raya hasil

penelitian ini dapat memberikan informasi bagi Madrasah Ibtidaiyah

Negeri untuk dapat menyediakan media pembelajaran yang memadai

untuk menunjang proses pembelajaran.

c. Bagi peneliti

Mendapatkan wawasan pengalaman secara langsung tentang

upaya mengatasi kesulitan belajar menggunakan media video

pembelajaran dan memberikan bekal agar penulis sebagai calon guru

pendidikan agama Islam siap melaksanakan tugas sesuai

pembelajaran dan memberikan bekal penulis sebagai calon guru

pendidikan agama Islam yang siap melaksanakan tugas sesuai

kebutuhan dan seiring perkembangan zaman.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan

dan acuan. Selain itu, untuk menghindari anggapan kesamaan dengan

penelitian ini.

1. Marde’i (2016) “Upaya Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Akidah Ahlak Kelas V MI Nurul Hidayah

Kecamatan Kuala Mandor B Kab. Kubu Raya Tahun Ajaran 2015/2016

“Kesimpulan dari penelitian ini adalah evaluasi yang digunakan oleh

guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran

Akidah Ahlak MI Nurul Hidayah. Seringnya guru memberikan evaluasi,

baik evaluasi lisan maupun uraian. Seperti ketika pembelajaran

berlangsung, PR maupun tugas-tugas kelompok dan induvidu. Sealain

itu evaluasi yang digunakan oleh guru yakni dengan cara sorogan baik

hafalan ayat maupun hadis, Sistem sorogan ini dilakukan oleh guru di

awal pembelajaran dan juga diluar jam-jam pelajaran. Biasannya

sorogan tersebut dilakukan di ruang guru, di musholah, maupun di

ma’had. Dalam penelitian ini terdapat perbedaan dengan penelitian yang

peneliti lakukan. Dalam peneltian ini perbedaanya di jenjang kelas V

serta metode yang digunakan.

2. Naser (2021) “Peran Guru Akidah Ahlak Dalam Pembelajaran Berbasis

Media Digital Di MTS Muhammaddiyah Lempangan Kab Gowa”

8
9

Menyimpulkan sedangkan faktor pendukung dan penghambat dari

pembelajaran Akidah Ahlak berbasisi digital yaitu fasilitas yang

digunakan seorang guru yang mendukung, guru memiliki kemampuan

dalam memanfaatkan media digital. Sedangkan yang menjadi faktor

penghambat yaitu pada peserta didik dalam menggunakan handphone

atau media digital masih butuh dampingan seorang guru, dan fasilitas

berupa pulsa data internet yang sering menjadi kendala dalam proses

pembelajaran pada peserta didik. Dalam penelitian ini terdapat

perbedaan dengan penelitian yang penteliti lakukan Dalam penelitian ini

perbedaanya di jenjang Madrasah Tsanawiyah dan lokasi penelitian

dalam penelitian ini hanya terfokus dengan media digital.

3. Dewi Nurhayati (2020) “Probelematika Pembelajaran Aqidah Ahlak

Upaya Mengatasinya Pada Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Negeri

(MAN) 1 Sleman” Menyimpulkan pembelajaran aqidah ahlak pada

kelas XI MAN 1 Sleman memiliki waktu belajar selama 2x45 menit

setiap harinnya pada masing-masing kelas. Guru mengawali proses

pembelajaran dengan memberikan gambar agar peserta didik dapat

mengamati serta mengeksplore terlebih dahulu gambar yang telah

diberikan sebelum masuk pada materi yang sering digunakan adalah

metode mengamati, diskusi, dan Tanya jawab. Madrasah ini didukung

juga ddngan sarana prasana yang sudah cukup lengkap seperti LCD

proyektor pada tiap kelas. Perbedaanya pada penelitian ini penelitian


10

fokus dan lokasi penelitian serta tingkatan jenjang yang dilakukan Pada

MAN.

Dari ketiga skipsi di atas penelitian yang dilaksanakan belum ada

yang meneliti tentang cara guru dalam mengatasi kesulitan mata pelajaran

Akidah Ahlak menggunakan media video pembelajaran pada peserta didik

di kelas 3 di MIN 2 Kubu Raya.

B. Kajian Teori

1. Kesulitan Memahami Materi

a. Pengertian Kesulitan Memahami Materi

Dalam proses pembelajaran Atieka (2016:91) yang dialami oleh

peserta didik tidaklah selalu lancar seperti yang diharapkan. Kadang-

kadang mereka mengalami kesulitan atau hambatan dalam belajar.

Pada mulanya kesulitan belajar yang dihadapi para peserta karena

tidak cukupnya pengetahuan mereka mengenai cara-cara belajar.

Kesulitan memahami materi pada pembelajaran meruapakan salah

satu bentuk kesulitan belajar yang dialami peserta didik.

Pemahaman adalah kesanggupan untuk mendefenisikan,

merumuskan kata yang sulit dengan perkataan sendiri. Dapat pula

merupakan kesanggupan untuk menafsirkan suatu teori atau melihat

konsekwensi atau implikasi, meramalkan kemungkinan atau akibat

sasuatu.

Menurut Bloom dikutip oleh Sudijono (2011: 50) pemahaman

adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu


11

setelah sesuatu itu diketahui dan di ingat. Seorang peserta didik

dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan

atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan

menggunakan bahasa sendiri.

Dengan demikian pengertian kesulitan memahami materi

peserta didik disini dapat diartikan sebagai kesukaran peserta didik

dalam menerima atau menyerap pelajaran di sekolah jadi kesulitan

belajar yang dihadapi peserta didik ini terjadi pada waktu mengikuti

pelajaran yang disampaikan oleh seorang guru.

b. Indikator Memahami Materi

Menurut Wina dikutip Tohirin (2010: 88) mengatakan

pemahaman memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Pemahaman lebih tinggi tingkatnya dari pengetahuan.

2) Pemahaman bukan hanya sekedar mengingat fakta, akan tetapi

berkenaan dengan menjelaskan makna atau suatu konsep.

3) Dapat mendeskripsikan, mampu menerjemahkan.

4) Mampu menafsirkan, mendeskripsikan secara variabel.

5) Pemahaman eksplorasi, mampu membuat estimasi

Pemahaman dapat dijabarkan menjadi tiga, yaitu:

1) Menerjemahkan

Menterjemahan di sini bukan saja pengelihan bahasa yang

satu ke bahasa yang lain, tetapi dapat juga dari konsepsi abstrak
12

menjadi satu model simbolik untuk mempermudah orang

mempelajarinya.

2) Menginterpretasikan/ Menafsirkan

Menginterpretasi ini lebih luas dari pada menerjemahkan.

Menginterpretasi adalah kemampuan untuk mengenal atau

memahami ide-ide utama suatu komunikasi.

3) Mengekstrapolasi

Sedikit berbeda dengan menterjemahkan dan menafsirkan, ia

menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi yaitu dengan

ekstrapolasi diharapkan seseorang mampu melihat dibalik yang

tertulis dapat membuat ramalan tentang konsentrasi atau dapat

memperluas masalahnya.

Adanya kesulitan belajar Entang (1983:13) pada peserta didik

dapat dideteksi dengan kesalahan-kesalahan peserta didik dalam

mengerjakan tugas maupun soal-soal tes. Kesalahan adalah

penyimpangan terhadap jawaban yang benar pada suatu butir soal. Ini

berarti kesulitan peserta didik akan dapat dideteksi melalui jawaban-

jawaban peserta didik yang salah dalam mengerjakan suatu soal.

Peserta didik yang berhasil dalam belajar akan mengalami perubahan

dalam aspek kognitifnya. Perubahan tersebut dapat dilihat melalui

prestasi yang diperoleh di sekolah atau melalui nilainya. Dalam

kenyataannya masih sering dijumpai adanya siswa yang nilainya


13

rendah. Rendahnya nilai atau prestasi peserta didik ini adanya

kesulitan dalam belajarnya.

Menurut Entang (1983:12) bahwa peserta didik yang secara

potensial diharapkan akan mendapat nilai yang tinggi, akan tetapi

prestasinya biasa-biasa saja atau mungkin lebih rendah dan teman

lainnya yang potensinya lebih kurang darinya, dapat dipandang

sebagai indikasi bahwa peserta didik mengalami masalah dalam

aktivitasnya. Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai segala sesuatu

yang menghalangi atau memperlambat seorang peserta didik dalam

mempelajari, memahami serta menguasai sesuatu.

Dalam hal ini menghadapi peserta didik yang mengalami

kesulitan memahami materi pemahaman yang utuh dari guru tentang

kesulitan memahami materi, yang dialami peserta didiknya

merupakan dasar dalam usaha memberikan bantuan dan upaya yang

tepat, kesulitan memahami materi yang dialami oleh peserta didik.

Menurut Surya (2017: 52) dalam proses belajar, guru sering

menghadapi masalah ada peserta didik yang tidak dapat mengikuti

pelajaran dengan lancar, dengan kata lain guru sering menghadapi

peserta didik yang mengalami kesulitan memahami materi. Biasannya

masalah yang dihadapi para guru disekolah adalah gejala atau

manifestasi adanya kesulitan memahami materi yang ditampakkan

dalam bentuk-bentuk tingkah laku tertentu. Beberapa ciri tingkah laku


14

yang merupakan pertanyaan manifestasi gejala kesulitan memahami

materi belajar adalah sebagai berikut.

1) Menunjukan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai

yang dicapai oleh kelompok kelas kelompoknya atau dibawah

potensi yang dimilikinya

2) Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan

mungkin ada murid yang usaha yang selalu berusaha untuk belajar

dengan giat tapi nilai yang dicapai selalu rendah

3) Menunjukan sikap-sikap yang kurang wajar, seperti acuh tak acuh

menentang, dusta dan sebagainya.

c. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Memahami Materi Belajar

Faktor kesulitan memahami materi belajar telah dikatakan

bahwa memahami materi belajar adalah suatu proses yang

menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam

laku atau kecakapan. Sampai dimanakah perubahan itu dapat tercapai

atau dengan kata lain, berhasil baik atau tidaknya belajar tergantung

kepada bermacam-macam faktor.

Menurut muhibbin faktor-faktor yang mempengaruhi

memahami materi belajar peserta didik dapat dibedakan 3 macam,

yaitu:

1) Faktor internal (faktor dari dalam peserta didik), yakni keadaan

atau kondisi jasmani dan rohani peserta didik.


15

Menurut Ahmadi (2004: 74-79) faktor internal ialah faktor

yang menyangkut seluruh diri pribadi faktor- faktor tersebut

menyangkut aspek jasmaniah maupun rohaniah dari induvidu.

Aspek jasmaniah mencakup kondisi dan kesehayan jasmaniah

dari individu. Tiap orang memiliki kondisi fisik yang berbeda,

ada yang tahan belajar selama enam jam terus menerus, tetapi ada

juga yang hanya tahan satu dua jam saja. Kondisi fisik ini pula

menyangkup kelengkapan serta kesehatan indera penglihatan,

pendengaran, perabaan, penciuman dan pencapaan. Indra yang

paling penting dalam belajar adalah penglihatan dan

pendengaran.

Mengutip pendapat dari Ahmadi (2004: 78-79) aspek psikis

atau rohaniah tidak kalah penting dalam memahami materi

belajar dengan aspek jasmaniah. Aspek psikis menyangkut

kondisi kesehatan psikis. Untuk kelancaran belajar bukan hanya

dituntut kesehatan jasmaniah tetapi juga kesehatan rohaniah.

Faktor psikologis juga meliputi intelegensi, perhatian, minat,

bakat, motivasi, kematangan, kesiapan serta kelelahan.

Fisiologis Orang yang belajar membutuhkan kondisi badan

yang sehat. Orang yang badannya sakit akibat penyakit-penyakit

tertentu serta kelelahan tidak akan dapat belajar dengan efektif.

Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi jika disertai pusing

kepala berat misalnya, dapat menurunkan kualitas ranah cipta


16

(kognitif) sehingga materi yang dipelajarinyapun kurang atau

tidak berbekas.

a) Psikologis (intelegensi, sikap, minat, motivasi) Anak yang

lebih cerdas pada umumnya akan lebih mampu belajar dari

pada yang kurang cerdas. Kecerdasan seseorang biasanya

dapat diukur dengan menggunakan alat tertentu. Hasil dari

pengukuran kecerdasan biasanya dinyatakan dengan angka

yang menunjukkan perbandingan kecerdasan yang terkenal

dengan sebutan intelligence quotient (IQ).

2) Faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik), yakni kondisi

lingkungan di sekitar siswa. Yang berupa latar belakang keluarga

masyarakat, dan teman-temannya pengaruhnya dapat dimasukan

dalam faktor psikologis karena faktor eksternal tersebut akan

mempengaruhi sikap, minat atau motivasi peserta didik terhadap

belajar/pelajaran.

a) Lingkungan sosial

b) Lingkungan non sosial

3) Faktor kecerdasan/intelegensi dan faktor kognitif yang meliputi

faktor kemampuan, mengenal/mengamati, berfikir, kemampuan,

mengingat serta faktor appersepsi (dasar

pengetahuan/pengalaman yang dimiliki peserta didik.


