Anda di halaman 1dari 4

Nurhasanah Harahap

2040100167

AKAD JUAL-BELI ISTISHNA

No. No. 019/Istishna/Bank-syah/VII/2022

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”
(QS. Adz-Dzaariyaat: 56)

“…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al-Maa-idah: 2)

“…Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Maaidah: 8)
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran,
supaya kamu mengadili antara manusia dng apa yang telah Allah wahyukan kepadamu …”
(QS An-Nisaa’: 105)

“…Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan
Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka …” (QS Al-Maaidah: 49)

"Dan Allah SWT telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba" (QS. Al-Baqarah:
275).

"Hai orang-orang beriman, janganlah kamu makan harta sesama kamu dengan jalan bathil,
kecuali melalui perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu" (QS. An-
Nisaa': 29)

Pada hari ini Jum'at, tanggal 25 Bulan November tahun 2022 Pukul 15.00 Wib, kami yang
bertandatangan di bawah ini :

1. Nama : Nurhasanah Harahap


Dalam hal yang diuraikan di bawah ini bertindak dalam kedudukannya selaku
Mushtashni' dari, dan karenanya berdasarkan Pernyataan berikut, bertindak untuk dan
atas nama serta mewakili Bank Syariah beralamat di Padangsidimpuan Untuk
selanjutnya disebut : PIHAK PERTAMA, PEMBELI atau disebut juga BANK
2. Nama : Eka Cahya Aprliani
Dalam hal yang diuraikan di bawah ini bertindak untuk diri sendiri / dalam
kedu-dukannya selaku Shani' , dan karenanya berdasarkan Pernyataan Berikut,
bertindak untuk dan atas nama Walidah, beralamat di Jl. Dr. Payungan Dlt Untuk
selanjutnya disebut : PIHAK KEDUA, PRODUSEN DAN PENJUAL atau disebut
juga NASABAH ;

Para pihak terlebih dahulu menerangkan bahwa dengan ini telah setuju dan sepakat
mem-buat perjanjian jual-beli Istishna’ (selanjutnya disebut “Perjanjian”) dengan
ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

Pasal 1
DEFINISI

Dalam perjanjian ini yang dimaksud dengan:


1. “Istishna’”
Adalah akad jual-beli atas barang yang di pesan (masnu) oleh Bank sebagai
pembeli kepada Nasabah sebagai produsen dan penjual dengan spesifikasi dan
harga barang yang telah disepakati, yang pembayarannya dilakukan secara
bertahap sesuai dengan proses pekerjaan pembuatannya serta jangka waktu
penyerahan barang yang juga di-sepakati oleh kedua belah pihak..
2. “Istishna’ Paralel”
adalah istishna’ yang barangnya hendak dijual lagi oleh Bank kepada Nasabah
lain ber-dasar syarat-syarat yang disepakati bersama oleh Bank, Nasabah ertama
selaku pro-dusen dan penjual pertama dan Nasabah terakhir selaku pembeli.
3. “Produsen”
adalah Nasabah yang bertanggung jawab untuk membuat (memproduksi) dan
menjual barang yang dipesan dan akan dibeli oleh Bank.
4. “Modal atau Harga Beli Istishna’”
adalah sejumlah uang yang merupakan harga jual-beli yang telah disepakati oleh
Bank selaku pembeli dan Nasabah selaku produsen dan penjual, yang di dalamnya
sudah ter-masuk modal yang akan digunakan oleh Nasabah untuk membuat barang
yang akan dijual oleh Nasabah kepada Bank serta keuntungan yang akan
diperoleh Nasabah.
5. “Harga Jual Istishna’”
adalah harga penjualan barang dari Bank kepada seseorang Nasabah atas barang
yang telah dibeli oleh Bank dari Nasabah lain yang menjadi produsen dan penjual
barang ter-sebut bagi Bank dengan cara jual-beli istishna’.
6. “Surat Pengakuan Utang”
adalah Surat Pengakuan yang dibuat dan ditandatangani Nasabah bahwa Nasabah
telah menerima uang dari Bank, sehingga karenanya berlaku dan bernilai sebagai
bukti sah tentang adanya kewajiban Nasabah untuk menyerahkan barang dan
sebagai surat sanggup membayar (jika barang-barang sebagaimana ayat 1 pasal ini
gagal diserahkan) kepada Bank senilai harga beli Istishna’ yang terutang.
7. “Dokumen Jaminan”
adalah segala macam dan bentuk surat bukti tentang kepemilikan atau hak-hak
lainnya atas barang dan barang-barang yang dijadikan jaminan guna menjamin
terlaksananya kewajiban Nasabah terhadap Bank berdasarkan Perjanjian.
8. “Hari Kerja Bank “
adalah Hari Kerja Bank Indonesia.
9. “Pembukuan Modal ISTISHNA”
Adalah pembukuan atas nama Nasabah pada Bank yang khusus mencatat seluruh
trans-aksi Nasabah sehubungan dengan jual-beli Istishna, yang merupakan bukti
sah dan mengikat Nasabah atas segala kewajiban pembayaran, sepanjang tidak
dapat dibuktikan sebaliknya dengan cara yang sah menurut hukum.
10. “Cidera Janji” “Cidera Janji”
adalah keadaan tidak dilaksanakannya sebahagian atau seluruh ke-wajiban
Nasabah yang menyebabkan Bank dapat menghentikan seluruh atau seba-hagian
pembayaran atas harga beli barang termasuk biaya-biaya yang terkait, serta se-
belum berakhirnya jangka waktu perjanjian ini menagih dengan seketika dan
sekaligus jumlah kewajiban Nasabah kepada Bank
Pasal 2
POKOK PERJANJIAN

1. Pihak Pertama atau Bank berjanji dan dengan ini mengikatkan diri kepada
Pihak Kedua atau Nasabah untuk membeli barang yang dibuat oleh Pihak
Kedua atau Nasabah se-bagaimana yang tercantum dalam Daftar yang
dilampirkan pada dan karenanya menjadi satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari Surat perjanjian ini, sebagaimana Pihak Ke-dua atau Nasabah
berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk membuat dan men-jual serta
menyerahkan barang-barang tersebut kepada Pihak Pertama atau Bank.
2. Harga beli Bank atas barang tersebut pada ayat 1 pasal ini telah disepakati
oleh kedua belah pihak untuk saat ini dan untuk seterusnya tidak akan
berubah karena sebab apa pun, termasuk dan tidak terbatas pada terjadinya
perubahan moneter adalah sebesar Rp10.000.000(Sepuluh Juta Rupiah).
3. Biaya-biaya yang timbul berkaitan dengan pembuatan perjanjian ini, seperti
biaya Notaris, meterai dan lain-lain sejenisnya telah disepakati oleh kedua
belah pihak sepenuhnya menjadi beban Pihak Kedua atau Nasabah.
4. Pihak Pertama atau Bank berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk
membayar kepada Pihak Kedua atau Nasabah harga barang tersebut pada ayat
2 pasal ini secara bertahap sesuai dengan proses dan hasil pembuatan
barangnya oleh Pihak Kedua atau Nasabah, dan Pihak Kedua atau Nasabah
berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk menggunakan uang-uang
pembayaran tersebut lebih dahulu sebagai modal pembuatan barang yang
akan diserahkan kepada Pihak Pertama atau Bank sebagai pembelinya.Tahap-
tahap pembayaran jual-beli barang tersebut pada ayat 4 adalah sebagai berikut
:

Anda mungkin juga menyukai