17

d. Jenis-Jenis Kesulitan Memahami Materi Belajar

Mengutip pendapat dari Sugihartono (2007: 154) tentang ciri-

ciri anak yang mengalami kesulitan memahami materi belajar yaitu

ditandai dengan hasil belajar yang rendah, hasil yang dicapai tidak

sesuai dengan usaha yang dilakukan, terlambat dalam melakukan

tugas-tugas kegiatan belajar maupun datang kesekolah, menunjukan

sikap yang tidak peduli dalam mengikuti pelajaran, menunjukan

prilaku yang menyimpang, menun jukan adanya gejala emosi.

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa yang

menjadi indikator kesulitan memahami materi belajar pada penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1) Prestasi belajar yang rendah, ditandai dengan adanya nilai yang

diperoleh di bawah nilai KKM.

2) Hasil yang dicapai tidak sesuai dengan usaha yang dilakukan,

ditandai dengan sering mengikuti les tambahan tetapi hasilnya

tidak maksimal.

3) Terlambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajar maupun

terlambat datang ke sekolah.

4) Menunjukkan sikap yang tidak peduli dalam mengikuti pelajaran,

ditandai dengan mengobrol dengan teman ketika proses pelajaran

berlangsung, makan di dalam kelas ketika mengikuti pelajaran.

5) Menunjukkan perilaku yang menyimpang, seperti suka membolos

sekolah, keluar masuk kelas ketika mengikuti pelajaran.


18

6) Menunjukkan adanya gejala emosional yang menyimpang,

misalnya mudah marah, pemurung, teriak-teriak ketika mengikuti

pelajaran dan sebagainya.

Adapun jenis jenis kesulitan memahami materi belajar terdiri

sebagai berikut:

a) Kesulitan konsenterasi memahami materi belajar

Menurut Amri (2013: 23) dalam Suasan proses belajar

mengajar membutuhkan konsenterasi pada peserta didik.

Tanpa adanya konsenterasi belajar perisiwa belajar yang

sesungguhnya tidak Akan berlangsung, Konsenterasi belajar

adalah pemusatan daya pikiran dan perbuatan pada suatu objek

yang dipelajari dengan mengahalau artau menyisihkan segala

hal yang tidak ada hubungannya dengan obyek yang dipelajari.

b) Konsenterasi belajar tidak akan datang dengan sendirinya atau

bukan karena pembawaan bakat sejak lahir, akan tetapi

konsentersi belajar harsus diciptakan direncankan serta

dijadikan kebiasaan belajar jika diperhatikan banyak peserta

didik yang kesulitan berkonsenterasi misalnya sulit menerima

penjelasan dari guru tersebut meski guru tersebut sudah

menjelaskan secara berulang-ulang (Amri 2013).

c) Kejenuhan dalam belajar kejenuhan belajar ialah rentang

waktu tertentu yang digunakan untuk belajar tetapi tidak

mendaptkan hasil. Seorang peserta didik yang mengalami


19

kejenuhan belajar merasa seakan pengetahuan dan kepandaian

yang diperoleh dari hasil belajar tidak ada kemajuan.

d) Seorang peserta didik yang sedang dalam keadaan jenuh

sistem akalnya maka tidak akan dapat bekerja sebagaimana

yang diharapkan dalam memperoses item-item informasi serta

pengalaman baru, sehingga kemajuan belajarnya seakan-akan

jalan di tempat. Kejauhan belajar dapat melanda seorang

peserta didik yang kehilangan motivasi salah satu tingkat

keterampilan tertentu sampai pada tingkat keterampilan

berikutnya.

e) Kemampuan Pembawaan kemapuan pembawaan ini akan

mempengaruhi belajarnya. Anak yang mempunyai

kemampuan pembawaan yang lebih akan lebih mudah dan

lebih cepat belajar dari pada anak yang mempunyai kempuan

yang kurang. Tetapi dalam hal ini kita tidak mengatakan

kemampuan pembawaan ini adalah faktor yang paling penting

atau faktor yang paling dominan dalam belajar.

f) Kondisi fisik orang yang belajar maka adanya anak orangyang

sering sakit prestasinnya menurun. Anak yang cacat misalnya

kurang pendengaran, kurang penglihatan prestasinya juga

kurang apabila dibandingkan dengan anak yang normal. Maka

perlulah diperhatikan kondisi fisik anak yang belajar.


20

g) Kemauan belajar Mustaqim (2010: 63) kemauan ini

memegang peranan yang penting didalam belajar. Adanya

kemauan dapat mendorong belajar dan sebaliknya tidak

adanya kemauan dapat memperlemah belajar. Di dalam

individu yang belajar harus ada dorongan dalam dirinya, yang

dapat mendorongnya ke satu tujuan yang berati kemauan

belajar ini sangat erat hubungannya dengan keinginan dan

tujuan induvidu.

Kesulitan memahami materi belajar yang dimakasud ialah

kesukaran yang dihadapi peserta didik dalam menerima atau

menyerap pelajran disekolah. Gejala-gejala yang menunjukan adanya

kesulitan memahami materi tersebut dapat diamati dalam bentuk

perilaku yang menyimpang dan menurunnya hasil belajar peserta

didik.

Faktor penyebab terjadinya kesulitan memahami materi belajar

peserta didik ada yang berasal dari faktor internal seperti: faktor

kemampuan intelaktual: faktor afektif seperti perasaan, motivasi,

faktor kematangan untuk belajar, kebiasaan belajar, kemampuan

mengingat: kemampuan alat inderannya. Yang berasal dari faktor

eksternal adalah faktor yang berkaitan dengan guru, serta faktor

lingkungan: keluarga, teman dan sebagainnya.

Dari apa yang dikemukan di atas dapat dipahami adanya

beberapa gejala kesulitan memahami materi belajar yang dialami oleh


21

para peserta didik, dari gejala-gela kesulitan memahami materi belajar

yang dialami oleh para peserta didik, diharapkan para peserta didk

serta guru dapat memahami dan mengidentifikasi mana peserta didik

mana yang mengalami kesulitan memahami materi dalam belajar dan

mana pula yang tidak. Masalah kesulitan memahami materi belajar

yang sering dialami oleh para peserta didik disekolah, merupakan

masalah penting yang perlu mendapat perhatian penting serta

mendapat perhatian yang serius di kalangan peserta didik, untuk

mencegah dampak negative yang timbul karena kesulitan memahami

materi belajar yang dialami peserta didik, maka para pendidik harus

waspada.

Dalam upaya Nusroh (2020: 31) melaksankan pembelajaran,

terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru, seseorang

guru perlu bersifat dan cermat dalam mengajarkan dan

mengembangkan materi serta metode yang telah dirancang,

Kurangnya kreatifitas guru dapat menyebapkan penyampaian materi

menjadi kurang menarik dan kurang berkembang sehingga tujuan

penguasaan materi pelajaran dan metode kurang berhasil.

Demikianlah kenyataan yang sering kita jumpai pada setiap

peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Menghadapi belajar yang

dialami peserta didik, sosok guru sebagai pembawa ilmu pengetahuan

yang disampaikan kepada anak didiknya tidak hanya memperluas

cakrawala berpikir, tetapi juga motivator dalam mengatasi kesulitan


22

memahami materi belajar peserta didik tersebut dengan memberikan

bimbingan dan pengarahan terhadapa anak yang mengalami kesulitan

memahami materi belajar.

2. Mata Pelajaran Akidah Akhlak

Menurut Imron (2008: 34). Akidah Akhlak merupakan salah satu

mata pelajaran PAI yang digunakan sebagai wahana pemberian

pengetahuan bimbingan dan pengembangan kepada peserta didik agar

dapat memahami, meyakini dan menghayati kebenaran ajaran Islam, serta

bersedia mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Terkait dalam materi

ini khususnya pada materi kisah Kan’an tentang durhaka kepada orang tua

melalui kisah Kan’an menghindari sifat durhaka melalui kisah Kan’an.

yang dikaitkan dengan penciptaan suasana keteladanan dan pembiasaan

dalam mengamalkan ahllak terpuji, akhlak tercela dan adab islami melalui

pemberian contoh-contoh perilaku dan cara mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari. Secara subtansial mata pelajaran Akidah Ahlak

memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik

untuk memperaktikan akhlakul karimah dan adab islami dalam kehidupan

sehari-hari sebagi manifestasi dari keimanannya kepada Allah, malaikat-

malaikatnya, kitab-kitabnya, rasul-rasulnya, hari ahkir serta Qada dan

Qadar Imron.

3. Media Pembelajaran Video

Media pembelajaran menurut Rofiatul (2015:192) adalah sarana

fisik untuk menyampaikan isi/ materi pembelajaran seperti buku, film,


23

video dan sebagainya bahwa media pembelajarana adalah sarana

komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandangan-dengar, termasuk

teknologi perangkat keras. Media sangatlah penting dalam digunakan

belajar mengajar karena dengan menggunakan media, diharapkan bisa

membantu para tenaga pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran.

Guru harus bisa lebih bijak dan tepat dalam memilih media yang

digunakan. Salah satu yang sangat efektif digunakan adalah media

elektronik, seperti: computer, radio dan lain-lainnya.

a. Media Audio Visual

Media audio visual Sanjaya (2010:172) adalah media

penyampaian informasi yang memiliki karakteristik audio (suara) dan

visual (gambar). Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih

baik, karena meliputi kedua karakteristik tersebut. Selanjutnya media

audio visual dibagi dua yaitu: audio visual diam yaitu media yang

menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara sound

slide film bingkai suara, dan cetak suara, audio -visual gerak yaitu,

media yang dapat menampilkan unsure suara dan gambar yang bergerak

seperti film suara dan video cassete, audio visual tidak murni, yaitu

yang unsur suara dan unsur gambar berasal dari sumber yang berbeda,

misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya dari slide proyektor

dan unsur suarannya bersumber dari tape recorder. Media video

pembelajaran dalam mengatasi kesulitan belajar.


24

Mengutip pendapat dari Hadi (2017: 31) tentang media video

pembelajaran merupakan salah satu media yang memiliki unsur audio

(suara) dan visual gerak (gambar bergerak). Sebagai media

pembelajaran, video berperan sebagai pengantar informasi dari guru

kepada peserta didik. Kemudahan untuk mengulang video replay dan

cara menyajikan informasi secara terstruktur menjadikan video

termasuk salah satu media yang dapat meningkatkan kemampuan

peserta didik dalam memahami sebuah konsep. Selain itu video juga

dinilai menyenangkan serta tidak membuat siswa merasa bosan dalam

pembelajaran, sehingga meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

Dengan menarapkan video proses pembelajaran menjadi lebih menarik

dan dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Peserta didik

merasa dengan metode yang diterapkan guru menarik perhatianya

sehingga peserta didik bisa fokus ke materi yang diberikan oleh guru.

Selain itu mengutip pendapat Fatimah dkk dalam jurnal (Aini, 2022:

61) juga mengatakan bahwa media berbasis video dapat mempermudah

atau membatu peserta didik dalam meningkatkan pemahaman dan

menimbulkan ketertarikan peserta didik.

Dari hasil uraian diatas dapat disimpulkan bahwa menggunakan

media video dapat memudahkan peserta didik dalam memahami materi

yang disampaikan oleh guru.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian merupakan cara pandang peneliti dalam

melakukan penelitian. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini

menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah

dengan metode statistika (Syaifuddin Azwar 2010:5).

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian Penelitian

Tindakan Kelas atau Classroom Action Reasech (CAR) dan

menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Darmawan (dalam

Khairawati dan Andina 2018) menyatakan bahwa metode kuantitatif

merupakan suatu proses menemukan pengetahuan dan mengukur

variabel penelitian melalui data berupa angka sehingga dapat dianalisis

berdasarkan prosedur statistik.

Sedangkan Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu kegiatan

yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan jalan merancang,

melaksanakan, mengamati dan merefleksikan tindakan melalui

beberapa siklus secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk

memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya

(Kunandar 2011:46).

25
26

Keunggulan dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dibandingkan

dengan penelitian lainnya adalah: 1) Para guru atau dosen tidak harus

meninggalkan tempat kerjanya. 2) Para guru atau dosen dapat

merasakan hasil atau tindakan yang telah direncanakan. 3) Perlakuan

(treatment) dilakukan pada siswa dan mahasiswa sehingga mereka dapat

merasakan hasil perlakuan (treatment) tersebut dalam kegiatan

pembelajaran mereka (Djunaidi 2008:2).

Oleh karena itu, untuk mengatasi kesulitan memahami materi

belajar mengunakan media video pembelajaran penelitian ini, peneliti

berharap dapat mengatasi masalah dalam kesulitan memahami materi

belajar dengan menggunakan media video pebelajaran dan mengamati

prosedur yang ada di penelitian tindakan kelas. Sehingga mengatasi

kesulitan memahami materi belajar pada pembelajaran Aqidah Ahlak

khususnya pada materi kisah Kan’an pertama (siklus I), sama dengan

yang diterapkan pada pembelajaran kedua (siklus II). Hanya refleksi

pada setiap pembelajaran itu berbeda-beda tergantung dari fakta data

yang ada atau situasi dan kondisi yang ditemukan pada saat melakukan

tindakan kelas. Hal tersebut dilakukan untuk mengatasi kesulitan

memahami materi belajar yang dialami peserta didik pada mata

pelajaran Aqidah Ahlak kususnya materi kisah Kan’an dengan

menggunakan media video pembelajaran pada peserta didik.

Adapun penelitian tindakan Model Kemiis dan MC Taggart yang

ingin digunakan peneliti. Penelitian tindakan/action research biasanya


27

terdiri dari beberapa siklus. Hal-hal penting yang harus diperhatikan

pada penelitian tindakan adalah (1) jumlah siklus tidak boleh ditentukan

sejak awal penelitian dan (2) dikatakan 1 siklus manakala kegiatan

tindakan sudah sama dengan rancangan. Masing-masing siklus dalam

penelitian tindakan ini terdiri dari rancangan, tindakan, observasi dan

refleksi. Untuk memahami kegiatan-kegiatan yang dilakukan dari dalam

setiap siklus, perhatikan penjelasan berikut ini:

a. Perencanaan

Menurut Suharsimi Arikunto (2009:18) menjelaskan bahwa

dalam tahap penyusunan perencanaan ini peneliti menentukan fokus

peristiwa yang perlu menjadi perhatian untuk diamati, kemudian

membuat sebuah instrumen pengamatan. Tahap perencanaan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Melihat/mengecek materi dan indikator yang mengacu pada SK

dan KD kurikulum 2013.

2) Menyusun RPP sesuai dengan kompetensi inti dan indikator

yang telah ditetapkan dengan pembelajaran yang sesuai dengan

metode mengatasi kesulitan memahami materi belajar Aqidah

Ahlak khususnya materi kisah Kan’an menggunakan media

video pembelajaran.

3) Mempersiapkan media yang akan digunakan dalam

pembelajaran dengan persetujuan dari guru kelas.

4) Menyusun instrument evaluasi berupa tes tertulis.


28

5) Menyusun butir soal untuk post test.

6) Menyusun lembar observasi pelaksanaan pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Menurut Suharsimi Arikunto (2008:18) tindakan merupakan

tahap kedua dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah pelaksanaan

yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan

mengenai tindakan di kelas. Tindakan yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dan

terkendali, yang merupakan variasi praktik yang cepat dan bijaksana

(Kunandar 2008:72).

Tahap tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP.

2) Melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran.

3) Melakukan pre tes pada peserta didik untuk mengetahui

kesulitan memahami materi kisah kan’an.

4) Menganalisis hasil observasi dan lembar pre tes.

5) Menampilkan video pembelajaran kepada peserta didik untuk

mengatasi kesulitan memahami materi kisah kan’an.

6) Melakukan post tes pada peserta didik untuk mengetahui

kesulitan memahami materi kisah kan’an.

7) Menganalisis hasil observasi dan lembar post tes.


29

c. Pengamatan

Pengamatan atau mengamati dengan suatu tujuan dengan

menggunakan berbagai teknik untuk merekam atau memberi kode

pada apa yang diamati (Poerwanti 2008:22). Observasi merupakan

proses pengambilan informasi atau data melalui media pengamatan

(Sukardi 2015:50). Oleh karena itu yang menjadi sasaran observasi

dalam PTK adalah proses dan hasil atau dampak dalam

pembelajaran yang direncanakan sebagai tindakan perbaikan (Jamal

Ma’mur 2011:134).

Observasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

observer melakukan pengamatan bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan kelas. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berupa

pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang sudah sesuai serta

mengobservasi kesulitan memahami materi pada kidah kan’an yang

dikumpulkan dengan alat bantu instrument observasi. Adapun

tahapan observasi yang dilakukan sebagai berikut:

1) Peneliti mengobservasi kegiatan pembelajaran peserta didik

yang berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

Peneliti mengamati aktivitas belajar peserta didik dalam proses

pembelajaran mulai dari awal hingga akhir pembelajaran.

2) Mengobservasi guru mengajar pada saat kegiatan pembelajaran

yang berlangsung oleh guru kelas.


30

d. Refleksi

Setelah melaksanakan observasi, peneliti melakukan analisis

mengenai hasil observasi sebagai bahan diskusi pada pertemuan

selanjutnya. Pertemuan setelah observasi yang dimaksudkan yaitu

untuk mengetahui hasil belajar peserta didik.

Refleksi adalah kegiatan terakhir dalam satu siklus

penelitian tindakan. Kegiatan refleksi merupakan renungan dan

evaluasi tentang keberhasilan tindakan (Khairawati & Wahidah

2019:23). Dalam hal ini, peneliti dan guru kelas mendiskusikan hasil

observasi kegiatan tindakan yang telah dilakukan. Adapun kegiatan

refleksi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Melakukan refleksi guru mengajar.

2) Melakukan refleksi RPP mengajar yang berkaitan dengan

tindakan yang akan dilakukan.

3) Melakukan refleksi instrument pre-tes dan post-tes berupa soal-

soal pilihan ganda.

4) Melakukan refleksi hasil belajar peserta didik.


31

Gambar 3.1: Model Kemmis and Mc Taggart.


Desain Penelitian Tindakan Model Kemmis Dan Mc Taggar

(Sumber: Khairawati & Wahidah 2019:22)

B. Setting Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas III MIN 2 Kubu

Raya tahun pelajaran 2022/2023 dengan jumlah peserta didik 30 orang.

Terdiri dari 14 peserta didik laki-laki dan 16 peserta didik perempuan.

Adapun objek penelitian ini adalah mengatasi kesulitan memahami

materi belajar pada materi kisah Kan’an mata pelajaran Aqidah Ahlak

menggunakan media video pembelajaran.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di MIN 2 Kubu Raya. Peneliti

mengambil lokasi di sekolah ini karena selain tempatnya strategis,

mudah dijangkau dan dari tempat tinggal peneliti, peneliti juga ingin
32

mengetahui kesulitan memahami materi belajar yang terjadi pada

peserta didik pembelajaran Aqidah Ahlak khususnya Pada Materi Kisah

Kan’an. dengan media video pembelajaran. Dan waktu penelitian ini

pada tahun ajaran 2022/2023.

Gambar 3.2 Lokasi Penelitian

(Sumber: Google Maps)


C. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah seperangkat petunjuk yang

lengkap tentang apa yang harus diamati dan mengukur suatu variabel atau

konsep untuk menguji kesempurnaan. Definisi operasional variabel ditemukan

item-item yang dituangkan dalam instrument penelitian (Sugiyono 2014:3).

Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Kesulitan Memahami Materi Pada Kisah Kan’an.

Kesulitan memahami materi belajar merupakan kesukaran yang

terjadi pada peserta didik dalam menerima atau menyerap pelajaran.

Kesulitan memahami materi belajar dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui kesulitan memahami materi belajar yang dialami peserta


33

didik pada mata pelajaran Aqidah Ahlak khusunya materi kisah Kan’an.

Dan kesulitan belajar pada peserta didik dibatasi hanya pada aspek

kognitif yaitu dengan menggunakan pre-test dan post-test dengan soal

pilihan ganda.

2. Menggunakan Media Video Pembelajaran

Media video pembelajaran Dengan adanya media video

pembelajaran dapat merangsang pikiran siswa untuk lebih fokus ke

pembelajaran yang diberikan oleh guru. Adanya interaksi yang lebih

efektif antara guru dan peserta didik pada proses pembelajaran di dalam

kelas. Dalam penelitian ini untuk mengetahui kesulitan memahami

materi belajar pada peserta didik pada materi kisah Kan’an mata

pelajaran Aqidah Ahlak dengan menggunkan medias video

pembelajaran.

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2014:308) menjelaskan bahwa teknik

pengumpulan data merupakan cara-cara yang dapat digunakan oleh

peneliti untuk mendapatkan informasi selama melakukan penelitian.

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan

data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

Berdasarkan teknik pengumpulan data diatas, maka peneliti

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:


34

a. Tes Awal (Pre-Tes)

Tes. Magdelena, dkk (2021: 150) ini digunakan pada saat

akan berlangsungnya penyempaian materi dengan tujuan untuk

mengetahui sejauh manakah materi atau bahan yang akan diajarkan

sudah dapat di kuasai oleh siswa. Materi tes yang di berikan harus

berkenaan dengan materi yang akan diajarkan.

b. Tes Ahkir (Post-Tes)

Tes ini lebih banyak diketahui dengan post-test. Magdelena,

dkk (2021: 150). Tes ini dilaksanakan pada akhir proses

pembelajaran suatu materi dengan tujuan untuk mengetahui sejauh

mana pemahaman siswa tentang materi dan pokok penting materi

yang dipelajari. Materi tes ini barkaitan dengan materi yang telah

diajarkan kepada siswa sebelumnya. Tujuannya agar guru dapat

mengetahui mana lebih baik dari hasil kedua tes tentang pemahaman

siswa. Apabila siswa lebih memahami suatu materi setelah proses

pembelajaran maka, program pengajaran dinilai berhasil.

c. Observasi

Observasi atau yang biasa disebut dengan pengamatan,

meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap obyek dengan

menggunakan alat indera (Arikunto, Suharsimi dkk 2007:151).

Dalam penelitian ini, observasi dilakukan dengan menggunakan

lembar observasi, berupa pengumpulan data serta pengamatan

terhadap objek penelitian, yang bertujuan untuk menjabarkan apa


35

yang akan di observasi. Observasi peningkatan hasil belajar peserta

didik dapat dilihat setelah diberikan evaluasi berupa soal pilihan

ganda oleh guru kolaborator.

d. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu cara untuk mendapatkan

gambaran dari sudut pandang subjek melalui media tertulis atau

berbagai bentuk dokumen lainnya (Khairawati, Andina Nurul

Wahidah 2019:85). Dokumen dalam penelitian ini yaitu berupa

silabus, program tahunan, program semester, rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), absen dan data nilai peserta didik mata

pelajaran Aqidah Ahlak.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Sesuai dengan teknik data diatas, maka instrumen pengumpulan data

dalam penelitian ini adalah:

a. Lembar Tes

Soal tes merupakan alat pengumpulan data pada teknis tes

menjawab soal atau pertanyaan yang diberikan oleh guru, hal itu

agar dapat mengetahui kesulitan pembelajaran pada mata pelajaran

Aqidah Ahlak khususnya Pada Materi Kisah Kan’an. Media video

pembelajaran. Pre-Tes yang digunakan untuk mengetahui dan

memperoleh data kesulitan belajar peserta didik melalui evaluasi

formatif yaitu berupa pre-test dalam bentuk pilihan ganda pada mata

pelajaran Aqidah Ahlak.


36

b. Lembar Observasi

Lembar observasi adalah pedoman terperinci yang berisi

langkah-langkah melakukan observasi, mulai dari perumusan

masalah, kerangka teori untuk menjabarkan tingkah laku yang akan

diobservasi, prosedur dan teknik perekaman serta kriteria analisis

dan intepretasi (Khairawati, Andina Nurul Wahidah 2019:89). Alat

pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

observasi. Observasi yang dimaksud adalah pengumpulan data

untuk mengetahui pelaksanaan tindakan pembelajaran yang sesuai

dengan RPP bersama guru kolaborator.

c. Dokumentasi

Dokumentasi dapat digunakan oleh peneliti untuk

memperoleh data dan mengumpulkan data nilai hasil belajar peserta

didik sebelum dan setelah penelitian. Adapun alat yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu silabus, absen, nilai peserta didik dan

dokumenter berupa foto-foto kegiatan pembalajaran.

E. Teknis Analisis Data

Analisis data merupakan tahap dimana data yang telah dikumpulkan

dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data (misalnya interview,

observasi, angket dll) diolah dan disajikan untuk membantu peneliti menjawab

permasalahan yang diteliti (Qomari 2009:1). Pada penelitian ini untuk

menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya menggunakan

teknik analisis deskriptif.


37

1. Teknik Analisis Deskriptif

a. Mean

Rumus yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

mean (rata-rata). Menurut Murdan (2003:47) mean adalah jumlah

nilai-nilai yang dibagi dengan jumlah individu rata-rata hitung

(mean) sering digunakan untuk melakukan perbandingan dua

kelompok nilai atau lebih. Adapun rumus untuk mencari nilai rata-

rata (mean) sebagai berikut:


X
M=N

M : Nilai rata-rata

X : Jumlah semua nilai peserta didik

N : Jumlah peserta didik

b. Persentase

Persentase digunakan setelah mendapatkan nilai rata-rata.

Persentase data adalah perhitungan yang digunakan untuk melihat

besar kecilnya frekuensi jawaban yang diberikan tiap responden

berbeda (Sofyan Siregar 2016:20). Adapun rumus perseentase yaitu:


F
P = N × 100%

P : Persentase yang dicari

N : Jumlah nilai maksimal

F : Jumlah nilai jawaban responden

100% : Bilangan tetap


38

F. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dapat dilihat dari

presentase hasil belajar mengalami peningkatan ke siklus selanjutnya pada

mata pelajaran Aqidah Ahlak materi pembelajaran khususnya mata pada

mata pelajaran Aqidah Ahlak khususnya Pada Materi Kisah Kan’an. Media

video pembelajaran, dianggap tuntas apabila hasil belajar sebanyak ≥85%

dari keseluruhan peserta didik memenuhi kriteria ketuntasan minimal

(KKM) yaitu 75.


BAB IV

PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Kubu Raya

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Kubu Raya adalah merupakan

lembaga pendidikan umum yang berciri khas Agama Islam. MIN 2 Kubu

Raya awalnya merupakan madrasah swasta yang dikelolah oleh Yayasan

AL-Ikhlas. Dalam perjalanannya madrasah ini berkembang dan kemudian

menjadi berstatus Negeri pada tanggal 30 Desember 2010 oleh Bapak Drs.

Rasmi Sattar, M. Pd selaku Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Kalimantan Barat.

Madarasah Ibtidaiyah Negeri 2 Kubu Raya merupakan satu-

satunya Madrasah di Rasau Jaya, hal tersebut menjadi salah satu daya

Tarik yang dimiliki oleh Madrasah Ibtidaiyah Negeri satu-satunya di

Rasau Jaya menjadikan orang tua murid berharap anaknya dapat

bersekolah di sana.

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Kubu Raya merupakan madrasah

yang berada di daerah ex-transmigrasi yang berkembang pesat dan berada

di kabupaten termuda Kalimantan Barat yaitu Kubu Raya. Jumlah tenaga

pengajar disana yaitu 21 orang, yang terdiri dari Guru PNS Kemenag

berjumlah 2 orang sudah sertifikasi dan 7 orang yang belum sertifikasi,

selain itu juga terdapat 2 orang satpam dan 1 orang petugas kebersihan.

Dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dari sejumlah siswa 392 orang

39
40

pada tahun pelajaran 2020/2021, sekolah ini terbagi menjadi 12

rombongan belajar kelas, yaitu kelas 1A, 1B, 11A, 11B, 111A, 111B,

1VA, 1VB, VA, VB, V1A, dan V1B. Berikut adalah profil MIN 2 Kubu

Raya:

Sekolah ini bernama Min 2 Kubu Raya dan memiliki NPSN

60722472. Sekolah ini adalah sekolah negeri dengan status kepemilikan

oleh Kementerian Agama. Min 2 Kubu Raya didirikan pada tahun 2009

dan terletak di Jalan Margo Dadi, Desa/Kelurahan Rasau Jaya Tiga,

Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Sekolah ini telah memperoleh akreditasi A, menandakan kualitas

pendidikan yang baik.

Sekolah ini menggunakan Kurikulum K13 dalam penyelenggaraan

pembelajaran. Dengan adanya berbagai informasi ini, Min 2 Kubu Raya

menjadi salah satu institusi pendidikan yang penting di daerah Kubu Raya,

Kalimantan Barat.

2. Visi dan Misi Madrasah Ibtidaiya Negeri 2 Kubu Raya

a. Visi

Visi Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Kubu Raya sebagai berikut:

“menjadi manusia bertakwa, berkepribadian mulia, cerdas, terampil,

disiplin, dan berwawasan kebangsaan”

b. Misi

Misi Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Kubu Raya sebagai berikut:


41

1) Melalui kegiatan proses belajar dan bimbingan secara efektif

sehingga terwujudnya ketaatan terhadap agama.

2) Mewujudkan peserta didik agar pandai baca tulis AL-Qur’an.

3) Menjadikan peserta didik yang berbudaya sesuai dengan syariat

Islam membiasakan peserta didik yang memiliki percaya diri.

4) Mewujudkan peserta didik yang disiplin dan patriotism.

3. Program Madrasah

Di Min 2 Kubu Raya, sekolah tersebut menyelenggarakan berbagai

kegiatan kurikuler yang bertujuan untuk memperkaya pembelajaran peserta

didik. Salah satu kegiatan tersebut adalah pengayaan kurikuler, yang

dirancang untuk memberikan pengalaman belajar tambahan bagi peserta

didik. Selain itu, sekolah juga menyelenggarakan ulangan harian dan

remedial untuk materi pembelajaran semester satu dan dua, serta ulangan

semester satu dan dua sebagai bentuk penilaian terhadap pemahaman

peserta didik.

Sekolah juga melaksanakan try out bagi peserta didik kelas enam

sebagai persiapan menghadapi ujian nasional. Selain itu, peserta didik kelas

enam juga menjalani ujian praktek sebagai bagian dari penilaian akademik

mereka. Untuk peserta didik dengan nilai terendah, sekolah menyediakan

program les untuk peserta didik kelas satu hingga lima, serta les khusus

untuk peserta didik kelas enam.


42

Selain kegiatan kurikuler, Min 2 Kubu Raya juga memiliki kegiatan

pengembangan akademik. Kegiatan ini meliputi pembinaan peserta didik

berprestasi kelas lima dan enam, serta pengembangan profesional guru.

Guru-guru di sekolah ini juga bertanggung jawab dalam menyusun

perangkat pembelajaran seperti silabus dan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), serta membuat alat tenaga pembelajaran. Selain itu,

sekolah juga menyusun perangkat evaluasi dan lembar kerja siswa (LKS),

serta mendorong guru untuk melakukan penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Pengembangan ekstrakurikuler juga menjadi fokus di Min 2 Kubu

Raya. Sekolah menawarkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler dalam

bidang olahraga seperti sepak bola, bola voli, bulutangkis, pencak silat,

takrau, dan atletik. Bidang kesenian meliputi seni musik, kasidah, nasyid,

drum band, seni lukis, kaligrafi, seni tari, dan kerajinan tangan. Selain itu,

sekolah juga mengadakan kegiatan keagamaan seperti pidato/ceramah

dalam tiga bahasa, pembinaan akhlak, pembinaan sholat, dan pembinaan

keimanan. Pengembangan lingkungan hidup juga ditekankan melalui

pembinaan kebersihan lingkungan sekolah dan penghijauan. Sekolah juga

mengadakan kegiatan bidang kesehatan seperti pengelolaan Unit

Kesehatan Sekolah (UKS), pembinaan dokter kecil, dan pengadaan obat-

obatan. Pramuka juga menjadi kegiatan ekstrakurikuler yang ditekankan,

dengan pembinaan baris berbaris, mengenal sandi, menjelajah,

keterampilan memasang tenda, persami antar kelas, dan mengikuti kegiatan


43

pesat siaga. Di bidang perpustakaan, sekolah mengadakan penambahan

referensi perpustakaan dan pembinaan minat baca peserta didik.

Min 2 Kubu Raya juga menyelenggarakan berbagai perlombaan

dan pertandingan antar kelas. Bidang perlombaan tersebut meliputi

akademik, olahraga, kesenian, UKS, dan perpustakaan. Hal ini bertujuan

untuk mendorong semangat kompetisi sekaligus mengembangkan potensi

peserta didik di berbagai bidang.

Sekolah juga merayakan berbagai hari besar, baik nasional maupun

Islam. Perayaan ini dilakukan sebagai upaya untuk memperkaya

pengalaman peserta didik dalam memahami dan menghargai kebudayaan

serta peristiwa penting di masyarakat.

Dengan adanya berbagai kegiatan ini, Min 2 Kubu Raya

berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang holistik dan

mengembangkan potensi peserta didik dalam berbagai aspek kehidupan.

4. Keadaan Guru

Agar proses pembelajaran yang efektif dapat tercipta maka

diperlukan adanya tenaga pendidik dan kependidikan. Berikut adalah

daftar tenaga pendidik di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Kubu Raya:


44

Tabel 4.1
Keadaan Guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Kubu Raya
No Nama / NIP Bidang Tugas
1. Sholihin, S.Pd.I Kepala Sekolah
19761011200031001
2. Alifah, S.Pd.I Tematik kelas 1 A
19700215198812203
3. Karmini,S,Pd, M.Pd.I Tematik kelas V1 A
196709032003122001
4. Siti Yulaikha, S.Pd.I Tematik kelas V1 B
1970010152005011004
5. Sarwanto, M,Pd Matematika
1970092120051004
6. Titik Wahyuni, S.Pd. M.Pd Sejarah Kebudayaan Islam
19810202102005012005
7. Mahmudi, S.Pd.I Fiqih
19710721201101001
8. Sutinah, S.Pd.I Tematik kelas V A
1972091220110001
9. Nurhayati, S.Pd.I Akidah Ahlak
197107272011011011001
10. H. Subur,S.Pd.I Qur’an Hadist
196606212003021001
11. Aryani Widiya, S.Pd.I Tematik kelas V B
199112062019032014
12. Siti Hawa, S.Pd Tematik kelas 11 B
197803152005012011
13. Siti Khansah, S.Pd Tematik kelas 11 A
NUPTK.6759750652300002
14. Laeli Syukriyanti, S.Pd.I Tematik 1V B
NUPTK. 0703540139081
15. Faisal Sigit, S.Pd PJK
NUPTK.6233766667110023
16. Janatun, S.Pd Tematik kelas III A
NUPTK.28467516533300082
17. Kusuma Oktavia, S.Pd Bahasa Arab
NUPTK.7338765666210073
18. Zuaria, S.Pd.I Tematik kelas II B
NUPTK.70433754657210012
19. Asmiyati, S.Pd.I Mulok
NUPTK. 2442750653300002
20. Maghfur Arrasyid, S.Pd Tematik kelas 1V A
21. Dwi Wantisetyaningsih Tematik kelas 1 B
NUPTK.30108126198001S
45

5. Keadaan Peserta Didik

Peserta didik Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Kubu Raya tahun

pelajaran 2022/2023 terbagi menjadi enam tingkatkan kelas. Yakni kelas

1,11, 11, 111, 1V, V, dan. Masing-masing tingkat kelas terdiri dari dua

kelas. Adapun penjelasan lebih lanjut tentang Madrasah Ibtidaiyah Negeri

2 Kubu Raya tahun pelajaran 2022/2023 dapat dilihat pada tabel berikut:

6. Sarana dan Prasarana Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Kubu Raya

Adapun sarana dan prasana yang tersedia di Madrasah Ibtidaiyah

Negeri 2 Kubu Raya diantaranya sebagai berikut:

Tabel 4.2
Sarana dan Prasana MIN 2 Kubu Raya
No Sarana dan Prasana jumlah
1. Ruang Kepala Sekolah 1
2. Ruang Tata Usaha 1
3. Ruang Guru 1
4. Ruang Perpustakaan 1
5. Ruang kelas 12
6. Ruang UKS 1
7. Lapangan Olahraga 1
8. Ruang Dapur 1
9. Kantin Sekolah 2
10. Tempat Parkir 2
11. Wc Guru dan Peserta Didik 5
Sumber: Data Sekolah
B. Paparan Data Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilakukan oleh peneliti akan

berkerja sama dengan guru kelas sebagai pelaksana tindakan dalam melakukan

penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di kelas III MIN 2 Kuburaya. Penelitian

ini akan dilaksanakan dengan tiga siklus yang terdiri dari pra siklus, siklus I
46

dan siklus II, masing-masing terdiri dari satu kali pertemuanBerikut adalah

paparan data pada setiap siklusnya:

1. Hasil Belajar Yang Diperoleh Peserta Didik Pada Materi Kisah

Kan’an Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak di Kelas 3 MIN 2

Kubu Raya Sebelum Menggunakan Media Video Pembelajaran

Tahun Ajaran 2022/2023.

Kegiatan pra siklus dilakukan hari Senin, 03 April 2023. Pada

tindakan pra siklus peneliti belum melakukan penelitian dengan

menggunakan media video pada materi kisah Kan’an pada mata

pelajaran Akidah Akhlak di Kelas 3 MIN 2 Kubu Raya, melainkan

peneliti hanya melakukan pengumpulan data berdasarkan hasil tes

awal. Peneliti menyampaikan bahwa yang akan bertindak sebagai

pelaksana tindakan adalah guru mata pelajaran Ibu Nurhayati dan

peneliti bertindak sebagai pengamat (observer). Hasil penilaian pada

materi kisah Kan’an pada pra siklus diperoleh peneliti melalui data nilai

peserta didik berjumlah 37 orang yang telah diajarkan oleh guru kelas

III sebelumnya. Adapun hasil pengukuran atau penilaian pada materi

kisah Kan’an dengan nilai KKM sebesar 75, maka dapat dilihat pada

tabel berikut ini:


47

Tabel 4.3
Nilai Siswa tanpa Menggunakan Media Video pada Materi
Kisah Kan’an
No Nama siswa KKM Nilai Ket
1 Alfareza Dedi Fitrah 75 100 Tuntas
2 Vulita Ramahdani 75 80 Tuntas
3 Syafira 75 80 Tuntas
4 Siqi Nasril Pratama 75 80 Tuntas
5 Shakila Assyabiya Rafifa 75 80 Tuntas
6 Salsabilla Maqfiroh 75 80 Tuntas
7 Rayhan Al Afadin 75 80 Tuntas
8 Rahmatin Akbar 75 80 Tuntas
9 Rahma Annayla 75 80 Tuntas
10 Muhammad Faisyal 75 80 Tuntas
11 Muhammad Deny Zulfadli Samba 75 80 Tuntas
12 Lintang Putri Bhayangkari 75 80 Tuntas
13 Khalifi Aidan Abdillah 75 80 Tuntas
14 Irna Larisa Aurellia 75 80 Tuntas
15 Feliz Ollivia Renaldi 75 80 Tuntas
16 Faqih Choirul Azzam 75 80 Tuntas
17 Fakhrie Fabio 75 80 Tuntas
18 Dimas Anugrah 75 80 Tuntas
19 Devi Putri Ananda 75 80 Tuntas
20 Cinta Aulia Salsabila 75 80 Tuntas
21 Azka Dalhar Munawir 75 80 Tuntas
22 Aulia Nazwa Azzahra 75 80 Tuntas
23 Anggun Mufisa Nasution 75 80 Tuntas
24 Almira Ayu Damayanti 75 80 Tuntas
25 Adinda Ramadhani Putri Suhada 75 80 Tuntas
26 Adam Faiz Alarkhan 75 80 Tuntas
27 Virzha Apriansyah 75 60 Belum Tuntas
28 Niarisa 75 60 Belum Tuntas
29 Nabil Fayad Ramadhan 75 60 Belum Tuntas
30 Muhammad Lhutfi Saputra 75 60 Belum Tuntas
32 Muhammad Dzakwan 75 60 Belum Tuntas
32 Muhammad Ahlan Husnanda 75 60 Belum Tuntas
Putra
48

33 Dava Brian Parsetio 75 60 Belum Tuntas


34 Cantika Anastasya 75 60 Belum Tuntas
35 Zalfa Elvina Azzahra 75 40 Belum Tuntas
36 Noylatul Naylia 75 40 Belum Tuntas
37 Faidah Annaila 75 - Belum Tuntas
Jumlah Nilai Keseluruhan 2660
Nilai Rata-Rata 71,89

Sumber: Data Olahan Hasil Penelitian tahun 2023

Descriptive Statistics
Minimu Maximu Std.
N m m Mean Deviation
Tanpa Media 37 .00 100.00 71.8919 17.29448
Valid N 37
(listwise)

Berdasarkan tabel hasil tes pra siklus diatas, maka dapat dihitung nilai

rata-rata hasil tes pra siklus dengan rumus sebagai berikut:

X
M =N

Keterangan:

M : Nilai rata-rata

X : Jumlah semua nilai peserta didik

N : Jumlah peserta didik

Diketahui:

X = 2660

N = 37

X 2660
M =N = = 71,89
37
49

Dapat dideskripsikan bahwa data nilai hasil adalah sebagai berikut

a. Terdapat 1 orang peserta didik yang memiliki nilai paling rendah yaitu

sebesar 0 karena berhalangan hadir. Dapat dikategorikan kurang sekali

karena nilai tersebut termasuk ke dalam rentang skor yang

pencapaiannya <60.

b. Terdapat 1 orang siswa yang memiliki nilai paling tinggi yaitu 100 atas

nama Alfareza Dedi Fitrah, dapat dikategorikan baik sekali karena nilai

tersebut termasuk ke dalam rentang skor yang pencapaiannya dari 86-

100.

c. Jumlah nilai yang diperoleh 37 siswa yaitu sebesar 2.660 dengan nilai

rata-rata sebesar 71,89, dapat dikategorikan cukup karena nilai rata-rata

tersebut termasuk ke dalam rentang skor 60-80.

Kategori nilai-nilai diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

dengan materi kisah Kan’an pada kelas III, dikategorikan cukup.

Namun, jika nilai rata-rata sebesar 71,89 tersebut yang dibandingkan

dengan KKM sebesar 75, maka dapat diketahui bahwa nilai rata-rata

peserta didik di kelas terkategori masih rendah. Berdasarkan nilai KKM

yang telah ditetapkan tersebut, dapat dikatakan bahwa terdapat 26 orang

siswa yang dikategorikan telah memenuhi nilai KKM, sedangkan

terdapat 11 orang siswa yang belum memenuhi nilai KKM. Adapun

presentase nilai siswa yang telah memenuhi KKM dan belum

memenuhi KKM adalah sebagai berikut:


𝐹
𝑝=𝑁 𝑥 100 %
50

Keterangan:

P = Presentase yang di cari

N = Jumlah nilai maksimal

F = Jumlah nilai jawaban responden

Diketahui:
26
P = 37 𝑥 100% = 70,27 % (𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 𝐾𝐾𝑀)

11
P= 37 𝑥 100% = 29,73 % (𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 𝐾𝐾𝑀)

Berujuk pada data pra siklus yang telah diperoleh dapat dikatakan

memerlukan perbaikan pembelajaran khususnya dalam materi kisah

Kan’an. Untuk memperbaiki hasil belajar dengan materi pokok kisah

Kan’an perlu adanya perlakuan yang dianjurkan dengan penggunaan

media video pembelajaran dalam proses pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru mata pelajaran dan mengutip pendapat Fatimah

dkk dalam jurnal Aini, 2022: 61 yang mengatakan bahwa media

berbasis video dapat mempermudah atau membantu peserta didik

dalam meningkatkan pemahaman dan menimbulkan ketertarikan

peserta didik.
51

2. Penggunaan Media Video Pembelajaran Dalam Mengatasi

Kesulitan Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Aqidah

Akhlak Khususnya Pada Materi Kisah Kan’an di MIN 2 Kubu

Raya dengan Menggunakan Media Video Pembelajaran Tahun

Ajaran 2022/2023.

Untuk mencapai hasil yang sesuai dengan yang diharapkan,

peneliti akan melaksanakan tahapan-tahapan dalam penelitian tindakan

kelas sejalan dengan teori yang di sampaikan oleh Model Kemmis and

Mc Taggart. Tahapan-tahapan dalam pelaksanaan penelitian menurut

Kemmis and Mc Taggart itu terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan dan refleksi yang mana nantinya akan terjadi 2 siklus.

Untuk lebih rincinya akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Pelaksanaan Siklus I

Siklus pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 03

April 2023. Sesuai dengan kesepakatan antara peneliti dan guru

mata pelajaran Akidah Akhlak yang bertindak dalam pelaksanaan

penelitian ini adalah guru Akidah Akhlak sebagai pelaksana

tindakan dan peneliti bertindak menjadi observer. Pelaksanaan

tindakan pada siklus I ini terbagi dalam empat tahap, yaitu

perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi

dan tahap refleksi yang membentuk satu siklus. Lebih jelasnya

masing-masing tahapan dalam penelitian ini akan dijelaskan

sebagai berikut:
52

1) Perencanaan

Tahap perencanaan merupakan tahap awal untuk

menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti

untuk memecahkan masalah yang dihadapi berdasarkan

permasalahan yang ditemukan peneliti pada saat melakukan

observasi dari pra siklus. Guru harus memilih strategi atau

metode untuk mengatasi permasalah pembelajaran dan

dituangkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

yang telah dibuat dan mengobservasi perubahan yang terjadi

pada peserta didik. Pada siklus I pelaksana tindakan

menggunakan media video dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan hasil belajar pada materi kisah Kan’an. Langkah-

langkah yang dilakukan oleh pelaksana tindakan dalam tahap

perencanaan ini adalah:

a) Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

dengan materi pokok kisah Kan’an dengan menerapkan

pendekatan saintifik dan metode tanya jawab dan

penugasan. Media video pembelajaran digunakan dalam

pembelajaran tersebut.

b) Menyiapkan materi pembelajaran, fasilitas, sumber belajar

dan pendukung lainnya yaitu buku paket Akidah Akhlak,

alat tulis, komputer, infokus, speaker dan sarana pendukung


53

berupa video pembelajaran tentang kisah Kan’an agar

pembelajaran menjadi semakin menyenangkan.

c) Menyiapkan lembar observasi aktivitas pelaksana tindakan

berupa chek list yang berisi lembar observasi aktivitas

siswa yang di isi oleh observer yang dalam hal ini peneliti

yang bertindak sebagai observer.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan penelitian ini dilaksanakan sesuai

rencana yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan yang

dilakukan adalah pembelajaran Akidah Akhlak dengan materi

kisah Kan’an dengan menggunakan media video pembelajaran.

Siklus I dilakukan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi

waktu 1 x 45 menit, yang terbagi dalam kegiatan awal, kegiatan

inti, dan kegiatan akhir sebagaimana yang tertera lengkap di

RPP. Adapun tahapannya sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal pembelajaran, guru

mengkondisikan kelas, kemudian guru membuka pelajaran

dengan salam pembuka, mengajak peserta didik untuk

berdoa sebelum memulai pembelajaran yang di pimpin oleh

seorang peserta didik. Guru memeriksa kehadiran peserta

didik sambil menanyakan keadaannya. Guru


54

menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran, lalu

melakukan apersepsi dan guru memberikan pretest.

b) Kegiatan Inti

1. Guru memberikan arahan untuk seluruh siswa melihat

kearah Media Pembelajaran yang telah disiapkan

menjalankan sikap taat dan patuh kepada oran tua,

memahami larangan sikap durhaka kepada orang tua

melalui kisah Kan’an yang akan di gunakan dalam

kegiatan pembelajaran.

2. Siswa mencermati tujuan pembelajaran pada materi

yang akan disampaikan pada pertemuan kali ini

3. Guru meminta siswa untuk mencermati peta konsep

mengenai Materi menjalankan sikap taat dan patuh

kepada oran tua, memahami larangan sikap durhaka

kepada orang tua melalui kisah Kan’an yang sudah

tersedia di Media Pembelajaran Interaktif.

a. Merumuskan masalah

Siswa diminta untuk menemukan masalah dalam

video pembelajaran secara mandiri terkait materi

menjalankan sikap taat dan patuh kepada oran

tua, memahami larangan sikap durhaka kepada

orang tua melalui kisah Kan’an.


55

b. Mengumpulkan data

Siswa menyimak penjelasan yang dipaparkan di

media tentang menerima kebenaran tentang

larangan durhaka kepada orang tuanya,

menjalankan sikap taat dan patuh kepada oran

tua, memahami larangan sikap durhaka kepada

orang tua melalui kisah Kan’an.

c. Menguji hasil

Siswa diarahkan untuk mengisi soal (posttest)

pada menu evaluasi yang terdapat soal kuis untuk

menguji pemahaman siswa terkait materi yang

dipelajari menggunakan media video

pembelajaran

d. Menyimpulkan

Guru membimbing dan meminta siswa untuk

mengerjakan tugas mengenai materi dan hasil

jawaban posttest secara tes tertulis

c) Kegiatan Penutup

Pada tahap ini akan dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari Siswa bersama guru melakukan refleksi

terkait kegiatan pembelajaran


56

2. Guru melakukan evaluasi secara lisan

3. Guru memberikan motivasi akhir agar dapat

mengulang pelajaran di rumah dan mempelajari materi

berikutnya

4. Guru menutup pembelajaran dengan bacaan Hamdalah

5. Guru mengucapkan salam

3) Pengamatan

Kegiatan pengamatan ini dilakukan bersamaan dengan

pelaksanan tindakan di kelas. Peneliti berperan sebagai observer

untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap tentang

langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan RPP yang

dilaksanakan oleh guru dalam bentuk lembar Chek list. Adapun

lembar observasi terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa

terdapat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4
Lembar Observasi Kegiatan Siswa
Skor
No Kegiatan
1 2 3 4
1 Siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran 
2 Siswa mengajukan pertanyaan atau memberikan 
tanggapan terhadap materi yang disajikan dalam
video pembelajaran
Siswa tertarik dengan materi yang disajikan dalam 
3
video pembelajaran
4 Siswa dapat memahami konsep atau materi yang 
disajikan dalam video pembelajaran
57

5 Siswa dapat mengaitkan materi yang disajikan 


dalam video dengan pengetahuan sebelumnya
6 Siswa dapat menjelaskan kembali atau mengulang 
kembali materi yang disajikan dalam video dengan
bahasa mereka sendiri
7 Siswa dapat mengaplikasikan materi yang disajikan 
dalam video pembelajaran dalam kehidupan sehari-
hari
8 Siswa dapat mengaitkan materi yang disajikan dalam 
video pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari
9 Siswa dapat menyelesaikan tugas atau aktivitas yang 
terkait dengan materi yang disajikan dalam video
pembelajaran dengan baik
10 Siswa menunjukkan sikap yang positif selama 
pembelajaran
11 Siswa bersedia membuka diri dan mengajukan 
pertanyaan jika ada kesulitan dalam memahami
materi
12 Siswa menunjukkan sikap tertarik dan antusias dalam 
mengikuti pembelajaran
Jumlah Skor 34
Persentase Ketuntasan 70,83
Sumber: Data Olahan Hasil Penelitian Tahun 2023

Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan,

dilihat dari tabel di atas bahwa, langkah-langkah yang

dilaksanakan guru masih banyak kekurangan diantaranya

pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan belum

sepenuhnya berjalan sesuai RPP, penguasaan kelas harus

diperbaiki supaya proses pembelajaran sesuai dengan konsep

penggunaan model pembelajaran yang efektif dan

menyenangkan. Guru juga harus memperbaiki komunikasi


58

dengan siswa supaya suasana pembelajaran menjadi lebih tertib

dan terarah. Tes tertulis terhadap 37 orang siswa kelas III

dengan KKM sebesar 75 yang hasilnya terdapat 4 orang yang

dikategorikan tidak tuntas dan 33 orang terkategori tuntas, dapat

diketahui keseluruhan hasil pembelajaran pada materi kisah

Kan’an yang terdapat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.5
Siklus IHasil Pembelajaran pada Materi Kisah Kan’an dengan
Menggunakan Media Video Pembelajaran pada Kelas III
No Nama siswa KKM Nilai Ket
Adinda Ramadhani Putri
1 Suhada 75 100 Tuntas
2 Alfareza Dedi Fitrah 75 100 Tuntas
3 Almira Ayu Damayanti 75 100 Tuntas
4 Anggun Mufisa Nasution 75 100 Tuntas
5 Azka Dalhar Munawir 75 100 Tuntas
6 Cinta Aulia Salsabila 75 100 Tuntas
7 Dava Brian Parsetio 75 100 Tuntas
8 Devi Putri Ananda 75 100 Tuntas
9 Dimas Anugrah 75 100 Tuntas
10 Khalifi Aidan Abdillah 75 100 Tuntas
Lintang Putri
11 Bhayangkari 75 100 Tuntas
12 Rahmatin Akbar 75 100 Tuntas
13 Salsabilla Maqfiroh 75 100 Tuntas
14 Siqi Nasril Pratama 75 100 Tuntas
15 Syafira 75 100 Tuntas
16 Adam Faiz Alarkhan 75 80 Tuntas
17 Aulia Nazwa Azzahra 75 80 Tuntas
18 Cantika Anastasya 75 80 Tuntas
19 Fakhrie Fabio 75 80 Tuntas
20 Faqih Choirul Azzam 75 80 Tuntas
21 Feliz Ollivia Renaldi 75 80 Tuntas
22 Irna Larisa Aurellia 75 80 Tuntas
59

Muhammad Ahlan
23 Husnanda Putra 75 80 Tuntas
Muhammad Deny
24 Zulfadli Samba 75 80 Tuntas
25 Muhammad Faisyal 75 80 Tuntas
26 Nabil Fayad Ramadhan 75 80 Tuntas
27 Niarisa 75 80 Tuntas
28 Rahma Annayla 75 80 Tuntas
29 Rayhan Al Afadin 75 80 Tuntas
30 Shakila Assyabiya Rafifa 75 80 Tuntas
31 Virzha Apriansyah 75 80 Tuntas
32 Vulita Ramahdani 75 80 Tuntas
33 Zalfa Elvina Azzahra 75 80 Tuntas
Muhammad Lhutfi
34 Saputra 75 60 Belum Tuntas
35 Noylatul Naylia 75 60 Belum Tuntas
36 Muhammad Dzakwan 75 40 Belum Tuntas
37 Faida Annaila 75 - Belum Tuntas

Jumlah Nilai Keseluruhan 3.100


Nilai rata-rata 83,78
Sumber: Data Olahan Penelitian Tahun 2023

Descriptive Statistics
Minimu Maximu Std.
N m m Mean Deviation
VAR00001 37 .00 100.00 83.7838 19.90971
Valid N 37
(listwise)

Berdasarkan tabel hasil tes pra siklus diatas, maka dapat

dihitung nilai rata-rata hasil tes pra siklus dengan rumus sebagai

berikut:
X
M =N
60

Keterangan:

M : Nilai rata-rata

X: Jumlah semua nilai peserta didik

N: Jumlah peserta didik

Diketahui:

X= 3.100

N= 37

X 3.100
M =N = = 83,78
37

Dapat dideskripsikan bahwa data nilai hasil adalah

sebagai berikut

a. Terdapat 1 orang peserta didik yang memiliki nilai

paling rendah yaitu sebesar 0 karena berhalangan hadir.

Dapat dikategorikan kurang karena nilai tersebut

termasuk ke dalam rentang skor yang pencapaiannya

<60%

b. Terdapat 15 orang siswa yang memiliki nilai paling

tinggi yaitu 100, dapat dikategorikan baik sekali karena

nilai tersebut termasuk ke dalam rentang skor yang

pencapaiannya dari 86-100.

c. Jumlah nilai yang diperoleh 37 siswa yaitu sebesar 3.100

dengan nilai rata-rata sebesar 83,78, dapat dikategorikan


61

baik karena nilai rata-rata tersebut termasuk ke dalam

rentang skor 80%-100%

Kategori nilai-nilai diatas dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar dengan materi kisah Kan’an pada kelas III,

dikategorikan sangat baik. Namun, jika berpacu kepada

indikator keberhasilan dari penelitian ini yaitu 85, maka nilai

rata-rata sebesar 83,78 tersebut masih perlu di tingkatkan lagi

untuk mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan yaitu

85%. Berdasarkan nilai KKM yang telah ditetapkan tersebut,

dapat dikatakan bahwa terdapat 33 orang siswa yang

dikategorikan telah memenuhi nilai KKM, sedangkan terdapat

4 orang siswa yang belum memenuhi nilai KKM. Adapun

presentase nilai siswa yang telah memenuhi KKM dan belum

memenuhi KKM adalah sebagai berikut:


𝐹
𝑝=𝑁 𝑥 100 %

Keterangan:

P = Presentase yang di cari

N= Jumlah nilai maksimal

F = Jumlah nilai jawaban responden

Diketahui:
33
P =37 𝑥 100%

= 89,18 % (𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 𝐾𝐾𝑀)


62

4
P=37 𝑥 100%

= 10,82 % (𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 𝐾𝐾𝑀)

4) Refleksi

Kegiatan refleksi peneliti melalui diskusi bersama guru

dengan menganalisis hasil pengamatan selama tindakan kelas

pada siklus pertama dan dari hasil refleksi menghasilkan catatan

yang mesti diperbaiki pada siklus berikutnya yakni siklus kedua

nanti, dan catatan tersebut adalah:

1) Kelebihan Saat Pelaksanaan Pembelajaran

a. Terjadi peningkatan hasil belajar pada materi kisah

Kan’an dari 71,89 menjadi 83,78 yaitu dari pra siklus

ke siklus I.

b. Peserta didik begitu aktif dalam mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan media video

pembelajaran, karena sebelumnya guru tidak pernah

menggunakannya.

c. Peserta didik sangat tertarik dengan materi yang

disajikan dengan menggunakan media video

pembelajaran.

2) Kekurangan pada saat proses pembelajaran


63

a. Peserta didik belum terlibat aktif dalam pembelajaran

dalam hal mengajukan pertanyaan atau memberikan

tanggapan terhadap materi

b. Peserta didik belum mampu sepenuhnya memahami

konsep, mengaitkan materi dan menjelaskan kembali

materi yang disajikan dalam video pembelajaran.

c. Kurangnya pendekatan antara guru dan peserta didik

sehingga peserta didik lebih menutup diri dan malu

bertanya saat mengalami kesulitan dalam memahami

pembelajaran.

Dapat disimpulkan bahwa perlu adanya kelanjutan

penelitian terhadap pembelajaran karena masih terdapat 4 orang

siswa yang belum tuntas. Penguasaan materi pada kisah Kan’an

perlu adanya perlakuan yang dilanjutkan dengan penggunaan

media video pembelajaran yang dilaksanakan oleh pelaksana

tindakan pada siklus II dengan langkah perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

b. Pelaksanaan Siklus II

Berdasarkan refleksi pada siklus I, peneliti memutuskan

untuk melanjutkan penelitian ke siklus II, karena peneliti

menganggap ketika dalam proses pembelajaran masih terdapat

peserta didik yang kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran,

dan masih terdapat 4 orang peserta didik yang belum tuntas atau
64

masih belum mencapai KKM yaitu 75. Oleh karena itu peneliti

melanjutkan penelitian ke Siklus II dengan waktu 1x45 menit yang

dilaksanakan pada Hari Senin, 10 April 2023 dengan langkah-

langkah pembelajaran sebagai berikut:

1) Perencanaan

Tahap perencanaan merupakan tahap awal untuk

menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti

untuk memecahkan masalah yang dihadapi berdasarkan

permasalahan yang ditemukan peneliti pada saat melakukan

observasi dari pra siklus. Guru harus memilih strategi atau

metode untuk mengatasi permasalah pembelajaran dan

dituangkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

yang telah dibuat dan mengobservasi perubahan yang terjadi

pada peserta didik. Pada siklus I pelaksana tindakan

menggunakan media video dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan hasil belajar pada materi kisah Kan’an.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh pelaksana tindakan

dalam tahap perencanaan ini adalah:

a) Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

dengan materi pokok kisah Kan’an dengan menerapkan

pendekatan saintifik dan metode tanya jawab dan

penugasan. Media video pembelajaran digunakan dalam

pembelajaran tersebut.
65

b) Menyiapkan materi pembelajaran, fasilitas, sumber

belajar dan pendukung lainnya yaitu buku paket Akidah

Akhlak, alat tulis, komputer, infokus, speaker dan sarana

pendukung berupa video pembelajaran tentang kisah

Kan’an agar pembelajaran menjadi semakin

menyenangkan.

c) Menyiapkan lembar observasi aktivitas pelaksana

tindakan berupa chek list yang berisi lembar observasi

aktivitas siswa yang di isi oleh observer yang dalam hal

ini peneliti yang bertindak sebagai observer.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan penelitian ini dilaksanakan

sesuai rencana yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan yang

dilakukan adalah pembelajaran Akidah Akhla dengan materi

kisah Kan’an dengan menggunakan mediavideo pembelajaran.

Siklus I dilakukan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi

waktu 1 x 45 menit, yang terbagi dalam kegiatan awal,

kegiatan inti, dan kegiatan akhir sebagaimana yang tertera

lengkap di RPP. Adapun tahapannya sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal pembelajaran, guru

mengkondisikan kelas, kemudian guru membuka

pelajaran dengan salam pembuka, mengajak peserta didik


66

untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran yang di

pimpin oleh seorang peserta didik. Guru memeriksa

kehadiran peserta didik sambil menanyakan keadaannya.

Guru menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran, lalu

melakukan apersepsi dan guru memberikan pretest.

b) Kegiatan Inti

1. Guru memberikan arahan untuk seluruh siswa

melihat kearah Media Pembelajaran yang telah

disiapkan menjalankan sikap taat dan patuh kepada

oran tua, memahami larangan sikap durhaka kepada

orang tua melalui kisah Kan’an yang akan di gunakan

dalam kegiatan pembelajaran.

2. Siswa mencermati tujuan pembelajaran pada materi

yang akan disampaikan pada pertemuan kali ini

3. Guru meminta siswa untuk mencermati peta konsep

mengenai Materi menjalankan sikap taat dan patuh

kepada oran tua, memahami larangan sikap durhaka

kepada orang tua melalui kisah Kan’an yang sudah

tersedia di Media Pembelajaran Interaktif.

a. Merumuskan masalah

Siswa diminta untuk menemukan masalah dalam

video pembelajaran secara mandiri terkait materi

menjalankan sikap taat dan patuh kepada oran


67

tua, memahami larangan sikap durhaka kepada

orang tua melalui kisah Kan’an.

b. Mengumpulkan data

Siswa menyimak penjelasan yang dipaparkan di

media tentang menerima kebenaran tentang

larangan durhaka kepada orang tuanya,

menjalankan sikap taat dan patuh kepada oran

tua, memahami larangan sikap durhaka kepada

orang tua melalui kisah Kan’an.

c. Menguji hasil

Siswa diarahkan untuk mengisi soal (posttest)

pada menu evaluasi yang terdapat soal kuis untuk

menguji pemahaman siswa terkait materi yang

dipelajari menggunakan media video

pembelajaran

d. Menyimpulkan

Guru membimbing dan meminta siswa untuk

mengerjakan tugas mengenai materi dan hasil

jawaban posttest secara tes tertulis

c) Kegiatan Penutup

Pada tahap ini akan dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut:


68

1. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari Siswa bersama guru melakukan refleksi

terkait kegiatan pembelajaran

2. Guru melakukan evaluasi secara lisan

3. Guru memberikan motivasi akhir agar dapat

mengulang pelajaran di rumah dan mempelajari

materi berikutnya

4. Guru menutup pembelajaran dengan bacaan

Hamdalah

5. Guru mengucapkan salam

3) Pengamatan

Kegiatan pengamatan ini dilakukan bersamaan dengan

pelaksanan tindakan di kelas. Peneliti berperan sebagai

observer untuk mengetahui dan memperoleh gambaran

lengkap tentang langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan

RPP yang dilaksanakan oleh guru dalam bentuk lembar Chek

list. Adapun lembar observasi terhadap aktivitas guru dan

aktivitas siswa terdapat pada tabel berikut ini:


69

Tabel 4.6
Lembar Observasi Kegiatan Siswa
Skor
No Kegiatan
1 2 3 4
1 Siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran 
2 Siswa mengajukan pertanyaan atau memberikan 
tanggapan terhadap materi yang disajikan dalam
video pembelajaran
Siswa tertarik dengan materi yang disajikan dalam 
3
video pembelajaran
4 Siswa dapat memahami konsep atau materi yang 
disajikan dalam video pembelajaran
5 Siswa dapat mengaitkan materi yang disajikan 
dalam video dengan pengetahuan sebelumnya
6 Siswa dapat menjelaskan kembali atau mengulang 
kembali materi yang disajikan dalam video dengan
bahasa mereka sendiri
7 Siswa dapat mengaplikasikan materi yang disajikan 
dalam video pembelajaran dalam kehidupan sehari-
hari
8 Siswa dapat mengaitkan materi yang disajikan dalam 
video pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari
9 Siswa dapat menyelesaikan tugas atau aktivitas yang 
terkait dengan materi yang disajikan dalam video
pembelajaran dengan baik
10 Siswa menunjukkan sikap yang positif selama 
pembelajaran
11 Siswa bersedia membuka diri dan mengajukan 
pertanyaan jika ada kesulitan dalam memahami
materi
12 Siswa menunjukkan sikap tertarik dan antusias dalam 
mengikuti pembelajaran
Jumlah Skor 47
Persentase Ketuntasan 97,91
Sumber: Data Olahan Hasil Penelitian Tahun 2023
70

Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan,

dilihat dari tabel di atas bahwa, langkah-langkah yang

dilaksanakan guru yang dilaksanakan hampir sepenuhnya

berjalan sesuai RPP, penguasaan kelas sudah baik sehingga

penggunaan model pembelajaran menjadi efektif dan

menyenangkan. Guru juga sudah memperbaiki komunikasi

dengan siswa supaya suasana pembelajaran menjadi lebih tertib

dan terarah. Tes tertulis terhadap 37 orang siswa kelas III

dengan KKM sebesar 75 yang semua siswa sudah memenuhi

standar KKM, dapat diketahui keseluruhan hasil pembelajaran

pada materi kisah Kan’an yang terdapat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.7
Siklus II Hasil Pembelajaran pada Materi Kisah Kan’an dengan
Menggunakan Media Video Pembelajaran pada Kelas III
No Nama siswa KKM Nilai Ket
1 Adinda Ramadhani Putri Suhada 75 100 Tuntas
2 Alfareza Dedi Fitrah 75 100 Tuntas
3 Almira Ayu Damayanti 75 100 Tuntas
4 Anggun Mufisa Nasution 75 100 Tuntas
5 Aulia Nazwa Azzahra 75 100 Tuntas
6 Azka Dalhar Munawir 75 100 Tuntas
7 Cantika Anastasya 75 100 Tuntas
8 Cinta Aulia Salsabila 75 100 Tuntas
9 Dava Brian Parsetio 75 100 Tuntas
10 Devi Putri Ananda 75 100 Tuntas
11 Dimas Anugrah 75 100 Tuntas
12 Fakhrie Fabio 75 100 Tuntas
13 Faqih Choirul Azzam 75 100 Tuntas
14 Feliz Ollivia Renaldi 75 100 Tuntas
15 Irna Larisa Aurellia 75 100 Tuntas
16 Khalifi Aidan Abdillah 75 100 Tuntas
71

17 Lintang Putri Bhayangkari 75 100 Tuntas


18 Muhammad Ahlan Husnanda 75 100 Tuntas
Putra
19 Muhammad Deny Zulfadli 75 100 Tuntas
Samba
20 Muhammad Faisyal 75 100 Tuntas
21 Muhammad Lhutfi Saputra 75 100 Tuntas
22 Nabil Fayad Ramadhan 75 100 Tuntas
23 Niarisa 75 100 Tuntas
24 Noylatul Naylia 75 100 Tuntas
25 Rahma Annayla 75 100 Tuntas
26 Rahmatin Akbar 75 100 Tuntas
27 Rayhan Al Afadin 75 100 Tuntas
28 Salsabilla Maqfiroh 75 100 Tuntas
29 Shakila Assyabiya Rafifa 75 100 Tuntas
30 Siqi Nasril Pratama 75 100 Tuntas
31 Syafira 75 100 Tuntas
32 Virzha Apriansyah 75 100 Tuntas
33 Vulita Ramahdani 75 100 Tuntas
34 Zalfa Elvina Azzahra 75 100 Tuntas
35 Adam Faiz Alarkhan 75 100 Tuntas
36 Faida Annaila 75 80 Tuntas
37 Muhammad Dzakwan 75 80 Tuntas
Jumlah Nilai Keseluruhan 3.600

Nilai rata-rata 98,91


Sumber: Hasil Olahan Data Penelitian Tahun 2023

Descriptive Statistics
Minimu Maximu Std.
N m m Mean Deviation
Siklus 2 37 80.00 100.00 98.9189 4.58487
Valid N 37
(listwise)
72

Berdasarkan tabel hasil tes pada siklus II diatas, maka

dapat dihitung nilai rata-rata hasil tes siklus II dengan rumus

sebagai berikut:
X
M =N

Keterangan:

M : Nilai rata-rata

X : Jumlah semua nilai peserta didik

N : Jumlah peserta didik

Diketahui:

X= 3.600

N= 37

X 3.600
M =N = = 98,91
37

Dapat dideskripsikan bahwa data nilai hasil adalah

sebagai berikut

a. Terdapat 2 orang peserta didik yang memiliki nilai

paling rendah yaitu sebesar 80 namun itu sudah termasuk

kategori baik sekali karena berada pada rentang 80%-

100%

b. Terdapat 35 orang siswa yang memiliki nilai paling

tinggi yaitu 100, dapat dikategorikan baik sekali karena


73

nilai tersebut termasuk ke dalam rentang skor yang

pencapaiannya dari 80-100.

c. Jumlah nilai yang diperoleh 37 siswa yaitu sebesar 3.600

dengan nilai rata-rata sebesar 98,91, dapat dikategorikan

baik karena nilai rata-rata tersebut termasuk ke dalam

rentang skor 80%-100%

Kategori nilai-nilai diatas dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar dengan materi kisah Kan’an pada kelas III,

dikategorikan sangat baik. Jika berpacu kepada indikator

keberhasilan dari penelitian ini yaitu 85, maka nilai rata-rata

sebesar 98,91 sudah sangat baik karena telah melebihi indikator

keberhasilan yang diharapkan yaitu 85%. Berdasarkan nilai

KKM yang telah ditetapkan tersebut, dapat dikatakan bahwa

seluruh peserta didik telah memenuhi nilai KKM.Peneliti

menghentikan penelitian dengan berakhir pada siklus II karena

tujuan pembelajaran telah di capai. Adapun presentase nilai

siswa yang telah memenuhi KKM dan belum memenuhi KKM

adalah sebagai berikut:


𝐹
𝑝=𝑁 𝑥 100 %

Keterangan:

P = Presentase yang di cari

N= Jumlah nilai maksimal

F = Jumlah nilai jawaban responden


74

Diketahui:
37
P =37 𝑥 100%

= 100 % (𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 𝐾𝐾𝑀)

4) Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan tindakan pada

siklus II, menunjukkan bahwa secara umum pembelajaran yang

dilaksanakan pada siklus II telah berlangsung lebih baik dari

sebelumnya. Hasil belajar peserta didik juga meningkat dari

Siklus I. Terdapat beberapa keberhasilan pada pelaksanaan

siklus II ini, aspek keberhasilan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Penggunaan Media Video pembelajaran dapat mendorong

siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaranAkidah

Akhlak, membuat siswa bersemangat, dan menjadikan

pembelajaran nyaman dan menyenangkan.

b. Guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dengan

maksimal dalam penyampaian materi. Menunjukkan

kepedulian terhadap siswa/menegur yang mengganggu

pembelajaran sedang berlangsung.

c. Hasil belajar yang diperoleh sudah sesuai dengan indikator

keberhasilan yang ingin dicapai.

Berdasarkan refleksi yang dilakukan di siklus II ini,

peneliti dan guru melihat adanya peningkatan hasil belajar


75

peserta didik dalam pelajaran Akidah Akhlak dengan

menggunakan media video pembelajaran. Dengan demikian

siklus dalam penelitian ini hanya sampai pada siklus II

dikarenakan telah mencapai indikator keberhasilan sebesar yaitu

> 85%.

C. Pembahasan

Peneliti akan membahasnya sesuai dengan rumusan masalah dalam

penelitian ini. Pembahasannya adalah sebagai berikut:

1. Hasil Belajar Yang Diperoleh Peserta Didik Pada Materi

Kisah Kan’an Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak di Kelas

3 MIN 2 Kubu Raya Sebelum Menggunakan Media Video

Pembelajaran Tahun Ajaran 2022/2023.

Kategori nilai-nilai yang dipaparkan sebelumnya pada pra

siklus dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dengan materi kisah

Kan’an pada kelas III, dikategorikan cukup. Namun, jika nilai rata-rata

sebesar 71,89 tersebut yang dibandingkan dengan KKM sebesar 75,

maka dapat diketahui bahwa nilai rata-rata peserta didik di kelas

terkategori masih rendah. Berdasarkan nilai KKM yang telah

ditetapkan tersebut, dapat dikatakan bahwa terdapat 26 orang siswa

yang dikategorikan telah memenuhi nilai KKM, sedangkan terdapat 11

orang siswa yang belum memenuhi nilai KKM.

Berdasarkan hal tersebut, merujuk dengan data pra siklus yang

telah diperoleh dapat dikatakan memerlukan perbaikan pembelajaran


76

khususnya dalam materi kisah Kan’an. Memperbaiki hasil belajar

dengan materi pokok kisah Kan’an perlu adanya perlakuan yang

dianjurkan dengan penggunaan media video pembelajaran dalam

proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru mata pelajaran pada

siklus I dan siklus IIdengan langkah perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan dan refleksi.

2. Penggunaan Media Video Pembelajaran Dalam Mengatasi

Kesulitan Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Aqidah

Akhlak Khususnya Pada Materi Kisah Kan’an di MIN 2

Kubu Raya dengan Menggunakan Media Video

Pembelajaran Tahun Ajaran 2022/2023.

Penggunaan media video dalam pembelajaran Akidah Akhlak

pada Materi kisah Kan’an dilakukan dengan 2 siklus yang mana setiap

siklusnya mengalami langkah yang sama yaitu perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

a. Siklus I

Berdasarkan hasil penelitian setelah melakukan siklus Idapat

disimpulkan bahwa perlu adanya kelanjutan penelitian terhadap

pembelajaran karena masih terdapat 4 orang siswa yang belum

tuntas dengan persentase siswa yang tuntas asalah 89,18% dan

siswa yang belum tuntas adalah 10,82%. Pada siklus Ijuga

diperoleh jumlah nilai 3.100 dengan rata-rata 83,78 berkategori


77

sangat baik namun belum mencapai indikator keberhasilan yang

diharapkan.

Penguasaan materi pada kisah Kan’an perlu adanya

perlakuan yang dilanjutkan dengan penggunaan media video

pembelajaran yang dilaksanakan oleh pelaksana tindakan pada

siklus II dengan langkah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan

dan refleksi.

b. Siklus II

Berdasarkan refleksi yang dilakukan pada siklus I dan

peneliti memutuskan untuk melanjutkan ke siklus II untuk

memperbaikinya. Pada siklus II ini kegiatan pembelajaran

berjalan hampir 100%. Pada siklus II presentase sisa yang tuntas

adalah 100%. Selain itu diperoleh nilai dengan jumlah 3.600

dengan rata-rata 98,91.

3. Hasil Belajar Penggunaan Media Video Pembelajaran dalam

Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta Didik Pada Mata

Pelajaran Aqidah Akhlak Khususnya Materi Kisah Kan’an

di MIN 2 Kubu Raya dengan Menggunakan Media Video

Pembelajaran Tahun Ajaran 2022/2023

Berdasarkan refleksi yang dilakukan di siklus II sebelumnya,

peneliti dan guru melihat adanya peningkatan hasil belajar peserta didik

dalam pelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan media video

pembelajaran. Dengan demikian siklus dalam penelitian ini hanya


78

sampai pada siklus II dikarenakan telah mencapai indikator

keberhasilan sebesar yaitu > 85%. Hal ini dibuktikan dari hasil

penelitian yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.8
Hasil Presentase Penggunaan Media Video Pembelajaran
dalam pembelajaran Akidah Akhlak pada
Materi Kisah Kan’an

Keseluruhan Nilai Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II


Presentase Nilai Yang Tuntas 70,27 % 89,18 % 100 %
Presentase Nilai Yang Tidak Tuntas 29,73% 10,82% 0%
Jumlah Nilai 2.660 3.100 3.600
Nilai Rata-Rata 71,89 83,78 98,91
Kategori Cukup Sangat Sangat
Baik Baik

pra siklus siklus I siklus II

98,91
100
89,18

83,78
71,89
70,27

29,73

10,82

TUNTAS TIDAK TUNTAS RATA RATA

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut, peningkatan yang

signifikan dalam hasil nilai siswa dari pra siklus hingga siklus II di

Min 2 Kubu Raya. Pada pra siklus, persentase siswa yang berhasil

menyelesaikan tugas adalah 70,27%. Namun, setelah melalui siklus

I, persentase siswa yang tuntas meningkat menjadi 89,18%. Pada

siklus II, semua siswa berhasil menyelesaikan tugas, sehingga


79

persentase nilai yang tuntas mencapai 100%. Seiring dengan

peningkatan persentase siswa yang berhasil menyelesaikan tugas,

jumlah nilai juga mengalami peningkatan. Pada awalnya, total nilai

yang diperoleh adalah 2.660. Setelah siklus I, total nilai meningkat

menjadi 3.100, dan pada akhir siklus II, total nilai mencapai 3.600.

Selain itu, rata-rata nilai siswa juga mengalami peningkatan yang

signifikan. Pada pra siklus, rata-rata nilai siswa adalah 71,89.

Setelah melalui siklus I, rata-rata nilai meningkat menjadi 83,78.

Pada akhir siklus II, rata-rata nilai mencapai 98,91. Berdasarkan data

tersebut, dapat disimpulkan bahwa kinerja siswa mengalami

peningkatan yang signifikan seiring dengan berjalannya siklus

pembelajaran. Pada akhir siklus II, sebagian besar siswa telah

mencapai kategori "Sangat Baik" dalam menyelesaikan tugas-tugas

yang diberikan.

Secara keseluruhan, hasil data menunjukkan bahwa

pembelajaran di Min 2 Kubu Raya telah memberikan dampak yang

positif terhadap prestasi akademik siswa. Terjadi peningkatan

persentase siswa yang tuntas, penurunan persentase siswa yang tidak

tuntas, peningkatan jumlah nilai dan rata-rata nilai, serta perbaikan

dalam kategori nilai siswa. Hal ini menunjukkan efektivitas dari

penggunaan media video pembelajaran dalam proses pembelajaran

yang telah dilaksanakan.


80

D. Uji T Dependen

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

variable bebas dengan variable terikat secara parsial. Dalam penelitian ini

hipotesis yang digunakan adalah jika nilai p- value> nilai alpha (0,05) maka

penggunaan media video pembelajaran tidak dapat menanggulangi peserta

didik yang kesulitan memahami materi kisah Kan’an. Sedangkan jika nilai

p-value < nilai alpha (0,05) maka penggunaan media video pembelajaran

dapat menanggulangi peserta didik yang kesulitan memahami materi kisah

Kan’an.

Pengolahan data menggunakan SPSS for windows versi 17.0.

Adapun uji T Dependen ini dilakukan secara bertahap yaitu dari prasiklus

ke siklus I kemudian siklus I ke siklus II. Berdasarkan data-data yang

diperoleh dari 37 peserta didik di dapat hasil sebagai berikut:

1. Hipotesis dari pra siklus ke siklus I

Pada hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada

perubahan yang signifikan dari hasil tes pada prasiklus ke siklus I.

Hipotesis ini akan diuraikan sebagai berikut:

Paired Samples Statistics


Std. Std. Error
Mean N Deviation Mean
Pair 1 Pra siklus 71.8919 37 17.29448 2.84320
Siklus I 83.7838 37 19.90971 3.27314
81

Paired Samples Test


Sig. (2-
Paired Differences t df tailed)
95% Confidence
Std. Interval of the
Deviatio Std. Error Difference
Mean n Mean Lower Upper
Pair 1 Pra siklus - Siklus I - 9.95485 1.63657 - -8.57278 -7.266 36 .000
11.89189 15.21101
Hasil Menunjukkan bahwa terdapat peningkatan media video

terhadap kesulitan memahami materi kisah kanan pada mata pelajaran

akidah sebesar (nilai rata2 sebelumnya) yaitu dari 71,89 saat pra siklus

menjadi 83,78. Siklus 1 yang dapat dilihat dari tabel Paired Samples

Statistic bagian Mean.

Adapun hasil uji T diperoleh nilai p-Value sebesar 0,00 < 0,05

pada tabel Paired Sample Test bagian Sig (2-tailed) sehingga dapat

disimpulkan bahwa media vidio dapat menanggulangi peserta didik

yang kesulitan memahami materi kisah kan’an.

2. Hipotesis dari siklus I ke siklus II

Pada hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada

perubahan yang signifikan dari hasil tes pada prasiklus ke siklus I.

Hipotesis ini akan diuraikan sebagai berikut:

Paired Samples Statistics


Std. Std. Error
Mean N Deviation Mean
Pair 1 Siklus I 83.7838 37 19.90971 3.27314
Siklus II 98.9189 37 4.58487 .75375
82

Paired Samples Test


Paired Differences
95% Confidence
Interval of the Sig. (2-
Std. Std. Error Difference t df tailed)
Mean Deviation Mean Lower Upper
Pair 1 Siklus I - Siklus II - 16.60348 2.72960 - -9.59926 -5.545 36 .000
15.13514 20.67101

Hasil Menunjukkan bahwa terdapat peningkatan media video

terhadap kesulitan memahami materi kisah kanan pada mata pelajaran

akidah sebesar (nilai rata2 sebelumnya) yaitu dari 83,78 saat Siklus 1

menjadi 98,91. Siklus II yang dapat dilihat dari tabel Paired Samples

Statistic bagian Mean.

Adapun hasil uji T diperoleh nilai p-Value sebesar 0,00 < 0,05

pada tabel Paired Sample Test bagian Sig (2-tailed) sehingga dapat

disimpulkan bahwa media vidio dapat menanggulangi peserta didik

yang kesulitan memahami materi kisah kan’an.


83

BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Hasil Belajar Yang Diperoleh Peserta Didik Pada Materi Kisah Kan’an Pada

Mata Pelajaran Akidah Akhlak Sebelum Menggunakan Media Video

Pembelajaran Tahun Ajaran 2022/2023 dikategorikan cukup dengan jumlah

nilai 2.600 dengan rata-rata 71,89 di Kelas 3 MIN 2 Kubu Raya tahun

pelajaran 2022/2023.

2. Penggunaan Media Video Pembelajaran dalam Mengatasi Kesulitan Belajar

Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Khususnya Pada Materi

Kisah Kan’an dengan Menggunakan Media Video dilakukan dengan 2

siklus yang mana pada siklus Imemperoleh nilai 3.100 dengan rata-rata

83,78 berkategori sangat baik namun belum mencapai indikator

keberhasilan yang telah ditetapkan. Kemudian siklus IImemperoleh nilai

3.600 dengan rata-rata 98,91 berkategori sangat baik. Oleh karena itu

penelitian ini dianggap berhasil karena telah memenuhi indikator yang

diharapkan pada siswa Kelas 3 MIN 2 Kubu Raya tahun pelajaran

2022/2023

3. Hasil Belajar Penggunaan Media Video Pembelajaran dalam Mengatasi

Kesulitan Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

Khususnya Materi Kisah Kan’an di MIN 2 Kubu Raya dengan

Menggunakan Media Video Pembelajaran Tahun Ajaran 2022/2023.


84

Peningkatan kinerja siswa terjadi dalam siklus pembelajaran. Persentase

siswa yang tuntas meningkat dari 70,27% (pra siklus) menjadi 89,18%

(siklus I), dan mencapai 100% pada siklus II. Jumlah nilai juga meningkat

dari 2.660 (pra siklus) menjadi 3.100 (siklus I) dan 3.600 (siklus II). Rata-

rata nilai siswa meningkat dari 71,89 (pra siklus) menjadi 83,78 (siklus I)

dan 98,91 (siklus II).

B. SARAN

Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti dapat

memberikan saran dalam rangka meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Berikut saran yang dimaksud yaitu:

1. Bagi guru, disarankan agar menggunakan media video pembelajaran karena

pada penelitian ini peneliti berhasil meningkatkan hasil belajar peserta didik

materi kisah Kan’an, Guru harus memiliki inovasi baru terkait dalam

pembelajaran agar peserta didik tertarik sehingga dapat meningkatkan hasil

belajar.

2. Pada pelaksanaan pembelajaran dengan menggunkaan media video

pembelajaran disarankan agar guru lebih aktif dalam menggali pengetahuan

peserta didik agar mereka lebih berani menyampaikan pendapat.

3. Bagi IAIN Pontianak, penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu

referensi bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian dengan masalah

yang sama, sehingga akan memudahkan untuk mendapatkan data pada saat

penelitian.
85

DAFTAR PUSTAKA

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, h.


50
Hadari Nawawi & Mimi Martini. 1994. Penelitian Terapan. (Yogyakarta: UGM
Press)
Hadi, S. (2017). Efektifitas Penggunaan Video Sebagai Media Pembelajaran Untuk
Siswa Sekolah. Dasar. Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran Dan
Pendidikan Dasar 201, 96-102.
Haniyah Zidan. Peran Guru PAI Dalam Pembentukan Karakter Islami Siswa Di
SMPN 03 Jombang. Jurnal Studi Kemahasiswaan, Vol 1, No. 01, Tahun
2021
Imam Az-zabidi, Ringkasan Shahih Al-Bukhari (Bandung: Crescent News, 2004)
Jamaluddin Idris,M.ED,1 ( 2005 ).Komplikasi Pemikiran Pendidikan
Khairawati & Andina 2018. Menara Penelitian. IAIN Pontianak Press
Lexy J. Moleong. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya)
Lubis Rachmad Faujiah. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi
Kesulitan Belajar Siswa. Jurnal Kreatifitas, Vol 9, No. 01, Tahun 2020
Mathew B. M dan A.M Hubberman. 2002. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: (UI
Press)
Novidiantoko, D. 2019. Sikap Dan Kinerja Guru Profesional.Yogyakarta. CV Budi
Utama
Nugraha Farhan Sifa. 2019 Motivasi Dan Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam.CV Mangku Bumi Media
Nusroh Siti. Analisis. kesulitan Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Cara
Mengatasinya. Jurnal Pendidikan Islam, Vol 5, No.01, Tahun 2020
Saifuddin Azwar. 2009. Metode Penelitian. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar)
Shaleh Abdul Rachman. 2000 Pendidikan Agama Dan Keagamaan Visi Misi Dan
Aksi.Jakarta.PT Gemawindu Pancaperkasa.
Shaleh Abdul Rachman 2005. Pendidikan Agama Dan Pembangunan Watak
Bangsa.Jakarta.PT Raja Grafindo Persada.
Sudjana Nana. 2001 Penelitian dan Penilian pendidikan Bandung: Sinar Baru
Sugihartono, dkk. Psikologi pendidikan. (Yogyakarta: UNY Press.2007.) hal 154
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. (Pendekatan Kantitatif, Kualitatif
dan R&D). (Bandung: Alfabeta)
Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta:
Rineka Cipta)
Supardi, & Sutomo.2009 Profesi Keguruan Jakarta. Jakarta UIN Jakarta Press.
Tohirin, Psikologi Belajar Mengajar, Pekanbaru: 2001, h. 88
Zakariyah. Evaluasi Program Pelatihanan Handphone Menggunakan Model Stake
Di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Mojokerto, Jurnal Pendidikan Untuk
Semua, Vol 2, No. 2, Tahun 2018.
86

LAMPIRAN
87

LAMPIRAN 1 SK SEMINAR
88
89

LAMPIRAN 2 SK PEMBIMBING
90
91

LAMPIRAN 3 SURAT IZIN PENELITIAN


92

LAMPIRAN 4 SURAT BALASAN PENELITIAN


93

LAMPIRAN 5 LEMBAR BIMBINGAN


94
95
96
97

LAMPIRAN 6 KISI KISI PENELITIAN


98
99
100
101
102
103

LAMPIRAN 7 HASIL TES


104
105
106
107
108
109

LAMPIRAN 8 BUKTI BEBAS PLAGIASI


110

LAMPIRAN 9 DOKUMENTASI
TANPA MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN
111
112

MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN


113
114
115
116

Anda mungkin juga menyukai